All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

5 Anime Adaptasi Video Game Terbaik Yang Wajib Kamu Tonton

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Anime dan gaming memang sudah menjadi kultur pop yang bersinergi satu sama lain sejak tahun 80-an. Kemudian boomingnya JRPG secara global di era 90-an semakin mempererat hubungan kedua industri ini.

Adaptasi game Castlevania ke serial anime oleh Netflix sangat berjasa dalam mempopulerkan video game anime. Berbagai studio dan developer mulai melirik untuk mempromosikan video gamenya lewat anime. Seperti Valve yang mengadaptasi lore Dota 2 ke serial Dota: Dragon’s Blood.

Namun praktik video game anime ini ternyata sudah eksis sejak tahun 1980-an. Ratusan anime adaptasi video game telah dibuat sejak tahun 1990 sampai sekarang. Dan beberapa dari anime tersebut banyak yang sangat sukses bahkan melampaui kepopuleran video game yang diadaptasi.

Nah disini penulis akan memberikan rekomendasi 5 anime adaptasi video game terbaik yang tentunya wajib kamu tonton. Lalu apa saja listnya? Yuk kita simak bersama.

5. Pokemon

Siapa sih yang tidak kenal dengan Pokemon? Salah satu franchise terbesar ini sudah terkenal secara internasional lewat berbagai produknya seperti video game, anime, trading card game, merchandise dan lain-lain.

Tapi tahukah kamu bahwa anime Pokemon yang kita tonton sejak kecil adalah adaptasi dari berbagai seri game Pokemon? Yup, anime Pokemon dirilis pada tahun 1997 sebagai bentuk promosi dari game Pokemon: Red and Green yang rilis pada tahun 1996.

Serial anime Pokemon sendiri bercerita tentang petualangan Ash Ketchum/Satoshi untuk menjadi Trainer Pokemon terbaik sepanjang masa. Bersama partnernya Pikachu mereka berjuang mengalahkan para Gym Leader dan memenangkan turnamen Pokemon Trainer.

4. Persona 4 The Animation

Game bergenre JRPG memang sangat cocok untuk dijadikan adaptasi anime berkat storylinenya yang sangat menarik. Atlus pun melihat peluang ini dan mencoba untuk mengadaptasi seri Persona yang populer ke dalam anime.

Persona 4 The Animation adalah serial adaptasi Persona pertama yang digarap oleh Atlus. Serial ini menceritakan seluruh storyline dari game Persona 4 dari awal sampai akhir. Namun perbedaannya, serial Persona 4 The Animation ditulis dengan nuansa yang lebih ringan dan berbeda.

Pada Persona 4 Animation, karakter Yuu Narukami diberikan karakter yang lebih menonjol dibandingkan versi gamenya yang hanya jadi silent protagonist. Selain itu berbagai event yang ada di Persona 4 dikemas dengan humor dan komedi yang mengocok perut. Sehingga kamu akan merasakan sensasi yang fresh dan berbeda saat menonton serial anime Persona 4 meskipun pernah menamatkan gamenya.

3. Danganronpa The Animation

Danganronpa The Animation merupakan serial anime adaptasi dari game Danganronpa: Trigger Happy Havoc yang rilis pada tahun 2010 lalu. Danganronpa sendiri merupakan game visual novel dengan storyline berbumbu thriller.

Danganronpa The Animation sendiri tidak hanya menceritakan storyline Trigger Happy Havoc saja, namun juga lebih memperluas storyline asli yang ada pada gamenya. Bisa dibilang juga berbagai pertanyaan-pertanyaan yang masih mengganjal setelah memainkan Trigger Happy Havoc dapat terjawab setelah menonton serial animenya.

Danganronpa The Animation menceritakan tentang Makoto Naegi yang terjebak bersama 15 murid SMA lainnya di Hope’s Peak Academy. Makoto dan murid-murid lainnya dijebak oleh sebuah makhluk bernama Monokuma dan satu-satunya cara untuk kabur adalah membunuh murid-murid lain secara sembunyi-sembunyi.

2. Fate/stay night

Game bergenre visual novel seringkali diadaptasi menjadi anime. Puluhan visual novel seperti Clannad, Little Buster, Higurashi, dan lain-lain cukup sukses diangkat menjadi anime.

Diantara banyaknya visual novel tersebut salah satu seri yang paling ikonik adalah Fate/stay night. Seri Fate sendiri merupakan salah satu seri game dengan fanbase terbanyak di Jepang setelah Touhou Project dan Final Fantasy series.

Fate/stay night sendiri adalah game eroge visual novel yang dirilis pada tahun 2004 dan kemudian diadaptasi menjadi tiga serial anime yaitu Fate/stay night, Unlimited Blade Works dan Fate/stay night: Heaven’s Feel. Setiap seri anime tersebut menceritakan tentang 3 rute yang ada pada game Fate/stay night.

1. Steins;Gate

Jika ada kasus dimana kepopuleran anime lebih tinggi dibandingkan game adaptasinya, Steins;Gate adalah salah satunya.

Steins;Gate adalah game visual novel yang dirilis pada tahun 2009 dan diadaptasi pada tahun 2010. Bisa dibilang adaptasi anime Steins;Gate merupakan serial adaptasi game tersukses sepanjang masa.

Serial ini sangat populer bahkan di salah satu portal website ternama MyAnimeList Steins;Gate menempati posisi ketiga anime terbaik dibawah Fullmetal Alchemist dan Shingeki no Kyojin season 3.

Steins;Gate berkisah tentang Rintaro Okabe dan kawan-kawannya yang berhasil menciptakan sebuah alat bernama “Phone Microwave” yang mampu mengubah pisang menjadi gel berwarna hijau. Namun setelah menciptakan alat tersebut berbagai fenomena aneh terjadi di sekitar Okabe. Karena tanpa ia sadar, Phone Microwave yang ia ciptakan merupakan alat yang mampu mengirim pesan ke masa lalu dan mengubah aliran waktu.

Nah itu tadi 5 anime adaptasi video game terbaik yang wajib kamu tonton. Bagaimana, jadi anime mana yang jadi favorit kamu? Atau kamu punya saran anime selain daftar tersebut?

Pentingnya Positive Mental Attitude Dalam Bermain Game Kompetitif

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Bermain game kompetitif memang seru dan menyenangkan. Namun ketika kamu dihadapkan berbagai masalah seperti koneksi buruk atau tim yang toxic, rasa menyenangkan tersebut seketika berubah menjadi menyebalkan.

Sebelumnya penulis telah membahas soal bahaya bermain game kompetitif terhadap kesehatan mental. Dan salah satu cara agar menghindari penyakit mental karena bermain game kompetitif adalah menerapkan mindset Positive Mental Attitude atau PMA.

Positive Mental Attitude yaitu sebuah konsep mindset yang diperkenalkan oleh Napoleon Hill pada tahun 1937. Menurut Napoleon Hill, PMA adalah menerapkan mindset positif dalam melakukan sesuatu untuk mencapai hasil yang maksimal.

Tentunya penerapan PMA ini juga berlaku dalam bermain game kompetitif. Para pro player menerapkan PMA ketika bermain secara kompetitif karena manfaatnya yang sangat luar biasa.

Lalu apa pentingnya menerapkan Positive Mental Attitude dalam bermain game kompetitif dan apa saja manfaatnya? Mari kita bahas bersama.

Meningkatkan Kesempatan untuk Menang

PMA dapat meningkatkan kerjasama tim

Menerapkan Positive Mental Attitude dapat membantumu untuk memenangkan sebuah game. Ketika pikiranmu terisi dengan vibes yang positif kamu dapat berkonsentrasi secara penuh. Konsentrasi dan fokus yang tinggi tentunya dapat mempengaruhi gameplay dan decision making menjadi lebih baik.

Selain itu PMA dapat membuat kerjasama dalam tim menjadi jauh lebih baik. PMA dapat meningkatkan komunikasi dan teamwork yang solid sehingga meningkatkan kesempatan kamu untuk menang.

Mengurangi Stress Ketika Bermain

Stress dan amarah bisa diredam dengan PMA

Jika kamu sering stress karena mengalami kekalahan, cobalah menerapkan PMA ketika bermain. Salah satu manfaat terbesar dalam menerapkan PMA adalah mengurangi stress ketika bermain.

Saat bermain game kompetitif, kalian akan dihujani oleh berbagai vibes negatif yang bisa membuatmu stress. Vibes negatif dapat datang dari teammate yang toxic, koneksi yang buruk, mengalami kekalahan, dan lain-lain. Dan jika stress dan vibes negatif menumpuk akibatnya sangat buruk untuk kesehatan mental.

Nah, dengan menerapkan PMA kalian bisa memblok seluruh vibes negatif yang kamu dapatkan dari game. Ketika bermain dengan PMA kamu tidak akan terserap oleh suasana negatif yang didapatkan dari segala masalah yang kamu dapatkan. Dan juga apabila kamu mengalami kekalahan kamu tidak akan merasa stress dan dapat memulai game baru dengan pikiran yang fresh.

Meningkatkan Skill

Pro player menerapkan PMA untuk meningkatkan skill dan meraih kesuksesan

Ingin tahu mengapa pro player seperti Lemon, Miracle-, S1mple punya skill yang luar biasa? Salah satu rahasianya adalah mereka menerapkan PMA saat bermain.

Pro player sejago apapun tentunya pernah mengalami kekalahan. Namun penerapan PMA pada pro player sangat mempengaruhi sikap mereka ketika menerima kekalahan. Mereka lebih bijak dan berpikir positif dalam menyikapi kegagalan.

Dengan pikiran yang positif kamu dapat introspeksi terhadap diri sendiri tentang apa yang harus diperbaiki dari game sebelumnya dan mencoba untuk bermain lebih baik kedepannya. Tentunya hal tersebut jauh lebih bermanfaat dibandingkan marah-marah dan menyalahkan teammate atau koneksi yang buruk saat mengalami kekalahan.

Itu tadi beberapa manfaat dan alasan mengapa sangat penting menerapkan PMA dalam bermain game kompetitif. Dengan menerapkan pikiran yang positif, menguasai diri dan bijak dalam menyikapi kegagalan, kamu akan berhasil dalam bermain game apapun. Mindset yang positif menciptakan hasil yang positif pula.

Yuk sudahi toxicmu, mari ber-PMA bersamaku!

Netflix Dikabarkan Siap Terjun ke Industri Video Game

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perkembangan industri video game yang kian populer membuat berbagai perusahaan mulai melirik untuk ikut terjun ke industri ini. Salah satunya adalah perusahaan streaming raksasa Netflix.

Selama beberapa tahun terakhir, Netflix telah memperjelas keinginannya untuk masuk ke industri video game. Pada event E3 2019 Netflix membuka panel tentang keinginannya untuk mencoba terjun ke industri video game. Dan kini sepertinya Netflix telah memulai langkah awal dalam mewujudkan ambisinya tersebut.

Menurut laporan yang ditulis oleh website The Information, Netflix tengah menghubungi berbagai figur ternama dalam industri video game untuk menjadi kepala eksekutif divisi video game mereka.

Berbagai figur dan expert dari perusahaan-perusahaan video game lain seperti EA, Ubisoft dan Nintendo menjadi target utama Netflix untuk memimpin projek ekspansi divisi video game mereka.

Layanan Video Game Berlangganan

Beberapa contoh layanan video game berlangganan

Untuk langkah awalnya dalam bersaing dalam industri video game, Netflix tertarik untuk mencoba membuka layanan video game berlangganan.

Mengingat Netflix yang ternama dalam layanan streaming film dan serial tv berlangganan, maka cukup wajar apabila Netflix melirik model bisnis layanan video game berlangganan.

Netflix sendiri akan meneliti layanan video game berlangganan lain yang sudah eksis untuk menjadi referensi dari projek layanan video game berlangganan mereka. Salah satu target Netflix adalah Apple Arcade.

Apple Arcade adalah layanan video game berlangganan yang disediakan oleh Apple dimana pelanggan membayar biaya berlangganan untuk memainkan game yang disediakan Apple sepuasnya.

Masih belum jelas apakah Netflix akan menyediakan game yang mereka buat sendiri atau akan bekerjasama dengan developer/publisher lain. Namun yang jelas Netflix telah menyatakan game yang mereka sediakan akan bebas dari iklan.

Menambah Serial TV Adaptasi Video Game

Dota: Dragon’s Blood, salah satu serial adaptasi video game tersukses Netflix

Selain terjun ke industri video game, Netflix telah meningkatkan upayanya untuk membuat konten asli Netflix berdasarkan lisensi video game yang sudah ada. Rencananya Netflix akan menghadirkan lebih banyak serial adaptasi video game untuk kedepannya.

Netflix sendiri cukup sukses dalam menggarap beberapa serial adaptasi video game seperti Dota: Dragon’s Blood dan The Witcher.

Kemudian acara Netflix yang akan rilis selanjutnya berdasarkan franchise video game populer yaitu Resident Evil: Infinite Darkness dan rumornya, serial anime Final Fantasy 7.

CEO RRQ Klarifikasi Perihal Rumor Akusisi Roster Dota 2 BOOM Esports

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Beberapa hari yang lalu fans Dota 2 di Indonesia sempat dihebohkan dengan Insta Story yang diunggah oleh akun instagram CEO RRQ Andrian Pauline alias AP pada hari Selasa 18 Mei 2021. Post Insta Story tersebut berisi penandatanganan surat kontrak oleh dua petinggi organisasi BOOM Esports dan Rex Regum Qeon.

Dalam caption Insta Story tersebut, Andrian Pauline juga menulis tentang transfer senilai 100 Milyar Rupiah. Sontak hal ini menuai berbagai spekulasi dari para penggemar BOOM Esports maupun RRQ. Salah satu kabar yang paling mencuat adalah RRQ bakal mengakusisi roster Dota 2 milik BOOM Esports.

Kabar ini cukup dipercaya oleh para fans. Pasalnya sebelum kabar ini mencuat Andrian Pauline menegaskan ingin merombak seluruh divisi tim RRQ. Sehingga tidak menutup kesempatan bahwa RRQ ingin menghidupkan kembali divisi Dota 2 dengan mengakusisi roster BOOM Esports.

Mendengar berbagai berita yang simpang siur, akhirnya Andrian Pauline angkat bicara lewat Insta Story akun pribadinya. AP menegaskan bahwa berbagai kabar perihal akusisi roster Dota 2 BOOM Esports atau perpindahan dirinya ke BOOM adalah tidak benar sama sekali.

“Guys, saya pengen minta maaf nih, kemarin saya nge-jokes sama CEO BOOM, Gary (Ongko Putra),”

“Banyak pertanyaan apakah saya akan keluar dari RRQ, itu nggak. Terus tim Dota-nya BOOM dibeli sama RRQ itu juga nggak.” ujar AP.

Kembalinya Divisi Dota 2 RRQ

Kemudian AP menjelaskan bahwa RRQ telah membeli salah satu pemain Dota 2 dari BOOM Esports. Pengumuman transfer pemain tersebut semakin menguatkan kabar kembalinya divisi Dota 2 milik RRQ. AP juga cukup terkejut atas antusiasme para penggemar Dota 2 atas rumor akusisi yang tersebar sangat luas.

“Lebih tepatnya, kita ada beli satu pemain Dota dari BOOM, kita udah bikinin kontrak dan udah di sign.”

Masih belum jelas pemain mana diantara Dreamocel, Mikoto, Fbz, Hyde atau Khezcute yang bakal pindah ke RRQ. Berita resmi perpindahan pemain ini sepertinya tidak akan diumumkan pada minggu ini mengingat BOOM Esports masih harus menjalani turnamen DPC SEA Season 2.

Lama Dinanti, Akhirnya Kolaborasi Honkai Impact 3 Dengan Genshin Impact Resmi Diumumkan

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Setelah lama dinanti-nanti, akhirnya MiHoYo resmi mengumumkan event crossover antara Honkai Impact 3 dengan Genshin Impact. Event ini disambut dengan antusias oleh para penggemar baik penggemar Honkai Impact maupun Genshin Impact.

Event crossover Honkai x Genshin akan dirilis 10 Juni 2021 tepatnya pada update Honkai Impact Version 4.9 di server China. Masih belum ada kepastian soal tanggal rilis crossover ini pada server global, namun Global Official Twitter dari Honkai Impact 3 telah mengumumkan perihal event ini. Jadi bisa dipastikan bahwa event ini cepat atau lambat bakal hadir di server global.

Konten Event Honkai Impact 3 dan Genshin Impact

Dalam event kolaborasi Honkai x Genshin ini pemain bakal disuguhi oleh berbagai macam konten yang menarik. Pertama, dua karakter ternama dari Genshin Impact yaitu Fischl dan Keqing akan mengisi daftar playable character Honkai Impact 3. Paimon sang maskot Genshin Impact juga turut ikut dalam crossover ini namun disini Paimon hanya berperan sebagai NPC.

Karakter Fischl bisa didapatkan pemain secara gratis hanya dengan login ketika event crossover berlangsung. Sedangkan untuk Keqing dikabarkan tidak akan masuk ke roster permanen Honkai Impact 3 dan hanya dapat dimainkan secara sementara pada event ini.

Kemudian yang kedua, Andrius atau Lupus Boreas yang menjadi Weekly Boss Genshin Impact bakal hadir di Honkai Impact 3 sebagai boss enemy. Selain itu musuh-musuh yang ada pada Genshin Impact seperti Ruin Guard dan Slimes juga ditambahkan ke dalam game sebagai musuh reguler.

Dan yang terakhir, karakter Teri dalam Honkai Impact 3 akan mendapatkan skin/kostum eksklusif Klee, salah satu playable character dari Genshin Impact.

Kapan Event Crossover Ini Hadir di Genshin Impact?

Sayangnya, event crossover ini hanya akan ada di Honkai Impact 3 untuk saat ini. Menurut akun twitter @GenshinReport, belum ada rencana dari MiHoYo untuk menghadirkan kolaborasi ini ke dalam Genshin Impact dalam waktu dekat.

Meskipun begitu bocoran dari update Inazuma menunjukkan bahwa desain Archon Electro yaitu Baal atau Raiden Shogun terinspirasi dari karakter Raiden Mei, salah satu karakter dari Honkai Impact 3. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kedua karakter ini berhubungan dan event crossover bakal hadir di Genshin Impact pada update Inazuma.

Thronebreaker: The Witcher Tales Dapatkan Port Android

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabar gembira kembali hadir untuk para penggemar seri The Witcher. Kini CD Projekt Red mengumumkan bahwa mereka akan merilis port Android untuk Thronebreaker: The Witcher Tales.

CD Projekt Red sebenarnya telah merilis Thronebreaker di tahun 2018 untuk platform PC, PS4 dan Xbox One, kemudian di tahun 2020 Nintendo Switch dan iOS mendapat port game RPG satu ini. Untuk platform Android sebelumnya hanya mendapatkan game TCG The Witcher yang berjudul Gwent.

Gameplay

Gameplay dari Thronebreaker merupakan perpaduan dari RPG dan Card Game yang diadaptasi dari gameplay TCG Gwent. Meskipun diadaptasi dari Gwent, terdapat beberapa perbedaan mekanik yang cukup signifikan. Seperti contohnya Siege Unit dan Siege Row dihilangkan pada Thronebreaker sehingga hanya menyisakan unit jarak dekat dan jarak jauh.

Kemudin sisi RPG dari Thronebreaker sendiri mengusung tema semi-open world. Disini pemain dapat menjelajahi lima region yaitu Rivia, Lyria, Angren, Mahakam dan Lower Aedirn. Thronebreaker menyuguhkan pengalaman berpetualang menjelajahi map perspektif isometrik yang hampir mirip dengan Baldur’s Gate.

Jadi, Thronebreaker: The Witcher Tales sendiri bisa dibilang sebagai game lanjutan dari Gwent namun lebih berfokus ke single player dan lebih kaya akan storyline. Menurut CD Projekt Red selaku developer, Thronebreaker memberikan 30 jam pengalaman The Witcher yang sangat memukau dan seru untuk diikuti.

Plot

Campaign Thronebreaker: The Witcher Tales menceritakan tentang kejadian sebelum The Witcher pertama. Disini pemain akan memainkan Queen Meve, sang penguasa Lyria dan Rivia. Queen Meve bertugas untuk memimpin kerajaan dan membimbing putranya yang bernama Willem agar kelak mampu memimpin kerajaan yang dikuasainya.

Tantangan yang diterima oleh Queen Meve cukup berat. Dia harus memimpin kerajaan kecil yang tengah dilanda gejolak perang. Sehingga Queen Meve harus mempersiapkan kerajaan dan pasukannya agar dapat mempertahankan Lyria dari gempuran musuh yang sangat dahsyat.

Layaknya The Witcher, disini pemain akan dihadapkan berbagai pilihan. Pilihan-pilihan ini akan menentukan arah dari jalan cerita yang akan pemain lalui dan tentunya juga akan mempengaruhi ending dari storyline.

Thronebreaker: The Witcher Tales akan dirilis pada tanggal 17 Juni 2021. Sebelum rilis pemain dapat mengikuti event pre-register di Play Store. Thronebreaker sendiri merupakan game premium jadi pemain dapat mencicipi sedikit demo secara gratis namun harus membayar untuk membuka seluruh gameplay dari Thronebreaker.