All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

Seorang Youtuber Berhasil Merakit PC Gaming dari Limbah Komputer

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Memang tidak bisa dipungkiri, merakit PC di tahun 2021 adalah ide yang cukup buruk. Harga hardware PC yang kian meroket, pandemi COVID-19 yang melanda dan stok yang kurang membuat para gamers kesulitan untuk merakit PC impian mereka.

Krisis hardware PC ini berdampak bagi gamers baik yang ingin merakit high-end gaming PC maupun budget gaming PC. Para gamers yang hanya punya dana yang minim pun harus terpaksa bersabar untuk mendapatkan PC gaming mereka dengan harga yang pas.

Melihat kondisi hardware PC yang kian parah, salah satu Youtuber bernama Alex atau yang lebih kerap disapa dengan LowSpecGamer mencoba mencari jalan alternatif bagi para budget gamers untuk mendapatkan PC gaming mereka.

Alex kemudian menemukan bahwa sampah-sampah elektronik atau E-Waste yang semakin menumpuk dapat dimanfaatkan untuk merakit PC dengan budget yang sangat rendah.

Pertama ia mendapatkan sebuah perangkat PC yang dibuang karena hardware didalamnya sudah terlalu tua. Namun ternyata PC buangan tersebut masih dapat bekerja secara normal.

Kemudian Alex menentukan parts mana yang masih bisa digunakan dan mana yang harus diganti. Ia memutuskan bahwa Motherboard, RAM, Hard Disk, PSU dan Case masih bisa digunakan. Sehingga menyisakan CPU dan GPU yang harus diganti karena sudah terlalu tua.

Dalam pencarian CPU, Alex merasa kesulitan dalam menemukan CPU yang cocok dengan socket Motherboard PC buangannya. Sehingga ia memutuskan untuk membeli CPU server Intel Xeon E3-1220 v2 daur ulang dari AliExpress seharga 20 Euro. Di AliExpress ia juga membeli RAM 4GB seharga 10 Euro.

Kemudian untuk masalah GPU, Alex berhasil mendapatkan GPU AMD Radeon 5850 bekas yang akan dibuang oleh pemiliknya sehingga ia tidak perlu membeli GPU juga.

Setelah semua komponen berhasil dikumpulkan, Alex mulai memasang parts-parts tersebut ke dalam PC buangannya. Akhirnya PC sampah miliknya berhasil disulap menjadi Budget PC Gaming.

Lalu bagaimana dengan performanya? Alex mencoba untuk mengetes performa lewat benchmarking game Doom Eternal dan Resident Evil Village. Namun sayangnya Radeon 5850 yang ia pakai tidak mendukung Vulkan dan DirectX 12.

Jadi pada akhirnya Alex menggunakan CS:GO dan Apex Legends sebagai benchmark. Hasilnya? Bisa dibilang cukup memuaskan. Pada CS:GO Alex berhasil mendapatkan 100 FPS di setting low.

Dan untuk Apex Legends ia mendapatkan sekitar 30fps di setting low pula. Cukup mengejutkan mengingat Alex juga melakukan livestream di channel Twitch miliknya ketika bermain Apex Legends.

Di akhir video Alex mengungkapkan bahwa meskipun performa PC sampah miliknya tergolong tidak bagus, ia masih bisa menikmati bermain Apex Legends bersama teman-temannya.

Alex berharap bahwa para low-budget gamers dapat terinspirasi dalam memanfaatkan limbah komputer untuk menghemat dana sekaligus mengurangi sampah-sampah elektronik yang menumpuk.

Spesifikasi PC Limbah LowSpecGamers

  • CPU : Intel Core i3 2120 > Intel Xeon E3-1220 v2
  • RAM : 4 GB DDR3 > 8 GB DDR3
  • GPU : Intel HD Graphics 2000 > AMD Radeon 5850
  • Motherboard : Gigabyte GA-H61MA-D2V
  • Storage : WDC 1 TB HDD
  • PSU : B-Move 500w

 

EA Dikabarkan Ingin Terjun Kedalam Bisnis Cryptocurrency

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perusahaan game ternama, Electronic Arts atau EA kini dikabarkan tertarik untuk terjun ke dunia cryptocurrency.

Kabar ini datang dari post LinkedIn dimana EA kini tengah mencari staff baru yang akan mengisi posisi Senior Director Competitive Gaming Brand. Pada keterangan deskripsi pekerjaan, EA mencari sosok yang mampu memanajemen game kompetitifnya seperti FIFA, Apex Legends, dan Madden NFL.

Selain manajemen game kompetitif, EA juga mengutarakan niatannya untuk membuka kesempatan bisnis baru berupa Blockchain dan NFT.

“Kami menetapkan langkah untuk investasi EA dalam game subscription, storefront dari platform PC kami, game kompetitif (termasuk FIFA , Apex Legends, dan Madden NFL), serta peluang bisnis baru, termasuk fantasy sports, blockchain dan NFT, dan banyak lagi.” ujar EA dalam post LinkedIn.

Langkah EA dalam membuka bisnis cryptocurrency sebenarnya bukanlah hal baru bagi perusahaan game. Sebelumnya Ubisoft meluncurkan produk NFT miliknya beberapa waktu lalu.

Ubisoft meluncurkan fantasy football game menggunakan blockchain dan NFT bernama The One Shot League. Game ini merupakan hasil kerjasama antara Ubisoft dengan liga sepakbola tertinggi Belgia Jupiler Pro League dan perusahaan startup collectibles Sorare.

The One Shot League kini telah berkembang pesat dan mulai melakukan kerjasama dengan klub-klub ternama seperti Liverpool, PSG, dan Bayern Munich.

Melihat kesuksesan Ubisoft, maka tak heran apabila EA kini mulai melirik industri game dengan model fantasy sports NFT seperti The One Shot League. Ditambah peluang EA kian besar mengingat EA memegang lisensi resmi liga-liga sepakbola ternama di dunia.

Caster Legendaris Dota 2, Dunoo Meninggal Dunia Akibat COVID-19

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabar duka datang dari dunia esports Dota 2. Salah satu caster legendaris asal Filipina, Aldrin Pangan atau yang lebih kerap disapa Dunoo meninggal dunia akibat virus COVID-19.

Dunoo menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat, 27 Agustus 2021 waktu setempat. Berita wafatnya Dunoo pertama kali disampaikan di subreddit Dota 2 lalu kemudian dikonfirmasi oleh sejumlah figur ternama Dota 2 dan organisasi asal Filipina seperti TNC Predator.

Sebelum wafat, Dunoo sempat memberitahukan kepada fans Dota 2 bahwa ia terjangkit virus COVID-19 sejak 17 Agustus 2021 lalu lewat livestream Facebook. Setelah itu tidak ada kabar perihal kondisi kesehatannya sampai kabar kematiannya datang.

Dunoo merupakan sosok caster legendaris dibalik voice line unik dan lucu Dota 2 seperti “Echo Slamma Jammaa!”, “the next lebel play”, “easiest money of my life”, dan tentunya yang paling ikonik yakni “Lakad Matataaaag! Normalin Normalin”.

Seluruh komunitas Dota 2 mulai dari tim Esports, caster, dan lain-lain turut berduka cita atas kepergian Dunoo. Dan untuk mengenang karirnya yang legendaris, komunitas Dota meminta kepada Valve untuk mengabadikan “Lakad Matatag” sebagai voice line permanen di Dota 2.

 

Pengisi Suara Genshin Impact Ini Ternyata Berdarah Indonesia!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Beberapa hari yang lalu miHoYo resmi melepas trailer update terbaru Genshin Impact versi 2.1. Total ada 3 karakter yang akan rilis di patch ini yakni Raiden Shogun, Kujou Sara, dan Sangonomiya Kokomi.

Usut punya usut, ternyata salah satu karakter baru yakni Sangonomiya Kokomi akan diisi oleh orang Indonesia loh! Risa Mei merupakan pengisi suara berdarah Indonesia yang kini berperan sebagai Voice Actor Bahasa Inggris untuk Sangonomiya Kokomi.

Lewat cuitan Twitternya, Risa Mei mengungkapkan rasa bahagianya dalam mendapatkan peran sebagai Sangonomiya Kokomi di Genshin Impact. Kemudian ia juga membenarkan dugaan fans bahwa ia adalah orang Indonesia.

Kokomi adalah karakter 5 star terbaru yang memiliki elemen Hydro dan senjata bertipe Catalyst. Lewat bocoran skillsetnya, Kokomi diprediksi akan menjadi karakter bertipe Support Healer dan dapat berjalan diatas permukaan air.

Sangonomiya Kokomi bersama Raiden Shogun dan Kujou Sara bisa kalian dapatkan lewat banner mereka masing-masing yang akan hadir pada 21 September 2021 di patch 2.1. Selain ketiga karakter tersebut, patch 2.1 juga akan menghadirkan berbagai event-event yang tentunya sangat menarik untuk diikuti.

Developer COC Umumkan Game City Building Terbaru Bernama Everdale

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Supercell, developer yang menjadi otak dibalik game Clash of Clans mengumumkan bahwa mereka akan merilis game city building terbarunya yaitu Everdale.

Everdale merupakan game bergenre city building yang terinspirasi dari game jadul Hay Day dan menggabungkannya dengan sistem multiplayer milik Clash of Clans. Supercell mendeskripsikan Everdale sebagai game multiplayer yang “relaxing” dan bersahabat.

Sama seperti Clash of Clans, Everdale juga menyajikan gameplay multiplayer yang mengutamakan kerjasama antar pemain. Di dalam Everdake terdapat sebuah distrik yang terbagi dalam beberapa desa. Nah, setiap pemain mengontrol masing-masing desa dan bekerjasama agar distrik milik mereka berkembang pesat.

Di setiap desa, pemain dapat mengembangkan desa mereka dengan berbagai cara. Pemain dapat mengatur para warga desa untuk melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi desa seperti berternak, mencari sumber daya, dan lain-lain. Pemain juga bisa mengupgrade infrastuktur dan teknologi agar memudahkan pekerjaan warga desa.

Dalam usaha mengembangan distrik, pemain dapat membantu pemain lain yang kesulitan dengan mengirimkan beberapa sumber daya, atau berbagi lahan produksi.

Everdale kini masih dalam tahap pengembangan beta, dan bisa dimainkan di sejumlah negara. Sayangnya pemain Indonesia masih belum dapat mencicipi beta test Everdale.

Selain Everdale, Supercell juga mengumumkan tiga game lain yang akan dirilis yakni Clash Mini, Clash Heroes, dan Clash Quest. Ketiga game ini merupakan spin off dari game Clash of Clans.

Keren! Para Developer Game Indonesia Hadir di Acara Gamescom 2021

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Salah satu event gaming terbesar di dunia, Gamescom 2021 sebentar lagi akan resmi dibuka. Event ini menghadirkan berbagai developer mulai dari indie sampai AAA memamerkan game yang mereka kembangkan.

Para developer tanah air ternyata juga tak ketinggalan dalam meramaikan acara Gamescom tahun ini. Sekitar 30 delegasi dari Indonesia akan menunjukkan hasil karya mereka pada sub-event Devcom Digital Conference (DDC) 2021 pada tanggal 23-27 Agustus 2021.

DDC 2021 sendiri adalah sebuah event Business to Business (B2B) dan Business Matching yang akan menghubungkan para partisipan yang terlibat dengan berbagai macam investor serta publisher game kelas dunia.

Disini, tepatnya di Paviliun Indonesia para developer tanah air akan mempresentasikan karya mereka di depan para investor atau publisher game kelas dunia. Diharapkan para publisher tersebut akan tertarik untuk berinvestasi dan merilis game karya anak bangsa dalam skala global.

Penyelenggaraan Paviliun Indonesia di Gamescom 2021 merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Atase Perdagangan Berlin, ITPC Hamburg dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengumumkan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf akan mendukung developer Indonesia untuk hadir dalam acara Gamescom 2021 dan Tokyo Game Show 2021.