All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

5 Lagu yang Paling Sulit Dimainkan di Guitar Hero

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Guitar Hero, game ini tentunya merupakan salah satu seri game rhythm paling legendaris sepanjang masa. Dalam Guitar Hero, banyak sekali variasi lagu yang bisa kalian mainkan. Mulai dari lagu Pop atau Reggae yang mudah dimainkan sampai lagu Heavy Metal yang membuat jari kalian pegal-pegal.

Nah, kali ini penulis akan mengulas tentang 5 lagu pada Guitar Hero yang paling sulit untuk dimainkan. Daftar ini disusun berdasarkan tingkat kerumitan pada seluruh seri Guitar Hero. Lantas lagu apa saja yang paling sulit dimainkan? Ini dia daftarnya.

5. Megadeth – Sudden Death (Guitar Hero : Warriors of Rock)

Jika kalian pernah bermain Guitar Hero: Warriors of Rock, tentunya kalian tidak asing dengan lagu Sudden Death. Lagu ini merupakan lagu terakhir stage Battle With The Beast pada Quest Mode.

Sudden Death menjadi lagu “signature” Warriors of Rock karena pola solo guitarnya yang rumit dan strumming yang sangat intens. Maka dari itu sangat pantas apabila lagu ini menjadi lagu final boss Guitar Hero Warriors of Rock.

4. Slayer – Raining Blood (Guitar Hero 3)

Raining Blood merupakan salah satu lagu signature dari Guitar Hero 3. Raining Blood merupakan lagu yang ditulis oleh Slayer dalam album Reign in Blood yang rilis pada tahun 1986.

Lagu ini sering dianggap sebagai mimpi buruk bagi pemain yang ingin mencari FC atau Full Combo. Pola yang sering naik turun dan menjebak para pemain melakukan overstrumming membuat Raining Blood menjadi salah satu lagu tersulit di Guitar Hero.

3. Buckethead – Jordan (Guitar Hero 2)

Jordan merupakan satu-satunya lagu yang diputar menggunakan versi Studio. Berbeda dengan lagu lain yang menggunakan versi Cover. Jordan sendiri diciptakan oleh Buckethead khusus untuk mengisi Guitar Hero 2.

Di komunitas Guitar Hero, lagu ini sering dikenal dengan nama “The Sea of Skittles”, karena jumlah not yang sangat banyak layaknya dibanjiri lautan permen Skittles.

Titik tersulit dalam lagu ini yaitu pada Solo B dan Solo C dimana kalian akan dihajar oleh lautan not yang rumit dan sangat intensif.

2. Charlie Daniels Band – The Devil Went Down to Georgia (Guitar Hero 3)

The Devil Went Down to Georgia merupakan lagu yang menjadi final boss di Guitar Hero 3: Legends of Rock. Lagu ini sebenarnya bergenre Country, namun pada Guitar Hero 3 lagu ini diubah menjadi genre Speed Metal oleh Steve Ouimette.

Lagu ini berisi 5 menit gitar solo yang sangat cepat dan sering membuat frustasi para pemain Guitar Hero. Pada lagu ini ada 4 part yang dianggap paling sulit, yaitu Victory Solo G, Victory Solo K, Victory Solo R dan Verse 4. TDWDtG juga terdapat verse yang mengharuskan pemain melakukan strumming yang sangat intensif hingga 21 not per detik.

1. DragonForce – Through The Fire and Flames (Guitar Hero 3)

Dan untuk peringkat pertama lagu tersulit di Guitar Hero tentu saja dipegang oleh Through The Fire and Flames. Lagu ini sangat ikonik di komunitas Guitar Hero atas tingkat kesulitannya yang sangat tinggi. Kepopuleran lagu ini pada Guitar Hero 3 menyebabkan penjualan single melonjak tinggi.

Untuk menyelesaikan lagu ini, pemain harus dituntut berkonsentrasi tinggi dalam menyesuaikan ritme. Pemain akan langsung dibanjiri oleh pola yang rumit dan strumming yang sangat cepat, terutama pada not warna hijau.

Tak jarang lagu ini sering memakan korban yaitu kontroler atau keyboard karena terlalu intensif ketika menekan tombol atau dibanting karena frustasi.

Nah itu tadi 5 lagu tersulit pada Guitar Hero. Bagaimana, apakah kaliam tertantang dan siap untuk memainkan lagu-lagu ini?

Ini Dia 5 Game Dengan Total Ukuran File Terbesar

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Seiring berkembangnya kualitas game, tentunya spesifikasi hardware yang dibutuhkan juga ikut meninggi. Tidak hanya CPU, GPU dan RAM saja, penyimpanan atau storage drive juga membutuhkan spesifikasi yang tinggi.

Pada jaman dulu, game dengan grafis 3d seperti NFS Underground hanya membutuhkan penyimpanan beberapa giga saja. Kini ukuran pada game modern membengkak hingga menjadi puluhan giga. Bahkan beberapa game AAA kini ada yang membutuhkan lebih dari 100 gigabyte ruang penyimpanan.

Hal ini membuat penulis tertarik meneliti daftar game dengan total ukuran file terbesar. Dalam daftar list ini, ukuran file game dihitung beserta seluruh DLC, add-on, expansion, dan lain-lain. Lalu apa saja gamenya? Ini dia 5 game dengan total ukuran file terbesar.

5. Medal of Honor Above and Beyond (170 GB)

Selain spesifikasi yang tinggi, game VR atau Virtual Reality tentunya membutuhkan kapasitas yang besar. Salah satunya adalah Medal of Honor Above and Beyond.

Medal of Honor Above and Beyond merupakan rilisan terbaru dari seri FPS legendaris Medal of Honor. Untuk rilisan terbarunya, Respawn Entertainment selaku developer dari Medal of Honor memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang lebih segar dengan menggunakan teknologi VR.

Karena itu, total ukuran Medal of Honor Above and Beyond setelah instalasi dapat mencapai 170 Giga. Developer juga menyarankan untuk menginstall game ini pada SSD agar mempercepat proses instalasi dan loading ketika bermain.

4. Quantum Break (178 GB)

Quantum Break adalah game third person shooter sci-fi besutan Remedy Entertainment dan Microsoft Studios. Game ini menggabungkan elemen game dan TV series. Jadi bisa dibilang ketika memainkan Quantum Break, kita bermain game sekaligus menonton TV show.

Karena gabungan dua elemen tersebut, Quantum Break membutuhkan file storage yang sangat besar, yaitu 178 Giga apabila kalian memilih untuk mendownload seluruh TV show dalam kualitas 4k. Jika kalian merasa keberatan mendownload file TV show, kalian bisa memainkan Quantum Break dan menggunakan streaming ketika menonton TV show dan menghemat sekitar 100 GB penyimpanan.

3. Call of Duty: Modern Warfare 2019 (235 GB)

Hadirnya Call of Duty Modern Warfare 2019 merupakan sesuatu yang sangat menghebohkan di tahun 2019 lalu. Pasalnya Activision kembali me-reboot seri Modern Warfare yang merupakan seri yang paling digemari oleh para penggemar franchise Call of Duty.

Modern Warfare 2019 hadir dengan sejumlah konten dan gameplay yang bervariasi. Mulai dari Campaign sampai dengan cross-platform Multiplayer. Dan tentunya jangan lupa, Modern Warfare 2019 juga menghadirkan mode battle royale yang cukup ramai dimainkan, yaitu Call of Duty Warzone.

Maka dari itu, apabila kita menggabungkan ukuran file Modern Warfare 2019 dan Warzone, sekaligus beberapa DLC dan update, total dari game ini dapat mencapai sekitar 235 GB.

2. Call of Duty: Black Ops Cold War (250 GB)

Selain Modern Warfare, Call of Duty juga memutuskan untuk mereboot seri andalannya yaitu Black Ops ke dalam rilisan terbarunya yaitu Call of Duty: Black Ops Cold War.

Seperti Modern Warfare 2019, Black Ops Cold War juga membutuhkan kapasitas disk yang sangat besar pula. Dengan game mode dan konten yang bervariasi, sekaligus ditambah dengan fitur Ray-tracing dan high quality texture, total game file dari Black Ops Cold War adalah sekitar 250 GB.

Namun tenang, ketika menginstall Black Ops Cold War kalian bisa memilih beberapa komponen yang tidak perlu untuk ikut diinstall. Dengan cara ini kalian dapat menghemat penyimpanan disk hingga sekitar 50 GB.

1. ARK: Survival Evolved (275 GB)

Dan untuk peringkat pertama game dengan total ukuran file terbesar dipegang oleh ARK: Survival Evolved. Game survival ini memang dikenal dengan updatenya yang banyak dan sering sehingga ARK dapat menghabiskan kapasitas disk.

Selain update, ARK juga memiliki map yang sangat luas dan DLC yang cukup banyak pula. Penyakit bloatfile yang dimiliki ARK juga tak kunjung diperbaiki oleh developer sehingga semakin lama file ARK akan semakin membengkak juga. Pada update terakhirnya, ARK Survival Evolved menghabiskan total sekitar 275 GB. Ukuran yang sangat fantastis.

Yup itu tadi daftar 5 game dengan total ukuran file terbesar. Bagaimana, apakah disk penyimpanan kalian cukup untuk memainkan game-game ini?

Heboh! N0tail Tuduh Alliance Lakukan Kecurangan Lewat In-game Coaching

GAMEFINITY.ID, Salatiga – DPC EU Season 2 kali ini menuai kontroversi. Pada match antara Alliance melawan Tundra Esports pada pekan ke-5 Dreamleague Season 15 DPC WEU, Alliance terbukti menggunakan fitur in-game coaching.

In-game coaching adalah sebuah fitur di dalam Dota 2 dimana seorang pemain dapat bergabung ke dalam match untuk memberikan instruksi. Dalam peraturan Valve, penggunaan in-game coaching dilarang keras pada pertandingan resmi.

Hal ini menimbulkan polemik pada komunitas Dota 2. Para pro player dan talent Dota 2 Pro Scene mulai angkat bicara terkait kasus ini. Salah satunya adalah kapten dari tim OG yaitu n0tail.

N0tail mengecam tindakan Alliance yang menyewa kapten legendaris PPD untuk menjadi in-game coach. Menurutnya penggunaan in-game coach menjadikan pertandingan tidak seimbang karena coach dapat memberikan masukan-masukan penting selama di game.

Klarifikasi dari ESL

Namun ternyata, usut punya usut ESL selaku Event Organizer dari DPC EU mengubah peraturan pertandingan secara mendadak  dimana tim diperbolehkan menggunakan in-game coach. Hal ini menyebabkan tindakan Alliance menjadi legal dan tidak melanggar peraturan.

ESL juga memberi klarifikasi bahwa perubahan peraturan ini sudah diinformasikan kepada seluruh tim yang ikut serta dalam DPC EU S2 lewat Email. Dan ternyata satu-satunya tim yang mengetahui tentang Email perubahan peraturan ini hanyalah Alliance sedangkan tim lain seperti OG tidak mengetahui sama sekali.

Kini ESL sudah mengembalikan peraturan in-game coaching seperti semula dikarenakan peraturan tersebut menyalahi aturan yang dibuat oleh Valve sehingga menuai banyak kontra dari komunitas Dota 2.

Klarifikasi n0tail

Setelah membaca klarifikasi dari ESL, n0tail mengakui kesalahannya bahwa ia tidak membaca Email pengumuman dari ESL dan langsung menuduh Alliance melakukan kecurangan.

Namun komunitas Dota 2 terlanjur marah atas sikap n0tail yang tidak profesional dan tidak meminta maaf kepada Alliance atas tuduhannya. Bahkan salah satu pemain dari Alliance yaitu Nikobaby mengkritik keras atas tindakan n0tail.

Drama kali ini juga memunculkan berbagai meme-meme segar dari para komunitas. Rival terbesar OG yaitu Team Secret turut bergabung me-roasting tindakan n0tail tersebut. Lewat akun twitternya, Team Secret membalas tweet OG dengan tweet khas roastingnya.

Drama kali ini seharusnya menjadi pelajaran bagi berbagai pihak yang terlibat dalam event turnamen resmi. ESL sebagai EO seharusnya tidak mengubah peraturan secara mendadak dan ditengah jalannya event, n0tail selaku kapten seharusnya memperhatikan segala informasi yang masuk terkait peraturan event.

Riset dari Facebook Ungkap Pasar Mobile Game Menanjak Drastis di 2021

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perkembangan mobile game dalam kurun waktu 2 tahun belakangan memang sedang meroket tinggi. Dan kini di tahun 2021 pasar Mobile Game mencapai titik puncaknya.

Lewat riset Gaming Marketing Insight 2021, Facebook meneliti perkembangan pasar mobile game, pemain baru mobile game, pengeluaran pemain dalam bermain mobile game, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan metode survey di 9 negara yaitu Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Kanada, Perancis, Jepang, Vietnam dan Brazil.

Dari riset tersebut ditemukan berbagai macam poin yang sangat menarik terhadap perkembangan mobile game secara global. Untuk lebih singkatnya, berikut poin-poin penting dari hasil penelitian Facebook terhadap mobile game.

Jumlah Pemain Baru Mobile Game Meroket

Dalam kurun waktu 1 tahun yaitu dari tahun 2020 sampai 2021, jumlah pemain mobile game meningkat drastis hingga mencapai total 52.5 juta pemain di 4 negara besar yaitu Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan dan Jerman.

Berdasarkan survey, peningkatan ini dikarenakan meluasnya pandemi virus COVID-19 dimana orang-orang mulai mencoba game mobile ketika harus berdiam diri di rumah. Alasan pemain baru memilih untuk bermain game mobile adalah untuk menghilangkan stress dan menghabiskan waktu dikala pandemi COVID-19.

Para pemain baru game mobile juga menghabiskan waktu lebih banyak untuk bermain mobile game dibanding pemain lama. Rata-rata para pemain baru menghabiskan sekitar 10 jam per minggu sedangkan pemain lama menghabiskan waktu 8 jam per minggu.

Pilihan Jenis dan Genre Game

Antara bermain solo atau multiplayer, pemain mobile game baik lama maupun baru sama-sama lebih memilih bermain secara solo. Namun apabila ada kesempatan untuk bermain bersama orang lain lewat multiplayer, para pemain baru jelas memilih bermain secara multiplayer.

Lalu dari segi monetisasi game, para pemain lama dan baru lebih memilih free to play game dengan iklan maupun in-app purchases dibandingkan game berbayar atau pay to play. Data ini cukup masuk akal dikarenakan pasar game mobile kini memang sedang dikuasai game dengan model free to play dengan in-app purchases.

Untuk pilihan genre, dari 4 negara yang disebutkan tadi, genre yang paling mendominasi adalah genre Puzzle, kemudian diikuti Shooter, RPG, Sports dan Strategy.

Pengeluaran Pemain

Dalam bermain game mobile, para pemain baru mengeluarkan uang lebih tinggi untuk membeli in-game purchase dibandingkan pemain lama. Pemain baru dapat menghabiskan sekitar $32 (455 ribu rupiah) sedangkan pemain lama menghabiskan uang sekitar $17 ( 241 ribu rupiah).

Berdasarkan survey, alasan pemain menghabiskan uang dalam bermain mobile game adalah untuk melengkapi item yang dapat dikoleksi. Seperti contohnya karakter langka dalam game RPG. Alasan lainnya yaitu untuk menghilangkan iklan dan membeli item kosmetik.

Itu tadi beberapa poin penting dari hasil riset Facebook terhadap perkembangan mobile game. Sebagai gamers tentunya seiring berkembangnya pasar mobile game juga harus diikuti oleh kualitas mobile game itu sendiri. Apabila mobile game mampu mengembangkan kualitas secara drastis, maka tidak mustahil apabila pasar game mobile mampu melampaui pasar game konsol maupun PC.

Mengulik Alasan Mengapa Point Blank Masih Eksis Sampai Sekarang

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Point Blank, siapa sih yang tidak kenal dengan game ini? Game yang pernah mendominasi warnet dan pasar game online di tahun 2010-an ini ternyata sampai sekarang masih eksis dan cukup ramai.

Ketika game-game FPS baru bermunculan seperti Valorant, CSGO, Apex Legend, dll, Point Blank tetap masih bertahan dan tetap eksis selama kurang lebih 12 tahun. Padahal dari segi gameplay dan grafik tentunya Point Blank jelas kalah dibandingkan game FPS modern saat ini. Selain itu seperti yang kita tahu, penyakit Cheater di Point Blank juga belum terobati sampai sekarang.

Lantas apa alasannya Point Blank masih eksis sampai sekarang? Mengapa para pemain masih setia dan tidak berpindah ke FPS modern? Ini dia alasannya.

Mekanik Game yang Mudah

Dibandingakan FPS modern saat ini, mekanik game Point Blank jauh lebih mudah. Game Tactical FPS seperti CSGO dan Valorant punya mekanik yang lebih rumit karena game-game tersebut harus menggunakan taktik dan strategi dan tidak “asal tembak saja”.

Sedangkan untuk bermain Point Blank dengan baik, hal yang harus dikuasai hanyalah kontrol dasar saja. Game mode seperti Death Match juga tidak membutuhkan strategi yang rumit karena tujuan pemain hanyalah mencari kill sebanyak-banyaknya. Bahkan mode tactical milik Point Blank seperti Bomb Mission jauh lebih simpel mekaniknya dibandingkan CSGO atau Rainbows Six Siege.

Spesifikasi Ringan

Rekomendasi spesifikasi Point Blank oleh Zepetto

Karena basicnya sebagai game jadul, spesifikasi yang dibutuhkan Point Blank sangat ringan. Hampir semua PC atau Laptop modern mampu menjalankan game besutan Zepetto ini. Bahkan hanya bermodalkan onboard VGA kalian bisa memainkan Point Blank dengan lancar . Sehingga semua orang dapat memainkan game ini dengan bermodalkan PC kentang dan koneksi internet saja.

Game FPS modern tentunya punya spesifikasi yang jauh lebih tinggi daripada Point Blank. Hal ini dikarenakan grafik yang lebih halus dan gameplay yang lebih modern harus membutuhkan hardware dengan spesifikasi yang tinggi untuk dapat berjalan secara lancar. Karena itu tidak semua orang dapat memainkan game FPS modern.

Faktor Nostalgia

Banyak sekali gamers yang dulunya berhenti bermain Point Blank kembali bermain Point Blank dengan alasan ingin merasakan nostalgia. Para gamers tersebut ingin mengingat kembali serunya bermain Point Blank bersama teman-teman di warnet langganan. Perasaan nostalgia ini juga yang menjadi jurus andalan Zepetto dalam memasarkan Point Blank.

Banyak Event Seru

Point Blank juga kerap menghadirkan event-event dengan hadiah yang sangat menarik. Selain itu dibandingkan Point Blank pada zaman Gemscool yang minim event berhadiah, kini setelah dipegang Zepetto event-event mulai bertebaran dengan hadiah seperti senjata gratis, item gratis, dan lain-lain. Sehingga kini kita dapat menikmati senjata-senjata premium secara gratis tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli cash.

Itu tadi beberapa alasan mengapa Point Blank masih eksis sampai saat ini. Sebagai salah satu game online paling berpengaruh di Indonesia penulis berharap Point Blank untuk lebih baik kedepannya dan tetap eksis di pasar game online Indonesia.

Game Mobile Hack n Slash Yang Bisa Bikin HP Kamu Meleleh

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perkembangan grafik dan gameplay pada game mobile kini tengah meningkat secara pesat. Sekarang dengan kemampuan hardware yang mumpuni, kualitas game mobile bisa bersaing dengan game konsol maupun PC.

Salah satu game yang bakal rilis global dalam waktu dekat ini yaitu Punishing: Gray Raven. Punishing: Gray Raven adalah game RPG hack n’ slash yang dikembangkan oleh HK Hero Entertainment. Game ini memang sangat ditunggu-tunggu oleh mobile gamers dengan kualitas grafiknya yang memukau.

Bicara soal hack n’ slash dengan grafik yang fantastis, tentunya Honkai Impact 3 terlintas di kepala. Memang kualitas gameplay dan grafik game besutan MiHoYo ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dan diprediksi Punishing: Gray Raven bisa bersaing ketat melawan Honkai Impact 3.

Dengan grafik dan gameplay berkualitas tinggi, tentunya Punishing: Gray Raven juga dibekali spesifikasi minimum yang tinggi. Menurut developer, jika kalian ingin memainkan game ini kalian harus menyiapkan Smartphone dengan menggunakan spesifikasi minimal Snapdragon 660 atau Helio X30 untuk settingan grafis minimal.

Lalu seperti apa gameplay dan grafik dari Punishing: Gray Raven ini? Mari kita kupas bersama-sama.

Gameplay

Punishing: Gray Raven mengandalkan gameplay RPG hack’n slash dan hit-and-run. Battle mechanic dari Punishing: Gray Raven juga sangat simpel dan lebih mudah dipahami dibandingkan Honkai Impact 3. Gameplay Punishing: Gray Raven juga lebih cepat dibandingkan Honkai Impact 3.

Tersedia 12 karakter yang bisa kalian mainkan. Setiap karakter memiliki skill dan playstyle yang berbeda-beda. Karakter dalam Punishing Gray: Raven dibagi menjadi tiga yaitu tipe Assault yang memiliki skill dan serangan berdamage tinggi, tipe Armored yang mengandalkan HP dan skill pertahanan, dan Support yang mampu menggunakan on-site repair.

Seperti game free to play yang lainnya, Punishing: Gray Raven menggunakan sistem Gacha untuk mendapatkan karakter dan senjata langka. Sistem gacha Punishing: Gray Raven sama seperti sistem Gacha Genshin Impact dimana gacha terbagi dalam 3 banner yaitu Standard Banner, Weapon Banner dan Special Banner.

Grafik

Grafik dari Punishing: Gray Raven sendiri bisa dibilang sama bagusnya dengan Honkai Impact 3. Namun bedanya dengan Honkai Impact 3, Punishing: Gray Raven lebih mengangkat tema post-apocalypse sehingga desain map dan environmentnya terkesan lebih gelap. Selain itu User Interface dari Punishing: Gray Raven lebih terkesan simpel dan mudah dipahami.

Yup itu tadi sedikit ulasan tentang Punishing: Gray Raven. Punishing: Gray Raven akan rilis secara global pada musim panas tahun ini. Bagaimana, tertarik untuk mencoba game ini?