GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Google MusicLM sebuah terobosan baru dari Google untuk komposer musik. Mengkomposisi lagu kini jauh lebih mudah berkat majunya teknologi di dasawarsa 2020an ini. Karena Google tengah menciptakan bot kecerdasan buatan yang dimana kalian dapat menciptakan lagu hanya dengan memasukkan teks sebagai lirik yang kemudian di generate. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan perusahaan, Google belum berencana untuk merilisnya dalam waktu dekat.
Google MusicLM, Buat Lagu Hanya dengan Memasukkan Teks
Google akan memiliki Bot AI untuk mengkomposisi musik yang akan dinamai MusicLM, akan tetapi Google bukanlah perusahaan pertama yang menciptakan bot sejenis ini, ada Riffusion yang dapat memvisualisasikan musik serta audioML dan Jukebox OpenAI yang terlebih dahulu ada jauh sebelumnya. Namun dikarenakan adanya keterbatasan pada teknis dan data training, maka tidak ada yang dapat menghasilkan lagu dengan kualitas serta komposisi rumit.
Baca juga: Apple Naikkan Harga Aplikasi Apps Store
Dilansir dari Tech Crunch melalui makalah yang dibuat, MusicLM dibuat dari kumpulan 280 ribu jam yang dilatih agar dapat menghasilkan lagu yang sesuai dengan deskripsi. Sang creator menuturkan bahwa dibutuhkan kompleksitas yang signifikan. Menurutnya lagu yang dihasilkannya condong ke instrumental mengingat vokal lagu tidak tersedia bahkan pada musik dengan deskripsi yang panjang sekalipun.
Selain itu MusicLM juga diklaim mampu melampaui pembuatan klip lagu. Disebutkan oleh Google bahwa MusicLM juga dapat menghasilkan lagu berdasarkan tulisan berurutan yang kemudian menghasilkan melodi lagu yang kemudian dapat diaplikasikan sebagai pengisi soundtrack film dikarenakan memberi kesan yang begitu hidup.
Dinilai Langgar Hak Cipta Karya
Meskipun Google MusicLM begitu impresif, sejumlah pihak lantas mengkritiknya lantaran melanggar hak cipta dengan membuat audio yang diserapnya dari sumber aslinya. Salah satunya dari Eric Sunray melalui laporan resmi yang dibuatnya. Menyusul dirilisnya aplikasi Jukebox AI , mereka juga mempertanyakan apakah dengan melatih model AI pada musik yang dilindungi merupakan hal wajar, serta kekhawatiran lainnya apabila digunakan tanpa seizin pemilik aslinya.
Sementara itu dari sudut pandang penggunanya, Andy Baio mengatakan bahwa hasil generasi tersebut merupakan karya turunan. Itu berarti elemen asli yang tetap dilindungi hak ciptanya. Masih belum jelas bagian yang dianggapnya asli. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan gubahan musik untuk kepentingan parodi merupakan contoh sederhana. ia pun berharap pengadilan dapat memberikan kejelasan hukum dengan membuat penilaian per basisnya.