GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Jo, Jonathan Liandi atau Emperor, mantan pemain EVOS ID mengatakan Myanmar menjadi negara yang wajib diwaspadai ketimbang tim Filipina pada turnamen M4 World ini. Pasca situasi politik di Myanmar yang kembali mereda baru – baru ini, Myanmar yang waktu itu sempat absen di M3 2021 yang lalu kembali menunjukkan keeksisannya dengan mengalahkan jawara M3 asal Filipina Blacklist International di babak Group Stage.
Falcon Esport Berpotensi Menjadi Kuda Hitam di M4
Sempat dipandang sebelah mata oleh para pemain karena gameplay mereka yang terkadang menyusahkan teman sendiri. Bukannya menyerah pada keadaan begitu saja, negara tersebut lantas terus menerus memperbaiki kesalahan yang dilakukannya beberapa tahun yang lalu yang kemudian berhasil memecahkan stigma bahwa pemain Myanmar kurang dapat bersaing di kancah internasional.
Ditambah lagi ketika keamanan negara mereka sedang terganggu akibat masalah politik yang melanda, mereka justru memanfaatkannya dengan meng-improve skill mereka.
Hal ini dengan dibuktikannya Falcon Esport, tim Esport asal Myanmar berhasil mengamankan posisinya ke Grand Final untuk menghadapi Bren Esport pada ajang M2 yang lalu. Dan pada perhelatan M4 ini Falcon Esport berhasil mengejutkan penonton dengan membekuk Blacklist International di babak group stage sebanyak dua kali.
Baca juga: ONIC Esport Akan Berhadapan Dengan Falcon Esport Di Upper Bracket M4
Melansir dari Revival.id, salah satu pemain Blacklist International, OhmyV33nus mengatakan bahwa dirinya telah mengakui kehebatan dari Falcon Esport ini. Ia mengungkapkan bahwa kekonsistenan Falcon Esport ini masih begitu dipegang semenjak pertandingan MSC tahun 2022 yang lalu menjadi kunci kemenangan dari tim Esport asal Myanmar tersebut.
Sebut Myanmar Lawan Yang Cukup Berbahaya Di M4
Hal itu kemudian menarik perhatian dari mantan pemain evos tersebut. Dimanfaatkannya waktu genting tersebut untuk meningkatkan makro mikro mereka membuat tim tersebut cukup berbahaya dan berpotensi menjadi kuda hitam di M4. Jo Melalui kanal Youtubenya ia mengungkapkan bahwa Myanmar sebenarnya sangat kuat dan memiliki power yang tidak begitu main – main.
Jo menambahkan bahwa absennya Myanmar menjadi salah satu penyebab kemenangan Filipina pada pertandingan M3 tahun lalu. “ Myanmar waktu M2 bisa sampai Grand final bayangin aja, M3 Myanmar absen karena masalah politik jadi nggak ada satupun perwakilannya yang dikirim.
Ketika bertanding kembali ke M4 kemudian membuat gebrakan yang begitu luar biasa lalu menyabet kembali empat teratas bisa dibilang memang tinggi power mereka. Jadi sekarang bukan Filipina yang diwaspadai lagi.” Ujar Jo di Youtubenya. Saking begitu kuatnya Myanmar sekarang bukan lagi kontingen yang diremehkan kemampuannya begitu saja.