GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Pengembang Activision Blizzard kembali mendapatkan tuduhan pelecehan pada karyawannya dengan menyentuh bagian intim yang secara tidak disengaja, gagalnya perusahaan dalam mencegah tindakan pelecehan, diskriminasi terhadap gender, serta tindakan bullying yang disengaja secara emosional.
Dilaporkan dari Dailymail, Jane Doe diketahui telah melayangkan gugatan terhadap perusahaan Activision Blizzard ke Pengadilan Tinggi Los Angeles dengan mengklaim bahwa Activision Blizzard merupakan perusahaan Video Game dengan kasus pelecehan seksual secara masif.
Karyawannya Diduga Menjadi Korban Pelecehan, Doe Meminta Ganti Rugi Kepada Perusahaan
Jane Doe juga menuntut adanya kompensasi dengan nominal jumlah yang tidak disebutkan, ganti rugi, serta memecat CEO Activision Blizzard Bobby Kotick, yang sebelumnya dituduh akan tetapi tidak melaporkan dirinya ke Activision Blizzard.
Gugatan tersebut ditujukan ke perusahaan itu sendiri dan menjadi kasus yang kesekian kalinya atas tindakan pelecehan serta mantan karyawan Miguel Vega yang dipecat sebulan setelah Doe melaporkannya ke pihak manajemen. Antara tahun 2009 dan 2010 Doe pertama kali bertemu dengan Vega secara virtual.
Posisi saat itu Doe masih belum bekerja di Activision Blizzard. Doe lalu mengirim sebuah foto kepada Vega yang dikemudian hari menjadi penyesalan menurut dia pada laporannya. Hubungan tersebut berakhir pada 2011 setelah Doe bertemu suaminya yang sekarang.
Menjadi Rentetan Panjang Dugaan Pelecehan Yang Dilakukan Oleh Oknum Di Activision Blizzard
Berdasarkan laporan gugatan tersebut, Doe mulai bekerja di Activision Blizzard dengan bantuan Vega sebagai kontraktor independen pada 2016 lalu bekerja penuh pada 2020. Vega diduga telah melakukan tindakan pelecehan dengan meraba-raba dan mencoba untuk mencium Doe sambil mengancam “ Nanti akan menyerah”. Vega juga melakukan penghinaan, merendahkan, serta mengirim foto-foto cabul kepada Doe.
Baca juga: CEO Take Two Anggap Akuisisi Activision Blizzard Hal Yang Baik
“Ia tak pernah merasa dirinya akan menyesal.” Begitu yang tertuang dalam gugatan tersebut. Doe juga melaporkan Vega atas tindakan pemerasan yang ditujukan kepada Doe, setelahnya Vega dipecat oleh manajemen sebulan kemudian. Bagaimanapun, gugatan yang dilayangkan oleh Doe masih belum dapat menutup kasusnya akan selesai.
Diduga Activision Blizzard telah melakukan ratifikasi terhadap Vega dengan tidak mengambil tindakan yang lebih cepat.
Kasus Pelecehan pada Activision Blizzard ini dimulai ketika salah satu karyawan yang berasal dari negara bagian California mengajukan gugatan kepada pengadilan atas dugaan pengembangan budaya Frat Boy yang dianggap merendahkan martabat kaum hawa. Sampai saat ini Kasus masih diproses oleh pengadilan dan mulai disidang pada bulan Februari 2023 mendatang.
Perusahaan tersebut baru-baru ini telah memberikan ganti rugi kepada korban yang terdampak dengan memberikan komisi Equal Employment Opportunity sebesar 18 juta Dolar Amerika.