All posts by Dzakwan Ahmad

Just a college student who like to play games even I have a lot of things to do Je peux si je veux Shirogatana

Handheld Console vs Smartphone

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Handheld Console, salah satu teknologi yang memungkinkan seseorang untuk bermain game dengan praktis dan dapat dibawa dimana saja.

Sebuah teknologi revolusioner yang pada saat keemasannya menjadi salah satu hal yang diidam-idamkan oleh para gamers.

Namun, keberadaan Handheld Console saat ini dapat dikatakan memiliki saingan dalam urusan dapat memainkan game dimana saja.

Ya, keberadaan smartphone akhir-akhir ini dapat mempunyai posisi yang berpengaruh di industri game. Bahkan, beberapa developer pun akhirnya memutuskan turun di ranah mobile gaming.

Lalu, apa yang membuat persaingan ini dapat dikatakan adil dan tidak adil di waktu yang bersamaan?

Sejarah Handheld dan Mobile Gaming

Handheld

Handheld vs Smarthpone Steam Deck | PCWorld
Gambar dari Steam Deck | PCWorld

Disini saya tidak akan membahas terlalu dalam tentang sejarah handheld console. Saya sudah pernah membahas sejarah ditemukannya Handheld di artikel khusus.

Tujuan dari diciptakannya handheld console adalah dapat dibawa kemana saja. Ketika konsol biasa hanya dapat digunakan dengan TV atau layar.

Begitulah yang ditemukan oleh Gunpei Yokoi sebagai seorang karyawan Nintendo pada saat itu.

Perkembangan handheld hingga saat ini juga tidak lepas dari konsep yang digagas oleh Gunpei Yokoi tersebut. Bahkan, saat ini ada beberapa Hybrid Console yang dapat berfungsi sebagai konsol biasa dan handheld console.

Hanheld console sendiri mengalami kesuksesan atau masa emas pada tahun 1980-an ketika Game Boy hadir dan di tahun 2000-an saat masa Nintendo DS.

Baca Juga: Nintendo dan Revolusi Handheld Console

Mobile Gaming di Smartphone

Handheld vs Smartphone Nubia Red Magic | DroidLime
Gambar dari Nubia Red Magic 6 | DroidLime

Smartphone yang kita kenal saat ini dengan layar touch screen dan platform Android serta iOS sendiri mulai booming di awal tahun 2010-an. Memang pada saat awal ssmartphone hadir di pasaran, belum banyak yang tertarik dengan pasarnya.

Angry Birds merupakan salah satu game yang mulai masuk ke pasar mobile mulai dari awal. Angry Birds sendiri dinilai juga berpengaruh besar terhadap keberadaan in-app purchase saat ini.

Di tahun 2012, lahirlah sebuah game legendaris yang hingga saat ini, komunitas dan game-nya masih berjalan dengan lancar dan baik, Clash of Clans.

Tahun yang sama, terdapat juga salah satu game legendaris, Subway Surfer yang rilis sebagai game endless run yang pada tahun sebelumnya rilis terlebih dahulu Temple Run.

Sejak saat itu, pasar mobile gaming mulai dikenal oleh dunia hingga menjadi seperti yang saat ini.

Handheld dan Smartphone dan Sebuah Ketidakadilan

Handheld console dan smartphone menawarkan hal yang sama, yaitu dapat memainkan sebuah game dimanapun dan kapanpun asal ada baterainya.

Namun, perbandingan ini sesuai dengan yang saya katakan sebelumnya, dapat dikatakan sebagai adil tak adil.

Alasannya adalah kedua device tersebut memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan awal dari handheld adalah bagaimana seseorang dapat memainkan game dimanapun dan kapanpun.

Sementara, smartphone digunakan sebagai alat yang membantu hal sehari-hari dalam menjaga komunikasi antara satu sama lain dari jarak jauh. Namun, fungsinya saja yang melebar.

Meskipun ada beberapa smartphone yang memang dirilis untuk bermain game seperti Nubia Red Magic, Black Shark, dan RoG Phone. Tetap saja, hal tersebut tidak dapat merubah tujuan awal smartphone.

Baca Juga: PlayStation Kembali Gelar Ramadan Deals! Game PS4 dan PS5 Diskon Hingga 44%

Sebuah Persaingan

Ketika ketidakadilan perbandingan sudah dibahas, lalu apa yang menjadikan smartphone dapat dibandingkan dengan handheld pada saat ini?

Kita mulai dari keadaan pasar. Pada tahun 2021 kemarin, berdasarkan data pada website Venturebeat, game pada mobile gaming menguasai pasar sebanyak 52% (gabungan smartphone dan tablet) sementara konsol hanya memiliki 28% pasar (bukan hanya handheld, namun juga konsol biasa).

Berterimakasihlah dengan game mobile yang ramai diperbincangkan seperti Free Fire dan Mobile Legends serta game seperti King of Glory di Cina. Pasar game mobile berkembang pesat.

Ditambah lagi faktor orang-orang yang lebih banyak mempunyai smartphone daripada handheld console. Karena smartphone sendiri dapat berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti mobile banking dan ojek online.

Apalagi dengan perkembangan teknologi pada smartphone yang menurut pendapat saya “menggila”. Setiap tahun pasti ada perkembangan signifikan dari spesifikasi smartphone.

Yang bahkan pada saat ini juga telah ada smartphone yang dikhususkan untuk bermain game seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat pasar smartphone lebih melebarkan sayapnya.

Berbanding terbalik dengan mobile gaming, handheld console sendiri memiliki perkembangan yang relatif lebih lambat.

Namun, yang terbaru seperti Steam Deck, sekalinya rilis rasanya seperti di luar kata masuk akal. Meski terlihat remeh dan masih perlu penegmbangan lanjutan, performa yang ditawarkan oleh Steam Deck bukanlah main-main.

Steam Deck sendiri mampu menjalankan The Witcher III di setting grafis yang tinggi dengan sangat lancar.

Dan juga jangan lupakan Nintendo Switch yang dapat menjalankan game yang tidak dapat dimainkan di smartphone karena keterbatasan spesifikasi.

Ya, perkembangan handheld console bila dibandingkan per generasi juga sebenarnya sangat cepat.

Kesimpulan

Dari yang saya katakan di atas, saya dapat menyimpulkan seperti berikut.

Smartphone dan Handheld Console sama-sama memiliki potensi yang besar, smartphone didukung oleh luasnya pasar sementara handheld console didukung oleh performa yang lebih tinggi dengan pasar yang berbeda.

Meskipun smartphone memiliki tujuan awal yang berbeda, nyatanya saat ini dapat bersaing di ranah game dunia dengan dominasi game online miliknya.

Sementara handheld console yang terkesan mulai hilang, sebenarnya memiliki potensi kuat di masa depan dengan kelebihannya. Performa tinggi yang ditingkatkan setiap generasi, dan juga yang memang didedikasikannya device ini sebagai alat untuk bermain game menjadi senjatanya.

Signature Weapon di Far Cry 3 serta Cara Mendapatkannya

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Far Cry 3, merupakan sebuah game besutan Ubisoft yang rilis 2012 yang lalu. Beberapa hari yang lalu saya baru saja membahas Far Cry 3 di dalam artikel review saya, dan kali ini saya akan membagikan tips bagaimana cara untuk mendapatkan signature weapon di Far Cry 3.

Signature weapon merupakan senjata modifikasi yang biasanya hadir sepaket dengan beberapa attachment.

Sistem signature weapon ini pertama kali diperkenalkan saat Far Cry 3 rilis.

Nah, berikut beberapa signature weapon yang dapat kalian dapatkan.

Baca Juga: Review Far Cry 3: The Most Iconic Far Cry Game

Shadow: The Silent Signature Killer

Signature Weapon Shadow | Personal Archive
Signature Weapon Shadow | Personal Archive

Shadow sendiri sebenarnya merupakan pistol 1911 dengan tambahan attachment seperti Red Dot Sight, Silencer, serta Extended Magazine dan juga dihadirkan dengan custom paint.

Shadow sendiri cocok digunakan untuk bila kalian lebih suka stealth attack daripada nekat lewat gerbang depan. Bawaannya yang ringan juga menjadi nilai plus dari senjata ini.

Kalian dapat membeli senjata ini setelah membebaskan 17 outpost, jadi jangan malas ya untuk membebaskan outpost.

Cannon: Signature Pistol for Playing Hard

Signature Weapon Cannon | Personal Archive
Signature Weapon Cannon | Personal Archive

Cannon merupakan hasil modifikasi dari pistol Revolver .44 Magnum yang diberi Extended Barrel untuk menambah damage dan optical sight untuk tembakan lebih akurat.

Pistol ini dapat membunuh musuh dalam satu kali tembakan di badan. Namun, pistol ini memiliki suara yang keras sehingga tidak cocok dibawa untuk stealth. Senjata ini cocok digunakan bagi kalian yang suka main keras.

Senjata ini dapat dibeli dengan unlock dari Uplay.

Shredder: Overpowered Fast Firing SMG

Signature Weapon Shredder | Personal Heroes
Signature Weapon Shredder | Personal Heroes

Shredder merupakan sebuah modifikasi dari senjata SMG Vector .45 ACP yang seharusnya hanya dapat dibeli di pulau kedua. Namun, kalian punya alternatif untuk membuka Shredder di pulau pertama.

Shredder hadir dengan Silencer, Reflect Sight, Extended Magazine, dan Custom Paint. Kelebihan dari senjata ini adalah fire rate-nya cepat yang bahkan dapat membunuh musuh dalam waktu singkat.

Kelemahannya adalah amunisinya yang boros karena musuh jarang ada yang menggunakan SMG.

Shredder dapat dibeli setelah menemukan 10 memory cards.

Bull: The Badass Shotgun

SIgnature Weapon Bull | Personal Archive
SIgnature Weapon Bull | Personal Archive

Bull merupakan signature weapon dari hasil modifikasi senjata M133 shotgun. Shotgun ini dibekali dengan Reflect Sight, Extended Magazine, dan Custom Paint.

Sama seperti shotgun lainnya, senjata ini tidak cocok untuk bermain stealth. Namun, kalau disuruh main tanpa takut lewat gerbang depan, senjata ini dapat menjadi andalan.

Bull dapat dibeli setelah menemukan 10 relics.

Bushman: The Most Overpowered Weapon

Signature Weapon Bushman | Personal Archive
Signature Weapon Bushman | Personal Archive

Bushman merupakan hasil modifikasi dari senjata p416. Bushman dapat dikatakan menjadi senjata terkuat di Far Cry 3 karena hanya Bushman yang menjadi senjata automatic assault rifle di game ini yang memiliki silencer.

Selain silencer, Bushman juga hadir dengan Extended Magazine, Marksman Sight, dan Custom Paint.

Dibawa stealth maupun tipe pendobrak senjata ini mampu menanganinya. Akurasi yang bagus, fire rate yang bagus, kesemuanya dari senjata ini bagus. Bahkan, sight-nya terkesan memberi akurasi tambahan daripada optic sight.

Sayangnya, senjata ini hanya dapat dibeli setelah mengaktifkan 18 radio towers yang berarti hanya dapat dibeli di pulau kedua.

Baca Juga: Perjalanan Valve dan Gabe Newell dalam Dunia Industri Game

Ripper: MG with Low Recoil

Signature Weapon Ripper | Personal Archive
Signature Weapon Ripper | Personal Archive

Ripper merupakan sebuah senjata modifikasi dari MKG. Ripper sendiri merupakan senjata MG yang didesain untuk mempunyai recoil yang rendah dengan damage yang sama.

Dibekali dengan Extended Magazine, Optical Scope, dan Custom Paint, Ripper dapat menembak dengan recoil yang lebih rendah dari MG biasanya, namun tetap lebih tinggi dari Rifle dan SMG.

Ripper dapat dibeli setelah menyelesaikan 6 Trials of the Rakyat.

AMR (Anti-Material Rifle): One Shot Specialist

Signature Weapon AMR | Personal Archive
Signature Weapon AMR | Personal Archive

AMR merupakan modifikasi dari Z93 yang memiliki kelebihan untuk melakukan serangan 1 tembakan untuk membunuh musuh. Bahkan, Heavy dapat dikalahkan dengan satu kali tembakan.

Dibekali dengan paket Extended Magazine, High Power Sight, dan Custom Paint. AMR merupakan sniper terkuat di Far Cry 3.

Kelemahan sniper ini adalah suaranya yang terlalu keras sehingga tidak cocok digunakan untuk membunuh diam-diam.

AMR dapat dibeli setelah menemukan 20 relics.

Japanese Tanto

SIgnature Weapon Japanese Tanto | Personal Archive
SIgnature Weapon Japanese Tanto | Personal Archive

Japanese Tanto merupakan pengganti dari machete yang biasanya digunakan oleh pemain. Japanese Tanto memberikan damage melee yang lebih besar dari machete biasa.

Japanese Tanto dapat dipakai setelah menemukan 6 letter of the lost.

Tribal Knife

Merupakan senjata melee juga sama seperti machete dan Japanese Tanto.

Dapat dipakai dengan Pre-Order Far Cry 3, membeli Far Cry 3 Classic Edition dan membeli The Compilation DLC.

Perjalanan Valve dan Gabe Newell dalam Dunia Industri Game

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Valve, pasti kalau kalian seorang gamer mengetahui istilah tersebut. Valve sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berjasa besar dalam industri game di dunia ini.

Ada juga Gabe Newell, yang biasa dipanggil sebagai Lord GabeN. Orang yang menguras dompet kita, namun kita secara sukarela melakukannya saat sale di Steam.

Bagi yang belum tahu nih, Valve adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri game dan terkenal menjadi developer dari Half-Life series dan DOTA2.

Tidak luput juga platform distribusi video game digital, yaitu Steam, yang juga merupakan produk dari Valve.

Nah mari kita bahas perjalanan Valve dan Gabe Newell dari masa ke masa!

Beginning of Valve

Valve Lord Gaben | Indozone
Meme Lord Gaben, Tempat para Gamer PC Menggelontorkan Uang | Indozone

Valve ditemukan oleh dua orang mantan karyawan Microsoft, yaitu Gabe Newell dan Mike Harrington. Sebelumnya, Gabe Newell pernah bekerja selama 13 tahun di Microsoft dan menyelesaikan beberapa proyek seperti membuat port Windows 95 untuk game Doom.

Pada 24 Agustus 1996, Newell dan Harrington mendirikan Valve dengan nama Valve, LLC. di Kirkland, Washington, dekat dengan kampus Microsoft di Redmond.

Produk pertama Valve, merupakan sebuah game FPS bertema horor yang dikembangkan dengan GoldSrc engine yang merupakan modifikasi dari Quake engine milik id Software.

Half Life sendiri diluncurkan dengan kerjasama dari Valve sebagai pengembang dan Sierra On-Line sebagai penerbit dan akhirnya rilis pada November 1998.

Game tersebut nantinya akan menjadi salah satu game masterpiece yang hingga saat ini dianggap sebagai revolusioner game FPS. Bahkan, IGN mengkategorikan game FPS menjadi dua periode, yaitu game FPS sebelum Half Life dan sesudah Half Life.

Pada 1999 hingga 2001, Valve mendaftarkan Gearbox Software untuk mengembangkan beberapa expansion dari Half Life, yaitu Opposing Force, Blue Shift, dan Decay.

Valve mengakuisisi TF Software yang membuat mo Team Fortress untuk Quake pada 1998 dan merilis Team Fortress Classic menggunakan GoldSrc engine milik Valve.

Valve juga merilis software development kit (SDK) untuk GoldSrc engine milik mereka untuk memfasilitasi para modder dan membuahkan salah satu mod terkenal untuk Half Life, yaitu Counter Strike.

Pada tahun 2000, Mike Harrington keluar dari Valve dan menyisakan Gabe Newell.

Baca Juga: PUBG New State Adakan Kolaborasi Dengan Among Us

Valve in 2000s Era

Valve Office | Wikipedia
Suasana Kantor Valve | Wikipedia

Pada 2003, Valve berpindah ke Bellevue, Washington dan merubah nama mereka menjadi Valve Corporation.

Valve memulai untuk mengembangkan Half Life 2 setelah 6 bulan merilis Half Life dengan menggunakan engine buatan mereka yang baru, Source engine.

Dengan physics yang lebih baik, Half Life 2 mendapat respon positif saat perilisannya pada tahun 2004 dan telah terjual sebanyak 12 juta kopi pada tahun 2011.

Half Life 2 mempunyai sekuel Half Life 2: Episode 1 dan Episode 2 yang masing-masing dirilis pada tahun 2006 dan 2007. Half Life 2: Episode 2 sendiri dirilis bersamaan dengan Team Fortress 2 dan game baru bertajuk Portal.

Tahun 2008, Valve mengakuisisi Turtle Rock Studios dan merubah namanya menjadi Valve South. Turtle Rock snediri nantinya akan mengembangkan game Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2. Turtle Rock sendiri akhirnya berpisah dengan Valve kembali pada Maret 2010.

Steam, diluncurkan Valve pada tahun 2002. Awalnya Steam digunakan untuk menyalurkan distribusi game milik Valve saja, namun berubah menjadi publisher game pihak ketiga yang saat ini kita kenal.

DI tahun 2011, Valve mendapat pendapatan di angka $2 hingga $4 milyar yang diklaim oleh Newell menjadi perusahaan dengan keuntungan per karyawan terbanyak di Amerika Serikat. Valve juga mengontrol sekitar 50%-70% pasar untuk downloaded PC games pada tahun tersebut.

Modern Days and Present

Valve Steam Deck | TheVerge
Steam Deck yang Dirilis Baru-baru ini | The Verge

Pada 2010, Valve merekrut IceFrog seorang pengembang yang mengembangkan Defense of the Ancients yang merupakan mod untuk Warcraft III.

Dan di tahun 2013, Valve akhirnya merilis Dota 2 yang tidak memiliki hubungan dengan Warcraft III. Hal ini sempat memicu pertikaian antara Valve dan Activision Blizzard yang mengembangkan Warcraft III.

Meski begitu, Valve terus saja memajukan Dota 2 hingga saat ini kita kenal.

Hal ini juga dikarenakan Valve yang terus menggelontorkan dana untuk meningkatkan hype Dota 2 dengan berbagai turnamen e-sport, dan yang paling dikenal adalah The International.

Hingga pada saat ini, Valve jarang menerbitkan game terbaru milik mereka. Namun, mereka tetap menjaga game yang telah dirilis sebelumnya seperti CS:GO, Dota 2, L4D2, dan TF2 yang masih tetap mendapatkan update dan server yang masih hidup.

Meski jarang merilis game terbaru, Valve mulai beralih untuk mengembangkan perangkat game. Mulai dari VR yang telah dikembangkan dan baru-baru ini Valve juga merilis Steam Deck yang merupakan sebuah handheld console.

Baca Juga: Niantic Umumkan Game AR Baru Berjudul Peridot

Review Far Cry 3: The Most Iconic Far Cry Game

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Far Cry 3, game besutan Ubisoft pada tahun 2012 sebagai penerus dari Far Cry 2 yang menuai kesuksesan 4 tahun sebelumnya.

Mengusung tema yang seperti biasanya diangkat oleh seri Far Cry, yaitu open world, Far Cry 3 membawa beberapa perubahan signifikan dalam perkembangan franchise ini.

Bagaimana tidak, seri Far Cry setelahnya memiliki dasar permainan yang sama dengan Far Cry 3. Mulai dari sistem outpost, misi, dan story yang ikonik.

Meskipun telah dirilis 10 tahun yang lalu, Far Cry 3 akan tetap diingat oleh komunitas gamer, khususnya saya yang juga fans seri Far Cry.

Lalu apa sih yang membuat Far Cry 3 spesial dan menjadikannya paling ikonik?

Mari kita bahas satu persatu!

Far Cry 3 Interface

Far Cry 3 banner | Personal Archive
Main Menu dari Far Cry 3 | Personal Archive

Untuk interface, pada Far Cry 3 ini lebih baik dan ada peningkatan dari Far Cry 2. Dengan menu yang tidak statis, dengan tambahan bgm yang sesuai dengan tema yang diambil oleh Far Cry 3.

Intinya, semua aspek Main Menu dan user interface lainnya mengalami peningkatan dari seri sebelumnya, Far Cry 2.

Admin Rating: 7.5/10

Far Cry 3 Story

Far Cry 3 Side Mission | Personal Archive
Sebuah Side Mission di Far Cry 3 | Personal Archive

Nah, untuk ceritanya, Far Cry 3 mengalami perkembangan pesat dari Far Cry 2. Hal ini sekaligus menjadi salah satu trademark milik Far Cry series yang saat ini dipegang, yaitu villain yang ikonik.

Cerita pada Far Cry 3, membawa pemain bermain sebagai seorang wisatawan yang melakukan sky diving di atas Rook Islands dan berujung dengan penangkapan mereka di tangan pirates dibawah pimpinan Vaas Montenegro.

Jason pada akhirnya lolos dari kurungan Vaas Montenegro, lalu ia bertemu dengan Dennis Rogers yang memberinya kekuatan “Tatau” yang juga dapat ditingkatkan oleh pemain.

Hingga akhir permainan, para pemain akan terus bermain sebagai Jason Brody yang mencoba untuk menyelamatkan teman-temannya yang ditawan Vaas dan Hoyt Volker, seorang pebisnis yang juga menjual budak.

Seiring perkembangan cerita, yang saya suka dari game ini adalah, bagaimana seorang Jason Brody berkembang. Ia berkembang dari seorang anak kaya yang penakut, hingga menjadi badass nembak sana sini tanpa ketar ketir.

Jason nantinya juga akan belajar tentang filosofi arti sebuah kata, yaitu “insanity” yang berhubungan erat dengan Vaas dan kondisi di Rook Islands.

Nantinya juga ada tokoh sampingan yang memiliki pengaruh besar seperti Citra Montenegro dan Buck Hughes.

Berakhir dengan dua ending, seluruh pilihan ending tersebut sangat mencerminkan bagaimana pemain melihat keadaan Jason Brody.

Admin Rating 9.5/10

Far Cry 3 Gameplay

Far Cry 3 Combat | Personal Archive
Sebuah Adegan Baku Termbak di Far Cry 3 | Personal Archive

Jangan bertanya dengan gameplay dari Far Cry 3. Satu kata, “memuaskan”.

Setelah ketiadaan stealth pada Far Cry 2, Far Cry 3 menjadi salah satu game yang mempengaruhi stealth gameplay pada saat ini.

Pemain akan lebih leluasa untuk memilih taktik apa yang akan digunakan untuk bermain. Entah itu bermain layaknya seorang yang tidak takut mati untuk bertemu musuh face to face.

Bisa juga, dengan cara alternatif seperti memberi decoy, meledakkan seluruh musuh, ataupun dengan stealth agar musuh tidak takut dan memberi poin XP lebih banyak. Hal baru lainnya adalah adaanya sistem crafting yang hadir di seri Far Cry pada game ini.

Di Far Cry 2, pemain meningkatkan perlengkapannya dengan membelinya dari armory di waepon shop. Namun, adanya sistem crafting ini, dapat dibilang mempermudah pemain untuk mengumpulkan uang, dan juga mempersulit untuk mencari bahan-bahannya.

Untuk mode lainnya, ada juga side mission yang menceritakan beberapa kisah unik hingga tragis masyarakat Rook Islands. Ada juga mini games, seperti knife throwing dan time trial. Tidak lupa juga kegiatan berburu hewan dan menjadi pembunuh elit The Rakyat untuk menambah pundi-pundi uang.

Dan pada akhirnya, terlalu banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengelilingi Rook Islands. Oh ya, lupa satu hal, pemain juga dapat meningkatkan dan membuka skill masing-masing yang disebut Tatau. Skill ini juga berguna sepanjang permainan, misal Heavy Takedown yang dapat digunakan untuk melawan Heavy yang ngeselin dan masih banyak lagi.

Tentu saja, adanya Tatau ini akan membuat permainan menjadi lebih bervariasi gaya bermainnya.

Admin Rating: 10/10

Baca Juga: Sony Akan Akuisisi Kojima Production

Far Cry 3 Grafis

Far Cry 3 Environment | Personal Archive
Kondisi Lingkungan di Far Cry 3 | Personal Archive

Dalam segi grafis, tentu saja game ini memiliki grafis yang memukau. Sudah menjadi ciri khas dari game Far Cry untuk menghadirkan grafis yang immersive dan memanjakan mata.

Memang, detil dari Far Cry 3 tidak serealistis Far Cry 2 yang berambisi membawa kesan dunia nyata dalam sebuah game. Namun, hal tersebut tidak membuat Far Cry 3 menjadi lebih buruk.

Kekayaan alamnya yang pas, menggambarkan keadaan sebuah pulau tropis secara nyata. Hal tersebut lah yang memanjakan mata. Belum lagi kalau kita melakukan sky gliding pada waktu senja, kualitas grafis akan berasa indah dan mewah.

Jangan heran juga, kalau ada orang yang memilih untuk jalan 2km untuk mencapai suatu titik ketimbang naik mobil, rasanya tidak jenuh, malah enak dipandang. Desain senjata semua rapi dan detil meski ada di pengaturan grafis low.

Meskipun ada beberapa desain yang terlihat monoton seperti desain warga desa yang pakaiannya selalu kumuh tetapi yang jual senjata selalu bersih. Dan juga desain mobil yang terkesan, yah, seadanya. Padahal saya ingin ada kolaborasi lagi seperti Far Cry 2 yang menghadirkan mobil Jeep secara resmi.

Admin Rating: 8.5/10

Audio

Audio, untuk penilaiannya bisa dideskripsikan dengan satu kata juga, yaitu “menakjubkan”. Bagaimana tidak, suara yang dihasilkan bukan hanya bagus, tapi dikembangkan dengan sangat baik.

Pemain akan merasakan bagaimana mengeksplor hutan pada malam hari dan siang hari merupakan dua hal berbeda dari audio yang dihasilkan. Senjata juga semua mengeluarkan suara yang berkualitas dan memuaskan untuk didengar, termasuk juga ledakan dan suara api.

Suara voice acting jangan ditanyakan, semuanya hadir dengan membawa passion khususnya karakter Vaas Montenegro sendiri. Michael Mando, merupakan sosok dibalik Vaas Montenegro. Bila Michael Mando tidak mengisi posisi ini, maka sosok Vaas tidak akan pernah ada, karena Vaas sendiri merupakan cerminan Michael Mando.

Voice acting lainnya juga tidak kalah bagus, seluruhnya dikerjakan dengan detil dan memuaskan. Namun, yg jadi perhatian adalah lagi dan lagi, voice acting dari penduduk sekitar. Terasa hambar, seperti asal ngomong aja dengan intonasi gitu. Padahal mereka juga penting dalam perkembangan cerita.

Admin Rating: 8/10

Addictivity

Far Cry 3 dapat dikatakan juga mendapat perkembangan yang cukup pesat dari Far Cry 2 dari segi replay ability. Multiplayer masih dapat dimainkan meskipun sepi. Mathc-nya juga tidak terlalu membosankan dengan adanya map editor yang dimana pemain dapat membuat mep-nya sendiri.

Setelah itu ada mode co-op yang sering saya mainkan bersama teman saya. Dan, pengalaman bermainnya enak dengan berbagai mode yang tidak membosankan.Meskipun, saya sering terlempar dari server tanpa alasan yang jelas saat bermain co-op.

Mau main campaign lagi dan mengulang dari awal? Bisa, dapat dikatakan bahwa game ini punya beberapa nilai Far Cryang baik untuk dapat dimainkan kembali meskipun pemain sudah menamatkan game-nya. Ya, kalau mau lebih menantang tinggal naikin level-nya aja.

Admin Rating: 9/10

Worthiness

Ya, semua game berbayar akan saya masukkan segmen “Worthiness” ini untuk mengukur sebuah harga apakah murah arau mahal. Berdasarkan penjelasan yang saya jabarkan di atas, Far Cry 3 dapat dibeli di Steam dan EGS dengan harga Rp. 205.000.

Maka saya sarankan untuk menunggu sale, kecuali anda kebelet pengen main game-nya, silakan dibeli di harga full price. Tapi, dalam opini saya, harga Rp. 205.000 untuk sebuah game berumur 10 tahun agak mahal. Jadi mending bersabar, karena saya sendiri dapat di harga Rp. 30.500 saat Steam Winter Sale Kemarin.

Belum lagi ada DLC-nya yang sebenarnya nggak wajib dibeli sih, tapi kalau suka kan bisa juga tuh beli, harganya ada di angka Rp. 115.000 sudah sepaket full DLC. Kalau lagi sale akan turun harganya menjadi sekitar Rp. 40.0o0-an biasanya.

Admin Rating: 7/10

Baca Juga: Review Far Cry 2: Gebrakan Ubisoft untuk Franchise Far Cry

Kesimpulan

Far Cry 3, sebuah game yang hampir semuanya adalah sebuah bagian dari masterpiece. Sebuah mahakarya besutan Ubisoft yang melahirkan Far Cry yang kita kenal saat ini.

Mulai dari story yang lebih baik, sistem combat yang lebih baik, grafis yang ditingkatkan, semua merupakan peningkatan dari seri sebelumnya. Ditambah lagi dengan hadirnya tokoh ikonik seperti Vaas Montenegro, membuat game ini tidak dilupakan meskipun sudah berusia 10 tahun.

“Did I ever tell you about the definition of insanity?”, – Vaas Montenegro.

Total Admin Score: 8,5/10

eFootball Konami Merilis Update Penting Hari Ini

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – eFootball milik Konami yang menggantikan nama game sepakbola Pro Evolution Soccer, akan mendapatkan update penting pada hari ini, 14 April 2022.

Setelah mendapat tanggapan yang buruk dari para fans, dan juga mendapatkan rating yang mengecewakan di platform Steam. Akhirnya Konami resmi merilis update untuk game ini yang sebenarnya telah dijadwalkan sejak 11 November 2021 lau, namun diundur hingga musim semi tahun 2022.

Update 1.0.0 yang akan dirilis Konami ini, akan hadir untuk PS4 dan PS5, Xbox One, Xbox X dan S, serta PC dan Steam.

eFootball Problem | Selular.id
Beberapa Masalah Visual yang Ada di eFootball | Selular.id

Sebelumnya, Konami telah merilis update 0.9.1 yang memperbaiki beberapa masalah sehingga membuat game ini menjadi lebih nyaman dimainkan daripada versi awalnya yang punya banyak masalah.

Mereka pun mengakui, bahwa berbagai masalah tersebut ada dikarenakan ketidaksiapan game tersebut untuk rilis.

Meskipun pernah menjadi game dengan rating terburuk di Steam, Konami berjanji untuk memperbaiki masalah yang dimiliki oleh eFootball, dan puncaknya adalah update 1.0.0 ini.

Baca Juga: Sambut Puasa, Free Fire Kolaborasi Dengan Habib Jafar

Update kali ini akan memakan waktu yang relatif panjang dikarenakan banyaknya konten yang akan datang dengan update ini.

Server Maintenance akan dilaksanakan dari pukul 00:00 hingga 09:00 waktu Inggris dan di waktu Indonesia pada pukul 06:00 pagi hingga 15:00 sore hari.

Beberapa patch juga akan dirilis Konami secara bertahap untuk mendampingi update kali ini untuk meningkatkan pengalaman bermain.

Berbicara tentang update dan patch kali ini, Konami mengatakan di Twitter mereka bahwa mereka akan terus bekerja untuk emningkatkan dan memperbarui game mereka setelah update 1.0.0 ini. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan pengalaman bermain sepakbola secara digital yang lebih baik untuk semua.

Konami juga mengatakan bahwa mereka juga terus mendengar tanggapan dalam proses pengembangan ini. Selain beberapa improvement yang dihadirkan pada update kali ini, ada beberapa perubahan yang akan dibawa.

Konami mengumumkan beberapa perubahan yang akan dihadirkan, seperti default camera yang ada akan menjadi mode stadium. Selain itu juga ada beberapa perubahan dengan pilihan setting kecerahan dan kontras yang akan dihapus bersama dengan fitur auto-login.

Baca Juga: Mobile Legends: Bang Bang dan Samsung Galaxy A Series Berikan Skin Epic untuk Pembeli Galaxy A Series Terbaru

Playstation 2, Sang Legenda yang Tak Terlupakan

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation 2, atau lebih akrab di telinga dengan sebuatan PS2, merupakan sebuah kondol legendaris yang dirilis pada tahun 2000.

Konsol ini dikenal luas sebagai konsol terlaris di dunia dengan total penjualan melebihi angka 155 juta unit yang terjual per 2013 sebagai tahun terakhir PS2 diproduksi.

PS2 juga dikenal sebagai konsol revolusioner yang membawa berbagai game yang dapat dikatakan juga sebagai game legendaris yang hingga saat ini dikenang. Sebut saja Grand Theft Auto: San Andreas, Need for Speed Most Wanted, dan Resident Evil 4.

Lalu apa sih yang membuat PS2 menjadi konsol legendaris hingga saat ini?

Sejarah PlayStation 2

PlayStation 2 Launch Event | Youtube
Suasana Peluncuran PlayStation 2 di Amerika Serikat | Youtube

Setelah suksesnya Sony dalam segi penjualan dari PlayStation yang menjadi konsol pertama yang mencapai penjualan lebih dari 100 juta unit. Pada 1994, Sony memulai tahap pengembangan untuk konsol selanjutnya secara diam-diam.

Pada akhir tahun 1990-an, Sony telah berhasil menumbangkan dua raja konsol pada masa itu, yaitu Sega dan Nintendo.

Tahun 1998 dan Sega merilis konsol terbaru mereka yaitu Sega Dreamcast yang nantinya akan menjadi langkah terakhir mereka dalam dunia bisnis konsol dikarenakan kekalahan mereka di pasar dengan pesaingnya.

Dalam pengembangannya, pada tahun 1997, beberapa karyawan dari Argonaut Games diinstruksikan untuk mendesain chip yang ditujukan untuk konsol terbaru Sony, meski begitu Sony juga membuat chip mereka sendiri agar mereka mempunyai pilihan.

Pada 1999, Sony pertama kali memperkenalkan PS2 kepada publik setelah menyembunyikannya dari media selama bertahun-tahun. PS2 digadang-gadang menjadi kompetitor dari Sega Dreamcast sebagai konsol generasi keenam.

Meski begitu, lawan sebenarnya dari PS2 adalah Nintendo Gamecube dan Xbox milik Microsoft yang nantinya akan rilis setelah PS2.

Baca Juga: Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

Sony memeragakan PS2 pertama kali pada acara Tokyo Game Show pada tahun 1999 dengan 2 game yang dapat sepenuhnya dimainkan yaitu Gran Turismo 2000 dan Tekken Tag Tournament.

Saat perilisannya di tahun 2000, PS2 dapat meraih pendapatan sebesar $250 juta dalam hari pertama. Angka tersebut mengalahkan pendapatan Dreamcast yang hanya mendapat $97 juta dalam hari pertamanya.

Perilisan PS2 juga sama seperti PS5, ghaib, alias sulit ditemukan karena keterbatasan suplai yang ada.

Saat Gamecube dan Xbox rilis, PS2 adalah saut-satunya kompetitor yang pada saat itu diprediksi menjadi rival kedua konsol tersebut.

Namun, dalam catatan di atas kertas, PS2 merupakan konsol yang mediocre bila dibandingkan dengan Gamecube dan Xbox. Gamecube merupakan pilihan dengan harga termurah, sementara itu Xbox merupakan konsol dengan spesifikasi tertinggi dari ketiga konsol tersebut.

PS2 hanya mengandalkan kemampuannya yang dapat digunakan sebagai DVD player. Bahkan game di PS2 pada saat itu juga terbatas dan koleksinya tidak terkesan bagus.

Namun, koleksi PS2 merubah persepsi orang-orang saat musim liburan 2001 dengan menghadirkan 2 game ekslusif dari seri Grand Theft Auto dan game Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty yang punya hype yang sangat tinggi.

Pada 2004, Sony merilis PS2 versi Slim yang dipuji karena ukurannya yang jauh lebih kecil dari PS2 biasa. Perilisan tersebut juga dibarengi dengan perilisan game Grand Theft Auto: San Andreas.

Dalam perjalanannya sendiri, PS2 sudah sering dipotong harganya untuk dapat bersaing di pasaran dengan Gamecube yang harganya lebih rendah. Hingga pada 2006, Sony menurunkan harga PS2 agar tidak bersaing dengan konsol terbaru mereka, PS3.

Pamor PS2 sendiri bertahan hingga konsol generasi ketujuh meskipun Sony juga telah merilis PS3.

Mengapa PlayStation 2 Begitu Dikenal

PlayStation 2 Intro | Youtube
Momen Saat para Pemain Berdoa agar Dapat Bermain di PS2 | Youtube

Saat perilisannya, PS2 mempunyai fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitor miliknya, yaitu kemampuannya untuk memutar kaset DVD. Pada saat itu, harga DVD player dapat melebihi harga PS2, sehingga sebagian besar orang menggunakan PS2 sebagai alat utama untuk hiburan. Tidak hanya bermain games, juga dapat untuk menonton film

Bahkan, konsol yang menjadi kompetitor PS2, Gamecube, pada saat itu masih menggunakan sistem kartrid yang sudah kuno. Dibandingkan dengan PS2 dan Xbox yang juga sudah menggunakan CD.

Kelebihan CD untuk konsol game, adalah kemampuannya untuk menampung lebih banyak aset game karena memiliki ukuran memori yang lebih besar. Selain itu, CD juga memiliki harga yang murah.

Selain kelebihannya untuk menjadi DVD player, PS2 juga menjadi konsol yang memiliki fitur backward compatible yang mana PS2 dapat memainkan game dari PS1 seperti Gran Turismo dan Final Fantasy VII.

Selain hal tersebut, yang menjadikan PS2 konsol terbaik, adalah game library yang dimilikinya. Meskipun pada awal rilis PS2 hanya punya game library yang seadanya dan dianggap remeh. Namun, pada akhirnya sekitar 3.800 game telah dirilis di PS2.

Hal ini menjadikannya sebagai konsol dengan game library terbanyak.

Beberapa di antaranya merupakan game besar yang hingga saat ini masih dikenal.

Beberapa judulnya antara lain:

  1. God of War
  2. Shadow of the Colossus
  3. Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty
  4. Grand Theft Auto III, Vice City, Vice City Stories, San Andreas
  5. Final Fantasy X, XI, X-2, XIi, dll
  6. Ace Combat 4, 5, Zero
  7. Guitar Hero
  8. Monster Hunter 2 (Eksklusif PS2)
  9. Resident Evil 4

10 Need for Speed Most Wanted

Dan masih banyak lagi, dan mungkin ada nama game besar yang belum disebutkan saking besarnya game library PS2 dan banyaknya nama game besar di dalamnya.

Baca Juga: Unleash The Legend Inside, Laptop Gaming ROG dengan 12th Gen Intel® Core™ Telah Hadir di Indonesia

Kesimpulan

PlayStation 2, sebuah konsol legendaris dan juga terlaris. Sebuah konsol yang akan terus menjadi salah satu nama yang diingat di dalam dunia game. Berbagai macam game ada di konsol ini.

Dan juga dan tidak lupa, kenangan masa lalu tentang konsol ini, dimana banyak anak termasuk saya rela dimarahin emak karena nge-rental PS2 demi dapat bermain dengan teman-teman lainnya.

Sesuai dengan makna warna hitam PS2 yang digagas oleh Teiyu Goto, tidak terbatas dan tidak memiliki batasan, bahkan terbukti tidak lekang oleh zaman.