All posts by Dzakwan Ahmad

Just a college student who like to play games even I have a lot of things to do Je peux si je veux Shirogatana

Review Far Cry 2: Gebrakan Ubisoft untuk Franchise Far Cry

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Far Cry 2, kembali ke tahun 2008, tahun yang indah untuk industri game secara keseluruhan. Call of Duty: World at War rilis untuk pertama kali, GTA IV dengan grafis yang memukau pada zamannya juga rilis, Fallout 3 yang untuk pertama kalinya mengusung ide First-Person untuk pertama kalinya dalam sejarah franchise-nya, Mirror’s Edge yang merevolusi parkour dalam dunia game, hingga pertama kalinya Left4Dead rilis.

Terlepas dari semua itu, ada salah satu game yang juga mengalami perubahan yang signifikan pada masa. Yap, game tersebut merupakan Far Cry 2. Setelah Far Cry Franchise diambil alih Ubisoft dari Crytek yang lebih memilih untuk mengembangkan Crysis yang rilis pada tahun 2007.

Far Cry 2 sendiri dibangun dengan Dunia Engine yang merupakan turunan dari Cryengine yang dikembangkan oleh Crytek yang juga digunakan sebagai dasar game Far Cry pertama.

Far Cry 2 dikenal sebagai titik balik dari franchise Far Cry dan menjadi cikal bakal Far Cry yang kita kenal saat ini.

Nah, gimana sih Far Cry 2 itu, dan sampai saat ini ada prestasi yang bahkan belum dapat dicapai oleh berbagai game modern baru-baru ini lho, langsung ke review!

Interface

Far Cry 2 Main Menu | Personal Archive
Far Cry 2 Main Menu | Personal Archive

Interface dalam game ini dapat dikatakan biasa dan sederhana. Saat berada di dalam menu utama, kalian hanya akan disuguhkan list apa saja yang dapat kalian akses. TIdak ada tambahan animasi ataupun art untuk menambah estetika tampilan menu.

Admin Rating: 6/10

Story

Far Cry 2 Loading Screen | Youtube
Far Cry 2 Loading Screen dengan :atar Belakang Cerita Dibawahnya | Youtube

Cerita dalam Far Cry 2 terbilang cukup simpel, bukan menyelamatkan seseorang seperti pada game Far Cry pertama, maupun cerita mendalam yang dibawa seri Far Cry setelah Far Cry 2. Cerita dalam Far Cry 2 hanya berisikan tentang seorang pembunuh bayaran yang terinfeksi malaria, dimainkan oleh para pemain, yang disewa untuk membunuh seorang makelar senjata yang menyenjatai konflik di sebuah negara di Afrika, The Jackal.

Kalau dibandingkan dengan cerita di seri Far Cry lain sih memang sederhana, tapi memahami isi dari cerita di Far Cry 2 ini sedikit lebih rumit karena terbatasnya story dan character development. Bahkan kalian akan langsung diberi tugas untuk membunuh seseorang yang kalian bahkan belum tahu siapa dia. Meskipun pada akhirnya ada plot mengejutkan, namun akan tetap berasa hambar.

Admin Rating: 5/10

Baca Juga: Hadirkan Kejutan Menarik! Event Transfer Akun Point Blank Kembali Hadir!

Gameplay

Far Cry 2 Gameplay | Personal Archive
Gambar Far Cry 2 saat Terlibat Pertarungan | Personal Archive

Gameplay dalam Far Cry 2 dapat dikatakan tidak terlalu bagus atau tidak terlalu buruk. Dalam Far Cry 2, kalian diwajibkan menyisihkan sebagian besar waktu kalian untuk berada di jalanan karena minimnya akses quick-travel hampir ke seluruh map.

Satu-satunya jalan untuk quick-travcl  adalah dengan menaiki bis di terminal bisa yang lokasinya tidak dapat dikatakan strategis hingga pemain harus berkendara jauh lagi untuk mencapai tempat misi. Ditambah lagi waktu perjalanan yang dibutuhkan hanya untuk mendapatkan obat malaria yang biasanya jauh dari terminal bis.

Hal ini diperburuk dengan sistem outpost yang membuat frustasi. Biasanya dalam game far Cry yang lebih baru, ketika kalian menaklukkan sebuah outpost, maka outpost tersebut telah aman dari bahaya musuh.

Namun, berbeda di Far Cry 2, outpost akan terisi oleh musuh yang akan selalu menembak pemain saat ada di pandangan mereka. Hal ini kadang membuat frustasi karena amunisi dan obat-0batan yang kita bawa malah berkurang bukan untuk misi melainkan hanya untuk melewati jalanan yang ada outpost tersebut.

Far Cry 2 Malaria | Personal Archive
Momen Ketika Penyakit Malaria Menyerang di Far Cry 2 | Personal Archive

Namun, hal baiknya, bagaimana game ini dapat membawa tema realistis dalam game-nya. Ya, ini menjadi nilai plus yang dimiliki oleh game ini, dan bahkan beberapa game Far Cry selanjutnya tidak mampu meniru kerealistisan Far Cry 2.

Mulai dari sistem senjata yang bila digunakan terus-menerus seiring waktu dapat menjadi rentan mengalami ­gun jam bahkan rusak bila dipaksa terus digunakan.  Api dapat menjalar lewat tanaman dan tumbuhan di sekitarnya, bahkan menembakkan guided missile di rerumputan dapat menyebabkan api dan menyebarkannya. Hingga saat ini mekanisme penyebaran api dan ledakan dalam Far Cry 2 masih menjadi salah satu yang terbaik.

Dan yang paling saya suka adalah, kita dapat memantulkan tembakan RPG bila kita menembakkannya dalam sudut tumupul ke tanah.

Lalu ekosistem alam dan lingkungan di Far Cry 2 yang terkesan hidup juga membuat saya dan mungkin pemain lainnya terkesan. Kalian tidak akan menyadari bahwa kalian sudah berpindah lingkungan dari perhutanan lebat sampai ke gurun gersang, ya begitulah bagaimana lembutnya transisi lingkungan di game ini.

Day and night cycle juga terasa nyaman dan sangat baik, dan juga membawa pengaruh ke gameplay yang cukup berarti karena terbatasnya pandangan kita. Dan juga adanya rotasi awan yang bahkan ketika dibandingkan dengan awan statis di Far Cry 5 masih jauh lebih baik awan dinamis pada Far Cry 2.

Juga tidak bisa dikesampingkan bagaimana NPC berinteraksi satu sama lain dan juga aksi individual mereka. Saat terluka, yang lain akan berusaha untuk membawa NPC terluka tersebut ke perlindungan dengan menggendongnya. Saat sekarat, mereka juga dapat mengangkat senjata untuk menembaki pemain.

Saat ditembak sniper seluruh NPC akan berlindung sepenuhnya dan hilang dari hadapan kita entah bergerak secara diam-diam dari belakang bangunan, ataupun berlindung sampai pemain ditemukan. Kerealistisan ini yang membawa Far Cry 2 masih dikenang hingga sekarang.

Admin Rating: 8.5/10

Grafis

Far Cry 2 Environment | Personal Archive
Penampilan Grafis pada Kondisi Lingkungan di far Cry 2 (Medium-to-High Graphics Settings) | Personal Archive

Untuk game yang rilis pada 2008, saya dapat mengatakan bahwa grafis yang ditawarkan game ini sangatlah bagus. Jika kita bandingkan dengan Crysis, yang merupakan alasan mengapa game ini dibuat untuk menjadi rivalnya, game ini memang terlihat lebih inferior dalam urusan grafis.

Namun, ya, gimana ya mengatakannya, jangan Crysis lah yang jadi perbandingan, game itu sudah tidak masuk akal grafisnya untuk tahun 2007.

Namun, Ubisoft sudah mencoba yang terbaik untuk mengangkat grafis di game ini semaksimal mungkin.

Mulai dari dynamic shadows yang ditata dengan sangat baik. Kualitas texture yang juga dapat dibilang lebih baik namun bukan yang terbaik pada masanya. Penggambaran lingkungan dan ekosistem yang baik, cukup untuk membawa grafis game ini ke level di atas rata-rata pada zamannya.

Admin Rating: 8/10

Audio

Tidak banyak yang dapat saya sampaikan untuk kualitas suara pada game ini. Mungkin terkesan biasa bagi sebagian orang, namun menurut saya lumayan bagus dan lebih enak didengar dalam urusan gun sound di telinga saya daripada game lain.

Yang menjadi nilai tambah adalah suara alamnya tidak berasa monoton, suara angin, rumput yang bergoyang, api yang menyebar, ranting pohon yang bergerak semuanya dapat dikatakan diproduksi dengan baik. Yang kurang hanya dialog NPC yang berasa hambar ketika berbicara dengan pemain, namun berasa lebih thrilling saat melakukan koordinasi satu sama lain.

Admin Rating: 7.5/10

Baca Juga: ASUS Mengumumkan Dukungan BIOS untuk AMD Ryzen 7 5800X3D dan CPU Baru Lainnya

Addictivity

Kalau kalian ingin mencoba dan berniat untuk menamatkan game ini untuk pertama kalinya, pengalama sendiri sih bakal minat terus untuk bermain. Namun, setelah sekali tamat, minat untuk bermain ini berasa hilang, apalagi setelah bermain Far Cry 3, admin jarang berminat untuk main Far Cry 2 lagi.

Untuk urusan multiplayer yang harusnya dapat mengangkat replay ability, sudah mati dan jarang sekali menemukan seseorang bermain multiplayer pada game ini meskipun servernya sepertinya masih ada.

Admin Rating: 6/10

Worthiness

Karena game ini berbayar, maka saya selalu memasukkan kateogori ini pada game berbayar. Untuk harganya, saat artikel ini dibuat pada 5 April 2022, sedang ada promo di Ubisoft Store dari $10 menjadi hanya $3. DI Epic Games Store pun juga ada promo menjadi hanya Rp. 30.000 dari asalnya Rp.100.000.

Untuk Steam, masih belum ada promo, tapi admin dulu beli di harga Rp. 30.000 saat Ubisoft Developer Sale.

Intinya, kalau mau beli mending nunggu promo aja, karena termasuk murah dan fully worth it.

Admin Rating: 7/10

Kesimpulan

Game Far Cry 2 ini memiliki cerita yang membosankan, dibarengi dengan sistem travel yang menguras banyak waktu dan outpost yang mengganggu. Namun, sisi grafis dan gameplay dari game ini mempunyai kesan realistis yang membuat game ini dapat menjadi salah satu game terbaik dan berkesan dalam perkembangan industri game.

Total Admin Rating: 6.8/10

Bagus dan worth untuk dibeli saat promo dan penasaran dengan cikal bakal franchise Far Cry.

Nintendo dan Revolusi Handheld Console

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Nintendo, sebuah merk dagang yang telah terjun dalam dunia game sejak abad ke-20. Pastinya setiap orang yang suka atau bahkan hanya tahu tentang dunia game mengenal nama Nintendo. Saat ini, setiap orang mengenal Nintendo dengan produk mereka yaitu Nintendo Switch yang dapat dikatakan mereevolusi dunia Handheld Console. Nintendo Switch sendiri merupakan konsol game bertipe Hybrid dimana ia dapat dijadikan Handheld Console maupun konsol biasa layaknya Playstation 4 dan XBOX One. Namun, kalau kita kembali ke masa lalu, sebenarnya Nintendo sudah memiliki pengaruh yang besar terhadap industri Handheld Console. Mari kita ulas dari awal ide bagaimana Handheld Console bisa tercipta.

Gagasan Handheld Pertama

Nintendo Handheld Game&Watch
Penampilan Nintendo Game & Watch | Wikipedia Commons

Jepang, tidak dapat dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang berpengaruh besar dalam industri game dunia. Dari sini kita berkenalan dengan seseorang bernama Gunpei Yokoi, seorang desainer yang bekerja untuk Nintendo. Saat ia berada di Shinkansen, kereta cepat di Jepang, ia melihat seseorang sibuk menghibur dirinya dengan memainkan kalkulator. Disini, Gunpei memiliki ide untuk membawa game ke genggaman tangan yang dapat dibawa kemana saja.

Pada tahun 1981, Gunpei mendesain Game&Watch yang menjadi handheld console pertama yang ia ciptakan. Konsol ini memiliki layar yang hampir sama atau bahkan memiliki satu konsep yang sama dengan kalkulator yang sederhana dan juga hanya berisi satu game setiap konsolnya. Konsol ini memiliki berbagai macam game mulai dari Mario Bros, Snoopy, dan Donkey Kong Jr. Pengembangan konsol ini berlanjut hingga tahun 1991. Namun, Nintendo juga meluncurkan Game&Watch Super Mario Bros dan Legend of Zelda pada tahun 2020 dan 2021. Game&Watch sendiri laku sebanyak 43 juta unit di seluruh dunia.

Game Boy Series

Nintendo Handheld Game Boy
Game Boy Versi Pertama Milik Nintendo | Wikipedia Commons

Berlanjut ke seri legendaris yang sudah ada di pikiran setiap orang saat ini, Game Boy Series. Saya membagi dua Game Boy Series yang akan kita bahas kali ini yaitu Game Boy Series dan Game Boy Advance Series. Mari kita mulai pembahasan tentang seri yang rilis sebelum abad ke-21 ini.

Game Boy petama kali diluncurkan pada tahun 1989, menjadi Handheld Console pertama Nintendo yang menggunakan sistem kartrid sehingga para pemain dapat membeli kartridnya saja untuk bermain game lain tanpa membeli konsol baru seperti Game&Watch. Game Boy pertama hadir dengan layar hijau dengan desain persegi panjang meninggi. Game yang dapat dimainkan pada konsol ini diantaranya Super Mario Land, Kirby Dream land, dan sang legendaris, Tetris.

Pada 1996, Game Boy Pocket dirilis oleh Nintendo dengan hadirnya teknologi layar terbaru yang membawa layar hitam putih yang dapat dilihat lebih baik ketimbang layar hijau milik Game Boy. Game Boy Pocket hadir dengan ukuran yang jauh lebih kecil ketimbang Game Boy pendahulunya sehingga lebih mudah dibawa kemana saja. Game yang dapat dimainkan pada konsol yang mengusung layar baru ini diantaranya adalah Pokemon Red and Blue. Pada 1998 Game Boy Light yang punya desain yang sama dengan Game Boy Pocket rilis secara ekslusif di Jepang, konsol ini menghadirkan layar yang dibarengi dengan backlight untuk mengatasi masalah Game Boy berlayar hijau yang susah dilihat dalam gelap.

Konsol terakhir pada seri ini adalah Game Boy Color yang menghadirkan teknologi layar yang dapat menghasilkan warna. Dengan desain yang mirip dengan Game Boy Pocket, game ini telah memiliki support untuk memainkan game Game Boy yang telah diwarnai seperti Pokémon Gold, Silver, dan Crystal serta Legend of Zelda Oracle of Seasons and Oracle of Ages. Seluruh Game Boy Series laku sebanyak 118 Juta unit dan menjadi salah satu Handheld Console terlaris hingga saat ini.

Baca Juga: Sahur dan Berbuka Bersama Apex Legends™ Mobile, Ada Kuis Berhadiah OVO Cash!

Virtual Boy

Virtual Boy merupakan salah satu Handheld Console “gagal” milik Nintendo yang dirilis pada 1996. Meskipun konsol ini menjadi salah satu pelopor dalam teknologi VR, namun grafis yang ditawarkan konsol ini terkesan membuat seseorang pusing karena grafis yang dibawa berwarna monokrom merah. Konsol ini hanya terjual kurang dari satu juta unit dan menjadi produk gagal milik Nintendo.

Game Boy Advance Series

Nintendo Handheld Game Boy Advance
Game Boy Advance Versi Original yang Dirilis pada 2001 | Wikipedia

Pasti kalian familiar dengan istilah GBA, ya, GBA merupakan singkatan dari Game Boy Advance yang pada saat itu merupakan Handheld Console yang dapat menjalankan game SNES karena kesamaan port yang dimiliki. GBA rilis pada tahun 2001 yang memiliki nama “Advance” dikarenakan adanya tombol L dan R disisi atasnya.

Varian lainnya adalah GBA SP yang memiliki desain seperti Nintendo DS yaitu flip. GBA SP memiliki teknologi yang tidak dimiliki oleh GBA biasa yaitu rechargeable battery. Pada 2005, GBA Micro rilis dengan desain yang sama namun dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari GBA biasa. Penjualan konsol GBA Micro sendiri tidak dapat dikatakan baik karena dimatikan oleh saudaranya sendiri, Nintendo DS. Namun, penjualan total dari 3 konsol GBA tersebut berhasil meraih angka lebih dari 80 juta unit yang menempatkan mereka juga dalam list Handheld Console terlaris sepanjang masa.

Nintendo DS Family

Nintendo Handheld DS
Desain Nintendo DS dengan Teknologi Dual Screen Miliknya | Wikipedia

Kalian ingat kembali, bagaimana Nintendo DS yang rilis pada tahun 2004, Handheld Console paling laris di dunia dengan penjualan lebih dari 150 juta unit, merevolusi dunia Handheld Console dengan layar touch screen, mikrofon, kapabilitas untuk terhubung dengan Wifi, serta kartrid game lebih kecil namun juga support kartrid milik Game Boy Advance. Ya, seperti itulah NDS memberikan revolusi baru pada pasar Handheld Console.

Banyak varian NDS yang telah dirilis Nintendo, diantaranya: NDS Lite yang memiliki ukuran lebih kecil, layar lebih cerah, serta baterai lebih tahan lama; NDSi yang berukuran paling kecil dari NDS lainnya dan juga hadir dengan fitur kamera namun menghilangkan support untuk bermain dengan kartrid GBA; serta NDSi XL dengan spesifikasi yang sama dengan NDSi namun dengan ukuran layar dan badan yang lebih besar. Game yyang dapat dimainkan dengan konsol NDS diantaranya, Ace Attoryney, Pokémon Diamond and Pearl, dan New Super Mario Bros.

Baca Juga: Telkomsel Umumkan Sang Jawara Ajang Turnamen eSports “Lokapala Jawara Nusantara”

Nintendo 3DS

Nintendo Handheld 3DS
Nintendo 3DS saat Peluncuran dengan Inovasi Circle Pad Miliknya | Wikipedia

Nintendo kembali mengembangkan NDS dengan teknologiu yang lebih canggih Pada 2011, Nintendo merilis Nintendo 3DS dengan teknologi layar yang mampu menghasilkan grafis 3D, tambahan shoulder button, adanya circle pad, dan multi-kamera. 3DS dapat memainkan game seperti Mario Kart 7, Legend of Zelda: Ocarina of Time 3D, dan Animal Crossing New Leaf. Serial 3DS lainnya merupakan 3DS XL pada 2012 yang ukuran layarnya lebih besar, dan 2DS pada 2013 yang menghilangkan teknologi layar 3D dan desain flip dengan harga yang lebih murah.

New 3DS dan 3DS XL hadir pada 2014 dengan memperbaiki masalah grafis 3D yang tidak dapat dilihat dengan jelas ketika pemain tidak melihatnya langsung dari depan dan dibekali processor yang lebih kuat. New 2DS menyusul pada tahun 2017. Total, 3DS Family laku sebanyak 76 juta unit.

Nintendo Switch

Nintendo Handheld Switch
Desain Nintendo Switch yang Umum Dikenal | Nintendo

Sekarang kita beralih pada Hybrid Console milik Nintendo yang dapat menjadi Handheld Console ketika dibawa pergi, Nintendo Switch memiliki controller yang dapat dicopot dari layar utama dan disambungkan ke layar yang lebih besar seperti TV yang berarti Switch dapat menjadi konsol pada umumnya.

Nintendo Switch Lite merupakan versi lebih murah dari Switch biasa dengan konsekuensi hanya dapat digunakan sebagai Handheld Console. Nintendo Switch dapat memainkan game yang diantaranya Animal Crossing: New Horizons, Pokérmon Shining Pearl, dan Legend of Zelda Breath of the Wild. Hingga saat ini, Nintendo Switch laku di angka lebih dari 100 juta unit dan menjadi Handheld Console paling laris ketiga.

Nah gimana nih teman-teman, kita telah membahas sejarah Handheld Console milik Nintendo. Memang sih, Nintendo kalau soal urusan Handheld Console tidak dapat dikalahkan siapapun bahkan Playstation sekalipun dengan PSP miliknya yang juga kalah saing dengan NDS pada zamannya. Memang inovasi dapat ditemukan dimana saja, kalau kalian kreatif setiap momen dapat berubah menjadi kesempatan.

Sekian dari saya dan terima kasih.

List Game Lawas dengan Kualitas Bukan pada Zamannya

GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Sejarah game memang sudah panjang. Mulai dari era awal game yang hanya bermodalkan garis dan lingkaran, hingga saat ini game baru yang berlomba-lomba untuk menghasilkan game dengan kualitas grafis serealistis mungkin. Ya, industri game sudah berkembang sejak lama. Mulai dari hanya sebuah permainan pengisi waktu luang, hingga sekarang menjadi sebuah jenis profesi yang digeluti dan menghasilkan uang.

Namun jangan salah, beberapa game lawas memiliki kualitas yang lebih baik dari game-game terkini. Hal ini dapat kita lihat dengan beberapa game lawas yang memiliki salah satu aspek dengan kualitas yang jauh dari game pada zamannya. Oke, berikut adalah list-nya.

1. Donkey Kong Country

Dirilis untuk platform SNES pada 1994, Donkey Kong Country menjadi game yang memulai list kali ini. Ya, game ini terkenal cukup revolusioner mengingat grafis yang dibawakannya pad 1994. Game ini membawa grafis 3D yang halus pada era dimana game masih belum bisa menampilkan grafis 3D dengan gerakan yang halus. Donkey Kong Country menjadi pelopor penggunaan 3D di dalam game yang baik dan tidak tergantikan meskipun PS1 hadir pada saat itu.

2. Far Cry 2

Far Cry 2 merupakan game besutan Ubisoft pada tahun 2008 sebelum menjadi perusahaan yang gila akan uang. Game ini dirancang dengan tingkat detail yang sangat tinggi. Salah satu yang dibanggakan oleh Ubisoft adalah DuniaEngine yang dipakai dalam game ini. Dengan engine tersebut Ubisoft membanggakan detail api pada game tersebut yang dapat menyebar dan padam dengan animasi realistis. Hal tersebut juga didukung dengan berbagai elemen relistis dalam game ini seperti senjata yang dapat macet dan rusak, healing animation, serta adanya berbagai obyek yang bersifat destructible. Bahkan detail pada game ini dapat menyaingi bahkan mengalahkan detail milik penerusnya yaitu Far Cry 5.

3. Crysis

Game satu ini merupakan salah satu game fenomenal pada zamannya. Bagaimana tidak, untuk memainkan game ini kalian harus memiliki spesifikasi PC yang sangat tinggi pada saat itu. Rata-rata PC pada tahun 2007 hanya dapat menjalankan game ini pada setting grafis low. Game ini memiliki ciri khas grafis yang berat dan realistis. Hal tersebut membuat game ini tidak seperti game buatan tahun 2007. Oh ya, Far Cry 2 yang disebutkan tadi juga merupakan sebuah proyek untuk bersaing dengan game ini.

Game ini mengunakan CryEngine besutan Crytek GmbH yang juga merupakan engine dari game Far Cry yang pertama sebelum diambil alih oleh Ubisoft.

4. F.E.A.R.

F.E.A.R. merupakan game dengan A.I. terbaik pada saat perilisannya bahkan mungkin hingga sekarang. Bila dilihat dari segi grafis dan animasi, game yang rilis pada 2005 ini tidaklah memiliki hal yang spesial. Namun, A.I. atau Artificial Intelligent milik NPC pada game ini terlampau cerdas. Ketika seorang pemain mati dan mengulang sebuah stage, pemain tersebut tidak akan dapat mengulangi strategi yang direncanakannya kembali. Hal ini terjadi karena A.I. pada NPC yang berperan menjadi musuh ini juga mempelajari gerak-gerik dari para pemain tersebut. Hingga saat ini A.I. pada game ini masih terkenal akan kecerdasannya.

Tentu masih banyak game revolusioner yang dapat dimasukkan ke dalam list ini. Sebut saja ada seri GTA SA yang terkenal, Harvest Moon yang menjadi cikal bakal dari game farming simResident Evil Outbreak yang menjadi cikal bakal munculnya Online Co-op Multiplayer Survival, dan masih banyak lagi.

Arena of Valor dan Honor of King akan Mengadakan Turnamen Kolaborasi dengan Prizepool Rp. 115 Milyar

GAMFINITY.ID, KOTA BATU – Arena of Valor, diberitakan akan membawa turnamen AoV World Cup (AWC) tahun depan dengan konsep baru. Konsep ini adalah kolaborasi antara game Arena of Valor serta saudaranya, Honor of King. Official Page Garena AoV Indonesia telah mengunggah sebuah post resmi pada 28 Agustus kemarin tentang kolaborasi ini.

Turnamen kolaborasi ini akan diadakan pada Oktober 2022 mendatang. Kali ini AWC akan diisi oleh tim dari 5 region yaitu Asia, North America, South America, Eropa, dan Timur Tengah. Para peserta pada turnamen ini akan diambil dari kejuaraan regional yang akan diadakan nantinya.

Pada FAQ resmi pada kolom komentar post AWC 2022 disebutkan bahwa turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem turnamen Arena of Valor itu sendiri. Dengan harapan membuat AWC menjadi ajang e-sport paling kompetitif di dunia.

Untuk game yang akan digunakan sendiri adalah mode khusus yang hanya ada pada gelaran turnamen ini. Mode turnamen ini akan menggabungkan hero AoV dan HoK dalam satu game. Pada FAQ tersebut juga disebutkan bahwa AoV tidak akan menggabungkan diri menjadi satu game dengan HoK.

Kolaborasi ini juga akan menjadi turnamen e-sport AoV dengan prizepool terbesar, yakni $8 Juta atau setara dengan Rp. 115 Milyar. Tentu saja dengan prizepool yang besar ini akan menarik minat para tim dan pemain untuk mengikuti rangkaian turnamen AoV World Cup 2022 ini.

Masih belum ada kabar mengenai AoV International Championship (AIC) tahun depan. Namun, AIC 2021 masih akan diselenggarakan pada November 2021 nanti.

Battlefield 2042 atau Call of Duty Vanguard, Manakah yang Patut Dibeli

GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Rivalitas klasik antara game FPS yang mengusung tema perang dunia kedua pada saat awal mereka rilis, hingga menjadi dua brand game FPS yang sama-sama populernya saat ini. Battlefield dan Call of Duty adalah kedua game tersebut. Game besutan EA dan Activision ini telah lama memiliki rivalitas yang panas baik dalam segi perkembangan game, maupun rivalitas antar fans masing-masing. Tahun ini kita kedatangan game baru dari kedua game ini, Battlefield 2042 dan Call of Duty Vanguard. Dua game ini akan mengusung tema yang berbeda, BF2042 akan mengusung tema peperangan futuristik, sementara CoDV akan kembali mengusung tema orisinilnya, perang dunia kedua. Mari kali ini kita akan membahas game mana yang lebih layak dibeli pada tahun ini.

Battlefield 2042

Trailer Battlefield 2042 terbilang cukup mengesankan. Semua detail dan grafis pada game ini dipaparkan nyata dalam trailer tersebut. Ya, sebagai ciri-ciri dari seri Battlefield mulai dari BF3, seri game ini mempunyai kualitas grafis yang sangat indah berkat Frostbite Engine yang digunakan. Mode multiplayer pada game ini juga lebih masif dibandingkan dengan pesaingnya.

Gameplay Trailer yang dirilis menurut admin memenuhi berbagai kriteria yang ada untuk sebuah game Battlefield. Area yang besar, banyak obyek yang dapat dihancurkan, serta mode multiplayer yang masif, membuat sebuah harga beli untuk game BF ini.

Kelemahan dari seri BF sendiri merupakan story mode yang disuguhkan. Bila dibandingkan dengan story mode game CoD yang memiliki banyak ikon legendaris seperti Cpt. Price dan Ghost serta ceritanya yang dalam, story mode di game BF bukanlah tandingannya. Namun, seperti yang dikatakan tadi, BF menjual sisi multiplayer miliknya. Di dalam BF pemain dapat merasakan bagaimana rasanya menghancurkan sebuah gedung seutuhnya. Hal ini tidak dapat dilakukan pemain ketika bermain CoD.

Call of Duty Vanguard

Oke, untuk CoDV sendiri telah merilis trailer gameplay yang mempertontonkan sebuah misi di story mode yang berlatar belakang Stalingrad. Latar ini juga memiliki kesamaan dengan tema soviet campaign yang ada pada Call of Duty World at War. Grafis yang ada di game ini juga terkesan seperti biasa saja, tidak ada yang spesial sama sekali. Hampir seluruh elemen yang ada pada game ini juga terkesan monoton khas bergaya campaign dari serial CoD.

Yang admin dapat dari trailer ini adalah para pemain akan bermain sebagai seorang tokoh perempuan. Juga ada penempatan batu bata yang terkesan dibuat-buat. Ya, fitur seperti parkour ini terlihat seperti memaksa gaya game Assassin’s Creed.

Admin sendiri sebagai seorang fans serial CoD merasa kecewa dengan “belum matangnya” game yang akan rilis ini. Dengan grafis yang terkesan pas-pasan bila dibanding rivalnya, admin berharap bahwa story yang diberikan akan lebih baik dan mengangkat nilai game ini. Karena CoD tanpa ciri khas story yang kental hanyalah sebuah game “nanggung”.

Kesimpulan

Tahun ini serial BF2042 akan menjual mode multiplayer yang menjadi sebuah trademark dan ciri khas dari seri game ini. Dengan grafis yang memukau dan detail yang tidak main-main mengangkat nilai game ini. Sementara CoDV niatnya akan menjual story yang lebih kental dan dalam. Hal ini harusnya terjadi karena multiplayer yang ada di seri CoD tidak dapat disandingkan dengan seri BF.

Admin sendiri lebih condong ke Battlefield 2042 untuk tahun ini meskipun saya seorang fans CoD dari zaman CoD Modern Warfare. Hal ini dikarenakan BF2042 memiliki trailer dan bukti gameplay yang lebih menjanjikan daripada CoDV. Namun, pendapat admin mungkin dapat berubah saat perilisan kedua game ini nanti.

Tapi kalau ada promo sih ya gass beli aja, ngapain ragu-ragu ye kan.

Review Black Border: Papers Please Versi Mobile

GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Papers Please merupakan game terkenal yang rilis pada tahun 2013. Game ini mengajak pemain untuk menjadi seseorang yang menjaga perbatasan. Para pemain akan bertugas untuk memeriksa dokumen-dokumen yang dibawa oleh orang yang ingin masuk ke dalam negara tersebut. Hal ini akan menjadi lebih seru karena adanya penambahan unsur drama dengan berbagai cerita menarik untuk diikuti dan juga pengaturan keuangan untuk keluarga para pemain.

Black Border adalah game yang memiliki gameplay yang sama dengan Papers Please. Bedanya, Black Border ini tersedia untuk platform mobile. Bagi kalian yang ingin mencoba Papers Please namun tidak mempunyai platform untuk memainkannya atau bagi kalian yang ingin bermain Papers Please dimanapun dan kapanpun tanpa membawa PC kalian, sangat disarankan untuk mencoba game ini. Langsung saja karena admin sudah membeli game ini dari Play Store, disini saya akan me-review tentang game Black Border ini.

Overview

Black Border merupakan game besutan BitZooma yang rilis pada 28 Desember 2020. Black Border menawarkan gameplay yang persis sama dengan Papers Please. Kalian akan bertugas sebagai petugas perbatasan yang mengecek dokumen-dokumen milik orang yang ingin masuk ke negaramu. Kalau di Papers Please kamu akan bermain sebagai penjaga negara Astrotzka, di game ini kamu akan menjadi penjaga di negara Alanan.

1. Storyline (6/10)

Storyline di game ini dapat terbilang seperti biasa. Tidak seperti di Papers Please, kamu tidak akan mendapatkan feel yang kental dalam cerita game satu ini. Memang ada beberapa drama seperti pengeboman pos perbatasan. Namun, hal ini tidak membuat tertarik admin sama sekali. Malahan menurut admin storyline game ini terasa seperti gelas kosong, hampa dan tanpa rasa. Namun, admin disini akan tetap memberi poin 6 sebagai bentuk usaha developer yang telah memasukkan sedikit bumbu cerita yang hambar.

2. Grafis (8/10)

Grafis yang ditawarkan tidaklah spesial. Semua penggambaran karakter terkesan sederhana dan monoton. Namun, menurut admin grafis bukanlah masalah utama untuk game sejenis ini. Yang terpenting adalah penggambaran karakter yang jelas meskipun terkesan sederhana. Hal ini disebabkan adanya beberapa level yang mengharuskan para pemain untuk melihat keadaan fisik seseorang untuk mencocokannya dengan foto yang ada di dokumen. Ya, hal tersebut sudah memiliki kualifikasi lebih dari cukup. Namun, masih ada kelemahan yang dapat ditingkatkan oleh developer-nya, yaitu animasi pergerakan karakter yang dapat diubah sedikit agar tidak terkesan monoton.

3. Gameplay (9/10)

Ini adalah nilai sesungguhnya yang dijual oleh game ini. Jangan berharap bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan merupakan pemeriksaan sederhana. Semakin lama pemain bermain, para pemain akan menemukan beberapa kejanggalan kecil yang tidak akan diperhatikan bila tidak sepenuhnya konsentrasi. Hal kecil tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, serta serial number yang kadang ada kekeliruan dan harus ditolak. Tiket juga akan keluar bila para pemain melakukan kesalahan terus menerus.

Hanya satu hal yang disayangkan, storyline yang tadi kita bahas. Apabila storyline tidak terkesan hambar, admin dapat memberikan nilai sempurna yaitu 10. Endless Mode pada game ini masih belum dirilis.

4. Optimalisasi (8/10)

Game ini hanya memberikan beberapa pengaturan sederhana pada para pemainnya. Pengaturan grafis, kecepatan teks dalam dialog, serta pengaturan untuk smartphone yang memiliki notch. Tentu saja hal-hal tersebut sudah cukup untuk game ini karena pada dasarnya game ini lumayan ringan. Namun, game ini dibuat dari Unity engine yang memiliki masalah kompatibilitas dengan beberapa device yang membuatnya menjadi agak “berat”.

5. Kontrol (8/10)

Kontrol yang ditawarkan juga cukup baik meskipun memiliki beberapa kelemahan. Meja yang disediakan untuk melakukan inspeksi terkesan kecil sehingga dapat menjadi penuh saat seseorang membawa sekitar 4-5 dokumen. Belum lagi bila nanti ada pemeriksaan badan serta fingerprint yang membuat menja menjadi lebih penuh. Hal yang bagus dalam kontrol pada game ini adalah sensitivitas gerakannya yang mendukung pemain yang memiliki kelebihan fasthand.

6. Adiktifitas (7/10)

Game ini dapat membuat para pemain yang suka untuk bermain hingga lupa waktu. Admin sendiri tanpa sadar telah menghabiskan sekitar dua jam untuk bermain game ini dalam satu waktu. Namun, level yang ditawarkan cukup terbatas. Hal ini akan tetap bertahan hingga adanya Endless Mode nanti.

7. Worthiness (9/10)

Dengan harga Rp. 18.000,- di Play Store, menjadikan game ini sangat worth untuk dibeli. Dengan harga terjangkau kalian dapat menikmati game ini. Bagi kalian yang punya saldo sisa dan bingung mau buat apa, kalian dapat membeli game ini. Ragu-ragu? Tenang, game ini juga ada versi demo-nya untuk kalian yang ingin mencoba game ini terlebih dahulu.

Kesimpulan

Game Black Border merupakan game yang layak disebut sebagai pengganti Papers Please untuk platform mobile. Dengan harga terjankau di kantong, game ini sudah menawarkan gameplay yang tidak membosankan serta berbagai kelebihan lainnya. Hanya saja jangan berharap storyline game ini dapat menyaingi Papers Please. Dengan ini Black Borders memiliki total nilai 7,8 dari maksimal nilai 10.

Oh ya, informasi tambahan, game ini juga akan rilis di Steam pada tahun 2022 mendatang.