All posts by Yahya Ayasy

Penghangat Kursi Mobil Jadi Microtransaction Baru BMW

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Perusahaan otomotif asal Jerman, Bavarian Motor Works, atau yang lebih dikenal dengan nama BMW, merilis microtransaction terbaru untuk untuk fitur penghangat kursi mobil. Layanan berlangganan ini akan dibagi kedalam empat golongan, dan kabarnya akan diluncurkan di Korea Selatan.

Microtransaction adalah sebuah model bisnis yang digunakan oleh para pengembang video game, untuk mendapatkan pemasukan tambahan dari para pemain game mereka. Biasanya, para pengembang akan menyediakan beberapa jenis item dan fitur terbatas, yang hanya dapat diakses jika pemain mengeluarkan biaya tambahan untuk membelinya. Dan tampaknya, pembelian fitur terbatas ala microstransaction ini tidak hanya diterapkan untuk industri video game saja, melainkan juga dapat diadopsi oleh para produsen kendaraan di industri otomotif.

Hal inilah yang dilakukan oleh BMW, dimana perusahaan otomotif asal Jerman tersebut menerapkan layanan berlangganan hingga pembelian permanen, untuk membuka fitur-fitur khusus (yang sebenarnya telah terpasang) di mobil-mobil High-End mereka. Fitur yang dapat dibuka pun bermacam-macam, mulai dari suara “ikonik” mobil Sport, penghangat setir mobil, hingga yang terbaru adalah biaya tambahan untuk fitur penghangat kursi mobil.

Baca juga: Streamer League Of Legends Dihukum Ban Akibat Stream Sniping

Front Seat Mobil BMW
Sumber: BMW UK | Biaya Tambahan Untuk Penghangat Kursi Mobil

Biaya Tambahan Untuk Penghangat Kursi Mobil

Dikutip dari laman web The Verge, BMW memang sudah merancang sistem operasi mobil mereka untuk menghadirkan microtransaction pada fitur-fitur khusus sejak diumumkan pertama kali pada tahun 2020. Baru-baru ini, perusahaan otomotif itu dilaporkan telah meluncurkan layanan berlangganan untuk penghangat kursi mobil mereka.

Tarif yang dikenakan pun beragam, tergantung pada paket yang dipilih oleh para pengguna. Mulai dari US$18 (Rp.271k) untuk akses bulanan, US$180 (Rp.2.711k) untuk satu tahun penuh, US$300 (Rp.4.509k) untuk akses gratis selama tiga tahun, hingga akses tanpa batas dengan biaya sebesar US$415 (Rp.6.237k).

View Mobil BMW Korea Selatan
BMW Korea Selatan

Masih belum ada penjelasan lebih detail dari BMW, mengenai kapan dan di negara mana saja fitur berlangganan ini akan diluncurkan. Kendati demikian, sejumlah laporan terbaru Minggu ini, menunjukkan adanya peluncuran fitur berlangganan tersebut di Korea Selatan. Hingga artikel ini ditulis, layanan berlangganan untuk penghangat kursi BMW telah dipasarkan di Inggris, Jerman, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Streamer League Of Legends Dihukum Ban Akibat Stream Sniping

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang Streamer League of Legends asal Korea Selatan, menjadi korban stream sniping, dan terjebak selama tiga jam dalam sebuah pertandingan. Tidak hanya itu, sistem juga mendeteksinya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian menghukumnya dengan larangan bermain selama 14 hari.

Stream Sniping merupakan aksi kecurangan dalam sebuah permainan yang mana para pelaku kecurangan (Sniper) mengincar Streamer sebagai target utama. Tidak hanya menjengkelkan, aksi kecurangan ini tak jarang menimbulkan masalah bagi para Streamer. Salah satunya adalah hukuman banned yang kemungkinan diakibatkan oleh laporan palsu dari para Sniper.

Mengutip dari laman web Dot Esports, seorang Streamer asal Korea Selatan, Kim “kkyuahri” So-Hyun, dilaporkan harus menerima hukuman ban 14 hari dalam game League of Legends. Ia menerima hukuman larangan bermain akibat stream sniping, saat melakukan live streaming di salah satu platform streaming Korea, AfreecaTV.

Kkyuahri bertemu dengan empat orang Sniper yang yang sengaja menguncinya dalam sebuah pertandingan panjang. Dua dari Sniper bermain dalam timnya, sementara dua lainnya berada dalam tim lawan. Keempat Sniper ini pun sengaja bertukar informasi, demi memperpanjang durasi pertandingan hingga lebih dari tiga jam.

Upaya untuk meninggalkan pertandingan dengan surrender vote juga gagal dilakukan, karena suara mayoritas selalu menolak untuk mengakhiri jalannya pertandingan. Hingga pada akhirnya sang Streamer harus terbunuh sebanyak 120 kali sebelum pertandingan berakhir. Bahkan kkyuahri  juga tampak putus asa di tengah-tengah pertandingan dan lebih memilih untuk memainkan game FIFA sembari menunggu pertandingan tersebut berakhir.

Baca juga: Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

Streamer
AfreecaTV | Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Hukuman Ban 14 Hari Untuk Sang Streamer

Meski putus asa, Kkyuahri lebih memilih untuk bertahan dalam pertandingan, dengan harapan agar ia tidak menerima hukuman ban, maupun AFK akibat rage quit. Namun sepertinya, sistem tetap mendeteksi aktifitasnya dengan pelanggaran Griefing, yang kemudian memberikan hukuman ban selama 14 hari.

Pemberian hukuman ban ini kemungkinan besar dipicu oleh tingginya jumlah kematian yang dialami oleh sang streamer selama pertandingan, atau bahkan akibat dari laporan massal yang dilakukan oleh para Sniper.

Server League of Legends Korea memang terkenal dengan masalah stream sniping-nya. Bahkan tak jarang hal ini digunakan untuk hal yang lebih buruk, dengan mempertaruhkan uang pada hasil pertandingan para Streamer.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id.

Global Ban Disebut-sebut Akan Rugikan Pro Player MLBB

GAMEFINITY.ID Kutai KartanegaraCaster MPL ID, Mirko and Arashi, berpendapat bahwa global ban pick di turnamen mobile legends akan merugikan para pemain profesional. Menurut mereka, sistem tersebut akan membuat permainan menjadi semakin rumit, dan akan memaksa tim untuk berjuang lebih keras sepanjang turnamen.

Beberapa waktu lalu, akun Instagram resmi MPL ID telah membagikan petunjuk akan diterapkannya sistem global ban dalam turnamen Mobile Legends. Kabar ini pun menjadi sebuah perbincangan hangat, serta mendapatkan respon yang beragam dari komunitas game tersebut.

Baru-baru ini, dua Caster MPL ID Handy “Mirko” Loho dan Brydon “Arashi” Maslimta, menjadi sorotan setelah mengutarakan pendapat mereka mengenai penerapan sistem global ban di turnamen Mobile Legends. Yang mana dalam Podcast Mirko, keduanya berpendapat bahwa ‘sistem global ban tidak boleh diterapkan di liga Profesional Mobile Legends‘.

“Pemain yang terkenal (karena) hanya memainkan satu Hero, mereka akan  berjuang (lebih) keras. Karena saat itu, Anda dapat dipaksa untuk melarang (Hero) mereka, dan itu (akan) membuat seluruh Dinamika Fase Ban (menjadi) berbeda,” ucap Arashi.

“Jika ada Global Ban yang seperti itu, itu akan membuat segalanya (menjadi) jauh berbeda, dan itu akan memberi lebih banyak tekanan pada analis, bukan hanya pelatih, dan mencoba untuk mendapatkan data (Hero) tersebut.” Tambahnya.

Senada dengan Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa sistem ini merupakan sebuah konsep yang fun, namun tidak cocok untuk diterapkan di pertandingan kasta profesional.

“Saya tidak berpikir mereka (Moonton) harus menerapkan Global Ban di MPL.”

Arashi pun melanjutkan, dengan mengatakan bahwa ini dapat membatasi kemampuan para pelatih dalam menghasilkan komposisi tim yang unik, maupun strategi ban yang akan mereka gunakan.

“Anda tidak bisa melihat pemikiran taktisnya (memprediksi strategi coach), siapa yang (akan) dia ban, apa yang dia coba lakukan (mainkan), apa yang dia coba batasi, karena (akan ada) terlalu banyak kekacauan,”.

Setuju dengan pendapat Arashi, Mirko juga berpendapat bahwa mempelajari celah dan meta tingkat atas di Mobile Legends juga merupakan keterampilan yang harus dimiliki tim. Dan Global Ban dirasa dapat menghambat pola pikir kreatif dari para tim, maupun penguasaan meta baru yang akan mereka gunakan.

“Membaca meta adalah sesuatu yang akan menjadi keahliannya sendiri.  Begitulah cara tim mendominasi sejauh ini dan jika mereka menambahkan Global Ban ini… semua yang telah Anda rencanakan sebelumnya, strateginya, itu akan menjadi sangat acak sekarang.”

Ia juga menambahkan bahwa sistem ini akan merusak alasan tim untuk melakukan sesi scrim, atau bahkan mempelajari Hero mana saja yang memiliki performa terbaik di setiap patch terbaru.

Baca juga: Hideo Kojima Disangka Sebagai Pelaku Penembakan Shinzo Abe

Global Ban
MPL Indonesia Umumkan Sistem Global Ban

Global Ban Dalam Turnamen Esport

Mengutip dari laman web One Esports, Global Ban Pick merupakan sistem yang mana hero-hero yang telah dimainkan oleh tim pada game pertama, tak boleh dimainkan kembali dalam game berikutnya. Begitu seterusnya hingga aturan game tertentu, yang akan mereset pengaturan Global Ban Pick.

Global Ban Pick sebenarnya ditujukan agar pemain bisa mempelajari  lebih banyak Hero. Dengan aturan global ban pick, seorang pemain profesional tak bisa mengandalkan hero yang itu-itu saja. Pasalnya, mereka akan diwajibkan memiliki pool hero luas dengan aturan yang ada. Jadi, secara tak langsung, sistem ini akan membuat individual berkembang dengan sendirinya, demi mendapat hasil terbaik dalam scene kompetitif.

Sistem Global Ban Mobile Legends akan diujicoba pada seri MDL ID Musim 6 nanti, dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan dalam seri MPL di masa mendatang.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Hideo Kojima Disangka Sebagai Pelaku Penembakan Shinzo Abe

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, meninggal dunia usai ditembak saat berpidato di kota Nara, Jepang. Dan internet kembali berulah dengan menyebarkan jokes rasis, yang kemudian menyeret Hideo Kojima sebagai Pelaku penembakan.

Shinzo Abe menjadi korban penembakan pada pukul pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 waktu setempat, dan langsung tak sadarkan sembari bersimbah darah. Tak lama setelah ia dilaporkan wafat, beberapa Netizen pun mengunggah jokes yang mengatakan bahwa tersangka pembunuh Abe mirip dengan Hideo Kojima.

Jokes itu pun sampai di Twitter, hingga membuat salah seorang politisi sayap kanan Prancis, Damien Rieu, me-retweet gambar Kojima dengan komentar “Ekstrim kiri membunuh”. Meski Rieu telah menghapus tweetnya, kabar tidak benar itu tampaknya sudah menyesatkan khalayak Netizen. Salah satunya adalah stasiun berita di Yunani yang meliput kasus pembunuhan tersebut.

Dimana dalam sebuah segmen tentang serangan terhadap Abe (yang kini jejak digital aslinya telah dihapus), stasiun tersebut menayangkan gambar Kojima dan mengidentifikasinya sebagai tersangka pembunuhan.

Mengutip dari laman web Kotaku, meski stasiun TV itu menampilkan foto Kojima, berita yang disampaikan selama segmen tersebut sebenarnya sama sekali tidak menyebutkan namanya.

“Seorang pemirsa yang menghubungi Kotaku tentang siaran berita membantu menerjemahkan apa yang dikatakan selama bagian di mana Kojima ditampilkan di layar.” Tulis laman web Kotaku.

“Tetsuya telah mengakui tindakannya kepada polisi, mengakui bahwa dia ingin Abe mati karena dia kecewa dan marah padanya. Polisi telah mengetahui bahwa dia [pelakunya] pernah bertugas di Pasukan Khusus Angkatan Laut dan mengajar unit di Sekolah Kedokteran tentang Fisioterapi untuk pasien demensia. Dia sangat menyukai Che Guevara (Metal Gear).”

Baca juga: LEC Summer 2022 Dengan Viewers Terendah Dalam Dua Tahun Terakhir

 

Che Guevara jadi Inspirasi terjadinya penembakan
Twitter: Damien Rieu | Penembakan Yang Menewaskan Sang Mantan Perdana Menteri

Penembakan Yang Menewaskan Sang Mantan Perdana Menteri

Penembakan terhadap sang Politisi sekaligus mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, terjadi ditengah-tengah pidato di Kota Nara, Jepang, pada Jumat (8/7/2022) kemarin, sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Setelah dilarikan ke RS Universitas Kedokteran Nara, Abe dilaporkan sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital setibanya di RS, sekitar pukul 12.20 waktu setempat. Hingga kemudian dinyatakan meninggal setelah dunia kurang dari lima jam, tepatnya pada pukul 17.03 waktu setempat.

Tidak lama setelah peristiwa penembakan, petugas berhasil menangkap pelaku di lokasi kejadian. Ia adalah seorang mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang atau Angkatan Laut Bela Diri Jepang, bernama Tetsuya Yamagami (41) .

Dalam pengakuannya, Yamagami meyakini bahwa politisi ini terhubung dengan kelompok yang ia benci. Meski demikian, polisi menolak untuk menyampaikan kelompok yang dimaksud.

Dari penangkapan Yamagami, didapati bahwa pistol yang digunakan merupakan sebuah pistol rakitan sendiri, dengan panjang sekitar 15 inci atau 40 cm. Polisi pun menyita beberapa senjata buatan tangan serupa dan komputer pribadi di apartemennya.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

LEC Summer 2022 dengan Viewers Terendah Dalam Dua Tahun Terakhir

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Liga Akbar League of Legends Eropa musim ini, LEC Summer 2022, telah kehilangan sebagian viewer-nya, dan tercatat sebagai seri LEC dengan viewers terendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini dikarenakan padatnya event turnamen dari beberapa game populer lain, yang bertabrakan dengan jadwal turnamen game MOBA besutan Riot itu.

League of Legends European Championship (LEC) merupakan liga esports League of Legends profesional, yang dijalankan oleh Riot Games untuk wilayah Eropa. Dimana pada setiap musimnya, liga tahunan ini dibagi dua bagian, yaitu liga musim semi dan musim panas. Meski liga ini adalah salah satu turnamen esport paling bergengsi di Eropa, jumlah penonton turnamen LEC tercatat telah mengalami penurunan.

Mengutip dari laman web Esports Charts, LEC Summer 2022 tercatat memiliki jumlah rata-rata penonton terendah dalam dua tahun terakhir. Dimana turnamen tersebut tercatat memiliki 190.1K rata-rata pemirsa pada minggu pertama, hampir 204K rata-rata pemirsa di minggu kedua, dan hanya berhasil menarik perhatian 169.4K rata-rata pemirsa di minggu ketiga.

Viewer LEC 2022
Sumber: Esports Charts

“Metrik ini masing-masing turun 28,7%, 3%, dan 12%, dibandingkan dengan Summer Split sebelumnya (2021), dan masing-masing sebesar 45,7%, 25,2%, dan 36%, dibandingkan dengan LEC Spring 2022.” Tulis Esports Charts.

Dalam laporan Esports Charts, meski Minggu kedua dari LEC Summer tahun ini memiliki jumlah rata-rata pemirsa tertinggi, turnamen tersebut sempat kehilangan sebagian besar viewer di Spanyol. Hal ini dikarenakan adanya live streaming tinju selebriti pada tanggal 25 Juni, yang diadakan oleh Livestreamer asal Spanyol, Ibai ‘Ibai’ Llanos. Dimana acara tersebut berhasil menarik separuh dari pemirsa Hispanik LEC Summer 2022, serta mencetak rekor baru untuk kategori acara platform dengan Viewers Peak tertinggi.

Baca juga: God Of War Ragnarok Sudah Bisa Dipesan Mulai Bulan Ini

viewers LEC 2022
Summer Games Done Quick 2022 | Jadwal Event Yang Padat Jadi Penyebab Rendahnya Rata-rata Viewers

Jadwal Event YangPadat Jadi Penyebab Rendahnya Rata-rata Viewers

Terlepas dari penurunan jumlah rata-rata pemirsa, LEC Summer 2022 masih memiliki kesempatan untuk melampaui Summer Split musim sebelumnya. Angka yang rendah dalam tiga minggu pertama turnamen, disebabkan oleh adanya event-event live streaming yang padat di Eropa. Mulai dari acara tinju La Velada Del Año II, Summer Games Done Quick 2022, hingga beberapa turnamen esport CS:GO dan Valorant.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

God Of War Ragnarok Sudah Bisa Dipesan Mulai Bulan Ini

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sony akhirnya membagikan tanggal perilisan dari game God of War Ragnarok, bersamaan dengan video teaser terbaru dari game tersebut. Dimana seri terbaru God of War itu dijadwalkan rilis pada 9 November tahun ini, untuk platform PlayStation 4 dan PlayStation 5.

Setelah penantian yang cukup panjang, Sony akhirnya membagikan update terbaru dari game God of War Ragnarok. Update ini, dibagikan dalam bentuk video teaser singkat berdurasi 31 detik, yang memperlihatkan Kratos dan Atreus yang bertarung melawan berbagai musuh, sembari mengatakan bahwa mereka “tidak sendirian”. Hingga kemudian, keduanya berhadapan dengan makhluk raksasa, yang kemungkinan besar adalah Fenrir.

Bersamaan dengan perilisan video teaser, Sony juga membagikan kabar mengenai jadwal pre-order dari game tersebut, yang akan dimulai pada tanggal 15 Juli (waktu AS). Nantinya, akan ada beberapa pilihan edisi spesial yang dapat dipesan, dengan set item bertema salju sebagai hadiah utama di setiap edisinya.

Baca juga: Onic Esports Resmi Diperkuat Pemain Filipina

Edition Khusus Ragnarok
Edisi Khusus God Of War Ragnarok

Edisi Khusus God Of War Ragnarok

Dalam pre-order nanti, Sony menyediakan empat pilihan edisi khusus yang dapat dipesan. Diantara adalah standard editions, Digital Deluxe, Collector’s editions, hingga Jotnar editions.

Untuk pembelian versi standard editions, pemain akan mendapatkan versi PS4 dari game ini. Yang dapat ditingkatkan ke versi PS5, dengan biaya tambahan.

“Jika Anda membeli edisi standar God of War Ragnarök untuk PlayStation 4, Anda dapat meningkatkan ke versi PlayStation 5 seharga $10 USD (atau setara dengan mata uang lokal).” Tulis Blog PlayStation.

Sementara untuk pembelian versi Digital Deluxe, Collector’s editions, dan Jotnar editions, pemain tidak hanya akan mendapatkan akses untuk versi PS4 dan PS5 saja. Melainkan juga set kosmetik in game, serta hadiah koleksi premium lainnya.

Ragnarok Jotnar Edition
God of War Ragnarök Jötnar Edition

Dan meski Sony masih belum membagikan detail harga dari tiap-tiap edisi, Jotnar Edition tampaknya akan menjadi edisi termahal dengan hadiah-hadiah premium seperti vinyl record, pin set, cloth map, Replika Mjolnir 16 inci, dan masih banyak lagi.

“God of War Ragnarök Jötnar Edition adalah pilihan item premium yang dirancang dengan hati-hati oleh tim kami di Santa Monica Studio untuk menjadi koleksi koleksi yang layak untuk penggemar kami yang luar biasa.”

God of War Ragnarok sebelumnya telah dikonfirmasi akan rilis tahun ini, untuk platform PS4 dan PS5,  setelah tahun lalu sempat ditunda dengan alasan “untuk penyempurnaan” permainan.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id