All posts by Yahya Ayasy

Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Sejumlah game klasik PlayStation dilaporkan kedaluarsa dan tidak dapat berjalan di konsol PlayStation 3 serta PlayStation Vita.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh laman web Kotaku, beberapa pengguna Reddit dan Twitter sempat mengeluhkan permasalahan ini dalam beberapa hari terakhir. Dimana mereka tidak dapat memainkan permainan klasik yang telah mereka beli seperti Chrono Cross, Chrono Trigger, hingga game Final Fantasy VI. Hal ini terjadi, karena game tersebut telah dinyatakan kedaluwarsa sejak lebih dari lima puluh tahun yang lalu.

Mereka bahkan sudah melakukan beberapa cara seperti me-restart ulang sistem, berlangganan ulang PlayStation Plus, hingga mengembalikan lisensi game. Akan tetapi, hal tersebut sama sekali tidak membuahkan hasil.

Sementara itu, seorang editor dari GamesHub, Edmond Tran, mengatakan bahwa ia tidak dapat memainkan game Chrono Cross di konsol PS3 karena game dinyatakan kedaluwarsa sejak 52 tahun yang lalu. Ia juga mengklaim bahwa game ini masih bisa berjalan di konsol PS Vita, meskipun sudah tidak dapat ditemukan di PS Vita Store, yang kemungkinan besar menandakan bahwa game ini telah di-take down oleh Sony.

Gambar oleh: Christopher Foose (@FooseTV)

“Jadi, apakah @PlayStation kedaluwarsa versi PSOne Classics dari #ChronoCross dan #ChronoTrigger dengan menyetel tanggal unduhan baru ke 31/12/1969? Ini mencegah saya memutar salinan yang saya beli di Vita dan PS3. @ModernVintageG @dark1x” tulis salah seorang pengguna Twitter, dengan nama akun Christopher Foose (@FooseTV).

Selain ketiga game tersebut, beberapa pengguna Twitter juga melaporkan masalah yang sama pada game klasik lain. Diantaranya Rune Factory Oceans, Super Street Fighter IV: Arcade Edition, Gex: Enter the Gecko. Bahkan, ada beberapa laporan yang mengklaim bahwa seluruh game di library mereka juga mengalami permasalahan ini.

Baca juga: Google Tawarkan Skuter Listrik Gratis Untuk Karyawan Yang Bekerja Di Kantor.

Teori Bug

Hingga berita ini ditulis, masih belum ada penjelasan resmi dari pihak Sony mengenai penyebab dan solusi dari permasalahan ini. Sementara itu, Kotaku berpendapat bahwa masalah ini mungkin berasal dari bug, yang menyebabkan PS3 dan PS Vita mengembalikan tanggal kedaluwarsa lisensi game mereka ke zaman Unix.

Atau waktu dan tanggal yang ditetapkan oleh pengembang untuk menentukan awal masa aktif dari sistem operasi. Bug ini kemudian mengatakan pada sistem, bahwa game tidak dapat lagi dimainkan setelah tepat tengah malam pada tanggal 1 Januari 1970.

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di  https://gamefinity.id/

Google Tawarkan Skuter Listrik Gratis Untuk Karyawan Yang Bekerja Di Kantor

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara Google menawarkan skuter listrik gratis, untuk para karyawan yang mau kembali kerja di kantor.

Minggu ini, perusahaan raksasa teknologi tersebut akan mulai mengajak para karyawannya untuk kembali bekerja di kantor. Dan demi menyukseskan hal tersebut, Google telah bekerjasama dengan produsen skuter listrik, Unagi, dengan membuat program yang diberi nama “Ride Scoot”.

Dalam program karyawan ini, Google berencana untuk menghadiahi para karyawannya yang mau bekerja di kantor, dengan penggantian penuh atas biaya berlangganan dari Skuter listrik Unagi Model One. Dan program ini nanti berlaku untuk mayoritas karyawan Google Yang berbasis di Amerika Serikat.

David Hyman selaku CEO sekaligus Founder dari Unagi mengatakan bahwa ide ini ditujukan untuk mempermudah para karyawan dalam berangkat bekerja, minimal untuk membantu mereka berangkat menuju perhentian bus terdekat. Dimana seperti yang telah kita ketahui, Google juga menyediakan bus sebagai sarana transportasi gratis untuk para karyawannya di Silicon Valley.

“Mereka (Google) tahu ada kekhawatiran di antara para karyawan,” kata Hyman. “(Sekarang) Orang-orang benar-benar terbiasa bekerja dari rumah. Dan mereka hanya mencoba melakukan semua yang mereka bisa, untuk meningkatkan pengalaman (saat) kembali (bekerja di kantor).” (Seorang juru bicara Google tidak menanggapi permintaan komentar.)

Baca juga: Press Release: Unreal Engine 5 Kini Telah Tersedia!

Google

Work From Home

Kini, Pola kerja para karyawan mulai berubah semenjak pandemi COVID dalam dua tahun terakhir. Tidak hanya Google, banyak perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang menerapkan sistem kerja WFH (Work From Home), bahkan tidak sedikit dari para karyawan yang telah membangun kantor khusus di rumah mereka. Hal inilah yang kemudian menjadikan konflik antara perusahaan, dengan para karyawan yang sudah terbiasa untuk bekerja di rumah.

Tahun lalu, Google telah menghabiskan milyaran dollar untuk mengembangkan perusahaan di tengah pandemi. Dan untuk berjaga-jaga jika terjadi gesekan, Google telah menunjukkan kesediaannya untuk mengeluarkan uang lebih, sebagai tunjangan bagi para Karyawan yang mau kembali bekerja di kantor.

Unagi Model One

Google dan Unagi

Google memilih skuter listrik sebagai salah satu insentif, setelah mereka menemukan mitra yang mau bekerjasama di perusahaan skuter Unagi. Selain berhasil mengumpulkan lebih dari $10 juta dalam pendanaan modal ventura tahun lalu, perusahaan skuter listrik tersebut juga telah meluncurkan layanan berlangganan mereka, sebagai alternatif kepemilikan skuter.

Unagi sendiri tidak hanya akan membagikan skuter gratis kepada para karyawan Google, tapi mereka juga berencana untuk mendirikan stan khusus di beberapa kantor raksasa teknologi tersebut. Yang mana stan ini nanti dapat digunakan oleh para Karyawan, untuk mengikuti layanan berlangganan skuter bulanan.

Rencananya, langganan skuter ini juga akan ditambahkan sebagai opsi transportasi ke portal karyawan internal Google. Kedua perusahaan tersebut juga berencana untuk menyelenggarakan hari demo, bagi para karyawan Google yang mau mencoba Model One di beberapa lokasi kantor.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Tidak Akan Ada Update Baru Untuk Ghost Recon Breakpoint

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara -Ubisoft Akan Menghentikan Update Konten Baru Untuk Game Ghost Recon Breakpoint.

Setelah mendapatkan kritikan pedas mengenai konten Quartz NFT, Ubisoft akhirnya memutuskan untuk menghentikan update konten baru mereka. Kabar ini disampaikan melalui unggahan akun Twitter resmi Ghost Recon (@Ghostrecon) padi hari Selasa waktu setempat. Di mana Ubisoft membagikan dua buah gambar, yang salah satunya berisi pengumuman mengenai penghentian update baru untuk kedepannya. Meski begitu, mereka menegaskan akan tetap mempertahankan server dari game Ghost Recon Wildlands dan Ghost Recon Breakpoint.

 

“Empat bulan terakhir menandai rilis konten terakhir kami: mode Operation Motherland baru, banyak item baru termasuk pakaian ikonik peringatan 20 tahun dan item Quartz untuk Ghost Recon Breakpoint,” kata Ubisoft. “Kami akan terus mempertahankan server kami untuk Ghost Recon Wildlands dan Ghost Recon Breakpoint dan kami sangat berharap Anda akan terus menikmati permainan dan bersenang-senang (dengan) bermain solo atau bekerja sama dengan teman-teman Anda.”

Meski akan menghentikan update konten ingame, Ubisoft berjanji akan mengerjakan lebih banyak konten Quartz NFT di masa mendatang. Dan tidak hanya itu, mereka juga berterimakasih kepada para pemain yang telah mengklaim konten NFT dari game Ghost Recon Breakpoint.

“Anda memiliki bagian dari permainan dan telah meninggalkan jejak Anda dalam sejarahnya,” kata Ubisoft. “Karena Digits (NFT) terakhir untuk Ghost Recon Breakpoint dirilis pada 17/3/2022, nantikan pembaruan lebih lanjut dengan fitur-fitur ke platform dan drops (NFT) mendatang, datang (bersama) dengan game lainnya!”

Untuk saat ini, masih belum ada konten NFT baru yang tersedia jika dilihat dari pembaruan website Quartz. Meski begitu, pemain masih dapat melihat konten-konten resale yang tersedia di sana.

Dikutip dari laman web The Verge, mereka sempat bertanya langsung pada Ubisoft, mengenai pemindahan Quartz NFT ke game baru di masa mendatang. Dan ternyata, pihak Ubisoft sendiri masih belum menjamin bahwa konten NFT mereka bisa ditransfer ke game baru nantinya.

“Itu adalah salah satu dari banyak kemungkinan potensial yang dimungkinkan berkat teknologi blockchain,” ucap Juru bicara Ubisoft Jessica Roache.


Baca juga: Headset Razer Kraken Selamatkan Pengguna Dari Peluru Nyasar

 

Ubisoft Dirumorkan Akan Membuka Perekrutan Untuk Proyek Blockchain

Para pemegang NFT untuk game balap Play-to-Earn F1 Delta Time yang baru-baru ini ditutup, mungkin berada dalam posisi yang kurang baik karena game tersebut telah ditutup seluruhnya. Namun, pihak pengembang game tersebut telah menetapkan beberapa opsi untuk para pemegang NFT saat ini.

Salah satunya adalah fitur untuk menukar NFT dengan “aset proxy” yang dapat digunakan untuk “mendapatkan produk NFT dari ekosistem REVV Motorsport” di masa masa mendatang.

Menurut laporan Kotaku tentang game Ghost Recon baru, sebagian besar tim Quartz Ubisoft tampaknya telah “diam secara internal”. Meskipun salah seorang juru bicara sempat mengatakan bahwa, Ubisoft “memiliki lebih banyak (hal) untuk dibagikan, tentang Ubisoft Quartz di kemudian hari”. Kotaku juga mengamati bahwa sepertinya Ubisoft saat ini sedang membuka lowongan untuk pekerjaan yang terkait blockchain dan NFT.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Headset Razer Kraken Selamatkan Pengguna Dari Peluru Nyasar

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Seorang Gamer 18 tahun asal Torrance, California, Amerika Serikat, mengaku selamat dari lontaran peluru nyasar yang mengarah ke kepalanya.

Pada Rabu pagi waktu setempat, sebuah tembakan peluru nyasar tiba-tiba menembus kaca jendela kamarnya. Dan setelah menghantam dinding kamar, peluru itu terlontar ke arah ke headset Razer Kraken yang sedang ia kenakan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meski korban sempat merasakan sakit kepala akibatlontaran peluru tersebut.

“Halo untuk semua orang yang melihat ini,” tulis Enough_Dance_956 dalam sebuah postingan Reddit.

“Saya mencoba menghubungi seseorang di Razer untuk mengucapkan terima kasih dengan sepenuh hati. Rabu pagi pukul 10:30 sebuah peluru nyasar menembus jendela (kamar) saya dan mengenai headphone Razer di atas kepala saya. Jika bukan karena headphone yang dibuat dengan kualitas bagus, saya akan menjadi anak yang wafat pada usia 18 tahun. Saya bahkan tidak dapat membayangkan semua rasa sakit yang dialami keluarga dan teman-teman saya.”

Karena postingan ini diunggah berdekatan dengan April Fool’s Day, banyak pengguna Reddit yang beranggapan bahwa ini hanyalah sebuah bualan, hingga menuding korban dengan tuduhnan ingin mendapatkan headset gratis.

Hingga kemudian, korban mengunggah beberapa foto untuk memperkuat bukti bahwa insiden ini bukanlah cerita yang dibuat-buat.

Baca juga: Razer Sneki Snek Rayakan Penyelamatan 1 Juta Pohon

Tanggapan Razer Mengenai Insiden Ini

Klaim korban juga diperkuat setelah salah seorang perwakilan Razer memberi tahu pihak PC Gamer bahwa perusahaan bukanlah dalang di balik postingan tersebut, mereka bahkan tidak mengetahui insiden tersebut hingga akhirnya muncul di Reddit.

“Ini bukan lelucon April Mop, setidaknya bukan dari kami,” kata mereka. “Kami sudah menghubungi anggota komunitas untuk berterima kasih padanya dan setidaknya memberinya headset baru.

Masih belum diketahui darimana peluru nyasar ini berasal. Tapi yang pasti, jika lontaran peluru ini meleset beberapa centimeter saja dari headsetnya, korban pasti sudah tidak dapat membagikan cerita ini di Reddit.

Sementara itu, sang Founder sekaligus CEO dari Razer, Min Liang-Tan, tampak terkejut dengan adanya kabar ini.

“Whoa—itu gila. Senang kau baik-baik saja!” Ujarnya dalam thread tersebut.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Game Tomb Raider Baru Akan Gunakan Unreal Engine 5

GAMEFINITY.ID, Kutai Kartanegara – Crystal Dynamics telah mengumumkan game Tomb Raider baru yang akan dikembangkan dengan Unreal Engine 5.

Pengumuman ini disampaikan langsung dalam event State of Unreal 2022, dimana Crystal Dynamics juga menjanjikan “pengalaman aksi-petualangan sinematik berkualitas tinggi”.

Game kelima ini akan menjadi game Tomb Raider terbaru, sejak Shadow of the Tomb Raider yang rilis pada tahun 2018. Dimana game tersebut merupakan upaya kedua dari Crystal Dynamics untuk me-reboot cerita asli Lara Croft, sebagai seorang petualang, arkeolog, dan pemburu harta karun.

Pada perayaan 25 tahun franchise Tomb Raider tahun lalu, Will Kerslake selaku Sutradara dari Crystal Dynamics, mengungkapkan niatnya untuk menggabungkan alur cerita dari trilogi reboot dengan game asli Tomb Raider. Meskipun saat itu, pihak developer masih belum siap untuk mengumumkan game baru mereka. Jadi sepertinya, penggabungan cerita ini akan dilakukan dalam game baru nanti.

 

Crystal Dynamics sendiri belum membagikan timeline cerita, maupun teaser visual dari game baru ini. Tapi pengumuman ini diikuti oleh cuitan Jeff Ross, sang sutradara dari game Days Gone milik Sony’s Bend Studio.

Dimana ia mengumumkan bahwa dirinya telah bergabung dengan Crystal Dynamics sebagai sutradara game, meski belum menjelaskan game apa yang akan ia kerjakan.

“Hanya itu yang bisa saya katakan selain saya senang dengan proyek ini, dan terutama tim yang terdiri dari orang-orang yang sangat luar biasa,” ucap Ross di Twitter.

https://twitter.com/JakeRocket/status/1511388957056983046
Jeff Ross

Baca juga: Tombol Edit Akan Segera Hadir Di Twitter

Dalam beberapa tahun terakhir, Crystal Dynamics tengah disibukkan dengan pengembangan game Marvel Avengers, yang dikerjakan menggunakan Foundation Engine. Selain itu, mereka juga sedang dalam kerjasama dengan Initiative studio milik Microsoft untuk mengembangkan reboot dari game Perfect Dark.

Unreal Engine 5

Credits: Epic Games

Dengan pengumuman ini, maka Crystal Dynamics akan menjadi studio besar kedua yang akan menggunakan Unreal Engine kelima milik Epic Games. Setelah sebelumnya CD Projekt Red (CDPR) juga mengumumkan kerjasama multi-tahun mereka dengan Epic Games untuk mengembangkan game baru The Witcher menggunakan Unreal Engine 5.

Dalam kerjasama tersebut, kedua perusahaan berencana untuk mengembangkan Game Engine khusus game Open World berkualitas tinggi.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

 

Tombol Edit Akan Segera Hadir Di Twitter

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah sekian lama didambakan oleh para pengguna, akhirnya Twitter akan menambahkan tombol edit dalam waktu dekat.

Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 1 April kemarin, tepat saat kursi CEO diduduki oleh Parag Agrawal. Yang mana pada hari itu, akun resmi Twitter menyatakan bahwa mereka “sedang mengerjakan tombol edit”.

Meski pada awalnya pengumuman ini dianggap sebagai gurauan, pemimpin Produk Twitter, Michael Sayman, menyebutkan bahwa statement tersebut merupakan “pernyataan resmi perusahaan” mengenai fitur tersebut.

Sementara dari pihak VP Produk Konsumen Perusahaan, Jay Sullivan, ia mengatakan bahwa pengeditan telah menjadi “salah satu fitur Twitter yang paling banyak diminta selama bertahun-tahun”.

Melalui akun Twitter miliknya, ia menjelaskan bahwa perusahaan telah mencari cara untuk membangun fitur “dengan cara yang aman” sejak tahun lalu.

“(dengan) Tanpa hal-hal seperti batas waktu, kontrol, dan transparansi tentang apa yang telah diedit, Edit dapat disalahgunakan untuk mengubah rekaman percakapan publik,” Ucapnya dalam sebuah utas Twitter. “Melindungi integritas percakapan publik itu adalah prioritas utama kami ketika kami mendekati pekerjaan ini.” Tambahnya.

https://twitter.com/jaysullivan/status/1511457597768929285
Jay Sullivan, VP Produk Konsumen Twitter

Para pengguna sebenarnya sudah meminta penambahan fitur ini sejak lama. Akan tetapi pada tahun 2018 silam, mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, enggan menambahkan fitur tersebut dengan alasan “tombol itu  dapat mengubah arti tweet yang telah tersebar luas”. Bahkan pada tahun 2020, ia juga mengatakan bahwa “Twitter mungkin tidak akan pernah menambahkan fitur tersebut”.

Selain pengumuman dari akun resmi Twitter, Elon Musk juga sempat membuat polling untuk para followersnya setelah ia membeli 9,2 persen saham milik perusahaan media sosial tersebut. Yang mana dalam pollingnya, sebanyak 73,4 persen followers setuju dengan adanya penambahan fitur edit.

Ide awal dari dicetuskannya fitur ini adalah, dimana para pengguna akan dapat memperbaiki typo dan error tanpa mempengaruhi balasan, retweet, serta like yang telah mereka dapatkan. Dan rencananya, fitur edit ini akan diuji coba pertama kali untuk para pelanggan Twitter Blue.

Twitter Blue

Twitter Blue

Untuk yang belum familiar, Twitter Blue merupakan sebuah layanan berlangganan bulanan yang disediakan oleh perusahaan media sosial Twitter.

Dalam layanan tersebut, pelanggan akan mendapatkan beberapa fitur khusus yang tidak disediakan untuk para pengguna biasa. Salah satunya adalah fitur Undo yang memungkinkan para pelanggan untuk mengedit dan memperbaiki tweet mereka, sebelum mempostingnya di timeline mereka.

Fitur ini rilis pertama kali di Australia dan Kanada pada bulan Juni 2021, dan akan direncanakan rilis secara bertahap untuk beberapa negara terpilih.

Suka dengan artikel ini?

Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/