All posts by Yahya Ayasy

Film Five Nights at Freddy’s Memulai Syuting Tahun Depan

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Film adaptasi live action dari seri game Five Nights at Freddy’s, akan memulai proses pengambilan gambar tahun depan. Tidak hanya itu, proyek film ini juga dilaporkan telah memiliki sutradara baru, dari studio film Blumhouse.

Five Nights at Freddy’s adalah salah satu waralaba game terbesar untuk genre video game horor. Franchise ini telah berhasil menenggelamkan kaitnya ke khalayak luas, karena tidak begitu menakutkan dan kejam jika dibandingkan dengan beberapa judul game horor pada umumnya.

Berkat kesuksesannya yang luar biasa, studio spesialis film horor, Blumhouse, telah berusaha untuk mengadaptasi seri game ini menjadi sebuah film selama beberapa waktu terakhir. Dan setelah mengalami banyak penundaan, kelanjutan dari proyek film Five Nights at Freddy’s akhirnya telah memunculkan titik terang.

Dimana Jason Blum, selaku pendiri dari studio film Blumhouse, mengonfirmasi di Twitter bahwa film tersebut telah bersiap untuk memulai proses syuting pada bulan Februari 2023, dengan Emma Tammi sebagai sang sutradara.

“#jimhensoncreatureshop sedang mengerjakan animatronik kami
Emma Tammi adalah sutradara kami
Syuting di #FNAF dimulai pada Februari 2023. Boom.” Tulis akun Twitter Jason Blum. (@jason_blum)

Baca juga: Ex Developer Criterion Ungkap Alasan Pembatalan Sekuel Black

Film Five Nights
Five Nights at Freddy’s | Film Dari Salah Satu Seri Game Horor Tersukses

Film Dari Salah Satu Seri Game Horor Tersukses

Dengan peringkat T-rating, Five Nights at Freddy’s telah menjadi game yang mudah diakses oleh audiens remaja. Game tentang Pizzeria angker ini juga cukup menonjol, di antara semua judul game horor yang pernah dibuat. Karena Scott Cawthon, sang kreator, lebih memilih menggunakan antimatronic berhantu sebagai objek horor, alih-alih menggunakan monster, ataupun zombie seperti game horor lain. 

Produksi film yang akan segera dimulai, sepertinya menandakan bahwa naskah telah selesai atau hampir selesai dibuat, sehingga tahap pra-produksi sudah dapat dimulai. Blum juga mengkonfirmasi bahwa Jim Henson’s Workshop akan bertanggung jawab dalam menciptakan animatronik untuk properti film, yang diharapkan dapat memenuhi ekspektasi para penggemar franchise game ini. Meski belum ada konfirmasi lebih lanjut, film ini kemungkinan akan dirilis pada akhir 2023 atau awal 2024.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

CD Projekt Relokasi Studio Ke Amerika untuk Sekuel Cyberpunk 2077

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Pengembang game The Witcher Series, CD Projekt Red, dilaporkan akan merelokasi studio perusahaan mereka dari Polandia ke Amerika Serikat. Relokasi ini dilakukan untuk mengerjakan sekuel game Cyberpunk 2077, bersama beberapa anggota “tim inti” baru.

Ekspansi Phantom Liberty untuk Cyberpunk 2077 telah selesai dikerjakan dan CD Projekt Red selaku developer, telah mengumumkan proyek baru dengan kode nama “Orion” sebagai sekuelnya. Proyek sekuel ini telah dikonfirmasi langsung oleh sang Quest director, Pawel Sasko, melalui akun Twitter miliknya.

“Setelah merilis Cyberpunk 2077 Phantom Liberty, saya akan fokus terutama pada proyek Cyberpunk 2077 yang baru, dengan nama kode Orion,” cuit Sasko.

Baca juga: Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia, Kolaborasi Seniman Lokal

Pindah ke Amerika
Cyberpunk 2077 | Pengembangan Sekuel Di Amerika Serikat

Pengembangan Sekuel Di Amerika Serikat

CD Projekt telah membagikan strategi ambisius mereka minggu ini, dengan fokus utama pada beberapa proyek game AAA, seperti game sekuel untuk Cyberpunk 2077, beberapa game Witcher, serta IP baru yang kini sedang dalam tahap pengembangan.

Project Orion sendiri merupakan judul kerja untuk sekuel Cyberpunk 2077, yang diklaim oleh CD Projekt Red akan “membuktikan kekuatan penuh dan potensi dari Cyberpunk Universe”. Pengembangan Project Orion yang saat ini sedang berlangsung, dilaporkan akan ditangani oleh tim baru CD Projekt Red, yang berbasis di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Hal inilah yang kemungkinan besar menjadi penyebab relokasi studio perusahaan, dari Polandia ke Amerika Serikat.

“Saya pindah ke Boston bersama dengan tim inti yang bertanggung jawab atas Cyberpunk 2077 untuk mendirikan studio baru dan menjadi dasar bagi tim Amerika Utara. Bekerja sama dengan kru Vancouver dan para pengembang dari Warsawa, kami akan memberikan Anda kejutan selanjutnya. permainan!”

Sebelunya, CD Projekt Red telah menyelesaikan ekspansi Phantom Liberty untuk Cyberpunk 2077, yang rencananya akan dirilis pada tahun 2023. Ekspansi Phantom Liberty akan membawa pemain ke distrik baru di Night City, dengan petualangan baru bernuansa spy-thriller.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Ex Developer Criterion Ungkap Alasan Pembatalan Sekuel Black

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan staf Criterion, buka suara mengenai rencana sekuel untuk game FPS ikonik, Black, yang telah dibatalkan. Dalam sebuah wawancara, mereka menyebut bahwa proyek sekuel terpaksa harus dibatalkan, karena pihak Developer saat itu tengah sibuk mengembangkan game lain.

Black adalah sebuah game FPS dengan status kultus nan ikonik, terutama bagi para pecinta game FPS era PlayStation 2 di Indonesia. Meski telah menerima banyak ulasan positif yang tampak menjanjikan untuk mendapatkan sekuel, Criterion selaku developer tak kunjung juga mewujudkannya. Dan setelah 15 tahun sejak perilisan, mantan staf Criterion kini mengungkapkan apa saja yang telah mereka rencanakan, untuk sekuel yang ditinggalkan ini.

Dalam sebuah wawancara dengan thatHITBOX (via TheGamer), beberapa mantan pengembang Criterion menjelaskan tentang desain apa saja yang telah mereka siapkan untuk sekuel ini. Salah satunya adalah penambahan “network gameplay” untuk co-op multiplayer, yang rencananya akam hadir bersamaan dengan recovery system jika salah satu pemain mengalami kendala konektivitas.

Baca juga: Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia, Kolaborasi Seniman Lokal

sekuel black
Black | Sekuel Yang Dibatalkan Karena Kesibukan

Sekuel Yang Dibatalkan Karena Kesibukan

Menurut Ben Minto, perancang suara teknis dari game aslinya, Sekuel Black rencananya akan diberi subtitle “Rendition”, dengan seorang tentara Amerika sebagai protagonis utamanya.

“Idenya berpusat pada pasukan Amerika yang pergi ke luar negeri, menculik orang dan membawa mereka kembali melintasi perbatasan… Saya tidak yakin bahwa ada cerita lengkap yang dipetakan,” ucapnya kepada HITBOX.

Sementara itu, Micheal Othen selaku Level Designer, mengatakan bahwa sekuel ini nanti akan menyertakan fitur mekanik sampul yang “luar biasa”. Dirinya juga mengatakan bahwa nantinya, mekanisme permainan akan terasa lebih “intuitif” dan “organik” untuk para pemain.

“Ada beberapa perilaku AI musuh yang keren dengan cara mereka bergerak di sekitar lingkungan. Anda akan melihat mereka melompati kap mobil dan meluncur ke penutup. Itu tampak luar biasa sebagai pemain, karena Anda memiliki aliran gerakan yang dinamis. Ini hanya  bahan yang sangat awal pada tahap R&D,” imbuhnya.

Dalam wawancara, para pengembang juga menjelaskan tentang alasan dibatalkannya proyek sekuel ini. Yang mana pada saat itu, Criterion memiliki jadwal yang cukup padat untuk mengembangkan Burnout Paradise, sementara pasar untuk game Shooter juga dirasa tampak jenuh oleh mereka.

“Ada banyak (game) penembak yang keluar, bahkan di dalam EA,” kata Othen. 

“Bad Company (juga) sedang bereksperimen dengan destructible levels. (Jadi,) Mungkin (akan) sulit bagi mereka untuk melihat di mana ‘Black 2’ cocok dengan game lain dalam jadwal penerbitan mereka. Saya (bahkan) kecewa karena tidak bisa melihat cahaya hari (saat itu).”

Wawancara lengkap di thatHITBOX ini sangat layak untuk dibaca, karena berisi detail lebih lanjut mengenai sekuelnya. Sekuel Black ini bahkan bisa dikatakan tampak menyerupai sebuah film, dengan sentuhan gameplay ala Hitman.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Mantan Pengembang Dota Allstars Umumkan Judul Game MOBA Baru

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Mantan pengembang DotA Allstars dan League of Legends, Guinsoo, mengumumkan proyek game MOBA baru. Melalui akun Twitter miliknya, ia menyebut bahwa game akan menjadi sebuah game “fast-paced action MOBA”.

Guinsoo adalah sosok yang pernah menjadi pusat perkembangan besar di dunia MOBA. Dia adalah pencipta asli DotA Allstars, mod Warcraft III: The Frozen Throne yang sangat populer, dan akhirnya tumbuh menjadi permainan dengan genre sendiri, serta menjadi dasar untuk game Dota 2.

Dan kali ini, Guinsoo dilaporkan telah kembali ke industri game MOBA, dengan proyek game baru bernama “FANGS”, yang dikembangkan oleh studio game Hidden Leaf Games. Sebuah studio game baru yang dipimpin oleh para pengembang veteran, yang telah mengerjakan beberapa judul game multiplayer besar. Seperti League of Legends, VALORANT, PlayerUnknown’s Battlegrounds, DotA Allstars, TeamFight Tactics, dan masih banyak lagi.

“Akhirnya akun twitterku kembali!  Saya bersenang-senang mengerjakan @PlayFANGS, MOBA aksi serba cepat.  Beri kami pengikut untuk bergabung dalam pengujian.  Kami akan senang mendengar tanggapan Anda :)” Tulis Guinsoo di akun Twitter miliknya. (@GuinsooDev)

Pada awalnya, FANGS direncanakan untuk menjadi game MOBA 3v3, dengan total penggalangan dana yang mencapai US$3,2 juta pada tahun 2021. Namun pada akhirnya, FANGS diubah menjadi sebuah game 4v4, dengan putaran berbasis sesi di arena, playable characters yang beragam, dan permainan real-time strategis.

Meski tampak seperti kebanyakan game MOBA akhir-akhir ini, Hidden Leaf Games memiliki tujuan untuk memecahkan beberapa masalah utama yang dirasa mengganggu dalam genre ini. Mulai dari waktu matchmaking dan sesi bermain yang lama, kurangnya permainan cross-platform, dan sedikit insentif untuk bermain bersama teman.

Baca juga: Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia, Kolaborasi Seniman Lokal

game buatan player DOTA
FANGS | Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Mantan Pengembang Dota Allstars dan League of Legends

Guinsoo merupakan salah seorang modder sekaligus pengembang video game, yang telah kontribusi besar dalam genre game MOBA. Ia adalah pencetus formula “resep” dalam game DotA, sebuah fitur yang memungkinkan pemain untuk menggabungkan item-item kecil, dan diubah menjadi item baru yang lebih kuat. Guinsoo juga dikenal sebagai pencipta karakter bos Roshan, yang diberi nama sesuai dengan nama bola bowling miliknya.

Pada tahun 2005, Guinsoo menyerahkan pengembangan DotA Allstars ke IceFrog, yang kemudian membuat versi mod DotA yang paling ikonik dan menjadi pengembang utama untuk Dota 2.

Guinsoo sendiri memilih untuk menjadi salah satu pengembang utama di Riot Games untuk League of Legends, dan berkontribusi pada desain game dari 27 Champions, termasuk Ashe, Evelynn, Master Yi, Nunu & Willump, Soraka, Teemo, Tryndamere, Twisted Fate, dan Warwick.

Dia juga pencipta item dengan namanya, Rageblade Guinsoo, yang masih ada di LoL dan Wild Rift.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Aloy Versi Wayang Kulit Di Malaysia Kolaborasi Seniman Lokal

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – PlayStation Studios Malaysia bekerjasama dengan dengan grup wayang kulit lokal, Fusion Wayang Kulit, untuk menciptakan karakter wayang kulit Aloy. Sang protagonis utama dalam game Horizon Zero Dawn dan Horizon Forbidden West.

Horizon Forbidden West merupakan game lanjutan dari Horizon Zero Dawn, yang mendapatkan banyak respon positif dari para pemainnya. Dalam sekuel ini kita telah melihat Aloy, sang protagonis utama, menjelajahi tituler Forbidden West, perbatasan yang megah namun berbahaya, dengan ancaman baru yang misterius.

Game ini telah membuat para pemain menjelajahi negeri-negeri yang jauh, dari dunia post-apocalyptic Horizon yang jauh di masa depan. Sepanjang jalan, Aloy akan bersatu kembali dengan teman-teman lamanya, menjalin aliansi dengan faksi-faksi yang saling berselisih, hingga mengungkap warisan masa lalu kuno yang berbahaya.

Perpaduan antara keajaiban mekanis dan estetika zaman batu dalam game ini, telah menghadirkan estetika unik yang baru dalam video game, yang berhasil diterjemahkan ke dalam bentuk berbeda. Seperti halnya kolaborasi antara PlayStation Studios Malaysia dengan grup seniman wayang kulit asal Malaysia, Fusion Wayang Kulit, yang menciptakan karakter wayang kulit Aloy. Kolaborasi ini bertujuan untuk membuat wayang kulit Aloy yang unik, serta dihidupkan melalui cara-cara tradisional.

“Merupakan hak istimewa bagi kami untuk mengerjakan proyek yang luar biasa ini bersama @mistahasnul dari @PlayStation Studio #Malaysia untuk membuat versi #shadowpuppet / #wayangkulit dari Aloy dari #HorizonForbiddenWest” tulis akun Twitter fusionwayangkulit (@fusionwk)

Baca juga: Hideo Kojima Pernah Menggarap Game Lanjutan Death Strandings Untuk Stadia

Wayang Kulilt Aloy
Fusion Wayang Kulit | Seniman Wayang Kulit Modern Asal Malaysia

Seniman Wayang Kulit Modern Asal Malaysia

Fusion Wayang Kulit adalah kelompok seniman wayang kulit asal Malaysia, yang terkenal dengan penggabungan tokoh-tokoh fiksi pop culture, ke dalam bentuk wayang kulit tradisional.

Ini bukan pertama kalinya PlayStation Studios berkolaborasi dengan kreator terkemuka di Asia. Sebelumnya, Studio juga pernah bekerjasama dengan sejumlah ilustrator regional untuk seri ilustrasi khusus. Seperti Lee InHyuk dari Korea Selatan, VOFAN dari Taiwan, Little Thunder dari Hong Kong, Ann Maulina dari Indonesia, serta Ravee of Titans dari Thailand. Yang masing-masing dari mereka telah membuat wallpaper digital, dengan menampilkan Aloy dalam gaya unik masing-masing ilustrator.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di Gamefinity.id/

Hideo Kojima Pernah Menggarap Game Lanjutan Death Strandings Untuk Stadia

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Setelah pengumuman jadwal penutupan Stadia, kini muncul kabar pembatalan proyek game lanjutan eksklusif dari Death Stranding. Game ini sendiri dikatakan sebagai proyek kolaborasi antara Hideo Kojima dan Google, yang rencananya akan rilis eksklusif di Stadia, dengan konsep “game horor episodik” single-player.

Pertama kali diumumkan pada tahun 2019, Google tampak penuh percaya diri  dengan visi besar dari teknologi cloud streaming. Dengan ide-ide baru seperti Stream Connect, Google akhirnya membentuk Stadia Games & Entertainment, yang dipimpin oleh veteran industri video game, Jade Raymond (Assassin’s Creed & Watch Dogs), untuk menciptakan pengalaman yang hanya mungkin terjadi di Stadia.

Namun, sekitar satu tahun kemudian, platform Cloud Gaming besutan Google itu dilaporkan telah kehilangan ratusan ribu target pengguna mereka, dan Google mulai meruntuhkan divisi Stadia Games and Entertainment.

Google sendiri sebenarnya telah bekerjasama dengan beberapa pengembang terkenal di industri video game, untuk membuat beberapa judul eksklusif di Stadia. Dan salah satunya adalah pengembang dari seri game Metal Gear dan Death Stranding, Hideo Kojima.

Baca juga: Twitter Hadirkan Reels Video Imersif Ala TikTok

Google Stadia | Proyek Game Single-Player Yang Dibatalkan

Proyek Game Single-Player Yang Dibatalkan

Mengutip dari laman web 9to5google, Google dilaporkan pernah membuat kerjasama dengan Hideo Kojima untuk menggarap proyek game lanjutan eksklusif dari Death Stranding. Akan tetapi, proyek itu akhirnya dibatalkan karena game tersebut mengusung sistem permainan single-player. Dimana Google percaya bahwa tidak ada lagi pasar untuk pengalaman permainan solo.

Kabarnya, game tersebut telah mendapatkan persetujuan awal dari Google dan telah memulai tahap awal pengembangan. Namun, tak lama setelah mockup pertama pada pertengahan 2020, Google membatalkan proyek tersebut sepenuhnya.

Game kolaborasi dengan Kojima Productions itu diklaim akan menjadi sebuah “game horor episodik,” dengan Hideo Kojima yang bersemangat untuk memanfaatkan potensi cloud gaming.  Tapi pada akhirnya, dikatakan bahwa Manajer Umum Stadia, Phil Harrison, telah membuat panggilan terakhir kepada Kojima Productions untuk membatalkan proyek game mereka.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/