All posts by Yogi Arizky

Seorang petualang internet yang menghabiskan waktu luangnya dengan gadget.

Seorang Ibu Kaget Temukan Uang Jutaan di Kamar Anaknya, Ternyata Hasil Main Game Online

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Game online tak selamanya berdampak buruk kepada remaja di Indonesia. Contohnya cerita kali ini, terlihat seorang ibu kaget setelah menemukan uang berjumlah jutaan di kamar anaknya.

Peristiwa itu awalnya diunggah oleh akun Tiktok dan viral. Dalam video tersebut tampak seorang ibu yang kaget setelah menemukan uang berjumlah jutaan di kamar anaknya.

Saat periksa kamar anak spontan kaget nemu benda seperti ini,” tulis akun tersebut.

Penasaran asal uang jutaan tersebut, sang ibu melakukan interogasi terhadap salah satu anaknya. Ia terkejut ternyata uang tersebut berasal dari hasil anaknya bermain game online.

Langsung emaknya sidang menindak dan merepet panjang lebar. Ngakunya mereka dapat duit karena sering ikutan event turnamen game online,” jelas akun tersebut.

Setelah dihitung, jumlah uang yang ada di kamar anaknya tersebut tak main-main. Total ada sekitar Rp 3,6 juta yang didapatkan anaknya dari memenangkan turnamen game online.

“Setelah dihitung jumlahnya Rp. 3.600.000. Ngakunya stiap ikut event kalau juara dapat 200-500 ribu rupiah. Tarik tunainya melalui Gopay milik si abang,” lanjut akun tersebut.

Video ini viral di Tiktok dan mendapatkan beragam komentar dari netizen. Banyak yang beranggapan jika ini merupakan kemajuan teknologi dan hal positif, dimana mencari uang bisa menggunakan gadget saja.

Berawal Saling Ejek di Free Fire, Dua Kelompok Remaja Ini Malah Tawuran

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Kasus tawuran antar kelompok remaja sering sekali terjadi di Indonesia. Alasannya pun beragam, mulai dari ingin terlihat keren dan kuat, dendam lama, hingga seru-seruan.

Nah beberapa hari lalu tepatnya tanggal 26 Juni 2021 dini hari, para remaja di daerah Desa Batu Merah, Kota Ambon melakukan tawuran diduga karena berawal dari saling maki di game Free Fire.

Mereka saling memaki saat bermain game online Free Fire,” jelas warga setempat.

Tawuran ini memakan korban sebanyak 2 orang yang terkena lemparan batu dan bacokan pada tubuhnya. Selain itu, satu unit sepeda motor serta satu kios juga dirusak oleh para remaja tersebut.

Peristiwa tawuran ini hanya berawal dengan aksi saling lempar antar belasan remaja usia sekolah SMP dan SMA. Namun lama kelamaan situasi semakin panas hingga membuat pemuda sekitar ikut marah.

Karena situasi kian memanas, tak lama kemudian polisi mulai datang ke lokasi untuk membubarkan tawuran tersebut. Polisi sampai menggunakan gas air mata untuk membubarkan kericuhan tersebut.

Peristiwa tawuran ini tentunya sangat disayangkan terjadi. Seharusnya para remaja dalat mengendalikan emosinya saat bermain game online.

Giliran PGSI Demak yang Minta Blokir Game Online, Didukung Keras Kominfo Setempat!

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan adanya kabar bahwa Bupati Mukomuko sedang mengajukan permohonan blokir game online ke Menkominfo Pusat.

Kali ini giliran Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) daerah Demak yang meminta Kominfo Pusat untuk memblokir game online.

Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak telah mengambil langkah untuk menemui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Demak pada Senin, 28 Juni 2021 lalu.

Hal itu dilakukan PGSI bertujuan agar mendapatkan dukungan dari Dinkominfo Demak untuk memblokir game online. PGSI meminta Dinkominfo Demak segera mendesak dan memohon kepada Menkominfo pusat agar memblokir game online.

Tujuan kedatangan PGSI ke kantor Dinkominfo Demak tersebut disambut baik dan didukung keras oleh Kepala Dinkominfo Demak, Endah Cahya Rini.

Ya, saya menyambut baik atas gerakan moral blokir game online oleh PGSI,” ujar Endah.

Mendukung apa yang dilakukan PGSI Demak, Endah mengaku akan segera meneruskan surat permohonan blokir game online secepatnya ke Menkominfo Pusat.

Maka secepatnya, surat akan saya Dispo untuk dikirim ke Direktorat Jenderal Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujar Endah.

Endah menjelaskan alasan dirinya setuju game online diblokir adalah karena lebih banyak dampak negatif yang akan mengotori moral para remaja di Indonesia.

Secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Demak, saya juga sangat setuju pemblokiran Game Online, karena ditinjau dari sisi manapun, mudharatnya lebih banyak,” jelasnya.

Surat dengan nomor 132/PD.PGSI/Dmk/VI/2021 akan secepatnya dikirimkan ke Kominfo Pusat.

Endah menjelaskan bahwa dirinya hanya berhak untuk mendisposisi surat tersebut, selanjutnya akan tergantung Kominfo Pusat yang menentukan.

Seorang Ayah Kaget Dapat Tagihan Rp26 Juta dari Game Online Anak 7 Tahunnya

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Perkembangan game online yang kini kian merambat pesat tidak dapat lagi kita bendung. Tentunya diperlukan peran orang tua dalam mengawasi dan mengontrol anak-anaknya dalam bermain game online agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di North Wales. Seorang ayah kaget ketika mendapati tagihan sebesar 1.300 Poundsterling atau setara sekitar Rp26 juta.

Ayah bernama Muhammad (26) tahun itu tentu saja bingung dan segera mencari tahu dari mana asal tagihan tersebut.

Awalnya ia mengira dirinya telah ditipu oleh seseorang. Namun setelah ditelusuri, ternyata tagihan sebesar Rp26 juta tersebut berasal dari anaknya yang melakukan top up di game Dragons: Rise of Berk.

Awalnya, pikiran saya adalah bahwa saya telah ditipu. Saya tidak pernah berpikir akan mungkin menghabiskan uang sebanyak itu untuk permainan anak-anak,” ujar Muhammad dikutip dari Ladbible.

Ia menyadari hal tersebut ketika mengecek isi email di hpnya. Terlihat di sana ada sekitar 29 email konfirmasi pembelian yang dilakukan oleh anak 7 tahunnya.

Diketahui Muhammad sampai menjual mobilnya demi melunasi semua tagihan sebesar Rp26 juta oleh anaknya tersebut.

Muhammad menjelaskan anaknya bernama Ashaz Mutasa tersebut hanya bermain selama sekitar satu jam. Namun Muhammad tidak mengetahui bahwa game tersebut banyak sekali menawarkan item tanpa adanya limit top up.

Saya berkata kepada layanan pelanggan, Bagus, Anda telah menipu saya, Anda telah berhasil menguras anak saya,” ujar Muhammad mengungkapkan kekesalannya.

Wamendag Sebut Game Online Bisa Menjadi Komoditas Ekspor yang Menguntungkan

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Tampaknya industri game online mulai terlihat menjanjikan bagi sebagian orang. Buktinya Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebutkan game online bisa menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia.

“Game online itu bisa jadi salah satu alternatif produk kita untuk diekspor. Selama ini kita mungkin banyak ekspor produk migas dan non migas, tetapi kita lihat juga ada terobosan lain seperti game online,” ujar Jerry.

Ia berpendapat diversifikasi memang diperlukan, sehingga tidak selalu menggunakan komoditas produk fisik yang biasanya dilakukan oleh Indonesia.

Menurutnya, jika Indonesia menggunakan game online sebagai produk ekspor maka itu akan banyak memberikan keuntungan kepada negara.

Pertama biaya pengiriman atau ongkos game online tidak memerlukan banyak uang. Tentunya ini karena game online tidak perlu biaya logistik yang biasanya digunakan pada barang fisik.

Selain itu, ia meramal industri game online akan menjadi besar dan memiliki peluang bisnis bagi rakyat Indonesia. Apalagi ditambah dengan banyaknya anak muda sekarang yang mulai membuat game.

“Saya pikir memang ke depannya kita harus main yang seperti ini. Bahwa komoditas lain tetap kita ekspor, tapi sekali lagi ada terobosan baru yang bisa kita lakukan, salah satu contohnya seperti game online,” tutupnya.

Begini Tanggapan Windah Basudara Tentang Netizen Mobile Legends Indonesia yang Toxic

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Brando atau yang sering dikenal dengan nama Windah Basudara belakangan ini tampaknya aktif bermain game Mobile Legends bersama para penggemarnya di Youtube.

Brand Ambassador Team RRQ itu terkenal sering menggunakan hero Lapu-lapu. Hero inilah yang membuat Windah Basudara ganas di Land of Dawn dan sering membersihkan lane dengan mudah.

Sebagai Brand Ambassador Team RRQ, Windah Basudara mengaku mengikuti perkembangan Esports Indonesia maupun Internasional. Saat ditanya oleh Jonathan ‘Emperor’ Liandi, ia mengaku juga menonton MSC dan menilai pertandingan tersebut seru.

Kecewa Terhadap Netizen

Windah Basudara mengaku kecewa kepada netizen Indonesia yang berlaku kurang baik saat turnamen Mobile Legends terbesar di Asia Tenggara tersebut berjalan.

Windah menjelaskan dirinya cukup sedih ketika melihat livechat pertandingan tersebut penuh dengan netizen Indonesia yang toxic.

Tapi sedihnya tuh toxic banget anjir viewer-viewer kita bang, masalahnya tuh kayak Filipina lawan Filipina itu banyak banget viewers yang masih nonton dan ngatain tim satu sama lain” ujar Windah.

Hal ini tentunya tidak bisa dianggap remeh. Netizen Indonesia harus segera memperbaiki sikapnya yang bisa memalukan para pemain Mobile Legends di Indonesia.