All posts by Yogi Arizky

Seorang petualang internet yang menghabiskan waktu luangnya dengan gadget.

Gamecom Team Berikan Update Perbaikan Game Parakacuk, Ini Penampakannya Sekarang

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Developer game Parakacuk, Gamecom Team baru saja memberikan kabar terbarunya mengenai perkembangan game Parakacuk.

Parakacuk sendiri merupakan game yang cukup ramai diperbincangkan beberapa bulan ini. Konsep gamenya yang unik mirip game Bully itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para gamer.

Beberapa bulan lalu, Parakacuk telah hadir dalam versi demo di Steam. Namun bukannya mendapat pujian malah Parakacuk dihujani banyak kritik. Dari banyaknya kritik itulah developer Parakacuk yaitu Gamecom Team mengundur jadwal rilis game tersebut hingga benar-benar selesai.

Nah baru-baru ini Gamecom Team merilis update barunya terkait Parakacuk dalam postinganya di Instagram. Postingan itu berisi video berdurasi kurang dari 2 menit yang memperlihatkan update game Parakacuk.

Dalam video tersebut Gamecom Team meminta maaf sekaligus memperlihatkan gameplay terbaru Parakacuk. Terlihat penampilan grafik Parakacuk sangat berbeda dalam video tersebut.

Selain itu, animasi pukulan karakter dalam game Parakacuk ini juga diperbaiki. Terlihat dalam video combo pukulan karakter Parakacuk mulai beragam dengan disertai animasi yang smooth.

Update ini menjadi bukti bahwa Gamecom Team benar-benar serius dalam mengembangkan game Parakacuk.

Parakacuk ditargetkan akan selesai dan rilis pada tahun 2022 mendatang. Namun kabar ini tidak dapat dipastikan karena Gamecom Team mengaku akan merilis game ini ketika sudah benar-benar siap.

Ketahui Sekarang, Ini Perubahan yang Terjadi Pada Otak Manusia Saat Kecanduan Game Online

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Dimasa pandemi yang menganjurkan setiap orang harus tetap berada di dalam rumah ini, game telah menjadi salah satu kebutuhan bagi sebagian orang.

Tak mengenal umur, game online ini menjadi candu bagi remaja maupun dewasa. Melihat penyebaran game online ini semakin luas, para ilmuan telah meneliti bagaimana kecanduan game online dapat merubah pola otak manusia.

Perubahan Otak Akibat Main Game

Sudah banyak bukti yang menguatkan pendapat bahwa kecanduan game online dapat merubah pola otak itu benar.

Pada tahun 2018 lalu, para peneliti telah mengumpulkan dan merangkum 116 hasil penelitian untuk menentukan bagaimana game online dapat mengubah fungsi dan struktur otak sehingga memengaruhi perilaku para pemainnya.

Nah berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecanduan game online tidak hanya mengubah cara kerja otak, tetapi juga mengubah struktur dari otak tersebut.

Sebagai contoh, memainkan game online diketahui memengaruhi tingkat fokus dan kemampuan berpikir otak. Namun kebanyakan hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang main game online justru bisa lebih fokus ketimbang yang tidak memainkannya.

Penelitian juga menemukan bahwa game online bisa meningkatkan ukuran dan kemampuan bagian otak yang bertanggung jawab atas visuospasial, yaitu kemampuan seseorang untuk menerjemahkan konsep visual yang dilihat dari mata. Contohnya seperti membaca jarak, membedakan bentuk dan warna, hingga menempatkan suatu benda.

Para gamer juga mengalami perbesaran ukuran bagian otak hippocampus kanan, yang menjadi tempat memori jangka panjang terbentuk di otak.

Beberapa hasil penelitian di atas dapat dikatakan sebagai dampak positif game online. Namun, apa jadinya jika seseorang telah kecanduan game online?

Kecanduan Game Online

Sesuatu hal apapun itu yang berlebihan akan membawa dampak negatif bagi para pelakunya. Dalam hal game online ini, jika dimainkan tanpa aturan maka bisa membuat pemainnya menjadi kecanduan dan lupa waktu.

Penelitian mengatakan akan ada masalah gangguan pada otak pecandu game online. Akan ada perubahan fungsional dan struktural dalam sistem reward saraf yang berkaitan dengan perasaan senang, pembelajaran, dan motivasi.

Penelitian yang dipublikasikan di Addiction Biology melakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) terhadap 78 remaja laki-laki yang berusia 10-19 tahun yang didiagnosis mengalami gangguan internet gaming, dan 73 peserta lainnya tanpa kondisi gangguan tersebut.

Dalam penelitian ini, para ilmuan membandingkan hubungan antara 25 area yang berbeda dari otak pecandu game dengan kontrolnya.

Hasilnya, para ilmuan menemukan adanya peningkatan koordinasi antara bagian kortek prefrontal dorsolateral dan temporoparietal junction di otak. Diduga hal ini akan membatasi kontrol impuls seseorang.

Kondisi ini biasanya ditemukan pada pasien dengan Skizofrenia, Sindrom Down, dan Autisme, dan orang dengan kontrol impuls yang buruk lainnya.

Ahli Sebut Anak yang Kecanduan Game Online Tidak Bisa Dianggap Remeh

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Bagi sebagian orang game online digunakan sebagai penghibur diri. Namun apa jadinya jika anak kecil sudah kecanduan game online?

Anak-anak yang kecanduan game online menganggap itu adalah kebutuhan mereka, bukan lagi penghibur diri.

Kecanduan atau adiksi terhadap game online ini bisa mempengaruhi psikis anak jika berlangsung secara terus menerus dan tidak diatasi.

Dampak Kecanduan Game Online

dr Lina R Mangaweang Sp.Kj selaku mantan Kepala Sub Direktorat Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja menyebutkan bahwa anak-anak yang kecanduan game online tidak bisa dianggap remeh, harus ada tindakan lebih lanjut dari orang tua sang anak tersebut.

Ia menjelaskan dampak yang terjadi akibat game online ini bisa membuatnya menjadi cemas, mudah tersinggung, dan konsentrasi anak yang menurun.

Psikis anak jadi cemas, gampang tersinggung, karena kurang tidur, emosi mudah terpancing, konsentrasi terganggu. Kalau adiksinya tidak diatasi bisa mengganggu fungsi kognitif,” jelas Lina.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika kecanduan game online ini tidak dapat teratasi secepatnya, bisa menyebabkan kerusakan otak yang berpengaruh dalam proses merencanakan dan menentukan.

Selain itu, game online juga akan berpengaruh terhadap jumlah interaksi sosial yang dilakukan oleh anak tersebut.

Keterampilan sosialnya bisa berkurang karena sering bermain game online. Anak bisa menjadi egosentris, individualistik, dan nantinya akan kesulitan bekerja bersama dalam kelompok,” lanjut Lina.

Game online juga akan berpengaruh terhadap fisik sang anak. Mereka yang kecanduan game biasanya akan merasakan sakit pada pergelangan tangan, pegal-pegal pada tulang punggung dan leher, serta tentunya sangat berpengaruh pada kesehatan mata.

Apa yang Harus Orang Tua Lakukan?

Melihat dampak negatif game online dari sisi psikis, fisik, dan sosial, tentunya ini tidak bisa dianggap remeh.

Lina mengatakan orang tua harus lebih sering mengawasi pergerakan anaknya dalam bermain game online maupun berselancar di internet bebas.

Ia menjelaskan harus ada batasan waktu dari orang tua untuk anaknya yang sedang bermain gadget. Hal ini bertujuan agar orang tua lebih banyak membangun interaksi dengan anak.

Jangan sampai setiap anggota keluarga justru sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Interaksi antar anak dan orang tua akan membuat sang anak ditemani oleh orang tuanya, bukan gadgetnya.

Mengintip Bisnis Joki Game Online yang Ramai Peminat karna Gengsi

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Meningkatnya popularitas game online tampaknya mendatangkan rezeki kepada sebagian orang. Salah satunya adalah kepada para jasa joki game online.

Contohnya Muhammad Chandra yang sudah mulai membuka jasa joki game online seorang diri pada tahun 2018.

Ia membuka jasa menaikkan rank pelanggannya dengan cara memainkan game menggunakan akun pelanggannya. Tentu saja ini memerlukan skill yang cukup bagus untuk menaikkan rank pelanggan. Jika tidak, malah yang ada rank milik pelanggan menjadi turun.

Hingga saat ini, Muhammad Chandra mengaku bisnis ini masih ramai pelanggan.

Awalnya kan saya suka banget main Mobile Legends, sampai begadang-begadang tuh. Terus ya kenapa enggak saya coba buat ngehasilin dari sini, biar udah begadang ada hasilnya juga,” ujar Muhammad Chandra.

Saat pertama kali membuka bisnis ini, ia berhasil mendapatkan Rp. 70.000. Dinilai lumayan olehnya, ia melanjutkan bisnisnya tersebut.

Selang sebulan berlalu, ternyata pelanggan jasa joki game online ini semakin banyak. Ia pun memilih untuk merekrut beberapa orang untuk menjadi timnya.

Banyak banget orderan joki, saya sampai begadang-begadang itu. Sampai minta bantuan adik saya juga. Tapi, karena enggak kepegang, ya sudah, saya buka rekrut joki game online lewat Instagram,” jelasnya.

Tak disangka lebih dari 100 orang mendaftar untuk menjadi timnya. Ia memutuskan untuk menyeleksi 20 orang yang akan menjadi timnya.

Kini, bersama tim joki game online yang telah ia rekrut, Chandra mengatakan dapat meraup Rp 5 juta-Rp 10 juta. Sehari-harinya ia bisa mengerjakan lebih dari 15 pesanan pelanggan.

Uniknya lagi, ia mengatakan banyak yang menggunakan jasanya karena gengsi memiliki rank rendah. Hal ini tampaknya sudah mulai wajar mengingat popularitas game online kini semakin meningkat.

Nah, yang pelajar itu, yang biasanya pakai joki gara-gara gengsi. Kan biar kayak keren gitu di tongkrongan,” tutupnya.

Kolaborasi, PUBG Mobile akan Hadirkan Tesla Cyber Truck dan Tesla Roadster

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Kemarin PUBG Mobile mengumumkan kolaborasi terbarunya yaitu bersama salah satu perusahaan mobil terkenal, Tesla.

Hari ini mereka memberikan update kabar terbarunya kepada para gamer. Kabarnya mereka akan menghadirkan skin mobil Cyber Truck pada game PUBG Mobile.

Siapa yang tidak kenal Cyber Truck, mobil ini beberapa waktu lalu dipromosikan oleh salah satu tokoh pengusaha terkenal yaitu Elon Musk.

Tak hanya sampai di situ, kabarnya Tesla Roadster juga akan menjadi salah satu skin yang masuk kedalam PUBG Mobile.

Namun berbeda dengan Tesla Cyber Truck yang memiliki karakter gagah, Tesla Roadster akan terlihat sporty dan cocok untuk anak muda.

Skin Cyber Truck dan Roadster ini kabarnya akan masuk kedalam list skin legendary. Tentu saja hal ini dilakukan untuk menjaga kedua skin tersebut tetap terkesan premium walaupun hanya berada di dalam sebuah game.

Sampai saat ini belum ada gambar resmi dari mereka mengenai penampakan Cyber Truck dan Roadster di PUBG Mobile. Tetapi tentu saja kedua skin ini akan ditunggu-tunggu oleh para kolektor skin.

Free Fire Resmi Diblokir? Ini Tanggapan Kominfo Mengenai Laporan Bupati Mukomuko

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Game online seperti Free Fire dan Mobile Legends baru-baru ini diminta untuk diblokir.

Tak tanggung-tanggung, orang yang meminta blokir game online itu adalah seorang Bupati Mukomuko. Bahkan ia mengirim surat permohonan langsung ke Kominfo Pusat.

Ia menganggap game online banyak mendatangkan hal negatif pada remaja di daerahnya. Sehingga ia memohon ke Kominfo Pusat untuk memblokir game online dalam skala nasional ataupun regional (Kabupaten).

Tanggapan Kominfo

Menanggapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan pihaknya akan segera mempertimbangkan surat permohonan dari Bupati Mukomuko tersebut.

Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi menjelaskan pihaknya akan selalu memberikan respon terhadap aduan-aduan yang datang. Tak terkecuali permohonan blokir game online ini berdasarkan regulasi yang ada.

Kominfo pada prinsipnya akan memproses dan mempertimbangkan setiap aduan atau semua permohonan pemblokiran yang diterima tentunya berlandaskan dengan regulasi yang berlaku,” ujar Dedy Permadi.

Free Fire akan Diblokir?

Kominfo telah menerima surat yang dikirimkan oleh Bupati Kabupaten Mukomuko, Sapuan. Dalam surat itu berisi tentang permohonan pemblokiran game online skala nasional ataupun regional.

Sapuan sebagai pengirim surat tersebut beralasan jika game online kini lebih banyak membawa dampak negatif daripada dampak positif pada remaja di daerahnya.

Namun, Dedy mengatakan pemblokiran game online skala nasional tidak dapat dilakukan begitu saja oleh Kominfo. Mereka juga harus memperhatikan aturan dan undang-undang yang berlaku.

Ia menjelaskan Kominfo berhak untuk memblokir game online apabila menayangkan atau mengandung hal yang bertentangan dengan undang-undang yang ada. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat yang diubah melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 10 Tahun 2021

Semua permohonan pemblokiran akan diproses selama dilakukan oleh pihak yang berkepentingan, melalui kanal pengaduan yang sudah ditetapkan. Prosesnya juga dilakukan secara hati-hati dan melibatkan juga pengembang dari penyedia game atau aplikasi tersebut,” tutup Dedy.