GAMEFINITY.ID, Jakarta – Catur merupakan cabang olahraga yang digeluti oleh seorang bapak yang memiliki nickname Dewa Kipas ini membutuhkan strategi serta perhitungan yang tepat agar dapat pemain dapat mengalahkan rivalnya. Kali ini kita tidak membahas seputar dewa kipas melainkan Ilya Smirin, salah satu jawara Catur yang berasal dari Israel (FIDE).
Merendahkan Martabat Pemain Wanita, FIDE Pecat Smirin Sebagai Komentator
Ia menjadi begitu kontroversial lantaran dirinya melecehkan pemain wanita yang tidak boleh berkesempatan menjadi seorang Grandmaster. Ia mengatakan bahwa dengan wanita menjadi seorang Grandmaster itu berarti mereka jadi pria seutuhnya yang jelas merendahkan kemampuan wanita selama ini.
Hal tersebut diutarakan melalui sesi Livestream yang diadakan oleh FIDE di Astana, Kazakhstan. FIDE lantas menganggap bahwa kata-kata yang diucapkannya tak dapat lagi diterima dan bersifat ofensif. Mau tak mau FIDE akhirnya memecat Smirin.
Kala itu Smirin hadir di live tersebut untuk memulai debutnya sebagai komentator berbahasa inggris. Namun hanya berjalan sedetik saja lantaran komen seksis yang dilontarkannya tersebut. “Dia ini Grandmaster wanita atau apa? Kenapa dia ingin menjadi Grandmaster pria kali ini?” kata Smirin sambil tertawa saat menjawab sesi pertanyaan penonton. “ Apa mungkin pada dasarnya ia hanya membuat aturan yang hanya bisa dilakukan oleh pria di turnamen wanita?” tambah Smirin.
Baca juga: Overwatch 2 Akan Rekam Suara Pemainnya
Memicu Perdebatan Dengan Grandmaster Lainnya Di Twitter
Tak Cuma Smirin saja yang hadir dalam sesi livestream tersebut, Grandmaster lainnya juga turut ikut dalam Acara yang dilaksanakan di Kazakhstan tersebut. Juara catur asal Luksemburg Fiona Steil Antoni membalas apa yang dikatakan oleh Smirin tersebut bahwa tidak ada hubungannya antara sistem rating dengan jenis kelamin pemain catur tersebut.
Fiona menegaskan bahwa penghitungan poin peringkat adalah berdasarkan poin kemenangan saat melawan pemain yang lebih kuat. “Tentu saja boleh, kenapa tidak?” kata Fiona ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Zhu Jiner. Tidak terima dengan apa yang dijelaskan oleh Fiona lantas terjadi perdebatan di tengah acara diantara kedua orang tersebut.
“Saya tidak tahu, lantas mengapa pria bisa bermain dengan wanita tapi tidak sebaliknya? Apa ini disebut kesetaraan gender?” balas Smirin “Baik, kalau itu menurut pendapatmu berarti Catur hanya boleh dimainkan oleh laki-laki? Lantas cara bermain Aleksandra Goryachkina itu seperti pria seperti yang kamu sebutkan sebelumnya?” Fiona lalu memberikan balasan yang menohok kepada Smirin.
Tuai Banyak Kecaman terutama Dari Pemain Wanita
Tak bisa membalasnya, ia hanya menjawab kalau Aleksandra bermain di kejuaraan Rusia dan mendapatkan 2600 poin. Apa yang dikatakan oleh Smirin ini lantas menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya dari Gulrukhbegim Tokhirjonova, ia mulai bertanya mengapa orang seperti dia bisa sampai diterima di FIDE? Sementara dari mantan GM Susan polgar mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Smirin tidak dapat lagi ditolerir.
Tanggapan FIDE mengenai tindakan Diskriminatif Yang Dilakukan Oleh Smirin
Melalui pernyataan resminya, FIDE mengumumkan bahwa Smirin telah dipecat pada hari Selasa yang lalu waktu setempat, ia juga mengatakan bahwa apa yang diperbuatnya telah melanggar etika dan prinsip federasi
“ Selama siaran Live Women Grandprix berlangsung kemarin bahwa salah satu komentator kami telah melontarkan kalimat tidak senonoh. Walau kami menghormati Grandmaster Ilya Smirin selama ini, namun dikarenakan tindakan seksis yang dilakukannya dan juga tidak mempresentasikan prinsip FIDE, kami meminta maaf sedalamnya kepada seluruh korban dan dengan ini Smirin sudah kami pecat dan tidak dapat lagi melanjutkan karirnya sebagai komentator di FIDE.” Tulis FIDE di pengumumannya.
Pernyataan tersebut menjadi bukti bahwa FIDE begitu menghargai dan juga memberlakukan pecatur wanita setara dengan pecatur pria lainnya.
Menjadi atlet olahraga sesungguhnya tidak memandang gender, itu berarti siapa saja berhak menjadi juara baik pada pria maupun wanita termasuk olahraga Catur ini. Berdasarkan data yang dirangkum dari federasi Catur Internasional atau disingkat FIDE ) sampai saat ini terdapat 39 orang wanita yang menyandang gelar Grandmaster di seluruh dunia.