GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dota 2 akhirnya menyelesaikan seluruh pertandingan di babak Group Stage nya dari tanggal 16 Juli – 6 September 2019. Selama sepekan kemarin, ESL Indonesia Championship S2 – Dota 2 menjalankan Matchday 11 (3-4 September 2019) sampai dengan Matchday 14 (5-6 September 2019).
Pertandingan pertama di hari pertama terjadi pertarungan seru antara Antrophy dan The Prime di Game pertama. Pasalnya, The Prime sebenarnya berhasil menguasai jalannya pertandingan, bahkan sampai late-game. Namun demikian, Rizki “Varizh” Varizh dan kawan-kawannya dari The Prime sepertinya kesulitan untuk menutup pertandingan dengan kemenangan. Antrophy lah yang justru berhasil memanfaatkan satu momentum untuk memutar balik keadaan dan memenangkan Game pertama.
Di pertandingan kedua hari pertama, Hans Pro Gaming (HPG) yang berada di papan bawah bersama The Prime melawan BOOM ID yang belum terkalahkan 1 Game pun selama babak Group Stage berlangsung. Menariknya, HPG sebenarnya sempat mendapatkan networth yang lebih besar dari BOOM ID. Sayangnya bagi HPG, Rafli “_Mikoto_” Fathurrahman bersama timnya mungkin memang lebih berpengalaman. BOOM ID pun berhasil meraih 2 kemenangan berturut-turut tanpa balas.
Hari kedua, Alter Ego yang berisikan para pemain senior berhasil menunjukkan permainan memukau di Game kedua mereka saat melawan PG.Orca. Farand “Koala” Kowara dan kawan-kawannya berhasil mencundangi PG.Orca dengan begitu dominan. Kala itu, tim ini berhasil menutup pertandingan dengan skor 33-7 di menit 21.
Lanjut ke pertandingan kedua di hari kedua, EVOS Esports yang berjuang untuk menempati peringkat 2 klasemen sementara bertemu dengan The Prime. Meski The Prime memang sepertinya belum menemukan ritme permainan yang tepat, mereka berhasil mengimbangi EVOS Esports di Game kedua. Meski akhirnya kalah 2-0, The Prime berhasil menyulitkan lawannya di Game kedua yang berakhir dengan skor 30-31 di menit 44.
Hari ketiga pun datang. PG.Barracx (PGB) yang digawangi oleh Carry, Felix “Ifr1t” Deardo, berhasil memukul telak para pemain senior yang berada di tim baru, Antrophy dengan skor 2-0.
Di sisi lain, di hari ketiga ini, ada satu performa mengagumkan yang ditunjukkan oleh Adit “Aviile” Rosenda dan kawan-kawannya dari EVOS Esports saat bertanding melawan Alter Ego di pertandingan kedua. Pertandingan antara tim besar ini, EVOS vs. Alter Ego, memang awalnya diprediksi berimbang. Pasalnya, kedua tim ini memang bertengger di papan atas bersama BOOM ID sejak awal musim. Namun demikian, Alter Ego yang sebenarnya sempat berada di peringkat 2 di akhir pekan kelima harus menanggung malu di Game kedua mereka melawan EVOS di Matchday #13 kali ini. EVOS berhasil menutup kemenangan mereka di Game kedua dengan skor 23-0 di menit 17.
Alter Ego yang di hari sebelumnya menekuk PG.Orca dengan dominan justru dibalas dengan kekalahan yang lebih menyakitkan di hari berikutnya.
Matchday #14, pertandingan pertama melibatkan 2 tim yang sama-sama berangkat dari tim warnet, yaitu HPG dan PGB. Namun PGB yang menjadi wakil Indonesia untuk SEA Games 2019 cabang Dota 2 memang terbukti lebih berpengalaman. HPG harus puas mengakhiri perjalanan panjang mereka di Group Stage ESL Indonesia Championship S2 – Dota 2 dengan hanya 3x kemenangan dan 11x kekalahan.
Sedangkan PGB akhirnya berhasil mengamankan tiket ke babak Grand Final setelah menutup musim dengan poin yang sama dengan EVOS Esports (10x menang, 4x kalah). Alter Ego yang pada pekan kelima sempat berada di peringkat dua harus puas berada di peringkat 4 di akhir klasemen karena mereka tetap berhasil mengamankan kursi ke babak selanjutnya.
Pertandingan terakhir di babak Group Stage Season 2 kali ini ditutup dengan sebuah kejutan dari PG.Orca. Pasalnya, PG.Orca adalah tim yang membuat rekor BOOM ID jadi tidak sempurna tanpa kekalahan saat pertandingan antara keduanya di Game kedua. Game pertama, pertandingan memang berjalan sesuai dengan prediksi. BOOM ID menutup pertandingan dengan cukup dominan (32-10) di menit 23.
Namun keberuntungan bagi PG.Orca terjadi di Game kedua bahkan sejak early-game. Tim yang berisikan para pemain muda ini bahkan berhasil mencuri First Blood atas Mikoto, belum sampai 1 menit pertandingan berjalan, di detik 58. Di menit 1:05, BOOM ID bahkan sudah kecurian 3 kill. Harapan bagi para fans BOOM ID sempat muncul saat pertandingan menuju ke mid-game karena perebutan perolehan networth yang berimbang antara kedua tim. Namun demikian, jika melihat jumlah Kill, PG.Orca mendominasi dengan skor 24-11 di menit 20.
Daya “MamangDaya” Pamungkas dari Orca benar-benar menunjukkan permainan yang brilian dan mencengangkan meski harus melawan tim yang menguasai dunia persilatan Dota 2 Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Meski masih memberikan perlawanan, BOOM ID terus tertekan. Orca bahkan memimpin perolehan Kill Score 44-22 di menit 40. Kekompakan para pemain Orca sungguh tak terbendung di late-game. Mereka pun menutup kemenangan fantastisnya di menit 51 dengan skor akhir 57-26. BOOM ID yang masih bertengger di puncak klasemen di akhir musim terpaksa ditahan imbang 1-1 oleh Orca. Meski Orca tak bisa bertanding lagi di Grand Final, tim ini boleh menutup musim dengan sebuah kebanggaan sebagai satu-satunya tim yang mencuri kemenangan dari BOOM ID di Group Stage.
Dengan seluruh hasil pertandingan yang terjadi selama sepanjang babak Group Stage, berikut ini adalah 4 tim yang berhak berlaga di Grand Final:
1. BOOM ID
2. EVOS Esports
3. PG.Barracx
4. Alter Ego
ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 yang dipersembahkan oleh Indofood dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta didukung oleh Acer Predator dan Logitech sebagai Official Partner ini akan menggelar babak Grand Finalnya pada tanggal 15 September 2019 di Tennis Indoor Senayan, satu rangkaian dengan Grand Final ASL S3 by ESL yang digelar sehari sebelumnya (14 September 2019).
Selain memperebutkan total hadiah sebesar US$20 ribu, sang jawara dari turnamen Dota 2 kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding kembali di jenjang yang lebih tinggi yaitu ESL Clash of Nations Bangkok 2019 (25-27 Oktober 2019) yang masuk dalam rangkaian acara Thailand Game Show. Ada 8 tim terbaik dari negara-negara Asia Pasifik (Indonesia, Malaysia-Singapura, Thailand, Vietnam, Australia-New Zeland, Filipina, dan India) yang akan memperebutkan total hadiah sebesar US$50 ribu pada turnamen tersebut.