GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perjalanan panjang babak Group Stage Arena of Valor Star League (ASL) Indonesia Season 3 by ESL selama 6 pekan akhirnya berakhir. Pada pekan terakhir ini, ada banyak kejutan yang terjadi dan penentuan 4 tim yang berhak melaju ke babak selanjutnya.
Jika di pekan kelima Bigetron harus menderita kekalahan total, mereka kembali harus menelan pil pahit pada hari pertama pekan keenam. Bigetron Esports bahkan harus kalah saat melawan Armored Project (AP) yang berada pada posisi juru kunci. Meski di hari kedua Bigetron berhasil mengalahkan COMEBACK, kemenangan tersebut tak berhasil mengangkat posisi mereka di klasemen akhir. Bigetron harus puas berada di papan bawah meski sempat naik ke peringkat 3 di pekan ketiga.
Di sisi lain, COMEBACK harus merelakan 2x kesempatan besar mereka untuk bisa masuk ke babak Grand Final. Saat pekan kelima berakhir, mereka punya poin yang sama dengan Dunia Games (DG) E-Sports. Sedangkan di pekan keenam COMEBACK masih punya 2x pertandingan, melawan Bigetron (di hari kedua) dan BOOM ID (di hari ketiga).
Sayangnya, COMEBACK, yang harus berebut kursi dengan DG E-sports, tak berhasil memanfaatkan semua kesempatan yang ada. Mereka harus bertekuk lutut di 2 pertandingan mereka di pekan keenam. Melawan Bigetron, COMEBACK sebenarnya punya peluang untuk menang. Namun Irdham “Damskii” Hilmansyah dan kawan-kawan dari COMEBACK sepertinya memang sungguh tidak beruntung. Kesialan yang sama juga terjadi di hari ketiga saat mereka melawan BOOM ID. Saat melawan BOOM ID, COMEBACK sebenarnya bahkan bisa mencuri poin di Game pertama. Sayangnya, BOOM ID berhasil meng-comeback tim COMEBACK dan menutup pertandingan dengan skor akhir 2-1.
Di sisi lain, DG E-sports sebenarnya punya peluang lebih kecil jika melihat jadwal mereka di pekan keenam. Pasalnya, jadwal mereka adalah melawan EVOS Esports (yang bertengger di puncak klasemen akhir) dan AP. Di atas kertas, peluang kemenangan mereka di pekan keenam ini memang hanya 50% dan hal tersebut terjadi. DG harus kalah melawan EVOS namun menang melawan AP. Namun, berkat performa mereka yang lebih stabil selama 6 pekan dibanding COMEBACK, Glen “Kurus” Richard berhasil naik ke peringkat 4 di klasemen akhir. Perjalanan DG E-sports saat Group Stage di musim ini sungguh menarik karena bahkan berada di posisi juru kunci sampai pekan kedua. Namun, untungnya, tim ini berhasil menunjukkan konsistensi mereka di pekan-pekan selanjutnya.
Selain DG, satu lagi tim yang berhasil memastikan kursinya ke babak Grand Final adalah BOOM ID. Sedikit berbeda dari DG, Muhammad “naitomea” dan kawan-kawannya memang lebih stabil sepanjang musim. Mereka juga memang sudah menempati posisi papan tengah sejak pekan pertama. Selama 6 pekan, hanya di pekan ketiga BOOM ID merasakan kekalahan total. Di pekan keempat, BOOM ID bahkan berhasil mengalahkan EVOS Esports yang selalu jadi juara ASL sejak Season 1.
Dua tim yang tersisa yang masuk ke babak Grand Final adalah EVOS Esports dan Saudara e-Sports (SES). Keduanya memang bertengger di papan atas sejak pekan pertama Group Stage musim ini. EVOS menempati peringkat 1. Sedangkan SES menempati posisi kedua. Meski EVOS memang lebih mendominasi sepanjang musim, pada hari ketiga pekan keenam ini, SES berhasil menumbangkan sang pemuncak klasemen.
Pertandingan antara 2 tim papan atas di pekan terakhir ini sungguh menyenangkan untuk disaksikan. Pasalnya, Satrio “Wiraww” Adi Wiratama dan kawan-kawannya dari EVOS berhasil memenangkan Game pertama dengan cukup dominan dengan skor 16-5 di menit 11:19 dengan selisih networth lebih dari 10K Gold. Di Game kedua, EVOS bahkan berhasil memimpin jalannya pertandingan di awal-awal. Namun, mereka mulai kehilangan momentum setelah kalah teamfight di menit kesepuluh. SES pun menyamakan kedudukan berkat kekompakan mereka di Game kedua.
Game ketiga, terjadi satu fenomena yang sama saat EVOS dikalahkan oleh BOOM ID di pekan keempat. Inilah kesamaan dari 2 pertandingan kekalahan EVOS: baik BOOM ID dan SES sama-sama kalah dari EVOS di Game pertama. Namun, SES dan BOOM ID menyamakan kedudukan di Game kedua. Di Game ketiga, kedua tim berhasil menutup kemenangan dengan dominasi yang kuat atas EVOS. Di Game ketiga saat EVOS kalah dari BOOM ID (Week 4), pertandingan bahkan ditutup dengan skor 0-13. Di Game ketiga saat EVOS kalah dari SES (Week 6), pertandingan ditutup dengan skor 1-13.
Hal ini menarik karena apakah pola yang sama ini menunjukkan kelemahan dari EVOS Esports? Apakah hal yang sama juga akan terjadi lagi di babak Grand Final?
Dengan seluruh hasil pertandingan yang terjadi selama 6 pekan, berikut ini adalah 4 tim yang akan berlaga di Grand Final ASL Indonesia S3 by ESL:
- EVOS Esports
- Saudara e-Sports
- BOOM ID
- Dunia Games E-Sports
Dari keempat tim ini, baik SES dan BOOM ID pernah mengalahkan EVOS Esports. Apakah kedua tim ini berhasil menggeser tahta sang juara bertahan?
Babak Grand Final ASL Indonesia S3 by ESL ini akan sedikit berbeda dari 2 musim sebelumnya. Pasalnya, sebelum dijalankan oleh ESL, selama ini Grand Final ASL dikenal dengan menggunakan sistem Gauntlet. Namun di Musim Ketiga kali ini, format standar single elimination yang akan digunakan dengan Bo3 untuk Semifinal dan Bo5 untuk Finalnya.
Keempat tim AoV terbaik di Indonesia kali ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1 miliar dengan distribusi sebagai berikut:
- Juara 1: Rp300 juta
- Runner-Up: Rp150 juta
- Peringkat 3: Rp75 juta
- Peringkat 4: Rp75 juta
- Peringkat 5: Rp45 juta
- Peringkat 6: Rp25 juta
- Peringkat 7: Rp15 juta
Selain mendapatkan hadiah, juara dari ASL Indonesia S3 by ESL ini juga akan mendapatkan kursi untuk bertanding di Arena of Valor International Championship (AIC) 2019 melawan tim-tim terbaik dari beberapa negara; salah satunya adalah juara ESL MSP Championship yang melibatkan 3 negara (Malaysia, Singapura, dan Filipina).
Bagaimana perjalanan EVOS Esports di Grand Final nanti? Apakah tim-tim lain juga menyadari ada pola yang sama dari kekalahan EVOS saat melawan BOOM ID dan SES? Akankah ada juara baru untuk ASL by ESL kali ini?