Pandangan dan Harapan Para Pemain Debutan di Panasnya Kompetisi MDL Season 2!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perkembangan esports yang sangat cepat membuat setiap tim berlomba- lomba membentuk tim esports terbaik di berbagai divisi. Memasuki ranah esports Indonesia sejak tahun 2017 lalu, Moonton Indonesia membawa warna tersendiri dengan gim Mobile Legends: Bang Bang.

Apalagi Moonton kerap memecahkan rekor jumlah penonton dengan jajaran turnamen resminya seperti MPL Invitational pada bulan Juli lalu serta Grand Final MPL ID Season 5 yang ditonton secara langsung
dengan lebih dari 1 juta penonton. Alhasil, Moonton melakukan langkah inisiatif guna membawa ranah esports agar lebih kompetitif di gim Mobile Legends: Bang Bang dengan menghadirkan talenta-talenta baru lewat gelaran Mobile Legends Development League (MDL) yang kini menyentuh musim keduanya.

Sebanyak 11 tim dihadirkan yang mana 3 di antaranya datang melalui jalur kualifikasi. Panasnya persaingan di MDL Season 2 juga tidak kalah dibandingkan MPL ID Season 6 yang dibanjiri oleh para pemain bintang. Meski demikian, para talenta atau pemain baru di gelaran MDL Season 2 tidak hanya membawa pemain berpengalaman, namun juga para debutan atau pemain yang baru mencicipi persaingan di ajang MDL Indonesia.

Fauzianska “Ranger Emas” Ramadhan atau yang kerap disapa Oji memberikan beberapa poin mengenai keseruan di MDL Indonesia serta rasa percaya diri para pemain baru yang datang mewarnai persaingan.

“MDL Indonesia sih menurut saya menjadi ide brilian dari Moonton. Kenapa? Karena untuk menjaga ekosistem esportsnya tetap berjalan, mereka turut terjun langsung menghasilkan para calon pemain bintang. Keseruan di turnamennya juga ga kalah dengan MPL Indonesia. Contoh pada musim lalu kita lihat, Victim Esports yang notabene merupakan tim di luar undangan franchise MPL mampu menjadi juara MDL Season 1. Impactnya bagi Victim Esports bisa dilihat, dua pemainnya mampu bermain dan mengundang tim-tim top MPL Indonesia untuk merekrutnya sebagai amunisi baru, seperti RENBO di Bigetron Alpha dan S A N Z di ONIC Esports,” jelas Oji.

“Tidak hanya itu, bagi para tim franchise MPL yang bisa tukar pemain dari MDL juga menjadi ajang unjuk gigi. Satu contoh lagi yaitu si kembar MAXXX dan MATT dari Bigetron Bravo di MDL yang promosi langsung membela tim senior di MPL Indonesia bersama Bigetron Alpha. Tentu sah kalau kita bilang MDL Indonesia merupakan ajang pengembangan bakat para talenta Mobile Legends: Bang Bang di masa yang akan datang, salut!” tutup Oji.

Pemain debutan sendiri tersebar di hampir semua tim baik itu XcN BKB, SIREN Esports, EVOS Esports, Alter Ego X, dan masih banyak lainnya. Beberapa debutan berbagi cerita mengenai gelaran MDL Indonesia yang dimulai dari Carrot atau pemain dengan nama Vony yang membela XcN BKB. Sang pemain berbagi cerita mengenai MDL Indonesia serta manfaatnya bagi talenta esports muda.

“Menurut saya, MDL merupakan turnamen kasta kedua yang diikuti oleh delapan tim franchise MPL serta 3 tim kualifikasi yang bisa unjuk gigi, termasuk XcN BKB. Di turnamen resmi dari Moonton kali ini saya sangat antusias untuk bertanding membela XcN BKB,” ujarnya.

Pemain tersebut mengatakan bahwa tidak benar bila tim MDL lemah dan tidak sekuat tim-tim MPL.

“Tidak benar ya, kesulitan untuk bertanding di MDL Season 2 di kisaran angka 7 sampai 10, tim-tim yang bertanding sama kuatnya. Sebagai debutan MDL saya juga senang bisa bersaing dengan para pemain hebat,” jelas pemain dengan nama Vony tersebut.

Pemain debutan Siren Esports, Thomas “SamoHt” juga memberikan pendapatnya mengenai gelaran MDL Indonesia.

“Menurut saya MDL merupakan laga kasta kedua dari Moonton yang memang tujuannya mencari bibit unggul untuk liga utamanya yaitu MPL. Keunikan di MDL Indonesia sendiri sebagai ajang pencarian bakat pemain-pemain baru yang memang belum mendapatkan sorotan di ranah esports Indonesia. Dan saya rasa langkah Moonton membuat MDL memang tepat. Mencari talenta-talenta esports baru memang tidak mudah, namun Moonton berani untuk terjun langsung,” jelas SamoHt.

Pemain tersebut juga memiliki harapan di ajang MDL Season 2 dan perbandingannya bila disandingkan dengan MPL.

“Saya ingin menuju ke liga utama yaitu MPL pasca gelaran MDL Season 2 usai. Kesulitan antara MDL dan MPL sendiri berbeda di masing-masing liga. Ada gaya bermain yang khas sehingga jika ditanya kesulitan maka semuanya sulit,” tutup SamoHt.

Memang para debutan memiliki tekanan tersendiri di gelaran MDL Season 2, apalagi di gelaran bergengsi resmi dari Moonton. Banyak tim-tim kuat yang bertanding dan tidak jarang menghasilkan jebolan-jebolan ke liga MPL melalui ajang MDL. Cerita dari SamoHt dan Carrot merupakan segelintir pandangan dan harapan sebagai pemain yang baru menginjakkan kakinya di ajang resmi milik Moonton, yaitu MDL Season 2.