GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dunia luas dan misterius dalam One Piece selalu memikat para penggemarnya dengan geografinya yang unik. Gugusan kepulauan yang dipuncaki oleh Garis Merah yang misterius. Namun, adakah hal lain yang belum terungkap di balik dunia ini? Perkembangan terbaru dalam seri ini telah memicu spekulasi, mengisyaratkan sejarah agung yang dapat mengubah pemahaman kita tentang alam semesta One Piece.
Dalam Bab 1089, yang berjudul “Situasi Sandera,” sebuah peristiwa penting memicu kenaikan permukaan laut sebesar satu meter di seluruh dunia. Kejadian yang belum pernah terjadi ini memiliki dampak yang jauh melampaui yang diharapkan.
Kemungkinan fenomena semacam ini tidak terisolasi, kemungkinan terjadi berkali-kali sepanjang sejarah. Ini memunculkan pertanyaan mendalam: Apakah dunia One Piece pernah dihuni oleh benua-benua luas, yang kini tenggelam dalam kedalaman laut?
Pasca-runtuhnya Pulau Lulusia memberikan latar belakang yang menggugah untuk teori ini. Saat gempa bumi merambat ke seluruh dunia dan permukaan laut melonjak, hubungan antara kejatuhan Lulusia dan peristiwa-peristiwa klimaks ini menjadi tak terbantahkan. Konsep Senjata Kuno, artefak legendaris dengan kekuatan apokaliptik, menjadi sorotan.
Usulan bahwa Uranus, salah satu dari tiga Senjata Kuno yang misterius, adalah penyebab kehancuran Lulusia, memancing rasa ingin tahu. Selain itu, teori bahwa senjata ini dihidupkan oleh Api Ibu, konsep yang digali oleh Dr. Vegapunk yang brilian. Hal ini memberikan bobot pada gagasan bahwa senjata ini bisa terhubung dengan perubahan geografi dunia.
Baca juga:
Asal Bencana: Kerajaan Kuno dan Senjata-Senjata
Teori ini mengusulkan bahwa Kerajaan Kuno, dengan senjata-senjata Kuno mereka yang tangguh, mungkin telah berkontribusi pada peristiwa-peristiwa yang mengubah dunia. Alat kuat ini mungkin pernah digunakan untuk mengamankan dominasi atas planet ini berkali-kali, mengakibatkan kenaikan permukaan laut yang dramatis. Meskipun awalnya dapat diatasi, penggunaan senjata-senjata ini yang sembrono dan tidak terkendali dapat menjadi semakin tidak terkendali. Menenggelamkan benua-benua utuh dan membentuk dunia seperti yang kita ketahui sekarang.
Atau, Pemerintahan Dunia yang gelap, dibentuk oleh 20 kerajaan pendiri, bisa jadi telah merencanakan penenggelaman dunia. Dengan mendapatkan dan menggunakan Senjata-Senjata Kuno ini, kerajaan-kerajaan ini mungkin telah mencoba untuk menghapus jejak-jejak keberadaan Kerajaan Kuno. Hal tersebut dilakukan untuk menghapus sejarah dan pengaruh mereka. Kemungkinan adanya rencana terencana untuk menenggelamkan benua yang terhubung dengan Kerajaan Kuno menambah lapisan pada teori ini, mengindikasikan manipulasi sejarah yang besar.
Mengungkap yang Hilang di One Piece: Pencarian Bukti
Bagaimana kita bisa mengungkap misteri sejarah ini? Menjelajahi kedalaman samudera melalui kapal selam bisa menghasilkan bukti peradaban yang tenggelam. Struktur dan sisa-sisa yang dulu berdiri di atas permukaan laut mungkin sekarang terletak di bawahnya, menawarkan petunjuk tentang masa lalu dunia yang terlupakan. Namun, absennya bukti semacam ini sampai saat ini dapat dihubungkan dengan terbatasnya eksplorasi wilayah bawah air dalam narasi. Lokasi unik Pulau Manusia Ikan yang berada pada kedalaman yang mengagumkan mengisyaratkan kompleksitas geografi lautan.
Selain itu, konsep output Senjata Kuno yang terkendali bisa menjelaskan mengapa tidak terjadi kenaikan permukaan laut secara langsung setelah penggunaannya. Konsep bahwa target-target khusus, seperti hutan, dipilih untuk pengujian menunjukkan pendekatan yang terkendali untuk mencegah tenggelam yang tidak perlu. Kendali semacam itu bisa menyelamatkan wilayah-wilayah dari tenggelam dan mungkin menjadi kunci untuk memahami bagaimana dunia diubah.
Baca juga:
One Piece: Konsekuensi dan Penebusan
Jika teori ini benar, itu akan mengubah pandangan terhadap sejarah dunia dan masa depannya. Keruntuhan dunia karena Senjata Kuno bisa menjadi cerita peringatan, mencerminkan kapasitas manusia untuk kekuatan yang merusak. Manipulasi Pemerintah Dunia terhadap masa lalu bisa menjadi simbol konsekuensi dari otoritas yang tidak terkendali.
Dalam bab puncak saga ini, konfrontasi antara Luffy dan Pemerintah Dunia akan mendapatkan taruhan monumental. Upaya potensial oleh Pemerintah untuk menenggelamkan pulau-pulau yang tersisa di bawah Garis Merah, mirip dengan narasi banjir Kitab Kejadian. Luffy dan sekutunya akan berdiri sebagai harapan terakhir umat manusia untuk mencegah kehancuran semacam itu, menuju pertarungan epik antara keadilan dan kebebasan.
Kemungkinan membalikkan banjir, jika Pemerintah Dunia berhasil dikalahkan, memberikan sinar harapan. Memulihkan benua-benua yang tenggelam bisa membuka horison baru untuk eksplorasi dan petualangan. Memanggil Bajak Laut Topi Jerami untuk menjelajahi tanah baru yang belum pernah dijelajahi.
Demikian pembahasan Teori One Piece: Dahulu Ada Benua di Dunia One Piece. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.