Category Archives: Esports

Berita eSports Terbaru

Terlalu Jago, Legenda CSGO Kena Banned Valorant

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nama Oleksandr “s1mple” Kostyliev sangat dikenal di komunitas gamer Counter-Strike: Global Offensive. Legenda dari Natus Vincere itu dikenal dengan keterampilan AWP-nya dan permainan yang luar biasa dalam game shooter milik Valve itu.

Belakangan, pemain berusia 23 tahun ini mulai banyak memainkan Valorant, game yang kini menjadi pesaing dari CSGO. Dalam waktu singkat, s1mple berhasil mencapai peringkat Immortal, peringkat tertinggi kedua dalam game.

Namun, dirinya terkejut ketika tiba-tiba mengetahui akunnya telah di banned oleh Valorant. Hal ini dicuitkannya pada Twitter.

“Saya tidak secara khusus menunjukkan nickname saya, saya mendapat ranking immortal, saya bangun dan melihat (akun saya) diblok di game ranked LUL”

Dia juga memposting Tweet lanjutan dan menegaskan bahwa dirinya bukan seorang cheater. tindak lanjut yang didedikasikan untuk dukungan Riot dan mengklaim bahwa dia bukan penipu.

Ahli strategi Esports Valorant, Riley Yurk melihat rasa frustrasi s1mple di media sosial dan membantunya. Tak lama setelah itu, s1mple tidak dibanned lagi dan bisa kembali memainkan game tactical shooter milik Riot itu.

Tidak jelas alasan mengapa s1mple sempat dibanned dari Valorant. Dirinya sendiri mengklaim dirinya “terlalu jago” sehingga membuat banyak pemain yang melaporkannya sebagai cheater. Ada pula yang menduga bahwa dirinya salah dibanned karena diduga chat yang toxic.

Seperti diberitakan Win.gg, pemain CSGO Ukraina itu telah memainkan lebih dari 16.000 jam dalam game CSGO per Februari 2020. Jam terbangnya tentu terus bertambah, mengingat s1mple kerap streaming tiga hingga empat jam setiap harinya.

Kembalinya s1mple memainkan Valorant bisa jadi mengkhawatirkan para penggemar CSGO, mengingat banyaknya pemain yang hijrah dari game garapan Valve itu ke Valorant. s1mple sendiri sempat menyebut Valorant “terlalu sederhana” dan merasa frustrasi dengan senjatanya.

PUBG Continental Series 4 dan PUBG Challenger Rumble Siap Digelar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Tim profesional di seluruh wilayah Asia Pasifik bersiap untuk kembalinya PUBG Continental Series APAC. Dengan 5 tim Thailand, 5 tim Vietnam, 2 tim Oceanic, dan 4 tim teratas dari PUBG Challenger Rumble yang terdiri dari tim-tim dari Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura akan memperebutkan slot PCS4 APAC.

PUBG Challenger Rumble akan menandai kembalinya tim dari Malaysia, Singapura, Indonesia dan Filipina yang bersaing bersama untuk mengamankan posisi mereka di PUBG Continental Series 4. Selama kualifikasi lokal PUBG Challenger Rumble, tim teratas di setiap babak kualifikasi akan saling berhadapan untuk mengamankan 4 slot di PUBG Continental Series 4, di mana mereka akan bertemu lebih banyak musuh di wilayah APAC.

Tahun ini, PUBG Challenger Rumble yang diselenggarakan oleh Geek Events akan menghadirkan tim undangan eksklusif yaitu tim esports profesional seperti Victim Rise, From The Future dan Eagle 365 Esports (sebelumnya dikenal sebagai Eagle Sentinel Shooter) dari Indonesia dan ArkAngel Predator, Bahamut Gaming dan Sedna Esports dari Filipina.

Tim-tim ini termasuk karena kinerja luar biasa mereka di Kualifikasi Lokal PUBG Continental Series 2020. Keenam tim ini akan mengambil tempat di Main Event PUBG Challenger Rumble dan akan diikuti oleh 5 tim dari Kualifikasi Indonesia, 3 tim dari Kualifikasi Filipina, dan 2 tim dari Kualifikasi Malaysia & Singapura.

Pendaftaran untuk Kualifikasi Negara PUBG Challenger Rumble akan dibuka pada 31 Maret hingga 13 April 2021. Tim dapat mendaftar secara online di sini. Pendaftaran ditutup pada 13 April 2021.

Hasil Sementara ONE Esports Singapore Major 2021, Nigma, T1 dan Gambit Tereliminasi

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Major pertama DPC Season 2021 kali ini menimbulkan kejutan. Pasalnya Nigma, salah satu kandidat terkuat tereliminasi di Wild Card Stage setelah gagal mencetak satupun kemenangan. Dua tim lain yang harus pulang ialah T1 yang hanya dapat meraih satu kemenangan dan AS Monaco Gambit yang kalah melawan Team Liquid dalam Tiebreaker penentuan peringkat ketiga.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan Nigma harus tereliminasi ialah absennya Offlaner mereka Mind_Control yang tidak bisa mengikuti Singapore Major 2021 dikarenakan terpapar virus COVID-19. Sebagai gantinya, sang Coach rmN- menggantikan peran Mind_Control sebagai Offlaner. Tanpa adanya Mind_Control performa Nigma sangat kurang optimal dan mereka terpaksa hanya mencetak satu kali seri dan 4 kali kekalahan.

Sementara itu T1 yang diperkuat oleh dua pemain Indonesia yakni Xepher dan Whitemon juga harus pulang. Tereliminasinya T1 juga cukup mengejutkan para fans dikarenakan T1 telah menghabiskan banyak usaha dalam merekrut Wonderkid asal Thailand 23savage. 23savage sendiri bergabung dengan T1  setelah usainya DPC SEA 2021 menggantikan JacKyy.

AS Monaco Gambit juga harus terpaksa pulang setelah harus bertekuk lutut melawan Team Liquid dalam penentuan peringkat ketiga Wild Card Stage. Meskipun tereliminasi, performa Gambit tidak terlalu mengecewakan. Dalam Wild Card Stage, Gambit mencetak 3 kemenangan dan 2 kekalahan.

 

Kemudian tiga tim lainnya yang berhasil lolos yaitu PSG.LGD, Vici Gaming dan Team Liquid berhak maju ke dalam Group Stage menyusul 5 tim yang telah berada di Group Stage lewat jalur DPC Region. Setelah melewati Group Stage, 7 tim yang bertahan harus menghadapi 5 tim terkuat yang menunggu di Play-off Stage. Keempat tim tersebut ialah Team Secret, Evil Geniuses, Fnatic, Virtus.pro, dan Invictus Gaming.

 

Hasil PMPL Indonesia Season 3 Pekan Pertama, Boom Esports Pimpin Klasemen

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile Pro League (PMPL) Indonesia Season 3 telah memasuki pekan pertama yang berlangsung pada 24-28 Maret. Boom Esports sukses memuncaki klasemen sementara dengan torehan 150 poin.

Total, Boom Esports sukses meraih tiga kali Winer Winer Chicken Dinner (WWDC). Dikutip dari akun Facebook resmi PMPL Indonesia, Senin (29/3/2021), di peringkat kedua Bona Fida Esports duduk dengan torehan 114 poin, poin yang sama dengan EVOS Esports di peringkat ketiga. Keduanya sama-sama mengantongi satu kali WWDC.

Diinisiasi oleh Tencent Games dan diselenggarakan oleh VSPN, PMPL Season, yang baru memasuki musim ketiga pekan lalu, mempertandingkan 16 tim dari PMPL Season 2 ditambah empat tim teratas PUBG Mobile Club Open Indonesia Spring Split 2021, yang akan bertarung memperebutkan total hadiah mencapai 150.000 dolar AS atau sekitar Rp2,17 miliar, menurut situs resmi PMPL SEA.

PMPL Indonesia Season 1 menjadi ajang dominasi dari Bigetron Red Aliens yang sukses merebut gelar juara. Sedangkan PMPL Indonesia Season 2 menjadi sejarah untuk Aerowolf LIMAX yang menjadi tim kuda hitam, namun dengan penampilan konsisten mereka di grand final membuat mereka meraih trofi juara PMPL ID Season 2.

Memasuki musim ketiga, berbagai perbedaan dihadirkan guna menambah warna dan keseruan PMPL Indonesia Season 3. Dimulai dari dihapusnya map Vikendi yang sebelumnya hadir di 2 musim PMPL Indonesia dan kini tersisa 3 map yang akan dipertandingkan, yaitu Miramar, Erangel dan Sanhok. Selain itu, jumlah tim juga berkurang, dari yang semula 24 menjadi 20 tim saja.

Perubahan lainnya, yakni berupa jadwal pertandingan musim reguler yang kini menghadirkan “weekday” dan “super weekend”. Dua puluh tim akan saling adu kekuatan selama ‘weekdays’ yang terbagi menjadi lima grup dan telah diundi pada 14 Maret lalu. Babak ‘weekdays’ berlangsung setiap Rabu sampai Jumat dengan pertarungan 5 ronde setiap harinya.

Hanya 16 tim dengan poin tertinggi di ‘weekdays’ setiap minggunya yang berhak lolos ke “super weekend”, yang hanya berlangsung tiga kali. Berbeda dengan musim sebelumnya, ‘super weekend’ menjadi penentu tim yang berhak melaju ke ‘country finals’, yang ditentukan dari perolehan poin masing-masing tim.

Sebanyak 16 tim dengan poin tertinggi berhak lolos ke PMPL Indonesia Season 3 Country Finals, yang merupakan laga penentu wakil Indonesia untuk PMPL SEA Finals.

Hasil Pekan Kelima MPL Season 7, Kalah dari RRQ Hoshi, Onic Masih di Puncak

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Onic Esports harus mengakui keunggulan juara bertahan RRQ Hoshi, ketika kalah 0-2 dalam pertandingan hari ketiga pekan kelima Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia Season 7, Minggu (28/3/2021). Walau takluk, Onic masih berada di puncak klasemen sementara.

Dalam pertandingan tersebut, RRQ Hoshi yang menurunkan line up Alberttt, Psychoo, R7, Skylar dan Vynnn, sementara Onic Esports diperkuat dengan Butsss, CW, Drian, Kiboy dan Sanz. Pertandingan ini menjadi pertemuan Alberttt dan Sanz sebagai jungler, serta Skylar dan CW sebagai gold laner.

Bermain agresif dan mematikan pergerakan Onic sejak awal game pertama, RRQ Hoshi banyak memberi tekanan Sanz. Pscychoo sukses mengamankan bagian mid lane, sementara Albertt dengan Benedetta menjadi MVP of the game, dengan torehan 11 kill tanpa tumbang plus 3 assist.

Di game RRQ Hoshi sukses membukukan 19 poin kill, menyisakan 2 poin kill untuk Onic Esports. Hoshi sukses membungkam Onic dalam 17 menit 47 detik permainan.

Pertarungan sengit terjadi di game kedua. Hoshi maupun Onic saling salip menyalip dalam hal poin kill. Walau begitu, gempuran dari Albertt dkk sukses membuat Onic tak berkutik. Albertt kembali menjadi MVP of the game. Dirinya mampu menorehkan 10 kill tanpa tumbang dan dua assist dengan hero Bruno.

RRQ Hoshi sukses memenangi pertandingan 2-0 dalam pertandingan berdurasi 23 menit, dengan 13 poin kill berbanding 10 poin kill. Kemenangan ini juga membuat sang juara naik klasemen ke peringkat keempat, setelah sebelumnya sempat terdampar ke posisi ketujuh.

Sementara itu, di pertandingan lainnya EVOS Legends sukses mengalahkan Aura Fire 2-0, sekaligus mengantarkan EVOS duduk di peringkat kedua klasemen sementara. Sementara Aura Fire masih tedampar di posisi buncit klasemen, tanpa kemenangan di Season 7 MPL Indonesia.

 

UniPin Bahas Peluang Brand Dalam Industri Esports By Webinar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – UniPin Community kembali menyelenggarakan webinar untuk mengedukasi mahasiswa hingga masyarakat umum mengenai seluk beluk industri Esports. Kali ini, topik yang diusung adalah “Esports: Potensi dan Peluang di Mata Brand”. Dilakukan secara daring melalui Zoom, webinar ini diselenggarakan Rabu (25/3) dengan pembicara yang berkecimpung langsung di dalam Industri terkait.

Hadir sebagai narasumber antara lain, Anes Budiman selaku Channel Platform Manager di AMD, Axell Kioe selaku Strategic Planning Manager di Ogilvy, dan Robby Arianto selaku Branding & Marketing Specialist di Fantech Indonesia. Ketiganya banyak berbagi pandangan, terutama dari sisi brand yang mereka representasikan. Sementara Axell banyak membagikan perspektif secara besar dari sisi tren audience.

Baca juga: 

“Dari data statistik, konsumen yang muda itu semakin naik. Udah 60 juta lebih. Konsumen boomers makin menurun karena spending power yang tidak konsumtif lagi. Esports itu jadi seksi karena konsumennya banyak teridentifikasi dari Gen Z atau millenial. Mobile games, utamanya sudah menjadi hal yang sangat relevan bagi kedua audience ini karena 70% dari mereka main gim. Disana kita menggunakan Esports atau games itu supaya connect ke mereka.”

Sebagai pelaku bisnis sekaligus fans yang sudah mengikuti perkembangan Esports sejak awal, Robby juga menyebutkan dampak Esports yang mempengaruhi Fantech Indonesia dalam mendekati pangsa pasar mereka.

“Dulu ketika game PC masih merajai, produk-produk yang diunggulkan dan game-game yang gencar ya game PC. Sekarang ketika mulai booming game-game mobile, kita mencari cara bagaimana mengkoneksikan brand PC ini dengan game mobile? Kita membaca para gamers tidak hanya bermain tapi juga ingin menjadi pro-player. Kita masuk dan menyasar bukan sebatas dari game-nya. Tapi kita pikirkan bahwa Fantech Indonesia dapat jadi jembatan untuk karir mereka.”

Unipin Community

Selain membagikan perspektif pasar dan industri ketiganya juga tidak ragu membagi tips dan trik kepada para peserta webinar yang hadir agar tim maupun kegiatan Esports mereka dapat mendapat dukungan sponsor. Poin penting pertama, menurut Anes adalah attitude dan manner yang terepresentasikan lewat cara pendekatan.

“Banyak tim kecil yang sebenernya promising dan prominent. Memperkenalkan diri melalui proposal dan mengemasnya dengan penamaan, penulisan, tutur kata itu sangat penting. Karena dari satu proposal itu bisa dilihat seberapa serius si organisasi atau individu itu apa yang ingin dia perjuangkan.”

Serupa dengan Anes, Robby juga menyebutkan poin profesionalitas juga tidak kalah krusial. Karena brand akan sangat memperhatikan perjanjian mutualisme yang telah disepakati dan sinergi yang terjadi dalam pelaksanannya. Secara keseluruhan, mereka bertiga setuju bahwa relevansi, exposure dan kesamaan value merupakan ukuran awal brand dalam menentukan pertimbangan kerjasama.

“Misal tim Esports Jogja harus kelihatan fansnya orang Jogja. Itu brand sangat tertarik. Jadi pastikan tahu value kamu apa dan fans kamu siapa. Lalu building fans itu yang spesifik dan targeted. Harus jelas dan bisa dituangkan di proposal”, tambah Axell melengkapi ulasan ketiganya.

Debora Imanuella, selaku Senior Vice President UniPin Community menutup dengan poin lain mengenai peran fans serta komunitas dalam membuat keberadaan brand dapat lebih merasa “diterima” dalam dunia Esports.

“Karena misal ada hal-hal negatif, itu justru membuat brand jadi ilfeel. Mereka akan ragu support komunitas ini dan image gamers bisa jadi buruk. Itu bisa jadi alasan brand untuk takut masuk.”