Category Archives: Esports

Berita eSports Terbaru

Baru 6 Bulan Diluncurkan, Game.tv Capai 11 Juta Partisipan di 17 Negara

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game.tv aplikasi yang baru diluncurkan 6 bulan yang lalu, bertumbuh dengan pesat untuk menjadi platform Mobile eSports nomor 1 di dunia. Dalam waktu yang singkat ini, platform tersebut sudah memfasilitasi 11 juta partisipan turnamen dan sekarang dapat menggerakan 1 turnamen dalam setiap menitnya.

Game.tv kini menjadi tempat berkumpulnya para gamers amatir untuk bermain dan mengasah kemampuan bermainnya melalui partisipasi dari komunitas-komunitas gaming, didukung para influencers dan prize pool yang besar. Game.tv menyelenggarakan turnamen melalui komunitas-komunitas dari seluruh dunia untuk lebih dari 300 games seperti Free Firenya Garena, Brawl Stars, Clash Royale, PUBG Mobile, dan Call of Duty Mobile. Mereka juga mengadakan turnamen khusus wanita untuk mendukung perkembangan gamers perempuan pada dunia eSports.

Selain bisa untuk berkompetisi dalam turnamen berbasis komunitas untuk game-game populer, para gamers juga dapat memanfaatkan pertumbuhan pesat dari game.tv untuk memperluas jaringan dengan lebih dari 100,000 komunitas, terhubung dan berinteraksi dengan anggota tim menggunakan text chat atau voice chat, nikmati konten video dari gamers profesional dan para influencer, dan memenangkan hadiah-hadiah luar biasa dari prizepool-prizepool yang besar.

“Saat ini adalah waktu yang sangat menarik untuk industri eSports. Jumlah orang yang bermain game dan waktu mereka menghabiskan waktu untuk bermain game meningkat dengan pesat. Banyak gamers amatir tidak memiliki arahan untuk mengasah kemampuan mereka dalam eSports. Melalui platform ini, kami dapat membantu mereka dengan membukakan jalan untuk mereka bisa menjadi pemain pro sambil mengembangkan komunitas-komunitas grassroots”, kata Rosen Sharma, CEO game.tv.

“Dengan bekerja sama game.tv, kami memberikan kesempatan untuk banyak gamers muda untuk memulai perjalanan bersama dengan seorang mentor pada setiap langkahnya. Live stream dari turnamen memiliki engagement yang tinggi dari penonton yang kebanyakan adalah gamers amatir. Kami berharap dapat menyambut banyak pemain muda yang ambisius untuk bergabung ke dalam komunitas kami”. Kata Ritik Jain, Youtuber dan Pendiri dari Two-Side Gamers.

Game.tv digerakan oleh asisten eSports berbasis AI (artificial intelligence) bernama ‘Tourney’, yang dapat menjalankan turnamen dari awal hingga akhir dengan mudah. Tourney membantu para komunitas, streamers, dan content creator untuk membuat turnamen komunitas mereka. Developer-developer game besar telah mengintegrasikan dengan Tourney untuk membantu menyemangati komunitas-komunitas dari game mereka.

“Mobile eSports telah berevolusi dengan pesat dimana tadinya berfokus pada beberapa turnamen besar menjadi mengorganisir ribuan turnamen sepanjang harinya untuk semua tipe gamers. Kami menggunakan Tourney, asisten eSport yang digerakan oleh AI kami untuk membantu menyelenggarakan lebih dari 1600 turnamen dalam satu hari”, Ucap Sharman.

Game.tv telah mengalami peningkatan yang sangat besar semenjak didirikan pada tahun 2018. Bermarkas besar di Silicon Valley, aplikasi ini kembangkan oleh tim luar biasa yang terdiri dari para developer games, gamers, dan influencer. Pada saat ini, game.tv sudah beroperasi di 17 negara, termasuk Indonesia, USA, Korea, Japan, Vietnam, India, Germany, France, Italy, Brazil, Rusia, dan Turki.

Platform turnamennya digerakan oleh sebuah AI-based eSports assistant yang unik bernama Tourney. Tourney membantu para komunitas, streamer, dan content creators untuk membuat turnamen komunitas mereka dari awal hingga akhir secara otomatis. Hingga kini, Tourney tersedia pada lebih dari 300 games, dan lebih banyak game ditambahkan setiap minggunya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi game.tv. Download aplikasinya untuk Android dan Apple. Dukung komunitasnya di Instagram dan Discord.

ASUS Gelar Turnamen CS:GO ROG Masters APAC Edition

GAMEFINITY.ID, Jakarta – ASUS ROG, brand laptop gaming, untuk pertama kalinya akan menggelar ajang turnamen esports ROG Masters APAC Edition pada bulan Maret hingga April 2021. Sejumlah tim dari 15 negara akan berpartisipasi dalam turnamen Counter-Strike: Global Offensive ini dan memperebutkan gelar ROG Masters Asia Pacific Edition CS:GO Champion pertama. ROG Masters APAC Edition akan digelar secara online dan terbuka untuk seluruh gamer di wilayah Asia-Pasifik.

Turnamen ROG Masters APAC Edition akan digelar selama dua bulan dan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap kualifikasi tingkat negara yang akan digelar pada tanggal 15 dan 16 April 2021. Tahap selanjutnya adalah babak final tingkat negara yang akan dilangsungkan dan disiarkan langsung pada tanggal 17 April 2021. Sementara tahap terakhir adalah babak final yang akan mempertemukan tim CS:GO terbaik se Asia-Pasifik. Babak final ROG Masters APAC Edition akan disiarkan secara langsung pada akhir bulan April 2021.

Registrasi tim untuk turmanen ROG Masters APAC Edition akan dapat dilakukan mulai dari tanggal 8 hingga 28 Februari 2021 melalui situs berikut. Informasi lebih detail mengenai ajang turnamen ROG Masters APAC Edition mulai dari peraturan pertandingan, jadwal pertandingan, dan lainnya juga dapat diakses melalui situs tersebut.

Turnamen ROG Masters APAC Edition hadir dengan total hadiah US$32600 dimana juara pertama akan mendapatkan hadiah sebesar US$10000. Pantau terus akun media sosial ROG Indonesia untuk informasi terkini mengenai ROG Masters APAC Edition.

Penurunan Performa, Alasan Microboy Ingin Pensiun Hingga Akhirnya Gabung EVOS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bursa transfer Esports Januari 2021 ini dihebohkan dengan pindahnya Nizar “Microboy” Lugatio dari Bigetron Red Aliens ke EVOS Esports. Lebih mengejutkan lagi, keputusan itu dibuat setelah sang pemain sempat menyatakan ingin pensiun. Tak ayal langkah Microboy dianggap sebagai gimmick semata.

Walau begitu, dalam streamingnya di Facebook Gaming, Microboy mencoba menjelaskan apa yang terjadi sehingga akhirnya pemain kelahiran 19 Juni 2020 itu batal pensiun dan gabung ke EVOS yang notabene merupakan rival dari BTR RA. Microboy mengakui niatan dirinya untuk keluar dari BTR RA sudah ada sejak PMPL (ID) Season 2.

“Saya sudah mau keluar itu dari dulu, sejak PMPL (ID) Season 2. Bukan mau keluar sih, hanya ingin istirahat saja. Saya juga sudah bilang kepada orangtua. Namun akhir-akhir ini saya mendapat ajakan dan saya berpikir ingin main lagi,” kata Microboy dikutip dari One Esports.

Microboy menyebut penurunan performa merupakan alasannya ingin pensiun. Dirinya juga membantah kalau keinginan keluar dari Bigetron RA akibat perselisihan dengan rekan setimnya.

“Kenapa saya bilangnya mau pensiun? Karena memang awalnya mau pensiun. Permainan saya itu paok (bodoh) di (PMPL ID) Season 2. Di PMPL SEA paok, di PMGC paok. Masa saya tidak tahu diri mau terus bertahan di situ. Saya tahu diri, makanya saya memilih untuk berhenti,” ucapnya.

Bersama BTR RA, sejumlah gelar bergengsi di kompetisi PUBG Mobile sudah diraih oleh Microboy. Gelar-gelar itu antara lain PMPL Indonesia Season 1, PMWL Zona Timur Season Zero, PMPL SEA Finals Season 2, dan PMCO Fall Split Global Championship. Sayang, dalam kompetisi terakhirnya bersama BTR RA, PUBG Mobile Global Championship 2020, Januari lalu, Microboy hanya mampu membawa BTR RA ke posisi 5 klasemen akhir.

“Saya juga tidak punya masalah dengan anak-anak lainnya. Sebelum berangkat ke PMGC pun mereka sudah tahu soal ini (keputusan hengkang) dan mereka fine-fine saja. Yang penting kami fokus dulu untuk PMGC.”

Sementara itu, Co-Founder EVOS, Hartman Harris menyambut baik kehadiran Microboy di timnya. EVOS sendiri sangat aktif di awal musim 2021 ini dengan mendatangkan sejumlah pemain. Penambahan Microboy ke dalam EVOS Esports PUBG Mobile merupakan bagian dari rebranding tim menjadi EVOS REBORN.

“Kami benar-benar mengakui bahwa Microboy mempunyai bakat dan keahlian yang telah membawanya sukses dengan berbagai gelar. Kami senang melihatnya akan segera mengenakan jersey EVOS dalam waktu dekat ini,” ujar Hartman Harris dalam rilis.

Selain Microboy, EVOS Esports juga mengumumkan kehadiran Eksarachman “RedFace” Jayanto, serta kembalinya Sabda “Auro” Bisma Bawaleksana dari ION Esports. Tentunya menarik melihat performa EVOS musim ini, yang sebelumnya juga memiliki Andiray “Foxe” Tjiutra, Fatria Airlangga “EXC” Lubis, Putra Renaldy “Lyzerg” Pitoy, dan Alfin “Morfeus” Pratama.

Tips dan Trik Jadi Gaming Influencer dengan Jutaan Followers

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Main game kini tidak hanya sekadar hobi. Jika dikembangkan, gaming kini bisa menjadi profesi yang kian dilirik oleh generasi muda. Salah satunya adalah dengan menjadi gaming influencer. Untuk menjadi gaming influencer sendiri bukanlah semudah bermain game semata. Ada beberapa tips dan trik supaya para influencer ini memiliki jutaan followers.

Gaming influencer dan content creator, Ari “Kulgar” membagikan beberapa tips dan trik yang bisa diikuti untuk menjadi gaming influencer. Ari sendiri saat ini mengaku telah memiliki 5 juta subscriber pada channel Kulgar. Dirinya menilai, tidak semua gaming influencer lantas berhasil begitu saja. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

“Pertama, kita itu mesti mensegmentasikan dulu kita mau masuk ke arah mana, kita mau tersegmen atau tidak. Kalau menurutku sekarang ini lebih baik tersegmen,” ujar Ari dalam “Bincang Shopee 2.2 Men Sale” secara virtual, Jumat (29/1/2021), dikutip dari ANTARA.

Jika memilih tersegmen, Ari menilai para influencer bisa fokus pada satu game yang sedang ramai dimainkan. Contohnya Free Fire. Langkah ini dapat langsung menggaet massa dari game tersebut yang memang sedang hype di kalangan masyarakat.

Dari riset sederhana yang telah dilakukan Ari, kreator konten dari game “Free Fire” memiliki pertumbuhan jumlah pelanggan saluran (subscriber channel) paling cepat. Sebaliknya, opsi lain adalah tidak tersegmen. Anda dapat membuat konten game dari berbagai judul game.

“Ada plus minusnya. Kalau kita tersegmen itu kita langsung dapat massa dan untuk naiknya akan mudah. Tapi, kadang kita cukup ketergantungan, ketika game tersebut sudah menurun pamornya mungkin channel YouTube kita juga akan menurun. Berbeda kalau kita dapat massa dari semua game, tidak terfokus dalam satu game. Itu mungkin akan safety gitu, ketika salah satu game itu lagi turun, karena dia tidak terfokus dalam satu game,” Ari melanjutkan.

Namun Ari menilai, cukup sulit untuk menaikkan subscriber ketika mengambil banyak game atau tidak tersegmen. Langkah selanjutnya untuk mengembangkan channel, perlu menentukan arah yang disesuaikan dengan kemampuan diri.

“Untuk di industri game sendiri ada beberapa kriteria. Satu, pro player. Pro player ini dia jadi influencer tapi dia masuk kategori pro,” ujar Ari.

Orang-orang yang dapat masuk dalam kategori ini, menurut Ari, adalah mereka yang memiliki kapasitas bermain game yang baik. Semakin jago main, semakin bagus konten, yang diikuti dengan semakin banyak viewers. Bagi yang tidak jago bermain game, alternatif lainnya Anda dapat berbagi informasi seputar game, seperti update terbaru, atau bahkan mungkin berbagi diamond.

“Kalau aku sendiri lebih ke arah content creator tentang bocoran update. Jadi, aku harus sering research “Free Fire” akan ada update apa. Semakin cepat kita upload kontennya semakin bagus viewers-nya, karena kita bersaing dengan content creator lain,” kata Ari.

Opsi lainnya adalah, Anda dapat memilih menjadi content creator gaming casual. Salah satunya dengan membuat konten-konten lucu, seperti prank dalam game, jokes atau bercanda antar sesama content creator lain. Menurut Ari, opsi terakhir ini menjadi pilihan kategori “paling oke” untuk saat ini.

“Karena kalau kita punya karakteristik kita yang lucu dan entertaining, kita bisa sustain banget, dan kita bisa bikin itu tidak hanya di satu game, tapi di game-game lainnya juga. Cuman cukup sulit, karena kita perlu karakter yang memang unik, mungkin karakter jokes-nya,” dia menambahkan.

Selain Pro Player, Ini Alternatif Karier Lainnya di Dunia Esports

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Esports dan industri gaming menghadirkan peluang tersendiri bagi anak muda zaman sekarang. Banyak potensi karier yang terbentang dari ekosistem Esports dan gaming yang memang dikenal luas. Business Development Esport Manager Garena Indonesia, Wijaya Nugroho mengungkap, selain menjadi pro player potensi karier lainnya dari Esports dan gaming antara lain caster (komentator pertandingan esport), editor dan videografer.

“Belum lagi pelatih dan manajer. Esport ini sangat luas, mau dari sisi media, maupun gaming,” kata Wijaya dalam Bincang Shopee 2.2 Men Sale” secara virtual, Jumat (29/1/2021) dikutip dari ANTARA.

Untuk menjadi pro player sendiri tidaklah mudah. Menurut Wiajaya, banyak tantangan yang harus dilewati secara bertahap. Untuk itu, mental harus disiapkan terlebih dahulu, kemudian yang paling penting skill juga harus kerja keras untuk terus diasah.

“Pro player membutuhkan kerja keras dan cerdas saat bermain, pro player harus disiplin juga saat bermain, ada jadwalnya juga, agar produktif waktunya tidak dibuang sia-sia,” kata Wijaya.

Menjadi pro player juga memerlukan bakat. Cara mengetahuinya adalah dengan mengikuti turnamen online atau lokal terlebih dahulu. Jika sering kali kalah, bukan berarti karier di dunia gaming langsung tertutup. Alternatif lainnya bagi para mereka yang hobi gaming namun tak berbakat menjadi pro player ialah dengan menjadi gaming influencer dan content creator, seperti yang ditekuni oleh Ari “Kulgar.”

“Influencer di tengah pandemi cukup menarik dan bagus banget menurutku. Banyak teman yang kehilangan pekerjaan karena kondisi pandemi, bisa menjadi kesempatan kita untuk seorang gaming influencer,” ujar Ari.

Selama pandemi, Ari mengungkapkan data subscribers hingga viewers meningkat setiap harinya, dikarenakan lebih banyak waktu dihabiskan di depan laptop atau smartphone untuk mencari hiburan.

“Makanya ini cukup pontensial untuk didalami. Industri game sendiri semakin meningkat juga. Jumlah download game di Play Store, misalnya Free Fire,” lanjut Ari.

Lima bulan membuat channel Youtube baru, dalam tiga bulan fokus membuat konten setiap hari, channel baru Ari tersebut berhasil mencapai 1 juta subscriber, dari sebelumnya hanya 200.000 subscriber. Peningkatan jumlah subscriber juga terjadi pada channel utama Ari, Kulgar. Jika sebelum pandemi channel Kulgar memiliki 3 juta subscriber kini telah menyentuh lebih dari 4,9 juta subscriber.

Ari optimistis pertumbuhan industri gaming juga akan meningkat selama 2021. Hal itu dilihat dari peningkatan sebelumnya pada 2019 dan 2020. Khususnya melihat penetrasi internet dan penggunaan gadget yang meningkat di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga menunjang industri gaming.

Sempat Ngaku Ingin Pensiun, Microboy Akhirnya Gabung EVOS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Berakhir sudah teka-teki apakah Microboy akan pensiun atau berlabuh dengan tim lain. Setelah berpisah dengan Bigetron Red Aliens (BTR RA) pasca gelaran PMGC 2020, Microboy secara resmi diperkenalkan oleh EVOS Esports sebagai player PUBG Mobile anyar mereka, Jumat (29/1/2021) malam WIB.

Sang pro player sudah diperkenalkan melalui video singkat di akun Instagram @evosesports. Keputusan pemain yang bernama asli Nizar Lugatio Pratama ke EVOS Esports itu cukup mengejutkan, setelah sebelumnya mengaku ingin pensiun. Bahkan, BTR RA disebut-sebut sempat menawarkan perpanjangan kontrak, yang ditolak oleh sang pemain dengan alasan ingin pensiun.

EVOS Esports sendiri menjadi salah satu klub elit Tanah Air sekaligus rival dari Bigetron Red Aliens. Dalam video singkat perkenalannya, terungkap alasan Microboy ingin bergabung dengan EVOS. Tentunya menarik melihat kiprah Microboy bersama klub barunya.

“Banyak orang yang menganggap ini adalah pencapaian tertinggi dari seorang pro player, tapi buat gua gua cuma mau buktiin ke diri gua sendiri kalau gua bisa lebih dari sekedar juara.”