Category Archives: Esports

Berita eSports Terbaru

Streamer Wanita Asal Brasil Dibanned Twitch Lantaran Anaknya Muncul Saat Streaming

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Streamer profesional asal Brasil, Tayhuhu dihukum larangan streaming yang berlaku tanpa batas dari Twitch. Hukuman ini didapatkan usai putrinya yang berusia 3 tahun muncul saat streaming berlangsung dan berinteraksi dengan chat. Saat live streaming terakhirnya, Tayhuhu yang aktif mempertontonkan kebolehannya di game Valorant, sempat pergi beberapa menit untuk mengambil makanan yang dia pesan. Saat itulah putrinya masuk dan berinteraksi dengan chat di Twitch.

Sementara banyak yang menganggap larangan ini cukup kontroversial, Twitch ToS menyatakan bahwa siapa pun yang berusia di bawah 13 tahun harus didampingi oleh orang dewasa setiap saat saat muncul di streaming. Putrinya yang berusia 3 tahun muncul di streaming saat dia tidak ada di ruangan jelas melanggar ketentuan ini. Akibatnya, Tayhuhu mendapat banned tanpa batas dari platform streaming.

Dikutip GAMEFINITY.ID dari Talkesport, Tayhuhu telah menghubungi pihak berwenang Twitch tetapi hingga pemberitaan terakhir, belum ada tanggapan dari Twitch. Kejadian ini diungkapkannya pada akun Twitter-nya.

Tayhuhu sering terlihat streaming game seperti Valorant, CSGO, atau Warzone di saluran Twitch-nya. Rata-rata sekitar 100 penonton menontonnya secara rutin setiap kali streaming. Tayhuhu mengklaim bahwa video game streaming adalah satu-satunya sumber pendapatan baginya.

Kekecewaan Bigetron Red Aliens Usai Gagal Puncaki Klasemen Akhir Fase Liga PMGC 2020

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bigetron Red Aliens harus puas menjadi runner-up pada fase liga PUBG Mobile Global Championship 2020 (PMGC 2020), seiring berakhirnya Super Weekend pekan keempat pada Minggu (20/12/2020). Juara PMCO Global Final Fall Split 2019 itu menduduki peringkat kedua dengan raihan total 561 poin dari empat pekan babak Super Weekend.

BTR RA kalah dari saingan berat mereka asal China, Four Angry Man atau yang lebih dikenal dengan 4AM. Puncak klasemen fase liga PMGC 2020 menjadi milik tim asal China, 4AM, usai berhasil mengoleksi total 631 poin. Sementara itu, tim asal Indonesia lainnya, Aerowolf Limax juga lolos ke babak grand final setelah menempati posisi ke-14 dari 24 kontestan dengan perolehan poin 213.

Kekecewaan pun menghampiri para player dari Bigetron Red Aliens setelah hanya sukses menempati peringkat kedua. Tak lupa BTR RA pun meminta maaf karena hasil yang kurang maksimal, namun sebenarnya mereka sudah melakukan yang terbaik. Hal tersebut diungkap oleh sang manajer, Isfan Wijaya, dalam keterangannya di akhir hari ketiga pekan keempat PMGC 2020.

“Semuanya kecewa, kesel sih, karena semua kan masih ingin mengangkat piala lagi, selain itu juga karena prizenya kan beda nomor 1 sama 2. Terima kasih atas dukungannya, maaf kita gak bisa kasih hasil maksimal padahal kita ud main semaksimal mungkin,” ujar Isfan.

Dengan menduduki peringkat kedua, Bigetron Red Aliens berhak atas hadiah sebesar 125 ribu USD atau sebesar Rp1,7 miliar. Sementara pemuncak klasemen PMGC mendapatkan hadiah sebesar 300 ribu USD atau sekitar Rp 4,2 miliar. Adapun Rising Wolf, julukan Aerowolf Limax berhak atas hadiah sebesar 5 ribu USD atau setara Rp70 juta.

Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax masih akan berjuang pada Grand Final PMGC 2020 yang akan berlangsung 21-24 Januari 2021 di Coca-Cola Arena, Dubai, Uni Emirat Arab. Sebanyak 16 tim akan beradu dalam babak puncak tersebut.

PB ESI: Esports Jadi Sumber Penghasilan Anak Muda Era Teknologi 4.0

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Ketua Harian Pengurus Besar Esport Indonesia (ESI), Bambang Sunarwibowo beranggapan Esports dapat menjadi sumber penghasilan baru anak muda pada era teknologi 4.0. Bambang menambahkan bahwa dunia Esports telah membuktikan bahwa para pemuda memiliki alternatif profesi di luar pekerjaan-pekerjaan konvensional.

“Esports adalah gaya baru untuk anak-anak muda sekarang dalam mencari penghasilan. Dampaknya tidak hanya penghasilan tapi akan membuat perputaran perekonomian dunia maupun nasional,” kata Bambang Sunarwibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/12/2020) dikutip GAMEFINITY.ID dari ANTARA.

Dengan menjadi gamer profesional, seorang atlet Esports berpeluang mendapat penghasilan yang menjanjikan. Oleh karena itu, PB ESI siap menjadi wadah untuk anak-anak muda ini menjadi gamers yang potensial dan profesional. PB ESI akan membantu para pemuda di Tanah Air untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.

“Jika sudah begitu, maka mereka juga akan menikmati hasilnya. Kita siap untuk mewadahi, menaungi mereka untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Saya yakin anak-anak muda di Indonesia ini punya kemampuan yang luar biasa,” pungkasnya.

Esports telah resmi diakui secara resmi sebagai salah satu cabang olahraga oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sejak tahun 2017 dan dinaungi oleh PB ESI. Di kancah internasional, Esports juga telah dipastikan akan dipertandingkan secara kompetitif dan memperebutkan medali pada Asian Games 2022.

Pada SEA Games, Esports juga sudah dipertandingkan pada SEA Games 2019 di Filipina dan rencananya akan dipertandingkan pada ajang yang sama di Vietnam tahun depan. Seperti pemberitaan di GAMEFINITY.ID sebelumnya, sidang umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan Esports akan menjadi cabang olahraga yang sepenuhnya dipertandingkan dan memperebutkan medali pada Asian Games Hangzhou 2022.

Grand Final PMGC 2020 Digelar di Coca-Cola Arena Dubai

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Terungkap sudah tempat penyelenggaraan babak Grand Final PUBG Mobile Global Championship 2020 (PMGC 2020). Tencent selaku pengembang PUBG Mobile telah resmi menunjuk Coca-Cola Arena, Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai venue tahap terakhir PMGC 2020. Rencananya, babak Grand Final PMGC 2020 akan dilangsungkan pada 21-24 Januari 2021.

Sebelumnya, sempat diperkirakan babak Grand Final akan dilangsungkan secara online sama seperti fase liga lantaran pandemi COVID-19. Dubai sendiri bukanlah tempat yang asing bagi penyelenggaraan kompetisi PUBG Mobile. Tahun 2018 lalu, Tencent juga menyelenggarakan PUBG Mobile Star Challenge (PMSC). Ajang yang menjadi cikal bakal dunia kompetitif PUBG Mobile.

Sementara itu, PMGC 2020 telah melewati fase liga kompetisinya usai melangsungkan hari terakhir pekan keempat babak Super Weekend. 16 tim dipastikan lolos ke babak Grand Final yang rencananya akan digelar pada 21-24 Januari 2021. Termasuk dua di antaranya adalah tim asal Indonesia, Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax.

Drama di PMGC 2020, Loops dari Brasil Kena Diskualifikasi

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile Global Championship 2020 (PMGC 2020) telah menyelesaikan fase liga kompetisinya, babak Super Weekend pekan keempat, Minggu (20/12). Walau telah berakhir, fase ini meninggalkan drama yang diciptakan oleh tim Esports asal Brasil, Loops. Tim runner-up PMWL 2020 zona Barat tersebut baru saja dinyatakan didiskualifikasi dari PMGC 2020. Hal itu terungkap dari rilis PUBG Mobile Esports di akun Twitter resminya Senin (21/12/2020) dini hari WIB.

Loops Esports dinilai melanggar aturan integritas kompetitif dengan terbukti menyerah dan menolak untuk bertempur dalam laga keempat dan kelima hari ketiga Super Weekend pekan keempat. Terungkap alasan mereka menolak bertempur adalah sebagai bagian dari protes atas kepergian mantan kapten mereka, DadiN dan juga masalah internal dalam organisasi.

Baca juga: 

PMGC 2020
#image_title

Tiga pemain dari Loops Esports, Caiowski, Gxlden, dan Federal berpisah dari pemain keempat mereka dan memasuki Gereja di peta Erangel, di mana mereka diam tanpa melakukan apa-apa. Pemain dari RRQ Athena melihat mereka dan mendapatkan tiga kill mudah tanpa perlawanan. Sementara satu pemain Loops, Carrilho tidak bergabung dengan rekan satu tim lainnya dan memainkan permainan normal. Alhasil, “skenario aneh” ini mendapat sorotan dari PUBGM TV BR.

“Loops secara matematis tidak memiliki peluang, terlepas dari hasil musim gugur yang lalu. Para pemain memutuskan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada mantan rekan satu tim mereka sebagai protes,” dikutip dari Talkesport.

Dadin adalah Kapten Loops Esports, yang berpisah dengan tim secara mengejutkan di tengah kompetisi. Akibatnya, tim harus melanjutkan pertandingan tanpa Dadin di hari terakhir babak Liga. Meskipun alasan pasti dari tindakan ini tidak dijelaskan, rekan satu timnya nampaknya tidak terlalu senang dengan keputusan organisasi.

Drama Loops Esports di PMGC 2020

Komisi disiplin PUBG Mobile telah mendapatkan mendapatkan beberapa bukti yang menguatkan keputusan tersebut yang menyatakan bahwa tiga pemain Loops Esports, FederaL, Gxlden, dan Caiowski, terbukti bersalah. Akibatnya, semua poin Loops Esports hangus dan langsung membuat tim asal Brasil tersebut berada di peringkat terbawah. Sementara itu slot Grand Final milik Loops Esports jatuh ke tangan tim asal Bangladesh, A1 eSports, yang sebelumnya berada di peringkat ke-17 dengan koleksi 187 poin.

Usai menjalani hari terakhir tersebut, 16 tim resmi mendapatkan tiket ke babak Grand Final PMGC 2020 termasuk dua di antaranya adalah tim asal Indonesia, Bigetron Red Aliens dan Aerowolf Limax.

Kendala Keuangan, Tim Esports Ariel Noah Lepas Semua Pemain PUBG Mobile

GAMEFINITY.ID, Jakarta – The Pillars Esport secara resmi melepas semua player PUBG Mobile yang mereka miliki pada Senin (14/12/2020). Kabar ini cukup mengejutkan lantaran prestasi yang diraih oleh The Pillars Esports bisa dibilang berprestasi cukup bagus.

Namun belakangan, alasan tim esport milik Ariel NOAH itu terungkap ke publik melalui Planet Esports di channel YouTube RevivaLTV. Kendala keuangan menjadi alasan The Pillars Esports melepas seluruh player PUBG Mobile yang mereka miliki.

“Kami memang tengah mengalami kendala dari sponsorship. Masa pandemi ini juga cukup berdampak kepada funding. Kami sebenarnya sudah mengejar sponsor lain, tetapi di masa pandemi ini semuanya memilih untuk menahan-nahan dan mundur. Jadi, mau tidak mau kami harus melepas mereka semua (pemain Slayers),” ucap CEO The Pillars Esports Raihan Muhammad seperti dikutip dari ONE Esports.

Pihak The Pillars Esport mengaku sebenarnya sayang melepas semua playernya karena performa dari para player tersebut. Namun hal tersebut harus mereka lakukan karena kondisi keuangan yang membuat mereka melepas playernya.

Sebagai tim baru di scene PUBG Mobile Indonesia, The Pillars Slayer memang menjadi tim yang cukup disegani. The Pillars Slayer sempat menempati peringkat keempat dari turnamen PMPL Indonesia Season 1 lalu.