Category Archives: Esports

Berita eSports Terbaru

Tanding Bareng Pro Players di Ultimate Arena PUBG Mobile Season 2

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Ultimate Arena PUBG Mobile musim ke-2 akan segera berlangsung mulai dari tanggal 5 hingga 16 Desember 2020. Pendaftaran turnamen berhadiah total Rp20 juta ini akan berlangsung hingga 3 Desember 2020. ​Turnamen kali ini akan diramaikan oleh tim-tim PUBGM terbaik Indonesia.

Mereka diundang untuk bergabung di babak Grand Final Ultimate Arena PUBG Mobile yang baru mulai tanggal 16 Desember 2020. Para invited team itu adalah BooM Esports, Geek Fam ID, Morph Team, Onic Esports, The Pillars Doa, dan The Prime. Turnamen ini terbuka untuk umum. Semua bisa bergabung di babak qualifier Ultimate Arena PUBG Mobile yang terbuka untuk lebih dari ribuan tim PUBG Mobile di seluruh Indonesia.

Adapun jadwalnya sebagai berikut:

  • Pendaftaran terakhir: Kamis, 3 Desember
  • Opening match babak qualifier (off-stream): 5 – 6 Desember (Sabtu & Minggu)
  • Qualifier 1 (Quarter final): Senin, 7 Desember Jam 13:00 WIB
  • Qualifier 2 (Quarter final): Kamis, 10 Desember Jam 13:00 WIB
  • Final Qualifier 1: Senin, 14 Desember Jam 13:00 WIB
  • Final Qualifier 2: Selasa, 15 Desember Jam 13:00 WIB
  • Grand Final: Rabu, 16 Desember Jam 13:00 WIB

Pendaftaran tim dapat melalui website BoWL atau sebelum slot penuh. ​Battle of Warriors League kembali menyelenggarakan siaran langsung turnamen Ultimate Arena PUBG Mobile melalui kanal ​Youtube BoWL dan NimoTV. Livestream dimulai dari Quarter final babak qualifier tanggal 7 & 10 Desember 2020 hingga Grand Final 16 Desember 2020.

16 Tim Esports Siap Bersaing di Valoran First Strike Indonesia

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Turnamen Esports baru dari game Valorant garapan Riot Games siap digelar di Indonesia. Riot Games menggandeng event organizer One Up sebagai mitra resmi penyelenggara turnamen Esports pertamanya di Tanah Air. Setelah melalui rangkaian turnamen yang juga bertujuan membangun komunitas Valorant di Indonesia, kini Riot Games dan One Up bakal melangsungkan laga utama Valorant First Strike Indonesia pada 2-6 Desember 2020.

Turnamen baru bakal menyediakan hadiah total Rp100 juta yang diperebutkan oleh 16 tim Esports. Valorant First Strike Indonesia juga merupakan bagian dari turnamen internasional yang dilaksanakan serentak di Asia Tenggara. VP Business Development One Up, Edwin mengaku sangat antusias dengan kerja sama eksklusif antara One Up dengan Riot Games Asia Tenggara.

“Penyelenggaraan turnamen eksklusif dan resmi di Indonesia ini, telah mendapatkan tanggapan positif dari para pemain gim FPS (First Person Shooter). Terlihat dari banyaknya pemain yang meraih rank lebih tinggi dari persyaratan rank yang diwajibkan, minimum pernah menyentuh level Diamond 1, terlebih gim VALORANT sendiri baru saja diluncurkan per bulan Juni lalu.”

Riot Games terlihat sangat siap untuk membangun Valorant sebagai game turnamen Esports terbaru selain League of Legends. Mereka juga sudah menyiapkan turnamen bertajuk Valorant Champions Tour yang memberikan kesempatan ke pemain profesional naik ke tingkat regional dan internasional.

Di Valorant Champions Tour memiliki tiga tingkatan. Challenger, fokus ke kompetisi regional tim lokal yang akan diikuti delapan tim. Tingkat Masters adalah pertandingan global antar 16 tim dari seluruh dunia. Tertinggi adalah Champions berisi 16 tim terbaik di dunia.

“Kami siap dan bersemangat untuk menyajikan serangkaian turnamen bagi para fans Riot Games di tahun 2021, dan kami juga sangat senang dapat bermitra dengan One Up untuk membawa turnamen-turnamen ini kepada para pemain di Indonesia,” kata Head of Esports Riot Games SEA, Hongkong dan Taiwan, Chris Tran.

PUBG Mobile Siapkan Hadiah Total Rp198 Miliar untuk Turnamen Global Championship 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile menyiapkan turnamen Esports baru disertai jumlah hadiah terbesar dalam sejarah permainan mobile untuk tahun 2021. Kompetisi Esports terbesar di dunia bertajuk PUBG Mobile Global Championship (PMGC) akan menjadi event utama tahun depan, dengan total hadiah mencapai 14 juta USD atau sekitar Rp198 miliar.

PUBG Mobile tahun ini telah berhasil memecahkan rekor untuk jumlah penonton dan jumlah tim yang berkompetisi. Tak heran apabila di program kompetisi tahun depan PUBG Mobile akan menawarkan lebih banyak pemain untuk bergabung. Pada 2021, PUBG Mobile juga akan memperkenalkan tujuh wilayah regional PUBG MOBILE Pro League (PMPL) antara lain di CIS, Turki, Eropa Barat, Arab, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Brasil, untuk melengkapi kompetisi yang saat ini ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

“2020 menjadi tahun yang sangat istimewa bagi kami, namun ini baru permulaan. Kami masih punya ambisi besar untuk menjadi Esports terbesar, peningkatan besar juga kami tunjukkan dalam total hadiah dan menambah perwakilan total regional yang kami perkirakan meningkat di tahun 2021,” kata Direktur PUBG MOBILE Global Esports, James Yang.

Ekosistem Esports PUBG Mobile telah dibangun pada 2018 dan di tahun 2020 PMPL serta PUBG Mobile Club Open (PMCO) telah sukses mendukung semua tingkat mulai dari amatir, semi-pro hingga profesional di berbagai negara dan regional. Esports PUBG Mobile telah ditonton lebih dari 100 juta jam penayangan di tahun 2020 sejauh ini, lebih dari satu juta penonton menonton secara bersamaan PUBG Mobile World League (PMWL) pada Agustus lalu.

Adapun lebih dari 120.000 tim mendaftar untuk berkompetisi mendapatkan hadiah utama pada tahun ini sebesar 5 juta USD atau sekitar Rp70,7 miliar. Tahun depan, PUBG Mobile berencana membangun studio tambahan di sejumlah lokasi, dengan yang pertama akan dibangun di Katowice, Polandia, bermitra dengan ESL.

Belum Mau Pikirkan RRQ, Pelatih EVOS Zeys Fokus ke Filipina

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kompetisi ONE Esports MPL Invitational akan berlangsung akhir pekan ini. Tim EVOS Legend mengaku belum memikirkan calon lawan terberat, RRQ Hoshi dan lebih mewaspadai kejutan dari sejumlah dream team Filipina. Pada pertandingan perdana, EVOS Legends akan menghadapi Alter Ego, Sabtu (28/11/2020).

Meski berada dalam satu bracket dan ada peluang bertemu RRQ Hoshi, pelatih EVOS Legend, Bjorn Ong alias Zeys lebih mewaspadai aksi kejutan dari tim Filipina yang ada di luar bracket. EVOS Legend merupakan musuh bebuyutan RRQ Hoshi dan pertarungan keduanya diibaratkan El Clasico versi Mobile Legends.

“Saya pikir Filipina akan sangat kuat musim ini, terutama di MPLI, jika mengingat MPL di sana tidak menerapkan franchise. Aturan di sana (Filipina) tidak terlalu ketat terkait pemain dan perubahan lainnya, sehingga kebanyakan tim Filipina bisa menciptakan dream team,” kata Zeys.

Sebagaimana diketahui, EVOS Legend sudah menyiapkan kejutan di MPL Invitational, usai mendatangkan tiga roster anyar berkualitas, mulai dari Luminaire, Antimage, dan juga LJ. Ketiga pemain akan memulai debut di MPL Invitational. Zeys menyatakan tidak ada tekanan dari manajemen sehingga para new roster ini diharapkan bisa bermain lepas. Menurut Zeys, justru datang dari diri mereka yang ingin memberi hasil terbaik untuk penggemar.

“Tidak ada tekanan dari manajemen, tetapi tekanan dari diri kami sendiri. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk EVOS dan semua pertandingan itu penting,” ucap Zeys.

EVOS ESPORTS Raih Juara Turnamen Free Fire Red Bull Gold League

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Rangkaian turnamen liga eSports Free Fire Red Bull Gold League telah berakhir dan menemukan juaranya. EVOS ESPORTS berhasil tampil mengesankan dan menjadi juara pada ajang Grand Final Red Bull Gold League yang berlangsung pada tanggal 20-21 November 2020, serta berhak atas hadiah utama sebesar Rp100.000.000,-. Tim yang beranggotakan Saeful Muharrom, Abu Sofiyan, Muhammad Afaiq, Regi Pratama, dan Riki Wando mampu mengungguli 11 tim lawan dengan perolehan 302 total poin dan 2 Booyah! dalam 12 ronde. Merangkum kemeriahan ajang turnamen Free Fire, Red Bull Gold League telah mencatatkan jumlah penonton terbanyak pada Grand Final Day 2 dengan 732,267 viewers menonton secara langsung jalannya pertandingan, serta akumulasi seluruh penonton di sepanjang jalannya turnamen yang mencapai 3,403,592 viewers di platform live-stream resmi YouTube Red Bull Nation.

“Selamat kepada EVOS ESPORTS yang berhasil keluar menjadi juara utama dari Red Bull Gold League. Selama hampir satu bulan Red Bull Gold League telah menghadirkan pertandingan Free Fire paling kompetitif di Indonesia. Kami bangga dan senang atas pencapaian setiap tim yang sudah menghidupkan semangat #EmpowerYourPassion. Banyak #GoldenMoment yang sudah tercipta selama pertandingan mulai dari babak Regular Season hingga puncak acara di babak Grand Final. Berakhirnya Red Bull Gold League telah menambah catatan positif kami dalam upaya mendukung dan menyediakan platform untuk mengasah keterampilan talenta eSports Indonesia hingga menjadi yang terbaik.” ujar Syita Ayuningtyas sebagai Marketing Manager Red Bull Gold.

“Selamat kepada EVOS ESPORTS dan terima kasih banyak kepada seluruh 18 tim partisipan yang sudah berjuang menampilkan keterampilan dan skill eSports terbaik tanah air melalui Red Bull Gold League. Kami telah melihat betapa dinamis dan tingginya level kompetisi yang dibawakan seluruh tim untuk saling mengejar posisi di papan klasemen. Tentunya kami berharap dengan adanya Red Bull Gold League ini dapat mengembangkan komunitas Free Fire menjadi semakin besar dan solid lagi di Indonesia. Selain itu, kami juga berharap Red Bull Gold League dan turnamen eSports lain mendatang dapat menjadi contoh ideal adanya kesempatan bagi anak bangsa untuk membangun mental sportif dan positif anak bangsa di era digital saat ini.” ujar Wijaya Nugroho sebagai Business Development & Esports Manager Garena.

Perjalanan Red Bull Gold League dimulai dari babak Regular Season pada tanggal 30 Oktober dimana 18 tim bertanding selama dua minggu memperebutkan 4 slot menuju babak Grand Final dan 12 tim tersisa bertanding selama dua hari berturut-turut mengerucutkan 8 tim dengan perolehan terbaik bertanding kembali bersama 4 tim pemuncak Regular Season di panggung pembuktian akhir pada babak Grand Final.

Hari Pertama

Di hari pertama, EVOS ESPORTS mampu menunjukkan performa yang menjanjikan setelah menempati peringkat ke-2 klasemen dengan perolehan 138 poin meski tanpa satu-pun Booyah! Namun hari pertama menjadi milik ISLAND OF GODS yang mengumpulkan perolehan 156 poin dan 1 Booyah! Sejak ronde pertama babak Grand Final dimulai, tim asal Bali tersebut sudah menancap gas, bertahan hingga fase terakhir ronde yang menyisakannya dengan RED BULL REBELLION. Kedua tim saling berduel hingga titik penghabisan hingga akhirnya ISLAND OF GODS meraih Booyah! pertama dan memantapkan posisinya sebagai pemuncak klasemen. Meski sedikit tertinggal, RED BULL REBELLION menempel ketat di posisi ketiga dengan perolehan 125 poin dan 2 Booyah! berkat kemenangan mereka di ronde ke-2 dan ke-5.

Hari Kedua

Melanjutkan sengitnya kompetisi di babak Grand Final, ke-12 tim berharap membawa semangat dan eksekusi strategi yang lebih baik untuk mengejar ketertinggalan dan menjaga konsistensi performa demi menjaga keunggulan di papan klasemen. EVOS ESPORTS membuka hari kedua dengan positif setelah merengkuh Booyah! perdana di ronde ke-7 pada map Bermuda. Tak berhenti sampai di situ, ronde ke-9 kembali direngkuh oleh EVOS setelah pertarungan sengit hingga tahap akhir melawan BIGETRON BIT. Merasa posisinya terancam, ISLAND OF GODS melancarkan serangan balik yang menghasilkan penambahan Booyah! pada ronde ke-10. Namun sayang usaha tersebut masih belum cukup mengejar ketertinggalan EVOS ESPORT sehingga ISLAND OF GODS harus puas finis di posisi kedua dengan perolehan akhir 239 poin, 2 Booyah! Dan mereka berhak atas hadiah sebesar Rp40.000.000,-.

Di peringkat ketiga ditempati oleh BIGETRON BIT atas perolehan akhir mereka sebesar 228 poin, 1 Booyah! dan mereka berhak atas hadiah sebesar Rp25.000.000,-. Tidak lupa akan gemilangnya penampilan individu yang mampu mengangkat performa tim, Red Bull Gold League menobatkan BION 09 dari tim ISLAND OF GODS sebagai pemain terbaik dengan Most Kills berjumlah 29 dalam sepanjang perhelatan Grand Final dan berhak atas hadiah sebesar Rp10,000,000,-.

Berakhirnya Red Bull Gold League dengan antusiasme tinggi dari masyarakat Indonesia menjadi dorongan lebih bagi Red Bull Gold untuk semakin menghadirkan beragam platform di masa mendatang yang kian membantu agenda pemerintah mempercepat transformasi digital. Industri eSports yang kian diakui pemerintah atas kontribusinya dalam ekonomi digital tidak hanya bermanfaat untuk negara, namun juga memberi opsi lebih luas bagi anak bangsa yang ingin mengejar karir di industri tersebut.

Buka-Bukaan Antimage Soal Alasan Pindah dari ONIC ke EVOS: Ada Masalah Internal

GAMEFINITY.ID, Jakarta – EVOS Esports akhirnya memperkenalkan tiga player baru menjelang turnamen MPL Invitational, yakni Antimage, LJ, dan Luminaire. Namun, ada kontroversi yang mewarnai kepindahan Antimage. Sebagaimana diketahui, pemain bernama lengkap Maxhill Leonardo adalah salah satu bagian dari para ‘kage’ ONIC Esports yang sempat meraih treble winner Mobile Legends pada tahun 2019 lalu, bersama Udil, Psychoo, Drian, dan Sasa.

Namun, para kage akhirnya satu persatu mengalami perpecahan. Dimulai dari Udil yang hengkang ke Alter Ego, Antimage ke EVOS, bahkan Psychoo juga dirumorkan hijrah ke RRQ di bursa transfer musim ini. Banyak yang menyimpulkan jika Antimage adalah sebab di balik perpecahan itu. Pelatih EVOS, Zeys menyatakan tidak memikirkan kontroversi yang membelit Antimage sebelum memboyongnya ke tim.

Kemudian, dalam sesi konferensi pers EVOS Legend, Antimage membenarkan jika ada masalah internal di tim ONIC Esports yang membuatnya memutuskan keluar. Hal inilah yang membuat dirinya meninggalkan titel tertinggi sebagai Kage.

“Sebenarnya sih awalnya mungkin di ONIC tuh ada masalah internal, aku nggak bisa bilang, makanya aku ingin mencari suasana baru. Dengan suasana baru ini, aku yakin pasti bisa menang di turnamen-turnamen berikutnya. Di EVOS ini banyak player veteran yang aku pandang banget, jadi masuk EVOS itu merupakan sebuah privilege buat aku,” tutur Antimage.

Namun, saat pernyataan Antimage diunggah ulang ke laman Instagram, banyak kritik yang diterima Antimage. Netizen menuding dirinya memilih kabur dibandingkan menyelesaikan masalahnya bersama tim ONIC Esports. Meski demikian, terlepas dari kontroversi yang membelit Antimage, sosok pemuda berkacamata itu merupakan salah satu pro player paling ditakuti di scene kompetitif Mobile Legends di Indonesia.