GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kuasa hukum PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Hotman Paris Hutapea menantang pihak yang berkepentingan dalam kasus raibnya dana milik atlet esport dari tim EVOS, Winda Lunardi alias Winda Earl senilai Rp 22 miliar untuk berdebat secara terbuka. Hotman juga mengundang stasiun televisi di Indonesia dapat memfasilitasi pertemuan tersebut dan menyiarkannya secara langsung.
Hal ini dikemukakan Hotman Paris di akun Instagramnya @hotmanparisofficial. Dalam unggahan video pada Selasa (10/11/2020), Hotman berharap forum tersebut memberikan ruang yang adil untuk kedua pihak menyampaikan pembelaan melalui dialog. Lebih spefisik, pengacara yang pernah dijuluki sebagai “Raja Pailit” ini mengundang Herman Lunardi dan Winda Lunardi beserta tim kuasa hukum dapat hadir dalam forum itu.
“Kasus Maybank, Hotman Paris mengajak berdebat dan berdialog kepada semua pihak, pemilik rekening terutama bapaknya juga. Agar fair dan diberi kesempatan semua pihak yang terkait untuk memberikan pernyataan dan pembelaan saya menyarankan salah satu TV, salah satu televisi mana saja untuk mengundang semua yang terkait kasus Maybank, yaitu Maybank dan Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya, pemilik rekening yaitu Winda dan kuasa hukumnya, dan yang paling penting bapaknya Winda harus ikut berdialog.”
Dalam unggahannya itu, Hotman mengaku bersedia untuk berdebat secara terbuka pada malam ini atau selambatnya besok pukul 19:00 WIB. Ia pun berjanji, tak ada yang hal yang ditutup-tutupi, karenanya akan disiarkan secara langsung.
“Saya bersedia jam 7 malam ini atau besok malam, ayok televisi siapa yang mau mengundang semua pihak, live tanpa ada di tutup-tutupin agar fair bagi semua pihak,” ujar Hotman.
Sementara itu, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @evos.earl, Winda merespons banyaknya dukungan publik kepadanya usai kasus ini mencuat ke publik.
“Saya yakin, Tuhan tidak pernah tidur dan terus menyertai saya dan keluarga saya sampai detik ini. Perkataan satu orang tidak akan bisa memutarbalikkan kenyataan yang terjadi. Terima kasih untuk support dari kalian semua. Mohon doa dari kaluan semua yang juga pastinya merupakan nasabah dari bank. Terima kasih, salam kejujuran dari saya dan keluarga.”
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Atlet e-Sport dari tim EVOS, Winda Lunardi alias Winda Earl belakangan menjadi viral akhir-akhir ini. Hal ini tak terlepas dari kasus hilangnya uang tabungan miliknya dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna senilai Rp 22 miliar yang disimpannya di Maybank Indonesia. Menjadi kian ramai setelah pihak PT Bank Maybank Indonesia Tbk, menunjuk pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk membela bank asal Malaysia tersebut.
Pada Senin (9/11/2020), dalam konferensi pers di Kawasan Pluit, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Hotman membeberkan sejumlah kejanggalan dalam kasus tersebut. Hotman mengatakan, kasus hilangnya uang Winda Earl bukan baru terjadi, melainkan sejak Mei 2016. Winda sendiri tercatat komplain ke pihak Maybank Indonesia pada 17 Februari 2020 dan berakhir dengan penyidikan polisi pada Mei 2020.
Hotman Paris Hutapea menilai kasus ini terbilang rumit. Ada banyak hal-hal dalam kasus hilangnya dana nasabah ini yang tidak banyak diketahui publik. Hotman menyebut Maybank Indonesia segara melangsungkan investigasi ketika mengetahui adanya kasus uang raib tersebut. Menurut pihak Maybank, kasus pembobolan ini punya 6 keanehan. Keanehan pertama terlihat ketika Winda tak meminta buku tabungan dan ATM dari bank. Selama ini, buku tabungan Winda disimpan oleh pimpinan cabang berinisial A (Albert) yang saat ini menjadi tersangka.
“Dia menandatangani (bahwa) buku tabungan dan ATM sudah terima, tapi yang megang selama ini pimpinan cabang. Dan nasabah tidak pernah komplain atau melakukan pengaduan atas hal itu. Anda sebagai pemilik uang, kenapa biarkan buku tabungan dan ATM dipegang orang lain?” papar Hotman.
Saat itu, Winda membuka tabungan pada 27 Oktober 2014 dengan metode transfer dari Herman Lunardi, yang merupakan ayahnya, dengan nominal transfer sebesar Rp 2 miliar. Hingga kasus diungkap, uang Winda dalam rekening berjumlah Rp 17,9 miliar yang semuanya ditransfer melalui rekening ayahnya.
Kemudian setelah itu, ada pembukaan rekening atas nama Floletta Lizzy Wiguna, yang merupakan ibu kandung Winda. Saat membuka tabungan, ada transfer masuk senilai Rp 5 miliar dari suaminya, yakni Herman Lunardi untuk pembukaan rekening. Secara total, jumlah tabungan Winda dan Floletta senilai Rp 22,9 miliar.
Keanehan kedua terlihat dari bunga bank yang ditransfer. Saat itu pihak Maybank menjanjikan bunga sekitar 7 persen. Namun anehnya, pembayaran bunga dilakukan dari rekening pribadi tersangka berinisial A, dari rekening A di Maybank maupun dari rekening A di Bank BCA. Transfer pun tidak dilakukan ke rekening Winda, namun ke rekening ayahnya, Herman Lunardi.
“Pernah ada protes dari pemilik rekening kenapa bunga tabungan saya dibayar rekening pribadi dari pimpinan cabang? Tidak ada protes.”
Keanehan lainnya, pembayaran bunga tidak sesuai yang dijanjikan. Seharusnya, pembayaran bunga untuk simpanan dalam kurun 2014-2016 adalah Rp 1,2 miliar. Namun yang dibayarkan tersangka hanya senilai Rp 567 juta. Keanehan selanjutnya ketika ada transaksi pembelian polis atas nama Winda di Prudential. Polis tersebut dibeli oleh tersangka, yang notabene Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A.
Namun dalam hitungan bulan, uang yang dibelikan polis kembali ditransfer ke rekening ayahnya, yakni Herman Lunardi senilai Rp 4,8 miliar. Transfer ini terlihat dari mutasi rekening yang dianalisis oleh tim antifraud. Hotman menduga, ada kemungkinan pimpinan cabang melakukan praktik perbankan dalam bank. Ini dibuktikan dengan mudahnya kepala cabang mendapat akses rekening winda untuk menguras uangnya.
“Jadi Rp 6 miliar dari rekening pribadi Winda, hanya hitungan berapa bulan uang masuk lagi ke rekening ayahnya, dilihat dari mutasi rekening.”
Keanehan kelima, menurut Hotman ialah terkait pengakuan Winda Lunardi soal rekening koran. Pasalnya, tabungan itu tidak memilki rekening koran. Jadi rekening yang dibuka adalah rekening dengan buku tabungan bukan dengan account statement.
“Berarti harusnya dia tahu bahwa kenapa saya terima rekening koran sedangkan yang saya buka adalah buku tabungan? Bahkan buku tabungannya masih dipegang oleh si A.”
Yang terakhir, Hotman juga mempertanyakan pengisian data saat pembukaan rekening Winda. Head of Financial Crime Compliance and National Anti-Fraud Maybank Indonesia, Nehemia Andiko membenarkan waktu pembukaan rekening Winda hanya tanda tangan di blanko saja, sedangkan semua data nasabah diisi oleh tersangka A.
Atas keanehan-keanehan tersebut, pihak Maybank menunggu hasil penyidikan sebelum mengganti kerugian. Sebab saat ini, belum jelas pihak mana saja yang terlibat dalam kasus pembobolan. Hotman mempertanyakan, kenapa ada keterlibatan raibnya uang Rp 22 miliar dengan pemilik rekening dan keluarga Winda, dalam hal ini aliran dana yang masuk ke rekening ayah Winda, Herman Lunardi.
“Dikembalikan kalau sudah jelas siapa yang terlibat. Kalau kamu yang terlibat, masa saya (yang harus) mengembalikan. Kalau benar, ya Maybank bayar. Kalau tidak, masa bayar begitu saja. Yang menerima aliran dana, ada banyak. Jumlahnya ada 6 (selain Winda dan ayahnya) Antara lain memang saudara dari kepala cabang (Cipulir) ini.”
Kendati demikian, Hotman tak menuduh orang-orang terkait melakukan tindak pidana. Pihaknya meminta penyidik untuk memanggil langsung para pihak yang terlibat dalam aliran uang agar bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, pihak Maybank menunggu proses hukum kelar agar mengetahui siapa saja yang terlibat. Sebab bagaimanapun, dana di bank adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang perlu dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (nasabah) maupun kantor pusat.
“Kita tidak menuduh telah terjadi perbuatan pidana oleh orang-orang terkait. Tapi sangat lalai jika direksi (manajemen Maybank) bayar begitu saja kalau tidak jelas ini (pelakunya). Bisa-bisa direksinya dipecat oleh kantor pusat karena (pembayaran) tidak bisa dipertanggungjawabkan.”
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Timnas Indonesia DOTA 2 tengah bertarung dalam IESF World Championship 2020 babak kualifikasi Asia Tenggara. Dalam dua pertandingan perdana, Senin (9/11/2020) timnas Indonesia yang diwakili oleh Mix Elite sukses meraup tiga poin, hasil kemenangan dari timnas Thailand.
Pada pertandingan pertama menghadapi Filipina, Indonesia dinyatakan walk out setelah datang terlambat akibat kendala internet. Mereka sendiri sudah berusaha untuk pergi ke warnet terdekat agar bisa segera masuk ke lobby dan bermain. Sayangnya waktu sudah melewati batas keterlambatan dan mengakibatkan tim Indonesia dinyatakan kalah WO dari match tersebut.
Selang dua jam, Mix Elite sudah harus bertarung kembali dengan menghadapi Thailand. Mix Elite yang digawangi oleh atlet Tri Kuncoro, Muhammad Luthfi, Muhammad Rizky, Rudy Lucky, dan Ramzi Bayhaki, harus berhadapan Thailand yang mana empat pemain diantaranya merupakan pemain yang berasal dari tim MG.Trust, tim yang baru saja meraih gelar juara pada 8 November lalu di Dota Summit 13 SEA.
Dikutip dari Ligagame.tv, jalannya pertandingan dimulai dengan Indonesia mendapatkan posisi Radiant dan pick pertama, mengamankan hero Phantom Assassin dan juga Storm Spirit sebagai core mereka. Sementara core dari Thailand adalah Troll Warlord dan Void Spirit. Dalam waktu 10 menit, skor sudah diungguli oleh Thailand dengan 9-5 dan 3k net worth. Game pun berlanjut didominasi oleh tim Thailand. Satu per satu hero pemain Indonesia terus diculik. Di menit ke-20, game berjalan dengan skor 20-9 dan tim Thailand unggul 9k net worth.
Menit 25, inisiasi bagus dengan Smoke of Deceit berhasil mendapatkan Void Spirit dan satu hero lainnya yang membuka jalan tim Indonesia untuk mengambil Roshan. Dengan keunggulan Aegis yang dipegang IYD, mereka berhasil menahan serangan dari Thailand berkali-kali. Roshan kedua pun berhasil diamankan dengan sangat mudah oleh Mix Elite pada menit-35. Setelah itu mereka langsung melakukan penculikan yang dibuka oleh Slardar dengan blinknya dan sekaligus berhasil mengamankan dua hero.
Dengan kemenangan War tersebut, PA langsung mengisi item box nya dengan Divine Rapier pada menit 39. Berhasil menarik keunggulan networth dari Thailand, dan melakukan penculikan demi penculikan ke arah Thailand, Mix Elite masuk ke dalam base dari Dire, mengambil tower 3 dari midlane dan mengantongi keunggulan 7k gold. War besar kembali terjadi dan inYourDream berhasil mendapatkan Ultra Kill dan mengakhiri game tersebut dengan skor 32-29 dalam waktu 43:38 menit.
Dengan kemenangan atas Thailand, saat ini Indonesia berada di peringkat kedua klasemen dengan tiga poin, hasil sekali menang dan sekali kalah. Puncak klasemen untuk sementara diduduki oleh Myanmar yang telah mengoleksi 6 poin hasil dua kemenangan. Di hari kedua, Selasa (10/11/2020) Indonesia akan menghadapi Vietnam (09:00 WIB) dan Myanmar (14:30 WIB). Babak final sendiri akan digelar pada pukul 16:20 WIB.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Acer kembali menyorot produk digital mereka, sebuah platform esports bernama Planet9 dalam perhelatan dua kali setahun Acer Global Press Conference atau GPC next@acer yang diadakan tanggal 21 Oktober lalu dengan tema ‘Stay Connected’.
Sebagai wadah yang kompetitif dan juga tempat para gamer untuk bersosialisasi, Planet9 dirancang secara khusus untuk menyediakan komunitas terbuka bagi pemain kasual dan amatir yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan mengambil langkah untuk menjadi profesional.
“Tujuan kami dalam membuat Planet9 ini adalah untuk memberikan sebuah platform yang memiliki ekosistem esports yang sehat, dengan mempertemukan para gamer, tim, komunitas, pelatih hingga fans di dalam satu wadah,” kata Andrew Chuang – General Manager of Esports Service and Rugged Computing.
Selain kembali mengingatkan keberadaannya, Acer juga mengungkapkan fungsi terbaru dari Planet9, yaitu dengan menghadirkan fitur Club dan Tournaments. Fitur terbaru ini dirancang untuk para gamers dalam hal membangun tim, melatih skill, hingga meningkatkan permainan yang kompetitif dan memfasilitasi komunikasi antara brand dan pemain.
Fitur Club di Planet9 dimaksudkan untuk membantu gamer mengikuti grup yang mereka sukai atau kagumi, baik mereka adalah nama besar di industri atau tim universitas lokal. Club terdiri dari dua bagian, bagian “home” diperuntukan untuk followers dan pada bagian “lounge” pribadi untuk member. Halaman “home” adalah tempat untuk berbagi konten (posting, polling, video, dll) untuk terlibat dengan komunitas, sedangkan “lounge” adalah tempat untuk bersantai dan mendiskusikan konten terkait klub dengan lingkaran kecil anggota yang lebih berdedikasi.
Sebagai platform esports untuk para gamer di masa depan, Planet9 juga berfungsi sebagai wadah gabungan dari sifat kompetitif dan juga tempat para gamer untuk bersosialisasi. Platform ini membantu gamer untuk terhubung dengan orang lain, melalui tim dan klub sosial dengan tujuan meningkatkan keterampilan mereka, memberikan feedback permainan secara mendalam dalam bentuk statistik dan pelatihan, dan untuk memberikan pengalaman permainan yang terorganisir, melalui pertarungan kasual ataupun turnamen kompetitif untuk sebagian besar game.
Sedangkan fitur Tournaments sendiri menjadi perwujudan Planet9 sebagai platform lengkap untuk esports. Jadi para pengguna dapat terbantu saat ingin melakukan turnamen meski ia belum memiliki pengalaman profesional. Antarmuka yang intuitif memastikan bahwa turnamen sukses mungkin dicapai oleh mereka yang tidak memiliki pengalaman. Sementara sejumlah fitur otomatisasi (pendaftaran, penguasaan braket, dll.) memungkinkan tuan rumah untuk meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang membosankan dan fokus untuk menikmati acara turnamen sebisa mungkin. Tournaments sangat dapat customize, menampilkan sejumlah preset bracket dan mode privasi, peluang untuk sponsored branding dan hadiah yang ditentukan oleh klub.
Lalu sebagai tambahan, mengenai kondisi industri gaming di masa pandemi, Andrew menemukan bahwa di saat seperti ini ia melihat banyak gamer di seluruh dunia lebih terhubung dan semakin banyak pertandingan yang dilakukan antar tim. “Di sejumlah negara, mereka bisa membuat pertemuan online untuk banyak orang contohnya mereka bisa memberikan tantangan untuk bermain bersama,” tutupnya.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pembukaan kompetisi Piala Pelajar se-Jabodetabek secara resmi telah dibuka hari ini, Senin (09/11/2020). Kompetisi babak kualifikasi yang mempertandingkan game Free Fire antar pelajar menengah dan sederajat ini berlangsung dari 9 hingga 11 November 2020.
“Kepada Ketua Umum PB Esports Indonesia, Yang Terhormat Jenderal Polisi Purnawirawan Prof. Dr. Budi Gunawan dan Wakil Ketua Umum PB Esports Indonesia Komjen Polisi Bambang Sunarwibowo, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kompetisi Free Fire antar pelajar ini. Semoga dari kompetisi ini akan lahir atlet-atlet esports juara dunia,” kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Chandra Bhakti saat pembukaan Piala Pelajar se-Jabodetabek, Senin (09/11/2020).
Ia mengatakan antusiasme para pelajar menengah mengikuti kompetisi Free Fire ini sangat tinggi dalam 3 hari pendaftaran yang dibuka oleh panitia. Jumlah pendaftar mencapai 10.107 tim dari 5-7 November 2020.
Menurut Chandra Bhakti, animo pelajar yang begitu besar ini menandakan adanya masa depan yang baik untuk pengembangan esports sebagai olah raga prestasi dan industri olah raga esports.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) ini, total hadiah yang telah disiapkan mencapai hingga setengah miliar rupiah.
“Kepada seluruh peserta selamat bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas, tunjukkan kemampuan terbaik untuk menjadi yang terbaik,” kata Wakil Ketua Umum PB Esports Indonesia Komjen Polisi Bambang Sunarwibowo.
Kompetisi Piala Pelajar ini akan melangsungkan babak kualifikasi dari 9 hingga 10 November. Kemudian, semi final akan berlangsung pada 11 November 2020. Adapun grand final akan berlangsung pada 13 November dengan mempertandingkan 12 tim yang akan memperebutkan Piala Pelajar Jabodetabek Season 1.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kasus hilangnya tabungan sebesar Rp20 miliar milik atlet eSport dari tim EVOS, Winda Lunardi atau yang akrab disapa Earl kini memasuki babak baru. Pihak PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) selaku bank tempat Winda dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna menyimpan uang kini menyewa pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea untuk menangani kasus tersebut.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial, pada Senin (9/11/2020), Hotman menyatakan alasannya mengapa mau membela Maybank Indonesia dalam kasus dugaan pembobolan rekening nasabah tersebut. Menurut Hotman, kasus ini bukan pembobolan biasa. Selain itu, penyelidikan kasus ini sebenarnya sudah berjalan sejak Mei 2020 lalu.
“Banyak yang bertanya-tanya kenapa Hotman Paris mau membela Maybank dalam kasus dugaan pembobolan rekening nasabah. Saya jawab, saya sudah menjadi pengacara Maybank sejak bertahun-tahun. Kasus dugaan pembobolan rekening ini sudah kasus lama yang disidik Mabes Polri sejak Mei 2020. Saya melaksanakan tugas saya sebagai advokat.”
Menurut pengacara berusia 61 tahun itu, kasus ini terbilang rumit. Ada banyak hal-hal dalam kasus hilangnya dana nasabah ini yang tidak banyak diketahui publik. Pengacara yang sempat dijuluki “Raja Pailit” ini juga selalu memperhitungkan kasus-kasus yang dibelanya dengan pertimbangan matang.
“Kasus ini tidak sesimpel yang diduga. Ada hal-hal yang memang Anda tidak tahu, bukan sekadar dugaan pembobolan. Nanti kita tunggulah keputusan yang berwenang.”
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Winda Earl pada Kamis (5/11/2020) bersama tim kuasa hukumnya menyambangi Kantor Bareskrim Polri, Jakarta. Dirinya ingin menanyakan perkembangan kasus raibnya tabungan miliknya dan ibunya senilai Rp20.879.000.000 kepada kepolisian. Winda sebelumnya telah melapor pada 8 Mei 2020 dan laporannya terdaftar dengan nomor LP/B/0239/V/2020/Bareskrim.
Sementara itu, dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Kompas.com, Presiden Direktur Maybank Taswin Zakaria menyatakan pihaknya memang telah melakukan investigasi terkait. Bahkan ia mengaku laporan kepada kepolisian sejatinya dilakukan oleh perseroan.
“Maybank di sini juga sebagai pelapor, mohon perlindungan hukum dan investigasi kemungkinan keterlibatan pihak-pihak selain internal. Mohon kita sama-sama mengikuti dan menghormati dulu proses yang sedang berjalan.”
Bareskrim Polri sudah menetapkan satu tersangka yang notabene adalah karyawan bank, yakni Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial A. Tersangka kini telah menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang. Bareskrim telah melakukan penyitaan beberapa aset, antara lain mobil, tanah, bangunan, dan masih menelusuri aset-aset lainnya.
Terkait kasus ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan internal PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengimbau agar Maybank segera menggelar investigasi terkait kasus ini.
“Pengawas OJK akan mengevaluasi sistem pengawasan internal bank agar ke depannya bank terhindar dari fraud yang dilakukan oknum bank.”