Category Archives: Esports

Berita eSports Terbaru

Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.

Setelah LoL, Kini Valorant

Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.

Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.

Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi

Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.

Riot
Salah satu bukti plagiasi yang dilakukan Hyper Front Atas Valorant | Source: Polygon

Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.

Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.

Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Bintang Valorant Yay Yakin Chamber Tetap OP Meski Nerf

GAMEFINITY.ID, PATI – Valorant baru saja merilis patch 5.12. Seperti biasa beberapa agent mendapatkan adjustment demi balancing pada game. Salah satu agent yang cukup mendapatkan banyak perubahan adalah Chamber. Perubahan yang dialami Chamber juga cukup besar. Meski begitu salah satu bintang valorant Jaccob ‘yay’ Whiteaker yakin masih menjadikan chamber sebagai main agent-nya.

Valorant Beri Nerf Besar – Besaran Pada Chamber

Agent Chamber mendapatkan banyak sekali perubahan pada patch 5.12. Hampir semua ability dari Chamber mengalami banyak adjustment yang mengakibatkan power level agent satu ini tidak sekuat dulu.

Beberapa ability yang mendapatkan perubahan dimulai dari rendezvous. Sekarang Chamber hanya perlu menaruh satu anchor rendezvous untuk melakukan teleport. Lalu untuk headhunter sendiri mengalami peningkatan spread sehingga akurasi headhunter tidak setajam dulu.

Ability selanjutnya yang mengalami perubahan adalah trademark. Sama seperti alarm bot milik killjoy, kini Riot menambahkan radius jarak antara chamber dan juga trap-nya. Terakhir ability paling mematikan dari agent Chamber juga tidak lepas perubahan. Kini fire rate dari Tour De Force milik chamber dikurangi hingga 57.5%.

Chamber bisa dibilang agent yang paling sering mengalami perubahan beberapa patch terakhir. Meski memiliki role sentinel, tetapi para komunitas valorant cukup setuju jika chamber merupakan agent duelist. Chamber juga menjadi agent dengan pick rate paling tinggi baik di ranah casual maupun turnament esport. Inilah yang menjadi alasan Riot untuk melakukan penyesuaian agar Chamber tidak terlalu bersinar dibanding agent lainnya.

Baca juga: Valorant Tambah Quick Play Mode: Swiftplay

Top Global Chamber, Yay Masih Tetap Ganas?

Dengan nerf besar-besaran pada Chamber di patch terbaru Valorant, beberapa komunitas berspekulasi bahwa para pro player yang sering menggunakan agen ini, seperti Jaccob ‘yay’ Whiteaker dari Cloud9, akan mengalami penurunan pada tahun 2023. Berdasarkan wawancara yang dilakuakan Dexerto kepada pelatih Cloud9 Matthew ‘mCe’ Elmore mengungkap jika perubahan ini tidak berpengaruh cukup besar pada peforma yay nantinya.

Yay memang sangat terkenal sebagai pro player Chamber terbaik di dunia saat ini. Sejak bergabung di Optic pada tahun 2022, yay telah berhasil memenangkan VCT Stage 1 Masters Reykjavík yang mana semua permainnya dalam stage tersebut didominasi dengan Chamber.

FNS sebagai salah satu mantan rekan satu tim yay juga buka suara mengalami nerf yang dialami agent Chamber. Menurut FNS sendiri mekanik yang dibawakan yay terlalu bagus sehingga tidak akan mudah terpengaruh dengan perubahan seperti ini. Dia juga mengatakan jika pada dasarnya Chamber telah menjadi agent yang terlalu broken, tetapi perubahan ini tidak terlalu menurunkan tingkat broken Chamber itu sendiri.

Bagaimana menurut kalian? Apakah Chamber di patch ini sudah cukup balance? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

CEO Panda Global Resmi Dipecat Diduga Sabotase

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Panda Global merupakan badan organisasi Esport yang berpusat di Amerika Serikat. Didirikan oleh Alan Bunney dan David Wu pada tahun 2015 dengan tujuan memfasilitasi serta memberikan kesempatan pemainnya berkembang di bidang Esport. Organisasi tersebut pernah mensponsori kompetisi Dragon Ball Fighter Z, Splatoon, Tekken, dan yang terbaru Smash World Tour.

Baru-baru ini Panda Global tengah mengalami permasalahan dengan CEO mereka. Alan Bunney selaku CEO yang dipegangnya sejak awal didirikan pada 2015 harus mengundurkan diri lantaran diduga telah melakukan sabotase dengan mengatakan bahwa Nintendo telah membatalkan  event Smash World Tour.

Penyelenggara mengklaim bahwa dirinya dan Nintendo telah melakukan negosiasi guna mendapatkan lisensi Smash World Tour, namun Nintendo membantah klaim tersebut dikarenakan adanya kejanggalan pada proposal yang diajukan oleh Smash World Tour, Nintendo mengatakan bahwa semua mitra yang bekerjasama dengannya harus mematuhi segala pedoman yang ada.

Alan Bunney Diduga Sabotase Event Smash World Tour Untuk Lindungi Lisensi Panda Cup, Nintendo Beri Klarifikasi

Dilansir dari VGC, akibat tuduhan yang dilayangkan olehnya 10 dari 17 sponsor yang terdaftar pada badan tersebut memutuskan untuk undur diri. Sabotase yang dilakukan oleh Bunney tersebut bertujuan untuk melindungi lisensi dari Panda Cup yang diklaim eksklusif antara Nintendo dengan Panda Global.

Baca juga: Nintendo Resmi Batalkan Smash World Tour 2022 Dan 2023

Nintendo selaku sponsor membantah tuduhan Bunney tersebut, Nintendo mengatakan bahwa lisensi yang dikeluarkannya tidak bersifat eksklusif. Dalam post Panda Global yang diterbitkan di Medium Nintendo menambahkan jika segala lisensi yang dikeluarkannya terbuka dan jelas.

Penyelenggara Smash World Tour juga menduga lisensi tersebut digunakan untuk merebut hak siar Beyond the Summit (BTS) pada beberapa turnamen yang bermitra dengan produser. Bunney diklaim telah memaksa BTS untuk menyiarkan Smash World Tour. Sayangnya BTS menolaknya dan berencana untuk tidak bekerjasama dengan acara yang diketuai Bunney tersebut, hal ini disampaikan oleh influencer LD dalam twitternya.

“Alan Bunney telah melakukan Protection Racket sejak berbulan-bulan lalu dan kamu harusnya malu kalau acara tersebut batal karena gagal mendapatkan lisensi.” Tulisnya.

Manajemen Panda Global Resmi Pecat Alan Bunney Terkait Fitnah Yang Dilakukannya

Merespons komunitas Smash atas tindakan memalukan yang dilakukan oleh Bunney, manajemen Panda Global putuskan untuk memecat Alan Bunney dari kursi CEO dan diikuti dengan pernyataan yang dikeluarkannya di Twitter mereka.

Panda Global final statement
Manajemen Panda Global Resmi Pecat CEO Alan Bunney ( Twitter )

“Menanggapi respons yang diberikan oleh komunitas Smash World, kami secara langsung menindaknya dengan memecat CEO Alan Bunney. Untuk sementara kami bekerjasama dengan penasihat luar untuk membentuk Komite Manajemen Sementara (IMC) untuk menggantikan CEO kami. Demi alasan keamanan kami akan merahasiakan seluruh anggota IMC.

Tujuan pembentukan IMC ini adalah membantu anggota yang telah mengundurkan diri untuk pembebasan kontrak  serta mendukung anggota yang terabaikan dengan mencarikan tempat baik melalui Panda atau organisasi lainnya. Kami meminta semua komunitas untuk memperlakukan korban dengan baik dan tidak sungkan untuk melaporkan jika terindikasi pelecehan atau penyebaran data pribadi korban. “

Dalam pernyataan tersebut manajemen juga menunda event Panda Cup dengan alasan keamanan. Panda Global selaku manajemen juga telah lakukan refund pada seluruh partisipan yang hadir.

Sponsor Putuskan Untuk Undur Diri Dari Organisasi

Melalui cuitan yang dipost di Twitter, beberapa peserta dari Smash World Tour memutuskan untuk mengundurkan diri dari Panda Global. Pemain tersebut diantaranya Plup, WaDi , dan Ibdw. Sementara itu Punk dan Marine juga melakukan hal serupa.

“Saya telah keluar dari Panda. Selama ini saya benar-benar menghabiskannya disana. Dan mereka telah memperlakukan saya dengan begitu baik.” Tulis Plup

Sementara itu, ada lima sponsor lainnya yang juga akan pergi dari Panda Global, Little Z merupakan satu sponsor yang telah putuskan untuk undur diri, “Saya telah keluar dari Panda, dengan senang hati saya telah mengikuti berbagai kesempatan yang diberikannya selama ini, saya juga telah bertemu dengan orang – orang yang berkesan saat itu.”

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Drama Minta Sendok, Player Rebellion Diputus Kontrak

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Salah seorang pro player Esports Mobile Legends: Bang-Bang dengan nickname “Fearless” tengah ramai belakangan ini. Member Esports tim Rebellion Zion ini mendadak viral di sosial media dalam beberapa hari belakangan ini.

Sebut saja Moch Dicky Setiawan atau biasa dikenal dengan Fearless ini merupakan member tim Rebellion Zion dilaporkan atas kasus pelecehan kepada terlapor dari resepsionis hotel. Tanpa menyebut nama hotel dan korban pelecehan tersebut, sangat disayangkan bagi Fearless sendiri menyangkut karir kedepannya.

Baca juga: Nameless Cat, Game Dalam Dunia dengan Efek Nuansa Negatif

Berawal dari Minta Sendok, Hingga Pemutusan Kontrak Fearless oleh Rebellion Esports.

Pemutusan Kontrak dari Rebellion Zion

Kronologi dari kasus ini bermula ketika salah seorang resepsionis hotel, sebut saja Widya mendapatkan tindakan pelecehan dari mantan tim Rebellion Zion “Fearless”. Kejadian ini terjadi pada 30 November 2022 lalu disebuah hotel tempat dirinya bekerja.

Bermula dari telepon yang pelaku gunakan. Awalnya Fearless sendiri meminta sebuah sendok dan berakhir si pelaku meminta sang resepsionis untuk menuju kamar pelaku. Permintaan tersebut justru ditolak oleh sang resepsionis, mengingat tidak ada siapapun disekitarnya saat itu.

Namun ketika telepon dimatikan oleh resepsionis, Fearless masih berusaha meminta sang resepsionis untuk naik ke lantai atas tempat kamar pelaku berada, ketika sampai di kamar pelaku, pelaku langsung menarik tangan sang resepsionis untuk masuk ke dalam kamar miliknya, namun hal ini berhasil dicegah oleh sang resepsionis sendiri.

Beruntungnya, korban sendiri membawa seorang teman yang sempat bersembunyi, dan segera muncul ketika kejadian ini terjadi. Tidak lama teman kerja si respsionis ini langsung memastikan bahwa ada keperluan apa meminta sang resepsionis untuk naik ke kamarnya.

Jawaban dari Fearless sendiri mengatakan ada masalah yang terjadi pada shower kamarnya, dan mengapa dirinya menarik tangan sang korban. Drama ini tidak berhenti disini, namun masih terus berlanjut hingga ke sosial media pribadi milih Widya dan Fearless di Insttagram.

Pemutusan Kontrak dengan Dicky “Fearless”

Tidak lama setelah kasus “minta sendok” ini terjadi, akhirnya pihak Rebellion Esports memutus kontraknya dengan Fearless dan secara resmi mengumumkannya di Instagram @rebellionEsportss.id.

Rebelion Esportss sendiri terpaksa mengakhiri kontrak dengan Fearless karena mantan anggotanya ini melakukan tindakan tidak terpuji, dan mengeluarkan official statement-nya yang dapat dilihat di sosial media resmi Rebellion Esports.

Pemutusan Kontrak dari Rebellion Zion

Tidak dijelaskan secara detail apa maksud dari perilaku Fearless dan mengenai perilaku ”Mendiskreditkan wanita” yang menjadi masalah utama Fearless hingga harus putus kontrak oleh Rebellion Zion.

Fearless sendiri belum ada keterangan ataupun info atas tanggapan darinya setelah kabar penghentian kontrak dari Rebellion Esports atas dirinya.

Pastinya, Fearless kini tidak dapat lagi memperkuat Rebellion Zion di tournament Mobile Legends: Bang-Bang di masa yang akan datang, termasuk dengan ajang akbar Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) season 11 kelak.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Event Smash World Tour Resmi Dibatalkan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Smash World Tour 2022 resmi dibatalkan pada tanggal 1 Desember yang lalu. Batalnya ajang berskala internasional yang diselenggarakan untuk yang kedua kalinya dan terakhirnya ini berlangsung setelah Nintendo mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaan sudah tidak dapat melanjutkan turnamen Smash World Tour untuk tahun ini dan selanjutnya di 2023 memdatang.

“Kami dengan berat hati bahwa ajang Smash World Tour untuk tahun ini dan 2023 mendatang resmi dibatalkan.” Tulis Nintendo dalam blognya di Medium. Smash World Tour ( SWT ) merupakan kejuaraan berskala internasional yang mempertandingkan perlombaan sebanyak 6.400 event dan peserta yang mengikutinya berjumlah 325 ribuan orang. Menjadikannya ajang Esport terbesar sepanjang sejarah.

Smash World Tour Banner
Event Smash World Tour 2022

Penolakan Dan Tidak Terpenuhinya Standar Keamanan Dari Nintendo Menjadi Alasan Dibatalkannya Smash World Tour

Dilansir dari IGN, Nintendo lantas mengatakan kepada IGN bahwa batalnya event tersebut semata dilakukan setelah ditemukan adanya aktivitas yang tidak resmi dari proposal yang diajukan oleh penyelenggara Smash World Tour tersebut “ Mitra manapun yang diberikan lisensi harus memenuhi standar kami demi keselamatan dan kesehatan penggemar.”

Baca juga: MiHoYo Batalkan Project SH

“Penting bagi Mitra untuk mematuhi pedoman merk dan IP serta berperilaku profesional dan teratur dengan baik. Kami juga melakukan pendekatan yang sama untuk menilai seluruh mitra kami secara independen. Dan jika kami menemukan hal tidak pantas, kami akan memperbaikinya.” lanjut Nintendo.

Event Batal, Penyelenggara Klaim Telah Lakukan Negosiasi Dengan Nintendo

Melalui postingan yang diterbitkan di Medium, mereka lantas menyesali pembatalan event tersebut. Penyelenggara mengklaim bahwa pembatalan berlangsung tanpa diberitahu. Penyelenggara tersebut juga telah melakukan negosiasi dengan Nintendo agar event Smash World Tour dapat dilaksanakan kembali. Selain itu, Mereka juga tidak menemukan adanya masalah IP pada proposal mereka.

Akan tetapi klaim tersebut dibantah oleh Nintendo sendiri bahwa seluruh mitra harus mematuhi pedoman IP yang ada agar lisensi tersebut diterbitkan. Nintendo juga memberi tahu penyelenggara bahwa mereka tidak meminta untuk membatalkan final SWT 2022 dikarenakan akan berdampak pada peserta yang mengikutinya dan keputusan atas batalnya event tersebut semata adalah pilihan mereka sendiri.

Penyelenggara juga mengatakan kepada peserta yang akan hadir tersebut untuk dilakukan pengembalian dana.

Resmi, Ajang PBIC 2023 Bakal Digelar di Thailand!

GAMEFINITY, Jakarta – Selasa (29/11), Berita besar di kancah E-sport datang dari gelaran turnamen tingkat internasional untuk game Point Blank (PB), yakni Point Blank International Championship (PBIC). Thailand resmi akan menjadi tuan rumah Point Blank International Championship atau PBIC 2023 yang akan datang. Berita ini ditandai juga dengan rilisnya teaser PBIC 2023 melalui kanal Youtube resmi Zepetto PB Indonesia.

Ajang PBIC sendiri merupakan kompetisi E-sport tingkat global terbesar untuk pemain game FPS besutan developer game Zepetto Co. ini. Pelaksanaan PBIC 2023 pun akan menjadi momen PBIC yang pertama kali diselenggarakan kembali secara offline setelah sebelumnya vakum selama hampir tiga tahun akibat masa pandemi.

PBIC

Tim Indonesia juga bakal berkesempatan untuk ikut bertarung di turnamen PBIC. Namun untuk sampai ke PBIC, tim Indonesia harus membuktikan kemampuannya menjadi yang terbaik di ajang Grand Final PBNC 2022 terlebih dahulu. Juara PBNC 2022 akan menjadi perwakilan Indonesia di ajang internasional tersebut. Adapun tim negara yang berpartisipasi dalam PBIC 2023 adalah tim dari Thailand, Indonesia, Filipina, Rusia, Turki, Azerbaijan, dan Brasil. Para tim jagoan dari negara-negara tersebut akan berkompetisi untuk meraih gelar juara dunia dan memperebutkan hadiah dengan total Prize Pool $100.000 USD.

Baca juga: Map Downtown Point Blank Hadir dengan Pembaharuan, Yuk Intip Tampilan Barunya!

Grand Final PBNC 2022 di Indonesia akan digelar sebelum PBIC 2023. Sedangkan Kejuaraan Dunia PBIC 2023 akan diadakan pada tanggal 17-18 Maret 2023 mendatang di Bangkok, Thailand. Selengkapnya mengenai PBNC 2022 dan PBIC 2023 akan diinformasikan melalui artikel selanjutnya. Untuk informasi lain mengenai Point Blank, pembaca juga bisa mengunjungi situs resmi pointblank.id.