Category Archives: PC game

Fortnite Dituntut Karena Picu Anak Jadi Pecandu Game!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tidak terbantahkan bahwa Fortnite sudah menjadi salah satu game terpopuler di seluruh dunia saat ini. Kolaborasinya dengan beragam IP seperti game, anime, dan film mengundang pemain dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak. Tampaknya dimulainya Chapter 4 tidak menghentikan Epic Games untuk menghadirkan berbagai kolaborasi menghebohkan.

Meski dicap sebagai game yang menyenangkan dan kreatif, Fortnite tetap memicu kontroversi, terutama microtransaction dan juga terhadap kalangan pemain berusia muda. Bahkan. Sekelompok orangtua di Kanada menuntut Epic Games atas game ini. Mereka mengklaim game battle royale itu telah membuat anak-anak menjadi pecandu game.

Para Orangtua Kanada Menuntut Epic Games, Klaim Fortnite Picu Anak-Anak Ketagihan

Sekelompok orangtua Kanada telah mengajukan tuntutan pada Epic Games di Quebec. Mereka mengklaim anak-anak mereka tidak dapat lepas dari game battle royale itu. Washington Post mencatat tuntutan itu pertama kali diajukan pada Oktober 2019 dan sudah disetujui baru-baru ini oleh seorang hakim di Quebec.

Fortnite children addiction 2
Fortnite dituduh oleh para orangtua di Kanada karena telah membuat anak-anak menjadi pecandu game

Awalnya tuntutan itu mengklaim bahwa Epic Games secara sengaja membuat Fortnite jadi adiktif bagi pemain berusia muda. Salah satu dari orangtua mengaku bahwa anaknya sudah menghabiskan total delapan ribu jam hanya untuk memainkan Fortnite selama dua tahun terakhir.

“Tidak diragukan lagi bahwa terdakwa (Epic Games) sudah berhasil membuat Fortnite seadiktif mungkin, dan juga telah secara sadar membahayakan kesehatan pengguna tanpa peringatan yang terkait pada konsumsi Fortnite,” jelas tuntutan itu.

Pihak penuntut, para orangtua, mengatakan anak-anak mereka berhenti makan, mandi, dan bersosialisasi karena terobsesi dengan game battle royale itu. Ditambah, mereka menganggap anak-anak masih belum dewasa untuk memahami kebijakan di dalam game.

Jika tuntutan ini berhasil dimenangkan pihak orangtua, para pemain yang ketagihan sejak 2017 di Quebec berhak mendapat kompensasi.

Baca juga: Fortnite Collab MrBeast Buat Tantangan Satu Juta Dollar

Ini Respon Epic Games!

Epic Games telah menganggapi tuntutan ini pada Washington Post. Juru bicaranya, Natalie Munoz, menulis, “Kami berencana untuk bertarung di pengadilan. Kami yakin bukti-bukti yang ditunjukkan tidak ada gunanya.”

Munoz juga memastikan bahwa orangtua dapat memandu anak-anak mereka dalam bermain game. Mereka dapat mengatur jam bermain anak dan memberi izin sebelum melakukan pembelian dalam game.

Sementara itu, World Health Organization (WHO) memasukkan adiksi game sebagai penyakit mental. Parahnya, beberapa ahli berpendapat pemain Fortnite kerap berakhir dalam rehabilitasi karena adiksi. Beberapa tim eSports profesional bahkan melarang atletnya bermain game besutan Epic Games itu.

Apakah tuntutan ini akan berdampak pada nama baik Fortnite dalam jangka panjang? Belum diketahui juga bagaimana tuntutan ini akan berlanjut di Kanada.

Fortnite Berkolaborasi Dengan My Hero Academia

GAMEFINITY.ID, PATI – Memasuki chapter 4, Fortnite hadirkan event-event menarik termasuk event kolaborasi. Game besutan dari Epic Games ini memang terkenal sering kali melakukan kolaborasi dengan game hingga anime. Kali ini My Hero Academia mendapatkan kesempatan untuk bergabung di Fortnite setelah Naruto. Event ini akan berlangsung mulai tanggal 16 Desember nanti.

My Hero Academia Hadir di Fortnite

Petunjuk mengenai event kolaborasi dengan My Hero Academia sendiri telah ditunjukkan pada trailer chapter 4 yang dirilis awal Desember kemarin. Trailer tersebut menunjukkan aksi Deku sebagai tokoh utama di My Hero Academia menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan sebuah bangunan. Ini menimbulkan spekulasi bahwa crossover ini akan kembali menghadirkan skill spesial mirip kolaborasi Dragon Ball. Namun bukannya menggunakan kamehameha, pemain mungkin akan dapat menggunakan pukulan kuat milik Deku.

Hingga saat ini Epic Games masih belum memberikan detail lengkap mengenai event kolaborasi dengan My Hero Academia. Beberapa pemain mengharapkan tidak cuma Deku yang hadir di event kolaborasi ini. Karakter-karakter penting seperti All Might, Bakugo, hingga Todoroki sangat dinantikan oleh para pemain. Mungkin informasi lengkap mengenai event ini akan diumumkan sehari sebelum eventnya dimulai yaitu sekitar tanggal 14 atau 15 Desember.

Beberapa Kolaborasi Lain di Chapter 4

Selain Deku, beberapa karakter-karakter dari media lain juga turut hadir untuk memeriahkan chapter 4. Doom Slayer dari game Doom dan juga Geralt dari the Witcher akan hadir dalam bentuk skin di event ini.

Tidak sampai situ, Fortnite juga menghadirkan kejutan lain bersama dengan youtuber terkenal MrBeast. Tidak main – main, pemain yang mengikuti event kolaborasi ini berkesempatan untuk mendapatkan uang tunai sebesar satu juta dolar. Event menakjubkan ini akan dimulai pada tanggal 17 Desember nanti. Para pemain nanti akan dikumpulkan di suatu pulau dan berusaha untuk bertahan hidup. Pemain juga diharuskan untuk mengumpulkan koin sebanyak mungkin. Siapa yang berhasil memenangkan pertandingan tersebut maka berhak untuk mendapatkan uang satu juta dolar.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan Fortnite? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita-berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Apex Legends Dirumorkan Akan Tambah Hardcore Mode

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends kemungkinan akan mendapat Hardcore mode, menurut beberapa leak yang beredar akhir-akhir ini. EA dan Respawn Entertainment dikabarkan berencana mengungkap mode tersebut Januari ini. Keduanya sama sekali tidak berkomentar tentang ini. Jika rumor ini benar, Hardcore mode dapat menjadi cara baru bagi pemain untuk menikmati Apex Legends.

Leaker Membagikan Apex Legends Akan Menghadirkan Hardcore Mode

Apex Legends Hardcore Mode 2
Menurut leaker, Apex Legends kemungkinan akan hadirkan Hardcore Mode

GameRant membagikan bahwa YouTuber dan leaker Thordansmash mendapati Apex Legends akan dapat Hardcore battle royale mode. Ia sama sekali tidak memberi sumber untuk membuktikan klaimnya. Meski begitu, ia berani membagikan detail tentang hardcore mode yang kemungkinan hadir di game battle royale besutan EA itu.

Thordansmash membagikan bahwa hardcore mode di Apex Legends memiliki fitur yang lebih menantang daripada mode biasanya. Menurutnya, mode hardcore tersebut tidak akan menampilkan HUD. Terlebih, loot selama gameplay mode itu akan lebih sedikit. Berarti, health item dan ammo drop akan lebih sedikit. Peluru tembakan tentu akan memberi damage lebih banyak.

Dalam videonya, Thordansmash mengungkap mode hardcore kemungkinan akan hadir tanggal 10 Januari 2023 sebagai bagian dari patch versi 15.1. Ia mengingatkan tanggal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

Hardcore Mode di Game Lain

Hardcore mode bukanlah sesuatu yang baru di game multiplayer. Sebenarnya sudah banyak game yang menambah mode tersebut. Salah satunya adalah Call of Duty: Modern Warfare II pada 16 November 2022.

Dalam mode Tier I Hardcore di Modern Warfare II, pemain memiliki health lebih sedikit, UI terbatas, dan dapat melakukan friendly fire secara utuh. Hal ini memicu pemain dapat mengalami death lebih cepat daripada biasanya. Mode tersebut menjadi tantangan bagi pemain setia Call of Duty.

Baca juga: CoD: Modern Warfare II Jadi Game Terlaris di AS Tahun 2022

EA dan Respawn Entertainment belum merespon kebenaran rumor tersebut atau memberikan petunjuk. Meski Hardcore mode di Apex Legends masih hanya sekadar desas-desus meski berpotensi menjadi angin segar bagi pemainnya.

Sementara itu, Apex Legends sedang menggelar Wintertide Collection Event sejak 6 Desember 2022. Event tersebut menampilkan kembali LTM Winter Express dan juga menjajakan koleksi skin bertema musim dingin. Event tersebut akan berakhir 27 Desember 2022.

Riot Tuntut Hyper Front Atas Kasus Plagiasi Valorant

GAMEFINITY.ID, PATI – Riot bisa dibilang telah menjadi salah satu perusahaan game tersukses dengan game online-nya. Melihat kesuksesannya, tak heran jika developer lain menjadikan game-game dari Riot sebagai inspirasi dalam membangun game online mereka sendiri. Namun terkadang aksi ini justru mengarah pada tindakan plagiasi.

Setelah LoL, Kini Valorant

Baru-baru ini, Riot baru saja melayangkan gugatan kepada publisher asal China NetEase. Gugatan ini ditujukan kepada game Hyper Front yang diduga merupakan plagiat dari Valorant. Demi memperkuat gugatannya, Riot membawa kasus ini ke berbagai pengadilan negara mulai dari Inggris, Jerman, Brasil, dan Singapura.

Menurut pengacara Riot Games kepada Polygon, gugatan hukum yang diajukan di setiap negara sedikit berbeda mengikuti undang-undang hak cipta masing-masing. Namun inti tuntannya sama, menyatakan bahwa Hyper Front merupakan game plagiasi dari Valorant.

Secara sekilas Hyper Front memang sangat mirip dengan Valorant. Merupakan game FPS 5v5 dengan dilengkapi skill-skill unik di tiap karakternya. Sebelum Hyper Front rilis Riot games sendiri telah mengumumkan Valorant mobile pada tahun 2021.

Tuntutan Riot Games Dari Penutupan Hingga Ganti Rugi

Sama seperti gugatan kepada Moonton sebelumnya, Riot Games juga memeberikan sejumlah bukti yang mengindikasikan aksi plagiasi. Menurut Dan Nabel selaku pengacara Riot Games, hanya mengubah sedikit warna atau tampilan visual tidak akan mengubah fakta bahwa NetEase telah melakukan pelanggaran hak cipta.

Riot
Salah satu bukti plagiasi yang dilakukan Hyper Front Atas Valorant | Source: Polygon

Nabel juga membandingkan gugatan kali ini dengan kasus antara NetEase dan PUBG Corp. PUBG Corp telah menuntut dua game NetEase, Knives Out dan Rules of Survival atas pelanggaran hak cipta. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan Amerika Serikat pada 2018 dan selesai 2019, tetapi hasil penyelesaiannya tidak diungkapkan.

Riot games menuntus NetEase untuk menutup Hyper Front sekaligus membayar ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya. Alasan Riot mengajukan kasus ini ke berbagai pengadilan negara karena undang – undang hak cipta yang berbeda-beda. Mengingat NetEase merupakan publisher global, Riot Games ingin agar tuntutan ini berefek ke berbagai negara.

Tampaknya kali ini Riot Games tak ingin mengulangi kesalahan mereka sebelumnya. Sebelum Hyper Front berkembang semakin besar, mereka ingin tindakan plagiasi ini segera berhenti. Bagaimana pun plagiasi merupakan perilaku tercela yang sangat merugikan pihak yang ditiru. Riot Games tak ingin kasus ingin berakhir abu-abu seperti kasus mereka dengan Moonton.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

CoD: Modern Warfare II Jadi Game Terlaris di AS Tahun 2022

GAMEFINITY.ID, Bandung – Meski baru rilis resmi akhir Oktober lalu, Call of Duty: Modern Warfare II ternyata berhasil menjadi game dengan penjualan terbanyak di Amerika Serikat pada 2022. Tidak mengherankan bahwa game besutan Activision itu mengundang animo tinggi sejak rilis.

Depak Elden Ring, Call of Duty: Modern Warfare II Berhasil Jadi Game dengan Penjualan Terbanyak 2022 di Amerika Serikat

Call of Duty: Modern Warfare II berhasil memuncaki tangga penjualan game di Amerika Serikat pada Oktober 2022 versi NPD Group (dilansir dari VGC). Game FPS itu tetap berada di posisi puncak pada November. Hal ini cukup mengejutkan mengingat pada November terdapat judul game besar yang mendapat hype cukup besar seperti God of War Ragnarok, Sonic Frontiers, dan Pokemon Scarlet and Violet.

Elden Ring dethroned by Call of Duty: Modern Warfare II
Elden Ring berhasil didepak oleh Call of Duty: Modern Warfare II sebagai game dengan penjualan terbanyak di AS tahun 2022

Tidak hanya berhasil merajai tangga penjualan game pada bulan November, Call of Duty: Modern Warfare II mendepak Elden Ring sebagai game dengan penjualan terbanyak 2022 di Amerika Serikat. Sebelumnya, entri terbaru Call of Duty itu berhasil memecahkan rekor penjualan sepanjang franchise, mencapai total US$1 miliar dalam sepuluh hari, mengalahkan Black Ops 2 yang berhasil mencapai angka itu dalam 15 hari pada 2012.

Baca juga: Modern Warfare 2 Pecahkan Rekor Penjualan Franchise CoD

Activision telah melakukan promosi besar-besaran untuk Modern Warfare II. Mereka mengundang selebriti terkenal seperti Pete Davidson dan Steve Aoki untuk membintangi teaser-nya. Ditambah lagi, pemain bisa bermain campaign seminggu sebelum peluncuran resminya. Mode DMZ yang pertama kali hadir turut mengundang perhatian pemain dan banyak komentar positif.

Apa Selanjutnya?

Activision masih belum selesai dengan Modern Warfare II. Pasalnya, mereka tidak berencana untuk merilis entri baru Call of Duty hingga 2024 mendatang. Mereka sudah berencana untuk mendukung Modern Warfare II dengan berbagai konten hingga akhir 2023.

Call of Duty Modern Warfare 2 Atomgrad Raid
Atomgrad Raid akan hadir di Call of Duty: Modern Warfare II pada 14 Desember 2022

Update besarnya akan hadir 14 Desember 2022 mendatang. Salah satu konten dari patch itu adalah fitur sosial berupa pembuatan grup beranggotakan hingga 5000 pemain. Modern Warfare II juga akan menghadirkan Atomgrad Raid, di mana tiga pemain akan menyusup ke dalam markas musuh berbenteng kuat.

Tampaknya Call of Duty: Modern Warfare II sudah dipastikan akan menjadi game dengan penjualan terbanyak di Amerika Serikat tahun ini. Tentunya, Activision sudah memastikan berbagai konten fresh akan segera hadir di dalam game FPS itu.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id

Steam Tidak Tertarik akan Perjanjian Seperti Nintendo-CoD

GAMEFINITY.ID, Kabupaten Malang – Valve mengapresiasi dukungan yang terus diberikan oleh Microsoft terhadap platform digital Steam. Mereka juga beranggapan bahwa tidak memerlukan perjanjian formal untuk terus bekerjasama di masa yang akan datang.

“Kami senang bahwa Microsoft akan terus menggunakan platform kami untuk memasarkan franchise Call of Duty ketika proses akuisisi mereka terhadap Activision selesai”, ucap sang CEO Valve sendiri, Gabe Newell kepada Kotaku. “Microsoft sudah berada di Steam dalam jangka waktu yang cukup lama dan kami menganggap hal tersebut bahwa mereka senang dengan tanggapan para gamers tentang hal tersebut dan apa yang sedang kita lakukan. Tugas kami adalah untuk terus membangun bukan hanya untuk Microsoft, melainkan untuk seluruh pelanggan Steam.”.

Steam Tidak Tertarik In-image | FireX
Deal Antara CoD dengan Nintendo | FireX

GabeN menjelaskan bahwa ia menerima sebuah draft dari Microsoft untuk jangka panjang dengan tujuan agar Call of Duty dapat terus dipasarkan di Steam. Namun, ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak perlu untuk dilakukan.

Ia juga menambahkan bahwa Valve tidak memerlukan para partner bisnis untuk membentuk sebuah perjanjian dimana mereka hanya dapat memasarkan game-nya di Steam.

Baca juga: Cyberpunk 2077 Dapatkan Game of the Year Edition

GabeN juga mengutip bahwa Phil Spencer dan Xbox Team selalu mengikuti komitmen mereka dan GabeN menghargai hal tersebut. Ia percaya bahwa nantinya Microsoft akan menyediakan Call of Duty di seluruh platform yang para pemain inginkan untuk dapat bermain.

Beberapa waktu yang lalu, Microsoft berkomitmen untuk membawa franchise Call of Duty ke platform Nintendo dalam 10 tahun ke depan jika merger dengan Activision-Blizzard mendapatkan lampu hijau. Phil Spencer juga mengatakan bahwa Microsoft masih belum membuat perjanjian yang sama dengan PlayStation.

Baca juga: Tiga Game Medal of Honor Dimatikan Server-nya

Akuisisi Activision-Blizzard oleh Microsoft

Sampai saat ini proses akuisisi Activision-Blizzard oleh Microsoft masih berlangsung. Kabar terbaru bahwa mereka proses akuisisi ini masih dikaji oleh FTC (Federal Trade Comission) di Amerika Serikat dan beberapa lembaga lainnya yang berada di Eropa dan Inggris. Deadline untuk menutup proses negosiasi ini ada hingga Juli 2023 nanti, bila melebihi batas waktu, maka proses negosiasi ulang akan diadakan.

Bagaimana menurut kalian? Jangan lupa selalu kunjungi GAMEFINITY untuk update berita seputar game. Buat kalian yang bingung top up game dimana kalian bisa langsung klik Gamefinity.id