GAMEFINITY.ID, JAKARTA – Final Fantasy akhirnya kembali merilis seri terbarunya Final Fantasy XVI. Dilansir dari Famitsu dan IGN, menurut Takai pengembangan game saat ini hampir rampung dengan progress mencapai 95%, dan segera akan diumumkan tanggal rilisnya dalam waktu dekat ini.
Takai juga menjelaskan bahwa timnya tengah fokus menjalankan debug serta memperbaiki bug dan bagian kasar lainnya yang cukup memakan waktu lebih lama. “Kami juga melarang siapapun untuk menambahkan kode bila bug baru muncul lagi” jelasnya.
Ada yang cukup menarik tentang seri terbaru Final Fantasy satu ini, pasalnya ini menjadi seri yang kesemuanya berkulit putih tanpa satupun karakter kulit hitam ditambahkan oleh Square Enix.
Baca juga: Finding Paradise, Sekuel To the Moon Yang Beda Platform
Yoshida Tegaskan Tidak Akan Ada Karakter Kulit Hitam Di Final Fantasy XVI
Menurut wawancara Naoki Yoshida dengan IGN yang dikutip dari PC Gamers, Yoshida mengatakan bahwa serial terbaru kali ini akan mengambil setting tempat di sebuah daerah yang terisolir secara geografis di Eropa pada abad pertengahan maka dapat dipastikan seluruh karakter yang ada hanyalah kulit putih tanpa satupun orang kulit hitam (Black person) atau berwarna lainnya (POC).
“Ini adalah pertanyaan yang sulit, tapi juga bukan yang tak terduga, mengingat keragaman menjadi topik yang diperbicarakan belakangan ini. Mungkin beberapa akan mengalami kekecewaan dikarenakan harapan mereka yang jauh dari ekspektasi, tapi saya yakin tidak semuanya akan bersikap seperti itu.” Kata Yoshida ketika ditanya apakah penggemarnya.
Hanya Game Semata, Masyarakat Kulit Berwarna Telah Ada Di Eropa Sejak Lama
Jauh di latar yang ditetapkan oleh Yoshida sebenarnya, masyarakat nonkulit putih sesungguhnya telah berperan banyak pada sejarah benua Eropa seperti pada bangsa Moor beberapa abad yang lalu. Dikutip dari Republika, bangsa Moor atau Morisco merupakan bangsa Arab pendatang dari Afrika yang beragama islam dan saat itu datang ke semenanjung Iberia pada tahun 711.
Bangsa inilah yang nantinya akan membentuk peradaban Andalusia yang waktu itu menjadi peradaban terbesar di Spanyol dimana agama islam berkembang begitu pesat saat itu sebelum diusir oleh raja Philip III pada abad 17 dengan nama peristiwa Pengusiran Morisco.
Tapi kembali lagi, ini hanyalah game semata. “Konsep desain kami yang telah dikembangkan sejak awal baik segi historis, politis, budaya, serta antropologi sudah menampilkan Eropa abad pertengahan.” Kata Yoshida.
Final Fantasy XVI layak untuk ditunggu untuk dimainkan. Meskipun terkesan ada pembahasan warna kulit, tapi tidak ada pembahasan terkait dengan diskriminasi pada game Final Fantasy XVI. Menunggu Final Fantasy XVI sangat ditunggu oleh para gamer.