Category Archives: PC game

Leaker Apex Legends: Class System Dirombak Besar-besaran

GAMEFINITY.ID, Bandung Season 16 dari Apex Legends dijadwalkan rilis Februari 2023, menjadikan season 15 yang rilis November lalu sebagai season terpanjang kedua dalam game. Seperti biasa, berbagai leaker Apex Legends mulai mengabarkan kemungkinan perubahan yang akan datang di dalam game. Salah satunya mengklaim bahwa class system akan dirombak besar-besaran.

Terdapat Perubahan pada Class System, Menurut Leaker Apex Legends

Akun Twitter Thordansmash pertama kali mengabarkan bocoran itu. Menurutnya, Respawn Entertainment sedang merombak besar-besaran class system. Informasi itu didapatnya dari seorang leaker Apex Legends yang tidak disebutkan namanya.

Saat ini, terdapat empat class di Apex Legends, yakni Attacker, Defender, Recon, dan Support. Bocoran tersebut mengabarkan akan ada dua class baru, yaitu Assault dan Skirmisher. Keduanya untuk membedakan Legend tipe Attack.

Class Assault akan mendapatkan red bin dan penyimpanan peluru tambahan. Skirmisher akan mendapat mobilitas tambahan dan tipe hit and run seperti Wraith dan Mirage.

Bocoran itu juga memberi teori bahwa Legend tipe Defense Caustic, Rampart, Wattson, dan Catalyst akan beralih menjadi Legend tipe Control. Sementara Newcastle dan Gibraltar akan berubah menjadi Legend tipe Support. Class system baru ini diharapkan akan memberi banyak pilihan bagi pemain jika terwujud.

Baca juga: Playoff Apex Legends Global Series 2023 Digelar di London

Dua Legend Juga Akan Di-Overhaul

Leaker Apex Legends says Pathfinder will get an overhaul
Pathfinder dipastikan akan dapat overhaul, menurut leaker

Selain perubahan pada Class System, Thordansmash juga menemukan informasi perubahan dua Legend tipe Recon. Menurutnya, Pathfinder dan Mirage akan mendapat rework saat class system baru hadir pada season 16 mendatang.

“Pathfinder akan dapat rework yang solid,” ungkap informasi yang dibagikan Thordansmash.

Tidak seperti Pathfinder, Mirage masih disebut mungkin akan mendapat rework. Namun, klaim ini tampaknya bisa berubah sewaktu-waktu.

Leaker tersebut mengklaim bocoran itu memang benar adanya. Ia juga mengatakan apa yang dibocorkan Thordan selalu terwujud. Hal ini menunjukkan sang leaker memiliki track record yang baik dalam membocorkan konten baru di Apex Legends.

Thordan sebelumnya menyebut mode Hardcore akan segera hadir Januari mendatang. Mode tersebut dikabarnya menampilkan fitur yang lebih menantang dari biasanya.

Saat ini, bocoran dari leaker Apex Legends itu masih belum terbukti benar adanya. Jika class system benar dirombak mulai season 16, hal itu akan menjadi perubahan besar setelah hampir empat tahun.

Update informasi menarik lainnya seputar game, pop culture dan Anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Game Ilmuwan Gila Creature Lab Meledak Di Kickstarter

GAMEFINITY.ID, PATI – Dalam mengembangkan suatu game, tak jarang beberapa developer melakukan penggalangan dana untuk mengumpulkan biaya produksi. Tentunya penggalangan dana ini tidak seperti layaknya suatu donasi. Mereka yang mengikuti penggalangan dana akan mendapatkan beberapa privilege sesuai dengan dana yang dikeluarkan. Image Power baru saja membuka project kickstarter untuk mengumpulkan dana dalam mengembangkan game Creature Lab.

Creture Lab Segera Tuju Konsol

Dalam Game Creature Lab pemain akan berperan sebagai ilmuwan gila yang ingin membalas dendam terhadap dunia. Akibat penelitian, dan penemuan terobosan selama bertahun-tahun diabaikan, ilmuwan gila tersebut membangun tempat persembunyian, dirinya melakukan eksperimen yang menakutkan yang akan menyebabkan kekacauan.

Di sisi lain banyak game yang menjadikan pemainnya sebagai pahlawan, tetapi di game ini mereka adalah penjahatnya. Dan Image Power telah memulai Kickstarter baru untuk memungkinkan lebih banyak pemain di luar PC untuk menjadi ilmuwan gila.

Creature Lab
Source: Image Power

Kickstarter terbaru Image Power untuk Creature Lab memiliki tujuan utama untuk membawa game ke konsol, termasuk PlayStation, Switch, dan Xbox. Selain itu penggalangan dana ini juga bertujuan untuk membantu developer dalam mengembangkan konten – konten yang ada pada gamenya nanti seperti soundtrack, NPC, hingga monster – monster baru.

Baca juga: Epic Games Didenda FTC, Praktik Microtransaction di Fortnite

Meledak Dalam Waktu Singkat

Untuk menghadirkan Creature Lab ke konsol, Kickstarter Image Power membutuhkan dana sekitar $7.341 USD. Untuk developer-developer yang telah memiliki nama besar terkadang program Kickstarter akan tercapai dalam hitungan jam saja. Namun, untuk Creature Lab yang merupkan game indie kecil ini yang yang dikerjakan oleh sedikit orang telah mampu mencapai 30% dari tujuannya dalam waktu 24 jam pertama, mengumpulkan total 115 supporter.

Kickstarter Creature Lab memberikan beberapa hadiah kepada para partisipan dengan berbagai tingkatan. Di tingkat paling bawah, nama partisipan akan tampil di halaman credit ucapan terima kasih. Di tingkat lebih atas para donatur akan mendapatkan beberapa wallpaper eksklusif. Lalu di paling tinggi mereka yang mengikuti program kickstarter ini akan mendapatkan Steam Key untuk game lebih awal dari jadwal perilisan.

Meski tampil dengan ide yang terbilang cukup sederhana, Image Power mampu menarik para gamer untuk mengikuti program Kickstarter bahkan hingga mampu mengumpulkan dana yang banyak dalam 24 jam pertama. Creature Lab akan dirilis untuk PC pada 19 Januari sedangkan Kickstarter akan ditutup pada 10 Januari. Bagi kalian yang tertarik untuk mengetahui info seputar Kickstarter Creature Lab bisa langsung kunjungi halaman Kickstarter Image Power.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk memainkan game Creature Lab saat perilisannya nanti? Kunjungi Gamefinity untuk asupan Informasi seputar game, film, anime, lifestyle, dan pop culture. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga di Gamefinity.id

Epic Games Didenda FTC, Praktik Microtransaction di Fortnite

GAMEFINITY.ID, Bandung – Belum selesai dengan tuntutan para orangtua di Kanada, Epic Games dihadapkan satu lagi masalah di Amerika Serikat. Federal Trade Commission (FTC) menjatuhkan sanksi denda sebesar US$520 juta karena praktik microtransaction yang dianggap tidak adil.

FTC Anggap Epic Mengelabui Pemain Fortnite untuk Melakukan Microtransaction

Epic Games Fortnite fined
Epic Games dianggap mengelabui pemain Fortnite untuk melakukan microtransaction

FTC menyatakan Epic Games melanggar Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) dan deployed design tricks (trik desain yang digunakan) atau disebut dark patterns. Fortnite dianggap membuat pemainnya keliru hingga tanpa sengaja melakukan transaksi.

“Epic gunakan seting invasi privasi secara default dan interface yang mengelabui penggunanya, termasuk remaja dan anak-anak. Melindungi publik, terutama anak-anak, dari invasi privasi online dan dark patterns menjadi prioritas komisi ini, dan tindakan ini memperjelas bahwa FTC menindak keras terhadap praktik tidak adil ini,” tulis ketua FTC Lina M. Chan dilansir dari laman persnya.

FTC menambah karyawan Epic sudah meminta perusahaan mengubah seting default yang menyalakan fitur voice chat. Kekhawatiran akan dampak terhadap anak menjadi alasan utamanya. Epic hanya menambah opsi untuk mematikan fitur tersebut. Meski begitu, terdapat cukup banyak laporan kasus pelecehan anak, termasuk secara seksual, saat bermain Fortnite.

Ditambah lagi, Epic dianggap mengabaikan lebih dari satu juta keluhan dari pengguna dan kekhawatiran karyawan. Keluhan ini dipicu saat banyak dari jumlah pengguna dianggap melakukan transaksi, padahal sebenarnya tidak. FTC menduga Epic sengaja membuat proses cancel dan refund menjadi sangat sulit dengan menyembunyikan opsi di game-nya.

Baca juga: Fortnite Dituntut Karena Picu Anak Jadi Pecandu Game!

Total Denda yang Harus Dibayar Sebesar US$520 Juta

FTC memberi sanksi berupa denda sebesar US$520 juta pada Epic Games. Denda tersebut terbagi menjadi dua berdasarkan pelanggarannya. Denda US$275 juta dari pelanggaran COPPA yang terdiri dari kebijakan batasan situs dan layanan online pada anak-anak. US$245 jutanya merupakan refund pada pengguna karena tindakan dark patterns.

Ini Respon Epic Games!

Setelah sepakat untuk membayar denda pada FTC, Epic Games akhirnya membuka suara tentang situasi ini di laman resminya. Mereka mengaku selalu membuat berbagai perubahan agar memastikan ekosistem mereka sesuai standar bagi pemain dan regulator pemerintah.

“Tidak ada pengembang yang membuat game dengan tujuan seperti ini. Industri game adalah tempat inovasi yang cepat, di mana ekspektasi pemain sangat tinggi dan ide baru menjadi wajib,” jelas Epic.

Kasus yang menimpa Epic Games bukan satu-satunya kekhawatiran FTC terhadap industri game. FTC juga berupaya untuk menghentikan proses akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Valorant Jadi Game Dengan Bullying Tertinggi

GAMEFINITY.ID, JakartaBullying (termasuk di sini ujaran kebencian dan tindakan pelecehan) masih menjadi masalah serius yang kerap dialami oleh pemain game Valorant terutama daring. Berawal dari salah satu pihak baik teman satu tim maupun lawan yang melakukan hal-hal toxic seperti chat tidak pantas, pelecehan, dan sebagainya. Melakukan hal di atas sebenarnya masih dapat diterima di ambang batas normal asalkan tidak terlalu eksplisit yang berakibat tersinggungnya antar kedua belah pihak.

Selama ini Mobile Legend, Genshin Impact, dan sebagainya dianggap sebagai game dengan ujaran kebencian tertinggi. Namun game yang disebutkan tersebut rupanya masih lebih baik dibandingkan dengan kelima game yang akan diulas di sini. Game apakah itu?

Valorant Dan DOTA 2 Menjadi Game Dengan Angka Ujaran Kebencian tertinggi

Dilaporkan dari ADL, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada tindakan ujaran kebencian mencatat bahwa Valorant dan DOTA 2 menyumbang angka tertinggi dalam kasus ujaran kebencian serta pelecehan seksual pada pemain dibawah umur dengan masing-masing presentase 80 % dan 71% diikuti dengan Fortnite, Destiny 2, dan PUBG dengan angka berurutan 66 % dan 65 %.

Valorant gets highest harassment
Valorant duduki puncak ujaran kebencian tertinggi ( ADL )

Baca juga: Apex Legend Larang Pemainnya Tulis Andrew Tate Di Chat

Begitupun pada tindakan pelecehan terhadap pemain dengan rentang umur 10 s/d 17 tahun, kedua game di atas menyumbang angka tertinggi. Pelaku umumnya akan merayu pemain kemudian mengirim foto tidak pantas atau berbicara vulgar yang ditujukan pada pemain dibawah umur yang didominasi oleh perempuan. Remaja laki-laki pun juga tidak luput dari tindakan tak senonoh tersebut.

DOTA 2 yang dikenal dengan sesepuhnya para game MOBA ini cukup menarik untuk dibicarakan, pasalnya dalam dua tahun terakhir ini mengalami kenaikan peringkat yang sebelumnya berada di posisi ketiga menjadi yang kedua. Alasan yang memungkinkan adalah komunitasnya yang masih kurang menerima pemain para pemain baru mengingat DOTA 2 didominasi oleh orang-orang dengan skill yang sangat tinggi atau mumpuni.

Apabila pemain baru tersebut melakukan kesalahan sekali saja mereka akan mendapatkan caci maki yang cukup menyakitkan hati, itu mengapa dibandingkan MOBA penerus seperti League of Legends, Arena of Valor, dan Mobile Legend yang masih kurang toleran dengan hal tersebut.

Berefek Begitu Besar Pada Korban Perundungan

Salah satu komunitas game MOBA mengatakan bahwa memiliki mental kuat apabila bermain game tersebut dan hal itu memanglah benar. Bagi pemain yang easy going mungkin tidak berefek begitu besar apabila dihadapkan dengan chat ujaran kebencian yang diterimanya. Apabila pemain memiliki sifat yang sensitif dan mudah tersinggung ini akan memengaruhi kegiatan mereka di dunia nyata.

Harvest Moon Dapatkan Judul Terbaru, Setelah Story of Season

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Natsume selaku publisher mengumumkan pada tanggal 15 Desember 2022 kemarin, bahwa game terbarunya dari franchise Harvest Moon sedang dalam masa pengembangan untuk judul terbarunya, Harvest Moon: The Winds of Anthos.

Harvest Moon: The Winds of Anthos Announcement

Harvest Moon: The Winds of Anthos sendiri menjadi sebuah kejutan untuk penggemar atas perayaan ulang tahun ke-25 dan akan segera dirilis pada musim Panas 2023, dengan sedikit minimnya informasi yang kapan dan platform apa yang dihadirkan.

Baca juga: Tap Dig My Museum, Idle Game Collectible Modal Ketuk-Ketuk

Harvest Moon RPG Simulasi yang Melegenda

Harvest Moon: The Winds of Anthos Announcement

Harvets Moon atau dikenal juga dengan Farm Story di Jepang merupakan game RPG Farm Simulation yang dikembangkan oleh Amccus dan Super Nintendo Entertainment System. Pertama kali rilis di Jepang pada 1996.

Harvest Moon sendiri merupakan game yang berfokus dalam mengikuti seorang pemuda yang ditugasi memelihara pertanian yang diwarisi dari kakeknya. Secara umum, tujuan utama dari game ini adalah mengurus pertanian yang telah rusak atau terlantar.

Pemain dapat memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu di antara tugas sehari-hari, seperti beternak, menanam, memancing, bersosialisasi, dan masih banyak lagi. Dalam beberapa series, Harvest Moon memungkinkan player untuk menikah dengan salah satu NPC di dalam game.

Harvest Moon: The Winds of Anthos, Sekuel Terbaru dari Natsume Atas Perayaan Ke-25

Harvest Moon: The Winds of Anthos Announcement

Di Harvest Moon: The Winds of Anthos, Pemain akan menjelajahi sebuah tanah atau dataran yang dikenal sebagai Anthos. Dataran tempat tinggal bagi Harvest Sprite, roh yang melindungi manusia dan alam, serta dewi alam yang dikenal sebagai Harvest Goddess.

Bermula dari sekitar 20 tahun yang lalu, letusan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah gunung vulkanik Anthos memaksa Harvest Goddess dan Harvest Sprite-nya menggunakan semua kekuatan mereka untuk melindungi orang-orang Anthos.

Semua orang-orang Anthos diselamatkan, tetapi letusan besar itu membuat desa-desa terputus terpisah satu sama lain. Percaya bahwa desa dan orang-orang yang terpisah suatu hari akan terhubung kembali, Harvest Goddess mengirim surat dalam botol kelaut, dan kunci ajaib kemudian kembali tertidur lelap hingga sang protagonis datang ke Anthos.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Apex Legends Larang Pemainnya Tulis Andrew Tate di Chat?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Apex Legends sudah terkenal dengan kebijakannya untuk menjatuhkan ban bagi pemain yang mengganggu selama bermain. Tampaknya menulis “Andrew Tate” di chat menjadi salah satu larangan bagi pemain. Hal itu disadari salah satu pemainnya yang telah membahas sosok kontroversial itu hingga dijatuhi suspension oleh EA.

Pemain Mengaku Kena Suspension atau Ban Karena Menulis “Andrew Tate” di Chat Apex Legends

Seorang pemain membagikan detail saat ia hanya mengirim pesan “andrew tate cringe” di chat. Lalu ia dijatuhi sanksi suspension oleh EA karena dugaan “ujaran kebencian” selama satu minggu. EA akan menjatuhkan ban permanen jika ia melakukannya kembali setelah masa suspension berakhir.

Do you think this ban is fair? Teammates were discussing Andrew Tate, saying "women belong in the kitchen", I respond with this in text chat before muting both of them. I got banned for a week. I can understand if I said something worse, but this? Tried disputing it & they said it was correct :
by u/onyi_time in apexlegends

Ia membagikan pengalamannya itu pada laman Reddit. Tidak heran, banyak pengguna yang mengkritik keputusan EA. Beberapa dari mereka membandingkan aturan tersebut seperti aturan di dunia dystopia. Pengguna lain sampai mengaku mereka tidak ingin menggunakan fitur chat dalam game.

EA memiliki kebijakan bertajuk “Positive Play Charter”. Melalui kebijakan itu, pihaknya mengaku ingin membentuk komunitas game yang aman, adil, inklusif, dan bermakna bagi semua pemain. Oleh karena itu, pelecehan dan ujaran kebencian baik itu rasisme, misoginis, seksis, dan homophobia akan memicu sanksi berupa ban.

Kasus yang dipicu oleh kebijakan ini ini menjadi salah satu contoh kebijakan ketat Apex Legends yang melarang kata atau topik sensitif. Banyak pemain lainnya yang terkena ban karena ini karena “pelecehan” dan “ujaran kebencian”.

Baca juga: Apex Legends Dirumorkan Akan Tambah Hardcore Mode

Siapa Andrew Tate?

Apex Legends Andrew Tate
Andrew Tate merupakan sosok influencer kontroversial yang mengungkap pendapat misoginis

Andrew Tate sendiri merupakan mantan kickboxer dan influencer asal Inggris. Ia menarik perhatian komunitas gaming dan streaming akhir-akhir ini. Tidak hanya itu, ia memicu kontroversi karena membagikan pendapatnya yang misoginis. Alhasil, ia dapat ban dari hampir semua media sosial.

Tate menjadi topik pencarian populer di Google sampai melampaui Donald Trump dan COVID-19.

Bahkan, pendiri dan CEO G2 eSports, Carlos Rodriguez, pernah terlihat berpesta dengan Tate. Rodriguez sempat membela dirinya bahwa ia berhak berpesta dengan siapapun sebelum akhirnya melakukan permintaan maaf. Alhasil, ia mengundurkan diri sebagai CEO organisasi esports tersebut.

Sebelum terkenal menjadi influencer, Andrew Tate juga pernah menjadi kontestan Big Brother UK pada 2016. Ia didiskualifikasi ketika video dirinya menyerang seorang perempuan menggunakan ikat pinggang menjadi viral. Ia juga terkenal di kalangan komunitas politik kanan jauh.

EA dan Respawn Entertainment belum berkomentar tentang suspension dan ban yang dipicu oleh topik “Andrew Tate”. Ironisnya, Elon Musk justru memulihkan akun Twitter ban dan menjatuhkan ban pada beberapa akun jurnalis.