Category Archives: Gamepedia

Starfield: Guide Main Quest Terakhir – One Giant Leap

GAMEFINITY.ID, Bandung – One Giant Leap merupakan main quest ke-19 sekaligus terakhir di Starfield. Setelah akhir dari Revelation di mana Artifact terakhir berhasil didapatkan, kini saatnya untuk mencapai Unity. Untungnya, tidak ada lagi pertempuran yang harus dihadapi saat menjalankan quest terakhir ini. Namun, ini juga menjadi satu lagi keputusan penting bagi pemain. Karena dari itu, guide ini mengandung SPOILER.

Opsional: Ucapkan Perpisahan pada Constellation

Sebelum memulai langkah sesungguhnya di quest ini, pemain bisa mengucapkan salah perpisahan pada seluruh anggota Constellation. Kunjungi The Lodge di New Atlantis di planet Jemison jika ingin melakukannya. Temui semuanya sampai setiap opsi dialog habis.

Menuju Unity

Starfield Main Quest 19 final

Langkah sesungguhnya dimulai dengan membangun Armillary di spaceship. Jika sudah membangunnya, pemain hanya perlu melengkapi dengan Artifact yang sudah didapat. Setelah itu, naikkan daya untuk Grav Jump. Lakukan Grav Jump menuju System manapun dan pemain akan tiba di sebuah tempat misterius. Jika masih belum ingin melakukannya, pemain dapat mengambil kembali Armillary di spaceship.

Baca juga:

Starfield Main Quest 19 final

Tempat misterius adalah Unity. Pemain akan disambut oleh sosok yang tidak asing, yaitu versi lain dari pemain sendiri. Ia akan memperkenalkan Unity beserta fungsinya. Lalu ia menawarkan dua pilihan, terlahir kembali menjadi Starborn di universe lain atau kembali ke kehidupan lama.

Pilihan Terakhir yang Penting

Benar, keputusan terakhir ini menjadi sangat penting bagi pemain. Jika ingin kembali ke kehidupan lama, pemain bisa berbalik ke jalan saat mereka masuk Unity. Dengan ini, pemain bisa menyelesaikan berbagai side quest dan meneruskan urusan yang belum terselesaikan dalam game. Pemain harus membangun kembali armillary apabila ingin kembali ke Unity.

Sebaliknya, jika ingin terlahir kembali sebagai Starborn, pemain hanya perlu memasuki orb di depan. Terdapat pula diorama masa depan yang akan terjadi jika pemain meninggalkan universe aslinya. Saat mencapai orb itu, pemain sudah menamatkan Starfield sekaligus menyaksikan karakternya terlahir kembali.

Tamatnya Starfield sekaligus menjadi awal baru di Starfield, yaitu New Game Plus. Pada mode ini, pemain akan kehilangan hampir segalanya, kecuali power, level, dan skill. Namun, pemain akan memperoleh sebuah ship Starborn dan suit Starborn.

Jika memutuskan untuk mencapai orb di Unity, One Giant Leap menjadi akhir dari keseluruhan main quest dari Starfield.

Starfield: Guide Main Quest Kedelapanbelas – Revelation

GAMEFINITY.ID, Bandung – Revelation merupakan main quest ke-18 dari Starfield sekaligus menjelang satu lagi quest terakhir. Main quest ini akan memperlihatkan efek dari pilihan pemain saat akhir dari Unearthed. Ditambah, pemain akan menemukan sebuah Artifact terakhir.

Meski bukan benar-benar main quest terakhir, Revelation menjadi quest terakhir yang sesungguhnya di Starfield. Pemain akan menghadapi tantangan tersulit selama gameplay, termasuk saat harus berhadapan dengan boss terakhir. Oleh karena itu, guide ini akan mengandung SPOILER.

Pertarungan Spaceship di Masada III

Starfield Main Quest 18

Setelah menyelesaikan semua main quest sebelumnya di Starfield, terutama Unearthed dan Final Glimpses, pemain bisa memulai Revelation secara otomatis. Kali ini, planet Masada III di Masada System menjadi lokasi tujuan berikutnya. Masada System terletak di bagian tenggara galaksi.

Baca juga: 

Starfield Main Quest 18

Saat tiba di orbit Masada III, konsekuensi dari pilihan pemain pada akhir Unearthed mulai terlihat. Sosok Starborn baik itu The Hunter, The Emissary, atau keduanya, sudah menunggu beserta pasukannya. Mereka akan menyerang spaceship milik pemain. Sosok musuh dapat terlihat sebagai efek dari akhir Unearthed sebagai berikut:

  • Jika memilih untuk membela The Emissary, ia akan tiba dan membantu pemain mengalahkan kapal The Hunter dan pasukannya.
  • Jika memilih untuk membeli The Hunter, ia akan tiba dan membantu pemain mengalahkan The Emissary dan pasukannya.
  • Apabila tidak memilih The Hunter atau The Emissary, keduanya akan menyerang dengan pasukan masing-masing dan pemain harus bertarung sendiri.

Pertarungan luar angkasa ini jauh lebih menantang lebih sebelumnya, terutama kalau pemain tidak memilih untuk membela The Emissary dan The Hunter. Ini bisa saja jauh lebih menyulitkan pemain. Berikut adalah tips untuk menghadapinya:

  • Teruslah bergerak untuk bertahan hidup.
  • Kumpulkan stok Ship Parts untuk repair terlebih dahulu karena serangan Starborn sangat efektif. Segera lakukan repair begitu shield
  • Fokus kalahkan spaceship milik The Hunter, The Emissary, atau keduanya terlebih dahulu. Jika pasukan mereka menyerang, pastikan untuk membuat mereka menyingkir.

The Hunter, The Emissary, atau keduanya akan menyingkir ketika pemain sudah memicu damage yang cukup pada mereka. Selanjutnya, pilih Buried Temple sebagai lokasi pendaratan.

Baca juga: 

Jelajahi Buried Temple

Jika memilih untuk membela salah satu dari keduanya, The Emissary atau The Hunter akan bergabung sebagai companion. Apabila tidak, mereka tidak akan melakukannya. Setelah itu, ikuti marker dengan mengambil arah timur ke dalam Buried Temple. Di sana, terdapat banyak mayat berserakan. Pemain bisa melakukan loot terlebih dahulu untuk mengambil stok peluru dan beberapa item healing lainnya.

Saat tetap melewati deretan mayat, sosok Starborn bernama Guardian Musa akan menyambut dan pemain harus mengalahkannya.

Kalahkan Guardian Musa

Starfield Main Quest 18

Guardian Musa memiliki ability membuat duplikat dirinya sendiri sebanyak maksimal enam kloning. Hal ini bisa merepotkan bagi pemain, pasalnya tidak hanya mengalahkan Guardian Musa asli, tetapi juga semua kloningnya.

Ia akan terus melempar granat sebagai aslah satu penyerangan. Untuk mengatasinya, tetap bergerak dan hindari deretan kontainer yang mudah terbakar. Ditambah, pemain bisa memancing Guardian Musa untuk melakukan teleport demi mendekati. Jika ia sudah mendekat, gunakan senjata jarak dekat yang sangat kuat seperti Refined Big Bang.

Jika ingin tetap membuat jarak dari Guardian Musa, coba pakai senjata jarak jauh agar memungkinkan menghindari granat. Ditambah, Power Reactive Shield yang didapat dari side quest Power from Beyond dapat membantu pemain bertahan dari serangannya.

Begitu Guardian Musa terkalahkan, pemain memperoleh satu Quantum Essence. Ambil arah barat daya untuk lanjutkan perjalanan. Masih ada beberapa mayat dalam perjalanan yang bisa di-loot agar membantu. Ikuti mayat-mayat tersebut menuju dalam Buried Temple.

Memasuki Buried Temple, beberapa mayat Ecliptic Soldiers terlihat hidup kembali. Inilah momen saat pemain harus menghadapi musuh berikutnya, Guardian Athaliah.

Kalahkan Guardian Athaliah dan Ecliptic Soldiers

Starfield Main Quest 18

Guardian Athaliah menjadi orang yang bertanggung jawab dalam menghidupkan kembali Ecliptic Soldiers. Ecliptic Soldiers akan menyerang pemain terlebih dahulu. Coba untuk basmi mereka hingga Guardian Athaliah akhirnya muncul. Tentu saja, ia menjadi target sebelum menuju tahap selanjutnya.

Fokus untuk menyerang Guardian Athaliah saat ia muncul. Namun, ia memiliki kemampuan warp menjadi salah satu dari Ecliptic Soldiers. Ia akan kembali setelah quest marker muncul lagi. Tetap fokus menyerangnya sambil membasmi sosok anak buah. Setelah terkalahkan, ambillah Ecliptic Base ID Card yang terjatuh.

Baca juga: 

Ikuti marker hingga tiba di sebuah pintu besar berwarna merah. Gunakan Ecliptic Base ID Card untuk membukanya. Setelah itu, pemain akan memasuki pintu menuju dalam Ecliptic Base.

Anomali Pertama

Starfield Main Quest 18

Ikuti marker hingga melewati sebuah pintu plastik di mana sebuah anomali berada. Saat memasukinya, pemain akan menyaksikan momen pertama dalam Starfield, yaitu ketika bersama Lin dan Heller untuk menemukan Artifact pertama. Tetap ikuti marker hingga akhirnya keluar dari anomali.

Kemudian, dua Starborn bernama Guardian Tueta dan Guardian Rinn muncul dengan serangan mendadak. Mereka akan memanggil pertahanan elektronik berupa robot dan turret untuk membasmi pemain.

Keduanya akan melempar granat sebagai bentuk penyerangan. Dekati mereka untuk lakukan penyerangan. Berhati-hatilah saat mereka mulai mengayunkan lengan, itu menjadi pertanda pelemparan granat.

Jika berhasil mencapai Control Room di tengah ruangan, coba untuk buka kunci pintu menggunakan digipack dan hack terminal untuk mengubah seting friend/foe. Robot dan Turret akan membantu menyerang Guardian Tueta dan Guardian Rinn dengan seting tersebut.

Setelah keduanya terkalahkan, salah satu dari keduanya menjatuhkan Ecliptic Base Key. Ambil kunci itu dan ikuti marker hingga mencapai sebuah pintu kuning.

Anomali Kedua

Starfield Main Quest 18

Kembali ikuti marker hingga mencapai anomali kedua. Begitu memasukinya, pemain mendapat dirinya berhadapan dengan Petrov di Scow seperti saat di main quest No Sudden Moves. Basmi dia setelah berbicara dengannya. Ambil semua dari mayatnya, termasuk Private Quarters Key yang dibutuhkan untuk membuka pintu di belakangnya. Dekati kembali anomali di dalamnya.

Baca juga:

Sekembalinya dari anomali pemain akan berada di jalan masuk menuju gua bawah tanah. Tetap jalan lurus menuju sebuah elevator.

Anomali Ketiga

Saat turun menggunakan elevator, pemain akan mengalami anomali ketiga. Kali ini, momen di main quest High Price to Pay terlihat. Bedanya, Vladimir terlihat memegang mayat karakter pemain yang telah tewas. Berbaliklah dan pemain akan keluar dari anomali itu.

Setelah keluar dari elevator, pemain berada di sebuah gua raksasa. Pemain bisa mengambil loot terlebih dahulu tepat setelah turun dari anomali, terutama bagi yang sudah kesulitan menghadapi beberapa musuh sebelumnya.

Starfield Main Quest 18

Ikuti marker untuk melewati satu-satunya jalan. Pada akhirnya, pemain akan menghadapi Guardian Fionn. Ia memiliki kemampuan membuat kloning pemain lengkap dengan senjatanya. Sangat penting untuk membasmi mereka segera sambil berfokus pada Guardian Fionn.

Terkadang, Fionn akan tiba-tiba muncul di hadapan pemain setelah menghilang dan menyerang dengan menusukkan benda tajam. Jika ini terjadi, segera gunakan senjata jarak dekat untuk memicu damage yang besar dan segera lakukan healing. Gunakan beberapa item untuk damage resistance seperti Battlestim, Boutdicca, atau Heal Gel agar membantu menghadapi deretan kloning. Pada akhirnya, Fionn harus tetap menjadi fokus pemain.

Lebih penting lagi, pemain harus tetap bergerak. Hanya berdiam diri tidak akan membantu untuk mengalahkan Guardian Fionn. Penggunaan Reactive Shield bisa menyelamatkan pemain dari serangan para kloning sekaligus memiliki peluang terlempar balik.

Setelah Guardian Fionn terkalahkan, kini saatnya untuk ikuti marker menuju sebuah pintu terakhir, pintu menuju dalam Buried Temple.

Final Boss: The Hunter, The Emissary, atau Keduanya

Starfield Main Quest 18

Akhirnya pemain bertemu kembali dengan The Hunter, The Emissary, atau keduanya, sekali lagi bergantung pada keputusan pada akhir Unearthed. Pemain akan menghadapi salah satu atau keduanya sebagai final boss di Starfield. Berikut adalah rekap yang menentukan final boss:

  • Jika memilih membela The Emissary, The Hunter akan menjadi final boss.
  • Jika memilih membela The Hunter, The Emissary akan menjadi final boss.
  • Apabila tidak memilih keduanya, The Emissary dan The Hunter sekaligus menjadi final boss.

Pemain bisa menghadapi pertarungan utama terakhir di Starfield. Jika tidak percaya diri, terdapat satu lagi alternatif, yaitu persuasi. Yakinkan mereka untuk mengakhiri konflik dengan damai, otomatis pemain berpeluang mendapat Artifact terakhir tanpa harus bertarung. Kalau persuasi berakhir gagal, pemain tidak memiliki pilihan lain selain bertarung.

Menghadapi Final Boss

The Hunter and The Emissary memiliki berbagai power untuk mengalahkan pemain. Sering sekali mereka memakai ability Solar Flare, Gravity Well, Parallel Self, dan Gravity Wave. Salah satu dari ability itu dapat memudahkan keduanya membuat kloning sendiri. Kloning The Hunter lebih sedikit daripada The Emissary, membuatnya relatif mudah untuk terkalahkan. Sebaliknya, The Emissary memiliki banyak kloning dan sering sekali melakukan healing. Tidak hanya itu, The Emissary juga memiliki kemampuan teleport yang bisa mengecoh pemain.

Pemain juga akan berpindah tempat ke tempat lain di sebuah parallel universe sambil melakukan damage pada kedua Starborn itu. Misalnya di The Lodge di New Atlantis, anggota Constellation akan ikut menyerang; di Astral Lounge di Neon, seluruh pengunjung akan berlarian panik; dan NASA Landmark, di mana pemain akan mengalami pertarungan dengan zero gravity.

Tetap perhatikan health bar karena setiap serangan dari kedua Starborn bisa saja mengurangi HP lebih banyak. Pemain bisa kembali bertarung dengan jarak dekat, lebih efektifnya, senjata ballistic dan shotgun menjadi pilihan utama.

Begitu salah satu atau keduanya terkalahkan, pemain bisa loot dari mayatnya. Masing-masing dari mereka memiliki senjata Legendary unik yang bisa diambil, yaitu Eternity Gate, particle beam rifle milik The Emissary; dan/atau Unmitigated Violence, laser rifle milik The Hunter. Keduanya bisa dibilang sebagai salah satu senjata terbaik di Starfield. Patut diingat, salah satu dari keduanya tidak bisa diambil jika pemain berhasil melakukan persuasi.

Ambil Artifact

Terakhir, ambil Artifact dari hadapan pemain. Artifact tersebut adalah Artifact Mau, Artifact terakhir sebelum menuju Unity. Saat pemain sudah kembali di spaceship-nya, main quest Revelation sudah berakhir. Kini, pemain akan mencapai Unity di main quest terakhir Starfield, One Giant Leap.

Franchise Activision Blizzard yang Bisa Di-revive setelah Akuisisi Microsoft

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft akhirnya resmi mengakuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar. Berarti perusahaan game di balik deretan franchise blockbuster seperti Call of Duty, Crash Bandicoot, Warcraft, Overwatch, dan Candy Crush sudah tergabung dengan Microsoft Gaming, sama seperti Zenimax Media selaku pemilik Bethesda Softworks.

Pengesahan akuisisi ini bisa menjadi kabar gembira bagi penggemarnya. Tidak hanya itu, penggemar ternyata menginginkan beberapa franchise game besutan Activision Blizzard mendapat revival setelah lama tidak terdengar. Berikut adalah deretan game klasik yang bisa di-revive setelah akuisisi Microsoft.

Tony Hawk’s Pro Skater

Activision Blizzard revival Tony Hawks Pro Skater

Tony Hawk’s Pro Skater bisa dianggap sebagai salah satu pionir game skateboard. Pertama kali muncul pada 1999, franchise tersebut mendapat pujian dari kritikus berkat gameplay inovatifnya. Sempat hiatus pada 2015 karena lisensi Tony Hawk sudah habis, Activision sempat me-revive franchise tersebut pada 2020 dengan Tony Hawk’s Pro Skater 1+2. Namun, judul itu hanya remake dua game pertamanya.

Sayangnya, Tony Hawk’s Pro Skater 3 + 4 terpaksa dibatalkan karena penggabungan Vicarious Visions dengan Blizzard. Namun, akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft setidaknya menambah peluang franchise game skateboard ini mendapat revival dengan judul baru yang bukan sekadar remaster. Penggemar pastinya sangat ingin menikmati gameplay khas dari Tony Hawk’s Pro Skater yang tak tertandingi oleh game skateboard pesaing.

Spyro the Dragon

Activision Blizzard revival Spyro the Dragon

Spyro the Dragon bisa dibilang sebagai ikon game konsol pada 1990-an bagi segala usia. Tidak heran banyak penggemar yang menginginkan franchise ini comeback. Activision terakhir kali merilis entri baru saat 2018 dengan Spyro Reignited Trilogy, remaster dari tiga game pertamanya. Game tersebut menuai pujian dan memperkenalkan karakter naga mungil itu pada gamer generasi baru.

Sejak saat itu, belum begitu banyak terdengar tentang Spyro. Setidaknya muncul sebagai karakter DLC di Crash Team Racing Nitro Fueled. Mengingat penggemar Spyro masih sangat masif, bukan tidak mungkin franchise ini bisa kembali dengan entri baru atau setidaknya satu lagi judul remaster sama seperti Crash Bandicoot.

Prototype

Activision Blizzard revival Prototype

Mengingat maraknya game single-player dengan open world saat ini, Prototype mendapat peluang untuk comeback, setidaknya setelah akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Game pertamanya mendapat pujian dari kritikus dan dibandingkan dengan franchise Infamous milik PlayStation. Jika harus membandingkannya dengan game modern, Marvel’s Spider-Man bisa menjadi contohnya.

Dunia open world dangan sistem parkour dari kedua game-nya sudah membuat penggemar kagum, meski begitu Prototype 2 ternyata disebut mencapai penjualan kurang memuaskan, mengurangi peluang satu lagi sekuel saat itu. Namun, Activision bisa membuat Prototype 3 untuk mengikuti tren game open world yang marak saat ini.

Guitar Hero

Activision Blizzard revival Guitar Hero Live

Sudah bukan rahasia penggemar ingin Activision me-revive Guitar Hero setelah akuisisi Microsoft. Bahkan, sudah ada laporan bahwa entri terbaru franchise rhythm game klasik itu sedang dalam pengerjaan. Ini memungkinkan penggemar bisa menikmati kembali rhythm game favorit mereka dalam kemasan baru.

Guitar Hero sempat mati suri pada 2009 karena oversaturation, terlalu banyak sekuel dan spin-off yang rilis. Sempat hidup kembali dengan Guitar Hero Live pada 2015, entri tersebut masih cukup mengecewakan. Namun, mengingat penggemar setia masih ingin memainkannya sambil memegang guitar controller khas, peluang keberhasilan revival Guitar Hero sangat besar jika masih mempertahankan elemen gameplay terkenalnya.

Baca juga:

Starcraft

Activision Blizzard revival Starcraft

Starcraft menjadi franchise game real-time strategy yang sudah menjadi favorit penggemar selama dua dekade terakhir. Meski begitu, dukungan konten baru untuk Starcraft II sudah dihentikan pada akhir 2020. Namun, penggemar tetap setia memainkannya. Faktanya, franchise RTS ini memiliki cerita penuh lore kompleks di campaign dan gameplay menantang.

Dewasa ini, genre RTS mungkin tidak sebesar genre game populer lain seperti shooter, battle royale, dan MOBA. Starcraft bisa menjadi refresh bagi pemain yang jenuh dengan ketiga genre tersebut. Mungkin saja Blizzard memiliki peluang untuk membuat revival dari Starcraft.

Itulah franchise game Activision Blizzard yang bisa di-revive setelah akuisisi Microsoft.

Overwatch 2: Mengenal Karakter Junker Queen, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung Junker Queen merupakan hero yang debut saat peluncuran resmi Overwatch 2. Bersama dengan Sojourn dan Kiriko, ia pertama kali muncul di season 1. Junker Queen bisa dibilang sebagai hero tank yang memiliki ability combat layaknya hero DPS.

Hero tank ini bisa dibilang cocok untuk disebut sebagai Berserker berkat keunikannya. Ia harus menyerang musuh demi bertahan hidup, alhasil ia mendapat healing sebagai efek dari serangannya. Namun, ia juga rentan terbunuh saat pertarungan. Junker Queen akan cocok bagi pemain yang ingin mengutamakan penyerangan agresif.

Cara Unlock Junker Queen di Overwatch 2

Formula untuk meng-unlock Junker Queen di Overwatch 2 tidak jauh berbeda dari Sojourn dan Kiriko. Jika sebelumnya Junker Queen tersedia secara default pada season 1, kini terdapat dua cara untuk melakukannya. Cara pertama adalah membelinya seharga 900 Overwatch Coins. Cara keduanya, pemain wajib menyelesaikan tantangan sebagai berikut:

  • Menangkan 35 game queued sebagai All Roles atau tank di Quick Play, Competitive, dan No Limites.
  • Basmi tiga bot menggunakan Scattergun di Practice Range sebagai Junker Queen.
  • Buff dua bot dengan sekali penggunaan Commanding Shout di Practice Range sebagai Junker Queen.
  • Lakukan recall Jagged Blade yang tertempel di bot musuh di Practice Range sebagai Junker Queen.
  • Gunakan Carnage di bot musuh yang tertarik oleh Jagged Blade di Practice Range sebagai Junker Queen.
  • Gunakan Adrenaline Rush untuk melakukan healing diri sendiri di Practice Range sebagai Junker Queen.\
  • Picu damage pada dua bot dengan sekali penggunaan Rampage di Practice Range sebagai Junker Queen.

Mengenal Ability Junker Queen di Overwatch 2

Scattergun (Primary Weapon)

Overwatch 2 Junker Queen Scattergun

Scattergun merupakan senjata andalan milik Junker Queen berupa sebuah shotgun. Damage untuk non-headshot relatif cukup rendah. Namun, shotgun ini mampu memicu damage lebih tinggi saat melakukan headshot dalam jarak menengah.selama tepat pada bidikan.

Adrenaline Rush (Passive Ability)

Overwatch 2 Junker Queen Adrenaline Rush

Jika musuh mengalami wound, ia akan mengalami damage selama waktu tertentu. Hal itu justru menguntungkan Junker Queen dengan Passive-nya, Adrenaline Rush. Adrenaline Rush membuat dirinya mendapat healing dari setiap damage yang terpicu oleh wound pada musuh.

Jagged Blade

Overwatch 2 Junker Queen Jagged Blade

Ability khas Junker Queen adalah Jagged Blade. Saat menggunakannya, ia akan melempar Jagged Blade untuk memicu wound pada musuh target. Ia bisa menariknya kembali bersama dengan musuh yang terkena ke hadapannya. Jika menggunakan sambil menggenggam, musuh juga akan mengalami wound.

Kecepatan Jagged Blade memang sedikit lambat, tapi efek healing-nya sangat bermanfaat agar ia bisa bertahan. Setidaknya, ability ini memiliki cooldown yang cukup singkat, yaitu 6 detik. Jagged Blade bisa dimanfaatkan untuk mengincar musuh yang menjadi sasaran empuk.

Carnage

Overwatch 2 Junker Queen Carnage

Carnage menjadi satu lagi ability yang bisa memicu efek wound. Junker Queen akan mengambil sebuah palu raksasa dan menghantam semuanya di depannya dalam radius 5 meter. Setiap musuh yang terkena Carnage akan mengalami damage cukup banyak sekaligus efek wounded. Cooldown untuk ability ini memiliki durasi 8 detik.

Ability ini memiliki animasi yang jelas, sehingga musuh akan tahu saat untuk menghindar. Namun, jika musuh sedang mengalami slow atau Jagged Blade sedang menariknya, serangan tersebut dapat menguntungkan bagi Junker Queen. Tidak hanya memicu damage lumayan bagi musuh, tetapi juga Junker Queen mendapat healing.

Commanding Shout

Overwatch 2 Junker Queen Commanding Shout

Commanding Shout menjadi ability yang bisa membantu Junker Queen bertahan lebih lama selama pertarungan. Ia akan berseru untuk membuat lingkaran di sekitarnya. Ia dan rekannya dalam radius tersebut akan mendapat tambahan HP dan kecepatan pergerakan selama durasi singkat.

Ability ini memiliki cooldown 14 detik dengan durasi 5 detik untuk Junker Queen sendiri dan 3 detik untuk rekannya.

Rampage (Ultimate Ability)

Overwatch 2 Junker Queen Rampage

Ultimate Ability milik Junker Queen adalah Carnage. Ia akan melakukan charge dan menyerang semua musuh di hadapannya. Setiap musuh yang terkena Rampage akan mendapat wound dan tidak mampu menerima healing untuk sementara waktu.

Sama seperti Carnage, Rampage juga tidak selalu susah untuk dihindari bagi musuh, terutama bagi yang berada di belakang tank. Akan tetapi, Ultimate ini justru mematikan bagi musuh.

Baca juga:

Kelebihan dan Kekurangan Junker Queen di Overwatch 2

Meski faktanya ia menjadi hero tank, Junker Queen bisa menjadi sosok hero damage yang kuat. HP-nya mungkin lebih kecil daripada kebanyakan hero tank lainnya dan tidak memiliki shield, ia bisa membuat kekacauan di barisan depan untuk musuh.

Tanpa shield, ia bisa saja terhentikan karena headshot jarak jauh dari musuh meski ability self-healing-nya. Oleh karena itu, ia bisa terkalahkan dengan mudah oleh musuh. Solusinya, ia harus pergi bersama healer atau setidaknya hero damage lain untuk mengecoh musuh. Saat berhadap dengan musuh sendiri, ia akan menghadapi lebih banyak bahaya.

Kombinasi Hero yang Cocok untuk Junker Queen di Overwatch 2

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, berikut adalah kombinasi hero yang cocok untuk Junker Queen di Overwatch 2:

  • Cassidy: Mengingat Junker Queen unggul dalam serangan melee, tidak heran ia membutuhkan bantuan dari hero damage jarak jauh. Cassidy bisa menjadi contoh terbaik untuk membantunya. Cassidy bisa memicu stun pada musuh agar Junker Queen bisa memaksimalkan ability-nya. Terlebih, keduanya memiliki potensi damage besar dari headshot yang bisa membunuh musuh kuat.
  • Mei: Mei bisa membantu agar serangan Junker Queen lebih mudah dan tetap sasaran. Caranya, ia dapat memicu stun dan slow pada musuh. Mei juga bisa melindungi Junker Queen dari bahaya menggunakan Ice Wall-nya.
  • Moira: Ability healing dan damage Moria bisa terkombinasikan secara harmonis dengan milik Junker Queen. Junker Queen sudah memiliki ability self-healing dari wound pada musuh, memudahkan Moria untuk memicu lebih banyak damage.

Overwatch 2: Mengenal Karakter Tracer, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung Tracer merupakan salah satu karakter terikonik dan terpopuler di Overwatch 2. Ia bahkan menjadi cover girl untuk game pendahulunya, Overwatch. Meski sangat terkenal di kalangan pemula dan tersedia secara default, faktanya hero asal Inggris ini menjadi salah satu hero tersulit saat digunakan.

Tracer juga terkenal sebagai hero DPS dengan kecepatan lincah dan memiliki mobilitas tinggi. Di balik semua itu, ia memiliki 150 HP, menjadikannya salah satu hero dengan HP terendah di Overwatch 2. Penggunaan ability-nya juga membutuhkan skill tinggi oleh pemain agar bisa bertahan lama selama pertarungan.

Daftar Ability Tracer di Overwatch 2

Pulse Pistols (Primary Weapon)

Overwatch 2 Tracer Pulse Pistols

Senjata andalan milik Tracer di Overwatch 2 adalah Pulse Pistols, dua buah pistol yang menembakkan peluru secara cepat dan memicu damage secara bersamaan. Karena kecepatannya yang tinggi, senjata ini lebih efektif jika digunakan dalam jarak dekat, memicu damage lebih tinggi.

Akan tetapi, kapasitas pelurunya relatif rendah meski senjatanya memiliki kecepatan tembak tinggi. Pemain harus berhati-hati saat reloading. Saat menembak, pastikan untuk selalu menjangkau target musuh dalam menembak. Ditambah lagi, Pulse Pistols akan kesulitan dalam menyerang musuh yang terbang di udara.

Blink

Overwatch 2 Tracer Blink

Blink menjadi salah satu ability khas dari Tracer di Overwatch 2. Ability ini akan membuatnya melakukan teleport menuju arah yang dituju dalam jarak pendek. Biasanya pengguna Tracer mengandalkan Blink untuk melarikan diri, mengecoh musuh, atau memperlebar jarak dengan musuh.

Ia memiliki tiga charge untuk menggunakan ability ini, masing-masing charge akan terisi selama tiga detik. Berkat ini, ia menjadi pemecah fokus pada musuh.

Recall

Overwatch 2 Tracer Recall

Selain Blink, Recall juga menjadi ability khas bagi Tracer. Saat menggunakannya, Tracer akan melakukan “rewind” dirinya menjadi dalam kondisi tiga detik lalu. Otomatis, ini akan me-reset statusnya, baik itu HP, buff, dan peluru, menjadi seperti saat tiga detik lalu. Ability ini memiliki cooldown 12 detik.

Recall bisa digunakan agar Tracer mampu bertahan hidup. Banyak yang juga menggunakan ability ini untuk melarikan diri dari situasi berbahaya.

Pulse Bomb (Ultimate Ability)

overwatch 2 Tracer Pulse Bomb

Pulse Bomb menjadi Ultimate Ability milik Tracer. Saat aktif, ia akan melemparkan sebuah bom atau granat lengket di hadapannya hingga menyentuh tanah. Jika bertubrukan dengan satu hero musuh, bom itu akan menjadi melekat. Beberapa detik kemudian, Pulse Bomb akan meledak dan memicu damage pada setiap musuh di dekatnya.

Akan tetapi, Tracer bisa ikut terkena damage jika ia masih berada di dekat area Pulse Bomb-nya sendiri. Tidak heran sering sekali pemain pemula menyaksikan karakter perempuan asal Inggris itu ikut terbunuh. Untuk menghindarinya, pemain bisa mengombinasikannya dengan Blink dan Recall. Gunakan Blink terlebih dahulu sebelum melempar Pulse Bomb, kemudian pakai kembali Blink atau Recall demi melarikan diri dari ledakan.

Baca juga:

Kelebihan dan Kelemahan Tracer di Overwatch 2

Sebagai hero DPS, Tracer memiliki pergerakan yang lincah. Ability Pulse dan Recall bisa digunakan sebagai pengecoh musuh agar mereka kesulitan membidik. Sering sekali, banyak pemain pro merekomendasikan pemain yang pertama kali memainkan Tracer agar berperan sebagai skirmisher.

Akan tetapi, ia juga hanya memiliki total 150 HP, menjadikannya salah satu hero dengan HP terendah. Ia harus bergantung pada mobilitas untuk bertahan hidup. Ia juga sangat rapuh saat berhadapan dengan beberapa hero yang bisa mengatasi mobilitasnya, salah satunya Ana dengan Sleep Dart, Sombra dengan Hack, dan Moira dengan Biotic Grasp.

Kombinasi Hero yang Cocok dengan Tracer di Overwatch 2

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya yang sudah disebutkan, berikut adalah hero yang cocok untuk dikombinasikan dengan Tracer di Overwatch 2:

  • Ana: Ana menjadi salah satu hero yang bisa melakukan healing pada tracer terus menerus. Pasalnya, ia menjadi hero support dengan kemampuan healing jarak jauh. Tidak hanya itu, damage ability milik Tracer juga bisa dikombinasikan dengan Biotic Grenade dan Nano Boost milik Ana, memudahkannya untuk membasmi musuh.
  • Genji: Terkenal sebagai salah satu dive duo terpopuler di Overwatch 2, Genji dan Tracer bisa bekerja sama denan harmonis dalam menyelinap di formasi belakang musuh dan membunuh hero Support musuh. Ditambah, Genji memiliki mobilitas secara vertikal, sementara Tracer memiliki mobilitas secara horisontal, membuat mereka bisa memburu musuh dengan mudah.
  • Winston: Dalam lore, Winston memiliki pertemanan yang sangat erat dengan Tracer. Tidak heran banyak pemain yang mengombinasi keduanya hingga memicu hasil yang sangat baik. Winston menjadi salah satu tank yang bisa menyusul Tracer berkat Jump Dive-nya, memudahkannya untuk melindungi menggunakan Barrier Protector.

Overwatch 2: Mengenal Karakter Ana, Guide Gameplay

GAMEFINITY.ID, Bandung – Blizzard telah mengungkap bahwa Ana menjadi hero yang paling banyak dipakai pemain Overwatch 2. Ia menjadi hero yang paling banyak dipilih saat match selama 12 bulan terakhir semenjak peluncuran. Tidak heran, hero yang disebut sebagai mantan sniper itu menjadi salah satu karakter support terhebat.

Mendengar fakta tersebut, tidak heran banyak pemain pemula yang ingin mencoba menggunakan Ana saat match di Overwatch 2. Namun, Ana tidak tersedia sebagai karakter default, membutuhkan syarat untuk meng-unlock-nya. Ditambah, ia terkenal sebagai salah satu karakter support yang cukup sulit. Di balik semua itu, ia memiliki ability yang berpotensi mengubah keadaan pertarungan.

Cara Unlock Ana di Overwatch 2

Meski tidak tersedia secara default untuk pemain baru, untungnya cara meng-unlock-nya sangat sederhana. Pemain harus menyelesaikan empat match di mode apapun. Dengan begitu, pemain baru bisa mulai menggunakan Ana di Overwatch 2.

Daftar Ability Ana di Overwatch 2

Biotic Rifle (Primary Weapon)

Overwatch 2 Ana Biotic Rifle

Senjata utamanya, Biotic Rifle, memiliki dua fungsi, menyembuhkan rekan tim sekaligus menembak musuh. Lebih istimewanya lagi, pemain tidak perlu menekan tombol khusus untuk mengganti fungsi. Cukup bidik rekan tim untuk lakukan healing atau musuh untuk menembak. Biotic Rifle akan memberi 70 damage pada musuh atau 70 HP pada rekan tim.

Rifle tersebut bukanlah sebuah senjata sniper, maka Ana tidak akan bisa melakukan headshot. Sisi positifnya, senjata tersebut merupakan hit-scan, berarti akan menuju target sesuai bidikan.

Sleep Dart

Overwatch 2 Ana Sleep Dart

Sleep Dart menjadi aset terunik bagi Ana. Ia akan menembakkan dart yang akan membuat targetnya tertidur selama lima detik. Sang target akan terbangun jika terkena serangan.

Ability ini bisa menghentikan aksi beberapa hero terkuat di Overwatch 2 seperti Roadhog dan Ramattra, bahkan saat mereka menggunakan Ultimate. Sayangnya, ability ini memiliki cooldown 14-15 detik, durasi yang cukup lama. Untuk hasil terbaik, gunakanlah untuk menghentikan serangan agresif dan Ultimate musuh.

Biotic Grenade

Overwatch 2 Ana Biotic Grenade

Sama seperti Biotic Rifle, Biotic Grenade juga memiliki dua fungsi secara bersamaan, yaitu memicu damage sekaligus menghalangi healing pada musuh dan healing Ana serta rekan timnya. Tidak hanya itu, Biotic Grenade juga bisa menjadi penyelamat bagi tim untuk mempercepat healing.

Saat terlempar dan mengenai target dalam radius empat meter, semua hero di sekitar area akan terkena efeknya selama 3 detik. Semua rekan tim di sekitar area tersebut akan ter-heal 100 HP, sementara musuh akan mendapat 60 damage. Biotic Grenade bisa dikombinasikan dengan Sleep Dart, terutama jika mencapai target tank musuh.

Nano Boost (Ultimate Ability)

Overwatch 2 Ana Nano Boost

Ultimate-nya, Nano Boost, menjadi ability support offensive favorit bagi pemain. Nano Boost membantu meningkatkan offense rekan tim dan memicu serangan ber-damage tinggi, termasuk menjadikan Ultimate biasa sebagai mematikan. Tidak hanya itu, sang target akan menerima 50 persen lebih sedikit damage saat terkena serangan musuh sambil melakukan healing. Durasi Ultimate ini berlaku selama delapan detik.

Ia juga bisa menggunakan Nano Boost untuk menyelamatkan hero yang sedang memiliki HP kritis atau tengah akan di-kill. Ditambah, penggunanya perlu memberitahu siapa di antara rekan timnya yang akan mendapat Nano Boost-nya demi mendapat efek terbaik.

Baca juga:

Kelebihan dan Kekurangan Ana di Overwatch 2

Gelar hero yang paling banyak dipilih di Overwatch 2 mungkin akan mencuri perhatian pemain pemula. Namun, Ana sering sekali terkenal disebut sebagai salah satu hero tersulit yang dipergunakan. Ia lebih cocok bagi pemain yang bisa bekerja sama dengan timnya.

Ia memiliki berbagai cara untuk melakukan healing dan menambah kekuatan pada rekan timnya. Kelebihan lainnya adalah ia mampu menghentikan tim musuh, terutama berkat Sleep Dart dan Biotic Grenade.

Akan tetapi, ia memiliki kesulitan dalam menghadapi close-quarter combat, misalnya saat menghadapi hero dengan mobilitas tinggi seperti Tracer. Ditambah, senjatanya sangat bergantung pada akurasi serta pergerakannya cukup lambat. Inilah mengapa dirinya menjadi salah satu hero tersulit dimainkan di Overwatch 2. Untuk mengatasinya, pemain harus memiliki benar-benar bekerja sama dengan rekan timnya.

Kombinasi Hero yang Cocok dengan Ana di Overwatch 2

Untuk memaksimalkan manfaat dari ability Ana, terdapat beberapa hero yang cocok untuk dikombinasikan selama match, terutama kebanyakan tank yang bisa lebih tanky dan berpotensi memicu damage tinggi bagi musuh. Berikut adalah contoh hero yang cocok untuk dikombinasikan:

  • Reinhardt: Reinhardt tentu menjadi tank yang cukup populer saat dikombinasikan Tidak heran, Ana bisa membantu Reinhardt bertahan lebih lama sekaligus tidak terhentikan dengan serangannya yang lebih kuat dengan Nano Boost.
  • Ramattra: Ana dan Ramattra bisa saling melengkapi saat dikombinasikan. Ramattra bisa melindungi Ana yang lebih rapuh dan lambat saat menggunakan omnic form-nya. Emesis form bisa lebih menguntungkan lagi jika mendapat Nano Boost, menjadikannya sebagai serangan mematikan baik dalam jarak dekat dan menengah.
  • Genji: Sering disebut sebagai Nanoblade Duo, tidak heran Genji dan Ana bisa menjadi duo yang kuat. Kombinasi ini juga bergantung pada kemampuan pemain. Dragonblade milik Genji akan hampir menjamin bisa membunuh banyak musuh saat mendapat Nano Boost. Terlebih, Ana juga bisa melindungi Genji saat berada momen kritis dari jarak jauh.