Category Archives: Gamepedia

Dave Bautista, Pegulat WWE Ingin Bermain Film Gears Of War

GAMEFINITY.ID Kutai Kartanegara – Dave Bautista sepertinya benar-benar ingin ikut ambil bagian dalam film adaptasi game Gears of War, yang akan diproduksi oleh Netflix. Hal ini bisa dilihat dari video unggahannya di Twitter, yang menampilkan dirinya tengah memengenakan armour ikonik yang ada dalam game.

Minggu lalu, Netflix telah mengumumkan akan mengadaptasi salah satu seri video game action-shooter, Gears of War, menjadi sebuah film dan series. Dan hingga artikel ini ditulis, masih belum ada informasi resmi terkait siapa saja yang akan menjadi pemeran utamanya. Meski demikian, salah seorang aktor Hollywood yang juga merupakan mantan pegulat WWE, Dave Bautista, telah menawarkan dirinya sendiri untuk ikut andil dalam live action sebagai salah satu pemeran utama.

Hal ini terlihat dari unggahan Twitter milik bintang Guardian of the Galaxy itu, yang menampilkan dirinya tengah menngenakan armour ikonik dari seri video game.

“Saya tidak bisa membuat ini lebih mudah. @gearsofwar @netflix #marcusfenix #GearsofWar,” tulisnya dalam postingan.

Baca juga: Electronic Arts Patenkan Sistem Kontroler Otomatis

Dave Batista Mantan Pegulat WWE
Peran Impian Dave Bautista

Peran Impian Dave Bautista

Mengutip dari laman web IGN, video unggahan sang aktor sebenarnya bukanlah sebuah rekaman baru, karena video tersebut berasal dari trailer Gears 5 (2019) yang menampilkan Bautista, setelah ia diumumkan sebagai playable character dalam DLC.

Pengumuman dari Netflix sepertinya membuat Bautista berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk, sekali lagi, tampil sebagai Marcus Fenix. Dirinya bahkan pernah menolak peran dalam franchise Fast and Furious untuk mengejar film Gears of War, dan menggambarkan Marcus Fenix sebagai “peran impiannya”.

“Mereka ingin berbicara dengan saya tentang Fast and the Furious, dan saya berkata ‘Saya tidak tertarik, mari kita bicara tentang [karakter Gears of War] Marcus Fenix,’” ucapnya (via IGN).

Film Gears of War sendiri, sebenarnya telah dikerjakan setidaknya sejak tahun 2007, namun sempat terhenti karena berbagai macam kendala. Proyek film ini kemudian film berpindah tangan dari New Line ke Universal, hingga pada akhirnya menuju Netflix.

Gears of War awalnya dirilis pada tahun 2006 di PC dan Xbox. Bercerita tentang para pasukan yang memulai misi terakhir, hingga kemudian putus asa untuk mengakhiri perang antara manusia melawan “The Locust” di sebuah planet bernama Sera.

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di https://gamefinity.id/

Alasan Anime Jepang Turn-Based Banyak Diadaptasi Jadi Game

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Turn-Based merupakan salah satu genre game yang cukup populer. Banyak game yang menggunakan genre ini, dan umumnya terkemas dalam game action. Tapi tahukah Gfers? Mengapa banyak game adaptasi dari anime merupakan turn-based?.

Alasan Kebanyakan Game yang Diadaptasi dari Animasi Jepang adalah Turn-Based

Banyak game animasi Jepang atau yang biasa dikenal dengan anime ini memiliki cerita dan mekanisme serial yang menarik. Tidak sedikit developer hingga publisher yang menggarap anime tersebut kedalam game.

Sayangnya, mengapa banyak game hasil adaptasi tersebut adalah turn-based, walau juga tidak sedikit yang masih hadir dengan gaya lain seperti openworld. Berikut alasan mengapa banyak game adaptasi dari anime adalah Turn-based.

Baca Juga : Perbedaan Story yang dibawakan Arknights dengan Anime-nya

Game Berdasarkan Turn-Based Memiliki Mekanisme yang mudah

Anime Adaptation is Turn-Based?
Mekanisme yang Mudah – Kebanyakan Turn-Based merupakan Adaptasi dari Anime. Kenapa?

Pada dasarnya kebanyakan game turn-based yang diadaptasi memiliki mekanisme gameplay yang cukup mudah, ramah, serta cenderung hanya mengandalkan beberapa mekanik dalam pemilihan keputusan untuk upgrading.

Dalam mekanisme yang terbilang mudah ini, banyak game yang dihasilkan dari adaptasi sebuah anime ditampilkan dalam gaya turnbase. Bukan tanpa sebab lain juga mengapa adaptasi tersebut merupakann turn-based.

Beberapa adaptasi memungkinkan para developer untuk memasukkan gaya atau unsur yang sama kedalam game yang di adaptasinya. Hal ini diperkuat dan didukung oleh banyaknya genre anime itu sendiri, dan juga hanya beberapa genre yang dapat di buat sebagai turn-based, seperti action.

Target pasar Mobile

Anime Adaptation is Turn-Based?
Target Pasar Mobile – Kebanyakan Turn-Based merupakan Adaptasi dari Anime. Kenapa?

Banyak game lawas yang menggunakan sistem turn-based ini, sebut saja seperti Yggdra, Final Fantasy, dan banyak lagi. Beberapa game tersebut di era-era awal menggunakan mekanisme turn-based dan beberapanya sekarang lebih beralih ke 3D Fighting atau BeatEm Up.

Sayangnya pada saat seperti sekarang, kebanyakan game turn-based tersebut hadir dalam versi mobile.hal ini juga yang mendukung mengapa turn-based itu kebanyakan di mobile, bahkan hanya ada di mobile.

Pasar mobile sendiri merupakan salah satu target yang terjangkau dan memiliki tingkat traffic microtransaction tinggi. Hal ini menjadi keuntungan dan peluang beberapa developer dan publisher untuk hadirkan game adaptasi anime.

Jual karakter

Anime Adaptation is Turn-Based?
Jual Karakter – Kebanyakan Turn-Based merupakan Adaptasi dari Anime. Kenapa?

Masih sama dengan alasan diatas. Mengingat bahwa mobile merupakan pasar yang miliki traffic tinggi dalam urusan microtransaction yang dilakukan player, memungkinkan player agar bisa memiliki karakter heroine utama disuatu anime didalam game-nya.

Mengunungkan untuk pengembang serta penerbit sendiri, kemudian hadirlah sebuah sistem gacha yang memungkinkan pemain untuk terus spending dalam jumlah acak dengan sistem pity demi mendapatkan karakter high tier.

Banyak game mobile yang mengusung mekanisme satu ini, sebut saja baru-baru ini seperti Konosuba, Bang Dream, One Punch Man, Fate, dan banyak lagi.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Pembahasan Menarik dari Blue Reflection Sun dalam CBT-nya

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Blue Reflection Sun yang diluncurkan oleh DMM GAMES dalam trailer untuk game dengan genre dan demografi Bishoujo RPG dan juga tampil bersama dengan key visual, serta Closed Beta Test game yang akan datang segera. Dalam trailer dan CBT ini juga turut hadirkan karakter protagonis pria di dalam game.

Trailer ini lebih menekankan pada alur cerita permainan dan penampilan beberapa key visual dari karakter untuk Blue Reflection Sun. Alur cerita yang terkadang dikemas dalam sudut pandang protagonis pria dengan latar sekolahan.

Blue Reflection Sun, Spin-Off Menarik dari RPG Garapan Gust

Interest Blue Reflection Sun
Blue Reflection Sun Key Visual – Pembahasan Menarik dari Blue Reflection Sun dalam CBT-nya

Blue Reflection mengambil latar para gadis SMA Hoshinomiya di Jepang modern. Kali ini di dunia Blue Reflection Sun diselimuti Ash. Ash merupakan  zat yang menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tubuh manusia, sementara para gadis juga harus melawan monster ganas dengan mengambil wujud “Reflectors“, gadis penyihir kuat yang mampu menggunakan elemen.

Baca juga: Perbedaan Story yang dibawakan Arknights dengan Anime-nya

Karakter dalam Blue Reflection Sun

Dalam perilisan global-nya nanti, Blue Reflection Sun akan turut menghadirkan beberapa karakter heroine dan untuk karakter utamanya. Dalam sampul Blue Reflection Sun sendiri menampilkan visual karakter dalam keadaan yang terpuruk atau eroded selama pertempuran yang mereka lalui.

Interest Blue Reflection Sun

Interest Blue Reflection Sun
Visual Character – Pembahasan Menarik dari Blue Reflection Sun dalam CBT-nya

Setidaknya Blue Reflection Sun menghadirkan total 9 karakter dengan 1 karakter protagonis pria. Karakter yang ditampilkan, seperti Shiho Kasuga, Yukiko Takaoka, Nanaka Azumi, Meichi Shao, Yuu Morisaki, Hoshiya Kanna, Ayami Ikoma, dan Kuno Kirara sebagai karakter protagonis pria.

Interest Blue Reflection Sun

Kuno Kirara sendiri berperan sebagai protagonis utama laki-laki dalam game ini. Berfungsi sebagai Main-Character yang juga mengambil peran karakter cadangan pemain. Kuno Kirara inilah yang akan berinteraksi dengan berbagai karakter game dalam Blue Reflection Sun dan merupakan teman berharga para heroine.

Pendaftaran Closed Beta Test Blue Reflection Sun

Blue Reflection Sun akan melaksanakan Closed Beta Test pertama pada bulan Desember 2022. Closed Beta Test ini bukan sebatas memberikan kesan visual pertama dari game, melainkan bertujuan untuk content adjustment, verifikasi fungsi, dan load test yang umumnya untuk test server. Untuk pendaftaran closed beta test ini dapat dilakukan di situs resmi Blue Reflection Sun.

Detail mendalam dari closed beta test juga telah diungkap, dan akan mulai pada 2 Desember 2022 jam 15:00 [JST] hingga 9 Desember 2022 jam 14:59 [JST]. Beta ini memberikan kesempatan pemain untuk bermain hingga bab 3 dan main story, bersama dengan skenario karakter dan berbagai tahapan battle.

Rencana dari DMM GAMES sendiri, Blue Reflection Sun akan dirilis untuk PC dan Mobile, Android dan IOS pada musim dingin.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Perbedaan Story yang dibawakan Arknights dengan Anime-nya

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Arknights: Prelude to Dawn episode 1 belum lama selesai tayang baru-baru ini. Dalam episode yang dibawakan, ada sedikit perubahan atau apapun itu yang bersinggungan antara game dengan anime-nya.

Perbandingan Cerita Arknights: Prelude to Dawn dengan Arknights

Arknights dikenal memiliki salah satu game yang masuk kategori tertinggi dalam urutan game gacha, jadi bagi anime-nya sendiri untuk mengkompresi 20.000+ dialog hingga 20+, dapat diperjelas pihak studio perlu beberapa kebebasan untuk anime-nya. Berikut beberapa perbedaan dalam Arknights dengan serial anime-nya.

Baca juga: Black Clover: Rise of The Wizard King akan Rilis Global

Amiya

Dalam episode 1 dari Arknights Prelude to Dawn pada dasarnya mencakup first level dalam game, berisi prolog Evil Eye Part 1, 0-1 Collapse, baik sebelum ataupun setelah operasi. Dalam part di peristiwa ini terbilang cukup baik walau ada beberapa miss dan perubahan yang menarik sesuai dengan durasi anime dalam 20 menit.

Episode pertama yang dimulai dengan suara samar orang berbicara kepada pemain atau penonton di pembuka game, tampil scene dimana Amiya melihat keluar jendela dengan tampilan awan yang seperti ular raksasa. Memberikan sebuah tanda untuk Amiya apa yang akan terjadi di Reunion Arc.

Arknights Storyline Difference

Arknights Storyline Difference

Kemudian ada salah satu CG (Character Generic) dalam permainan dan scene di anime, ketika Dokter dibangunkan dari Sarkofagus. Kurang lebih adegannya tidak ada beda, masih dengan nada yang sama. Sedikit tampil dengan perbedaan posisi dan sudut angle kamera saja.

Selain itu ada ekspresi Amiya yang dimana dalam anime-nya lebih terkesan gembira dengan kondisi Dokter hidup kembali, sedangkan CG dalam game-nya yang menampilkan wajah Amiya yang cenderung muram.

Dokter dan Ace

Salah satu yang berubah lagi adalah ketika Dokter menunjukkan kemampuan analisisnya. Pemain sendiri diberikan kendali atas beberapa operasi untuk memainkan tutorial, tetapi di anime-nya, Dokter tidak mengambil alih perintah PRTS sampai pulau Rhodes untuk melawan dalam Reunion Arc. Satu perubahan menarik lainnya adalah ketika pengenalan operator senior pulau Rhodes, Ace.

Arknights Storyline Difference

Arknights Storyline Difference

Dalam game sendiri, Ace hanya muncul beberapa kali, setelah Dokter membuktikan kepada semua bahwa mereka masih dapat beroperasi. Dalam scene ini Ace muncul dengan cepat sebelum pertempuran pertama dan sudah tahu bahwa Dokter alami amnesia, sedangkan dalam game-nya Amiya adalah entitas yang memberitahunya.

Arknights Storyline Difference

Arknights Storyline Difference

Sedikit perbedaan lain dalam bagian Ace. Dialog dalam anime dan game yang sedikit bersinggungan, namun masih memiliki kesan yang serupa. Seperti ketika Ace ditunjukkan sebagai senior yang peduli dalam game-nya. Dalam anime-nya, Ace hanya ditunjukkan dengan ekspresi senang ketika melihat Dokter baik-baik saja.

Arknights Battle and Aftermath

Dalam menit-menit terakhir dari Arknights PTD episode 1 ini menampilkan perbedaan yang signifikan ketika tentara lebih banyak daripada siput Originium, namun ada yang lebih menarik dari itu.

Arknights Storyline Difference

Arknights Storyline Difference

Arknights Storyline Difference

Dalam anime, Amiya melihat sekilas mereka sebelum menebak keputusan dirinya sebagai pemimpin, hanya Dokter akhirnya yang masuk ke sistem PRTS dan menunjukkan sistem kerjanya. Ini merupakan scene yang menarik, menunjukkan kemampuan Dokter yang mampu mengambil kendali hanya dengan device sederhana dalam keadaan amnesia. Dapat dirasa Dokter hanya melupakan ingatan masa lalu, bukan kemampuannya.

Itulah beberapa perbandingan Arknights dengan serial animasinya dalam komparasi di episode satu. Pihak studio memang sedikit mengkompresi dialog, namun masih mempertahankan feel yang baik dalam anime-nya.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tingginya Nilai Gaming Gear dan Aspek yang Mempengaruhi

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Gaming Gear adalah peralatan tambahan untuk bermain game, dengan bantuan beberapa fungsi yang lebih kompleks. Gaming gear sendiri meliputi keyboard, mouse, headset, chair, dan banyak lagi. Kebanyakan gaming gear sendiri di buat oleh brand gaming seperti Razer, Steelseries atau Corsair.

Baca Juga: Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Aspek yang Mempengaruhi Tingginya Nilai Gaming Gear

Tidak hanya sebatas embel gaming gear. Berikut beberapa aspek yang mempengaruhi nilai dari suatu gaming gear yang dapat penulis rangkum kali ini.

Visual

Gaming Gear
Visual – Aspek yang Mempengaruhi Tingginya Nilai Gaming Gear

Modern ini, para pengembang dan perusahaan yag memproduksi kebutuhan atau perangkat dukungan untuk PC atau device selalu memberikan inovasi pada setiap produk yang mereka buat dan rilis.

Beberapa inovasi yang masih terus dikembangkan, baik dalam segi fungsional hingga visual. Dalam aspek visual kali ini, beberapa gaming gear keluar kepasaran dalam bentuk dan tampilan yang sebenarnya merupakan upgrade visual dari produk sebelumnya.

Hampir kebanyakan produk dengan embel gaming memiliki kode visual yang cenderung sama. Kode visual yang dimaksud seperti pemilihan warna, penggunaan light dengan warna RGB, ataupun produk dengan tema yang cenderung didominasi dengan visual yang gelap.

Salah satu produk yang umum dengan hanya menampilkan visual murni tanpa ada keunggulan lainnya adalah keyboard. Belakangan ini, banyak sekali para gamer ataupun hanya sebatas penghobi yang memberikan tampilan lebih untuk keyboard mereka.

Sedikit yang unik dari hal ini, bukan karena visual-nya melainkan karena harga rakitan untuk satu buah keyboard yang terbilang mahal. Hal ini didasari dengan harga keycaps yang terbilang cukup tinggi, dan tidak sedikit juga dari kalangan ini yang rela menggelontorkan uang hingga jutaan hanya untuk sebuah keyboard.

Fungsional

Gaming Gear
Fungsional – Aspek yang Mempengaruhi Tingginya Nilai Gaming Gear

Mengesampingkan aspek lainnya, pasti banyak gaming gear yang unggul tidak hanya pada visual, melainkan diunggulkan juga pada fungsional ataupun spesifikasi yang diberikan. Hampir semua gaming gear memiliki nilai aspek satu ini.

Inovasi selalu hadir dengan pembaruan fungsional yang menjadi jawaban dan layanan lebih terhadap pelanggan dari beberapa penerbit gaming gear. Salah satu yang mencolok dan punya nilai fungsi lebih adalah yang disebut gaming chair.

Awalnya kebanyakan gamer apalagi youtuber menggunakan gaming chair yang sangat umum. Gaming chair yang digunakan ini tersedia dalam satu varian dengan warna berbeda, sebut saja misalnya Vortex Series.

Semakin kesini semakin tahun, banyak produsen gaming gear sejenis yang melakukan inovasi yang cukup worth untuk para gamers, mengingat cukup melelahkan jika menggunakan gaming chair pada umumnya.

Salah satu produsen penghasil gaming gear ini adalah Acer. perusahaan ini memberikan sebuah terobosan baru yang menyatukan beberapa perangkat komputer dengan tempat duduk multifungsi yang punya kustomisasi lebih kompleks, seperti Acer Predator Thronos.

Investasi

Gaming Gear
Investasi – Aspek yang Mempengaruhi Tingginya Nilai Gaming Gear

Belakangan ini, gaming gear tidak hanya berfokus kepada spesifikasi dan visual saja, lebih dari itu mereka tampil dengan visual serta fungsi jangka panjang yang termutakhir. Sedikit bahasan mengenai investasi gaming.

Investasi sendiri tidak hanya sebatas dengan uang atau dapat dijual kembali. Belakangan ini salah satunya adalah banyaknya produsen gaming chair yang menggunakan aspek fungsi ataupun comfort pada beberapa kursi, dan didapatkan titik temu bahwa kursi kantoran merupakan kursi yang terbilang nyaman dan proporsional.

Banyak gaming chair sekarang didesain dengan bahan dan bentukan yang tidak jauh dengan kursi kantoran pada umumnya. Hal ini didasarkan dengan nilai investasi kesehatan yang akan didapatkan pengguna selama menggunakan produk tersebut.

Itulah 3 aspek yang mempengaruhi tingginya nilai dari suatu gaming gear. jadi tidak selamanya gaming gear itu berperan sebagai hiasan dan tidak terlalu memberikan impact lebih.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Kelebihan Google Play Games Beta daripada Emulator Lainnya

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Google Play Games Beta, Sebelumnya pihak Google telah merencanakan akan menghadirkan fungsi baru pada program Google yang ada di Windows satu ini. Program yang membantu para pemain untuk mengakses salah satu franchise produk mereka dalam ranah hiburan.

Kelebihan Google Play Games Beta
Google Play Games – Kelebihan Google Play Games Beta daripada Emulator Android

Google sebelumnya juga menghadirkan fungsi permainan yang dimana salah satu program miliknya mampu menjalankan gamegamee Android di Windows, Google Play Game. Google Play Games Beta mampu menjalankan serangkaian game Android engan sangat baik di Windows.

Pada masa Beta Test sebelumnya, Google hanya membatasi Google Beta Test pada tiga negara saja, yaitu Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan. Belum lama ini, Google memberitahu bahwa Google Play Games Beta dapat dan hadir di beberapa region berbeda yang lebih luas, salah satunya adalah Indonesia.

Kelebihan Google Play Games Beta dari Emulator Lain

Google Play Games Beta sendiri merupakan program dari Google yang memiliki fungsi lebih di Windows. Fungsi dimana mampu menjalankan serangkaian game yang beroperasi layaknya sebuah emulator.

Google Play Games Beta sendiri memiliki beberapa kelebihan dari emulator Android lainnya, seperti Bluestack, Nox, dan banyak lagi. Berikut kelebihan Google Play Games Beta dari emulator Android.

Baca Juga : The Eminence in Shadow dapatkan Adaptasi untuk Mobile

Tampilan Lebih Luas dan Leluasa

Kelebihan Google Play Games Beta
Visualisasi – Kelebihan Google Play Games Beta daripada Emulator Android

Dalam alasan visualisasi, Google Play Game hadir dengan sedikit penyesuaian yang lebih baik daripada versi di emulator lainnya. Beberapa game hadir dengan tampilan yang lebih luas serta mobilitas yang baik. Hadir dengan kontrol yang secara umum hanya mengandalkan Keyboard dan Mouse.

Beberapa game yang merasakan efek perubahan gaya tampilan ini adalah game-game yang mengandalkan touch-screen dalam eksekusi, seperti Asphalt 9, 1945 Air Force, dan Mobile Legends: Bang-Bang.

Pada Mobile Legends: Bang-Bang sendiri ada perubahan yang cukup membantu dalam meningkatkan gameplay para pemainnya. Google Play Games Beta menghapus kontrol analog pada layar dan mengganti dengan kontrol tipe WASD dan Mouse sebagai supporting lainnya.

Kemudahan dalam Typing In-Game

Kelebihan Google Play Games Beta
Mobilitas – Kelebihan Google Play Games Beta daripada Emulator Android

Beberapa player penikmat game Online yang hadirkan fitur chat atau apapun itu jenisnya ini cukup dipermudah dengan adanya Google Play Games Beta. Bagaimana tidak, dalam pengetikan yang umumnya cukup menyulitkan jika di emulator atau android karena pemain dipaksa harus mengetik dengan sudut horizontal, namun kini hanya perlu melakukan typing dengan nyaman menggunakan keyboard.

Konfigurasi dan Sinkronisasi yang Ramah

Kelebihan Google Play Games Beta
Konfigurasi – Kelebihan Google Play Games Beta daripada Emulator Android

Sebagai program layaknya emulator, Google Play Games Beta sudah sepastinya memberikan konfigurasi yang ramah untuk pemainnya. Hal ini didasari dengan konfigurasi simpel dimana pemain hanya perlu mengandalkan serangkaian eksekusi keyboard dan mouse.

Selain itu juga, Google Play Games Beta hadir dengan sinkronisasi yang lebih baik daripada emulator yang umum belakangan ini. Pemain hanya perlu untuk menyesuaikan spesifikasi perangkat dan langsung saja mengunduh dan memainkan game android di Google Play Games Beta tanpa sinkronisasi yang memakan waktu.

Spesifikasi Minimum untuk Google Play Games Beta

Dalam situs  resminya, Google Play Game memberikan informasi mengenai persyaratan minimum spesifikasi PC untuk berpartisipasi dalam versi Beta satu ini. Berikut minimum yang diberikan :

  • Windows 10 (v2004)
  • SSD dengan minimum 10 GB
  • IntelⓇ UHD Graphics 630 GPU atau setara
  • 4 CPU Physic Cores
  • 8 GB RAM
  • Windows Admin Account
  • Hardware Virtualization yang diaktfikan

Beberapa game android telah hadir dan dapat dimainkan di PC melalui Google Play Game. Beberapa game tersebut, seperti Asphalt 9, Cookie Run Series, Mobile Legends: Bang-Bang, Arknight, dan banyak lagi yang kedepannya akan di update secara rutin.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.