Category Archives: Gamepedia

Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Shader merupakan salah satu fitur atau kustomisasi yang diperbolehkan oleh Mojang dalam penggunaanya. Kini telah banyak shaders yang menarik dan memiliki tampilan yang beragam. Salah satu shader yang ikonik adalah BSL dan SEUS, dua shader ini cukup populer pertama kali hadir untuk Minecraft.

Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Shader sendiri merupakan mod atau modifikasi grafis yang mengubah tampilan map atau world Minecraft dalam urusan texture, pencahayaan, dan banyak aspek lainnya yang tentunya menjadikan lebih realistis. Berikut beberapa shader realistis ringan yang penulis rekomendasikan untuk Minecraft PE atau Mobile.

Baca Juga : Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

SEUS PE

Realistic Shaders MCPE
SEUS PE – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Menjadi salah satu shader yang penulis rekomendasikan kali ini. SEUS Shaders atau SEUS PE merupakan salah satu shaders yang mendapatkan porting ataupun kompresi untuk menyesuaikan kemampuan perangkat Mobile. Pada awalnya SEUS Shader hadir untuk Minecraft PC atau di Windows, namun kini telah tersedia dalam varian Mobile-nya.

SEUS PE merupakan versi ringan dari SEUS yang hadir di PC. Maka dari itu tentunya ada sedikit penyesuaian dalam pembawaan dari aspek visual yang sedikit direndahkan, tetapi masih menghadirkan visual yang cukup baik untuk SEUS PE.

memiliki sedikit peningkatan visual yang baik seperti hadir dengan tekstur Nether dan langit yang lebih halus, serta refleksi dari sinar matahari dan bulan yang ditampilkan dengan cukup baik juga. SEUS PE Shader pertama kali dibuat oleh pemilik akun Twitter dengan nama Gabriel Paixao.

ZEBRA Shaders

Realistic Shaders MCPE
ZEBRA Shaders – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Salah satu shader yang penulis juga sarankan. Shader ini atau tepatnya ZEBRA Shaders merupakan shaders yang menarik dalam segi visual dan mampu berjalan di Mobile dengan spesifikasi yang ada ditengah-tengah.

ZEBRA Shaders menjadi paket Shader satu set yang hadir untuk Android dengan spek rendah. Hadir dengan tampilan yang cukup memukau dan mampu membuat crafter nyaman dan ingin terus mengeksplor dunia di Minecraft. ZEBRA Shaders dipublikasikan oleh Youtuber Minecraft asal Indonesia dengan nama Channel HyraZero.

Hadir dengan komposisi warna yang baik, saturasi yang pas dan nyaman dilihat. Memiliki sisi berbeda dari SEUS PE, ZEBRA Shaders hadir dengan lighting ataupun highlight yang setidaknya tidak terlalu mempersulit pandangan pemain.

Memiliki pemandangan langit siang yang polos dengan sedikit gradient, dan langit malam yang berlatar polos dengan taburan bintang-bintang yang keren. Terkadang langit berwarna merah ketika senja dan fajar.

EVO Shaders

Realistic Shaders MCPE
EVO Shaders – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Salah satu shader yang cukup populer dikalangan para crafter didunia. EVO Shaders menjadi satu dari sekian banyak shaders yang penulis rekomendasikan. Shader yang dibawakan dengan mekanisme setup yang sedikit rumit dan bergantung dari setting perangkat milik pengguna.

EVO Shaders merupakan salah satu shader realistis yang menarik. Memiliki vibes kelabu namun dengan kontrast dan highlight yang mirip-mirip dengan SEUS. Pada kali ini penulis membahas EVO Shaders V1.3. EVO Shaders di publikasikan oleh akun bernama TRXDev pada April 2021.

Memiliki tampilan yang ciamik , lighting yang baik, beserta beberapa visual yang keren salah satunya seperti fog dan refleksi dari cahaya terhadap permukaan air. Pada saat sore, pencahayaan lebih menekankan pada pewarnaan dan bayangan dari medan, bukan berarti tidak memberikan kesan vibes senja pada umumnya, namun EVO Shaders menampilkan dengan tampilan yang sederhana namun memukau.

BUN Shaders V2

Realistic Shaders MCPE
BUN V2 – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Yang terakhir adalah BUN Shaders V2. Shader yang tampil dengan visual yang cukup unik ini telah memikat banyak pemain untuk menggunakannya. Memiliki konfigurasi yang ramah kepada perangkat rendah.

BUN Shaders V2 memiliki tampilan yang unik serta pewarnaan yang estetik. Bagaimana tidak, BUN Shaders V2 menekankan pada nada warna atau tone colour yang cenderung terkesan Pinky, sedikit mendekati untuk versi Minecraft Java dengan sedikit keringanannya.

Refleksi yang diberikan oleh permukaan air terbilang cukup baik dan terkesan realistis. Memiliki cloud dan langit cerah dengan kesan Pinky tone map yang estetik. Lighting yang cukup baik ketika tampil dalam waktu tertentu, salah satunya ketika senja dan fajar mendatang. Pada ssat itu langit memiliki nada warna yang cenderung merah muda condong ke oranye.

Sekian rekomendasi shaders dari penulis. Shaders diatas merupakan shaders pilihan penulis yang sebelumnya telah penulis coba dengan perangkat spesifikasi rendah.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tips Build Cyno Dewa Anubis Genshin Impact

GAMEFINITY.ID, PATIPatch 3.1 Genshin Impact telah keluar, menghadirkan beberapa event sekaligus map baru yang siap untuk dieksplorasi. Selain event dan juga map, karakter baru juga turut hadir di patch 3.1 ini. Genshin Impact sebelumnya telah memberikan tease karakter baru yang akan hadir di patch 3.1. Dan sekarang salah satu dari karakter tersebut telah rilis dan dapat dimainkan yaitu Cyno. Nah, disini kami akan memberikan beberapa guide dalam mem-build Cyno Sang Dewa Anubis dari Sumeru.

Cyno memiliki playstyle yang hampir mirip dengan beberapa karakter seperti Itto, Xiao, dan juga Razor. Yang mana karakter – karakter tersebut sangat bergantung sekali dengan elemental burst. Berbeda dengan Itto dan Xiao yang cukup kesulitan memperoleh elemen particle, Cyno yang merupakan karakter electro memiliki banyak resource dalam menghasilkan elemen particle. Membuat Cyno dapat menjaga uptime burst-nya.

Skill, Burst Dan Passive Cyno

Elemental skill Secret Rite: Chasmic Soulfarer Cyno memiliki dua jenis. Elemental skill pertama yaitu menerjang kedepan dan memberikan electro damage. Sedangkan ketika dalam kondisi elemental burst, elemental skill Cyno akan berubah menjadi AOE damage sekaligus menambah durasi dari elemental burst. Saat mode ini, cooldown elemental skill milik Cyno juga akan berkurang yang sebelumnya 7,5 detik menjadi 3 detik.

Untuk elemental burst Sacred Rite: Wolf’s Swiftness , Cyno akan memasuki mode Pactsworn Pathclearer. Dalam mode ini semua serangan Cyno akan dikonversi menjadi electro damage. Susunan basic attack Cyno akan berubah selama dalam mode burst sekaligus meningkatkan damage dari normal attack tersebut. Cyno juga mendapatkan beberapa buff seperti ekstra elemental mastery sebesar 100 hingga kebal terhadap reaksi electro-charge.

Passive pertama Cyno bernama Featherfall Judgment akan aktif saat dia berada dalam mode burst. Passive ini ditandai dengan adanya gambar mata yang akan muncul dalam interval waktu tertentu. Saat gambar mata ini muncul dan Cyno mengaktifkan elemental skill maka damage elemental skill tersebut akan naik dan juga akan ada tambahan 3 shockwave dari elemental skillnya.

Passive kedua, Authority Over The Nine Bows akan memberikan Cyno kenaikkan damage berdasarkan dari elemental mastery miliknya. Jadi tidak ada salahnya untuk menaikkan elemental mastery milik Cyno.

Rekomendasi Weapon

Weapon yang paling cocok untuk Cyno tentu saja weapon signature-nya sendiri yaitu Staff of The Scarlet Sand. Weapon ini didesain secara khusus untuk menaikkan damage Cyno berdasarkan skill dan passive-nya. Staff of the Scarlet Sand memiliki substat crit rate yang sangat cocok untuk Cyno sebagai DPS. Meski weapon ini memiliki base atk yang cukup rendah jika dibanding weapon bintang 5 lainnya. Namun, weapon ini memiliki passive yang akan menaikkan attack Cyno berdasarkan elemental mastery, yang mana sangat bersinergi dengan passive Cyno yang fokus pada elemental mastery.

Cyno

Meski Staff of the Scarlet Sands merupakan weapon terbaik untuk Cyno, bukan berarti Cyno akan memiliki peforma yang kurang meski tidak menggunakan weapon ini. Beberapa alternatif lain seperti Primodial Jade Winged-Spear dan Staff of Homa masih mampu bersaing ketat dengan Staff of the Scarlet Sands. Weapon lain seperti Vortex Vanquisher, Calamity Queller, dan Skyward Spine masih bisa dipakai meski kurang begitu optimal.

cyno

Buat kalian kaum free-to-play atau low spender yang masih belum memiliki polearm bintang 5, tenang saja. Cyno masih tetap ganas meski menggunakan weapon bintang 4, bahkan cukup mengejutkan ada weapon bintang 3 yang sangat cocok sekali untuk Cyno.

Weapon F2P Untuk Cyno

Rekomendasi weapon bintang 4 pertama yaitu Deathmatch. Bisa dibilang polearm satu ini merupakan polearm terbaik bagi karakter DPS. Substat crit rate yang dimiliki memudahkan kita dalam mem-build karakter yang mana sangat susah sekali dalam mengatur rasio antara crit rate dan juga crit damage hanya melalui artifact saja. Passive-nya yang memberikan bonus attack juga terbilang cukup besar.

Cyno

Polearm bintang 4 lain yang sangat cocok untuk Cyno dan dapat diperoleh oleh semua player tanpa perlu mengeluarkan uang yaitu Missive Windspear. Weapon ini dapat kalian peroleh dengan menyelesaikan event Senandung Nyanyian Gelas. Memiliki substat atk% memberikan Cyno attack lebih tinggi. Passive Missive Windspear menaikkan attack dan juga elemental mastery secara bersamaan yang mana sangat dibutuhkan oleh Cyno.

Cyno

Kitain Cross Spear dan juga Moonpiecer juga terbilang cukup mumpuni ditangan Cyno. Memberikan bonus elemental mastery pada substatnya dapat menaikkan attack Cyno secara signifikan. Passive Kitain Cross Spear memberikan solusi bagi kalian yang merasa memiliki isu energy recharge. Sedangkan Moonpiecer dapat menaikkan attack ketika melakukan reaksi elemen.

cyno

Blackliff Pole menjadi pilihan terbaik apabila kalian merasa kekurangan crit damage atau kesusahan dalam menyeimbangkan antara crit rate dan crit damage. Namun kekurangan dari weapon ini adalah base attack yang rendah jika dibanding dengan weapon bintang 4 lainnya dan juga syarat passive yang kurang cocok ketika bertarung 1 lawan 1.

Dan alternatif terakhir yang sangat ramah bagi kaum free-to-play namun tetap mampu memberikan damage yang konsisten adalah White Tassel. Weapon bintang 3 dengan substat crit rate ini ternyata cukup sinergi dengan Cyno. Passivenya yang memberikan boost hingga 48% normal damage di refinement 5 cocok sekali dengan playstyle Cyno yang mengutamakan normal attack.

Rekomendasi Artifact Cyno

Setelah menemukan polearm yang cocok untuk Cyno, sekarang kita akan membahas artifact apa yang dapat menambah keganasan dari sang dewa Anubis ini. Role nya sebagai main DPS memberikan Cyno banyak alternatif kombinasi artifact. Berikut beberapa artifact yang bisa kalian pakai untuk menaikkan damage output dari Cyno.

Cyno

4 piece Thundering Fury

Artifact ini memberikan bonus electro damage pada 2 piece-nya. Pada 4 piece nya akan memberikan peningkatan pada segala macam reaksi element electro sekaligus memberikan pengungarang cooldown pada elemental skill. Dengan begini intensitas elemental skill yang dapat diberikan Cyno saat dalam kondisi burst akan meningkat yang mana akan memberikan ekstra element particle untuk menjaga uptime burst-nya.

4 piece Gilded Dreams

Artifact baru ini memberikan bonus elemental mastery pada 2 piece-nya. Di 4 piece-nya, Cyno akan mendapatkan 100 elemental mastery dan 14% attack dengan asumsi pada party terdapat 2 karakter electro dan juga 2 karakter elemen lain. Artefak ini sangat cocok jika kalian memiliki playstyle yang berfokus pada elemental reaction.

4 piece Gladiator’s Finale

Beruntung nomal attack Cyno saat dalam kondisi burst masih terhitung sebagai normal attack. Sehingga artifact gladiator’s finale masih sangat pantas dipakai yang mana memberikan bonus 18% attack sekaligus menaikkan normal attack hinga 35%.

4 piece Thundersoother

Artifact ini ditujukan bagi kalian yang tidak ingin diribetkan oleh elemental reaction. Memberikan boost 35% damage kepada musuh yang terkena electro merupakan boost yang sangat besar. Set ini sangat cocok bagi kalian yang ingin menjadikan Cyno sebagai Hypercarry dalam party.

Komposisi Team

Karena Cyno memiliki passive yang memberikan bonus attack berdasarkan elemental mastery, maka party yang paling direkomendasikan yaitu party yang berfokus pada elemental reaction. Aggravete dan Hyperbloom bisa dibilang elemental reaction yang sangat direkomendasikan untuk playstyle Cyno saat ini. Kurang lebih seperti ini rekomendasi party untuk tim Cyno kalian.

Aggravate

Cyno

Dengan komposisi party ini Cyno dapat memperoleh ekstra element particle melalui karakter electro lain sekaligus dari electro resonance. Kehadiran dendro karakter dibutuhkan untuk menciptakan elemental reaction aggravete. Dan untuk posisi terakhir dapat diisi bebas sesuai dengan playstyle seperti dendro karakter lain untuk dendro resonance, Anemo karakter untuk crowd control, shielder atau helaer.

Hyperbloom

cyno

Komposisi party ini tidak jauh berbeda dengan Aggravete party. Cyno bersama dengan karakter electro lain untuk menjaga uptime burst Cyno, bersama dengan Dendro karakter dan juga Hydro karakter yang nanti akan befokus dalam menciptakan reaksi bloom. 

Kesimpulan

Cyno merupakan karakter yang sangat mudah sekali untuk dipakai. Kalian tidak perlu memikirkan rotasi – rotasi sulit. Yang perlu kalian lakukan hanyalah menjaga uptime burst Cyno karena sumber damage paling besar dia hanya dari burst. Dari segi komposisi party memang tidak begitu bervariasi, namun hal ini akan dapat diatasi seiring hoyoverse merilis karakter – karakter baru kedepannya.

Bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk gacha Cyno Sang Dewa Anubis dari Sumeru? Informasi news, review , hingga guide game – game populer hanya di Gamefinity. Nikmati juga kemudahan topup dan  voucher games kesayangan kalian dengan harga murah di Gamefinity.id

Build Item Terbaru Wanwan Nerf Menurut Rekt

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Wanwan sempat menjadi langganan ban maupun pick di patch update sebelumnya. Hal ini dikarenakan ultimate-nya yang dapat menargetkan banyak musuh, setelah dinerf Wanwan saat ini hanya bisa mengincar musuh yang lock-nya saja. Nerf ini juga dinilai memberikan pengaruh yang cukup besar.

Pro Player Marksman yang merupakan mantan anggota Evos Legend, Rekt dilansir dari Revival.id memberi tahu seperti apa item rekomendasi terbaru Wanwan setelah mendapatkan nerf besar-besaran tersebut. Ia lantas menyarankan kepada user Wanwan bahwa Wanwan Saat ini tidak  berfokus lagi terhadap item Attack Speed di awal. Mengapa ia berpendapat seperti itu?

Wanwan Pasca Nerf Tidak Mendulukan Item Attack Speed

Wanwan Mobile Legends
Wanwan | Moonton

Menurutnya, alasan Wanwan saat ini tidak perlu lagi mendahulukan item Attack Speed seperti Windtalker yaitu ingin memaksimalkan pasif serta spell Inspire-nya. Rekt justru menyarankan untuk membuat terlebih dahulu Malefic Roar baru Windtalker dan Corrosion Schyte.

Ia mengatakan jika Malefic Roar diprioritaskan terlebih dahulu maka damage yang diterima musuh akan jauh lebih besar dibandingkan pemain membuat Windtalker lebih dulu.

Baca juga: Apex Legend Hadirkan Event Haloween, Fight or Fright

“Masih banyak pemain yang memprioritaskan Windtalker Lebih Dulu, harusnya Malefic Roar seperti yang dilakukan oleh Clover. Pistol (Malefic Roar) duluan baru Windtalker. Apalagi patch sekarang ultinya cuma ke Tank kan, terus ada spell Inspire itu juga udah nutup Attack Speed. “ Kata Rekt di Live Streamnya.

Dia juga melihat masih banyak pemain Wanwan yang membuat item Corrosion Schyte guna memberikan efek slow pada  musuh terlebih dulu. Sebenarnya item diprioritaskan nantinya karena dapat ditolong oleh pasif Wanwan serta emblem Marksman Level 40 yang dapat memecah weakness pada musuh.

Baca juga: Guide serta Item Terbaik Lesley Revamp

Namun, pada kenyataannya walaupun Wanwan sudah mendapatkan nerf yang begitu signifikan, rupanya masih banyak pemain lainnya yang melakukan ban terhadap hero lincah yang satu ini. Masih ada hero marksman lainnya yang dapat dipertimbangkan untuk dibanned seperti Beatrix dan Lesley.

Kedepannya Lesley akan mendapatkan buff pada Critical dan true damage-nya sehingga cukup ditakuti oleh tank maupun offlaner tebal lainnya.

Pemicu Google Stadia Gagal Secara Spektakuler

GAMEFINITY.ID, Bandung – Layanan cloud gaming milik Google, Stadia, sempat dianggap sangat menjanjikan oleh pemain dan kritikus. Ekspektasi pun sangat tinggi sebelum peluncuran resminya pada 19 September 2019. Sayangnya, Google memutuskan untuk mematikannya pada 18 Januari 2023.

Meski Google sebelumnya telah memastikan Stadia tidak akan mati, akhirnya mereka menyerah. Pemain yang menggunakan Stadia dapat dikatakan tergolong kecil. Dengan kata lain, Google telah gagal menarik peminat platform cloud gaming-nya. Berikut ini adalah pemicu Stadia gagal secara spektakuler.

Peluncuran Stadia yang Mengecewakan

Google Stadia controllerq
Ilustrasi controller Stadia

Ambisi Google menghadirkan teknologi cloud gaming dapat dikatakan sangat besar. Mereka mengaku Stadia membantu pemainnya mampu bermain game hanya melalui server cloud. Pemain hanya butuh internet untuk bermain game yang tersedia melalui teknologi streaming tanpa konsol atau PC mahal. Pemain dapat mengakses Stadia di gawai apapun, termasuk PC, ponsel, atau tablet.

Saat peluncuran resminya, Stadia sudah mengalami banyak masalah. Harapan pemain saat mencobanya pun berujung kekecewaan. Masalah teknis kerap ditemukan pemain dan kritikus.

Contohnya, The Verge mendapati beberapa fitur yang dijanjikan sama sekali tidak tersedia. Mereka juga mendapati kualitas gambar 4K tidak seperti semestinya.

Peluncuran yang mengecewakan menjadi awal buruk bagi Stadia. Terlebih, pada awal peluncuran, layanan ini hanya 22 judul game. Ironisnya, tier gratisnya belum tersedia hingga April 2020.

Paket berlangganan Stadia Pro dibanderol seharga 9,99 dolar AS. Pelanggan paket ini dapat memainkan koleksi game secara gratis dan memainkannya dalam kualitas gambar 4K.

Studio Game In-house Stadia Ditutup

Google sempat mendirikan divisi Stadia Games and Entertainment demi mengembangkan judul game secara internal. Studio pertamanya didirikan di Montreal pada 24 Oktober 2019, sementara studio keduanya dibuka di Playa Vista, Los Angeles pada Maret 2020. Google juga mengakuisisi Typhoon Studios pada Desember 2019.

Secara mengejutkan, Google menutup Stadia Games and Entertainment pada Februari 2021. Otomatis, Google memutuskan tidak lagi berfokus mengembangkan game eksklusif di Stadia.

Dilansir dari The Verge, manajer general Stadia Phil Harrison mengemukakan, “kami percaya ini adalah jalan terbaik demi membangun Stadia sebagai bisnis jangka panjang yang membantu mengembangkan industri.” Dari pernyataan ini, Google telah berjanji akan berkomitmen pada Stadia sebagai platform.

High on Life previously on Stadia
High on Life sebelumnya dikembangkan untuk Stadia

Bahkan, IGN mencatat bahwa The Quarry dan High on Life sebelumnya dikembangkan di studio milik Google itu. Keduanya berpindah setelah Google menutup studio game internalnya. The Quarry telah rilis Juni 2022 dan mendapat ulasan memuaskan dari kritikus. High on Life dijadwalkan rilis 13 Desember 2022 di PC, Xbox One, dan Xbox Series X|S.

Manajemen yang Buruk

Awal peluncuran dan tutupnya studio internal menjadi dua pertanda besar. Google telah dianggap tidak memahami industri game, apalagi menyediakan platform-nya.

Meski Google telah berinvestasi besar-besaran dan berjanji akan bertahan dalam jangka panjang, Stadia tidak mampu bertahan dari persaingan ketat platform game. Pustaka game-nya masih tidak bertambah secara masif, minimnya komunikasi, dan model bisnis yang buruk. Ketiga hal tersebut menjadi pertanda Google memiliki manajemen buruk terhadap Stadia.

Baca juga: Google akan Segera Menonaktifkan Google Stadia

Masa Depan Cloud Gaming?

Gagalnya Stadia menjadi contoh peringatan bagi industri game. Meski begitu, Stadia tetap memicu tren cloud gaming bagi perusahaan teknologi raksasa. Amazon telah resmi meluncurkan Luna pada 1 Maret 2021. Microsoft mulai berfokus pada Xbox Cloud Gaming mulai dari peluncurannya pada 15 September 2020 khusus pelanggan Xbox Game Pass Ultimate.

Keduanya masih harus bersaing dengan GeForce Now milik Nvidia yang diluncurkan sebagai beta pada 2015 sebelum resmi hadir Februari 2020. Ketiganya telah berekspansi dalam pengembangannya dan menawarkan berbagai keuntungan tersendiri.

Google Stadia dapat dikatakan sebagai salah satu pionir teknologi cloud gaming. Namun, awal yang mengecewakan, minim judul game dari studio internal, dan manajemen yang buruk menjadi pemicu kegagalan secara spektakuler. Ini menjadi salah satu kegagalan besar bagi Google.

Deretan Game Battle Royale yang Bukan Shooter

GAMEFINITY.ID, Bandung Game battle royale menjadi salah satu genre game terpopuler saat ini. Tujuan dalam memainkannya untuk menjadi pemain terakhir yang bertahan. PUBG, Fortnite, Apex Legends, dan Call of Duty: Warzone telah menguatkan popularitas genre ini. Keempat game tersebut menunjukkan bahwa shooter menjadi elemen genre yang biasa dipadukan dengan battle royale.

Namun, terdapat juga pemain yang ingin bermain battle royale namun tidak percaya diri atau berminat dengan genre shooter. Terdapat juga game bergenre ini yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan senjata seperti pistol, machine gun, dan shotgun. Berikut adalah deretan game battle royale yang bukan shooter.

Eternal Return (battle royale + MOBA)

Eternal Return battle royale MOBA
Eternal Return

Battle royale dan MOBA disatukan mungkin tidak akan terpikir oleh kebanyakan pemain. Namun, Kakao Games dan Nimble Neuron rupanya berupaya menyatukan kedua genre itu menjadi satu game, yaitu Eternal Return. Game ini telah memasuki early access pada 14 Oktober 2020.

Eternal Return gameplay battle royale
Gameplay Eternal Return

Eternal Return merupakan game MOBA dengan elemen survival ala battle royale. Dalam game ini, pemain akan berhadapan dengan 17 pemain lain untuk bertahan hidup dan bertarung di Lumia Island. Pemain atau tim yang paling terakhir bertahan akan menang.

Seperti kebanyakan game MOBA, Eternal Return memiliki total 57 karakter sejauh ini. Setiap karakter tentu saja memiliki skill dan ability yang berbeda-beda.

Eternal Return saat ini tersedia sebagai early access dan free-to-play di PC.

Naraka: Bladepoint

Naraka Bladepoint battle royale melee
Naraka Bladepoint

Game besutan NetEase ini berhasil mendobrak genre battle royale dengan memfokuskan melee. Naraka: Bladepoint telah menjadi jawaban bagi pemain yang bosan anggapan battle royale adalah shooter. Game ini telah rilis pada Agustus 2021.

Naraka Bladepoint gameplay battle royale
Gameplay Naraka: Bladepoint

Naraka: Bladepoint berfokus pada serangan jarak dekat alih-alih jarak jauh seperti kebanyakan game serupa. Lebih unik lagi, sistem combat-nya menggunakan rock/paper/scissors (suit). Terdapat tiga tipe serangan, regular, charge, dan counter. Regular mengalahkan counter, charge mengungguli regular, dan counter mendominasi charge. Sistem combat ini tentu mengandalkan keberuntungan. Siapapun yang paling beruntung menang.

Meski terdapat senjata jarak jauh seperti pistol dan busur panah, senjata jarak dekat mulai dari belati hingga pedang menjadi fokus utamanya. Setiap senjata memiliki keunggulan yang berbeda-beda jika dipergunakan. Ini menjadi elemen khas utama bagi Naraka: Bladepoint.

Naraka: Bladepoint bisa dimainkan di PC dan Xbox Series X|S. Versi Xbox One dan PlayStation 5-nya akan segera hadir.

Fall Guys

Fall Guys battle royale platformer
Fall Guys

Siapa yang tidak kenal makhluk bean yang menggemaskan ini? Mereka adalah bintang dari Fall Guys, game battle royale yang disatukan dengan platformer. Dibandingkan Naraka: Bladepoint, Fall Guys telah hadir terlebih dahulu pada Agustus 2020 dan langsung menjadi viral. Setelah menjadi free-to-play pada Juni 2022, popularitas game besutan Mediatronic ini meroket hingga mencapai 50 juta pemain dalam dua minggu.

Cara bermainnya sederhana. Pemain berperan sebagai bean dan harus menghadapi berbagai ronde melawan hingga 59 pemain lainnya. Ronde tersebut merupakan minigame ber-obstacle yang harus diselesaikan. Dari setiap ronde, pemain yang gagal menghadapi tantangan itu akan tereliminasi. Jika pemain berhasil melaju ke ronde final dan menjadi satu-satunya yang bertahan, ia akan menjadi pemenang.

Fall Guys gameplay battle royale
Gameplay Fall Guys

Visual yang imut dan berwarna menjadi pembeda dengan game battle royale lain. Karakter bean juga dapat dikustomisasi pemain menggunakan kostum unik dan menggemaskan. Bahkan, Fall Guys sering menghadirkan kostum hasil kolaborasi dengan franchise media lain mulai dari game hingga film.

Fall Guys sudah bisa dimainkan sebagai free-to-play di PC, Nintendo Switch, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S.

Baca juga: Fall Guys Umumkan Season 2, Satellite Scramble!

Rumbleverse (battle royale + brawler)

Rumbleverse battle royale brawler
Rumbleverse

Satu lagi game battle royale yang berfokus pada serangan melee dibesut oleh Iron Galaxy dan Epic Games. Rumbleverse merupakan game battle royale dengan elemen brawler. Pertama kali rilis Agustus 2022, game ini telah menawarkan sesuatu yang unik dalam formula battle royale-nya, yaitu menambah elemen game brawler dan fighting.

Rumbleverse gameplay battle royale
Gameplay Rumbleverse

Dalam game ini, maksimal 40 pemain akan bersaing dan bertarung di Grapital City. Tujuan akhirnya untuk menjadi seorang pemain terakhir yang bertahan. Karakter pemain hanya akan mengandalkan pukulan dan tendangan alih-alih senjata api. Namun, terdapat senjata jarak dekat yang bisa diambil dan dipergunakan.

Pemain juga harus melakukan loot untuk mempelajari skill, dan mengumpulkan potion untuk meningkatkan stat (maksimal 10 potion bisa dikonsumsi). Tidak jauh berbeda dari game battle royale lain, pemain harus tetap berada di lingkaran yang semakin menyusut di sekitar Grapital City. Jika berada di luar lingkaran tersebut selama 10 detik, pemain akan didiskualifikasi.

Game ini telah dibanding-bandingkan dengan Fortnite, selain visualnya yang cerah, tone-nya juga dapat dikatakan sebagai wacky. Setidaknya Rumbleverse telah menghadirkan formula yang berbeda daripada game battle royale lain sebagai ciri khasnya.

Rumbleverse telah tersedia di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S.

Keempat game tersebut telah membuktikan bahwa game battle royale tidak selalu identik dengan shooter. Jika pemain mengincar game battle royale yang unik, keempat game yang telah disebutkan dapat menjadi alternatif pilihan. Game manakah yang pernah dicoba atau telah masuk wishlist?

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

FIDE Resmi Pecat Smirin, Lecehkan Wanita

GAMEFINITY.ID, Jakarta –  Catur merupakan cabang olahraga yang digeluti oleh seorang bapak yang memiliki nickname Dewa Kipas ini membutuhkan strategi serta perhitungan yang tepat agar dapat pemain dapat mengalahkan rivalnya. Kali ini kita tidak membahas seputar dewa kipas melainkan Ilya Smirin, salah satu jawara Catur yang berasal dari Israel (FIDE).

Merendahkan Martabat Pemain Wanita, FIDE Pecat Smirin Sebagai Komentator

Ia menjadi begitu kontroversial lantaran dirinya melecehkan pemain wanita yang tidak boleh berkesempatan menjadi seorang Grandmaster. Ia mengatakan bahwa dengan wanita menjadi seorang Grandmaster itu berarti mereka jadi pria seutuhnya yang jelas merendahkan kemampuan wanita selama ini.

Hal tersebut diutarakan melalui sesi Livestream yang diadakan oleh FIDE di Astana, Kazakhstan. FIDE lantas menganggap bahwa kata-kata yang diucapkannya tak dapat lagi diterima dan bersifat ofensif. Mau tak mau FIDE akhirnya memecat Smirin.

Kala itu Smirin hadir di live tersebut untuk memulai debutnya sebagai komentator berbahasa inggris. Namun hanya berjalan sedetik saja lantaran komen seksis yang dilontarkannya tersebut. “Dia ini Grandmaster wanita atau apa? Kenapa dia ingin menjadi Grandmaster pria kali ini?” kata Smirin sambil tertawa saat menjawab sesi pertanyaan penonton. “ Apa mungkin pada dasarnya ia hanya membuat aturan yang hanya bisa dilakukan oleh pria di turnamen wanita?” tambah Smirin.

Baca juga: Overwatch 2 Akan Rekam Suara Pemainnya

Memicu Perdebatan Dengan Grandmaster Lainnya Di Twitter

Tak Cuma Smirin saja yang hadir dalam sesi livestream tersebut, Grandmaster lainnya juga turut ikut dalam Acara yang dilaksanakan di Kazakhstan tersebut. Juara catur asal Luksemburg Fiona Steil Antoni membalas apa yang dikatakan oleh Smirin tersebut bahwa tidak ada hubungannya antara sistem rating dengan jenis kelamin pemain catur tersebut.

Fiona menegaskan bahwa penghitungan poin peringkat adalah berdasarkan poin kemenangan saat melawan pemain yang lebih kuat. “Tentu saja boleh, kenapa tidak?” kata Fiona ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Zhu Jiner. Tidak terima dengan apa yang dijelaskan oleh Fiona lantas terjadi perdebatan di tengah acara diantara kedua orang tersebut.

“Saya tidak tahu, lantas mengapa pria bisa bermain dengan wanita tapi tidak sebaliknya? Apa ini disebut kesetaraan gender?” balas Smirin “Baik, kalau itu menurut pendapatmu berarti Catur hanya boleh dimainkan oleh laki-laki? Lantas cara bermain Aleksandra Goryachkina itu seperti pria seperti yang kamu sebutkan sebelumnya?” Fiona lalu memberikan balasan yang menohok kepada Smirin.

Tuai Banyak Kecaman terutama Dari Pemain Wanita

Tak bisa membalasnya, ia hanya menjawab kalau Aleksandra bermain di kejuaraan Rusia dan mendapatkan 2600 poin. Apa yang dikatakan oleh Smirin ini lantas menuai kecaman dari berbagai pihak, salah satunya dari Gulrukhbegim Tokhirjonova, ia mulai bertanya mengapa orang seperti dia bisa sampai diterima di FIDE? Sementara dari mantan GM Susan polgar mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Smirin tidak dapat lagi ditolerir.

Tanggapan FIDE mengenai tindakan Diskriminatif Yang Dilakukan Oleh Smirin

FIDE pecat Ilya Smirin, GM Israel Kelahiran Belarus
Ilya Smirin ( FIDE )

Melalui pernyataan resminya, FIDE mengumumkan bahwa Smirin telah dipecat pada hari Selasa yang lalu waktu setempat, ia juga mengatakan bahwa apa yang diperbuatnya telah melanggar etika dan prinsip federasi

“ Selama siaran Live Women Grandprix berlangsung kemarin bahwa salah satu komentator kami telah melontarkan kalimat tidak senonoh. Walau kami menghormati Grandmaster Ilya Smirin selama ini, namun dikarenakan tindakan seksis yang dilakukannya dan juga tidak mempresentasikan prinsip FIDE, kami meminta maaf sedalamnya kepada seluruh korban dan dengan ini Smirin sudah kami pecat dan tidak dapat lagi  melanjutkan karirnya sebagai komentator di FIDE.” Tulis FIDE di pengumumannya.

Pernyataan tersebut menjadi bukti bahwa FIDE begitu menghargai dan juga memberlakukan pecatur wanita setara dengan pecatur pria lainnya.

Menjadi atlet olahraga sesungguhnya tidak memandang gender, itu berarti siapa saja berhak menjadi juara baik pada pria maupun wanita termasuk olahraga Catur ini. Berdasarkan data yang dirangkum dari federasi Catur Internasional atau disingkat FIDE ) sampai saat ini terdapat 39 orang wanita yang menyandang gelar Grandmaster di seluruh dunia.