Category Archives: Gamepedia

Guide Thamuz, Demon Lord Si Pemimpin Abyss

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungThamuz adalah salah satu hero Fighter yang memiliki Durabilitas dan Damage yang besar. Hero yang pernah berjaya dalam Meta sebelumnya. Thamuz menjadi salah satu hero Fighter pilihan para player. Berkat Durabilitas dan Damage yang besar, Thamuz mampu bersaing dengan para Fighter terkini bahkan masih sangat Worth untuk merusuh Jungle milik musuh.

Thamuz dasarnya memiliki Spell Vamp dan Lifesteal yang lumayan tinggi walau tanpa bantuan item sekalipun. Namun, Thamuz sedikit rentan dengan Crowd Control seperti milik Selena. Thamuz bisa menjadi sangat keras dan menjadi sangat rentan juga. Semua tergantung dari cara bermain player dan Build yang mendukung untuk seorang Thamuz.

Baca Juga : Guide Dyrroth Si Ovepower di Early Mobile Legends: Bang-Bang

Guide Thamuz

Seperti hero lainnya, Thamuz juga memiliki beberapa combo skill yang dapat digunakan sesuai kondisi tertentu.

Pasif

Guide Thamuz
Grand Lord Lava – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Thamus selalu mebawa senjatanya Scorch. Senjata ini dapat memberikan 12(+5% Total Physical ATK) Physical Damage kepada lawan secara berkala, hingga 3 stack.

Ketika Thamuz tidak membawa senjatanya, Thamuz akan mendapatkan peningkatan Movement Speed 25%. Dan saat mengambil senjatanya, Thamuz memperkuat Basic Attack hingga 100% Damage. Memberikan efek slow dan Burn yang memberikan tambahan True Damage pada musuh.

Skill 1

Guide Thamuz
Molten Scythes – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Thamuz melemparkan senjatanya dan mendapatkan Movement Speed tambahan dan memberikan Damage dan efek Slow bagi musuh yang terkena efek dari putaran senjatanya. Senjata akan kembali jika Thamuz berada pada jarak tertentu dari senjatanya.

Skill 2

Guide Thamuz
Chasm Trample – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Thamuz melompat kearah yang ditentukan dan memberikan 230 (+60% Physical ATK  tambahan) Physical Damage dan menyebabkan efek Slow 25% bagi musuh ketika mendarat yang berlangsung 2 detik.

Jika senjatanya masih berputar, senjata Thamuz akan kembali dan mereset Cooldown dari skill 1 (Molten Scythes) Thamuz.

Ultimate

Guide Thamuz
Cauterant Inferno – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Thamuz menyemburkan Lava pada dirinya dan memberikan 300 (+80% Total Physical ATK) Physical Damage kepada musuh disekitar dan menciptakan Cauterant Atmosphere disekitarnya. Secara bersamaan, Thamuz memulihkan Health Point sebesar 2% dari Max Health Point. Dan Attack Speed meningkat 1.22 kali.

Unlimited True Damage

Guide Thamuz
Unlimited True Damage – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Untuk menggunakan Thamuz dalam potensi sebaik-baiknya, salah satunya adalah dengan trik satu ini. Mengkombinasikan Combo Skill 1, 2, 1, 2, dan seterusnya.

Cara ini akan membuat Thamuz memberikan True Damage yang besar kepada musuh secara terus menerus. Menggunakan Molten Scythes dan Chasm Trample secara terus menerus, dapat mengeksekusi kumpulan musuh dengan mudah.

Build Item

Thamuz dapat dipadukan dengan Build Item Semi-Damage ataupun Full-Damage. Berikut kombinasi Build Item yang cocok untuk Thamuz.

Bloodlust Axe + Oracle

Guide Thamuz
Item Combo Thamuz – Guide Thamuz. Demon Lord Sang Pemimpin Abyss

Bloodlust Axe menjadi salah satu item wajib untuk Thamuz. Item ini memberikan ++70 Physical Attack, +10% Cooldown Reduction serta Atribut tambahan 20% Spell Vamp.

Bloodlust Axe cocok dikombinasikan dengan Oracle. Oracle merupakan item Magic Defense yang memiliki Pasif untuk tingkatkan Shield Absorption dan Health Point Regen 30%.

Untuk item lainnya dapat disesuaikan dengan gaya bermain dan kondisi dalam pertempuran.

Update info menarik seputar game lainnya hanya di Gamefinity.id

AoV Hero Guide: Paine, Gampang Masuk Sulit Keluar

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Paine, salah satu hero AoV yang pada saat masa perilisannya juga ngeselin. Dan kebetulan saya beli Paine waktu lagi peak-nya. Hingga saat ini pun Paine tetap menjadi salah satu pilihan saya ketika bermain sebagai jungler.

Kalau ditanya alasannya kenapa, ya karena ini hero enak banget bagi kalian yang suka sat set sat set. Sama halnya Butterfly yang zaman dulu ditakuti para hero empuk, hero ini juga predator bagi archer dan mage.

Nah, kita lanjutkan ke pembahasan lebih lanjut.

Paine Class & Role

Paine Preview | Personal Archive
Tampilan Hero Paine | Personal Archive

Paine waktu rilis dulu dikategorikan dalam kelas Mage dan Assassin seperti Liliana. Namun, saat ini Paine hanya ada di kelas Assassin meskipun damage utamanya masih berbentuk magic damage.

Untuk role dari hero ini yang direkomendasikan adalah sebagai jungler. Mengapa? Karena hal ini berhubungan dengan kebutuhan kill dan assist untuk mengembangkan skill pasif miliknya, sama seperti Zanis.

Dulu juga pernah sering digunakan sebagai Midlaner, namun seringkali juga kewalahan oleh hero Harass seperti Krixi. Apalagi sekarang ada Yue dan Iggy, Paine masih berniat clear minion dah sekarat duluan.

Baca Juga: Event Baru BanG Dream! Spesial Anniversary ke-4

Paine Skill

Paine Pasif: Soul Divide

Paine Soul Cut | Personal Archive
Paine Soul Cut | Personal Archive

Pasif dari Paine ini merupakan pasif yang akan aktif setelah menggunakan skill apapun.

Soul Divide memungkinkan Paine untuk merubah attack normal miliknya yang awalnya berbentuk physical damage menjadi magic damage dalam rentang waktu 5 detik. Skill ini juga meningkatkan attack speed milik Paine sebesar 30% dan dapat ditumpuk (stack).

Normal attack pertama milik Paine memungkinkan Paine untuk teleport ke belakang musuh dengan damage yang lebih besar. Jadi kalau serang dari kiri, nanti tembus ke kanan.

Skill ini juga dapat meningkatkan kapasitas energi setiap kill dan assist. Makanya, nih hero enaknya jadi jungle yang kerjaannya culik sana culik sini.

Paine Skill 1: Soul Tidings

Paine Soul Tiding | Personal Archive
Paine Soul Tiding | Personal Archive

Paine disini berpisah jiwa dan raganya selama beberapa detik. Jiwa Paine ini akan bergerak secara leluasa meninggalkan badannya dengan tambahan movement speed dan dapat memberi damage bagi musuh yang dilewati.

Nah, badannya ini terkesan beban, selain hanya diam di tempat, badannya yang ditinggalkan ini juga dapat menerima damage. Meski begitu, badannya ini kalau ditinggal jiwanya tidak bisa terkena control effect dan memiliki damage reduction sebesar 40%.

Nah, setelah periode jiwa melayangnya Paine ini berakhir, nanti badannya akan teleport ke jiwanya.

Sebenarnya skill ini dapat dikategorikan sebagai skill kabur, tapi ya susah sih kaburnya, berharap HP belum habis aja kalau musuhnya masih nggebukin.

Paine Skill 2: Elegy

Paine Elegy | Personal Archive
Paine Elegy | Personal Archive

Dapat dikatakan sebagai skill paling penting diantara lainnya, karena skill ini dapat menentukan kalian dapat bertahan di depan atau tidak.

Saat skill ini digunakan, Paine akan membentuk sebuah lingkaran. Bukan untuk menghalau beruang laut, melainkan memberikan magic damage dan silence terhadap musuh.

Nah bila Paine masih berada di lingkaran tersebut setelah beberapa detik, nanti energinya bisa pulih sesuai dengan level skill. Skill ini disebut penting ya karena ini, kalau ndak ada energi susah kabur nanti, buat kombo aja susah kalau tanpa energi.

Oh ya, skill aktif ini punya skill pasif, pusing yak. Pasif dari skill ini adalah bila Paine menerima magic damage, maka ia akan mengubah 30% dari damage tersebut menjadi HP dalam 5 detik.

Tips: Kalian dapat menggunakan skill 1 untuk meninggalkan lingkaran. Selama badan yang ditinggalkan masih ada di dalam lingkaran, energi masih dapat dipulihkan.

Paine Skill 3: Acknowledge

Paine Acknowledge | Personal Archive
Paine Acknowledge | Personal Archive

Inti dari skill ini adalah jumpscare. Datang ke war dengan gaya, melayang di angkasa menuju mage dan archer di belakang. Mendarat damage-nya sakit (kalau pas lingkaran target), kena kombo archer dan mage meninggal.

Ya, kira-kira begitulah cara main dengan ultimate milik Paine ini. Jaraknya sangat jauh, dan kalau musuh ada di lingkaran target, damage-nya perih. Musuh yang ditemui waktu perjalanan ke lingkaran target juga dapat 50% damage.

Arcana

Paine Arcana | Personal Archive
Paine Arcana | Personal Archive

Arcana yang biasa saya gunakan adalah full magic damage tanpa proteksi apapun. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan damage output dari Paine. Saya sertakan beberapa cooldown reduction agar ya lebih cepat cooldown-nya.

Walau terlihat agak nggak penting, namun bagi saya itu hal yang lumayan penting. Tidak lupa, magic life steal, karena survivability nih hero kaya kertas buku harga seribuan.

Violate 10, Sap 10, Flurry 2 – Hex 8

Atau bisa juga menggunakan arcana full magic damage, magic pierce, dan attack speed.

Violate 10, Devour 10, Flurry 10.

Baca Juga: Ghost of Tsushima Dapatkan Patch Terakhir

Rune

Paine Rune | Personal Archive
Paine Rune | Personal Archive

Sama seperti Krizzix kemarin, untuk rune yang digunakan Paine saya memiliki kesamaan dengan top server yaitu menggunakan Curse of Death, emang dari dulu harusnya pakai Curse of Death sih.

Main Rune: Lokheim -> Shadow Blade -> Deadly Claw -> Curse of Death

1st Secondary Rune: Human -> Mark of Frost/Enhanced Restore

2nd Secondary Rune: Human -> Gunslinger

Curse of Death digunakan untuk memaksimalkan potensi burst damage dari Paine biar makin perih. Shadow Blade dan Deadly Claw juga berguna untuk mendukung hal tersebut.

Untuk secondary rune pertama bisa memilih antara Mark of Frost atau Enhanced Restore untuk menambah survivability. Secondary rune kedua disarankan untuk menggunakan faksi Human kembali agar dapat menggunakan rune tier dua.

Item Build

Paine Item Build | Personal Archive
Paine Item Build | Personal Archive

Untuk jungler sudah pasti ya, karena bawa punish jangan sia-siakan kesempatan untuk beli item jungle. Dalam kasus Paine, maka kita pakai Loki’s Curse, jangan Scorching Wind atau Soulreaver, nggak nyambung.

Nah, berikut item build yang direkomendasikan:

Loki’s Curse -> Gilded Greaves -> Frostguard -> Hecate’s Diadem -> Rhea’s Blessing -> Blade of Eternity/Arctic Orb

Loki’s Curse tentu saja dipakai karena Paine merupakan jungler yang berfokus pada magic damage.

Gilded Greaves dipakai untuk memberi efek resistance terhadap CC. Karena percayalah, ini hero benci banget ama CC.\

Frostguard, efeknya hampir sama seperti Mail of Pain, namun damage yang dihasilkan item ini berupa magic. Item ini juga dapat mengurangi attack speed dan movement speed, jadinya berguna untuk Paine.

Hecate’s Diadem berguna untuk meningkatkan magic power dengan pasifnya.

Rhea’s Blessing juga dapat menambah survivability Paine dengan tambahan magic life steal miliknya.

Terakhir adalah item khusus survivability, bisa pakai BoE tapi jangan lupa ganti kalau cooldown atau sudah dua kali kepake. Kalau Arctic Orb tinggal tunggu cooldown aja.

How to Play

Nah, disini kita akan membahas judul dari artikel ini. Kenapa kok disebut gampang masuk keluar sulit?

Jadi, alasannya adalah skill ultimate milik Paine itu sendiri, kalau masuk ke dalam war sangatlah mudah karena ya tinggal arahin skill aja. Namun, karena Paine dalam war harus masuk ke dalam, maka keluar dari war tersebut merupakan hal yang sulit.

Ketika kalian tidak dapat keluar dari war dengan mudah, satu-satunya jalan adalah menculik archer dan mage dulu sebagai damage dealer. Karena dengan hilangnya dua orang itu, nasib kalian yang berada di posisi belakang musuh akan lebih aman.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan.

Timing harus tepat, terlalu awal masuk ke dalam war dan kalian akan menjadi samsak.

Terlalu lambat masuk war teman kalian yang bonyok bahkan mati.

Nggak mampu kill archer/mage atau siapapun yang di-commit kalian jadi samsak.

Sekali kombo musuh belum mati, kalian jadi samsak.

Masuk berhasil tapi kena CC, kalian jadi samsak.

Intinya, kalau timing-nya bagus kaliat bisa selamat, kalau miss kalian dijamin bonyok.

Ya, memang sesusah itu pakai Paine, namun kalian akan terbiasa lama-kelamaan.

Kalau sudah jago, archer sama mage musuh pasti bakal ketar-ketir dan ragu-ragu untuk positioning di belakang.

How to Play Against

Kalian sudah tahu kan kalau Paine punya kondisi yang melawan dirinya dalam jumlah banyak.

Nah maka dari itu ada beberapa cara counter Paine.

Pertama, pakai support yang selalu menempel archer, dengan ini Paine akan lebih kesulitan untuk main culik-culik.

Kedua, hard CC, Arum dan Aleister menjadi pilihan.

Ketiga, jangan pick hero tipis, Paine kelemahannya adalah ketika diajak fight lama. Karena dia tipe hero burst, maka damage output yang dihasilkannya hanya maksimum pada waktu tertentu.

Keempat, pick mage dan archer lincah, contohnya Eland’orr. Selama kalian berada di luar attack area Paine, kalian akan aman dari burst miliknya.

Nah, itulah poin-poin yang harus diperhatikan saat melawan Paine. Intinya adalah membuat Paine ini salah masuk war.

Kesimpulan

Paine, seorang jungler yang kalau dipakai seperti mudah, padahal kalau sudah urusan macro susah pakainya.

Meskipun memiliki burst damage yang perih, namun salah langkah sekali dapat mengakibatkan hal yang fatal.

Diusahakan untuk menjaga timing yang tepat saat masuk ke dalam war.

Guide Dyrroth Si Ovepower di Early Mobile Legends: Bang-Bang

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungMobile Legends: Bang-Bang selalu memiliki beberapa hero menarik, salah satunya adalah Dyrroth. Hero yang memiliki damage luar biasa untuk ukuran Fighter sepertinya. Hero yang dirilis pada Juni 2019 ini diberkati oleh skill yang mematikan dan dapat mengeksekusi musuh dengan mudah diawal game.

Dyrroth menjadi salah satu hero yang ditakuti oleh Tanker. Bagaimana tidak, Hero ini diberkati dengan atribut Penetrasi bawaan yang ada pada skillnya dan membuat para Tanker ketar-ketir saat menghadapinya.

Baca Juga : Tips Jika Kalah Poin di Early Mobile Legends: Bang-Bang

Tips Dyrroth Mobile Legends: Bang-Bang

Jangan Takut

Dyrroth merupakan salah satu hero spesialis 1 lawan 1 yang berada dipuncak teratas saat di Early. Jadi jangan takut saat bertemu fighter musuh dalam kondisi 1 lawan 1, bahkan Dyrroth dapat unggul dalam kondisi dirinya melawan 2 musuh sekaligus.

Manfaatkan Pasif

Guide Mobile Legends; Bang-Bang
Wrath of The Abyss – Guide Dyrroth Si Overpower diEarly

Pasif Dyrroth yang berupa Buff dan Heal sangatlah menguntungkan untuk Dyrroth sendiri. Pasifnya Ketika Rage Dyrroth mencapai 50% hal itu akan meningkatkan skill “Burst Strike” dan “Spectre Step”.

Setelah setiap 2 Basic Attack, hero akan melepaskan Circle Strike, dan memberikan (140% Total Physical ATK) Physical Damage kepada lawan yang berada di jangkauan Dyrroth dan meregenerasi HP Dyrroth sesuai dengan Damage yang ia berikan, Setiap kali dia mengenai Hero lawan, CD dari kedua skillnya akan berkurang sebanyak 1 detik. Karena pasifnya ini membuat Dyrroth kuat melawan lebih dari satu musuh sekaligus.

Prioritas Skill

Guide Mobile Legends: Bang-Bang
Prioritas Skill – Guide Dyrroth Si Overpower diEarly

Tergantung dari cara main player, Dyrroth sangat Playable jika dimulai dengan skill 1.

Skill 1 Dyrroth, Burst Strike memiliki atribut Slow dan peningkatan damage berkala berdasarkan Pasif. Skill yang sangat cocok untuk menyicil darah musuh dan clear minion dengan cepat.

Skill 2 Dyrroth, Burst Step merupakan skill Blink, Damage dan Penetrasi. Skill yang menguntungkan ketika melawan Tanker dan dapat mengeksekusi hero berdarah tebal dengan sangat cepat.

Pada dasarnya, skill Dyrroth memiliki efek 2 kali lipat jika pasifnya aktif. Dan memiliki syarat tambahan berupa semakin banyak jumlah musuh yang dilawan, semakin besar damage dan efek yang dihasilkan.

Gunakan Hybrid Build

Guide Mobile Legends; Bang-Bang
Hybrid Build Item – Guide Dyrroth Si Overpower diEarly

Dyrroth merupakan hero fighter Overpower diEarly. Pada dasarnya hero ini sudah kuat tanpa bantuan item tambahan saat di Early. Namun Dyrroth cocok jika dikombinasikan dengan item Defense dan memberikan item Damage berupa item Spell Vamp ataupun Lifesteal.

Kombinasi item Damage dan Defense yang sesuai sangat menguntungkan Dyrroth dalam pertempuran.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity.id

Handheld Console vs Smartphone

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Handheld Console, salah satu teknologi yang memungkinkan seseorang untuk bermain game dengan praktis dan dapat dibawa dimana saja.

Sebuah teknologi revolusioner yang pada saat keemasannya menjadi salah satu hal yang diidam-idamkan oleh para gamers.

Namun, keberadaan Handheld Console saat ini dapat dikatakan memiliki saingan dalam urusan dapat memainkan game dimana saja.

Ya, keberadaan smartphone akhir-akhir ini dapat mempunyai posisi yang berpengaruh di industri game. Bahkan, beberapa developer pun akhirnya memutuskan turun di ranah mobile gaming.

Lalu, apa yang membuat persaingan ini dapat dikatakan adil dan tidak adil di waktu yang bersamaan?

Sejarah Handheld dan Mobile Gaming

Handheld

Handheld vs Smarthpone Steam Deck | PCWorld
Gambar dari Steam Deck | PCWorld

Disini saya tidak akan membahas terlalu dalam tentang sejarah handheld console. Saya sudah pernah membahas sejarah ditemukannya Handheld di artikel khusus.

Tujuan dari diciptakannya handheld console adalah dapat dibawa kemana saja. Ketika konsol biasa hanya dapat digunakan dengan TV atau layar.

Begitulah yang ditemukan oleh Gunpei Yokoi sebagai seorang karyawan Nintendo pada saat itu.

Perkembangan handheld hingga saat ini juga tidak lepas dari konsep yang digagas oleh Gunpei Yokoi tersebut. Bahkan, saat ini ada beberapa Hybrid Console yang dapat berfungsi sebagai konsol biasa dan handheld console.

Hanheld console sendiri mengalami kesuksesan atau masa emas pada tahun 1980-an ketika Game Boy hadir dan di tahun 2000-an saat masa Nintendo DS.

Baca Juga: Nintendo dan Revolusi Handheld Console

Mobile Gaming di Smartphone

Handheld vs Smartphone Nubia Red Magic | DroidLime
Gambar dari Nubia Red Magic 6 | DroidLime

Smartphone yang kita kenal saat ini dengan layar touch screen dan platform Android serta iOS sendiri mulai booming di awal tahun 2010-an. Memang pada saat awal ssmartphone hadir di pasaran, belum banyak yang tertarik dengan pasarnya.

Angry Birds merupakan salah satu game yang mulai masuk ke pasar mobile mulai dari awal. Angry Birds sendiri dinilai juga berpengaruh besar terhadap keberadaan in-app purchase saat ini.

Di tahun 2012, lahirlah sebuah game legendaris yang hingga saat ini, komunitas dan game-nya masih berjalan dengan lancar dan baik, Clash of Clans.

Tahun yang sama, terdapat juga salah satu game legendaris, Subway Surfer yang rilis sebagai game endless run yang pada tahun sebelumnya rilis terlebih dahulu Temple Run.

Sejak saat itu, pasar mobile gaming mulai dikenal oleh dunia hingga menjadi seperti yang saat ini.

Handheld dan Smartphone dan Sebuah Ketidakadilan

Handheld console dan smartphone menawarkan hal yang sama, yaitu dapat memainkan sebuah game dimanapun dan kapanpun asal ada baterainya.

Namun, perbandingan ini sesuai dengan yang saya katakan sebelumnya, dapat dikatakan sebagai adil tak adil.

Alasannya adalah kedua device tersebut memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan awal dari handheld adalah bagaimana seseorang dapat memainkan game dimanapun dan kapanpun.

Sementara, smartphone digunakan sebagai alat yang membantu hal sehari-hari dalam menjaga komunikasi antara satu sama lain dari jarak jauh. Namun, fungsinya saja yang melebar.

Meskipun ada beberapa smartphone yang memang dirilis untuk bermain game seperti Nubia Red Magic, Black Shark, dan RoG Phone. Tetap saja, hal tersebut tidak dapat merubah tujuan awal smartphone.

Baca Juga: PlayStation Kembali Gelar Ramadan Deals! Game PS4 dan PS5 Diskon Hingga 44%

Sebuah Persaingan

Ketika ketidakadilan perbandingan sudah dibahas, lalu apa yang menjadikan smartphone dapat dibandingkan dengan handheld pada saat ini?

Kita mulai dari keadaan pasar. Pada tahun 2021 kemarin, berdasarkan data pada website Venturebeat, game pada mobile gaming menguasai pasar sebanyak 52% (gabungan smartphone dan tablet) sementara konsol hanya memiliki 28% pasar (bukan hanya handheld, namun juga konsol biasa).

Berterimakasihlah dengan game mobile yang ramai diperbincangkan seperti Free Fire dan Mobile Legends serta game seperti King of Glory di Cina. Pasar game mobile berkembang pesat.

Ditambah lagi faktor orang-orang yang lebih banyak mempunyai smartphone daripada handheld console. Karena smartphone sendiri dapat berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti mobile banking dan ojek online.

Apalagi dengan perkembangan teknologi pada smartphone yang menurut pendapat saya “menggila”. Setiap tahun pasti ada perkembangan signifikan dari spesifikasi smartphone.

Yang bahkan pada saat ini juga telah ada smartphone yang dikhususkan untuk bermain game seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat pasar smartphone lebih melebarkan sayapnya.

Berbanding terbalik dengan mobile gaming, handheld console sendiri memiliki perkembangan yang relatif lebih lambat.

Namun, yang terbaru seperti Steam Deck, sekalinya rilis rasanya seperti di luar kata masuk akal. Meski terlihat remeh dan masih perlu penegmbangan lanjutan, performa yang ditawarkan oleh Steam Deck bukanlah main-main.

Steam Deck sendiri mampu menjalankan The Witcher III di setting grafis yang tinggi dengan sangat lancar.

Dan juga jangan lupakan Nintendo Switch yang dapat menjalankan game yang tidak dapat dimainkan di smartphone karena keterbatasan spesifikasi.

Ya, perkembangan handheld console bila dibandingkan per generasi juga sebenarnya sangat cepat.

Kesimpulan

Dari yang saya katakan di atas, saya dapat menyimpulkan seperti berikut.

Smartphone dan Handheld Console sama-sama memiliki potensi yang besar, smartphone didukung oleh luasnya pasar sementara handheld console didukung oleh performa yang lebih tinggi dengan pasar yang berbeda.

Meskipun smartphone memiliki tujuan awal yang berbeda, nyatanya saat ini dapat bersaing di ranah game dunia dengan dominasi game online miliknya.

Sementara handheld console yang terkesan mulai hilang, sebenarnya memiliki potensi kuat di masa depan dengan kelebihannya. Performa tinggi yang ditingkatkan setiap generasi, dan juga yang memang didedikasikannya device ini sebagai alat untuk bermain game menjadi senjatanya.

Semua yang Bermasalah dengan Call of Duty Vanguard

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Call of Duty Vanguard, sebuah game dari franchise terkenal Call of Duty yang rilis pada tahun 2021 kemarin sebagai game Call of Duty yang rilis pada tahun tersebut.

Ketika kalian mencari Call of Duty Vanguard di Google, kalian akan langsung disuguhi oleh nilai positif yang hanya ada pada 52% yang menyukai game ini di Google. Ya, 52%, hanya lebih sedikit di atasnya.

Bila dilihat di website review lainnya seperti Metacritic, PC Gamer, dan IGN, bahkan Call of Duty Vanguard bersaing nilainya. Bersaing dengan siapa? Dengan Call of Duty Ghost, game seri CoD yang dikenal menjadi salah satu yang terburuk selain CoD Infinity Warfare yang bahkan saya sudah lupa kalau CoD: IW pernah rilis.

Namun, apakah yang membuat CoD Vanguard menjadi buruk? Padahal beberapa tahun sebelumnya Activision telah merilis CoD WWII yang menerima review yang jauh lebih baik dari Vanguard tetapi juga bukan yang terbaik.

Disini saya akan menyampaikan berbagai masalah yang dikeluhkan oleh fans franchise CoD dan opini saya juga sebagai seorang fans dari franchise ini.

Call of Duty Vanguard, Campaign Mode: Latar Belakang Perang Dunia 2 (?)

Call of Duty Vanguard Japan | Youtube
Call of Duty Vanguard, Seorang Tentara Jepang yang Bertanya | Youtube

Yak, kita mulai dari Campaign. Ah, campaign atau main story dari Call of Duty, sangat bagus hingga karakter yang ada di dalamnya dikenal hingga saat ini.

Captain Price, Soap, Ghost, Reznov, Chernov, dll, semua ada di pikiran bagi yang sudah memainkan game-nya.

Didukung dengan latar belakang cerita yang menarik, dan juga alur yang membuat kita tidak bosan, membuat campaign dari Call of Duty menjadi salah satu yang terbaik. Namun, datanglah Call of Duty Vanguard.

Dari judulnya kalian sudah paham maksudnya, kan? Bahkan yang menjadi dasar terbentuknya game ini masih dipertanyakan.

Mulai dari senjata hingga detail karakter, hampir semuanya kacau. Bahkan ada yang mengatakan bahwa CoD Vanguard membawa tema perang dunia kedua, namun  dari universe lain.

Membahas tentang senjata, contohnya saat kita memasuki salah satu misi yang dimana kita menjadi seorang pilot AS yang tertangkap oleh Jepang.

Kalau diperhatikan lebih lanjut, ada tentara Jepang yang menanyai kita dengan kalimat yang terkesan konyol, “DO YOU SPEAK JAPANESE?”, menenteng senjata milik Jerman.

Meskipun terkesan berlebihan, namun kesalahan detail kecil dengan sejarah juga berpengaruh pada permainan.

Hal ini juga diperparah dengan berbagai senjata fiksi di campaign mode atau beberapa senjata yang dipakai saat pada latar waktunya sebuah misi, senjata tersebut masih belum dibuat.

Cerita dari CoD Vanguard juga terkesan lebih dibuat-buat. Tugas pemain adalah untuk membunuh penerus pemimpin Hitler yang terkesan, menjadi sebuah hal yang perlu dipertanyakan.

Disini saya paham, sang penulis terinspirasi dari cerita Modern Warfare series di tahun 2010-an dimana kita terus-menerus memburu Makarov.

Namun, ini adalah kasus yang berbeda, Modern Warfare series memiliki latar fiksional, sedangkan Call of Duty Vanguard memiliki latar perang asli yang memiliki hubungan erat dengan sejarah.

Seharusnya, akhir dari sebuah peperangan bukanlah membunuh seseorang dan perang berakhir dan juga harusnya tidak ada tokoh villain di dalam sebuah peperangan.

Karena di dalam peperangan, setiap pihak berjuang untuk kehidupan yang mereka masing=masing percaya menjadi lebih baik.

Seperti di CoD Vanguard, ending-nya adalah ketika kita melawan villain utama dan membunuhnya, menurut saya itu adalah hal yang meremehkan arti sebuah perang.

Karena dari pengalaman saya, saya tidak pernah memainkan game CoD yang berlatar belakang perang dunia kedua berakhir seperti itu.

Melainkan, semua berakhir dengan kisah seorang prajurit yang akhirnya merasakan kemenangan setelah berada di medan perang.

Baca Juga: ROG Zephyrus M16 (GU603Z) Tampil Lebih Canggih dengan Sederet Upgrade Menarik

Call of Duty Vanguard, Multiplayer Mode: Sebuah Modifikasi yang Monoton

Call of Duty Vanguard Weapon | Youtube
Sebuah Senjata di CoDV yang Kehilangan Wujud Aslinya karena Modifikasi | Youtube

Mungkin kata modifikasi ini memanglah tepat, karena setiap modifikasi senjata di game ini dapat membuat senjata yang dipakai kehilangan ciri khas miliknya.

Mulai dari berbagai equipment yang menurut Activision bisa dipakai untuk seluruh senjata meskipun senjata tersebut nantinya akan memiliki penampilan yang jauh berbeda dari senjata asli di perang dunia kedua.

Dan yang paling parah, adalah holographic dan red dot sight yang entah mengapa dapat berada di era perang dunia kedua. Padahal holographic sight sendiri baru ditemukan pada tahun 1996 dan red dot sight pada tahun 1975.

Hal lainnya, adalah senjata yang diberi equipment tadi, dapat dikenakan tanpa batas sehingga merusak permainan.

Bayangkan saja, kalian baru bermain dengan peralatan dan senjata dalam kondisi stock harus bertanding melawan pemain dengan senjata penuh akan equipment dan mod. Tentu saja tidak asik bukan?

Diperburuk lagi tentang pembelanjaan di dalamnya. Ada sebuah gerakan yang sama dijual sebagai 4 item yang berbeda. Dan poin yang paling penting dari ini adalah, sebagian merupakan recycle dari CoD BO Cold War dan CoD Modern Warfare.

Call of Duty Vanguard, Zombie Mode: Bahkan CoD WaW Punya Zombie Mode yang Lebih Baik

Call of Duty Vanguard Zombie | Youtube
Gameplay Zombie Mode dan Penampakan Sight di Senjata pada Perang Dunia Kedua | Youtube

Ketika berbicara Zombie Mode, saya tidak dapat mengutarakan opini saya terlalu banyak karena saya sendiri dari dulu suka takut untuk bermain game zombie bahkan mode zombie di CoD.

Sebagai gantinya, akan saya hadirkan beberapa opini berbentuk list dari beberapa influencer seperti The Act Man dan lainnya.

  1. Tidak memiliki easter egg apapun seperti di mode zombie di game sebelum-sebelumnya.
  2. Tidak memiliki boss yang membuat level menjadi menantang.
  3. Hanya mempunyai beberapa tipe zombie yang dapat dilawan.
  4. Menurut Youtuber The Act Man, map-nya terinspirasi 25% dari map Shi no Numa.
  5. Tidak adanya wonder weapon seperti Ray Gun.
  6. Tidak ada wall buys yang identik dengan awal mula mode zombies.
  7. Tidak ada map progression seperti di game zombie biasanya.
  8. Tidak ada interaksi pada map seperti jebakan.
  9. Tidak adanya sistem uang

Dari poin-poin tersebut, dapat saya simpulkan, bahwa beberapa kesalahan fatal yaitu menghilangkan unsur zombie mode di game sebelumnya tanpa membawa hal baru yang disukai oleh pemain dapat membuat pemain kecewa.

Baca Juga: Unleash The Legend Inside, Tidak Ada Laptop Gaming Seperti ROG Flow Z13

Kesimpulan

Setelah beberapa poin di atas, tentu saja ada beberapa hal lain yang menjadi poin plus di game ini seperti BGM yang terkesan bagus, dan mungkin beberapa hal baru.

Kenapa saya ingin membuat artikel ini? Sebab saya tahu, bahwa Call of Duty pada dasarnya merupakan game yang merevolusi FPS dengan tema perang dunia keduanya, hal itu pun juga memiliki kesuksesan di beberapa game selanjutnya seperti Call of Duty World at War.

Namun, dengan adanya Call of Duty Vanguard, game ini terkesan memberikan sesuatu yang main-main sebagai game yang membawa tema perang dunia kedua

Game bertema perang dunia kedua seharusnya, dijadikan sebagai wujud apresiasi untuk para veteran perang yang berjuang untuk menjaga kebebasan. (Ending Quote dari CoD WaW)

Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungStardew Valley adalah salah satu game RPG (Role Playing Game) yang mengusung tema Pertanian dan Peternakan yang dikembangkan secara swadaya oleh, Eric Barone yang setelahnya diterbitkan atas nama ConcernedApe.

Stardew Valley diluncurkan pada 26 Februari 2016 dan dapat dimainkan di Microsoft Windows, Mac, Linux Playstation 4, Xbox, Nintendo Switch, Playstation Vita, Android, IOS dan Tesla Inc.

Game yang serupa dengan Harvest Moon ini, dan kebetulan sang pengembang Stardew Vally, Eric Barone (ConcernedApe) banyak mengambil inpirasi dari serial Harvest Moon juga. Jadi tidak heran jika kebanyakan game simulasi pertanian memiliki konsep yang sama, Bahkan Stardew Valley Sekalipun.

Sinopsis Stardew Valley

Saat memulai gamenya kita akan mendapatkan peran sebagai petani dan peternak diladang warisan milik kakeknya yang berada di kota kecil Stardew Valley. seperti kebanyakan game RPG Pertanian lainnya, player dituntut untuk meneruskan usaha pertanian dan peternakan milik sang kakek.

Game ini juga menghadirkan berbagai macam NPC yang memiliki latar belakang yang unik dan beberapanya dapat dinikahi. Jadi player tidak hanya dituntut untuk meneruskan ladang milik sang kakek, tetapi diharuskan untuk melakukan sosialisasi dengan penduduk juga.

Baca Juga : Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Review Stardew Valley

Gameplay (10/10)

Stardew Valley memiliki mekanisme game yang serupa dengan Harvest Moon. Yang membuat Stardew Valley berbeda dari game pertanian lainnya ialah dengan adanya sistem Combat. Player tidak hanya bertani, beternak, bersosialisasi, tetapi player juga dapat melawan monster-monster yang ada di Caves. Caves di Stardew Valley memiliki beberapa tingkatan layaknya sebuah Dungeon, semakin dalam tingkatannya, semakin banyak juga resource dan monster yang kuat.

Stardew Valley
Gameplay – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Graphic (10/10)

Stardew Valley menggunakan style Pixel Art seperti game RPG pada umumnya, style Pixel dengan perpaduan warna yang pas dan tidak terlalu mencolok, baik untuk pelukisan dan pewarnaan latar maupun karakternya. Stardew Valley juga menampilkan style Pixel Art untuk model avatar karakternya yang dapat dijumpai saat berdialog.

Stardew Valley
Graphic – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Addictive (9.5/10)

Pada dasarnya game RPG Pertanian memiliki mekanisme yang sangat monoton, seperti bangun tidur, menyiram ladang, memberi pakan ternak, bersosialisasi, pulang, tidur, dan repeat. Jadi wajar untuk kalian yang tidak terbiasa dengan game kegiatan sehari-hari yang diulang-ulang, maka akan terasa amat membosankan.

Tetapi, game ini memiliki sistem Grinding yang baik, grinding yang tidak membuat player bosan karena hanya mendapatkan resource yang sedikit dalam jangka waktu yang lama. Game ini juga menghadirkan item-item menarik, seperti senjata yang variatif dan beberapanya hanya bisa didapatkan melalui quest tertentu, memberikan suatu kepuasan tersendiri saat mendapatkan item yang kita cari.

Stardew Valley
Addictive – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Music (10/10)

Eric Barone selaku pengembang dan komposer dari Stardew Valley, menyuguhkan alunan Instrumental yang berbeda ditiap lokasi dalam game dan ditiap waktu atau musimnya juga. Instrumental yang disesuaikan dengan tempat dan waktu kejadian, membuat player betah walau hanya mendengarkan alunannya.

Stardew Valley
Music – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Kesimpulan dari Review Stardew Valley Versi Gamefinity

Menurut pribadi, Stardew Valley adalah salah satu game RPG Simulasi terbaik yang cocok dan sangat direkomendasikan untuk dicoba. Game yang punya mekanisme unik dari game-game pendahulunya. Dan juga, game yang mengusung gaya Pixel Art yang membuat nyaman pemain. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini mengusung sistem Combat, sistem yang membuatnya berbeda dari game serupa lainnya. Menghadirkan item-item menarik yang mendukung perkembangan karakter pemain dalam jalani progres dalam game.

Kekurangan

Untuk Update dari port satu ke port lainnya yang sedikit “mengaret”. Seperti pada Update 1.5 untuk Windows yang update pada 21 Desember 2020, tetapi untuk versi Androidnya yang masih di versi 1.4.5 sejak awal tahun 2020 hingga sekarang.

Sekian bahasan singkat dari game Stardew Valley. Bagaimana menurut kalian? Tertarik mencobanya?

Game dapat diunduh dan tersedia di Steam, Play Store dan App Store lainnya.