Category Archives: Gaming News

Mobile Legends akan Mengubah Sistem Emblem

GAMEFINITY, Jakarta – Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) menjadi salah satu game online yang paling populer di Indonesia dan seluruh dunia. Dalam game ini, Emblem merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi para pemain. Emblem adalah sistem yang memungkinkan para pemain untuk meningkatkan atribut Hero mereka seperti Physical Damage, Magic Damage, Attack Speed, Cooldown Reduction, dan sebagainya.

Namun, Emblem sendiri tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada Talent yang menyertainya. Setiap Emblem memiliki 3 slot Talent, dan setiap Talent memiliki 8 pilihan Talent yang bisa dipilih. Terdapat 2 Talent umum dan 1 Talent utama pada setiap Emblem.

Baca juga: 

Talent level 1 (umum) berisi Talent-Talent yang sifatnya menambah atribut seperti pengurangan cooldown, menambah HP, dll. Talent level 2 (umum) berisi Talent utama di sistem Emblem yang lama. Berisikan Talent-Talent dengan Skill pasif seperti Life Drain. Sedangkan, Talent level 3 (utama) merupakan talent utama dengan cooldown skill.

Sistem Emblem Baru di Mobile Legends
Upgrade Emblem dengan Magic Dust

MLBB akan mengubah sistem Emblem menjadi lebih baik lagi, dan ini tentunya akan memberikan pengaruh besar pada gameplay MLBB. Pada sistem Emblem yang baru, tidak perlu Battle Point untuk meningkatkan level Emblem. Kamu dapat meningkatkannya hanya dengan Magic Dust. Hal ini tentunya memudahkan para pemain untuk meningkatkan level Emblem mereka tanpa harus menggunakan Battle Point.

Tidak hanya itu, sistem Emblem baru telah menghapus batasan penggabungan pada Emblem dan Talent. Dalam hal ini, para pemain bisa membuat kombinasi Emblem dan Talent sesuai dengan kebutuhan dan gaya bermain mereka. Dalam sistem Emblem yang baru ini, tidak ada lagi batasan pada satu Emblem saja seperti sebelumnya. Dalam hal ini, para pemain dapat mengkombinasikan semua talent sesuka hati tanpa terbatas pada satu Emblem saja.

Baca juga: 

Emblem Baru di Mobile Legends

Talent Baru di Mobile Legends
Talent Baru di Mobile Legends

Selain itu, Emblem baru juga akan memperkenalkan beberapa Talent umum dan Talent utama yang baru. Talent umum terdiri dari Last Stand, Arcane Furor, Battle Frenzy, Cosmic Blitz, dan Talent khusus Temporal Reign. Setiap Talent umum memiliki kemampuan yang berbeda dan cocok digunakan untuk jenis Hero yang berbeda.

Misalnya, Talent umum Last Stand cocok digunakan untuk Hero yang perlu meningkatkan Ketahanan terhadap Damage Burst. Sedangkan Arcane Furor cocok digunakan untuk Hero yang menerima Damage dalam Team Fight. Talent umum Battle Frenzy cocok digunakan untuk Fighter dan Marksman dengan frekuensi Damage yang tinggi. Talent umum Cosmic Blitz cocok digunakan untuk Hero yang sering menggunakan Skill untuk mengganggu lawan. Sedangkan Talent khusus Temporal Reign digunakan untuk Hero Support yang perlu mempertimbangkan urutan penggunaan Skill setiap kali menggunakan Ultimate.

Dengan adanya perubahan sistem Emblem ini, diharapkan MLBB dapat mengubah cara gameplay yang saat ini sudah membosankan. Para pemain dapat memilih Emblem dan Talent yang lebih variatif dan membuat gameplay MLBB menjadi lebih menarik dan menantang. Jadi, mari kita tunggu dan lihat apa saja yang akan terjadi dalam MLBB setelah perubahan sistem Emblem ini.

Demikian pembahasan Mobile Legends akan Mengubah Sistem Emblem. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity store menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Harmony: The Fall of Reverie Resmi Meluncur Juni Ini

GAMEFINITY.ID, Bandung – Harmony: The Fall of Reverie, game terbaru dari Don’t Nod, pengembang di balik Life is Strange, akhirnya mendapat tanggal rilis. Game narrative adventure itu akan rilis Juni ini di PC, Nintendo Switch, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S. Bagi yang tidak sabar ingin mencobanya, sebuah demo kini sudah tersedia.

Harmony: The Fall of Reverie, Game Narrative Adventure dari Kreator Life is Strange

Harmony The Fall of Reverie gameplay
Harmony: The Fall of Reverie penuh dengan art menawan

Melalui press release-nya, Don’t Nod menyebut Harmony: The Fall of Reverie sebagai pengalaman naratif seminal terbarunya. Dalam game tersebut, pemain berperan sebagai Polly, seorang perempuan yang telah kembali ke kampung halaman untuk mencari sang ibu. Saat perjalanannya, ia tiba-tiba masuk ke dunia lain bernama Reverie. Di sana, ia menjadi Harmony.

Baca juga:

Harmony The Fall of Reverie choices
Pemain dapat menggunakan sistem Augural untuk melihat masa depan dan membuka jalan baru

Polly diberikan misi untuk mengembalikan keseimbangan antara dunia nyata dan Reverie dengan memilih salah satu dari enam Aspiration. Keenam Aspiration itu adalah Glory, Bliss, Power, Chaos, Bond, dan Truth. Aspiration itu dapat menginspirasi kemanusiaan dengan membuat keputusan berdasarkan sistem Augural, dengan setiap pilihan memicu konsekuensi masing-masing.

Don’t Nod mendeskripsikan Harmony: The Fall of Reverie memiliki arahan art yang menawan beserta deretan karakter berlatar belakang beragam. Ditambah, musiknya menggambarkan atmosfer yang menakjubkan berkat Lena Raine, komposer Celeste.

Baca juga:

Demo sudah Tersedia hingga 21 Mei

Bagi yang ingin segera mencoba game ini, demo sudah tersedia eksklusif di Steam mulai 4 Mei. Tersedianya demo ini merupakan bagian dari LudoNarraCon yang digelar hingga 8 Mei. Playable demo ini hanya terdiri dari act pertama yang memperkenalkan jalan cerita game beserta karakter dan latar tempatnya.

“Kami dengan bangga dapat berpartisipasi di LudoNarraCon tahun ini, sebuah event besar bagi pengembang dan penerbit game narrative, dan untuk memperkenalkan pemain pada dunia Harmony: The Fall of Reverie. Kami menantikan feedback pertama demo ini dan dunia yang kami buat,” tutur Cyrille Combes selaku produser eksekutif.

Jika tidak dapat menikmati demo-nya, terlebih untuk pengguna selain PC, tim pengembang juga melakukan live stream demo tersebut di laman Steam.

Harmony: The Fall of Reverie akan rilis di PC (melalui Steam) dan Nintendo Switch pada 8 Juni 2023. Sementara itu, versi PlayStation 5 dan Xbox Series X|S akan tersedia mulai 22 Juni.

Fans Khawatir Nasib Starfield setelah Kegagalan Redfall

GAMEFINITY.ID, Bandung – Peluncuran Redfall yang sangat mengecewakan sudah memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield. Game sci-fi RPG dari Bethesda Game Studios itu menjadi game selanjutnya dari Xbox dan Bethesda yang akan rilis.

Banyak sekali yang menaruh harapan besar mengingat Bethesda memiliki ambisi besar untuk game scifi RPG itu. Ada sebagian penggemar yang mengatakan Starfield harus rilis dalam keadaan sempurna atau setidaknya lebih baik demi menaikkan kembali reputasi Xbox dan Bethesda. Pada saat yang sama, Bethesda juga sudah memiliki reputasi merilis game dalam keadaan belum selesai, Fallout 76 dan Redfall menjadi contoh terkenal saat ini.

Baca juga:

Redfall Mendapat Respon Mengecewakan dari Penggemar dan Kritikus

Starfield Redfall disappointment
Redfall mendapat respon negatif dan kritikus dan penggemar

Peluncuran Redfall bisa dibilang sangat mengecewakan bagi semua pihak, baik Xbox sendiri, penggemar, dan kritikus. Saat ini, game vampire shooter buatan Arkane itu mendapat respon beragam namun kebanyakan negatif dari kritikus.

Penggemar pun membombardir laman Steam dan Metacritic-nya dengan review bomb, menilai game tersebut terlihat belum selesai dan penuh bug. Padahal, Redfall sudah menjadi salah satu game besar yang paling dinantikan tahun ini.

Jika melihat Arkane Studios, pengembangnya, game mereka seperti Dishonored, Prey, dan Deathloop mendapat sambutan hangat dari kritikus dan pemain. Pasalnya, Arkane menjadi pengembang dengan reputasi dengan game berkualitas seperti tiga game tersebut. Nyatanya, Redfall secara mengejutkan menurunkan reputasi Arkane.

Saat artikel ini ditulis, Redfall memiliki skor 59 untuk versi Xbox dan 57 untuk versi PC di Metacritic. TheGamer mendapati bahwa angka itu menjadikannya sebagai game buatan Arkane dengan skor terendah, melampaui Arx Fatalis (2003) yang memiliki skor 71.

Baca juga

Penggemar Khawatir Nasib Starfield

Starfield worry
Kegagalan Redfall memicu kekhawatiran penggemar terhadap Starfield

Kegagalan Redfall untuk memukau pemain dan kritikus akhirnya memicu kekhawatiran terhadap Starfield, satu lagi game Bethesda yang akan rilis tahun ini. Beberapa penggemar mengemukakan kekhawatirannya di media sosial seperti Twitter. Tidak sedikit pula yang berharap game RPG buatan Bethesda itu rilis dalam keadaan sempurna.

Lebih buruknya lagi, kondisi Redfall saat ini senada dengan bocoran dari leaker Horns di ResetEra. Leaker tersebut secara akurat Tango Gameworks akan mengungkap Hi-Fi Rush pada Januari lalu. Ternyata, bocoran bahwa game vampire shooter itu masih dalam kondisi belum selesai sebelum rilis dapat dibilang akurat. Ada kemungkinan, Starfield juga akan mengalami nasib serupa saat peluncuran, mengingat game sci-fi RPG itu juga disebut masih dalam kondisi belum selesai.

Baca juga:

CEO Xbox, Phil Spencer, Buka Suara!

Baru-baru ini, Phil Spencer, CEO Xbox, sudah membuka suara mengenai kegagalan Redfall di episode terbaru podcast Kinda Funny Xcast. Spencer mengaku dirinya akan bertanggung jawab penuh atas kegagalan game FPS buatan Arkane itu. Selain itu, ia mengungkap Xbox tidak menyangka respon dari kritikus dan pemain akan begitu negatif.

“Kami harusnya ada untuk [direktur studio Arkane] Harvey [Smith] dan timnya lebih awal. Saya rasa ini salah kami. Lalu melalui prosesnya. Itu merupakan game Unreal, kami punya banyak studio yang sudah menghasilkan proyek dari Unreal bertahun-tahun, dan saya rasa kami terlambat untuk membantu saat mereka memiliki sebuah masalah,” ungkap Spencer.

Redfall menjadi game pertama buatan Arkane yang menggunakan teknologi Unreal Engine dalam beberapa tahun. Prey justru menggunakan CryEngine, sementara Dishonored 2 menggunakan Void Engine buatan Id Tech.

Phil Spencer juga sudah menjawab kekhawatiran penggemar. Ia mengklaim pihak publisher sudah membantu proses pengembangan Starfield lebih baik ketimbang Redfall. Pasalnya, game tersebut sedang dalam tahap produksi awal saat Bethesda bergabung dengan Microsoft. Ia juga berharap game sci-fi RPG itu dapat meluncur dalam kondisi lebih baik.

Starfield menjadi salah satu game yang paling dinanti tahun ini sekaligus berpotensi menaikkan reputasi Bethesda. Pada saat yang sama, game itu menjadi risiko besar bagi Xbox. Xbox bisa saja bersinar jika Starfield mendapat kesuksesan besar di kalangan kritikus dan penggemar.

Xbox akan menggelar Starfield Direct untuk memamerkan detail lebih lanjut pada 11 Juni setelah Xbox Games Showcase.

Pokemon Trading Card Game Live Meluncur Juni Ini!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah mengalami penundaan beberapa kali semenjak pengumuman perdananya pada 2021, Pokemon Trading Card Game Live akhirnya mendapat jadwal rilis. The Pokemon Company mengumuman game kartu digital itu akan rilis 8 Juni 2023.

Game itu menjadi pengganti Pokemon Trading Card Game Online yang rilis pada 2011 dan dikembangkan Dire Wolf Digital. Pokemon TCG Live yang akan keluar dari tahap beta itu dikembangkan langsung oleh The Pokemon Company.

Pokemon Trading Card Game Live, Cara Baru Menikmati Pokemon TCG!

Pokemon Trading Card Game Live release
Jadi Pengganti Pokemon Trading Card Game Online, Pokemon Trading Card Game Live akan rilis 8 Juni

Melalui laman resminya, The Pokemon Company menyebut Pokemon Trading Card Game Live sebagai cara terbaru untuk mennikmati trading card Pokemon yang menyenangkan. Pihaknya menambah bahwa format digital terbaru ini menyediakan pemain pemula dan veteran untuk menikmati Pokemon TGC yang menyenangkan dan mudah dipahami. Ada beberapa mode gameplay, quest harian, avatar yang bisa dikustomisasi, dan aksesories Pokemon TGC. Jika itu belum cukup, terdapat aktivitas favorit seperti membangun deck dan bertarung melawan teman.

Baca juga:

Pemain yang melakukan log in versi beta Pokemon TGC Live sebelum 6 Juni berhak mendapat reward berupa aksesories, termasuk di antaranya sebuah koin, card sleeve, dan boks deck.

Pemain sejauh Ini Kecewa dengan TCG Live dibandingkan TCG Online

Namun, Kotaku mencatat pemain sejauh ini kecewa dengan Pokemon Trading Card Game Live jika dibandingkan TCG Online. Hal ini terlihat pada transisi dari game lama menuju game baru. Keduanya menggunakan profil online yang sama. Namun, pemain menilai Live memiliki kekurangan dibandingkan online.

Mereka mendapati mata uang dalam game dari Online akan hilang saat melakukan transisi. Selain itu, fitur dinilai sangat kurang. Terlebih, booster pack di Live memiliki kartu lebih sedikit di booster pack.

Baca juga:

Mau tidak mau, Pokemon Trading Card Game Online akan dihapus dari app store mulai 5 Juni 2023 mendatang. Berarti, pemain hanya dapat menikmati versi digital dari game kartu Pokemon di Pokemon Trading Card Game Live.

Pokemon Trading Card Game Live akan meluncur 8 Juni 2023 di iOS, Android, PC, dan Mac. Pada tanggal yang sama, Nintendo akan merilis expansion trading card Scarlet & Violet – Paldea Evolved yang terdiri dari 15 Pokemon baru.

EA Umumkan Game F1 23 Rilis Juni dengan Mode Braking Point

GAMEFINITY.ID, Bandung – EA dan Codemasters akhirnya mengumumkan jadwal rilis F1 23 yang akan tersedia di Xbox Series X|S, PlayStation 5, dan PC. Game terbaru yang berdasarkan F1 itu akan kembali menghadirkan Braking Point, sebuah single player story mode yang sudah muncul di F1 21, namun absen di F1 22.

Kembalinya Braking Point, Story Mode, di F1 23

F1 23 Braking Point Story Mode
Braking Point kembali di F1 23

Dalam Braking Point di F1 23, cerita akan berfokus pada tokoh utama Devon Butler dan rekan timnya Aiden Jackson, anggota tim balap fiktif Konnersport Racing Team. Mereka harus berhadapan dengan deretan tim dan pembalap F1 lain (dari dunia nyata).

“Kembalinya Braking Point membuat pemain dapat membenamka dirinya dalam sebuah cerita balap, dengan serangkaian karakter baru dan lama serta twist mengejutkan. Kami menambah keotentikan race dengan memperkenalkan red flag dan jarak race 35 persen, memberi pemain lebih banyak strategi dan berbagai kejutan,” komentar Lee Mather, pengarah kreatif senior di Codemasters dilansir dari laman resmi Formula 1.

Baca juga:

Las Vegas Street Circuit Pertama Kali Muncul dalam Game

F1 23 Las Vegas Circuit layout
Layout sirkuit Las Vegas

Sirkuit yang pertama kali muncul di F1 adalah Las Vegas Street Circuit. Uniknya, sirkuit tersebut dapat dinikmati pemain terlebih dahulu sebelum pembalap F1 dapat bertanding di sana di dunia nyata.

“Penambahan sirkuit Las Vegas di game tahun ini akan memberi penggemar pengalaman pertama kali dari apa yang akan datang di Grand Prix [Las Vegas] pertama tahun ini,” ungkap Brandon Snow, Direktur Manajemen Komersial Formula 1.

Baca juga:

Selain Las Vegas Street Circuit, Losail International Circuit di Qatar menjadi satu lagi sirkuit baru di dalam game. Sirkuit favorit penggemar seperti Shanghai (China), Paul Ricard (Prancis), dan Portimao (Portugal) masih akan tersedia.

Selain itu, F1 23 ikut menambah fitur F1 World, sebuah buh yang membantu memperkenalkan pemain pada dunia kompleks Formula 1. Hub itu menyediakan berbagai mode seperti Time Trial, Grand Prix, dan Multiplayer.

F1 23 akan rilis 16 Juni 2023 di PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC. Jika memesan Champions Edition, pemain berhak mendapat early access tiga hari mulai 13 Juni.

The Portopia, Game Murder Case Kembangan AI

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Square Enix mengumumkan akan merilis free version dari The Portopia Serial Murder Case di Steam pada 24 April 2023 yang lalu. Game klasik Famicom ini diperlakukan sebagai semacam objek game eksperimen, di mana para developer akan menggunakan beberapa kemampuan dari teknologi AI untuk meningkatkan aspek gameplay secara penuh.

The Portopia Serial Murder Case sebagai uji kasus, Square Enix juga bertujuan untuk memahami dampak AI pada sebuah game adventure, serta memperdalam pemahaman mereka tentang teknologi NLP. Apa hal ini akan mempengaruhi filosofi developing mereka ke depan yang masih belum diketahui.

Baca Juga : 

Penggunaan AI dalam Pengembangan Game The Portopia

Sebagai game tahun 1983, ada satu aspek di mana keterbatasan teknologi saat itu membuatnya terlihat sedikit rumit. Pemain harus spesifik tentang apa yang harus pemain ketik, atau karakter tidak akan dapat memahami perintah dari pemain, dan hal ini sedikit membuat jengkel.

Kali ini dan baru ini telah menggunakan beberapa teknologi AI. Dua di antaranya adalah Natural Language Processing (NLP) dan Natural Language Understanding (NLU). Dengan cara menggabungkan teknologi ini bersama-sama, pemain dapat mengetik secara alami atau lugas, dan game akan dapat memahami nuansa di balik perintah yang pemain ketik.

Lanjut ada teknologi yang dapat dimanfaatkan, yang dikenal sebagai SpeechtoText atau Automatic Speech Recognition (ASR), memungkinkan untuk mengubah input suara menjadi teks tertulis. Dengan menggunakan teknologi ini, pemain dapat memberikan instruksi menggunakan suara daripada keyboard.

The Portopia, Game Murder Case Kembangan AI

Portopia Renzoku Satsujin Jiken atau bisa diterjemahkan sebagai The Portopia Serial Murder Case in English, adalah game adventure yang dirancang oleh Yuji Horii, pencipta Dragon Quest, dan diterbitkan oleh Square Enix. Pertama kali dirilis pada NEC PC-6001 di Juni 1983 dan dipindahkan ke computer Famicom dan layanan telepon seluler genggam.

The Portopia, Game Murder Case Kembangan AI

The Portopia, Game Murder Case Kembangan AI

Pemain harus menyelesaikan misteri pembunuhan dengan mencari petunjuk, menjelajah berbagai area, berinteraksi dengan para karakter, dan memecahkan teka-teki berbasis item. Game ini juga turut menampilkan sudut pandang orang pertama, gameplay yang nonlinier, open world, dialog dengan karakter NPC, pilihan dialog bercabang, interogasi para tersangka, penceritaan secara nonlinier, dan alur cerita.

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.