GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game social deduction Among Us baru saja melewati catatan jumlah pemain milik Pokemon Go. Menurut SuperData, sebanyak hampir setengah miliar orang dilaporkan memainkan Among Us pada bulan November, menjadikannya game seluler paling banyak dimainkan, mengalahkan sejumlah judul game seperti Pokemon GO dan Candy Crush Saga.

Perusahaan riset pasar Nielsen itu, dikutip dari The Verge, Kamis (24/12/2020) menyebut game Among sejauh ini merupakan game paling populer dalam hal pemain bulanan. Kesuksesan tersebut semakin luar biasa karena perusahaan pembuat Among Us, InnerSloth hanya memiliki empat karyawan untuk menggarap game tersebut.

Jumlah pengguna membuktikan game tersebut sangat populer, sehingga studi pengembang game memutuskan untuk membatalkan sekuel yang sedang dikerjakan, dan memilih untuk meningkatkan game aslinya. Bahkan, anggota kongres Amerika Serikat Alexandria Ocasio-Cortez menyiarkan dirinya bermain game tersebut dalam kampanye untuk mengajak orang menggunakan hak suara mereka di Twitch yang mencapai lebih dari 400 ribu penonton.

Principal analyst SuperData, Carter Rogers, mengatakan game terpopuler di urutan selanjutnya hanya mencatatkan 300 juta pengguna, jauh lebih sedikit dibanding Among Us. Rogers mengatakan bahwa Nielsen memperoleh angka tersebut berdasarkan tempat penjualan dan data peristiwa dari penerbit, pengembang dan penyedia layanan pembayaran.

Sebelumnya, Among Us juga telah dirilis di Nintendo Switch baru-baru ini. Dengan demikian, jumlah pemain Among Us di konsol tersebut belum berdampak besar pada jumlah total game dalam analisis Nielsen. Fakta bahwa Among Us memiliki 500 juta pemain menunjukkan jangkauan luar biasa yang bisa diperoleh dengan membuat game gratis yang berjalan di perangkat seluler.

Menurut SuperData, hanya tiga persen dari 500 juta pemain itu yang memainkan versi PC. Sebagai perbandingan, Cyberpunk 2077 menjadi game paling populer saat diluncurkan, dengan terjual 13 juta kopi.

Gamefinity.id adalah sebuah platform media game di Indonesia yang fokus menyediakan berita, ulasan, dan informasi seputar berbagai permainan video. Mereka mencakup beragam genre dan platform permainan, termasuk permainan PC, konsol, dan seluler.

Gamefinity.id bertujuan untuk menjaga para gamer tetap terinformasi dengan berita terbaru seputar dunia game, memberikan ulasan mendalam tentang permainan populer, dan memberikan wawasan mengenai industri game. Platform ini juga dapat menampilkan artikel, wawancara, dan tulisan opini terkait budaya game, acara game, dan tren terkini.

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Blizzard, salah satu developer sekaligus publisher game terkemuka resmi memasuki pasar Indonesia. Untuk mengembangkan ekosistem dan juga menggaet komunitas gamers tanah air, Blizzard pada hari ini (12/09/2019) resmi menjalin kerjasama dengan AKG Games yang merupakan salah satu anak perusahaan raksasa di Indonesia yakni Salim Group.

Untuk menggaet komunitas game di Indonesia, AKG Games sudah menyiapkan beberapa strategi seperti kegiatan berskala nasional baik secara online maupun offline di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan membangun dan membangkitkan lagi komunitas Blizzard di Indonesia yang saat ini sudah tercatat ada jutaan gamers di Indonesia.

Di acara press conference yang digelar di CGV Grand Indonesia, Felix selaku perwakilan dari AKG Games mengaku jika pihaknya ingin mendistribusikan game Blizzard di Indonesia lebih besar lagi. Tidak ketinggalan, ia juga berharap game Blizzard bisa meramaikan ekosistem eSports yang memang sedang hype di Indonesia.

Baca juga: 

• Game Mobile Dominasi Pendapatan Activision Blizzard

“AKG Games ingin distribusikan game Blizzard di Indonesia agar scene eSports game Blizzard di tanah air bisa lebih berkembang lagi. Kami sangat berfokus dalam membangun komunitas Blizzard di Indonesia,” ungkapnya.

Baik Blizzard maupun AKG Games masih belum bisa memberikan detail terkait aktifitas apa saja yang akan dilakukan oleh mereka di Indonesia demi mengembangkan komunitas games tanah air. Meski begitu, mari kita tunggu saja bentuk kongkritnya dan efek positifnya terhadap perkembangan industri game di Indonesia. (fa/aap)