GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi nama besar esports kini harus mengalami perubahan! 100 Thieves kembali melakukan PHK terhadap karyawannya. Keputusan itu menyebabkan kurang lebih 20 persen dari tenaga kerjanya harus kehilangan pekerjaan. Organisasi esports asal Amerika Serikat itu juga berencana melakukan spin-off dua proyeknya, yaitu minuman energi Juvee dan studio game-nya sendiri.
100 Thieves Kembali Lakukan PHK Karyawannya!
Today we announced that we’re spinning off Juvee and our 100 Thieves Game Development studio, and reducing the size of the 100 Thieves team. We’re making these changes because we believe it’s time for 100 Thieves to refocus on our core business and do less, better.
— John Robinson (@RohnJobinson) November 2, 2023
Sebelumnya, tim esports besar itu sudah melakukan langkah serupa pada Januari lalu. Namun, John Robinson selaku presiden dan COO mengumumkan melalui X bahwa pihaknya telah melakukan PHK terhadap 20 persen dari karyawannya. Keputusan itu sangat berdampak bagi Juvee dan studio game-nya.
Beberapa anggota staf sudah mengumumkan PHK tersebut melalui media sosial bahkan sebelum pengumuman dari presiden 100 Thieves sendiri. Sebut saja contohnya kepala divisi media sosial Micah Kulish dan desainer Seso.
i am no longer with hundred thieves.
i spend most my time making things for the internet, but i am not really great with the personal stuff.
this is a special organization. can’t say enough about the creativity and passion the teams pour into all they do. pic.twitter.com/LvehJndMTV
— Micah Kulish (@after_the_brief) November 2, 2023
“Aku tak lagi bersama 100. Aku menghabiskan waktuku untuk membuat konten internet, tapi aku tidak terlalu hebat dengan hal pribadi. Ini organisasi yang spesial, tidak bisa berkata-kata tentang kreativitas dan hasrat yang sudah dikerahkan tim,” tulis Kulish.
Ini menjadi ketiga kalinya 100 Thieves melakukan PHK dalam dua tahun terakhir. Januari lalu, terdapat kurang lebih 30 karyawan yang kehilangan pekerjaan. Perusahaan esports terkenal itu kemudian kembali melakukan hal serupa pada Juli berikutnya.
Baca juga:
Fokus ke Esports, Berencana Spin-Off Juvee dan Studio Game-nya
Robinson juga mengumumkan pihaknya akan melakukan spin-off brand minuman energi Juvee dan studio game internalnya sebagai perusahaan terpisah. Hal ini bertujuan agar organsisasi dapat lebih berfokus pada esports, konten online, dan merchandise pakaian.
“Sementara lingkup ekonomi sudah berganti selama dua tahun terakhir, pertumbuhan bisnis kami tidak bisa secepat perumbuhan organisasi kami. Kami tidak bisa berperan sebagai sebuah organisasi sebesar sebelumnya dan tanggung jawab itu jatuh pada saya dan Matt [‘Nadeshot’ Haag]. Kami harus memfokuskan ulang pada janji awal kami terhadap penggemar, kejuaraan esports, konten hebat, dan brand pakaian yang sangat membanggakan,” tulis Robinson.
Juvee dan studio game-nya kini akan memiliki pemilik mayoritas saham baru sebagai perusahaan independen. Organisasi esports besar tersebut akan masih memiliki sebagian kecil dari kepemilikan saham keduanya.
100 Thieves sendiri didirikan oleh Matthew ‘Nadeshot’ Haag, mantan pro player Call of Duty. Organisasi esports tersebut sudah sukses di cabang esports populer seperti League of Legends Championship Series dan Call of Duty League.