Category Archives: Game

MPL ID S12: Akankah Meta 2 Fighter Kembali Menggema?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam dunia Mobile Legends, kompetisi MPL ID (Mobile Legends Professional League Indonesia) telah menjadi ajang yang dinanti-nanti oleh para penggemar eSports. Setiap musim, pemain, tim, dan strategi baru bermunculan, menciptakan gelombang perubahan dalam meta permainan. Dalam MPL ID S12 yang akan segera dimulai, ada satu pertanyaan yang mengemuka. Akankah Meta 2 Fighter kembali menguasai panggung? Mari kita menjelajahi kemungkinannya.

Dalam persaingan turnamen baru-baru ini, seperti ESL Snapdragon Pro Series S3 Challenge Group Stage, Meta 2 Fighter menunjukkan taringnya sekali lagi. Tim-tim kuat seperti RRQ, Bigetron Alpha, dan Alter Ego berhasil memanfaatkannya dengan baik. Dalam strategi ini, Meta 2 Fighter melibatkan penggunaan dua hero bertipe fighter di sidelane. Hal ini tentu memaksimalkan potensi farming bagi jungler dan membatasi pergerakan marksman musuh di awal permainan.

Baca juga:

Perubahan Patch dan Sistem Talent Emblem – MPL ID S12

Talent Emblem Mobile Legends - MPL ID S12
Talent Emblem Mobile Legends (Foto: MLBB Indonesia)

Salah satu faktor yang berpotensi mengembalikan Meta 2 Fighter adalah perubahan patch terbaru dan sistem talent emblem. Dalam dunia Mobile Legends, setiap pembaruan dapat mengubah lanskap permainan. Dalam MPL ID Season 12, patch terbaru memberikan kesempatan bagi berbagai META untuk tampil maksimal. Namun, belum ada yang dapat dipastikan dengan pasti apakah Meta 2 Fighter akan menjadi pilihan utama.

Keuntungan dan Kelemahan Meta 2 Fighter

Hero Terkuat Mobile Legends MPL ID S12
Esmeralda

Meta 2 Fighter menawarkan beberapa keuntungan yang menarik. Pertama, Meta ini memberikan tekanan pada marksman lawan, mempersulit farming mereka di awal permainan. Selain itu, Meta ini juga memberikan kesempatan bagi jungler atau fighter untuk farming lebih cepat, dengan memprioritaskan minion dan gold shield turret sebagai sumber penghasilan. Namun, kelemahannya adalah Meta 2 Fighter tidak bisa dikatakan sebagai pilihan pasti, tergantung pada permainan dan kemampuan tim-tim kuat lainnya dalam menghadapinya.

Dengan MPL ID Season 12 yang akan segera dimulai, pertanyaan apakah Meta 2 Fighter akan kembali menguasai panggung menjadi topik hangat yang menarik perhatian para pemain dan penggemar Mobile Legends.

Meskipun ada sinyal kuat bahwa Meta 2 Fighter sedang mengalami peningkatan popularitas, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah Meta ini akan menjadi pilihan utama dalam turnamen mendatang. Patch terbaru dan sistem talent emblem memberikan peluang bagi berbagai META untuk bersinar.

Baca juga:

Kita harus menantikan penampilan tim-tim kuat lainnya dan strategi baru yang mungkin muncul saat MPL ID Season 12 bergulir. Satu yang pasti, dunia eSports akan terus menawarkan kejutan dan tantangan menarik bagi para pemain dan penonton setia Mobile Legends.

Dengan semangat persaingan dan kreativitas yang mengalir dalam MPL ID Season 12, para pemain dan tim harus tetap waspada dan siap mengadaptasi perubahan-perubahan dalam meta permainan.

Demikian pembahasan MPL ID S12: Akankah Meta 2 Fighter Kembali Menggema? Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Bali Major 2023: Jadwal, Format, dan Cara Menonton

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bali Major 2023 telah menjadi sorotan para pecinta esports di seluruh dunia. Sebagai seri major ketiga dalam DOTA Pro Circuit (DPC), turnamen ini akan diadakan di Bali, Indonesia, menjadikan pulau yang eksotis ini sebagai tuan rumah yang menakjubkan. Mari kita jelajahi jadwal Bali Major, format pertandingan yang akan digunakan, hasil pertandingan yang ditunggu-tunggu, dan cara menonton aksi seru para pemain terbaik dunia.

Baca juga:

Tiket Bali Major Dota 2 Lebih Mahal dari Coldplay?

40 Ribu Cheater Dota 2 Kena Ban Berkat Perangkap Honeypot

Jadwal Bali Major 2023

Pertandingan di Bali Major akan terbagi menjadi dua tahap utama, yaitu Group Stage (Tahap Grup) dan Playoff (Tahap Penyisihan). Catat tanggal-tanggal berikut untuk tidak ketinggalan momen penting dalam turnamen ini:

  • Group Stage: 29 Juni – 3 Juli 2023
  • Playoff: 5 Juli – 9 Juli 2023

Format Pertandingan

Team Bali Major 2023
Team Bali Major 2023 (Foto: Bali Major)

Bali Major menggunakan format yang kompetitif untuk memastikan ketegangan dan ketatnya persaingan antara tim-tim terbaik DOTA 2. Berikut adalah format yang digunakan dalam turnamen ini:

  • Group Stage: Sebanyak 18 tim akan dibagi menjadi dua grup. Mereka akan bermain dalam pertandingan best of two (BO2) series dengan format single round-robin. Setiap tim akan melawan semua tim lain dalam grupnya. Setelah pertandingan ini selesai, empat tim teratas dari setiap grup akan maju ke Upper Bracket di babak Playoff. Sementara itu, tim lainnya akan berjuang di Lower Bracket.
  • Playoff: Babak playoff akan menjadi panggung di mana pertarungan ketat dan intensitas meningkat. Tim-tim yang berhasil melaju ke babak playoff akan bertarung dalam format single elimination (pembuangan langsung), di mana mereka harus memenangkan pertandingan untuk terus maju. Tim-tim terbaik akan saling berhadapan untuk memperebutkan gelar Bali Major.

Cara Menonton

Ada beberapa cara bagi Anda untuk menonton Bali Major dan menyaksikan aksi para pemain terbaik di dunia DOTA 2. Kamu bisa menonton Bali Major 2023 di kanal YouTube IO Esports dan Epulze Gaming. Selain itu kamu juga bisa menonton di Twitch Epulze Gaming.

Jika kamu ingin menyaksikan pertandingan dengan pengalaman luar biasa, kamu bisa langsung cuss ke Bali di AYANA Estate.

Baca juga:

Bali Major 2023 menjanjikan persaingan sengit, permainan spektakuler, dan momen yang tak terlupakan dalam industri esports. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi saksi perjalanan para tim terbaik dunia dalam turnamen ini yang penuh gengsi.

Saksikan langsung atau melalui platform online, dan nikmati sorotan dari Bali, pulau yang menakjubkan, yang telah menjadi panggung bagi pertunjukan esports yang luar biasa.

Demikian pembahasan Bali Major 2023: Jadwal, Format, dan Cara Menonton. Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Dua Hero Baru Mobile Legends S29, Calon Meta Land of Dawn?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mobile Legends menjadi salah satu game mobile yang paling populer. Game MOBA Analog ini terus memberikan kejutan kepada para pemainnya dengan merilis dua hero baru Mobile Legends yang menghadirkan keunikan tersendiri. Dalam Season 29, Moonton memperkenalkan dua hero yang pastinya akan membuat gameplay semakin menarik dan menggugah rasa penasaran para pemain.

Mari kita lihat lebih dekat mengenai dua hero baru yang dihadirkan dalam Mobile Legends Season 29.

Baca juga:

Nolan: Ayah Layla Perobek Dimensi

Hero Baru Mobile Legends Nolan
Hero Baru Mobile Legends Nolan (Foto: Kurohiko)

Dalam Season 29, pemain Mobile Legends akan diperkenalkan pada seorang hero baru yang sangat dinantikan, yaitu Nolan. Sebagai ayah dari salah satu hero ikonik dalam permainan, Layla, Nolan membawa cerita dan dimensi baru ke dalam permainan. Dengan tema futuristik dan konsep pecahan dimensi, Nolan menjadi seorang assassin yang akan menghadirkan gaya permainan yang menantang.

Nolan memiliki kemampuan unik seperti kemampuan pasifnya, Dimensional Rift. Pasif yang memungkinkan skill-skillnya untuk melubangi ruang dan meledak ketika bertemu dengan lengkungan lainnya. Skill pasif tersebut memberikan Physical Damage dan menarik musuh di area tersebut. Selain itu, skill-skill lainnya, seperti Expansion dan Gauge, memberikan serangan dan memperlambat target yang terkena. Tidak ketinggalan, ultimate Nolan, Fracture, memberikan serangan sebanyak tiga kali dan memungkinkan Nolan untuk mundur dengan cepat sambil menghilangkan efek debuff.

Dengan kehadiran Nolan, para pemain Mobile Legends dapat menantikan pengalaman yang segar dalam gameplay serta eksplorasi terhadap dimensi baru yang dia bawa. Hero ini memiliki potensi untuk menjadi meta yang kuat dalam Season 29 dan memberikan tantangan seru kepada para pemain.

Hero Baru Mobile Legends, Ixia: Marksman dengan Senjata Laser

Ixia Hero Baru Mobile Legends
Hero Ixia Mobile Legends (Foto: Fandom)

Selain Nolan, Season 29 juga memperkenalkan hero baru bernama Ixia, seorang Marksman yang akan memikat hati pemain Mobile Legends. Ixia memiliki penampilan yang unik dengan senjata berupa sayap yang menembakkan proyektil laser berwarna ungu. Dengan tampilan yang mencolok, Ixia dapat menjadi salah satu hero yang menarik untuk dimainkan.

Dalam pertempuran, Ixia memiliki kemampuan yang menonjol. Pasifnya yang bernama Arc Siphon memberikan mark pada lawan. Setelah menerima 2 mark, serangan baik basic attack maupun skill Ixia akan memberikan tambahan damage dan HP Regen. Skill-skillnya, seperti Dual Arc dan Arc Helix, memberikan serangan laser dengan efek yang berbeda-beda. Ultimate Ixia, Arclight Barrage, mengubah basic attack Ixia menjadi serangan AoE yang menyerang semua hero di area tersebut.

Dengan kemampuan yang dimiliki, Ixia menjadi Marksman yang menjanjikan dan memberikan keunikan dalam gameplay. Keahlian Ixia dalam memberikan damage area dan memanfaatkan proyektil laser menjadikannya pilihan yang menarik bagi pemain Mobile Legends di Season 29.

Baca juga:

Dua Hero Baru Mobile Legends: Calon Meta MPL ID S12?

Dua hero baru yang diperkenalkan dalam Mobile Legends Season 29, yaitu Nolan dan Ixia, membawa keunikan dan keseruan tersendiri dalam gameplay. Nolan sebagai ayah Layla membawa dimensi baru dengan kemampuan assassin yang menantang. Sementara itu, Ixia sebagai Marksman dengan senjata laser memberikan pengalaman yang mempesona dan seru.

Para pemain Mobile Legends dapat menantikan pengenalan Nolan dan Ixia dalam permainan serta mengeksplorasi potensi dan kekuatan mereka. Tidak diragukan lagi, kedua hero ini akan mempengaruhi meta dan memberikan variasi baru dalam strategi permainan. Bersiaplah untuk menyambut kehadiran Nolan dan Ixia di medan pertempuran Mobile Legends Season 29!

Demikian pembahasan Dua Hero Baru Mobile Legends S29, Calon Meta Land of Dawn? Ikuti informasi menarik lainnya seputar game, anime, esports, pop culture, serta teknologi hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Sims 5 aka Project Rene Jadi Free-to-Play saat Rilis?

GAMEFINITY.ID, Bandung – The Sims 5 alias Project Rene menjadi projek The Sims selanjutnya yang sudah lama dinantikan penggemar. Faktanya, game The Sims generasi selanjutnya itu dikabarkan menjadi free-to-enter atau free-to-play. Bahkan, model monetisasinya disebut-sebut mirip Fortnite.

Sebelumnya, The Sims 4 telah menjadi free-to-play pada 18 Oktober 2023, sebuah kejutan yang tidak disangka-sangka oleh penggemar setianya. EA dan Maxis mengandalkan penjualan DLC seperti Expansion Pack, Game Pack, dan Kits sebagai bentuk monetisasinya. Tampaknya, Project Rene akan mengambil sistem free-to-play agar semua pemain dapat menikmatinya.

Lowongan Pekerjaan Tunjukkan The Sims 5 aka Project Rene Free-to-Play?

The Sims 5 project rene

Rumor yang menunjukkan bahwa The Sims 5 akan menjadi free-to-play sama seperti pendahulunya dikabarkan oleh Sims Community berdasarkan lowongan pekerjaan dari EA. Lowongan pekerjaan itu untuk posisi Head of Monetization and Marketplace dan mendeskripsikan Project Rene sebagai free-to-enter.

Kandidat yang terpilih disebut menentukan harga semua konten dalam The Sims 5, memastikan semua konten memiliki nilai yang optimal dan arsitektur baik, serta menyediakan panduan pada tim konten untuk membuat sesuai permintaan pemain. Ia akan bertanggung jawab dalam mengurus marketplace dalam game dan konten buatan pengguna.

Baca juga:

Ikuti Model Monetisasi Fortnite?

The Sims 5 Project Rene prototype

Dipercaya pula Project Rene akan mengikuti formula monetisasi Fortnite. Sebelumnya, Epic Games meluncurkan Fortnite Creative 2.0 ala Roblox Maret lalu. Fortnite Creative versi baru itu memudahkan pemain membuat konten dan membagikannya pada pengguna lain baik secara gratis atau berbayar.

Menurut IGN, model monetisasi The Sims 5 tampaknya mendekati formula yang sudah diterapkan Fortnite. Pada dasarnya, base game-nya dapat diunduh secara gratis, dengan konten tambahan berupa aksesories, baju, dan furnitur berbayar. Bisa saja, EA juga akan merilis DLC Expansion Pack untuk Project Rene ke depannya.

The Sims sendiri sudah konsisten merilis DLC berupa Expansion Pack dari The Sims 1 dan menjadi kunci utama monetisasi hingga saat ini. Ini menjadi keunggulan franchise The Sims di balik gempuran deretan game live service lainnya yang satu per satu berguguran.

EA dan Maxis belum memastikan pengembangan The Sims 4 akan dikurangi. Mereka sudah mengumumkan Expansion Pack Horse Ranch bertema berkuda yang akan rilis 20 Juli mendatang. Tampaknya, The Sims 5 atau lebih dikenal saat ini sebagai Project Rene masih akan lama dalam pengembangan.

CEO PlayStation sebut Xbox Game Pass Tidak Disukai Publisher

GAMEFINITY.ID, Bandung – Persidangan Microsoft melawan FTC tentang Activision Blizzard ternyata mengungkap berbagai detail mengejutkan, termasuk tentang Xbox Game Pass, Bethesda, dan Call of Duty. CEO PlayStation, Jim Ryan, mengklaim bahwa pihak publisher tidak suka dengan Game Pass secara keseluruhan.

Xbox Game Pass sendiri telah diluncurkan pada Juni 2017 dan langsung menjadi pusat bisnis game Microsoft. Layanan berlangganan itu memudahkan pemain untuk bermain game yang tersedia, termasuk AAA, dengan biaya terjangkau per bulannya. Namun, layanan game milik Xbox ini sering sekali disebut mengkanibalisasi penjualan game bagi publisher.

CEO PlayStation: Tidak Ada Satupun Publisher yang Suka Xbox Game Pass

judging CEO Playstatio for Xbox Game Pass Ultimate

Melalui rekaman video dalam persidangan Microsoft melawan FTC, Jim Ryan selaku CEO PlayStation memberi testimoni selama bersaksi. Ia mengklaim bahwa tidak ada satupun publisher yang menyukai Xbox Game Pass karena “menghancurkan nilai”.

“Saya sudah berbicara dengan semua publisher, dan mereka sepakat tidak menyukai Game Pass karena menghancurkan nilai. Model bisnis Game Pass tampaknya memiliki tantangan, dan Microsoft tampaknya merugi banyak,” klaim Ryan.

Testimoni itu menjadi bagian dari pertentangan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. PlayStation justru mendukung agar FTC dapat memblokir akuisisi itu menjadi sah.

Sementara itu, PlayStation memiliki tidak mengikuti strategi yang diterapkan Xbox Game Pass dalam menghadirkan setiap game baru eksklusif pada hari pertama di layanan PlayStation Plus. Beberapa game eksklusif PlayStation akan tersedia di PlayStation Plus minimal satu tahun setelah perilisannya. Contohnya Horizon: Forbidden West tersedia gratis khusus pelanggannya, satu tahun setelah perilisan.

Baca juga:

CEO Activision Blizzard Ternyata Sepakat dengan CEO PlayStation?

Ironisnya, CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick, juga sependapat dengan Jim Ryan. Ia mengakui model Xbox Game Pass memiliki dampak negatif pada game secara finansial. Bahkan, ia membandingkan dengan berbagai layanan streaming yang sering sekali merugi. Dirinya mengaku tidak akan menaruh Call of Duty ke dalam layanan Game Pass.

“Aku tidak sepakat dengan gagasan layanan berlangganan multi-game sebagai bisnis ke depannya, tapi kami [Activision dan Microsoft] bisa sepakat untuk tidak sepakat,” ungkap Kotick.

Microsoft dan FTC telah memberi pernyataan penutup pada 30 Juni 2023. Hampir setiap testimoni kedua belah pihak itu berfokus pada Call of Duty. Bahkan, pihak hakim menilai FTC hanya ingin melindungi Sony, pemilik PlayStation. Kebanyakan ahli hukum berpendapat pada IGN bahwa Microsoft dapat memenangkan kasus ini.

Microsoft kini harus mengesahkan akuisisi Activision Blizzard sebelum tenggat waktu 18 Juli 2023. Kedua belah pihak harus bernegosiasi ulang jika tenggat waktu terlewatkan.

Marvel World of Heroes Dibatalkan Niantic Akibat PHK!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar mengejutkan datang dari Niantic. Pembuat Pokemon Go itu ternyata membatalkan game Marvel World of Heroes. Game yang mengikuti formula khas Niantic dengan mengandalkan AR bertema Marvel itu menjadi dampak dari PHK baru-baru ini.

Tidak hanya Marvel World of Heroes, NBA All-World juga akan dimatikan dalam waktu dekat. Pasalnya, Niantic telah melakukan PHK sebanyak 230 karyawan dan menutup studionya di Los Angeles.

Marvel World of Heroes jadi Dampak PHK Niantic

Marvel World of Heroes by Niantic

Melalui laman resmi Niantic, John Hanke selaku CEO mengatakan persaingan ketat pasar mobile berserta lambatnya perputaran makroekonomi menjadi pemicu restrukturisasi perusahaan. Ia juga mengatakan bahwa perubahan di app store membuatnya kesulitan dalam meluncurkan game mobile baru

“Saya telah membuat keputusan untuk memperkecil fokus kita dalam investasi untuk mobile game. Secara spesifik, artinya kami akan menutup studio di LA, mengurangi tim kami dan menambah pengurangan bagi perusahaan. Alhasil, kami akan mematikan NBA All-World dan menghentikan produksi Marvel World of Heroes,” tulis Hanke.

Marvel World of Heroes sendiri telah diumumkan pada event Disney & Marvel Games Showcase 2022 pada September lalu. Game tersebut menjadi proyek kolaborasi Marvel dan Niantic yang mengikuti formula Pokemon Go. Sayangnya, game itu tidak jadi dirilis, menambah kekecewaan penggemar.

Baca juga:

Pokemon Go Jadi Fokus Utama

“Prioritas utama kami adalah mempertahankan Pokemon Go tetap kuat dan tumbuh sebagai game yang tahan lama. Sementara kami membuat beberapa perubahan untuk tim Pokemon Go, investasi dalam produk dan tim ini terus berkembang,” tambah Hanke.

Bukan rahasia lagi Niantic sukses besar dengan Pokemon Go. Game berbasis AR itu pada dasarnya menggabungkan dunia nyata dengan game Pokemon dalam genggaman smartphone.

Baca juga:

Namun, Niantic belum mampu mempertahankan momentum yang didapat Pokemon Go dengan merilis gamegame lain. Contohnya, Harry Potter: Wizards Unite gagal di pasaran dan telah dimatikan pada 2022. NBA All-World dan Marvel World of Heroes juga ternyata tidak sesuai yang diharapkan.

Sementara itu, Niantic sendiri mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen pada game yang masih tersedia, yaitu Pikmin Bloom, Peridot, dan Monster Hunter yang akan rilis. Mereka juga tetap ingin berfokus pada augmented reality.