Category Archives: Game

Netflix Uji Coba Layanan Gaming di Polandia

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Pada kesempatan sebelumnya kami telah mengabarkan bahwa Netflix akan menambahkan konten streaming video games pada layanan miliknya. Kini, raksasa streaming tersebut telah secara resmi meluncurkan dan melakukan uji coba layanan gaming di wilayah Polandia.

Mendengar hal tersebut, mungkin sebagian dari anda merasa kecewa karena layanan ini belum bisa anda coba di wilayah Indonesia. Namun kabar gembiranya, setiap user yang sudah berlangganan tidak perlu mengeluarkan dana sepeser pun untuk menikmati layanan gaming Netflix. Hal tersebut tentu membuat berlangganan Netlfix menjadi lebih layak, selain dari layanan streaming film yang ada.

Untuk sementara ini, Netflix hanya menyediakan dua game dalam library gaming miliknya. Kedua game tersebut berjudul Stranger Things: The Game dan Stranger Things 3: The Game. Kedua game tersebut hanya bisa dimainkan pada platform mobile melalui aplikasi Netflix yang telah disediakan di App Store maupun Play Store.

Uang Gamer Banyak Lari ke Produk Luar, AGI Sebut Developer Lokal Butuh Uang dari Pemerintah

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengungkapkan, sebagian besar uang yang dikeluarkan gamer Indonesia masih dihabiskan untuk game yang diproduksi di luar negeri.

Orang Indonesia mengeluarkan uang untuk main game per tahun sangat besar,” Ujar Cipto Adiguno selalu Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) dalam konferensi pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu.

Namun, menurut Cipto, sebagian besar uang yang dikeluarkan pemain dalam negeri untuk bermain game masih dihabiskan untuk permainan luar negeri. Bahkan Cipto menjelaskan Indonesia hanya mendapatkan kurang dari lima persen untuk game dalam negeri.

Kita sendiri hanya mendapatkan sebagian kecil dari itu. Kurang dari lima persen,” ujarnya.

Cipto menjelaskan, industri game Indonesia sebenarnya telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Karena industri game merupakan industri yang terbuka, hal ini memudahkan semua orang yang terlibat untuk menjual produk digitalnya ke dunia.

Secara bentuk, produk game juga berbeda dengan produk fisik lainnya. Karena semua produk digital sebenarnya lahir dari SDM yang tinggi. Karena industri game Indonesia baru berusia sekitar 15 tahun, tentu saja bakatnya masih kalah dengan game-game luar lainnya. Produk game dalam negeri masih dianggap sulit di pasar dalam negeri karena masih dominannya produk luar negeri.

Jadi dalam industri seperti ini, industri Indonesia sebetulnya kualitasnya masih relatif di bawah negara-negara lain yang industri game-nya mulai dari tahun 70-an,” jelas Cipto.

Oleh karena itu, Cipto menekankan bahwa peranan pemerintah sangat diperlukan guna memajukan industri game lokal ini. Ia mengatakan pemerintah seharusnya memberikan uang modal sebagai bentuk apresiasi kepada para developer lokal ini, bahkan jika perlu diawasi keuangan setiap bulannya.

Diharapkan jika adanya dana bantuan dari pemerintah tersebut para developer di Indonesia dapat bersaing dengan pasar global. Terlebih lagi untuk pasar Indonesia, para gamer menggunakan game sebagai salah satu sarana untuk terhubung dengan orang baru.

Buruan Klaim! Saints Row: The Third Remastered Gratis di Epic Games Store

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Seperti yang kita tau, Epic Games memang rutin memberikan game gratis tiap minggu tepatnya pada malam Jum’at. Namun, kali ini akan terasa lebih spesial karena ada kejutan tak terduga dalam gratisan minggu ini.

Minggu lalu, Epic Games hanya mengumumkan satu game yang akan gratis minggu ini yaitu Automachef. Namun, tiba tiba Epic Games menambahkan game Saints Row: The Third Remastered ikut menjadi gratis hingga 2 September mendatang.

Saints Row: The Third Remastered

Gratisnya Saints Row: The Third Remastered ini ternyata untuk merayakan diumumkannya game Saints Row versi reboot pada event Gamescom 2021 kemarin. Hal ini juga sangat masuk akal mengingat game Saints Row reboot versi PC nantinya akan eksklusif di Epic Games Store ketika dirilis pada 25 Februari 2022 mendatang.

Saints Row: The Third Remastered

Bagi kalian yang belum familiar, game Saints Row: The Third Remastered merupakan versi remaster dari game originalnya yang rilis pada 2011 yang lalu. Game yang mengusung genre action adventure open world ini memang hampir mirip dengan GTA. Mungkin lebih tepatnya versi absurd gari game GTA karena kalian bisa melakukan hal yang tidak masuk akal dan terkesan aneh. Versi remaster ini juga menghadirkan semua DLC yang telah rilis pada game originalnya.

Sementara itu, Automachef merupakan game resource management dimana kalian akan merancang sebuah dapur restoran dan membuatnya bisa menyajikan masakan secara otomatis. Kalau kalian pernah memainkan game berjudul Factorio, konsep gamenya sangatlah mirip, hanya saja dengan setting restoran saja.

Yuk, buruan klaim mengingat kedua game ini hanya akan gratis sampai 2 September mendatang. Selanjutnya pada tanggal 2 hingga 9 September Epic Games akan menggratiskan game berjudul Yoku’s Island Express.

Genshin Impact akan Gelar Konser Musik pada Oktober Mendatang

GAMEFINITY.ID, Jember – Ulang tahun pertama game Genshin Impact semakin dekat, dan nampaknya para penggemar akan merayakannya dengan konser musik yang akan digelar pada tanggal 3 Oktober 2021.

Developer Mihoyo mengumumkan konser online untuk memperingati ulang tahun pertama game meraka, nanti musisi dari seluruh dunia akan menampilkan cover lagu dari Tevyet.

Aktor dibalik karakter Aether, Lumine dan Barbara membagikan berita tersebut melalui streaming langsung acara khusus Genshin Impact versi 2.1. Konser ini nantinya akan digelar selama 90 menit secara online dan dibuka untuk umum.

Di event tersebut, akan ada pertunjukan simfoni dari tim orkestra Flanders Symphony Orchestra dengan Maestro Dirk Brossé. Serta juga beberapa artis dari Belgia, AS hingga Korea Selatan.

“Kami telah bereksperimen dengan beragam elemen budaya dalam musik Genshin Impact di masa lalu, sekarang, dan akan terus melanjutkannya di masa mendatang,” ujar Yu-Peng Chen, Komposer dan Produser Musik HOYO-MiX.

“Ketika Maestro Dirk Brossé dan Flanders Symphony Orchestra mulai memainkan tema Mondstadt, kami segera tahu bahwa kami punya tim yang ideal untuk mengabadikan beberapa momen paling berkesan dalam Genshin Impact untuk para penggemar dan pemain. Pada saat yang sama, GENSHIN CONCERT 2021 juga merupakan suatu kesempatan bagus bagi tim kami untuk berkomunikasi dengan para artis berbakat di seluruh dunia, dan mempelajari interpretasi mereka yang berbeda tentang Genshin Impact dan musik melalui berbagai cover.” Imbuhnya.

Review Black Border: Papers Please Versi Mobile

GAMEFINITY.ID, KOTA BATU – Papers Please merupakan game terkenal yang rilis pada tahun 2013. Game ini mengajak pemain untuk menjadi seseorang yang menjaga perbatasan. Para pemain akan bertugas untuk memeriksa dokumen-dokumen yang dibawa oleh orang yang ingin masuk ke dalam negara tersebut. Hal ini akan menjadi lebih seru karena adanya penambahan unsur drama dengan berbagai cerita menarik untuk diikuti dan juga pengaturan keuangan untuk keluarga para pemain.

Black Border adalah game yang memiliki gameplay yang sama dengan Papers Please. Bedanya, Black Border ini tersedia untuk platform mobile. Bagi kalian yang ingin mencoba Papers Please namun tidak mempunyai platform untuk memainkannya atau bagi kalian yang ingin bermain Papers Please dimanapun dan kapanpun tanpa membawa PC kalian, sangat disarankan untuk mencoba game ini. Langsung saja karena admin sudah membeli game ini dari Play Store, disini saya akan me-review tentang game Black Border ini.

Overview

Black Border merupakan game besutan BitZooma yang rilis pada 28 Desember 2020. Black Border menawarkan gameplay yang persis sama dengan Papers Please. Kalian akan bertugas sebagai petugas perbatasan yang mengecek dokumen-dokumen milik orang yang ingin masuk ke negaramu. Kalau di Papers Please kamu akan bermain sebagai penjaga negara Astrotzka, di game ini kamu akan menjadi penjaga di negara Alanan.

1. Storyline (6/10)

Storyline di game ini dapat terbilang seperti biasa. Tidak seperti di Papers Please, kamu tidak akan mendapatkan feel yang kental dalam cerita game satu ini. Memang ada beberapa drama seperti pengeboman pos perbatasan. Namun, hal ini tidak membuat tertarik admin sama sekali. Malahan menurut admin storyline game ini terasa seperti gelas kosong, hampa dan tanpa rasa. Namun, admin disini akan tetap memberi poin 6 sebagai bentuk usaha developer yang telah memasukkan sedikit bumbu cerita yang hambar.

2. Grafis (8/10)

Grafis yang ditawarkan tidaklah spesial. Semua penggambaran karakter terkesan sederhana dan monoton. Namun, menurut admin grafis bukanlah masalah utama untuk game sejenis ini. Yang terpenting adalah penggambaran karakter yang jelas meskipun terkesan sederhana. Hal ini disebabkan adanya beberapa level yang mengharuskan para pemain untuk melihat keadaan fisik seseorang untuk mencocokannya dengan foto yang ada di dokumen. Ya, hal tersebut sudah memiliki kualifikasi lebih dari cukup. Namun, masih ada kelemahan yang dapat ditingkatkan oleh developer-nya, yaitu animasi pergerakan karakter yang dapat diubah sedikit agar tidak terkesan monoton.

3. Gameplay (9/10)

Ini adalah nilai sesungguhnya yang dijual oleh game ini. Jangan berharap bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan merupakan pemeriksaan sederhana. Semakin lama pemain bermain, para pemain akan menemukan beberapa kejanggalan kecil yang tidak akan diperhatikan bila tidak sepenuhnya konsentrasi. Hal kecil tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, serta serial number yang kadang ada kekeliruan dan harus ditolak. Tiket juga akan keluar bila para pemain melakukan kesalahan terus menerus.

Hanya satu hal yang disayangkan, storyline yang tadi kita bahas. Apabila storyline tidak terkesan hambar, admin dapat memberikan nilai sempurna yaitu 10. Endless Mode pada game ini masih belum dirilis.

4. Optimalisasi (8/10)

Game ini hanya memberikan beberapa pengaturan sederhana pada para pemainnya. Pengaturan grafis, kecepatan teks dalam dialog, serta pengaturan untuk smartphone yang memiliki notch. Tentu saja hal-hal tersebut sudah cukup untuk game ini karena pada dasarnya game ini lumayan ringan. Namun, game ini dibuat dari Unity engine yang memiliki masalah kompatibilitas dengan beberapa device yang membuatnya menjadi agak “berat”.

5. Kontrol (8/10)

Kontrol yang ditawarkan juga cukup baik meskipun memiliki beberapa kelemahan. Meja yang disediakan untuk melakukan inspeksi terkesan kecil sehingga dapat menjadi penuh saat seseorang membawa sekitar 4-5 dokumen. Belum lagi bila nanti ada pemeriksaan badan serta fingerprint yang membuat menja menjadi lebih penuh. Hal yang bagus dalam kontrol pada game ini adalah sensitivitas gerakannya yang mendukung pemain yang memiliki kelebihan fasthand.

6. Adiktifitas (7/10)

Game ini dapat membuat para pemain yang suka untuk bermain hingga lupa waktu. Admin sendiri tanpa sadar telah menghabiskan sekitar dua jam untuk bermain game ini dalam satu waktu. Namun, level yang ditawarkan cukup terbatas. Hal ini akan tetap bertahan hingga adanya Endless Mode nanti.

7. Worthiness (9/10)

Dengan harga Rp. 18.000,- di Play Store, menjadikan game ini sangat worth untuk dibeli. Dengan harga terjangkau kalian dapat menikmati game ini. Bagi kalian yang punya saldo sisa dan bingung mau buat apa, kalian dapat membeli game ini. Ragu-ragu? Tenang, game ini juga ada versi demo-nya untuk kalian yang ingin mencoba game ini terlebih dahulu.

Kesimpulan

Game Black Border merupakan game yang layak disebut sebagai pengganti Papers Please untuk platform mobile. Dengan harga terjankau di kantong, game ini sudah menawarkan gameplay yang tidak membosankan serta berbagai kelebihan lainnya. Hanya saja jangan berharap storyline game ini dapat menyaingi Papers Please. Dengan ini Black Borders memiliki total nilai 7,8 dari maksimal nilai 10.

Oh ya, informasi tambahan, game ini juga akan rilis di Steam pada tahun 2022 mendatang.

Pengisi Suara Genshin Impact Ini Ternyata Berdarah Indonesia!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Beberapa hari yang lalu miHoYo resmi melepas trailer update terbaru Genshin Impact versi 2.1. Total ada 3 karakter yang akan rilis di patch ini yakni Raiden Shogun, Kujou Sara, dan Sangonomiya Kokomi.

Usut punya usut, ternyata salah satu karakter baru yakni Sangonomiya Kokomi akan diisi oleh orang Indonesia loh! Risa Mei merupakan pengisi suara berdarah Indonesia yang kini berperan sebagai Voice Actor Bahasa Inggris untuk Sangonomiya Kokomi.

Lewat cuitan Twitternya, Risa Mei mengungkapkan rasa bahagianya dalam mendapatkan peran sebagai Sangonomiya Kokomi di Genshin Impact. Kemudian ia juga membenarkan dugaan fans bahwa ia adalah orang Indonesia.

Kokomi adalah karakter 5 star terbaru yang memiliki elemen Hydro dan senjata bertipe Catalyst. Lewat bocoran skillsetnya, Kokomi diprediksi akan menjadi karakter bertipe Support Healer dan dapat berjalan diatas permukaan air.

Sangonomiya Kokomi bersama Raiden Shogun dan Kujou Sara bisa kalian dapatkan lewat banner mereka masing-masing yang akan hadir pada 21 September 2021 di patch 2.1. Selain ketiga karakter tersebut, patch 2.1 juga akan menghadirkan berbagai event-event yang tentunya sangat menarik untuk diikuti.