Category Archives: Game

Lies of P, Game Pinokio Rasa Dark Souls Lengkap dengan Konsep Berbohong

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Lies of P, game action souls-like yang diadaptasi dari dongeng anak-anak Pinokio ini memang terdengar sangat unik. Kalian mungkin tak asing dengan dongeng Pinokio, si boneka kayu yang hidungnya akan terus memanjang ketika dia berbohong. Walau terinspirasi dari dongeng anak-anak, nyatanya nuansa yang dihadirkan sama sekali tidak kekanak-kanakan.

Seperti yang tertulis di atas, game ini merupakan game action souls-like layaknya Dark Souls yang terkenal dengan kesusahannya. Bersetting di kota yang kelam dan gelap bernama Krat, kalian akan bermain sebagai Pinocchio, sebuah boneka mekanik yang ditugaskan untuk mencari Mr. Geppetto untuk mengungkapkan seluruh misteri yang ada.

Lies of P

Sempat diperkenalkan bulan Mei yang lalu, Round8 Studio, developer dari game ini akhirnya meluncurkan laman Steam beberapa waktu yang lalu. Menariknya, konsep berbohong dari dongeng Pinokio juga akan hadir dalam game Lies of P ini. Namun, berbeda dengan dongeng aslinya, semakin Pinocchio berbohong, maka dia akan semakin menjadi manusia. Hal ini tentunya memiliki dampak negatif dan positifnya tersendiri dalam permainan. Mengingat Pinocchio sendiri merupakan sebuah boneka, maka jika semakin jadi manusia, dia tidak akan bisa bongkar pasang tubuhnya lagi.

Dengan hadirnya game ini, maka semakin menambah variasi game souls-like yang biasanya identik dengan game karya FromSoftware saja. Game Lies of P sendiri direncanakan akan rilis di PC, PlayStation 5, Xbox Series X dan Google Stadia pada tahun 2023 mendatang. Patut kita tunggu kehadirannya.

Dikabarkan, Perayaan Ulang Tahun Ke 4 Free Fire Akan Ditayangkan di TV Nasional

GAMEFINITY. ID, CIREBON – Game battle royale mobile paling populer dan paling digemari di Indonesia, semua kalangan memainkan game ini mulai dari anak remaja hingga dewasa, siapa lagi kalau bukan Free Fire. Tak terasa dibulan Agustus tahun 2021 Free Fire akan memasuki tahun keempatnya.

Setiap tahunya, Garena pastinya merayakan ulang tahun Free Fire dengan berbagai event dan kolaborasi spesial buat para pemain setianya. Ditahun 2021 ini, perayaan ulang tahun Free Fire akan dimeriahkan oleh 4 DJ kelas dunia sekaligus! Mereka adalah Alok, KSHMR, Dimitri Vegas dan Like Mike.

Kerennya disini, keempat DJ tersebut tidak tampil sendiri-sendiri membawakan lagu mereka masing-masing, melaikan akan berkolaborasi dan menciptakan lagu spesial khusus untuk ulang tahun Free Fire.

Lagu terbaru yang akan hadir dari kolaborasi keempat DJ, Alok, KSHMR, Dimitri Vegas dan Like Mike ini berjudul “Reunion”.

Rencana lagu dan music video Reunion ini akan dirilis pada tanggal 20 Agustus 2021.

Kabarnya Perayaan Ulang Tahun Free Fire Akan Ditanyangkan Di TV Nasional

Baru-baru ini ada kabar yang cukup mengenjutkan pasalnya perayaan ulang tahun game Free Fire ini akan ditanyangkan di TV Nasional. Melalui postingan akun instagram beritabooyah.id dikatakan bahwa antara PT MNC Studios International TBK (MSIN) dan PT Garena Indonesia bersepakat bahwa perayaan ulang tahun keempat Free Fire akan bisa disaksikan di TV nasional seperti RCTI+ mungkin saja dan akan tayang live pada tanggal 27 Agustus jam 19:00 sampai 20:00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Turnamen Lokapala Dikabarkan Terancam Gagal Diselenggarakan Pada PON XX Papua

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kejutan terjadi pada penyelenggaraan turnamen eksibisi Esports Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Pasalnya Lokapala, game lokal yang menjadi cabang perlombaan eksibisi PON XX kabarnya terancam gagal terselenggara.

Kabar ini datang dari Live Press Conference Eksibisi Esports PON XX Papua 2021 yang diselenggarakan 18 Agustus 2021 lewat channel Youtube resmi PBESI.

Pada acara live tersebut PBESI selaku event organizer mengumumkan bahwa tiga cabang perlombaan yang resmi diadakan adalah Free Fire, eFootball PES 2021, dan Mobile Legends. Sedangkan untuk Lokapala, PBESI masih menimbang berbagai faktor teknis dalam menyelenggarakan turnamen resmi Lokapala.

“Memang kita sudah announce akan kita perlombakan, namun kita masih diskusi secara lebih mendalam lagi. Karena itu menyangkut nanti ke pertandingan dan tentunya kita tidak mau terjadi gangguan dalam penyelenggaraan PON ini.”

“Kita juga sudah tahu bahwa Lokapala memang gamenya masih baru dan masih dalam tahap pengembangan juga sehingga kita juga sedang proses dengan game publishernya dan developernya.” ujar tim dari PBESI

Dari pernyataan PBESI ini terlihat bahwa PBESI masih belum yakin akan kesiapan tim developer Lokapala dalam mempersiapkan turnamen eksibisi Esports PON XX.

Mengingat skala turnamen yang cukup masif, kondisi game dan server Lokapala yang masih belum sempurna membuat PBESI berpikir dua kali dalam menyelenggarakan cabang game lokal satu ini.

Sebelumnya kabar dihapusnya Lokapala dari PON XX sudah beredar secara luas. Salah satu akun Instagram bernama @lokapalawiki mengunggah sebuah gambar dimana pada pamflet resmi PBESI memperlihatkan cabang game Lokapala digantikan oleh Mobile Legends.

Tentunya gambar tersebut mengundang berbagai spekulasi terutama dari para netizen. Netizen menganggap bahwa PBESI lebih memilih Mobile Legends yang juga merupakan game bergenre MOBA.

Kepopuleran Mobile Legends di Indonesia yang tinggi menjadi faktor utama mengapa PBESI melirik Mobile Legends sebagai preferensi utama dibandingkan Lokapala.

Namun sebagai gamers Indonesia, kita tentunya berharap Lokapala sebagai game hasil karya anak bangsa dapat diselenggarakan pada event olahraga terbesar di Indonesia, yakni PON XX Papua 2021.

Buyers Guide: Membeli Laptop yang Tepat Untuk Kamu

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Pada artikel ini saya tidak akan memberikan rekomendasi laptop yang harus kalian beli, karena untuk membeli laptop ini harus sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan diri kalian sendiri bukan orang lain. Sangat jarang kebutuhan kalian itu sama seperti kebutuhan orang lain, oleh dikarena itu saya berusaha membuat artikel ini agar kalian dapat meminang laptop sesuai dengan kebutuhan kalian.

  1. Analisa kebutuhan performa dan budget kalian

Budget dan performa ini sangat berelasi satu sama lainnya. Sekarang yang harus kalian perhatikan adalah kebutuhan kalian dalam penggunaan laptop untuk apa dan budget yang kalian miliki seberapa banyak. Tidak semua orang membutuhkan performa tinggi pada laptopnya dan begitu juga sebaliknya.  Laptop yang memiliki performa tinggi biasanya memiliki dimensi yang lebih besar dibandingkan laptop yang memiliki performa biasa saja dan membutuhkan daya yang lebih tinggi juga dibandingkan laptop yang memiliki performa biasa saja.

Misal, kalian membutuhkan laptop yang digunakan untuk mengetik atau membuat tugas kantor atau sekolahan saja, maka kalian tidak perlu membeli laptop yang memiliki performa yang tinggi (seperti di laptop gaming). Lebih bijak kalian untuk memiliki laptop yang memiliki performa tidak setinggi laptop gaming (di budget yang sama) namun kalian akan memiliki laptop yang lebih ringkas, enak dibawa kemana mana dan daya baterai yang relatif lebih hemat pula.

  1. Form Factor

Form factor laptop ini sebenarnya banyak namun akan saya bagi pada 3 kelompok saja berdasarkan ukuran layar, yakni: ukuran 13”-14”, 15,6 – 16”, dan 17” keatas. Dari kategori tersebut semua ukuran layar memiliki performa yang dari rendah hingga tinggi dan seharusnya kalian sudah menimbangkan ini sebelumnya. Jikalau kalian sering berpergian jangan pernah ambil laptop dengan layar 17” dan 15,6”-16” dan begitu juga sebaliknya, perbedaan setiap inchi ini sangat mempengaruhi portabilitas laptop kalian. Jadi kalian yang memutuskan ukuran laptop ini.

Soal panel layar yang digunakan, itu tergantung pada budget yang kalian miliki, jikalau kalian memiliki budget lebih, sangat direkomendasikan memilih layar selain dari panel TN. Kecuali kalau kalian para desainer ataupun fotografer/videografer untuk TIDAK memilih layar dengan panel TN

Tambahan juga untuk laptop convertible, apakah kalian akan sering menggunakan fitur ini atau tidak. Jikalau tidak, kenapa harus beli laptop convertible kalau begitu?. Oh iya, laptop convertible adalah laptop 2 in 1, laptop yang dapat berubah menjadi tablet.

  1. Kualitas Input device

Hal ini yang paling sangat jarang dipikirkan oleh pembeli laptop di Indonesia yakni kualitas dari input device. Input device ini terdiri dari keyboard, touchpad soal kualitas ini setiap laptop tidak memiliki kualitas yang sama. Laptop gaming biasanya memiliki keyboard yang tidak terlalu nyaman digunakan dalam mengetik seperti layaknya laptop kantoran seperti thinkpad. Untuk input device ini, saya rasa kalian harus mencoba secara langsung laptopnya karena ini preferensi masing masing.

Bagaimana cara menguji kualitas input device ini pada laptop? Cukup mudah kok. Miulai dari touchpad terlebih dahulu, kalian hanya perlu megetes dengan cara menggunakan secara langsung apakah touchpad tersebut responsif dan akurat dan untuk keyboard adalah berdasarkan dari kalian sendiri apakah kalian nyaman mengetik di keyboard tersebut dan kalian dapat mengetik secara konsisten pada keyboard tersebut.

Salah satu contoh keyboard menurut penulis yang tidak bagus adalah laptop Apple Macbook Pro 15 w/Touchbar yang masih menggunakan butterfly-switch (Late 2016). Alasannya adalah saya merasa ngetik seperti diatas layar ponsel pada keyboard tersebut, kurang tactile dan tidak memiliki travel distance yang dalam namun disaat bersamaan Apple Macbook apapun itu hingga saat ini masih menjadi laptop dengan touchpad terbaik.

  1. Upgradeability

Ini merupakan hal yang kalian harus pikirkan terakhir. Kalian ingin bukan laptop kalian memiliki umur yang lebih panjang bukan? Namun sayangnya dengana adanya part yang bisa diupgrade kalian mengorbankan ketebalan laptop tersebut ataupun hal lainnya seperti ukuran baterai misalnya. Jikalau kalian penasaran kenapa Dell XPS 13 2-in-1 ataupun Apple Macbook Air memiliki ukuran yang sangat ringkas namun masih memiliki ukuran baterai yang (relatif) besar untuk ukurannya, ya karena ini.Jikalau kalian menimbangkan hal ini, saya sarankan yang paling terakhir saja, pasti ada saja yang dikorbankan agar dapat part yang dapat diupgrade, bahkan harganya pun bisa lebih mahal juga loh.

Pada akhirnya adalah tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama, jadi pilihlah laptop yang bijak dan sesuai dengan kebutuhan kalian. Tidak selamanya kalian harus memilih laptop yang memiliki spesifikasi yang tertinggi di kelasnya.

 

 

Kemenparekraf Ingin Jadikan Game Online Sebagai Media Promosi Wisata Nusantara

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin mengembangkan sektor pariwisata Indonesia melalui media game online. Keinginannya ini disampaikan pada acara Konferensi Pers Gamescom 2021 dan Tokyo Game Show 2021 yang dilakukan secara virtual beberapa waktu lalu.

Menurut Sandi, ia melihat industri game online saat ini memiliki potensi yang sangat besar. Oleh karena itu, sayang rasanya jika tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

Kita bisa melakukan dua sisi melalui game ini, satu produksi dan promosi untuk pariwisata kita,” ujar Sandi (16/8/2021).

Sandi mengaku pihaknya sudah berkoordinasi bersama Asosiasi Games Indonesia (AGI) dan para Pengurus Besar Esports Indonesia untuk menonjolkan beberapa destinasi wisata prioritas di Indonesia.

Adapun beberapa destinasi wisata nusantara yang akan ditonjolkan pada game online diantaranya adalah Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

Pengenalan destinasi wisata ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan scene-scene dari beberapa game populer dengan latar belakang Danau Toba, atau game balap-balapan motor dengan menggunakan sirkuit lokal yaitu Mandalika.

Sandi menambahkan dunia gaming ini tidak hanya soal wisata, namun dapat digunakan sebagai banyak hal salah satunya adalah dari segi pendidikan.

Termasuk juga konsep pendidikan yang sekarang sudah di deliver dengan game. Ini yang sangat menarik untuk kami cermati,” jelas Sandi.

Maki Kaji, Bapak Permainan Sudoku Meninggal di Usia 69 Tahun

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Maki Kaji, orang yang mempopulerkan permainan Sudoku dan dikenal sebagai Bapak Permainan Sudoku ini meninggal pada 10 Agustus yang lalu di usia 69 tahun karena kanker empedu yang dideritanya. Kabar duka ini disampaikan oleh perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli Co., pada Selasa (17/8) kemarin.

Walaupun Maki Kaji bukan pencipta langsung permainan sudoku, namun dia berjasa karena menciptakan nama Sudoku dan mempopulerkan permainan tersebut.

Maki Kaji menyempurnakan permainan teka-teki angka yang telah ada sebelumnya dan menamainya menjadi Sudoku. Sudoku sendiri adalah kependekan dari Suji wa Dokushin ni Kagiru, yang berarti “angka harus tetap tunggal”. Karena dianggap terlalu panjang, nama ini kemudian disingkat menjadi Sudoku seperti yang kita kenal sekarang ini.

Sudoku

“Kaji-san datang dengan nama Sudoku dan dicintai oleh penggemar puzzle dari seluruh dunia. Kami berterima kasih dari lubuk hati kami atas perlindungan yang telah Anda tunjukkan sepanjang hidupnya,” kata perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli Co.

Sebelum menjadi Sudoku, variasi teka-teki angka ini telah muncul di surat kabar Prancis pada abad ke-19, namun menghilang saat terjadinya Perang Dunia I. Sudoku modern diciptakan oleh arsitek Amerika, Howard Garns, dengan nama Number Place dan sempat dimuat di majalah Dell Pencil Puzzles and Word Games edisi Mei 1979.

Kaji mendirikan perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli pada tahun 1980 dan mulai menerbitkan Sudoku empat tahun kemudian. Hal ini membuat Sudoku menjadi sangat populer di Jepang. Baru pada tahun 2004, Sudoku mulai populer di luar Jepang setelah seorang asal Selandia Baru bernama Wayne Gould yang membeli buku Sudoku dan membuatnya menjadi sebuah software komputer. Tak sampai situ, Wayne Gould kemudian menperkenalkan Sudoku kepada majalah Inggris, The Times, yang akhirnya memuat permainan tersebut di majalahnya.

Sudoku

Sejak saat itu, permainan Sudoku menjadi sangat populer di dunia. Walau sudah populer, Kaji terus membuat dan menerbitkan permainan Sudoku di majalahnya. Dia mengundurkan diri sebagai kepala perusahaannya pada Juli yang lalu karena sakit hingga pada akhirnya meninggal pada 10 Agustus yang lalu.

“Saya tidak ingin hanya dikenal menjadi the godfather of sudoku, saya ingin menyebarkan kesenangan teka-teki sampai saya dikenal sebagai orang yang mendirikan genre teka-teki di Jepang,” kata Maji Kaji.