Category Archives: Game

Esports Ladies: Diskriminasi, Pelecehan serta Kompleksitas Dalam Scene Pro Player

*Tulisan ini menjadi bagian untuk mendorong PBESI dalam inisiasi untuk Player Esports Ladies, termasuk dalam hal pencegahan segala ketidakadilan berbasis gender.

GAMEFINITY, Jakarta – Wajahnya berseri dengan senyuman yang khas membuat mata sipitnya seperti hilang. Dialah Vivi Indrawaty, sang player esports yang mendapatkan medali emas di SEA Games 2023 cabang olahraga MLBB Putri. Vivian sapaan akrabnya menjadi bagian penting dalam ajang perhelatan negara-negara ASEAN tersebut.

Dirinya adalah roamer (role play dalam Mobile Legends) yang kemampuannya setara dengan player esports laki-laki. Dirinya juga menjadi bagian dari Bigetron Era, sebuah tim esports ladies yang memiliki segudang prestasi di MLBB. Bahkan kompetisi antar tim-tim se-ASEAN berhasil dimenangkan dengan catatan tanpa kekalahan.

Vivian tidak lahir secara tiba-tiba menjadi pemain besar. Dirinya dalam Bigetalk mengakui sebelum masuk scene ladies adalah publik yang mencoba peruntungan di platform streaming. Setelahnya baru dirinya ditawari jadi penjoki dan ikut dengan seseorang yang saat itu masuk tim Victim.

Perjalanan Player Esports di scene ladies memang kerap miliki lika-liku. Hal seperti itu dirasakan hanya satu orang, Funy atau Fanny Chyntia bahkan player GPX juga mengalami hal yang sama. Dirinya bahkan memilih untuk kabur dari rumah untuk menjadi player Evos Lynx saat itu. Kini nama Funy diperhitungkan sebagai seorang Player Esports yang memiliki kemampuan mumpuni.

Baca juga: 

Scene Ladies Mengalami Pasang Surut

Scene Pro Perempuan memang tidak seramai scenes Pro lelaki yang memang memiliki kompetisi reguler dan kompetisi sampingan yang bermunculan. Kompetisi reguler scenes ladies sendiri untuk Mobile Legends hanya ada Woman Star League (WSL). Pada PUBG Mobile ada kompetisi PUBG Mobile Valkyrie Battle Ground (PMVB). Sedangkan lainnya adalah Free Fire Master League Ladies Series (FFML LS).

Player Esports Ladies
Ilustration Gamefinity by Syam Riadio

Permasalahan pada scenes ladies memiliki kompleksitas yang tinggi untuk menjalaninya. Sehingga beberapa tim yang telah eksis membentuk tim ladies justru tidak bertahan lama. Evos Lynx yang pernah juara WSL, menyatakan non-aktif untuk sementara. Beberapa tim seperti Onic Zenith dan Alter Ego Nyx memilih untuk membubarkan diri.

Caramel, Jungler tim GPX ini mengatakan sedikitnya kompetisi ladies dan perbedaan kualitas di scenes ladies sangat terlihat. Jadi banyak tim memilih untuk bubar, karena scenes ladies sendiri saat ini masih kurang peminat terlihat dari Peak Viewers di saat streaming Youtube.

Scenes ladies memang dapat dikatakan kesulitan mendapatkan ruang dan kesempatan kompetisi. Secara official kompetisi-kompetisi yang didukung di Indonesia hanya ada Mobile Legends Women Invitational (MWI), FFML LS, dab PMVB. Sisanya tidak banyak kompetisi official, beberapa kompetisi ladies WSL, Unipin Ladies, dan PLCC.

Baca juga: 

Kompleksitas Scenes Ladies dan Stigma yang Membayanginya

Scenes ladies memang memiliki kompleksitas yang tinggi. Menjadi Player Esports Ladies, bukan cuma butuh keterampilan, tetapi juga fisik yang dianggap menarik. Hal itu diakui oleh Salah seorang pengurus komunitas Free Fire (Nama disamarkan), yang mengatakan banyak player ladies yang kalah dari segi fisik jadi jarang dilirik.

“Ada juga yang mengadu harus mau diajak jalan dulu, baru bisa masuk ke tim itu,” ujarnya.

Persoalan ini kemudian diperkuat dengan pernyataan Vivian yang pernah ditolak masuk ke dalam sebuah tim karena masalah followers. Dalam Bigetalk di channel Bigetron TV, Vivian dengan gamblang menjelaskan Alasan dirinya ditolak adalah karena followers yang tidak memenuhi syarat.

Labeling juga kerap dialamatkan pada perempuan yang bergelut di industri esports. Hal itu diungkapkan oleh Elsa Brand Ambassador (BA) tim Aura Esports dan Gebian (BA) tim Onic Esports. Mereka mendapatkan label, bahwa karena fisik saja dirinya dipilih menjadi BA tim tersebut. Padahal mereka mengungkapkan pada acara Talkpod saat itu sudah berusaha dan tidak hanya mengandalkan fisik.

Stigma pada perempuan di bidang olahraga tidak hanya terjadi di ranah esports. Pada ranah sports umum, permasalahan stigma juga terjadi. Hal itu dapat dilihat pada framing media yang memberi spotlight justru pada sisi seksi perempuan di ranah sports.

Zahra Muzdalifah Player Football Ladies
Zahra menjadi satu-satunya pemain sepakbola putri yang bermain di luar negeri. Doc @WE League youtube

Zahra Muzdalifah, atlit sepak bola putri dalam wawancaranya dengan WELeague, menyatakan dirinya merantau jauh ke luar negeri, karena minimnya kompetisi untuk putri.

“Tidak ada liga sepakbola wanita di negara saya, bagaimana saya meningkatkan keterampilan saya,” ujarnya dalam video wawancara WE League.

Baca juga: 

Menanti Asa untuk Scenes Esports Ladies

Meskipun perempuan banyak menghiasi industri esports, tetapi perannya sebagai player sangatlah minim. Data dari earningesports.com, dari 500 top player esports Indonesia, hanya 55 player esports ladies yang masuk dalam jajaran itu.

Tentu saja pertanyaan kembali dititikberatkan kepada Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) yang memiliki wewenang dalam pembinaan esports. Apalagi setelah tim nasional MLBB Putri telah mendapatkan medali emas pada ASEAN Games.

Menanggapi hal itu, Debora Imanuella selaku staf Sekretaris Jendral (Sekjend) PBESI mengatakan bahwa memang perlu ada suatu inisiasi. Perkembangan Esports ladies juga tidak dapat dipandang sebelah mata, meskipun menurutnya dalam esports tidak ada gender.

“Tidak ada gender ya, ladies bisa bermain dengan para lelaki jika memang mereka mampu bersaing. Tapi tentu inisiasi untuk player esports ladies harus diadakan,” jelas Debora ketika ditemui dalam acara pemberian bonus untuk atlet penyumbang medalj emas di kantor PBESI.

Dirinya menjelaskan tunggu saja, bahwa tidak lama lagi akan ada sebuah forum group discussion (FGD) untuk membahas ini. Tentunya PBESI akan menggandeng banyak stake holder untuk melakukan ini.

Event Offline GAMEFINITY X PANPAN COMMUNITY Special September

GAMEFINITY, Jakarta – Kali ini Panpan Community Mengadakan Event Offline dengan tema PROJECT NEXT : REVAMPED HEROES dengan total 32 Tim yang berlokasi di WARKOP MAMAH DEDEH – Jl. Komarudin Lama No.5, RT.13/RW.5, Pulo Gebang, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13950

Berikut regulasi beserta syarat & ketentuan event:

Prizepool: Rp. 1.000.000 + 25.500 Diamon + Piala + Sertifikat 

Keterangan :

  • Juara 1 – Rp. 500.000 + 2000 Diamond / player + Trophy + Sertifikat
  • Juara 2 – Rp. 300.000 + 1000 Diamond / player + Trophy + Sertifikat
  • Juara 3 – Rp. 200.000 + 600 Diamond / player + Trophy + Sertifikat
  • Juara 4 s/d 8 – 300 Diamond / player

Tanggal dan Waktu Pelaksanaan Match:

Kualifikasi: 23 September 2023 – 12.00 WIB s/d Selesai

Play Off: 24 September 2023 – 12.00 WIB s/d Selesai

Venue: WARKOP MAMAH DEDEH

Gmaps : Klik link ini untuk diarahkan ke Warkop Mamah Dedeh 

Pendaftaran: Rp. 50.000 / Team (Include Snack)

Link Pendaftaran Bisa klik Tournament Special September

Event Offline Special September

System:

  1. Kualifikasi BO 3
  2. Semifinal BO 3
  3. Grand Final BO 5
  4. Mengisi Formulir yang diberikan oleh panitia
  5. Hadiah di kirim paling lambat 30 hari kerja

Informasi Lanjut :

Whatsapp Jiddan

Whatsapp Ridwan

SYSTEM EVENT

  1. MULTI SLOT OFF
  2. NO TOXIC
  3. TIDAK DI PERBOLEHKAN MEMBAWA MAKAN DAN MINUM DARI LUAR
  4. KUALIFIKASI TO BRONZE BO 3
  5. FINAL BO 5
  6. MENGISI FORMULIR YANG DI BERIKAN OLEH PANITIA
  7. CHAT ALL OFF
  8. RADIO ALL OFF
  9. KETERLAMBATAN 30 MENIT, LEBIH DARI ITU DI NYATAKAN WO (DISKUALIFIKASI)
  10. ALL TIER

Baca juga: 

Event tournamen lainnya bisa kamu dapatkan di sini infonya. Kamu hanya tinggal buka pencarian di search menggunakan keyword Tournament.

Gamefinity menyediakan informasi terkait dengan dunia game, esports, pop culture serta teknologi. Pertandingan event resmi seperti MPL, PMPL, FFML dan event lainnya bisa kamu dapatkan infonya di sini. Selain itu kam dapat update dengan perkembangan patch dari setiap game.

Untuk mendapatkan informasi terkait dengan penawaran partnership dan sponsorship atau bahkan media coverage dapat menghubungi tim gamefinity di Account Instagram.

Jangan lupa untuk mampir ke Gamefinity Store untuk mendapatkan harga khusus untuk pembelian pertama di Gamefinity Store. Ikuti Account Instagramnya dan tunggu promo terbaru untuk setiap pembelian Diamond, Item Games dan Voucher games. Jika beruntung kamu berkesempatan menjadi kontributor gamefinity.

Titanfall 2 Dapat Mode Baru Jelang Hari Jadi Ke-7!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Hampir memasuki tahun ketujuh perilisan, Titanfall 2 akan mendapat mode baru yang misterius. Hal ini benar-benar tidak disangka oleh penggemar setianya, pasalnya game besutan Respawn Entertainment dan EA itu sudah lama tidak mendapat update penting. Setidaknya hadirnya sebuah mode baru menjadi kabar gembira bagi penggemarnya.

Awalnya Dianggap sebagai Game Gagal secara Komersial

Titanfall 2 merupakan sekuel dari Titanfall dari Respawn Entertainment. Titanfall rilis sebagai game eksklusif Xbox dan PC pada 2014 dan berfokus pada multiplayer. sekuelnya rilis dua tahun kemudian sebagai game multiplatform dan menyertakan single-player campaign.

Meski disambut hangat oleh kritikus dan mendapat beberapa nominasi ajang penghargaan bergengsi, nyatanya Titanfall 2 rilis pada tanggal yang berdekatan dengan Battlefield 1 dan Call of Duty: Infinite Warfare. Alhasil, game FPS besutan Respawn itu tidak mampu meraih kesuksesan sesuai harapan. Sejak saat itu, penggemar berharap Respawn bisa merilis entri ketiga dari Titanfall yang ternyata dilaporkan batal. Respawn kemudian membuat game battle royale Apex Legends berlatar di dunia yang sama dengan Titanfall.

Baca juga:

Mode Baru Titanfall 2 Akan Segera Datang

Beberapa tahun setelah harapan untuk Titanfall 3 tampaknya pupus, Titanfall 2 secara mengejutkan akan mendapat sebuah game mode baru. Mode baru ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter alphaINTEL yang sering membagikan kabar tentang Apex Legends.

Titanfall 2 new mode

Dalam screenshot dari alphaINTEL itu, terdapat sebuah mode yang hanya bernama “???”. Mereka menemukan deskripsi “your rocket will blot out of the sun.” yang mengambil quote dari 300 karya Frank Miller.

Titanfall 2 sendiri rilis secara resmi pada 28 Oktober 2016. Secara kebetulan, season ke-18 Apex Legends dijadwalkan berakhir 31 Oktober 2023. Hal ini memicu spekulasi bahwa update tersebut memperkaitkan kedua game besutan Respawn. Terlebih, patch note terbaru Apex juga membagikan Nessie Transmission baru yang terdapat sebuah kode. Kode tersebut jika diterjemahkan terdapat tanggal rilis kedua game Titanfall dan Apex Legends.

Bisa saja ini pertanda baik bagi penggemar setia Titanfall 2. Bukan tidak mungkin lagi Titanfall 3 bisa kembali dalam pengembangan.

The Elder Scrolls VI Tidak Akan Rilis di Konsol PlayStation

GAMEFINITY.ID, Bandung – Penggemar telah bertanya-tanya apakah The Elder Scrolls VI akan menjadi game eksklusif Xbox semenjak Microsoft mengakuisisi ZeniMax Media pada tahun 2020. Tampaknya informasi itu terungkap melalui dokumen-dokumen persidangan FTC vs Microsoft. Seperti dugaan penggemar, sekuel Skyrim itu tidak akan rilis di konsol PlayStation dan akan meluncur setidaknya pada tahun 2026.

The Elder Scrolls VI pertama kali diumumkan pada 2018 bersama Starfield. Sejak saat itu, belum ada informasi yang terungkap dari Bethesda. Akhirnya setelah Starfield rilis, game keenam dari franchise RPG besutan Bethesda Game Studios itu sudah masuk tahap awal pengembangan.

The Elder Scrolls VI Disebut Rilis Eksklusif di Xbox dan PC

The Elder Scrolls VI Bethesda Microsoft document

Reporter Axios Stephen Totilo membagikan sebuah screenshot halaman salah satu dokumen FTC vs Microsoft melalui laman Twitter-nya. Dari situ, terungkap bahwa The Elder Scrolls VI akan rilis hanya di Xbox dan PC, sama seperti Starfield dan Redfall. Jadwal perilisan game RPG itu diperkirakan akan rilis paling cepat tahun 2026 anpa multiplayer.

Ini justru berbanding terbalik dengan ungkapan Phil Spencer selaku CEO Xbox ketika persidangan FTC vs Microsoft perihal akuisisi Activision Blizzard. Saat itu, ia mengaku masih belum bisa menentukan sekuel Skyrim itu sebagai eksklusif PC dan konsol Xbox. Patut diingat bahwa IGN mencatat Spencer menyebut pada November 2021 bahwa The Elder Scrolls 6 justru akan menjadi eksklusif Xbox.

Baca juga:

Sementara itu, grafik di screenshot halaman itu terlihat sangat akurat. Redfall dan Starfield sudah meluncur sebagai game eksklusif Xbox dan PC dan tidak rilis di PlayStation. Tampaknya sekuel Skyrim itu bisa saja mengikuti langkah yang sama seperti kedua game tersebut.

Apa Selanjutnya?

Terungkapnya The Elder Scrolls VI akan menjadi game eksklusif Xbox dan PC tentu tidak begitu mengejutkan penggemar. Pasalnya, Microsoft sudah mengakuisisi ZeniMax Media, induk perusahaan Bethesda, pada 2020. Tentu akan masuk akal jika game mereka selanjutnya akan mengikuti langkah Redfall dan Starfield.

Terlebih, game Bethesda Softworks berikutnya, game Indiana Jones, diharapkan akan rilis di Xbox dan PC dengan pengumuman lebih lanjut diperkirakan muncul tahun depan. Todd Howard selaku produser eksekutif Bethesda Game Studios juga sudah membicarakan Starfield sebagai game yang lebih baik karena tidak rilis di PlayStation.

Baca juga:

Sementara itu, Microsoft sudah mengerjakan hardware konsol Xbox terbaru. Diperkirakan pula konsol next-gen bisa saja dimulai pada tahun 2028. Ada pula kemungkinan The Elder Scrolls 6 bisa saja rilis di konsol next-gen.

The Elder Scrolls VI saat ini sedang dalam tahap pengembangan oleh Bethesda Game Studios. Setelah produksi rampung, Bethesda akan memulai pengembangan Fallout 5.

Starfield Guide Main Quest Ketujuh – Starborn

GAMEFINITY.ID, Bandung – Starborn merupakan main quest ketujuh Starfield. Quest ini sudah dimulai tepat setelah akhir quest keenam, All That Money Can Buy, saat pemain menghadapi kapal futuristik raksasa bernama Helix dan pihak yang mengaku sebagai salah satu dari Starborn.

Tidak seperti keenam quest sebelumnya, Starborn memiliki durasi singkat dan cara penyelesaiannya cukup sederhana. Dalam quest ini, pemain akan diperkenalkan dengan Starborn melalui sebuah diskusi Constellation.

Lakukan Grav Jump atau Serahkan Artifact Nye saat Hadapi Helix

Pada akhir quest All That Money Can Buy, pemain menghadapi sebuah kapal misterius bernama Helix. Terdapat pula sosok di balik kapal itu yang mengaku sebagai salah satu dari Starborn. Ia meminta agar pemain menyerahkan Artifact Nye.

Starfield Main Quest 7

Terdapat tiga pilihan untuk menghadapi masalah ini. Pemain bisa mematuhi permintaan itu dan menyerahkan Artifact tersebut. Jika ingin Artifact Nye dalam genggaman, pemain bisa melakukan Grav Jump ke manapun untuk melarikan diri atau justru menghancurkan kapal itu. Namun, jika memutuskan untuk melawan, Helix ternyata kapal yang sangat tangguh. Bahkan jika pemain bisa menghadapinya, kapal tersebut akan mundur.

Sementara jika memilih untuk Grav Jump, sebuah pilihan yang sangat disarankan, Helix akan mulai menyerang. Alihkan semua daya dari senjata untuk melakukan Grav Drive secepat mungkin. Alpha Centauri System tentu menjadi tujuan Grav Drive terbaik karena The Lodge di Jemison menjadi lokasi utama quest ketujuh di Starfield.

Baca juga:

Hadiri Diskusi Constellation di The Lodge

Starfield Main Quest 7

Saat tiba di The Lodge di New Atlantis, temui Noel dan minta dia menganalisis data dari sistem kapal Helix dari Starborn. Setelah itu, ia akan meminta semua anggota Constellation untuk melakukan diskusi.

Starfield Main Quest 7

Diskusi dari Constellation membahas data dari sistem kapal Helix dan membuat teori tentang Starborn. Dengarkan diskusi itu yang membahas beberapa hal menarik, yaitu Starborn juga mengincar Artifact.

Setelah itu, temui Sarah. Pemain bisa mengutarakan pendapat untuk setuju dengan pendapat Sam, Barrett, atau Matteo.

Langkah terakhir quest ini bergantung pada keputusan pemain saat menghadapi Helix. Jika menyerahkan Artifact Nye, quest langsung berakhir, tetapi semua anggota Constellation tidak akan senang dengan keputusan itu. Sebaliknya, jika tetap memegang Artifact Nye, taruh di tumpukan Artifact lain di meja di tengah ruangan untuk menyelesaikan quest.

Starfield Guide Main Quest Keenam – All That Money Can Buy

GAMEFINITY.ID, Bandung – All That Money Can Buy merupakan main quest keenam Starfield. Pemain bisa mendapatkan quest ini setelah menyelesaikan Back to Vectera, The Empty Nest, dan Into the Unknown. Saat itu, semua companion di Starfield sudah kembali ke Constellation.

Dalam quest ini, Walter Stroud akan mengajak pemain untuk pergi ke Neon. Pemain akan membantu Walter untuk mendapatkan sebuah Artifact misterius dari seorang penjual di sana.

Bicara pada Walter Shroud untuk Memulai Quest All That Money Can Buy

Starfield Main Quest 6

Setelah menyelesaikan ketiga misi sebelumnya, pemain bisa langsung berbicara pada Walter Shroud. Ia memberitahu bahwa dirinya dan seorang penjual misterius sudah membuat membuat janji pertemuan di Neon. Penjual tersebut memiliki sebuah Artifact yang juga menjadi incaran Constellation.

Oleh karena itu, Walter membutuhkan bantuan pemain untuk melakukan negosiasi untuk mendapatkan Artifact tersebut. Ia akan memberitahu kota Neon terletak di planet Volli Alpha.

Kunjungi Stroud-Eklund HQ di Neon

Starfield Main Quest 6

Pemain harus pergi ke Volli System begitu meninggalkan planet Jemison. Setelah itu, cari planet Volli Alpha jadikan Neon sebagai tempat pendaratan. Begitu keluar dari kapal, temui kembali Walter yang akan membicarakan planet dan kota tersebut.

Starfield Main Quest 6

Walter akan menyuruh pemain untuk pergi ke Stroud-Eklund HQ sebelum bertemu dengan si penjual. Stroud-Eklund HQ terletak di bagian barat kota saat mengikuti marker. Saat melihat tangga dengan penanda Astral Lounge, gunakan elevator di sebelah kanan untuk memasuki Stroud-Eklund HQ, di mana pemain akan mempertemukan Walter dan Issa, rekan sekaligus suami-istri dalam cerita Starfield.

Starfield Main Quest 6

Diskusi singkat antara Water dan Issa mengungkap penjualan itu akan berlangsung di Astral Lounge. Walter kemudian meminta pemain untuk bertanya tentang keamanan di Astral Lounge dan menyelidiki si penjual.

Keamanan di Astral Lounge

Starfield Main Quest 6

Keluar dari elevator Stroud-Eklund HQ, naik tangga yang tadi menuju Astral Lounge. Pemain dapat menyaksikan Astral Lounge merupakan klub malam dengan musik menggelegar. Pergi ke area belakang menuju bar dan mulai berdiskusi dengan bartender bernama Boone Morgan. Pemain bisa mengajukan beberapa pertanyaan tentang opsi keamanan (security).

Boone akan merekomendasikan VIP Package. Terdapat opsi untuk membayar 4.000 Credits atau negosiasi agar memberi diskon menjadi 1.000 Credits. Apapun hasilnya, pemain bisa mengecek Door Controller.

Starfield Main Quest 6

Masuklah ke VIP Elevator untuk ke VIP Balcony di lantai atas. Ikuti marker untuk memasuki Booth 3. Di dalamnya, terdapat sebuah komputer. Buka kunci dengan pick lock (level novice) hingga terdapat pesan Remote Door Control.

Baca juga:

Selidiki si Penjual

Starfield Main Quest 6

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang si penjual, tinggalkan Astral Lounge dan ikuti marker menuju bagian timur kota. Pemain akan menemukan sebuah toko bernama Newill’s Goods. Masuki toko itu dan temui James Newill.

Tanyakan pertemuannya dengan Walter Stroud, namun ia enggan menjawabnya. Pemain bisa membayar 2.500 Credits atau bernegosiasi untuk mengungkap lebih banyak informasi. Apapun pilihannya, ia mengungkap si penjual sedang menginap di Sleepcrate One.

Pemain juga bisa bertanya tentang pesaing dari James Newill, Dietrich Sieghart. Opsi ini akan memulai side quest All for One.

Tinggalkan Newill’s Goods dan pergi menuju Sleepcrate One. Ikuti marker untuk mencapai sebuah penanda Trade Authority berwarna kuning. Terdapat sebuah pintu di dekatnya.  Buka kunci menggunakan picklock (level novice) untuk bisa mengaksesnya.

Hampiri laci kecil dan buka. Pemain akan menemukan Resignation Letter. Lalu buka komputernya, di sanalah pemain akan menemukan GalBank Statement dan Personal Correspondence 1-3. Dari situlah terungkap si penjual sangat membutuhkan Credits.

Setelah itu, kembali ke Shroud-Eklund HQ untuk berbicara dengan Walter. Beritahu bahwa persiapan sudah siap. Maka dengan itu, pemain harus kembali ke Astral Lounge bersama Walter. Sebelumnya, Walter akan memberitahu sebuah kode “Ramsay and Travers” untuk memastikan si penjual bahwa pemain dan dirinya adalah si pembeli.

Mulai Negosiasi untuk Artifact

Starfield Main Quest 6

Setelah memasuki Astral Lounge dengan Walter, pemain harus menemukan si penjual yang mengutarakan frasa “Ramsay and Travers”. Hal ini bisa mengecoh karena banyak NPC yang berkeliaran di sana membawa koper. Si penjual akan berada di dekat bar sedang berdiri membelakangi dinding dengan koper besar. Pemain akan mengetahui nama si penjual itu adalah Musgrove.

Beritahu Musgrove “I’m Ramsay and Travers” untuk memastikan dia adalah si penjual. Ia kemudian akan menuju VIP Elevator.

Temui kembali Walter untuk mempelajari cara main negosiasi tersebut. Ia akan memberitahu instruksi terakhir agar kesepakatan tercapai.

Starfield Main Quest 6

Gunakan VIP Elevator untuk menuju Booth 3, lokasi negosiasi. Seperti dugaan Walter, si penjual akan melipatgandakan harga Artifact itu. Pemain bisa meyakinkan si penjual agar bisa menjual Artifact itu dengan harga sesuai kesepakatan awal atau menutup pintu keamanan agar ia tidak bisa melarikan diri. Dengan begitu, pemain mendapatkan Artifact Ny.

Starfield Main Quest 6

Saat meninggalkan ruangan, seorang Slayton Agent sudah menunggu sambil memegang sebuah machine gun. Ia mengaku Artifact itu milik pihak Slayton Aerospace. Terdapat tiga pilihan, negosiasi, panggil Neon Security, atau menyerang. Jika menyerang, situasi Astral Lounge menjadi chaos dan pemain bisa mendapat bounty. Begitu pula jika negosiasi gagal, pemain terpaksa menyerangnya. Untungnya, pemain bisa memanggil Neon Security karena sudah membayar VIP Package agar Slayton Agent itu pergi karena ia kalah jumlah.

Sayangnya, saat menuju pintu keluar, Issa sudah berdiri di sana dan akan memberitahu kapal pemain disita. Tidak hanya itu, Nicolaus Slayton telah menetapkan bounty pada pemain dan Walter. Hal ini membuat pemain tidak bisa meninggalkan Neon dan planet Volli Alpha.

Pergi ke Slayton Aerospace HQ

Untuk mengatasi masalah ini, pemain harus pergi ke Slayton Aerospace HQ untuk mengonfrontasi Slayton. Gunakan elevator yang sama saat menuju Stroud-Eklund HQ untuk mencapai lokasi tersebut.

Starfield Main Quest 6

Pemain akan tiba di lobi Slayton Aerospace HQ dan melihat seorang resepsionis bernama Ryleigh. Terdapat dua pilihan untuk menuju langkah berikutnya, negosiasi dengan Ryleigh atau serang Slayton Aerospace HQ. Akan tetapi, menyerang bukanlah tindakan yang bijak di Starfield karena pemain akan menghadapi banyak musuh dan masalah yang tidak diperlukan. Jika negosiasi berhasil, Ryleigh akan berkata Slayton siap untuk bertemu. Setelah itu, masuki elevator.

Alternatifnya, pemain juga bisa mencuri Management Access Code milik Ryleigh tanpa sepengetahuannya untuk menggunakan elevator. Jika merasa tidak bisa, pemain bisa menuju kamar mandi di sebelah kiri ruang depan dan ambil Slayton Service Key dari sebuah laci. Slayton Service Key akan membuka Elevator Maintenance Control, jebol kuncinya (level Apprentice) agar bisa menggunakan elevator.

Sayangnya, saat berada di elevator, Nicolaus Slayton telah menyabotasenya, mencegah pemain dan Walter menuju Executive Level. Untungnya, Issa punya akses keamanan. Ia memberitahu agar melewati Vent System. Ikuti arahan Issa untuk mencapai lantai berikutnya.

Vent System akan mengantar pemain menuju keluar ruangan dengan beberapa petugas keamanan sedang berjaga. Jika ketahuan, pemain perlu melawan mereka.

Panjat Trade Tower

Begitu tiba di luar bangunan, pemain akan berada di dekat puncak menara. Sayangnya, terdapat banyak petugas keamanan di area tersebut. Terdapat dua pilihan, menyerbu mereka atau menyelinap. Setidaknya, menyerang tidak akan memicu masalah yang lebih serius di area itu.

Pastikan untuk ikuti marker untuk mencapai Trade Tower. Setelah itu, pemain bisa memanjat ke puncak. Begitu mencapai puncak, ambil arah timur atap untuk menemukan sebuah pintu menuju ruang dalam Slayton Aerospace HQ.

Konfrontasi Nicolaus Slayton

Saat memasuki ruangan, Nicolaus Slayton dan penjaga keamanannya sudah menyambut pemain dan Walter. Pemain bisa saja menyerang secara langsung, tetapi konsekuensinya sangat fatal karena penjaga keamanan Slayton sangat banyak.

Starfield Main Quest 6

Cara lebih bijak adalah berbicara pada Slayton. Ia akan memberitahu pihaknya sudah menangkap Musgrove, si penjual Artifact, atas pencurian. Walter juga akan menawarkan sebuah kompromi kepadanya.

Slayton meminta pemain untuk menentukan nasib Musgrove. Pergilah ke kantor Slayton, di mana Musgrove sudah terluka sangat parah. Pemain bisa membebaskannya, membunuhnya, dan menjebloskannya ke penjara. Ketiga pilihan itu tidak akan berdampak pada hasil quest di Starfield.

Segera Tinggalkan Neon

Gunakan elevator untuk kembali ke lobi di luar gedung. Pergi menuju Spaceport Terminal di mana kapal pemain disita. Gunakan kapal untuk segera meninggalkan Neon dan planet Volli Alpha.

Sebelum berangkat, Walter akan bertanya tentang pengalaman pemain tentang Neon selama quest All That Money Can Buy berlangsung di Starfield. Dengan begitu, quest keenam terselesaikan.

Akan tetapi, saat perjalanan, sebuah kapal futuristik misterius bernama Helix muncul di hadapan kapal pemain. Orang asing di balik kapal itu meminta agar menyerahkan Artifact Nye padanya sekaligus mengaku sebagai salah satu dari Starborn. Ini sekaligus menjadi awal dari main quest ketujuh di Starfield, Starborn.