Category Archives: Game

Jangan Salah Pilih, Ini Perbedaan Antara PUBG Mobile Versi 32 Bit dan 64 Bit

GAMEFINITY.ID, Singkawang – PUBG Mobile saat ini merupakan salah satu game battle royale yang banyak diminati oleh gamer Indonesia. Konsep realistis yang digunakan oleh developer PUBG Mobile membuat game ini cocok untuk digunakan bermain bersama teman.

Namun, banyak pemain PUBG Mobile yang belum mengetahui apa perbedaan antara PUBG Mobile versi 32 bit dan 64 bit. Perundingan ini awalnya berasal dari update PUBG Mobile yang muncul pada bulan Maret lalu, dimana banyak player yang mengaku mendapatkan bug akibat adanya versi 32 bit dan 64 bit ini.

Perbedaan antara PUBG Mobile 32 bit dan 64 bit sendiri yang paling disorot adalah dari keringanannya, versi 32 bit dinilai lebih ringan dibandingkan versi 64 bit.

Dengan keringanan sistem tersebut, tentu saja ada beberapa hal yang dipangkas pada PUBG Mobile versi 32 bit, yaitu warna dan grafis yang diberikan akan kurang colorful. Sedangkan pada 64 bit, PUBG Mobile bisa mendapatkan 90 FPS dan warna yang dihasilkan lebih colorful.

Nantinya PUBG Mobile akan memilihkan versi terbaik untuk devicemu, jika device milikmu tersebut hanya mendukung 32 bit maka PUBG Mobile yang terinstal adalah versi 32 bit dan begitu juga sebaliknya.

Untuk pengguna ponsel 64 bit, kalian juga bisa menggunakan PUBG Mobile versi 32 bit jika ingin aplikasi yang lebih ringan. Untuk mendapatkan versi 32 bit di device 64 bit, kalian bisa mencarinya di website ilegal. Namun dengan resiko yang harus siap diterima, diantaranya adalah terbanned, terinfeksi virus, hingga yang paling parah penjualan data pribadi.

Bosan Saat Belajar Online? Zoom Hadirkan Game ke Layanan Video Conferencenya

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Di masa pandemi seperti sekarang ini, Zoom menjadi aplikasi yang bisa diandalkan untuk berbagai kegiatan virtual seperti meeting dan pembelajaran online. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, banyak dari kita yang terkadang merasa bosan dengan pembelajaran online. Namun sekarang, fitur terbaru dari Zoom ini mungkin bisa menghilangkan rasa bosan kalian.

Baru-baru ini, Zoom meluncurkan fitur “Zoom Apps“, yang mana didalamnya terdapat game yang bisa kalian mainkan langsung di aplikasi zoom. Game yang ada disini bukanlah game seperti GTA, PUBG dan sebagainya melainkan game-game sederhana saja.

Zoom

Total terdapat 9 game diantaranya Team Games, Just Say The Word, LGN Poker, Gaggle Party, Ask Away, Werewolf with Friends, meetings.fun, Dive dan Heads Up. Ya, kalian bisa memainkan poker dengan teman-teman kalian via aplikasi zoom langsung.

Selain game, terdapat juga aplikasi yang bisa memudahkan kalian saat meeting dan pembelajaran online seperti whiteboard, catatan, project management dan lain-lain. Tentunya ini sangat bermanfaat karena selain bisa menghilangkan bosan, kalian juga bisa lebih produktif.

“Zoom Apps adalah komponen penting dalam transisi Zoom dari aplikasi ke platform dengan memungkinkan integrasi yang seamless dengan aplikasi pihak ketiga dalam Zoom,” kata Zeus Kerravala, Analis Utama ZK Research. “Aplikasi Zoom memberi pengguna akses ke aplikasi hiburan, produktivitas, kesehatan, dan gaya hidup favorit mereka sambil mempertahankan pengalaman rapat Zoom.”

Untuk menggunakan “Zoom Apps” sangatlah mudah. Kalian tinggal membuka aplikasi Zoom dan klik tab “Apps” pada bagian bawah dan kalian akan menjumpai aplikasi dan game yang bisa kalian download. Selain itu kalian juga bisa mengunjungi Zoom App Marketplace untuk mendownload aplikasi dan game sesuai keinginan kalian.

Zoom

Namun perlu diingat, untuk menambahkan aplikasi dan game pada Zoom, kalian harus memerlukan persetujuan dari admin meeting atau pembelajaran online yang kalian ikuti. Jadi, kalian tidak akan bisa sembarangan main game saat di tengah meeting atau pembelajaran online.

Hadirkan Skin Baru, PUBG Mobile Dinilai Mencuri Nama dan Konsep dari Game Lain

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Banyak game battle royale yang bertaburan di internet saat ini, salah satunya adalah PUBG Mobile. Game yang satu ini cukup dikenal di kalangan pemain game dengan perangkat mobile. Tencent selaku publisher dari game PUBG Mobile juga sering memberikan update-update menarik berupa skin dan lain-lain.

Kali ini, PUBG Mobile menghadirkan sebuah skin bernama Hypnospace Diva yang mengundang berbagai kontroversi dari banyak pihak. Bukan tanpa sebab, kontroversi ini terjadi karena PUBG Mobile dituduh mencuri nama dan konsep dari salah satu game indie bernama Hypnospace Outlaw.

Hal ini dimulai ketika Jay Tholen sebagai pemilik sekaligus pencetus game Hypnospace Outlaw bersuara dalam akun Twitter miliknya yang mengatakan bahwa PUBG Mobile mencuri nama dan konsep game milik mereka.

Selain itu, PUBG Mobile juga mencuri tone warna yang dimiliki oleh game Hypnospace Outlaw yaitu cenderung mayoritas menggunakan warna ungu.

Saya ingin mengatakan bahwa cukup kesal melihat PUBG telah mencuri nama Hypnospace untuk menjual kostum ‘norak’ di gamenya. Pemilihan warnanya juga terlihat diambil melalui key art kami,” tulis Jay Tholen.

Jay Tholen mengatakan dirinya tidak ingin memperpanjang masalah ini, namun hanya saja game miliknya tidak ingin dinilai melakukan kolaborasi bersama PUBG Mobile secara diam-diam.

Jika digali lebih dalam, ini bukan kasus pertama kalinya Tencent dinilai melakukan plagiat. Tencent juga pernah ada kontroversi yang mempermasalahkan skin senjata di PUBG Mobile dimana memiliki design yang mirip dengan milik game CS:GO.

Pihak Tencent telah memberikan klarifikasi atas masalah tersebut, mereka menjelaskan itu terjadi akibat ketidaksengajaan. Awalnya, skin ini dibuat dengan nama dari bahasa Mandarin yaitu Golden Diva, namun diubah menjadi nama Hypnospace Diva agar dapat diterima untuk player dengan jangkauan yang lebih luas.

ESL Gaming Rilis Permainan Monopoly Bertema Event Esports

GAMEFINITY.ID, Salatiga – ESL Gaming atau Electronic Sports League Gaming merupakan salah satu esports event organizer yang telah melalangbuana selama puluhan tahun. Berbagai kejuaraan esports terbesar pernah mereka selenggarakan seperti Intel Extreme Masters dan ESL One.

Kini mereka mencoba untuk berinovasi dengan merilis Board Game Monopoly yang bertemakan Esports. Monopoly edisi Esports ini pertama kali ditemukan pada situs Cybersports Polandia dan kini dapat dibeli oleh umum pada situs resmi ESL Shop atau retailer resmi.

Dalam Monopoly edisi Esports keluaran ESL ini, tidak ada perubahan dari peraturan Monopoly secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada lokasi atau tempat pada Monopoly.

Jika biasanya pada lokasi Monopoly biasa diisi dengan kota atau negara, nah pada Monopoly edisi Esports ini nama kota atau negara diganti dengan berbagai event Esports milik ESL seperti ESL One Hamburg, DreamHack, IEM Katowice, dan lain-lain.

Selain itu, bidak yang dapat dimainkan oleh pemain juga bertemakan Esports. Berbagai bentuk bidak yang tersedia antara lain Keyboard, Headset Gaming, Joystick, logo ESL, Trofi, dan ayam yang melambangkan “Winner Winner Chicken Dinner”.

Jika kalian tertarik untuk membeli Monopoly ESL Edition ini, kalian harus merogoh kocek sebesar 50 Euro atau sekitar 851 ribu rupiah di website resmi ESL Shop. Monopoly ESL Edition ini tersedia dalam versi Bahasa Inggris dan versi Bahasa Jerman.

Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 Dipenuhi dengan Soundtrack Game Jepang

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya resmi dibuka dengan upacara pembukaan yang yang digelar tadi malam. Namun, ada hal yang menarik selama upacara pembukaan Olimpiade tersebut. Ya, tak disangka sangka, backsound dari upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ternyata menggunakan soundtrack video game dari Jepang.

Hal ini tentunya membuat para gamer yang menonton upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ini terkejut. Pasalnya mereka tak menyangka musik dari game favorit mereka diputar dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Potongan musik dari game tersebut mengiringi para kontingen peserta Olimpiade Tokyo 2020 dari berbagai negara saat memasuki Tokyo Olympic Stadium. Lagu pertama yang diputar adalah “Introduction: Lotto Quest” dari game Dragon Quest, yang diikuti musik dari Final Fantasy, Monster Hunter, Nier dll.

Olimpiade Tokyo 2020

Total ada 19 musik dari 14 game yang mengiringi acara pembukaan tersebut. Berikut daftar lengkapnya.

  • Dragon Quest – “Introduction: Lotto Theme”
  • Final Fantasy – “Victory Fanfare”
  • Tales of Series – “Sley’s Theme – Guru”
  • Monster Hunter – “Proof of Hero”
  • Kingdom Hearts – “Olympus Coliseum”
  • Chrono Trigger – “Frog Theme”
  • Ace Combat – “First Flight”
  • Tales of Series – “Royal Capital – Dignified”
  • Monster Hunter – “Wind of Departure”
  • Chrono Trigger – “Robo’s Theme”
  • Sonic the Hedgehog “Star Light Zone”
  • Winning Eleven (Pro Evolution Soccer) “eFootball walk-on theme”
  • Final Fantasy – “Main Theme”
  • Phantasy Star Universe – “Guardians”
  • Kingdom Hearts – “Hero’s Fanfare”
  • Gradius (Nemesis) – “01 ACT 1-1″NieR – “Initiator”
  • Saga Series – “Makai Ginyu Poetry-Saga Series Medley 2016”
  • Soulcaliber – “The Brave New Stage of History”

Seperti yang kita tau, event Olimpiade Tokyo 2020 yang seharusnya diselenggarakan tahun lalu ditunda ke tahun ini dikarenakan pandemi COVID-19. Selain menyelanggarakan olimpiade fisik, IOC selaku penyelenggara juga telah menyelenggarakan olimpiade virtual yang diberi nama Olympic Virtual Series.

Dalam menyambut Olimpiade Tokyo 2020 ini, SEGA juga telah meluncurkan video game resmi Olimpiade Tokyo 2020 yang dirilis sebulan sebelum upacara pembukaan ini dimulai.

Pemerintah Menyiapkan Anggaran Dana 17T Untuk Laptop Buatan Indonesia

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Sepertinya pemerintah Indonesia sedang berambisi untuk membuat produk dalam negeri, salah satu contohnya adalah menciptakan laptop buatan negeri sendiri. Tentunya pembuatan ini pemerintah juga berkolaborasi dengan produsen laptop dalam negeri seperti Zyrex (PT Zyrexindo Mandiri Buana TBK).

Total anggaran dalam pembuatan laptop dalam negeri ini mencapai Rp.17,42 Triliun yang akan berjalan hingga tahun 2024. Menurut Nadiem, pengadaan ini dibutuhkan untuk menunjang program Digitalisasi Sekolah. Anggaran sebanyak itu tidak hanya digunakan untuk modal pembuatan laptop dalam negeri tapi juga untuk pembelian alat alat komputer seperti: layar proyektor, speaker aktif, router, konektor/kabel, dan lain lain.

Menteri Koordinator Martim dan Investasi Luhut Binsar mengatakan bahwa “Kalau kita lihat ada yang diproduksi dalam negeri, yang dibuat ITB, ITS, dan UGM, bekerjasama dengan industri TIK dalam ngeri untuk memebentuk konsorsium, membuat produk tablet dan laptop merah putih dengan merek Dikti Edu”.

Untuk memproduksi laptop buatan Indonesia ini, perguruan tinggi di Indonesia seperti ITB, ITS, dan UGM telah ikut bekerjasama dengan industri TIK dalam negeri seperti PT Zyrexindo Mandiri Buana TBK.

Nantinya pemerintah akan mengirimkan 190.000 laptop buatan dalam negeri ini kepada 12.000 sekolah, mulai dari Pendidikan anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang sekolah dasar dan menengah atas. Hal ini dilakukan untuk mendukup program Digitalisasi Sekolah.

Tujuan dari dibuatnya laptop dalam negeri ini adalah untuk mengurangi laptop impor. Menurut data Kemenperin, nilai laptop dalam 5 tahun terakhir dari tahun 2016 hingga 2020 sudah mencapai 14 Triliun Rupiah dengan permintaan setiap tahunnya hingga mencapai 3 Juta unit laptop dengan market share 95% untuk produk impor dan 5% produk lokal. Oleh karena itu diharapkan dengan anggaran sebanyak ini dapat mengurangi jumlah permintaan produk laptop buatan luar negeri dan Zyrex siap untuk mengambil pangsa pasar laptop yang lebih besar agar semakin banyak menggunakan laptop buatan negeri sendiri