GAMEFINITY.ID, Denpasar – Beberapa hari lalu terjadi drama antara Xioami dan Infinix, dikarenakan adanya kesalahan dalam penulisan spesifikasi sebuah ponsel misteri dari iklan Infinix. Iklan ini disebarluaskan di platform Instagram, dan diupload secara langsung oleh akun resmi Infinix.

Pada awalnya, Poco Phone (merupakan salah satu anak perusahaan dari Xiaomi) membuat iklan dengan membandingkan Poco Phone M3 dengan Infinix Hot 10s. Nampaknya, di dalam iklan ini isinya adalah tentang Poco Phone M3 yang lebih superior daripada Infinix Hot 10s. Seperti menggunalan layar beresolusi Full HD+ dengan dilapisi Gorila Glass 3, sudah 18W fast-charging, garansi 15 bulan, dan lain sebagainya. Hebatnya, pihak Poco secara terang benerang menuliskan Hot 10s dan menampilkan tampak depan Infinix Hot 10s.

Pihak Infinix tidak ingin tinggal diam dan membalas iklan tersebut di beberapa hari selanjutnya. Konsep iklan yang digunakan oleh Infinix tidaklah jauh dari iklan Poco, dengan membandingkan spesifikasi rivalnya secara langsung. Infinix menuliskan bahwa Infinix Hot 10s memiliki layar yang lebih baik dikarenakan memiliki refresh rate sebesar 90Hz, memiliki Face Unlock dan fingerprint, dan harga yang lebih terjangkau.

Namun, tanpa disadari, pihak Infinix sepertinya salah menuliskan spesifikasi dari HP misteri tersebut, mereka menulis resolusi layar dari kompetitor tersebut menggunakan resolusi HD+. HP misteri ini terlihat seperti Xiaomi Redmi 9T dari tampak depan, ditambah adanya tulisan seperti 9T di pojok bawah kanan iklan tersebut dan diperkuat dengan spesifikasi yang ditulis mirip dari Xiaomi Redmi 9T.

Karena didasari hal tersebut bos Xiaomi Indonesia alias Alvin Tse pun turun tangan dengan mengkomentari secara langsung di iklan tersebut dengan akun instagram pribadinya!. Ia menyatakan bahwa iklan ini tidak baik dan dapat menyesatkan para calon pembeli atau pembacanmya. Oleh itu, Alvin Tse berencana untuk maloparkan isu ini Kementrian, Alvin mengatakan bahwa “Kami berhak mengangkat ini ke Kementrian untuk iklan yang keliru”

Jadi, apakah menurut kalian HP misteri dari iklan Infinix tersebut benar Xiaomi Redmi 9T?

GAMEFINITY.ID, Singkawang – Pemerintah Indonesia melalui Jenderal Pajak (DJP)  menambah daftar perusahaan yang harus membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Sebanyak 8 perusahaan dalam bidang game edukasi, e-commerce, dan perangkat lunak ditambahkan dalam daftar tersebut.

Di antaranya adalah perusahaan Xsolla dan PT Dua Empat Jam Online yang ditunjuk oleh Jenderal Pajak. Dua perusahaan itu merupakan perusahaan yang memproduksi voucher-voucher game online seperti Free Fire, Mobile Legends, bahkan PUBG Mobile. Dengan artian bahwa para pembeli voucher game online tersebut harus membayar pajak yang telah ditentukan.

Selain 2 perusahaan di atas, 6 sisanya yaitu TunnelBear LLC, Padlee.com Market Limited, Pluralsight LLC, Automattic Inc., Woocommerce Inc., dan Bright Market LLC.

Dengan adanya peraturan yang dirilis 1 Juni 2021 ini, perusahaan-perusahaan tadi harus memungut pajak pada setiap produk yang mereka jual dengan nilai yang telah ditentukan. Nilai yang ditentukan itu adalah sebesar 10%. Dengan catatan jumlah PPN sebesar 10% tersebut harus dicantumkan di invoice yang dikeluarkan oleh penjual sebagai bukti pemungutan pajak.

Untuk marketplace tertentu, pemungutan PPN hanya dilakukan atas penjualan barang dan jasa digital oleh penjual luar negeri yang menjual melalui marketplace tersebut.