Category Archives: Game

Polisi Ringkus Bandar Cheat Asal China Beromzet Rp1,1 Triliun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kepolisian Kunshan, China telah membongkar apa yang disebut sebagai bandar cheat video game terbesar di dunia. Seperti dilansir BBC, operasi kolaboratif antara polisi Kunshan dan raksasa game China Tencent berhasil menyita aset sekitar 46 juta USD atau sekitar Rp670 miliar, termasuk “beberapa” mobil mewah.

Kelompok pembuat cheat yang terlibat dilaporkan merancang dan menjual cheat untuk game online populer, seoertu Overwatch dan Call of Duty Mobile. Menurut pihak berwenang, grup tersebut menghasilkan pendapatan sekitar 76 juta USD atau sekitar Rp1,1 triliun melalui biaya berlangganan yang dibebankan kepada klien.

Harga langganan untuk pengguna mulai dari sekitar 10 USD (sekitar Rp145 ribu) per hari hingga 200 USD (sekitar Rp2,9 juta) per bulan. Operasi itu disebut “Chicken Drumstick” (paha ayam) itu memiliki situs web yang menjual cheat ke ratusan negara dan wilayah.

Kepolisian Kunshan menemukan dan menghancurkan 17 cheat dan menangkap 10 orang terkait dengan jaringan tersebut. Mereka mengklaim operasi peringkusan itu adalah “yang terbesar di dunia” untuk jaringan cheat, karena banyaknya uang dan game yang terlibat.

Masalah kecurangan dalam game online menjadi lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan berkembangnya Esports dan game online profesional seperti Fortnite. Sebuah survei tahun 2019 mengungkap sekitar sepertiga gamers mengaku menggunakan cheat untuk meningkatkan permainan mereka saat online.

Kolaborasi Baru The King of Fighters Allstar dengan The Seven Deadly Sins

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dua dunia yang berbeda bersatu dalam game action mobile RPG populer Netmarble, The King of Fighters Allstar, dengan hadirnya Hero favorit penggemar dari anime The Seven Deadly Sins: Judgement of Fury di dunia The King of Fighters. Penggemar dan pemain dapat mengoleksi Fighter baru dan menikmati kolaborasi spesial ini mulai dari 30 Maret-20 April 2021.

Karakter utama dari anime The Seven Deadly Sins: Judgement of Fury seperti Meliodas, Elizabeth, Ban, Merlin, King, Diane, Bar Master Meliodas dan Dancer Elizabeth akan ditambahkan sebagai Fighter yang dapat dikoleksi oleh para pemain The King of Fighters Allstar. Dengan login selama periode kolaborasi, pemain juga akan mendapatkan Bar Master Meliodas dan Elizabeth secara gratis melalui beragam event spesial.

Netmarble turut merilis serangkaian event untuk dinikmati para pemain sebagai berikut:

  • The Seven Deadly Sins Collab Special! Knighthood Check-In Board: Login ke The King of Fighters Allstar selama periode kolaborasi untuk mendapatkan Bar Master Meliodas dan beragam item Level Up seperti Soul, Memory, EXP Potion, dan Core.
  • Perkuat Elizabeth: Pemain yang menyelesaikan misi spesial selama periode kolaborasi dapat mengoleksi Elizabeth dan material Level Up termasuk Memory, Seven Deadly Sins Imprint Stone Box, Enhancement Hammer, Soul, Gold, EXP Potion, dan masih banyak lagi.
  • Dungeon Waktu Terbatas:
    • Rush Dungeon: The Sin Hidden in KOF – Pemain berkesempatan untuk bermain sebagai Hero dari The Seven Deadly Sins: Judgement of Fury dan bertarung melawan monster dari anime populer tersebut serta mendapatkan item Affinity bertema Seven Deadly Sins.
    • Advent Dungeon: Fox’s Sin Ban – Pemain akan memperoleh koin yang dapat ditukar dengan The Seven Deadly Sins Imprint Stone jika berhasil menyelesaikan stage ini.
    • Team Relay Dungeon: Grizzly’s Sin King – Pemain berkesempatan untuk mengalahkan monster dari The Seven Deadly Sins: Judgement of Fury dan menerima efek tambahan saat menggunakan Hero dari anime populer tersebut.
    • Mini Dungeon: Kapten Hawk – Pemain dapat menikmati mini game terbatas dengan misi untuk menyingkirkan sisa-sisa makanan Hawk.

The King of Fighters Allstar menghadirkan pertarungan aksi cepat di mana pemain bertarung melawan beragam musuh, Boss, dan team fighter lain. Keseruan seni bela diri ini dilengkapi dengan balutan grafik berkualitas tinggi, warna yang menyala, dan gerak animasi super cepat. Lebih lanjut lagi, game ini menghadirkan seluruh fighter KOF legendaris dari ‘94 hingga XIV dengan lebih dari 130 Fighter untuk dikoleksi, serta masih banyak lagi event musiman yang akan hadir, kolaborasi dengan IP terkenal seperti Tekken 7 & Samurai Showdown, serta beragam tambahan update konten lainnya yang bisa dinikmati oleh para pemain.

The King of Fighters Allstar bisa diunduh melalui Google Play dan App Store di lebih dari 175 negara dan tersedia dalam bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia, Thailand, Spanyol, Italia, Perancis, Portugis, Rusia, dan Jerman.

Wajib Online Buat Pemain Crash Bandicoot 4 Versi PC Kecewa, Langsung Diretas Dalam Sehari

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Crash Bandicoot 4: It’s About Time yang diluncurkan kembali untuk Nintendo Switch, konsol game generasi berikutnya (PlayStation 5 dan Xbox Series), dan PC. Namun, versi PC dari game dianggap mengecewakan oleh para gamer.

Pasalnya, Crash Bandicoot 4: It’s About Time yang dirilis di PC melalui Blizzard.net, Jumat (26/3/2021) memiliki sistem penguncian digital yang mengharuskan pemain untuk selalu online. Secara sederhana, jika gamer tidak dapat masuk ke server autentikasi Blizzard, Blizzard.net tidak akan mengizinkan gamer memainkan Crash Bandicoot 4.

Ini sebenarnya adalah praktik standar untuk game di Battle.net, yang biasanya disebut Online DRM (digital rights management). Namun, sebagian besar gamer PC yang memainkan Crash Bandicoot 4: It’s About Time kecewa karena game ini sejatinya merupakan game single player (offline), dan tidak memiliki mode atau konten online (multiplayer).

Pemain hanya bisa memainkan game dalam co-op lokal atau solo. Dan yang paling mengecewakan dari versi PC ini adalah pemain akan kehilangan progress dari game apabila koneksi terputus di tengah permainan. Ketika koneksi terputus secara tiba-tiba, game akan ditutup dan pemain dipaksa kembali ke Battle.net untuk restart ulang.

Pada hari peluncuran, 26 Maret, server Blizzard juga sempat down, yang membuat banyak gamer yang telah membeli game saat peluncuran tidak dapat masuk dan memainkan game karena persyaratan DRM-nya. Sehari setelah peluncuran, tim peretas bernama Empress mengklaim telah berhasil melewati persyaratan online game tersebut, dengan mengubah file di instalasi. Menurut DSOGaming, Crash 4 telah berhasil di-crack dalam waktu singkat: hanya 24 jam.

Terlepas dari berbagai hal mengecewakannya, analisis kinerja game oleh DsoGaming menyebut Crash Bandicoot 4: It’s About Time bekerja sangat baik di platform PC. Game ini tidak memerlukan sistem PC kelas atas supaya bisa berjalan dengan lancar, dan tidak rentan mengalami crash atau masalah stabilitas.

“Satu-satunya kekurangan dari game ini adalah DRM-nya yang selalu online,” tulis situs tersebut.

Dikembangkan oleh Toys For Bob, Crash Bandicoot 4 pertama kali dirilis untuk PS4 dan Xbox One pada 2 Oktober 2020. Versi konsol generasi berikutnya dan Switch dari game dirilis pada 12 Maret 2021, sementara versi PC tiba dua minggu setelahnya.

Remaster, Tren yang Kian Menjamur pada Industri Video Game

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game Remaster memang bukanlah sesuatu hal yang baru dalam industri video game. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini semakin banyak developer atau publisher yang lebih memilih me-Remaster game-game lawas dibandingkan membuat game yang baru.

Tren Remaster maupun Remake menimbulkan reaksi pro dan kontra bagi para Gamers. Di satu sisi Gamers berpendapat bahwa Remaster membuat game-game lawas lebih mudah untuk dimainkan di Platform modern. Kemudian di sisi yang lain, Gamers mengkritik tren Remaster menimbulkan rasa malas bagi para developer dalam menciptakan game baru.

Lantas mengapa tren Remaster semakin diminati para developer dibandingkan meracik IP baru? Berikut ini alasannya.

Proses Remaster Lebih Mudah

Remastering game-game lawas jauh lebih mudah dibandingkan membuat game baru dari awal. Proses membuat game baru membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak. Mulai dari research, desain grafis, coding, dan lain-lain. Sedangkan Remaster hanya membutuhkan source code dari game lama yang kemudian di-port ke dalam engine yang lebih baru. Meskipun proses tersebut terkadang cukup sulit namun setidaknya jauh lebih mudah daripada membuat game dari nol.

Remaster Lebih Laku di Pasaran

Game-game Remaster ternyata cukup laku keras di pasaran. Kebanyakan gamers memilih game Remaster karena ingin bernostalgia bermain game yang mereka mainkan di masa lalu. Kita bisa mengambil contoh Resident Evil 4 HD yang sangat diminati oleh gamers dengan alasan ingin merasakan nostalgia masa kecil mereka bermain RE4 di Playstation 2.

Membuat Game Baru Sangat Beresiko

Seiring berkembangan industri game yang berjalan dengan sangat cepat, standarisasi dan ekspektasi para gamers terhadap game baru di era modern ini juga meningkat. Para developer maupun publisher merasa kesulitan dalam memenuhi keinginan dan ekspektasi konsumen mereka yang semakin tinggi. Seperti contoh kasus Cyberpunk 2077 kemarin yang banyak dikritik karena kurang memenuhi standar game modern saat ini. Padahal development dari Cyberpunk 2077 sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 8 tahun dan masih belum dapat memenuhi ekspektasi para Gamers. Melihat dari kasus tersebut para developer lebih memilih jalan yang lebih aman yaitu Remaster.

Menjaga Kualitas Game Lama

Banyak sekali game-game lawas yang sebenarnya sangat bagus namun sulit dimainkan di platform yang ada di era modern saat ini. Dengan me-Remaster game-game lawas tersebut, gamers dapat menikmati game tersebut dengan mudah di platform modern. Selain itu Remastering menjaga game lawas berkualitas agar tidak hilang seiring berkembangnya teknologi dan industri game.

Itu tadi alasan mengapa para developer lebih memilih Remastering game-game lama. Meskipun Remastering cukup penting dalam menjaga game agar tidak lenyap dimakan waktu, namun para developer juga harus ingat bahwa gamers juga membutuhkan game-game baru agar tidak merasa bosan dan terus menjaga perkembangan industri video game.

Jadi apakah kalian setuju dengan tren Remaster ini atau tidak?

CD Projekt Batalkan Proyek Multiplayer Cyberpunk, Fokus Kembangkan Game Single Player

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game AAA CD Projekt Red (CDPR) berikutnya tidak akan menjadi game standalone multiplater Cyberpunk, seperti yang direncanakan sebelumnya. Hal ini dikonfirmasi perusahaan pada Selasa (30/3/2021).

Sebelumnya, pada Januari 2020 CD Projekt mengatakan proyek game multiplayer Cyberpunk akan menjadi rilis “triple-A” sendiri, daripada add-on dari Cyberpunk 2077 yang dirilis pada Desember 2020.

Namun, presiden dan CEO bersama CDPR, Adam Kicinski mengatakan dalam sebuah video yang dirilis pada hari Selasa, bahwa proyek multiplayer Cyberpunk telah “dipertimbangkan kembali”. Hal ini menjadi bagian dari pembaruan strategi CD Projekt yang lebih luas.

“Sebelumnya kami mengisyaratkan bahwa triple-A kami berikutnya akan menjadi game Cyberpunk multiplayer, tetapi kami telah memutuskan untuk mempertimbangkannya kembali sekarang. Mengingat pendekatan baru kami yang lebih sistematis dan gesit, alih-alih berfokus pada satu pengalaman atau game online yang besar, kami berfokus untuk menghadirkan game online ke semua waralaba kami suatu hari nanti,” kata Kicinski dikutip dari Video Games Chronicle.

Dalam konferensi call yang diadakan setelah pengumuman awal, Kicinski diminta untuk mengonfirmasi game mana yang saat ini ada dalam pipeline pengembangan CD Projekt Red. Dirinya menegaskan CDPR akan tetap mengembangkan game multiplayernya.

“Kami mengubah pendekatan kami, jadi kami ingin multiplayer di game masa depan kami, tetapi selangkah demi selangkah. Kami sedang mengerjakan fitur khusus untuk meningkatkan (game) single player kami, tetapi kami tidak bekerja untuk merilis game berikutnya (sebagai) game online yang besar. Jadi, kami akan meningkatkan game single player kami dengan pengalaman online.”

Kicinski mengatakan CD Projekt sebenarnya mulai mengerjakan komponen online lebih dari dua tahun lalu, dan saat ini terus melanjutkannya. Namun, mereka mengubah pendekatannya bukan sebagai lini produksi utama tetapi sebagai lini produksi yang mendukung bersama dengan produksi game pemain tunggal lainnya,

“Kami percaya bahwa ide-ide kami akan sangat menarik bagi para gamer, dengan menghadirkan pengalaman ekstra di dunia kami yang sesuai dengan game pemain tunggal kami.”

Kicinski juga mengatakan bahwa studio tersebut memiliki beberapa “ide dan prototipe yang sangat kuat” untuk pengalaman multiplayer, tetapi masih terlalu dini untuk membicarakan rencana monetisasi.

“Mari kita tekankan di sini, CD Projekt Red membuat RPG AAA berbasis cerita pemain tunggal, itu tidak berubah. Yang berubah adalah pendekatan jangka panjang kami untuk (game) online.”

“Yang kami maksud adalah memastikan bahwa kami benar-benar siap untuk menerapkan elemen online di game kami. Kami tidak ingin berlebihan atau kehilangan DNA pemain tunggal kami. Kami ingin mengambil langkah bijaksana untuk membangun kemampuan online yang kuat.”

CD Projekt Red diklaim sedang membangun teknologi online yang dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam pengembangan game masa depan perusahaan. Nantinya, teknologi ini akan memberdayakan komponen online untuk diperkenalkan di game-game CDPR.

Sekadar informasi, detail pertama dari mode multiplayer Cyberpunk 2077 sebelumnya ditemukan oleh data miner pada Januari. Referensi ke mode multiplayer Heists dan Deathmatch terlihat di file game yang dapat dieksekusi oleh DSOGaming.

Kode terkait dengan Heist menyiratkan agar pemain dapat memilih dari berbagai kelas karakter dalam mode permainan berbasis misi co-op. Data tersebut juga mengisyaratkan bahwa multipemain dapat mengandalkan koneksi P2P daripada server khusus.

Meluncur 1 April, Ini Dia Seri Skin Magepunk Collection di Valorant

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Valorant semakin menghibur para pemainnya dengan deretan skin senjata baru. Kali ini, Magepunk Collection akan segera dirilis di game garapan Riot Games itu mulai 1 April. Nantinya, skin terbaru ini akan tersedia di lima senjata; Spectre, Ghost, Bucky, Marshal, dan Melee (pisau).

Untuk mendapatkan skin Magepunk Collection secara satuan, pemain dapat menukarkannya dengan 1775 Valorant Point (VP) atau sekitar Rp200 ribu. Sementara jika membeli kelimanya sekaligus, pemain perlu merogoh 6734 VP atau sekitar Rp700 ribu.

 

Skin berbayar ini nantinya bisa di-custom lebih bervariasi ketimbang skin yang didapatkan secara cuma-cuma lewat Battle Pass. Seperti dengan merubah warna tampilan senjata dari biru, oranye, hijau, atau pink. Fitur lainnya dengan menambah perubahan animasi, efek suara, juga tampilan ketika pemain berhasil menghabisi musuh terakhir.

Riot mengatakan tujuan dari rancangna Magepunk ini adalah untuk membuat skin terasa seperti berasal dari dunia yang berbeda dari yang biasanya Anda lihat dengan “steampunk”. Koleksinya dilengkapi dengan cerita latar dan sumber teknologi, yang dianggap sebagai “keajaiban”.