GAMEFINITY.ID, Jakarta – Platform media sosial Twitter mencatat topik tentang gaming menjadi salah satu yang paling banyak dibicarakan sepanjang 2020, ketika aktivitas terbatas selama pandemi virus corona. Catatan Twitter, secara global terdapat lebih dari 2 miliar cuitan tentang gaming tahun lalu.
Topik gaming untuk pertama kalinya menembus angka tersebut, kata Twitter dalam keterangan pers, dikutip dari ANTARA, Selasa (12/1/2021). Cuitan tentang gaming naik 75 persen dibandingkan tahun 2019, begitu juga dengan penulis uni, unique author, yang mencuit tentang gaming naik 49 persen.
Volume percakapan seputar gaming di Indonesia naik 67 persen. Lima besar negara yang mencuit tentang gaming adalah Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Brazil dan Thailand. Menurut Twitter, platform mereka digunakan para gamer untuk berbagi peristiwa penting di dunia game selagi interaksi fisik terbatas.
Topik gameing yang paling banyak diikuti tahun lalu antara lain berita gaming, esports, PlayStation, kreator gaming dan Animal Crossing. Di Indonesia, game yang paling banyak dicuit adalah PUBG Mobile, Among Us, Genshin Impact dan Animal Crossing: New Horizons.
Selain itu, juga ada Fate/Grand Order, Granblue Fantasy, Final Fantasy, Arknights, DotA 2 dan Disney: Twisted-Wonderland. Bukan hanya soal game, warganet juga sering membicarakan tim eSport favorit mereka, tahun lalu yang banyak dicuit adalah Team Secret, OG, Gen G Esports, T1 dan Team Nigma.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Telkomsel mengepakkan sayapnya ke industri game. Setelah eksis di dunia layanan seluler, mereka kini merambah industri game lewat Dunia Games. Beberapa game unik dan menyenangkan telah dirilis Dunia Games. Teranyar ialah Three Kingdoms: Quest of Infinity. Game-game ini sekaligus membuktikan pengembang dalam negeri pun tak kalah apik dan menarik dibanding game buatan luar.
Three Kingdoms: Quest of Infinity menjadi game bergenre RPG hero collector yang perlu dicoba para gamers tanah air. Menceritakan pertempuran para pahlawan Three Kingdoms terbaik di masanya, game ini mengajak pemain tidak hanya mengumpulkan dan memperkuat karakter, tetapi juga melatih kemampuan meracik strategi untuk memenangi pertempuran.
Seperti apa keseruan yang dirasakan GAMEFINITY.ID saat menjajal Three Kingdoms: Quest of Infinity? Yuk intip pembahasannya berikut.
Gameplay (8/10)
Three Kingdoms: Quest of Infinity memiliki jalan cerita yang menarik didukung 3D sinematik yang apik. Dengan gameplay turn based RPG, ada lebih dari 200 karakter yang bisa dikoleksi dan digunakan para pemain. Sesuai dengan namanya, game ini bertema tiga kerajaan mulai dari karakter, plot hingga mekanisme permainan. Mode-mode game yang dimainkan akan mengajak para pemain untuk merasakan sensasi pertarungan di masa tiga kerajaan, akhir dinasti Hou Han tahun 179.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Diceritakan di awal permainan, Black Dragon jahat mencoba membuka pintu antara dunia dan dimensi lain. Hal itu berhasil digagalkan berkat kekuatan artefak legendaris bernama Holy Grail. Sayangnya, pertarungan yang dahsyat menyebabkan artefak itu pecah dan menyebar ke seluruh dunia. Pemain kini bertugas untuk menemukan pecahan Holy Grail yang masih memiliki kekuatan tersebut.
Three Kingdoms: Quest of Infinity menyajikan keseruan tersendiri kepada para pemain untuk merasakan duel sarat taktik yang dihadirkannya. Ada lebih dari 200 karakter yang tersedia dan terbagi ke dalam empat kategori elemen, yaitu Fire, Water, Nature, dan Dark, dengan role Support, Deffensive, Offensive, Magic, dan Healer.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Di awal game, para warriors (julukan pemain Three Kingdoms: Quest of Infinity) bisa menentukan 2 karakter yang ingin digunakan. Pilihannya antara Liu Bei dan Ching lin yang memiliki elemen Water dan Wood, Cao Cao dan Na Yong yang memiliki elemen Fire dan Wood, serta Sun Quan dan Hong Wu yang memiliki elemen Water dan Fire.
Game ini menyajikan beberapa mode permainan yang bisa dimainkan, mulai dari Misi, Dungeon Harian, Event Dungeon, Elite Dungeon, dan Event Conquest. Di awal permainan pemain hanya bisa memainkan Misi hingga mencapai level tertentu, dimana mode-mode lainnya akan terbuka seiring meningkatnya level pemain.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Sama seperti game RPG pada umumnya, pemain bisa memilih beberapa karakter yang akan digunakan dalam bertarung. Pemain dapat membuat tim beranggotakan 5 hero dengan hero – hero yang berbeda dengan kekuatan yang unik dari masing-masing karakter. Sebelum menjalani pertarungan, pemain dapat menentukan posisi dari karakter yang menjadi bagian dari strategi permainan, apakah di tengah, belakang atau depan.
Tak hanya itu, ada beberapa fitur yang bisa digunakan untuk memudahkan pemain dalam memainkan Three Kingdoms, seperti fitur mempercepat 2x, dan fitur auto battle. Fitur terakhir itu menjadi salah satu keunggulan tersendiri dari game, dimana para pemain bisa menjalankan misi sembari menjalankan aktivitas lain. Namun, ketika pertarungan dijalankan secara otomatis, pemain tak bisa menggunakan Taktik dan support dari teman yang juga menjadi bagian dari untuk memenangkan pertarungan.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Untuk memenangi pertarungan, pemain juga perlu meningkatkan level, mencari senjata atau meningkatkan kemampuan hero masing-masing. Pemain bisa memainkan raid boss untuk mendapatkan senjata yang lebih kuat, EXP Dungeon untuk mendapatkan gold dan EXP guna meningkatkan level, dan banyak lagi hal yang bisa dieksplorasi.
Satu mode lainnya yang juga menarik adalah para warrior ialah “Kelola Wilayah”. Disini pemain bisa membuat lahan pertanian, sawmill, hingga tambang. Hasil dari pengelolaan wilayah itu bisa berupa biji-bijian, kayu, dan batu yang nantinya dibutuhkan untuk membeli Armor, Weapon, dan Aksesoris lainnya. Pemain juga bisa menyerang kota lain agar bisa mencuri ketiga sumber daya, sekaligus mendapatkan Dragon Essence untuk membeli item untuk meningkatkan skill team.
Grafik (8/10)
Saat menjajal game ini, GAMEFINITY.ID menggunakan perangkat Huawei P20 Pro yang memiliki chipset Kirin 970, RAM 6GB dengan sistem operasi Android 10. Game dapat berjalan dengan lancar, tanpa hambatan berarti meski dimainkan selama beberapa jam. Adapun untuk minimum spesifikasinya, game ini bisa dijalankan di smartphone Android dengan chipset Snapdragon 410 atau lebih baru, Chip Grafis Adreno 306; RAM setidaknya 1,5 GB; sistem operasi: 4.3 Jelly Bean atau lebih baru.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Sebagai game yang diklaim ramah perangkat, tampilan grafik yang ditawarkan Three Kingdom: Quest of Infinity terbilang menawan. Ini cocok untuk para penggemar game-game bertema dinasti dan kerajaan, dengan anime yang menarik. Hal ini terlihat baik dari sisi cerita maupun ketika efek visual ketika pemain mengeluarkan skill para hero.
Seperti disebut sebelumnya, Three Kingdoms: Quest of Infinity ini lancar untuk dimainkan termasuk di “hape kentang” sekalipun. Grafis 3D yang disajikan juga cukup menarik. Pemain juga bisa mengatur frame rate sesuai perangkat yang digunakan pemain. Jadi bisa dikatakan Three Kingdoms: Quest of Infinity adalah game yang bersahabat untuk para gamer mobile.
Kontrol (8/10)
Bagi pemain yang biasa memainkan RPG hero collector seperti Seven Knights, rasanya kontrol game ini tidak asing lagi. Namun untuk pemain yang kurang familiar dengan game RPG, pemain yang memainkan Three Kingdoms: Quest of Infinity rasanya tidak akan kesulitan untuk menguasainya. Pasalnya pemain hanya perlu menyentuh layar tombol dan juga ada tutorial yang membantu pemain menguasai kontrol dengan mudah.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Terdapat bar hijau di bawah bar health masing-masing hero yang menjadi indikator turn attack hero. Masing-masing hero yang ada akan secara otomatis menyerang memakai basic attack, dengan pemain bisa menekan image karakter untuk memakai skill hero masing-masing. Pemain juga bisa menggunakan skill unik yang dinamakan Taktik, dimulai dari Heal, buff, debuff, cleanse, hingga menyerang musuh dengan sekali tombol. Pemain perlu menunggu Taktik Gauge agar bertambah setiap kali menyerang ataupun diserang musuh, sebelum bisa menggunakan skill.
Adiktif (8/10)
Dengan beragamnya mode yang bisa dimainkan, maka akan ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan bersama game ini. Three Kingdoms: Quest of Infinity memboyong sistem pertempuran ditambah tampilan antar muka yang simpel agar mempermudah pemain mengerti aturan mainnya tanpa kesulitan.
Untuk pendukung, Three Kingdoms: Quest of Infinity menjanjikan berbagai hadiah menarik yang akan diberikan kepada pemain yang mampu menuntaskan misi harian. Setiap harinya, pemain diberikan beragam quest untuk diselesaikan dengan iming-iming rewards yang berguna untuk meningkatkan performa team secara keseluruhan. Dengan grafis yang menunjang, ditambah narasi plot yang menarik untuk diikuti, game ini cocok untuk menemani masa-masa di rumah aja selama pandemi COVID-19.
Kesimpulan
Three Kingdom: Quest of Infinity ini menjadi salah satu mobile RPG yang seru untuk dimainkan. Game besutan Telkomsel ini cocok bagi penggemar RPG yang suka permainan taktik dan strategi, maupun gamer-gamer casual yang membutuhkan alternatif game simpel namun asyik untuk dimainkan. Tak salah apabila menyebut game ini sebagai game yang bersahabat bagi para gamer mobile.
Three Kingdoms: Quest of Infinity/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Tidak hanya mengajak pemain mengoleksi dan membangun karakter, warriors juga dihadapkan dengan pertempuran strategis melalui berbagai set skill, mengkombinasikan antara karakteristik dan strategi masing-masing karakter. Beragam game mode misi juga membuat pemain bisa merasakan pertempuran yang dihadapi di masa Three Kingdoms.
Selain itu, Three Kingdoms: Quest of Infinity juga membuktikan bahwa game lokal tidak kalah bersaing dengan game-game garapan luar. Untuk para gamer yang ingin memainkan game ini, bisa segera download game ini di Play Store. Kedepannya, Dunia Games sendiri juga akan merilis game ini di versi IOS.
Secara keseluruhan, GAMEFINITY.ID total skor review 8.4 dari 10 untuk game garapan Telkomsel ini.(zal)
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sony telah mengonfirmasi jadwal peluncuran sejumlah game PlayStation 5 mendatang. Dalam presentasi video di CES 2021, perusahaan menegaskan kembali bahwa mereka akan menerbitkan Housemarque’s Returnal Maret ini, serta game Insomniac Games Ratchet and Clank: Rift Apart, serta Horizon Forbidden West dari Guerrilla Games pada tahun 2021.
Sementara Kena: Bridge of Spirits (Ember Lab) akan dirilis pada bulan Maret, Solar Ash (Heart Machine dan Annapurna Interactive) pada bulan Juni, dan Little Devil Inside (Neostream Interactive) pada bulan Juli. Stray (BlueTwelve dan Annapurna Interactive) dan Ghostwire Tokyo (Tango Gameworks and Bethesda) akan menyusul Oktober ini.
Adapun Project Athia “Otherworldly adventure”, IP dari Square Enix yang akan menjadi game eksklusif konsol selama dua tahun, dijadwalkan rilis pada Januari 2022. Pragmata, franchise asli pertama Capcom dalam delapan tahun, telah ditunda dari 2022 hingga 2023. Game petualangan berlatar masa distopia di masa depan ini juga akan hadir di Xbox Series X dan PC.
Sony juga berencana merilis God of War dan Gran Turismo 7 yang baru pada tahun 2021. November lalu, Sony menyebut tengah menikmati peluncuran PS5 yang sukses secara komersial, mengalahkan rekor PS4. Dalam video CES hari Senin, CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan mengklaim peluncuran PS5 sebagai peluncuran konsol terbesar sepanjang masa.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Detail pertama dari mode multiplayer Cyberpunk 2077 yang direncanakan terungkap oleh para dataminer. Seperti dilaporkan DSOGaming, referensi ke mode multipemain Heists dan Deathmatch ada di file yang dapat dijalankan game.
Kode yang terkait dengan Heist menunjukkan bahwa pemain dapat memilih dari berbagai kelas karakter dalam mode permainan berbasis misi co-op. Dataminer juga mengisyaratkan bahwa multiplayer mungkin mengandalkan koneksi P2P daripada server khusus tetapi mengingat komponen online Cyberpunk masih jauh dari rilis, hal itu dapat berubah.
CD Projekt sebenarnya telah mengatakan bahwa proyek multiplayer Cyberpunk tidak akan menjadi add-on dari Cyberpunk 2077, melainkan rilis “triple-A”-nya tersendiri. CDPR pada Januari lalu mengatakan bahwa game multiplayer Cyberpunk kemungkinan tidak akan dirilis sebelum 2022. Jadwal ini kemungkinan bakal lebih mundur mengingat perbaikan yang direncanakan CDPR akibat peluncuran Cyberpunk yang bermasalah.
Saat konferensi dengan investor dan anggota media keuangan pada Desember 2020, perusahaan belum mengungkap lebih lanjut terkait proyek multiplayer Cyberpunk 2077.
“Pertama dan yang terpenting, kami belum mengonfirmasi tanggal apa pun, dan seperti yang saya katakan sebelumnya, sulit untuk menilai sekarang. Kami berada dalam situasi yang tidak direncanakan dan kami harus menilai kembali di mana kami berada dan itulah rencana untuk Januari,” kata presiden CD Projekt dan CEO Adam Kicinski.
CDPR berencana untuk membagikan informasi tentang mode multiplayer Cyberpunk dan game baru lainnya selama update strategi perusahaan di Q1 tahun ini. Hal itu bisa berlangsung pada event khusus maupun saat pemaparan kinerja keuangan setahun penuh perusahaan, yang biasanya diumumkan di Maret.
Sebelumnya, CD Projekt Red juga membantah klaim tentang pemotongan konten Cyberpunk 2077, serta saran bahwa penyimpangan besar dari studio sudah dekat. CDPR juga membantah bahwa akan banyak karyawan yang mengundurkan diri akibat permasalahan Cyberpunk 2077.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Activision dilaporkan akan meluncurkan peta Call of Duty Warzone baru bertepatan dengan ulang tahun pertama game tersebut pada Maret 2021. Seperti dicuitkan ModernWarzone, peta baru ini akan menjadi peta berukuran 8 × 8. Sebagai perbandingan, peta Verdansk yang ada berukuran 9 × 9, meski hanya sekitar 6,5 × 7 yang bisa dimainkan.
Mengacu Verdansk yang sebagian terdiri dari peta Ground War milik Modern Warfare, dengan arena multipemain besar yang digabungkan, peta Warzone yang baru ini dikatakan sebagai kombinasi dari peta Fireteam di Black Ops Cold War.
Update pertengahan musim Black Ops Cold War dijadwalkan untuk diluncurkan minggu ini, dengan memperkenalkan peta Fireteam baru yang “besar” disebut Sanatorium, dengan pembaruan pada fitur-fitur lainnya. Sebuah danau yang ditampilkan di Sanatorium dilaporkan akan berlokasi di tengah peta Warzone baru, yang mengarah ke spekulasi bahwa mekanik renang dan kendaraan air dapat ditambahkan di kemudian hari (keduanya ditampilkan dalam mode battle royale Black Ops 4, Blackout).
Tempat-tempat menarik di peta Warzone baru dilaporkan termasuk Kebun Binatang, yang disebut-sebut berdasarkan peta multiplater Black Ops asli dengan nama yang sama, dan Weather Station, yang menjadi salah satu peta multiplayer favorit pemain.
Weather Station dikatakan berlokasi dekat dengan area yang disebut Lereng Ski, yang didasarkan pada peta Fireteam Alpine. Seperti diberitakan VGC, perombakan besar peta Warzone bertema Cold War yang semula dijadwalkan untuk dirilis tahun lalu sedang dalam pengerjaan.
Warzone telah menarik lebih dari 85 juta pemain sejak dirilis pada Maret 2020, menurut Activision. Penerbit akan menawarkan akses gratis ke mode Zombies Cold War selama satu minggu mulai tanggal 14 Januari.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Walau belum memiliki tanggal rilis pastinya, Gotham Knights direncanakan untuk rilis tahun 2021. Game ini juga menjadi salah satu game yang paling dinanti, khususnya para fans dari DC Comic. Dikembangkan oleh WB Games Montreal yang sebelumnya menggarap Batman Arkham Origins, salah satu yang membedakan game ini adalah kehadiran mode co-op dua pemain.
Diumumkan musim panas lalu, Gotham Knights memungkinkan para gamer mengendalikan salah satu dari empat jagoan: Nightwing, Robin, Red Hood, dan Batgirl. Game ini akan mengambil latar waktu setelah kematian Bruce Wayne alias sang Batman.
Game action ini dapat dimainkan secara solo atau co-op dua pemain dan akan dirilis untuk PC, serta konsol PlayStation dan Xbox generasi sekarang dan selanjutnya. Gameplay berlangsung di open world Gotham City yang “dinamis dan interaktif”, di mana pemain akan menghadapi penjahat seperti Mr. Freeze hingga mengungkap misteri seputar grup rahasia, Court of Owls.
Masing-masing jagoan memiliki beragam kemampuan, senjata, dan gerakan tempur unik yang dapat dimanfaatkan para pemain. Berbicara dalam wawancara baru-baru ini dengan Games Radar, produser eksekutif Fleur Marty mengatakan para pemain akan mendapatkan lebih banyak variasi dan tantangan dari game Batman terbaru ini, dengan beberapa “DNA” dari game Arkham masih digunakan.
“Kami telah sepenuhnya mendesain ulang sistem pertempuran (combat) agar dapat bekerja dengan baik dalam co-op. Tentu saja, beberapa mekanisme tidak akan terasa asing bagi orang-orang yang telah bermain dan menikmati serial Arkham sebelumnya. Tetapi dalam banyak hal, sangat berbeda.”
Produser menambahkan bahwa Gotham Knights memungkinkan pemain untuk beralih ke karakter yang berbeda kapan pun diinginkan, selama gamer kembali ke The Belfry untuk melakukannya. Pemain juga tidak perlu khawatir perbedaan level para karakter, karena masing-masing karakter disebut memiliki level yang sama.
“Karena perkembangan cerita dibagi di antara semua karakter, masuk akal juga jika Anda tidak perlu menaikkan level mereka dari awal setiap kali Anda ingin beralih (karakter). Itu juga tetap sangat koheren dengan narasi kami.”
“Karena anggota lain dari keluarga Batman selalu hadir di latar belakang, saat Anda berada di dunia untuk memerangi kejahatan atau mengungkap misteri, mereka tetap tidak aktif. Jadi masuk akal jika mereka juga maju dan menjadi lebih kuat. “
Patrick Redding, direktur kreatif Gotham Knights, juga mengomentari fokus game pada pengalaman co-op dua pemain. Menurutnya, dinamika dua pemain sesuai dengan fantasi dan pengaturan Kota Gotham. Dirinya menjamin gameplay kota Gotham tidak akan terasa sempit meski dengan dua pemain.
“Duo atau team-up adalah fitur sentral alam semesta yang juga muncul dalam versi komik, animasi, film, dan TV. Gotham dilengkapi banyak gang dan atap, jadi jejak gameplay harus kompatibel dengan itu,” tambahnya.