GAMEFINITY.ID, Jakarta – Free Fire memiliki banyak karakter dan masing-masing memiliki kemampuan unik yang dapat membantu pemain menguasai pertarungan. Salah satu karakter baru yang baru diumumkan Free Fire adalah Chrono, yang merupakan kolaborasi Free Fire dengan mega bintang sepak bola Cristiano Ronaldo. Selain mengumumkan full season dengan tema “Operation Chrono”, beberapa event terkait dengannya sudah mulai berlangsung.
Chrono akan menjadi tambahan terbaru untuk kumpulan karakter Free Fire, yang memiliki keunggulannya sendiri. Karakter ini mungkin tidak cocok dengan potensi karakter yang sudah ada seperti DJ Alok atau Captain Booyah (K), tetapi kit uniknya memberikan kesempatan berbeda bagi pemain untuk melakukan permainan yang luar biasa.
Kemampuan Chrono dikenal sebagai Time-Turner, dengan deskripsinya menciptakan medan gaya yang memblokir 600 damage dari musuh. Kecepatan gerakan meningkat 15 persen. Selama periode aktivasi keterampilan, sekutu di medan gaya menerima bonus kecepatan 10 persen. Berlangsung 10 detik, dengan Cooldown 50 detik.
Skill ini cukup mumpuni dan dapat membalikkan keadaan dalam situasi yang mengerikan. Jika pengguna Chrono ada di tim, pemain dapat mengaktifkan kemampuan Chrono untuk membantu mereka mempertahankan kerusakan dan buff kecepatan gerakan, serta membantu memposisikan ulang atau memasuki zona dengan cepat pada saat yang tepat.
Ada beberapa cara untuk menggunakan Chrono, jadi pemain bisa bereksperimen dengan karakter ini dan mempelajari cara kerjanya dan menggunakannya secara maksimal.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nintendo memanfaatkan event Indie World showcase, Selasa (15/12/2020) untuk mengumumkan sejumlah game yang akan rilis di Nintendo Switch. Salah satunya adalah game yang populer di masa pandemi COVID-19, Among Us dari InnerSloth yang dirilis untuk Switch mulai Selasa, Super Meat Boy Forever dari Team Meat yang rilis 23 Desember, dan Spelunky dan Spelunky 2 dari Mossmouth yang diluncurkan di Switch musim panas 2021.
Game lain yang diumumkan termasuk Grindstone dari Capybara Games, Calico dari Peachy Keen Games, Cyber Shadow dari Mechanical Head Studios (26 Januari 2021), Tunche dari LEAP Game Studios (Maret 2021), Very Very Valet dari Toyful Games (awal 2021), Fisti-Fluffs dari Playfellow Studio (musim semi 2021), Happy Game dari Amanita Design (musim semi 2021), Alba: A Wildlife Adventure dari ustwo games (musim semi 2021), Gnosia dari Playism (awal 2021).
“Kami ingin pemilik Nintendo Switch merasa seperti sedang dalam perjalanan penemuan, dengan permata indie baru bakal ditemukan di setiap sudut,” kata Steve Singer, SVP publisher and developer relations Nintendo of America.
“Berkat kecerdikan yang berdedikasi dari pengembang independen di seluruh dunia yang telah memilih Nintendo Switch sebagai rumah untuk game mereka, sistem terus menjadi tuan rumah koleksi pengalaman indie tak terlupakan yang berkembang untuk dinikmati para pemain.”
Nintendo Switch Online menambahkan lima judul baru minggu ini, termasuk Donkey Kong Country 3: Dixie Kong’s Double Trouble (SNES). Game ini bisa dinikmati para pelanggan layanan berlangganan pada 18 Desember bersama The Ignition Factor (SNES), Super Valis IV (SNES), Tuff E Nuff (SNES) dan Nightshade (NES).
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Warner Bros. telah mengubah tanggal rilis untuk tiga filmnya yang akan datang. Salah satunya adalah film adaptasi dari video game Mortal Kombat, yang juga dibintangi oleh aktor laga asal Indonesia, Joe Taslim. Setelah awalnya ditetapkan untuk 15 Januari 2021, Mortal Kombat akan tayang pada 16 April 2021.
Dikutip dari Variety, Warner Bros. juga mengungkap jadwal rilis untuk film Tom and Jerry dan drama sci-fi yang diperankan oleh Hugh Jackman, Reminiscence. Nama terakhir itu awalnya dijadwalkan untuk pertengahan April, kini dihapus dari kalender studio. Sementara remake animasi Tom and Jerry dipindahkan seminggu lebih awal dari 5 Maret menjadi 26 Februari 2021.
Ketiga film tersebut, bersama dengan film Warner Bros 2021 lainnya, akan tayang perdana di HBO Max pada hari yang sama dengan pemutaran perdana mereka di bioskop. Secara total, 18 film termasuk Wonder Woman 1984 yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada hari ini, Rabu (16/12/2020). Film lainnya akan diluncurkan selama 12 bulan ke depan ialah The Matrix 4, Dune, dan In the Heights.
Film yang tayang di HBO Max akan tersedia di akun pelanggan selama 31 hari. Kemudian, judul-judul tersebut hanya akan diputar di bioskop sampai semua orang dapat mengaksesnya melalui Amazon, iTunes, dan platform online lainnya.
Mortal Kombat disutradarai oleh Simon McQuoid dan ditulis oleh Greg Russo dan Dave Callaham. Film ini mengikuti juara terbesar di Bumi, yang dipanggil untuk melawan musuh Dunia Luar dan menyelamatkan planet dari kehancuran total. Aktor laga asal Indonesia, Joe Taslim akan tampil sebagai karakter legendaris Bi-Han alias Sub-Zero.
Selain Joe Taslim, film ini juga dibintangi Ludi Lin, Tadanobu Asano, dan Jessica McNamee. Sutradara Aquaman dan Fast 7, James Wan, memproduseri film Mortal Kombat bersama dengan Todd Garner, yang karyanya mencakup Paul Blart: Mall Cop, Zookeeper, dan 13 Going on 30.
Sementara Tom and Jerry, disutradarai oleh Tim Story, akan menceritakan tentang duo kucing dan tikus dari kartun legendaris. Film yang menampilkan campuran live-action dan animasi ini dibintangi oleh Chloe Grace Moretz, Michael Pena, Rob Delaney, Colin Jost, dan Ken Jeong.
Adapun Reminiscence menyoroti Jackman sebagai seorang ilmuwan yang menemukan cara untuk menghidupkan kembali ingatan apa pun dan menggunakan teknologi tersebut untuk menembus masa lalu seorang wanita yang dicintainya. Lisa Joy, yang ikut menciptakan drama sci-fi HBO Westworld, menyutradarai film tersebut dalam debutnya sebagai sutradara. Pemerannya juga termasuk Rebecca Ferguson, Thandie Newton, dan Daniel Wu.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kasus peretasan yang dialami Capcom kembali berdampak pada game terbarunya, Resident Evil Village (RE8). Hacker tersebut kini membocorkan spoiler plot dari RE8, bahkan mengungkap potensi ending dari game yang rencananya bakal dirilis 2021 mendatang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada tanggal 2 November, jaringan Capcom mengalami serangan ransomware dari pihak ketiga yang tidak sah. Sejumlah informasi rahasia telah dicuri dalam proses tersebut; File Capcom dan server email juga terkena serangan.
Sementara perusahaan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki serangan itu dan membangun kembali keamanan jaringannya, kebocoran itu sendiri belum berhenti. Dalam beberapa minggu sejak peretasan, sang peretas memberikan rincian penting tentang rencana masa depan Capcom. Sedikit informasi yang sebelumnya tidak diketahui seputar plot dan karakter Resident Evil Village dibagikan akhir bulan lalu. Termasuk diantaranya jadwal perilisan game, yang menurut informasi bocoran tersebut akan diluncurkan pada April 2021.
Bocoran terbaru mengungkap spoiler cerita Resident Evil Village, termasuk ending seperti yang diuraikan oleh postingan ResetEra. Bocoran itu termasuk rincian mengapa Chris Redfield kembali ke dalam kehidupan Ethan Winters, termasuk petunjuk tentang nasib istrinya, Mia.
Spoiler tentang musuh utama Resident Evil Village juga dibocorkan, dengan informasi yang membahas bagaimana karakter tersebut terhubung ke serial juga diungkap. Parahnya, bocoran ini juga menampilkan detail ending secara lengkap, sampai ke deskripsi adegan dasar.
Sangat disayangkan tentunya apabila pencinta Resident Evil harus menghadapi bocoran naratif yang bakal merusak elemen kejutan dalam game. Namun, perlu dicatat bahwa informasi yang dibocorkan ibarat “bangunan tua” dari Resident Evil Village, dan mungkin saja apa yang dibocorkan tidak akan mencapai rilis final game.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bagi para orang tua, memang ada baiknya mengawasi anak-anak dalam menggunakan gadget, khususnya dalam bermain game. Jika lalai, bisa jadi pengalaman kurang mengenakkan yang dialami Jessica Johnson, juga dialami Anda. Wanita yang bekerja sebagai broker real estat di area Wilton, Connecticut, Amerika Serikat itu harus mendapati tagihan kartu kreditnya jebol, setelah anaknya yang berusia enam tahun, George Johnson diam-diam membelanjakan lebih dari 16.000 USD atau sekitar Rp227 juta di Apple app store untuk game favoritnya, Sonic Forces.
Seperti diberitakan NY Post, saat bekerja dari rumah selama pandemi, Jessica Johnson tidak menyadari bahwa anak bungsu dari kedua putranya telah berbelanja secara besar-besaran di iPad-nya. Selama bulan Juli, George membeli add-on boosters, mulai dari cincin merah seharga 1,99 USD dan naik menjadi cincin emas seharga 99,99 USD. Booster ini memungkinkannya mengakses karakter baru dan lebih cepat, dengan konsekuensi menghabiskan ratusan dolar sekaligus.
Pada tanggal 9 Juli, ada 25 tagihan dengan total lebih dari 2.500 USD atau sekitar Rp35,5 juta. Jessica masih belum menyadari apa yang dilakukan George. Ketika Jessica menemukan Apple dan PayPal menarik sejumlah besar uang dari akun Chase-nya, dia berasumsi itu adalah kesalahan atau penipuan dan menelepon bank.
“Cara biaya dibundel membuat hampir tidak mungkin untuk mengetahui mereka berasal dari sebuah permainan. Ini seperti anak saya yang berusia 6 tahun sedang melakukan transaksi kokain, setiap kali menjadi lebih besar dan lebih besar,” kata Jessica bercanda tentang anaknya yang masih kelas satu itu.
Masih tidak tahu apa-apa yang dilakukan George, Jessica mengajukan klaim penipuan pada bulan Juli ketika tagihannya mencapai 16.293,10 USD. Tetapi baru pada bulan Oktober dia diberi tahu oleh Chase bahwa tagihan itu memang miliknya dan dia perlu menghubungi Apple. Dia menyadari bahwa itu semua adalah ulah George ketika menghubungi Apple, setelah melihat ikon Sonic. Pihak Aplle mengatakan mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena Jessica tidak menelepon dalam waktu 60 hari sejak tagihan ditagih.
“Alasan saya tidak menelepon dalam waktu 60 hari adalah karena Chase memberi tahu saya bahwa itu kemungkinan adalah penipuan.”
Bahkan ketika memelas karena tidak bisa membayar hipotek rumah keluarganya, Jessica tidak mendapat simpati dari Apple. Pihak Apple mengatakan seharusnya Jessica melakukan pengaturan kontrol orang tua sebagai upaya pencegahan untuk mengunci akun tersebut, termasuk membatasi pembelian dan akses ke aplikasi. Jessica mengakui bahwa dia tidak memasukkan setelan pencegahan pada akunnya, karena dia tidak mengetahuinya.
“Jelas, jika saya tahu ada pengaturan untuk itu, saya tidak akan membiarkan anak saya yang berusia 6 tahun menghabiskan hampir 20.000 USD untuk membayar cincin emas virtual. Game ini dirancang untuk menjadi predator sepenuhnya dan membuat anak-anak membeli sesuatu. Orang dewasa mana yang akan menghabiskan 100 USD untuk peti koin emas virtual?,” kata Jessica.
Sega, pembuat Sonic Forces, tidak membalas telepon untuk memberikan komentar. Jessica sendiri tidak menyalahkan anaknya, melainkan pihak Apple. Jessica pun hanya bisa bingung ketika berusaha menjelaskan kejadian ini kepada anaknya.
“Dia berkata, ‘Baiklah, aku akan membayarmu kembali, Bu.’ Bagaimana? Saya membayarnya 4 USD untuk membersihkan kamarnya! Saya mungkin harus memaksa anak ini untuk membayar saya kembali dalam 15 tahun ketika dia mendapatkan pekerjaan pertamanya.”
Jessica yakin kesalahan terletak pada Apple. Pasalnya, George tidak mengerti bahwa uang yang dibelanjakan adalah uang nyata. Dia sekarang berjuang untuk melunasi utangnya. Wanita berusia 41 tahun itu juga memberi saran kepada para orang tua lainnya, supaya memeriksa setelan keamanan perangkat agar tidak mengalami kejadian serupa.
“Saya tidak mendapat bayaran dari Maret hingga September. Penghasilan saya turun 80 persen tahun ini. Saya terkejut bahwa hal ini mungkin terjadi dan perangkat Apple tidak disetel sebelumnya guna mencegahnya.”
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Obsesi CD Projekt Red menciptakan game yang memiliki dunianya sendiri tercermin dari game action RPG terbarunya, Cyberpunk 2077. Melalui Cyberpunk 2077, CDPR mengajak para gamer masuk ke petualangan futuristik di Night City, dengan sejumlah aksi dan gameplay yang menarik untuk dijalankan.
Sebagai pengalaman naratif, 2077 tidak diragukan lagi adalah salah satu video game paling imersif, yang mengaburkan antara batasan dunia nyata dengan dunia digital. Dengan demikian para gamer bisa merasakan pengalaman yang mirip dengan dunia nyata. Game yang diklaim memiliki 50+ jam bermain itu memiliki cerita utama yang enak untuk dinikmati, begitu pula dengan sejumlah misi “sampingan” yang juga kuat layaknya cerita utamanya. Setiap misi menawarkan alternatif yang bercabang, melalui lanskap kota Night City yang futuristik.
GAMEFINITY.ID mendapatkan kesempatan untuk memainkan game ini untuk versi PC. Meski banyak memiliki kendala bug dan glitch, secara keseluruhan kami cukup puas dengan Cyberpunk 2077. Perlu juga dicatat bahwa kami meninjau game ini dengan PC yang telah memenuhi requirement dari game (bukan minimum). Kami sendiri mengatur setting display sebagian besar di level high, dengan mematikan ray tracing guna menghilangkan bug “pohon rimba” di Night City.
Gameplay (9/10)
Cyberpunk 2077/PC/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Misi kampanye game yang menantang, dimainkan sepenuhnya dalam tampilan orang pertama (first person) menawarkan perjalanan mengasyikkan melalui kisah fiksi ilmiah dengan tema menarik dan karakter yang menyenangkan. Latar sandbox Night City yang bergaya dan menawan, menghadirkan paket yang sangat mengesankan layaknya menyaksikan film blockbuster sinematik.
Saat pemain pertama kali memulai permainan, mereka ditugaskan untuk membuat karakter bernama “V”. Kemudian menyetel statistik karakter awal, sebelum memilih di antara salah satu dari tiga jalur kehidupan (life path): Nomad, Street Kid atau Corporate. Penjelasannya sudah sempat kami jabarkan pada tulisan sebelumnya.
Kisah latar yang gamer pilih akan menentukan misi prolog dan opsi dialog yang akan dimiliki setelahnya. Tetapi apapun pilihanmya, gamer akan berkenalan dengan Jackie Wells, yang menjadi sekutu utama dan memperkenalkan pemain ke dunia kriminal di Night City.
Cyberpunk 2077/PC/Thomas Rizal/Gamefinity.id
Dari sini, narasi akan lebih dalam terurai, melibatkan konspirasi perusahaan dan kekacauan moral. Disampaikan melalui set-piece spektakuler, lingkungan yang menakjubkan, dan beberapa pertunjukan yang benar-benar mengesankan dari pemeran karakter tambahan Cyberpunk 2077. Bisa dibilang, narasi yang mendalam dan mengalir dari gameplay Cyberpunk 2077 adalah poin keunggulan dari game ini.
Sejak awal permainan, pemain bebas untuk menjelajahi Night City, kota megalopolis futuristik yang didominasi oleh perusahaan besar. Sepanjang permainan, V akan mendapat panggilan telepon dan pesan teks yang sering, yang memberikan pemain pasokan misi untuk dijalani.
Prolog game ini berlangsung beberapa jam sebelum dunia benar-benar terbuka, dan “hantu” digital Johnny Silverhand (dibintangi aktor kenamaan Keanu Reeves) akan tertanam dalam kepala pemain. Terdapat satu misi pula dimana pemain menjalankan karakter Silverhand, yang harus diakui menjadi daya tarik dari game ini mengingat nama besar dari Keanu Reeves. Sebelum dan sesudahnya, misi Cyberpunk 2077 secara mengejutkan terasa hangat, dengan penampilan karakternya yang benar-benar meningkatkan kenikmatan di setiap misi.
Bisa dibilang 2077 adalah RPG berbasis cerita (story based) ketimbang game action (action based), yang tentunya akan lebih difavoritkan pemain yang memang menikmati game dari sisi naratif. Dibandingkan dengan game serupa seperti Fallout atau Deus Ex: Human Revolution, percakapan Cyberpunk terasa jauh lebih mengasyikkan dan hidup, dengan karakter yang menavigasi dan berinteraksi dengan pemandangan. Ada ketegangan, emosi, dan kehidupan yang membuat interaksi dengan NPC benar-benar menyenangkan meskipun biasanya berakhir dengan misi yang sulit.
Grafik (8/10)
Tiada gading yang tak retak. Meski CDPR jelas-jelas terobsesi dalam mengembangkan game ini, faktanya saat rilis game ini dipenuhi bug dan glitch yang hampir pasti akan ditemui jika gamer memilih untuk memainkannya sejak peluncuran game. Selama permainan, kami secara teratur menemukan pemandangan mengambang (seperti pohon yang seolah-olah menembus gedung), elemen UI yang macet, karakter teleportasi dan gangguan audio.
Apakah ini cukup untuk merusak pengalaman bermain kemungkinan akan berbeda dari sudut pandang masing-masing pemain. Kami sendiri merasa hal ini tidak merusak permainan pada umumnya, meski tentu saja kami berharap tidak berpapasan dengan bug maupun glitch. Toh belum tentu juga, apabila kemarin CDPR kembali menunda peluncuran Cyberpunk 2077 (yang sudah tertunda sebanyak tiga kali), game ini akan menjadi permainan yang lebih baik.
Walau demikian, harus diakui game ini memang menggunakan tekstur detail yang menyerupai realita. Menggunakan REDengine 4 yang merupakan pengembangan dari engine milik CD Red Projekt, Kota Night City berhasil digambarkan sebagai kota metropolis futuristik, dengan jalan-jalan yang ramai, siaran televisi, dan distrik yang berbeda menciptakan ilusi tempat yang nyata. Meskipun tidak sekuat game open world lainnya, peta 2077 masih memiliki ukuran yang signifikan. Namun kepadatan gedung dan gang Night City yang paling mengesankan, dengan blok apartemen, pasar, dan kantor perusahaan yang berjejer satu sama lain.
Kontrol (8.5/10)
Secara umum, control mapping dari Cyberpunk 2077 memang tidak berbeda dengan game open world lainnya seperti Grand Theft Auto, semacam lari menggunakan shift kiri, lompat menggunakan spasi, hingga masuk mobil menggunakan F. Untuk menguasai kontrol dari game juga tidak terlalu sulit, mengingat di setiap mode dari game, baik itu combat, stealth hingga analisa melalui Braindance, selalu akan ada tutorial terlebih dahulu dan legenda sebagai pengingat tombol.
Pemain bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa mengangkat senjata dan bahkan sebenarnya lebih baik tidak melibatkan mereka sama sekali. Menyelinap ke kantor pusat perusahaan hanya menggunakan kecerdasan, atau mengajak salah satu mantan pacar Silverhand berkencan ke bioskop drive-through Night City yang terlantar adalah keasyikan tersendiri ketimbang baku tembak.
Cyberpunk 2077 juga memperkenalkan fitur detektifnya sendiri, yang disebut rangkaian pengeditan Braindance, yang mengajak pemain meninjau peristiwa penting yang ditangkap oleh implan. Pengalaman ini serupa dengan yang didapatkan di Batman Arkham Knight, ya mungkin saja Batman memang menggunakan teknologi dari tahun 2077 (meski Batman tidak menggunakan implan) dalam memberantas kejahatan.
Dan ketika senapan dan pistol memang benar-benar harus dikeluarkan, pertempuran berlangsung lambat dan metodis, seringkali membutuhkan stealth dan peretasan untuk berhasil memenangkannya. Bahkan terkadang harus menggunakan jurus “1.000 langkah” alias melarikan diri dari pertempuran yang terlalu sulit untuk dimenangkan. Di sini pertempuran mungkin tidak terasa sama integralnya dengan pengalaman seperti dalam game Deus Ex atau Fallout.
CD Projekt telah menerapkan sistem kelas yang pada dasarnya memungkinkan pemain menetapkan poin ke salah satu dari lima statistik inti (Body, Reflexes, Intelligence, Technical Ability, dan Cool). Hal ini menghasilkan build yang benar-benar khusus yang disesuaikan dengan gaya bermain gamer, apakah seorang yang mau bertempur jarak dekat, atau seorang yang mengandalkan otak dengan memaksimalkan stealth dan keterampilan meretas.
Adiktif (8/10)
Pengalaman naratif sangat menjadi bintang tahun 2077 dan sangat menyenangkan karena dapat dicerna bahkan oleh pemain yang mungkin biasanya tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk game open world. Terkait hal terakhir ini, 2077 memiliki tombol skip yang memungkinkan pemain untuk maju cepat melalui dialog atau perjalanan penumpang. Main campaign dari game lebih pendek dari misi sampingannya, kurang lebih 20 jam. Jadi jika CDPR mengklaim game ini memiliki waktu permainan 50+ jam, maka memang misi sampingannya atau eksplorasi dari game (replay, penelusuran lanjutan) memiliki durasi lebih lama dari main campaign.
Seperti halnya dengan The Witcher 3, misi opsional Cyberpunk juga menawarkan variasi yang menyenangkan dan beberapa pengalaman naratif yang menonjol, yang berpengaruh dalam cerita utama. Pemain dapat memilih untuk menjelajahi masa lalu Johnny Silverhand, melanjutkan cerita yang disusun oleh karakter pendukung lainnya, atau menggali lebih dalam tentang brain dancing dan pengetahuan lain dari game.
Di sinilah Cyberpunk 2077 terasa orisinil ketimbang rival genre-nya, dengan beberapa cerita paling berkesan dan unik yang pernah kami lihat dalam jenis game ini. Gamer dapat merasakan bahwa tim penulis dan desain CD Projekt Red diberi otonomi nyata untuk membuat konten ini, dan ini terlihat dalam kualitas produk akhir.
Kesimpulan
Jika tanpa kendala bug dan glitch, Cyberpunk 2077 tak diragukan lagi menjadi pengalaman yang tidak dapat dilewatkan bagi penggemar game yang berfokus pada cerita. Namun sekali lagi, sulit bagi kami untuk menampik rasa gusar akibat bug di versi rilisnya. Menurut pemberitaan, versi konsol generasi terkini (PS4 dan Xbox One) memang mengecewakan, sehingga ada baiknya jika pemilik Xbox One dan PS4 menunggu patch dari game sebelum membelinya.
Apabila gamer sudah memiliki banyak game untuk dimainkan selama periode liburan Natal ini, mungkin memang ada baiknya pertimbangkan untuk menunda perjalanan ke Night City hingga patch lebih lanjut yang direncanakan Januari dan Februari 2021. Meskipun demikian, jika gamer dapat mengabaikan banyak gangguan grafis, Cyberpunk 2077 merupakan pengalaman yang luar biasa. Dengan patch lebih lanjut, game ini rasanya memang tidak boleh dilewatkan.
Cyberpunk 2077 bisa dikatakan ialah salah satu game paling berkesan yang bisa gamer mainkan tahun ini. Pemain bisa merasakan beberapa alternatif dari petualangan yang membuat game ini memang tidak cukup apabila hanya dimainkan sekali. GAMEFINITY.ID memberikan total skor review 8.4 dari 10 untuk game garapan Insomniac ini.(zal)