Category Archives: Game

Patch Terbaru Assassins Creed Valhalla Memungkinkan Pilihan Mode Grafis dan Performa

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Update terbaru Assassin’s Creed Valhalla yang baru akan memperkenalkan kemampuan bagi pemain PS5 dan Xbox Series X / S untuk memilih antara mode grafis dan kinerja. Memilih grafis akan memungkinkan game menjalankan resolusi maksimum dan pengaturan grafis sambil mempertahankan 30fps.

Sementara itu, memilih performa memungkinkannya menyesuaikan resolusi dan pengaturan grafis untuk mempertahankan 60fps. Dengan ukuran antara 2,5 GB di PS5 dan 5,3 GB di Xbox Series X / S, patch ini dirilis untuk PC, konsol saat ini dan generasi berikutnya pada 26 November.

Di antara perubahan penting lainnya, Ubisoft mengatakan pembaruan tersebut akan meningkatkan kualitas pengalaman di konsol Xbox Series S / X, termasuk mengurangi screen tearing, dan mengatasi masalah kebocoran VRAM / RAM pada PC.

Mengutip dari VGC, Assassin’s Creed Valhalla berjalan lebih baik di PS5 daripada di Xbox Series X, analisis dari game tersebut menyarankan. Menurut Digital Foundry, kedua versi game generasi berikutnya mengalami screen tearing, meskipun versi Xbox Series X jauh lebih terpengaruh secara signifikan.

Versi PS5 juga memiliki framerate yang lebih konsisten daripada versi Xbox Series X. Ubisoft baru-baru ini mengklaim bahwa Assassin’s Creed Valhalla menjadi game yang paling banyak terjual di minggu perdana peluncuran dibandingkan entri lain dalam seri ini.

Lytogame Rebut Atlantica Online dari Gemscool, Siap Meluncur Februari 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah sempat berpamitan dengan gamers di Indonesia, Atlantica Online akan kembali ke tanah air. Ialah Lytogame, penerbit permainan online asal Indonesia yang akan menghadirkan Atlantica Rebirth Indonesia pada Februari 2021.

Atlantica Rebirth Indonesia merupakan game online bergenre RPG yang dikembangkan oleh VALOFE yang berasal dari Korea Selatan. Atlantica Rebirth Indonesia merupakan pengembangan dari Atlantica Online versi sebelumnya dengan beberapa update tampilan karakter, UI, serta beberapa fitur terbaru.

Dikutip dari facebook Lytogame, nantinya Atlantica Rebirth Indonesia akan memiliki Quest yang bervariasi, Colloseum Ranked, Dungeon, dan lain-lain. Di Atlantica Rebirth Indonesia, Atlantian dapat memilih banyak Mercenary yang dapat kalian kuasai dan Map yang luas dan dapat dijelajahi, yang tentunya akan semakin membuat permainan lebih seru.

Sebelumnya, Gemscool mengakhiri seluruh service game Atlantica Online Indonesia pada 29 Oktober 2020. Bakal kembalinya game yang memiliki komunitas gamer yang cukup besar di Indonesia ini tentu menjadi kabar baik bagi para Atlantian.

Ratusan Pesepak Bola Pertimbangkan Lakukan Tuntutan Hukum Kepada EA Akibat FIFA 21

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah bintang AC Milan Zlatan Ibrahimovic mempertanyakan hak EA Sports untuk menggunakan citranya dalam game FIFA 21, kini ratusan pesepak bola lainnya disebut akan melakukan gugatan hukum kepada EA. Hal ini diklaim oleh agen Ibrahimovic, Mino Raiola. Kepada The Telegraph, Raiola menyebut sekitar 300 pemain sekarang sedang mempertimbangkan tindakan hukum atas penggunaan citra mereka dalam game.

“Kami tidak menyerang kualitas EA Sports, melainkan sistem. Sistemnya salah dan itu adalah perjuangan yang dilakukan Zlatan untuk semua pemain. Apa yang akan terjadi? Kami akan berjuang sampai ada kejelasan dan kami akan membawa pertarungan ini ke pengadilan.”

Selain Ibra, Raiola sendiri menjadi manajer dari sejumlah bintang. Salah satunya adalah striker Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland. Mino Raiola mempertanyakan klaim EA yang mengaku telah mendapatkan hak kontrak untuk memasukkan citra dan kemiripan semua pemain dalam game setelah mendapatkan kesepakatan dengan liga, klub, dan pemain individu.

“Ini seperti Anda menjual rumah saya tetapi itu bukan milik Anda. Yang membuat saya kesal adalah bahwa EA Sports mengetahui hal ini sejak lama dan mereka harus berhenti menyembunyikan hal itu.”

Agen dari bintang-bintang sepak bola sekelas Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, Marco Verratti, Gianluigi Donnarumma, Matthijs de Ligt, dan Mario Balotelli itu juga menuntut tanggung jawab dari FIFPro, selaku organisasi pesepak bola profesional.

“Pertanyaannya sangat sederhana. FIFA dan Fifpro mendapatkan keuntungan dari hak yang dibeli dengan senang hati oleh EA Sports, tetapi mereka membeli hak yang tidak mereka miliki. Hak gambar individu pemain tidak ada pada FIFA, FIFPro atau AC Milan (klub). Mereka adalah milik pemain itu sendiri.”

Penjualan Avengers Lambat, Square Enix Akui Belum Balik Modal

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Square Enix telah mengonfirmasi bahwa penjualan awal game Marvel’s Avengers masih lambat yang mengakibatkan game dengan modal hampir 190 juta USD atau sekitar Rp2,4 triliun itu belum menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Bulan ini divisi Game HD dari perusahaan Jepang itu membukukan kerugian operasional sekitar 7 miliar yen atau sekitar Rp948 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September, yang dikaitkan dengan peluncuran Avengers.

Dalam dokumen keuangan baru yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada hari Rabu (25/11/2020), presiden Square Enix Yosuke Matsuda mengonfirmasi bahwa live service game tidak dapat menutup biaya pengembangannya selama bulan peluncurannya.

“Sub-segmen HD Games membukukan kerugian operasional karena penjualan awal Marvel’s Avengers lebih rendah dari yang kami perkirakan dan tidak dapat sepenuhnya mengimbangi amortisasi biaya pengembangan game. Selain amortisasi biaya pengembangan game tersebut, faktor penting lainnya yang terkait dengan judul tersebut adalah fakta bahwa kami melakukan kampanye iklan besar-besaran pada saat peluncurannya untuk menutupi penundaan akibat COVID-19 pandemi,” kata presiden Square Enix, Yosuke Matsuda.

Sebelumnya, seorang analis yang berbasis di Jepang mengklaim bahwa Square Enix menghabiskan biaya hampir 190 juta USD untuk produksi dan pemasaran Avengers, tetapi game tersebut hanya terjual sekitar tiga juta kopi. Avengers dirilis untuk PS4, Xbox One, PC, dan Stadia pada 4 September. Selain masalah teknis, kurangnya konten pasca peluncuran, termasuk penundaan ekspansi yang direncanakan dan versi game berikutnya, berkontribusi pada berkurangnya jumlah pemain dari game.

Square Enix berharap dapat menebus penjualan yang lambat dengan menawarkan konten tambahan yang cukup. Minggu lalu dipastikan bahwa pahlawan baru pertama Marvel’s Avengers, Kate Bishop yang semula dijadwalkan diluncurkan pada bulan Oktober, akan dirilis pada 8 Desember.

“Pada semester kedua tahun fiskal, kami berharap dapat menutupi penjualan awal yang lambat dengan menawarkan konten tambahan yang cukup untuk meningkatkan penjualan kami,” kata Matsuda.

Garena Siapkan 3.000 Diamond untuk Penemu Bug di Free Fire Advanced Server

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sempat ditutup untuk sementara waktu, server percobaan Free Fire Advanced Server bakal kembali dibuka untuk para pemain. Hal ini diketahui berdasarkan informasi yang diunggah akun resmi media sosial Garena Free Fire, seperti Facebook dan Instagram.

Postingan di akun resmi medsos FF tidak mengumbar kapan sebenarnya server yang berguna untuk menjajal aneka fitur dan kostum/senjata Free Fire terbaru ini bisa dimainkan. Pemain mulai bisa mengunduh file APK game yang terpisah dengan server resmi tersebut mulai Kamis, (26/11/2020) di situs https://ff-advance.ff.garena.com/.

Saat ini, FF Advanced Server hanya bisa dijajal di perangkat Android, belum iOS. Selain membuka pendaftaran server uji coba, Garena juga menggelar program bug bounty alias perburuan error di FF Advanced Server dengan iming-iming hadiah hingga 3.000 Diamond (mata uang di dalam game).

Ada beberapa syarat, dimana Diamond hanya diberikan kepada para bug hunter, alias pemain FF Advanced Server yang menemukan bug di dalam game dan melaporkannya. Pemain sendiri bisa melaporkan bug yang mereka temukan, berikut dengan rincian informasi dan screenshot sebagai barang bukti, dengan meng-klik tombol “Lapor Bug” atau “Bug Report” di situs berikut agar bisa ditinjau oleh Garena.

Apabila telah usai ditinjau dan bug tersebut ternyata bersifat “major” alias berpengaruh besar pada jalannya permainan, maka satu orang pemain yang menemukannya bakal mendapatkan 3.000 Diamond. Garena juga bakal memberikan 2.000 Diamond kepada dua orang pemburu bug, serta 1.000 Diamond kepada tiga orang penemu bug yang tidak terlalu fatal tapi tetap berdampak pada permainan.

Untuk para penemu error yang tidak mempengaruhi jalannya game, Garena masih menyediakan “hadiah hiburan” sebesar 100 Diamond. Agar bisa mendapatkan Diamond ini, pemain harus mendaftar terlebih dahulu agar bisa mendapatkan kode akses dan bisa bermain di FF Advanced Server.

Untuk mendaftar di FF Advanced Server, survivors dapat mengunjungi situs https://ff-advance.ff.garena.com/. Lalu mulai proses pendaftaran melalui akun Facebook dengan meng-klik tombol :Login Facebook”. Apabila belum punya akun Facebook, pemain bisa membuatnya di tautan berikut.

Setelah berhasil menghubungkan akun Facebook, isi data diri, seperti nama lengkap, alamat e-mail, serta nomor telepon, di formulir yang telah disediakan. Lalu, klik tombol “Gabung Sekarang!” atau “Join Now!”. Beberapa saat kemudian akan tampil laman unduhan aplikasi FF Advance Server. Klik tombol “Download APK”. Apabila telah selesai diunduh, pasang (install) file APK tersebut di smartphone Android dan lakukan login menggunakan kode akses yang bisa didapatkan melalui e-mail yang didaftarkan tadi.

Studi Kaspersky, Anak-Anak Lebih Pemarah Gara-Gara Main Game

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebuah studi kaspersky yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber global, Kaspersky menunjukkan bahwa empat dari 10 orang tua dari Asia Tenggara percaya bahwa anak-anak mereka menjadi lebih pemarah dari biasanya akibat bermain game. Stephan Neumeier, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky menyebutkan, saat ini para orang tua membesarkan anak-anak yang tergolong digital natives, yang berarti anak-anak yang terlahir dengan perangkat digital, dan internet.

“Kesenjangan generasi tersebut sering menyebabkan miskomunikasi dan skenario ini umum terjadi ketika seorang anak mengetahui lebih banyak tren dan trik online daripada sang ibu atau ayah,” kata Stephan.

Studi Kaspersky

Dalam studi yang berjudul “More Connected Than Ever Before: How We Build Our Digital Comfort Zones”, survei terbaru pada 760 responden di Asia Pasifik mengonfirmasi bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu online karena situasi pandemi COVID-19. Stephan menyebut ketakutan orang tua terhadap kebiasaan anak-anak bermain game online terkadang cukup objektif dan juga sedikit berlebihan. Walau begitu, melarang anak bermain game bukanlah keputusan tepat karena anak-anak disebut akan merasa diperlakukan tidak adil.

“Seperti banyak situasi lainnya, pelarangan bukanlah suatu pilihan. Orang tua tidak boleh melarang aktivitas anak dalam video game, tetapi secara efektif mengontrolnya, menggunakan perangkat lunak khusus dan pengaturan perangkat, serta berkomunikasi dengan anak dalam menjelaskan aturannya.”

Orang tua bisa melarang kegiatan sang anak main game online jika anak memiliki kecenderungan yang merugikan kesehatan misalnya ada gangguan penglihatan dan mengganggu postur tubuh. Perilaku agresif seorang anak tidak didorong oleh video game yang mereka mainkan, tetapi oleh alasan lebih luas.

“Misalkan Anda tidak menunjukkan video game pada Anak sama sekali, tapi mereka akan tetap berkompetisi kung fu dengan teman-temannya, menembak musuh yang tak terlihat dengan busur, pistol, peluncur granat atau peledak. Baik anak laki-laki maupun perempuan melakukan ini, meskipun diyakini bahwa bermain peperangan adalah hak prerogatif anak laki-laki,” ujar Stephan menjelaskan.

Kaspersky menyarankan agar para orang tua menggunakan peringkat usia (rating) dalam video games. Untuk mencegah anak main game yang tidak sesuai dengan usianya, orang tua perlu menggunakan perangkat lunak untuk membatasi kemampuan peluncuran game atau konten apapun yang didasarkan pada peringkat usia.

“Ingatlah bahwa peringkat usia bahkan mengalami penyimpangan kecil, jika cukup yakin bahwa game dengan peringkat 12+ itu bagus, mengapa tidak menginstalnya untuk putra Anda yang berusia sepuluh tahun?. Hal terpenting adalah selalu ingat bahwa setiap kali mencoba membatasi akses anak ke permainan, pertama-tama Anda perlu berbicara dengan mereka dan menjelaskan mengapa tindakan tersebut penting dilakukan.”