Category Archives: Game

Review Spider-Man: Miles Morales, Sukses Memenuhi Ekspektasi

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Seiring diluncurkannya PlayStation 5 secara global, Marvel’s Spider-Man: Miles Morales awalnya digadang menjadi launch title dari konsol generasi berikutnya tersebut. Beruntung, para gamers PlayStation 4 akhirnya tetap bisa memainkan game ini, setelah Sony memutuskan untuk merilis game ini juga untuk platform PS4. Walau begitu, kesan “generasi berikutnya” dari game ini tetap terasa, baik dari sisi grafik, tema, hingga gameplay yang menawarkan beragam petualangan untuk dimainkan.

GAMEFINITY.ID mendapat kesempatan menjajal langsung game ini pada platform PlayStation 4, tak lama setelah peluncuran game ini secara global pada 12 November lalu. Mendapat respon positif dari beragam kritikus game, Marvel’s Spider-Man Miles Morales memang layak menjadi game yang paling diantisipasi oleh pencinta game bergenre action-adventure. Berikut pembahasannya.

Gameplay (8.5/10)

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Spider-Man: Miles Morales mengambil latar waktu setahun setelah kejadian di game sebelumnya. Bagi gamers yang sudah memainkan Marvel’s Spider-Man (2018), khususnya mereka yang memainkan DLC The City That Never Sleeps, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok dan latar belakang Miles Morales. Di game sebelumnya, pemain juga sempat mengontrol Miles dalam beberapa segmen, meski saat itu dirinya belum mendapatkan kekuatan laba-laba super.

Sama seperti Peter Parker, Miles mendapatkan gigitan laba-laba genetika yang akhirnya memberi remaja 17 tahun itu kekuatan super dan mengambil peran sebagai Spider-Man. Setelah berjuang melepaskan trauma atas kematian ayahnya akibat serangan Martin Li, Miles mendapat pelatihan khusus dari Peter Parker yang berperan menjadi sosok saudara (Spider-bro) sekaligus mentor untuk menguasai kemampuan barunya itu.

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Di awal game, pemain juga akan bertarung bersama Spider-Man untuk menghentikan Rhino yang lepas (akibat kecerobohan Miles) saat pemindahan tahanan. Disitulah Miles mengetahui kekuatan super miliknya, Venom Strike kekuatan yang menjadi ciri khas darinya. Dengan kekuatan barunya itu, Miles dipercaya oleh Peter yang hendak mengambil “liburan” untuk menjadi satu-satunya Spider-Man yang dimiliki New York.

Miles akhirnya menemukan dirinya di dalam pertarungan antara perusahaan energi, Roxxon dan geng The Underground. Sementara itu, ibu Miles, Rio Morales sedang menjalankan kampanye untuk menjadi dewan kota, untuk menghentikan ekspansi Roxxon yang dinilai terlalu cepat dan berbahaya bagi lingkungan.

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Bagi gamers yang telah memainkan Spider-Man (2018), maka tidak akan asing lagi dengan gameplay yang ditawarkan dari Miles Morales. Meski tentunya game ini menyajikan petualangan baru. Selain bisa menjalankan sejumlah misi Story, terdapat pula beberapa side mission yang hampir sama dengan Spider-Man, mulai dari menemukan kucing yang hilang, membantu warga New York dengan beragam permasalahannya, menghentikan aksi kriminal yang sedang berlangsung, hingga menyelesaikan tantangan combat, stealth dan traversal.

Ditambah dengan misi lainnya dari aplikasi Friendly Neighborhood Spider-Man yang bisa diselesaikan. Hal yang familiar lainnya bagi veteran Spider-Man adalah podcast Just the Facts milik J. Jonah Jameson, yang menceritakan story line peristiwa yang telah berlangsung selama permainan dari perspektif JJJ. Selain podcast milik JJJ itu, ada pula podcast yang dibawakan Danika Hart yang memang menjadi hal baru dari game.

Mekanisme combat dalam Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Untuk mekanisme combat, pemain harus cermat kapan harus menyerang, menghindar, serta memanfaatkan gadget dan venom strike untuk mengalahkan musuh. Rasanya teknik combat yang sebelumnya menjadi andalan di Spider-Man (2018) tidak bisa diterapkan kembali di Miles Morales. Ambil contoh jika sebelumnya finisher bisa digunakan jika combo meter telah terisi, kali ini finisher baru bisa digunakan apabila pemain menyentuh 15 combo strike tanpa putus. Inilah yang membuat gamers harus cermat dalam melakukan serangan.

Sebaliknya, combo meter kali ini justru akan dimanfaatkan untuk menggunakan venom strike, selain tentunya meregenerasi health (sama seperti di game sebelumnya). Perubahan ini menjadikan pemain veteran Spider-Man sebelumnya tetap harus beradaptasi lagi dengan combat movement yang baru. Sementara pemain baru juga rasanya tidak akan terlalu sulit apabila sudah menguasai basic control dengan baik.

Untuk mekanisme stealth, selain tentunya perch, ceiling, dan wall Takedowns kali ini gamers juga bisa memanfaatkan camouflage, dimana Miles bisa menghilang untuk sementara waktu guna menghindari sergapan musuh. Adapun mekanisme traversal tidak jauh berbeda dengan game pertama, dimana Miles memiliki kemampuan web swing, berlari di atas tembok, hingga gerakan akrobatik lainnya.

Upgrade skills, Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Sejujurnya, kemampuan traversal inilah yang menghadirkan keasyikan sendiri dari game-game Spider-Man, didukung dengan angle camera yang mengikuti pergerakan pemain, dimana gamers bisa seolah-olah merasakan berayun dari gedung ke gedung layaknya Spider-Man sesungguhnya.

Pemain juga bisa mengupgrade skills karakternya. Terdapat tiga skills yakni challenge skills, combat skills dan camouflage skills yang dapat di-upgrade melalui skill points. Untuk mendapatkan skill points, pemain harus menyelesaikan sejumlah misi untuk meningkatkan level karakter. Pemain juga bisa mengumpulkan sejumlah token yang nantinya bisa digunakan untuk meng-upgrade gadget dan mengoleksi spider suit.

Grafik (9.5/10)

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Meski awalnya dipersiapkan untuk PlayStation 5, penulis sendiri masih menilai Spider-Man: Miles Morales versi PlayStation 4 berhasil menghadirkan sejumlah improvement dari sisi grafik. Beberapa efek visual yang ditampilkan khususnya ketika pemain melakukan venom striker (punch, dash, jump) terlihat begitu pas dan menunjukkan bahwa game ini layak dipersiapkan sebagai game “generasi berikutnya”.

Masih menggunakan Insomniac Engine yang sudah digunakan Insomniac sejak Ratchet And Clank, tampilan desain karakter memang dibuat detail dengan polesan CGI yang pas. Hal ini membuat ekspresi karakter terlihat begitu natural dan tidak kaku. Ditambah lagi, latar waktu dari Spider-Man: Miles Morales adalah musim dingin, sehingga kita bisa menikmati kota New York yang bersalju. Efek salju yang dihadirkan juga terlihat natural, dan menambah kesan liburan atau festival dalam game.

Kontrol (9.5/10)

Kontrol, Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Bagi pemain veteran Spider-Man, tentunya sudah sangat familiar dengan mekanisme kontrol untuk menggerakan Miles Morales. Tombol-tombol yang digunakan untuk memukul, melompat, menghindar, menggunakan gadget dan berayun sama dengan yang digunakan di Spider-Man (2018). Perbedaan terletak pada adanya kemampuan khusus Miles Morales, yakni venom strike dan camouflage yang memang tidak dimiliki Peter Parker.

Namun bagi yang belum pernah memainkan game ini, rasanya juga tidak akan sulit untuk menguasai kontrol setelah memainkan game beberapa saat. Apalagi di bagian awal game juga tersedia tutorial yang memudahkan gamers menguasai gerakan-gerakan Spider-Man. Yang pasti, mekanisme kontrol yang dibuat dalam game memang relatif simpel dan memudahkan pemain untuk mengontrol karakter. Tidak ada combo yang terlalu rumit untuk menguasai combat, begitu pula untuk menguasai traversal dengan web swing yang dibuat sederhana tapi terlihat akrobatik.

Adiktif (8.5/10)

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Sejauh masih ada misi yang bisa dimainkan, rasanya memang gamers ingin memainkan game ini hingga berjam-jam secara nonstop. Dengan sistem open world, maka gamers juga memiliki kebebasan untuk mengontrol karakter untuk mengikuti misi atau sekadar menikmati musim dingin di kota New York sebagai Spider-Man. Sekalipun semua misi telah berakhir, maka gamers bisa memainkan New Game Plus dengan kesulitan yang lebih tinggi dari playthrough normal, dengan segala upgrade yang bisa dibawa dari permainan sebelumnya.

Meski memang harus diakui, story dari game ini terkesan lebih singkat ketimbang Spider-Man (2018). Dalam beberapa forum, main story dari game ini disebut bisa ditamatkan hanya dengan 8-10 jam. Waktu lebih cepat tentunya bisa diraih para gamers yang sebelumnya sudah memainkan game Spider-Man sebelumnya.

Singkatnya playthrough dari game ini kemungkinan akan dikompensasi oleh Insomniac melalui DLC, seperti layaknya The City That Never Sleep di Spider-Man (PS4). Dengan membawa sejumlah karakter dari universe komik Spider-Man seperti Prowler, Roxxon Corporation hingga Ganke Lee, maka masih banyak ruang untuk dieksplorasi dari game ini.

Kesimpulan

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales/PS4/Rizal

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales menjadi salah satu game di tahun 2020 yang berhasil memenuhi ekspektasi para gamers, baik itu mereka yang telah memainkan Marvel’s Spider-Man (2018) atau yang memang pemain baru dalam serial ini, hingga para fans dari Marvel khususnya karakter Spider-Man. Dengan beragam skill, gadget, combat, stealth dan traversal yang dimiliki Miles Morales, ditambah kemampuan venom strike dan camouflage, maka para gamers bisa merasakan seolah-olah menjadi seorang Spider-Man (Miles Morales) dalam game ini.

Tak salah apabila Sony memanfaatkan game ini secara eksklusif untuk mempopulerkan konsol mereka, PlayStation 5 dan PlayStation 4. Kalaupun ada kekurangan dari game ini adalah playthrough yang relatif lebih singkat ketimbang Spider-Man sebelumnya. Namun bagi para kolektor trophies, terdapat beberapa tantangan yang memang membuat game ini bisa dieksplorasi lebih dari sekadar playthrough.

GAMEFINITY.ID memberikan total skor review 9.0 dari 10 untuk game garapan Insomniac ini.(zal)

Call of Duty: Warzone Dukung 120fps di Xbox Series X, Tetapi Tidak di PS5

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Call of Duty: Warzone dilaporkan mendukung 120fps di Xbox Series X, tetapi tidak di PlayStation 5. Menurut analisis Digital Foundry, pengembang Infinity Ward diam-diam menambahkan fitur high frame rate ke versi Xbox Series X dari game tersebut, walau hal tersebut tidak disebut dalam keterangan patch terbaru game.

Seperti dilaporkan jurnalis Wesley Yin-Poole, Microsoft Store juga telah menambah keterangan bahwa update terbaru Warzone memungkinkan dukungan 120fps. Walau begitu, DF melaporkan Warzone versi PlayStation 5 berjalan pada maksimum 60fps. Saat aplikasi Warzone diunduh dari PlayStation Store, game tersebut juga masih terdaftar sebagai game PS4.

Untuk menjalankan game PS5 dan Xbox Series X pada 120fps, diperlukan televisi yang lebih mutakhir dengan HDMI 2.1. Baik Activision maupun Infinity Ward belum mengomentari laporan tersebut. Awal pekan ini, Infinity Ward mengatakan patch terbaru Warzone telah menambahkan dukungan untuk konsol generasi berikutnya dan mengurangi kebutuhan penyimpanan storage lebih dari 25 GB di semua platform.

Menurut direktur produksi game Paule Haile, Infinity Ward telah memutuskan untuk memisahkan tekstur resolusi tinggi Warzone untuk mencoba mengurangi ukuran file yang menggembung hingga melebihi 200 GB. Di versi konsol, gamers akan menerima tekstur resolusi yang dikurangi secara default dan perlu mengunduh versi resolusi tinggi secara terpisah melalui menu Installs. Namun, Haile mengatakan tekstur itu hanya direkomendasikan untuk pemain PS4 Pro, PS5, Xbox One X, dan Xbox Series X / S.

Pemain PC juga dapat memainkan game dengan tekstur resolusi yang lebih rendah. Namun tidak seperti konsol, versi PC perlu menggunakan asset streaming system baru untuk menjalankan versi resolusi tinggi, yang secara otomatis akan mengunduh tekstur dari operator dan senjata secara terpisah.

FIFA 21 Jadi Game Terlaris Bulan Oktober di Amerika Serikat

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, game sepak bola milik Electronic Arts (EA), FIFA 21 mencatatkan diri sebagai game terlaris bulan ini di Amerika Serikat. Menurut data dari NPD Group, FIFA 21 adalah game Xbox One dan PS4 terlaris pada bulan Oktober, mengalahkan catatan penjualan milik game EA lainnya, Madden NFL 21.

Walau tidak merinci jumlah penjualan secara unit, seperti dikutip dari Video Games Chronicle, NPD Group merilis 20 besar game terlaris sepanjang Oktober 2020. Di belakang FIFA 21 dan NFL 21, posisi ketiga ditempati game garapan Ubisoft, Watch Dogs: Legion. Posisi keempat diduduki kembali oleh game EA lainnya, NHL 21 diikuti Mario Kart Live: Home Circuit milik Nintendo. FIFA 21, Watch Dogs: Legion, NHL 21 dan Mario Kart Live: Home Circuit juga merupakan game yang baru dirilis pada Oktober.

Sementara itu, untuk penjualan hardware di AS, NPD Group mencatat Nintendo Switch terus mendominasi pangsa pasar bulan Oktober. Menurut data NPD yang diterbitkan oleh Nintendo of America, total gabungan 735.926 konsol Switch dan Switch Lite terjual bulan lalu, naik 136 persen dibandingkan Oktober 2019.

Penjualan perangkat keras Switch sepanjang tahun ini menjadi yang tertinggi kedua dari penjualan semua platform dalam sejarah AS. Rekor mereka hanya tertinggal dari rekor Wii yang dibuat pada tahun 2008. Switch kini telah menjadi konsol video game AS terlaris selama 23 bulan berturut-turut.

Game Besutan Mantan Bos GTA, Everywhere Gunakan Engine Unreal

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Everywhere, game open world milik mantan produser Grand Theft Auto (GTA) Leslie Benzies mengumumkan akan mengalihkan penggunaan game engine ke Unreal Engine. Pengembang Build a Rocket Boy (BaRB) mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan game engine milik Amazon, Lumberyard yang baru-baru ini menerima lebih dari USD40 juta dalam pendanaan pribadi.

Mantan presiden Rockstar North, Leslie Benzies mendirikan Build a Rocket Boy pada 2017. Benzies yang merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di balik serial GTA meninggalkan Rockstar pada 2016. Benzies menggugat Take-Two Interactive sebesar USD150 juta karena royalti yang belum dibayar, dan mengklaim bahwa perusahaan mencoba memaksanya keluar setelah dia mengambil cuti panjang. Permasalahan tersebut akhirnya diselesaikan pada 2018.

BaRB yang berbasis di Edinburgh dan Budapest telah mempekerjakan lebih dari 130 orang termasuk programmer veteran GTA V Colin Entwistle, animator sinematik utama Felipe Busquets, sutradara musik Craig Conner dan penulis Mondo Ghulam. Desainer Eve: Valkyrie Andrew Robinson adalah desainer utama Everywhere, dengan environment art dipimpin oleh veteran Call of Duty Liz Hubley.

Secara keseluruhan, tim Everywhere diisi oleh orang-orang dengan pengalaman triple-A, dimana para stafnya juga diisi oleh veteran dari DICE, Rare, dan Ninja Theory. BaRB masih membuka lowongan untuk sekitar 50 posisi. Benzies memberi tahu Venturebeat pada tahun 2017 bahwa game Everywhere tidak seperti game lain yang pernah dikerjakan sebelumnya.

“Everywhere memiliki banyak mekanisme permainan tradisional, tetapi kami mencari sesuatu yang lebih dan menarik inspirasi dari mana pun. Para pemain semakin pintar dan membutuhkan lebih banyak dari permainan mereka, dan kami ingin para pemain memiliki kebebasan nyata untuk hidup di dunia kami dengan cara yang mereka inginkan. Kami menawarkan berbagai macam mode dan gaya permainan yang tidak hanya menceritakan kisah, tetapi juga memungkinkan pemain untuk hidup dalam identitas dan petualangan yang paling ingin mereka jelajahi.”

4 DLC Early Purchase Bonus Spider-Man Miles Morales

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Salah satu game eksklusif PlayStation yang paling dinanti, Marvel’s Spider-Man: Miles Morales akhirnya bisa dinikmati para gamers. Game garapan Insomniac itu secara resmi dirilis pada 12 November 2020. Gamers dapat membeli game ini untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5 seharga Rp729.000 (standard edition, harga yang direkomendasikan), baik secara disk fisik (physical copy) maupun secara digital di PlayStation Store.

Untuk pembelian secara fisik, gamers juga berhak mendapatkan Early Purchase Bonus dalam bentuk Redeem Code yang dapat ditukarkan pada PlayStation Store. Bonus DLC ini juga didapatkan para pembeli game versi digital yang telah melakukan pre-order di PS Store. Terdapat 4 DLC yang bakal menambah keseruan permainan para gamers. 4 DLC itu terdiri dari 2 Spider Suits, 1 Gadget, dan extra skill points yang memudahkan petualangan para gamers saat berayun sebagai Miles Morales.

2 spider suits yang dimaskud ialah T.R.A.C.K. Suit (Time Response Activated Circuit Kinetic) yang didesain oleh Javier Garron, salah satu comic artist Marvel Spider-Man Miles Morales, serta Second Spidey Suit yang merupakan kostum yang digunakan Miles Morales di film Spider-Man: Into the Spider-Verse (2018). Sementara bonus DLC gadget yang didapatkan ialah Gravity Well Gadget, yang mampu melemparkan medan gravitasi dan menarik beberapa musuh secara bersamaan. Adapun 3 bonus extra skill points bisa digunakan untuk meng-upgrade power dan combat abilities karakter lebih cepat.

Walau begitu, keseluruhan bonus konten tersebut sebenarnya tetap bisa didapatkan para gamers seiring berjalannya permainan. Bonus tersebut hanya membuat para gamers bisa mengakses konten-konten itu lebih awal.

Sony juga menawarkan versi Ultimate Edition dari game yang dijual seharga Rp.1.029.000. Selain berisi game Spider-Man: Miles Morales, Ultimate Edition juga termasuk game Marvel’s Spider-Man Remastered yang merupakan versi pembaharuan dari Spider-Man (2018). Sony sebelumnya juga telah mengonfirmasi bahwa pemilik game Spider-Man Miles Morales untuk platform PS4 dapat meng-upgrade game untuk konsol generasi berikutnya, PS5. Selain itu, data save dari PS4 juga dapat ditransfer ke PS5.

Rencananya, PlayStation 5 baru akan dirilis di Indonesia pada 22 Januari 2020, tidak mengikuti rilis global pada 12 November dan 19 November. PS5 Digital Edition akan tersedia dengan harga ritel yang direkomendasikan sebesar Rp7,299 juta dan PS5 dengan drive disk Ultra HD Blu-ray (edisi standar) akan tersedia seharga Rp8,799 juta.

MSI dan Ubisoft Hadirkan Fantasi Assassins Creed Valhalla Melalui Ambient Link

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perusahaan teknologi MSI bekerja sama dengan perusahaan Ubisoft untuk menghadirkan inovasi di video game Assassin’s Creed Valhalla yang dirilis pada 10 November 2020. Inovasi yang ditawarkan meliputi optimasi MSI Ambient Link di dalam game, yang memungkinkan para gamer di seluruh dunia untuk sepenuhnya merasakan fantasi Viking.

“‘Assassin’s Creed selalu menghadirkan petualangan hebat kepada para gamer. MSI menyediakan pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan gamer melalui beberapa produk gaming MSI tertentu,” kata Sam Chern, VP Marketing MSI, melalui rilis yang diterima GAMEFINITY.ID, Jumat (13/11/2020).

Dalam Assassin’s Creed Valhalla, gamers berperan sebagai Eivor, penjarah Viking yang legendaris. Dalam petualangannya, gamers akan menemukan dimensi lain yang indah dan misterius dengan latar belakang abad kegelapan Inggris yang brutal. MSI Ambient Link akan menyesuaikan panel lampu modular dan semua produk MSI yang memiliki Mystic Light dengan aktivitas game untuk menciptakan pencahayaan ambient realistis yang mensimulasikan skema warna dalam game, serta memungkinkan dunia game menjadi kenyataan.

Dilengkapi Mystic Light Sync eksklusif MSI, Ambient Link menampilkan fungsi-fungsi mutakhir, koneksi yang lebih intens ke alur cerita game dan beberapa preset pencahayaan untuk notifikasi setiap kali karakter menerima kemampuan baru, penghargaan, menghadapi keadaan berbahaya, dan lain sebagainya. MSI juga menghadirkan keyboard dengan pencahayaan RGB per tombol yang menawarkan detail dalam game yang nyata dan tombol pintas (hotkeys) yang berguna.

Ambient Link yang responsif dan tersinkronisasi benar-benar membawa pemain Assassin’s Creed Valhalla ke level yang lebih tinggi saat mereka memulai petualangan yang menantang. Lebih lanjut, MSI juga menghadirkan laptop GE66 Raider yang kini hadir dalam versi Valhalla Limited Edition. Pencahayaan panorama yang khas dan backlight keyboard kini bereaksi terhadap setiap aktivitas yang dilakukan di dalam game melalui integrasi Mystic Light. Setiap pembelian GE66 Raider Valhalla Edition yang memenuhi syarat akan mendapatkan salinan digital Assassin’s Creed Valhalla Gold Edition dan berkesempatan untuk memenangkan kursi gaming MAG CH120-VALHALLA.