Category Archives: Game

Lies of P Resmi Dapat Sekuel dan DLC Pertama!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah sukses terjual sebanyak satu juta kopi dalam sebulan, Lies of P resmi mendapat DLC pertamanya. Tidak hanya merilis bocoran tentang DLC, Neowiz dan Round8 Studio resmi mengumumkan sekuel dari game soulslike Pinocchio itu!

Tidak Hanya DLC, Sekuel Lies of P Resmi Diumumkan!

Neowiz merilis video “Director’s Letter” melalui YouTube, di mana Jiwon Choi selaku sutradara mengumumkan berbagai hal penting. Pertama, ia resmi mengumumkan timnya sedang dalam pengerjaan DLC pertama dan sekuel dari Lies of P.

“Prioritas utama kami adalah mengembangkan DLC-nya, dan mengerjakan sekuel. Tim pengembang bekerja sangat signifikan sdalam usaha, brainstorming, dan mengeksplorasi setiap aspek berbeda dalam projek,” tutur Choi.

Lies of P first DLC sketch 1 Lies of P first DLC sketch 2

Dalam video tersebut, Choi juga membagikan dua sketsa konsep. Keduanya membocorkan sebagian kecil dari konten yang akan tersedia di DLC.

Pengumuman ini mungkin tidak terlalu mengherankan. Pasalnya, dalam post-credits scene, terdapat petunjuk yang merujuk pada sekuel atau DLC. Adegan tersbebut menunjukkan sebuah ruby shoes khas Dorothy di The Wizard of Oz.

“Saya suka melihat pemain berspekulasi dan berdiskusi aspek beragam sambil menunggu DLC. Setiap kali kami mendapati hipotesis yang sangat inventif dan kreatif, hatiku berbdebar dan terasa hangat,” lanjut Choi.

Baca juga: 

Rencana Patch Mendatang

Choi juga membagikan rencana perubahan yang akan diterapkan dalam patch pertama. Hal pertama terkait dengan sistem Weapon Assemble, di mana pemain bisa mix and match blade dan handle untuk ability unik. Ia memamparkan beberapa senjata akan mendapat peromobakan untuk memaksimalkan potensi dalam sistem.

Difficulty pada beberapa stage awal akan menjadi dimudahkan. Pemain akan mendapat ability Rising Dodge sebagai skill default tanpa harus unlock. Base stats akan ter-boost, ada Quartz ekstra untuk meng-upgrade P-Organ.

Terakhir, update tersebut terkait dengan kostum. Kacamata dan topi sebagai item kosmetik nantinya bisa dipakai secara terpisah. Terdapat pula kostum baru, Alidoro’s Costume.

Semenjak perilisannya, Lies of P telah mendapat sambutan positif dari kritikus dan penggemar. Beberapa dari mereka membandingkannya dengan Bloodborne, game soulslike besutan FromSoftware.

Informasi lebih lanjut tentang DLC pertama dari Lies of P beserta patch notes-nya akan diumumkan dalam waktu dekat oleh Neowiz.

Tertunda Lagi, The Day Before Rilis Early Access Desember

GAMEFINITY.ID, Bandung – Ada kabar gembira bagi kamu yang masih berharap The Day Before akhirnya rilis. Fntastic akhirnya mengumumkan kejelasan dan merilis satu lagi trailer. Akan tetapi, game tersebut akan rilis 7 Desember 2023 sebagai early access di PC melalui Steam, dengan jadwal rilis versi konsol belum diketahui.

Tiga Kali Tertunda, The Day Before Jadi Early Access Desember Ini!

Game MMO zombie survival itu sudah mengundang kontroversi, mulai dari penggunaan relawan, dua kali penundaan, hingga tuduhan bahwa game-nya palsu. Belum lagi terdapat sengketa trademark yang membuat game-nya tidak jadi rilis sesuai jadwal.

Fntastic telah merilis trailer terbaru berdurasi tiga menit dan memamerkan aspek gameplay. Trailer itu menampilkan berbagai aktivitas dalam game, mulai dari pembuatan dan kustomisasi karakter, mendapat dan memodifikasi senjata, bertahan hidup, mengumpulkan item, dan menghadapi para zombie.

The Day Before gameplay

The Day Before kini diumumkan akan rilis sebagai early access pada 7 Desember 2023 di PC. Jadwal ini merupakan penundaan dari tanggal sebelumnya, yaitu 10 November 2023. Ini menjadi ketiga kalinya Fntastic menunda perilisannya, padahal mereka sebelumnya berjanji tidak akan ada penundaan lagi. Sementara itu, versi PlayStation 5 dan Xbox Series X|S mengalami penundaan hingga waktu yang tidak ditentukan.

Baca juga:

Versi early access-nya sendiri akan dibanderol seharga US$39. Fntastic menyebut harga versi utuhnya akan naik menjadi US$49 saat sudah mencapai versi terbaik.

Menang Sengketa Trademark!

Sementara itu, Fntastic mengumumkan pihaknya sudah memenangkan sengketa trademark nama The Day Before. Menyusul kemenangan trademark, laman Steam game besutannya tersebut juga sudah kembali dan akan segera dibuka.

“Kami mendedikasikan kemenangan ini pada semua pemain kami yang akan datang, dan ini demi mereka. Selama lima tahun, kami telah melakukan sebaik mungkin untuk memberi publik game impian ini. Kami ingin berterima kasih pada relawan kami atas dukungan dan keyakinannya,” tulis Fntastic melalui laman X-nya.

The Day Before kini akan rilis sebagai early access di PC pada 7 Desember 2023. Versi PlayStation 5 dan Xbox Series X|S-nya masih dalam pengembangan.

Assassin’s Creed Mirage Hadirkan Suara Kumandang Azan

GAMEFINITY.ID, BekasiAssassin’s Creed Mirage yang merupakan game terbaru dari seri game populer Assassin’s Creed bakal menghadirkan suara Azan. Suara Azan ini dapat berkumandang secara otomatis ketika ada momen-momen tertentu pada alur game tersebut.

Perlu kalian ketahui bahwa game ini berlatar belakang kawasan Baghdad, Irak pada abad ke-9 Masehi. Ini menjadi salah satu latar utama era keemas an Islam yang terletak di Timur Tengah, di mana para penganut agama Islam saling bertukar ilmu keagamaan dan membagikannya kepada masyarakat yang berada di dalam dan luar Baghdad.

Oleh karena itu, tim pengemabng Ubisoft cabang Bordeaux menciptakan atmosfer otentik yang menggambarkan latar tersebut sesuai orisinal. Itu pun termasuk dengan menghadirkan ssuara kumandang azan.

Suara Kumandang Azan di Game Terdengar saat Subuh

Assassin's Creed Mirage

Dilansir Volix, game Assassin’s Creed Mirage yang mempunyai sistem Day-Night cycle bisa menganti latar waktu dari pagi sampai malam secara otomatis. Suara kumandang azan sendiri dapat kamu dengar ketika menjelang pagi atau subuh di beberapa titik kawasan Baghdad.

Uniknya, suara azan ini dikumandang langsung oleh pengisi suara asli yang berperan sebagai muazin atau dikenal dengan pengumandang azan.

Pemain yang jeli juga bisa menemukan tokoh-tokoh NPC (Non-Playable Characters) yang ada di sekitar mereka yang tengah melakukan ibadah salat ketika azan berkumandang. Sayangnya, pemain sendiri tidak diberi pilihan untuk bisa melakukan salat.

Di sisi lain, sang pemain diberi pilihan untuk bisa mematikan audio musik game tersebut secara otomatis setiap azan dikumandangkan. Hal ini memang sudah sesuai dengan aturan asli Islam yang menyatakan segala bentuk aktivitas harus berhenti sejenak ketikan azan dikumandangkan. Oleh karena itu, pemain bisa merasakan sensasi secara langsung ketika mendengan kumandang azan tanpa adanya gangguan dari suara musik game ataupun suara lainnya.

Baca juga: 

Alur Cerita Permainan Assassin’s Creed Mirage

Assassin's Creed Mirage

Dalam permainan Assassin’s Creed Mirage, sang pemain dapat mengendalikan karakter Basim Ibn Ishaq. Basim Ibn Ishaq adalah pencopet muda yang hidup dan tinggal  di kawasan Baghdad pada abad ke-9.

Ia pun bergabung ke dalam organisasi rahasia yang bernama The Hidden Ones. Di sana ia diajari cara berperang untuk melawan organisasi musuh bebuyutan mereka yakni Order of the Ancients. Sebagai karakter Basim, nanti pemain bakal dikasih kesempatan untuk mejelajahi seluruh kawasan Baghdad, Irak secara bebas. Di sini pemain juga mulai diperkenalkan budaya, sosial, hingga sejarah semua lokasi yang ada di kawasan Baghdad.

Assassin’s Creed Mirage sendiri sudah dirilis pada 5 Oktober 2023 lalu melalui Epic Games Store. Kamu bisa menemukan game ini pada platform PS4, PS5, Xbox, dan juga PC. Rencananya, game ini juga bisa dimainkan di iPhone 15 Pro tahun depan mendatang.

Overwatch World Cup 2023: Arab Saudi Hantam China di Grand Final!

GAMEFINITY.ID, Bandung Overwatch World Cup 2023 akhirnya telah berakhir dengan kemenangan Arab Saudi melawan China saat Grand Final di Blizzcon pada 4 November lalu. Tim negara Timur Tengah itu mengejutkan semua pihak dan memenangkan uang tunai sebesar US$125 ribu.

Tahun ini menjadi comeback Overwatch World Cup setelah hiatus selama empat tahun. Comeback sebagai turnamen LAN, tim dari seluruh penjuru dunia berkompetisi dalam panggung global.

Perjuangan Tim Arab Saudi sebelum Grand Final

Overwatch World Cup 2023 dimulai dengan Group Stage tanpa penonton pada 29 Oktober hingga 1 November lalu. Terdiri dari 16 tim yang terbagi menjadi empat grup. Dua tim teratas dari masing-masing lolos ke babak round-robin atau Knockout Stage.

Tim Arab Saudi berada di peringkat teratas Grup D, otomatis lolos ke babak berikutnya. Mereka tidak terkalahkan sama sekali saat Group Stage. Tim Timur Tengah itu berhasil mengalahkan Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat.

Prestasi tersebut berlanjut saat berhadapan dengan Spanyol saat perempat final, di mana mereka berhasil mencetak skor 3-0. Namun, saat di semifinal, mereka harus menghadapi Finlandia yang tidak kalah ganas. Awalnya, tim Arab Saudi memimpin dengan skor 2-0, namun Finlandia tidak ingin menyerah begitu sama dan menyamakan kedudukan. Pada akhirnya, Finlandia harus bertekuk lutut saat Arab Saudi mencetak skor demi tiket menuju Grand Final.

Arab Saudi Berjaya Menghadapi China saat Grand Final Overwatch World Cup 2023!

Overwatch World Cup 2023 Final China vs Saudi Arabia

Setelah semifinal, Arab Saudi harus berhadapan dengan China di Grand Final. China sebelumnya berhasil menerkam Korea Selatan saat semifinal dengan skor 3-2. Korea Selatan kemudian harus takluk menghadapi Finlandia saat perebutan juara ketiga, menjadikannya pertama kali tidak mencapai tiga besar dalam sejarah kompetisi.

Arab Saudi dan China bersaing sangat sengit saat Grand Final. Sempat imbang dengan skor 2-2, Arab Saudi memenangkan match penentu sekaligus menjadi juara Overwatch World Cup 2023!

Baca juga:

Overwatch World Cup 2023 Saudi Arabia win

Ini menjadi pertama kali bagi Arab Saudi untuk memenangkan kompetisi kelas dunia tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga menjadi tim pertama dari Timur Tengah yang menyandang gelar tersebut. Ditambah, ini menjadi prestasi membanggakan mengingat mereka belum pernah lolos kualifikasi sebelum 2023.

Gears of War Butuh Reboot seperti God of War, kata Kreator

GAMEFINITY.ID, Bandung – Gears of War merupakan salah satu franchise FPS ikonik besutan Xbox Game Studios. Terakhir kali kemunculannya pada publik saat Gears 5 rilis tahun 2019 sebelum tidak lagi terdengar. Baru-baru ini sang kreator mengaku franchise buatannya itu membutuhkan reboot seperti God of War besutan PlayStation.

Kreator Akui Gears of War Membutuhkan Reboot Bergaya God of War

Gears of War God of War style reboot

Sang kreator, Cliff Bleszinski, telah berbicara tentang franchise buatannya itu pada Comic Book sambil mempromosikan komik karangannya, Scrapper. Ia mengaku bisa melakukan konsultasi pada Phil Spencer, bos Xbox, untuk memberikan ide.

“Aku percaya Gears butuh sedikit reboot, seperti God of War, dan aku selalu bilang, Phil Spencer punya nomorku, aku akan dengan senang hati bisa memberi konsultasi,” tutur Bleszinski.

Bleszinski telah membuat franchise Gears of War dari game pertamanya yang rilis pada 2006 bersama Epic Games. The Coalition kemudian mengambil alih pengembangan dari Epic Games mulai Gears of War 4 yang rilis 2016.

Sang kreator juga membahas era keemasan saat Gears of War 3 rilis. Ia merasa industri game masa sekarang lebih berfokus menjadikan game sebagai live service.

“Phil Spencer mencoba untuk membuat versi game dari Netflix dengan Game Pass. Aku mengerti, aku menghormatinya, tapi sejujurnya, aku tidak akan membayarnya sekarang. Aku lebih suka membaca buku dan komik,” jelas Bleszinski.

Baca juga:

Bagaimana Masa Depan Franchise?

Semenjak perilisan Gears 5 pada tahun 2019 dan spin-off Gears Tactics setahun kemudian, penggemar belum banyak mendengar kabar tentang franchise Gears of War. Gears 5 sendiri sudah tersedia di Xbox Series X|S, namun belum ada judul baru sampai saat ini.

Di luar industri game, Netflix sudah memiliki hak adaptasi dari franchise dan berencana untuk membuat film live action. Proyek tersebut sudah diumumkan pada akhir tahun 2022. Jon Spaihts, penulis naskah Doctor Strange, dipercaya untuk menulis naskahnya. Selain itu, mantan bintang WWE Dave Bautista mengaku berminat berperan sebagai Marcus Fenix dalam adaptasi film tersebut.

Fokus Esports, 100 Thieves PHK 20 Persen Karyawannya!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Satu lagi nama besar esports kini harus mengalami perubahan! 100 Thieves kembali melakukan PHK terhadap karyawannya. Keputusan itu menyebabkan kurang lebih 20 persen dari tenaga kerjanya harus kehilangan pekerjaan. Organisasi esports asal Amerika Serikat itu juga berencana melakukan spin-off dua proyeknya, yaitu minuman energi Juvee dan studio game-nya sendiri.

100 Thieves Kembali Lakukan PHK Karyawannya!

Sebelumnya, tim esports besar itu sudah melakukan langkah serupa pada Januari lalu. Namun, John Robinson selaku presiden dan COO mengumumkan melalui X bahwa pihaknya telah melakukan PHK terhadap 20 persen dari karyawannya. Keputusan itu sangat berdampak bagi Juvee dan studio game-nya.

Beberapa anggota staf sudah mengumumkan PHK tersebut melalui media sosial bahkan sebelum pengumuman dari presiden 100 Thieves sendiri. Sebut saja contohnya kepala divisi media sosial Micah Kulish dan desainer Seso.

“Aku tak lagi bersama 100. Aku menghabiskan waktuku untuk membuat konten internet, tapi aku tidak terlalu hebat dengan hal pribadi. Ini organisasi yang spesial, tidak bisa berkata-kata tentang kreativitas dan hasrat yang sudah dikerahkan tim,” tulis Kulish.

Ini menjadi ketiga kalinya 100 Thieves melakukan PHK dalam dua tahun terakhir. Januari lalu, terdapat kurang lebih 30 karyawan yang kehilangan pekerjaan. Perusahaan esports terkenal itu kemudian kembali melakukan hal serupa pada Juli berikutnya.

Baca juga:

Fokus ke Esports, Berencana Spin-Off Juvee dan Studio Game-nya

100 Thieves Juvee

Robinson juga mengumumkan pihaknya akan melakukan spin-off brand minuman energi Juvee dan studio game internalnya sebagai perusahaan terpisah. Hal ini bertujuan agar organsisasi dapat lebih berfokus pada esports, konten online, dan merchandise pakaian.

“Sementara lingkup ekonomi sudah berganti selama dua tahun terakhir, pertumbuhan bisnis kami tidak bisa secepat perumbuhan organisasi kami. Kami tidak bisa berperan sebagai sebuah organisasi sebesar sebelumnya dan tanggung jawab itu jatuh pada saya dan Matt [‘Nadeshot’ Haag]. Kami harus memfokuskan ulang pada janji awal kami terhadap penggemar, kejuaraan esports, konten hebat, dan brand pakaian yang sangat membanggakan,” tulis Robinson.

Juvee dan studio game-nya kini akan memiliki pemilik mayoritas saham baru sebagai perusahaan independen. Organisasi esports besar tersebut akan masih memiliki sebagian kecil dari kepemilikan saham keduanya.

100 Thieves sendiri didirikan oleh Matthew ‘Nadeshot’ Haag, mantan pro player Call of Duty. Organisasi esports tersebut sudah sukses di cabang esports populer seperti League of Legends Championship Series dan Call of Duty League.