Category Archives: Review Console Game

Temukan Review Console Game Favoritmu di Sini !

Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin Penuh Teka-Teki

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Dungeons of Dreadrock adalah salah satu Puzzle RPG yang dapat dimainkan di multi-paltform yang menarik. Game ini dirilis pada Januari 2022 oleh Prof. Christoph Minnameir. Dungeons of Dreadrock dapat dimainkan di platform Android, Windows, Switch, dan IOS.

Sinopsis Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Brcerita tentang dua bersaudara yang dimana mereka merupakan pasukan atau pejuang dari salah satu kelompok yang menjelajahi labirin. Mendapatkan perintah dari senior dan atasannya untuk menjelajahi labirin dan memecahkan misteri Dead King didalamnya. Mampukah dua bersaudara ini memecahkan meister tersebut dan mampu selamat dari kejamnya labirin?

Baca Juga : Review Kingdom War, Kingdom Rush Free Version Bergaya Anime

Gameplay (9/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Gameplay – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock  merupakan salah satu game Puzzle RPG yang dapat dimainkan di Mobile. Memiliki mekanisme gameplay layaknya sebuah game Puzzle pada umumnya. Dungeons of Dreadrock menjadi salah satu RPG santai yang worth untuk dimainkan dikala senggang.

Dungeons of Dreadrock memiliki gameplay yang tampil dengan sedikit keunikan daripada RPG lainnya. Tampil dengam mekanisme dan pembawaan yang cukup keren dan tidak hanya sekedar pada teka-teki saja.

Game ini hadir dengan gaya dan latar yang berada di dunia fantasy. Dungeons of Dreadrock berlatar didalam sebuah labirin yang setidaknya tiap labirin mewakili 1 chapter, setidaknya ada 20 chapter lebih yang tersedia di Dungeons of Dreadrock.

Dungeons of Dreadrock sendiri mengambil sebuah kisah dua bersaudara yang dimana pemain akan mengendalikan sang saudari perempuan untuk mencari sang adik yang berada di dalam labirin demi menghadapi sang Dead King yang menguasai labirin di lantai terbawah.

Selama perjalanan, pemain akan banyak menemukan teka-teki dalam labirin serta musuh yang entah bagaimana harus mampu dihadapi dengan akal pemain. Sesuai dengan genre-nya, game ini tidak hanya sebatas berorientasi kepada petualangan RPG-nya, melainkan kemampuan pemain dalam menyelesaikan teka-teki didalamnya.

Graphic (8/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Graphic – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock hadir dengan visual yang cukup keren dan menarik. Tidak hanya sebatas kepad apenggambaran yang hadir dalam sudut pandang TopDown saja. Game ini hadir dengan gaya retro dan pixel yang cukup menarik. Pixel yang setidaknya menggunakan visual dan penampilan yang lebih halus.

Dungeons of Dreadrock memiliki pola yang berbentuk persegi dengan pola gerakan karakter didalamnya bahkan menggunakan satuan petak. Tingkat opasitas yang sesuai hingga pewarnaan serta gerakan yang cukup baik.

Control (7/10)

Memiliki kontrol yang mudah namun terasa susah susah gampang ketika awal memainkannya. Dungeons of Dreadrock setidaknya memiliki mekanisme yang tidaklah rumit, bahkan hadir dalam 2 jenis kontroler yang umum.

Memiliki tipe kontrol swipe dan D-Pad. Swipe sendiri menekankan kontrol yang berfokus pada sentuhan layar dengan gaya slide tergantung arah yang ingin dituju karakter. Untuk D-Pad sendiri sesuai dengan namanya, pemain dapat mengontrol karakter menggunakan direct pad yang terdiri atas 4 arah.

Addictive (9/10)

Review Dungeons of Dreadrock
Addictive – Dungeons of Dreadrock, RPG Bergaya Labirin yang Penuh Teka-teki

Dungeons of Dreadrock merupakan salah satu Puzzle RPG yang cukup menarik dengan mengesampingkan beberapa aspek. Memiliki adiktif yang baik, dan mampu mendorong pemain untuk berpikir kritis.

Memiliki kesulitan yang relatif acak di tiap labirin ataupun chapter, tidak menentu, dan terkadang hadir dengan beberapa jenis teka-teki yang baru. Beberapa teka-teki menuntut pemain agar berpikir dari sudut pandang yang berbeda.

Music (8/10)

Dungeons of Dreadrock turut hadir dan memberikan fitur pada aspek musik. Setidaknya ada pelengkap dalam hal audio untuk game satu ini. Hadirkan latar musik dan sound effect yang keren.

Dungeons of Dreadrocktampil dengan latar musik yang sedikit horor pada awal permainan, atau prolog. Untuk chapter seterusnya, game ini memiliki latar musik yang khas dengan dunia fantasi dengan paduan EDM didalamnya.

Kelebihan

Memiliki visual dan tingkrat kesulitan yang relatif acak dan tidak terpaut kepada chapter maupun tingka kedalaman labirin. Walaupun hadir dengan embel game Puzzle, Dungeons of Dreadrock tidaklah membuang aspek alur cerita yang menjadi tujuan awal dan latar dari game ini.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Dungeons of Dreadrock yang dapat penulis sampaikan. Pada beberapa kesempatan, pemain akan menemukan sebuah bug yang memungkinkan pemain tidak dapat bergerak setelah melewati salah satu gate yang mengarah pada sisi rungalan lain dari labirin.

Selain hal diatas, kontrol yang hadir juga terbilang cukup sulit dan rumit dalam artian sulit untuk di kendalikan. Hal ini disebabkan dengan minimnya kustomisasi kontrol dan metode bergerak per petak yang hadir di Dungeons of Dreadrock.

Untuk Dungeons of Dreadrock, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,2.

Sekian Review Dungeons of Dreadrock yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Ultimate Ghost and Goblins, Dark Fantasy Lawas Up to Date

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Ultimate Ghost and Goblins merupakan salah satu RPG Dark Fantasy yang cukup populer pada tahun 85-an untuk seri pertamanya. Ultimate Ghost and Goblins dirilis awal pada Agustus 2006 dengan judul yang sama oleh Capcom. Game ini kini tersedia hampir disemua platform untuk beberapa seri berbeda seperti PlayStation Portable.

Sinopsis Ultimate Ghost and Goblins, Dark Fantasy yang Berseberangan dengan Cover-nya

Berawal dari hadirnya kejahatan dan kegelapan di dunia fantasy yang mayoritas penghuninya merupakan manusia dan makhluk myth lainnya.

Pada satu insiden, sang putri kerajaan hilang diculik oleh segerombolan goblins dan ghost. Arthur sang knight kerajaan bersumpah untuk menyelamatkan sang putri dari kejahatan yang telah mengusik dunia dan kerajaan.

Baca Juga : Dosa, Korean RPG Rasa Anime yang Siap Launching

Gameplay (8/10)

Review Ultimate Ghost and Goblins
Gameplay – Ultimate Ghost and Goblins, Dark Fantasy Lawas Up to Date

Ultimate Ghost and Goblins merupakan game RPG platformer dengan tema fantasy. Ultimate Ghost and Goblins merupakan salah satu game RPG fantasy dengan kesan yang dark, maka akan disebut dengan RPG Darkfantasy.

Dalam Ultimate Ghost and Goblins pemain akan memerankan seorang knight kerajaan sebut saja Arthur yang entah bagaimana dia berjanji akan menyelamatkan sang putri dari kejahatan yang telah disebutkan sebelumnya.

Game ini tampil dengan sudut pandang sidescrolling yang cukup memukau para pemain dan penikmat game RPG platformer. Ultimate Ghost and Goblins tampil dengan banyak misteri dan rintangan yang cukup mengesalkan untuk sebagian para pemain dan sisanya yang cukup menantang.

Jika diperhatikan, Ultimate Ghost and Goblins tampil dengan gaya sebuah game RPG yang berfokus pada persfektif Eye’s Bird View dengan memasukkan fungsi dan konsep massive enemy yang cukup mengesalkan dalam satu waktu.

Pemain diharuskan berpetualang didunia fantasy yang penuh dengan kejahatan dan ilmu gelap yang didominasi oleh para ghost dan goblin. Terkadang pemain berhadapan dengan monster alami hutan ataupun ghost yang berafiliasi sebagai shaman, sekelompok musuh yang cukup menyebalkan terlebih dengan konsep minimal roguelike yang turut dimasukkan juga.

Pada dasarnya Ultimate Ghost and Goblins merupakan game RPG fantasy Roguelike dengan feel hack and slash yang sangat kental sepanjang permainan. Sebuah game yang memaksa para pemainnya untuk tetap stay on depan kontroler dan menghindari atau mengalahkan musuh yang ada demi selamatkan sang putri.

Graphic (9/10)

Review Ultimate Ghost and Goblins
Graphic – Ultimate Ghost and Goblins, Dark Fantasy Lawas Up to Date

Untuk urusan visual ataupun grafis Ultimate Ghost and Goblins sudah tidak diragukan lagi. Walaupun hadir di PlayStation Portable dan terbilang merupakan game lawas, namun game ini sangat kental dengan visual yang highdetail.

High detail yang didukung dengan vibes dark fantasy yang cukup membuat pemain merinding dengan kesan abad pertengahan yang jika sekarang itu digambarkan dengan soft, tapi tidak dengan Ultimate Ghost and Goblins.

Selain visual, Ultimate Ghost and Goblins memiliki pergerakan yang cukup smooth dan santai, namun juga cukup unik dalam pergerakan yang terkesan kocak untuk seorang Arthur di dunia fantasy abad pertengahan.

Control (7/10)

Review Ultimate Ghost and Goblins
Control – Ultimate Ghost and Goblins, Dark Fantasy Lawas Up to Date

Ultimate Ghost and Goblins memiliki kontrol yang dirasa sudah lebih dari cukup dan baik. Kontrol yang ringkas dengan pembawaan yang mudah dimengerti, tidak menyulitkan pemain untuk dapat memainkan game ini dan juga tidak perlu adaptasi yang berkepanjangan hanya untuk kontrol.

Memiliki beberapa mekanisme kontrol seperti D-Pad dan Analog untuk bergerak, L untuk menggunakan Shield, R untuk menggunakan perisai, Segitiga untuk mengeluarkan Warp Staff, Kotak untuk melakukan serangan dasar, X untuk melompat, dan Bulat untuk menggunakan sihir. Kontrol-kontrol tersbeut membutuhkan beberapa tahapan seerti upgrade karakter untuk dapat digunakan.

Addictive (10/10)

Memiliki tingkat adiktif dan daya tahan permainan yang cukup baik. Ultimate Ghost and Goblins membuat pemain menjadi dua kubu yang berbeda, penyuka tantangan sulit dan emosi karena kesulitan.

Ultimate Ghost and Goblins hadir dengan 3 jenis difficulty yang dapat pemain pilih di awal permainan, seperti Novice Mode, Normal Mode, Ultimate Mode. Untuk Normal Mode yang merupakan mode default memiliki tingkat kesulitan yang tidak seharusnya, menjadi salah satu hack and slash yang menyenangkan dan menjengkelkan.

Music (9/10)

Tampil dengan musik yang cukup baik dan menggelitik karena sedikit berbeda kesan dan nuansa dengan latar ataupun respon karakter utama. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dari Ultimate Ghost and Goblins.

Memiliki latar musik yang khas dengan fantasy bertema penculikan dan penyelamatan, dan ada sound effect yang cukup kental dengan hal konyol dan raungan hutan yang menyeramkan.

Kesimpulan

Ultimate Ghost and Goblins menjadi salah satu RPG Dark Fantasy yang cukup menyenangkan dan menyebalkan. Berikut kelebihan dan kekurangan Ultimate Ghost and Goblins yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Memiliki daya tarik pada visual dan konsep cerita yang singkat namun jelas, tidak panjang, to the point, dan masuk akal. Dengan tema Dark fantasy yang sesuai dengan latar ataupun enviroment yang terkemas dengan baik. Selain itu menampilkan karakter yang terkesan konyol.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Ultimate Ghost and Goblins yang dapat penulis sampaikan kali ini. Sedikit memiliki masalah pada delay kontrol yang cukup menyebalkan, terkadang pemain harus mengkonfigurasi sensitifitas dan delay kontrol pada pengaturan emulator, jika pemain menggunakan emulator.

Salah satu yang bermasalah seperti gerakan melompat yang cenderung pasif dan hanya oneclick lagi sulit dikendalikan.

Untuk Ultimate Ghost and Goblins, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Ultimate Ghost and Goblins yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Metal Slug X merupakan salah satu seri Spin-Off dari seri ke-3 dengan judul yang sama. Metal Slug X dirilis pada Maret 1999 oleh SNK Playmore. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di Android, Nintendo Switch, PlayStation Portable, PlayStation, Windows, Arcade Machine, dan Amazon Luna.

Sinopsis Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Bercerita tentang 4 petarung dunia pertempuran yang diberikan misi untuk menghancurkan markas besar musuh di Timur Tengah, kelompok yang terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan handal. Petarung tersebut adalah Marco, Eri, Tarma, dan Fio.

Baca Juga : Cafe Racer, Touring Open-World dengan Balutan Sandbox

Gameplay (9/10)

Review Metal Slug X
Gameplay – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X merupakan salah satu game Run and Gun yang dapat dimainkan hampir diseluruh platform yang ada. Game ini awalnya hadir di PlayStation generasi pertama dengan judul Metal Slug X. Memiliki mekanisme yang umum seperti kebanyakan game Arcade Run and Gun yang ada.

Metal Slug X hadir secara umum dengan Run and Gun yang terkemas rapih dalam game Arcade, selain itu juga game ini tampil dalam wujud Run and Gun Side-Scrolling yang umum ada di game platformer di mesin Arcade atau konsol.

Pemain dituntut untuk terus maju dan mengalahkan musuh sebanyak mungkin dengan menggunakan senjata yang telah disediakan dan bisa didapatkan di pertempuran juga. Beperan dalam satu karakter yang sebelumnya dapat pemain pilih, dan bertarung di pertempuran yang berlatar dinegara timur Tengah atau padang pasir dan banyak lagi.

Karena Metal Slug X merupakan game Arcade, dapat dipastikan bahwa game ini mengusung mekanisme Endless Game yang tidak terlalu mencolok berkat mekanisme cerita yang berjalan maju dan perpindahan lokasi yang variatif.

Graphic (9/10)

Review Metal Slug X
Graphic – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik terlebih dalma urusan visual. Visual-nya sendiri sudah lebih baik, mengingat mayoritas visual yang tersaji pada saat itu telah lebih baik dan Metal Slug X masuk dalam kategori visual yang baik tersebut.

Hadir dengan visual yang umum dengan gaya Retro serta Pixel yang mungkin tersusun atas susunan pixel 32 untuk tiap objek yang ada, dan juga turut hadirkan environtment serta latar yang matching dengan karakter ataupn kondisi permainan.

Control (9/10)

Secara garis besar, Metal Slug X menghadirkan kontrol yang menyesuaikan dengan controler pada konsol di masa itu. Hadir pada PlayStation generasi 1, Metal Slug X tampil dengan mekanisme kontrol yang sederhana.

Kontrol yang hadir pada Metal Slug X seperti X untuk melompat, Kotak untuk menembak, Bulat untuk melempar granat/bom, D-Pad untuk bergerak serta mengarahkan senjata, dan masih banyak lagi yang menyesuaikan.

Mungkin cukup sedikit sulit pada kebanyakan seri Metal Slug yang ada. Pemain diharuskan mengarahkan serangan kemusuh dengan 1 jenis kontrol yang berfungsi ganda, bergerak serta mengarahkan senjata.

Addictive (10/10)

Review Metal Slug X
Addictive – Review Metal Slug X, Run and Gun Spin-Off dari Seri ke-3

Metal Slug X tampil dengan cukup baik dan disambut baik oleh fans SNK serta PlayStation. Kebanyakan series Metal Slug memiliki gameplay yang hampir sama dan perkembangan visual yang terus meningkat walau tidak secara signifikan.

Pada tiap serinya bahkan Metal Slug X hadirkan 4 karakter ikonik yang dapat pemain gunakan seperti Marco, Eri, Tarma, dan Fio. Beberapa yang membedakan dari keempat pejuang ini adalah ekspresi, visual, serta reaksi mereka saat bertempur.

Music (9/10)

Untuk aspek musik, Metal Slug X masih mengadaptasi secara keseluruhan musik yang telah ada sebelumnya, baik latar musik maupun sound effect. Walaupun begitu, latar musik dan sound effect yang dihadirkan ini sangat ikonik dan mungkin sulit diterima jika mengalami perubahan secara signifikan.

Untuk sound effect yang membuat menarik, voice action setiap kali mati ataupun menyelematakan prisioner hingga mendapatkan senjata yang berbeda, semua terasa menarik dan ikonik di telinga para penikmat dan pengguna PlayStation.

Kesimpulan

Metal Slug X menjadi salah satu Run and Gun Arcade yang ikonik pada masanya. Berikut kelebihan dan kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Metal Slug X memiliki mekanisme kontrol yang selalu sama dan terasa nyaman di mekanik atau teknik tangan para pemain. Jika pemain menggunakan emulator seperti PSX, kontrol tersebut dapat dikustomisasi sesuka hati, bahkan visual-nya sekalipun.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan. Dari masa ke masa dan dari series ke series, ada satu hal yang membuat game ini dirasa sangat menyulitkan seperti ketidak bergunaannya bar Health Point. Jika karakter terkena serangan 1 kali, maka langsung mati, hal ini membuat Health Point bar tidak berguna sama sekali, kecuali jika pemain menaiki Tank.

Untuk Metal Slug X, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Metal Slug X yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu merupakan salah satu Visual Novel yang menjadi titik terang lanjutan bagi para penikmat serial Grisaia.

The Fruit of Grisaia dirilis pada Februari 2011 oleh Frontwing. Game ini dapat dimainkan di platform Windows, PlayStation Portable, dan PlayStation Vita.

Sinopsis The Fruit of Grisaia, Visual Novel Sebagai Sumber Cerita Utama

Bercerita tentang seorang remaja asal Jepang yang memiliki masa lalu cuku menarik yang masuk atau direkrut untuk menjadi siswa di sekolah pribadi di Mihama Academy.

Sekolah yang hanya terdiri atas 6 murid perempuan dan satu murid laki-laki yaitu Yuuji sendiri. Mereka ini adalah anak-anak yang memiliki kenangan masa lalu yang mengekang diri mereka di masa depan dan sekarang. Yuuji, yang tidak ingin terlibat pada akhirnya turut terlibat ke dalam masalah mereka berenam.

Baca Juga : Review Steins;Gate, Game Visual Novel Adaptasi Untuk Mobile dan PSP

Gameplay (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Gameplay – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia atau bahasa Jepangnya Grisaia no Kajitsu merupakan game Visual Novel yang menjadi rujukan cerita selengkapnya dari serial animasi Jepang dengan judul yang sama. Sebagai alternatif rute untuk tiap karakter ataupun main chatacter.

The Fruit of Grisaia memiliki mekanisme gameplay layaknya game Visual Novel pada umumnya. Hadir dengan pembawaan yang baik walau tidak terlalu cukup interaktif serta aktivitas main character yang terbilang minim. Hal ini didasarkan dari personal sang main character yang memang pada dasarnya begitu.

Seperti kebanayakan Visual Novel lainnya, The Fruit of Grisaia hadirkan beberapa rute alternatif untuk para pemain yang ingin melihat heroine kesayangannya bisa menang. Terdiri atas Yuuji Kazami sebagai main character, Amane Suou, Yumiko Sakaki, Michiru Matsushima, dan Makina Irisu sebagai Main Heroine yang miliki rute masing-masing serta beberapa karakter lainnya seperti Tachibana Chizuru hingga Yuria Harudera.

Pemain akan dibawa kesebuah sekolah elit pribadi milik salah satu heroine di sini. Sekolah yang hanya terdiri atas 1 guru dan 6 murid termasuk Yuuji. Seiring perjalanan waktu, Yuuji akan dihadapi dengan problematik ringan seputar sekolah hingga menyelesaikan masalah-masalah berat pribadi dari para heroine, tidak menutup fakta bahwa Mihama Academy merupakan sekolah para siswi yang bermasalah dengan masa lalu.

Graphic (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Graphic – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

The Fruit of Grisaia memiliki visual yang terbilang cukup baik tanpa harus membuang eksistensi gaya visual pada serialnya ataupun yang disesuaikan oleh serialnya.

Memiliki penggambaran karakter yang bagus lagi proporsional serta penyajian latar yang apik, mengingat bahwa ini Visual Novel, bukan berarti tidak seharusnya tidak mendapatkan penekanan atau pemantapan visual yang dibawakan.

Dalam The Fruit of Grisaia terkadang ada beberapa clip mini yang menampilakn serangkaian scene lucu dari para karakter yang diluki dengan sangat baik dan ramah, terbilang memiliki kesan chibi dalam gambar yang dibawakan dalam scene ini. Untuk mini clip pertama akan ditemukan pada saat Yuuji Kazami berada di gerbang Mihama Academy bersama Chizuru.

Control (9/10)

The Fruit of Grisaia pada umumnya memiliki mekanisme kontrol yang biasa dan hampir sama dengan Visual Novel lainnya. Hal ini menjadi seperti sebuah standar tersendiri untuk game-game sejenisnya.

Untuk kontrol terdiri atas beberapa tipe yang umum dan hampir sama untuk tiap platform berbeda. Kontrol-kontrol tersebut antara lain seperti Skip, Auto, Next, Previous, Quick Save, dan Quick Load. Tanpa harus dijelaskan sudah pasti para pemain tahu fungsi dari masing-masing kontrol tersebut.

Addictive (9/10)

Review The Fruit of Grisaia
Addictive – The Fruit of Grisaia, VN Sebagai Sumber Cerita Utama

Sebagai Visual Novel, The Fruit of Grisaia atau Grisaia no Kajitsu memiliki tingkat adiktif yang tinggi dalam satuan jangka waktu atau jam terbang dari game ini. Pemain dapat berlama-lama hingga menyelesaikan salah satu rute pilihan mereka tanpa arus jeda sekalipun.

Pada kesempatan lainnya juga, terkadang ada pemain tipikal speedrunner yang sebelumnya telah mengetahui sebagian besar isi dari The Fruit of Grisaia ini, jadi jangan heran mengaa banyak yang skip diawal permainan atau prolog.

Music (7/10)

The Fruit of Grisaia menghadirkan tiga aspek atau sub aspek untuk musik di game ini. Setidaknya ada latar musik, sound effect, dan voice action. Latar musik sendiri tampil ataupun hadir bergantung dari kondisi sekitar dalam game, terkadang game berjalan tanpa adanya latar musik untuk beberapa saat.

Sound effect sendiri berasa dari kontak fisik atau pun hal yang mempengaruhi jalan permaianan di dalamya. Namun sangat jarang sekali menemukan sound effect dalam game ini.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang dikemas dengan cukup bak serta memiliki perbedaan mendasar yang umum antara latar dengan karakter. Kemudian ada alur cerita yang disusun sedemikian rupa agar masih nyambung dan masuk ke alur cerita utama walaupun pemain memilih rute yang berbeda.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan pada ulasan The Fruit of Grisaia kali ini. Hadir dengan voice action yang cukup baik lagi menarik serta tidak membuat para pemain gampang bosan dengan gaya permainan yang dibawakan. Hanya saja untuk karakter utama disini, Yuuji Kazami sangatlah dikit mendapatkan voice untuk dialog bagian dirinya sendiri, terkadang hanya ada sub yang menunjukan respon dari Yuuji kepada lawan bicara.

Untuk The Fruit of Grisaia, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review The Fruit of Grisaia yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Rune Factory Series merupakan salah satu game besutan Marvelous. Rune Factory sendiri merupakan Spin-Off dari Harvest Moon. Rune Factory pertama kali dirilis pada Agustus 2006 oleh Marvelous. Game ini kini dapat dimainkan di Windows, Nintendo DS, Nintendo Switch, Nintendo 3DS, PlayStation 3, PlayStation 4, Wii, dan XBOX One.

Sinopsis Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 membawakan alur cerita yang bermula dari suatu hari dimana jatuhnya seorang anak halfhuman dari atas langit atau langit dan apapun itu. Jatuh didepan pekarangan toko bunga milik seorang gadis bernama Shara. Shara kemudain membantu sang anak itu untuk terus hidup dan bahkan memberikannya tempat tinggal di kota Sharancee.

Pada kesempatannya tersebut, Micah ingin membalas perbuatan baik Shara dan turut serta mengusut masalah yang sedang dialami Sharancee Town.

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review Rune factory
Gameplay – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory Series memiliki mekanisme gameplay seperti game simulasi Slice of Life. Rune Factory ini mirip seperti Harvest Moon, mengingat terinspirasi dari Harvest Moon. Hal ini didasarkan atas judul serta penerbitnya, Marvelous yang merupakan penerbit dari Harvest Moon.

Rune Factory Series memiliki beberapa judul atau seri yang telah hadir cukup lama. Beberapa seri dari Rune Factory seperti Rune Factory: A Fantasy Harvest Moon, Rune Factory 2, Rune Factory 3, dan banyak lagi.

Hadir dengan mekanisme dan konsep seperti Harvest Moon, hanya saja Rune Factory Series ini adalah Harvest Moon yang berlatar didunia fantasi. Pada kali penulis akan membahas Rune Factory 3: A Fantasy Harvest Moon yang merupakan seri ketiga dan dapat dimainkan di Nintendo DS.

Pada Rune Factory 3, pemain dapat bertani/berkebun, bersosialisai, bertarung, hingga menikah dan memiliki anak, setidaknya pada seri ini pemain dapat memiliki maksimal 3 anak. Hal yang membuat Rune Factory memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan Harvest Moon terletak pada sistem Battle yang diusung oleh Rune Factory, serta merta sistem statistik karakter layaknya game ActionRPG.

Rune Factory 3 hadir dengan cukup kompleks, mengingat pada seri pertamanya yang terbilang punya alur yang sedikit singkat karena hanya tersedia beberapa karakter penduduk saja. Rune Factory setidaknya memiliki karakter penduduk yang cukup banyak dan hampir 80% karakter wanita disini dapat dinikahi.

Jika di Harvest Moon, karakter NPC atau penduduk terkesan pasif, tapi tidak dengan Rune Factory 3. Terkadang pemain akan melihat penduduk yang berlarian kesana kemari serta terkadang membawa item ditangannya. Karena Rune Factory 3 berlatar didunia fantasi, jadi tidak heran jika ada karakter setengah monster, bahkan karakter sendiri adalah setengah monster.

Graphic (9/10)

Review Rune factory
Graphic – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 setidaknya hadir dengan visual yang lebih baik dari seri pendahulunya. Memiliki visual yang cukup menarik dengan sentuhan vibes dan pewarnaan yang juga menarik. Setidaknya Rune Factory series sendiri memiliki tingkat detail latar bahkan environment yang sangat baik.

Selain itu juga, Rune Factory 3 tampil dengan sudut pandang 3/4 views dengan jangkauan pandangan yang cukup baik. Penggambaran karakter yang terbilang cukup baik juga, walau hadir dengan gaya semi-pixel.

Control (9/10)

Memiliki kontrol yang mungkin cukup membingungkan untuk pertama kali memainkannya, terlebih jika bermain menggunakan emulator di PC. Walaupun begitu, Rune Factory 3 tetap membawa mekanisme kontrol yang tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Pemain dapat menggunakan D-Pad untuk menggerakan karakter dan kontrol sebelah kanan yang memiliki fungsi utama dalam kegiatan sehari-hari. Intinya tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Addictive (9/10)

Review Rune factory
Addictive – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory series sendiri terkenal akan alur cerita yang dibawakan dengan cukup baik. Walau kebanyakan alur cerita di beberapa series-nya merupakan hasil milking dari series sebelumnya, tetapi alur cerita tersebut dikemas dengan cukup baik dan terasa fresh.

Rune Factory 3 sendiri menjadi salah satu series dari Rune Factory yang punya alur dan konsep yang cukup kompleks, hal ini didasarkan dari banyaknya karakter serta cut-scene tiap karakter itu. Rune Factory 3 mengusung cerita dimana ada seorang half-human yang jatuh dari langit, sebut saja Micah.

Music (8/10)

Rune Factory Series sendiri hadir dengan konsp musik atau suara yang cukup unik dan terbilang jarang, teidak terkecuali dengan Rune Factory 3. Memiliki konsep musik yang cukup lengkap dan jadi satu kesatuan dalam Rune Factory.

Memiliki latar musik yang keren dengan nuansa dunia fantasi abad pertengahan. Turut hadirkan sound effect yang keren dan menacing, bahkan ketika tidak bertarung sekalipun.

Selain itu, game ini menghadirkan voice action ketika pemain sedang berdialog dengan NPC. Walau voice-nya terkesan cringe dan aneh, namun ini jadi nilai lebih juga untuk Rune Factory.

Kelebihan

Memiliki visual dengan detail yang cukup baik dan memukau. Rune Factory 3 juag terkesan ringan jika ingin memainkan di emulator, apabila tidak memiliki konsol Nintendo DS.

Tampil dengan alur cerita yang kompleks dan sangat menunjukan arti dari game RPG itu sendiri. Karakter yang melimpah, serta event yang terbilang cukup menjengkelkan karena terkadang tidak dapat di skip.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Rune Factory 3 yang dapat penulis sampaikan kali ini. Pada segi voice karakternya, terbilang cukup mengganggu dan aneh untuk beberapa pemain. Namun hal ini mungkin ditujukan agar pemain dapat mengetahui bagaimana voice dari seseorang yang berkarakter seperti ini, misalnya Raven yang merupakan gadis pendiam, dengan nada suara yang cukup ketus.

Untuk Rune Factory Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Rune Factory Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Digimon World: Re Digitize merupakan salah satu seri Digimon yang membawakan unsur RPG dalam permainannya. Digimon World: Re Digitize dirilis pada Juli 2012 diterbitkan oleh Bandai Namco Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable dan Nintendo 3DS.

Sinopsis Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

Bermula dari seorang anak berumur 16 tahun bernama Taiga. Taiga sendiri tanpa sengaja masuk kedalam dunia atau lebih tepatnya dibawa ke dunia digital Digmon.

Pada dasarnya dunia tersebut adalah dunia yang berbentuk layaknya game online atau VRMMORPG. Di dunia ini, Taiga dituntut untuk mengurus Digimon dari Baby hingga Ultimate Digimon.

Baca Juga : Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Gameplay (9/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Gameplay – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Digimon World: Re Digitize merupakan salah satu series Digimon yang sedikit berbeda dengan beberapa Digimon lainnya. Pada dasarnya, kebanyakan game Digimon merupakan tipe game battle PVP dengan sudut pandang dan mekanisme yang variatif.

Salah satu game RPG dari series Digimon yang cukup berbeda. Jika kebanyakan Digimon merupakan battle game murni seperti di Digimon Rumble Arena series, melainkan Digimon World: Re Digitize ini hadir dengan gameplay bergaya RPG OpenWorld. RPG yang memunginkan pemain melakukan kustomisasi pada Digimon yang tidak hanya sebatas pada atribut statistik, melainkan dapat melakukan kustomisasi yang lebih variatif dari itu.

Pemain akan memerankan seorang anak laki-laki bernama Taiga yang kedepannya akan diberikan nama sesuai dengan selera pemain. Kemudian akan ada seekor Digimon bernama Agumon yang kedepannya juga akan mendapatkan nama dari pemain.

Pemain di tuntut untuk mengembangkan Digimon miliknya, dari memberi makan hingga kebutuhan lain yang menyangkut taraf hidup Digimon sendiri. Walaupun memiliki gameplay yang terlihat friendly, namun tetap Digimon World: Re Digitize tetap menghadirkan scene fungsi pertarungan.

Pemain juga dapat merekrut Digimon lain untuk menjaga atau menempati kota maupun menjadi tim tarung dari tim pasukan Digimon Taiga.

Graphic (9/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Graphic – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Hadir dengan kualitas visual yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Digimon World: Re Digitize hadirkan visual yang ramai dan lebih baik dari beberapa seri Digimon lainnya. Turut menghadirkan beberapa aspek yang menjadi poin penentu visual dari Digimon World: Re Digitize.

Memiliki penggambaran, pewarnaan, gesture yang lebih dari cukup. Penggambaran pada Digimon World: Re Digitize yang lebih baik, setidaknya baik pada visual karakter saat interaksi maupun tidak.

Kembali hadir dengan VFX yang sudah lebih dari cukup untuk game sejenis dari tahun rilis tersebut. Hal ini menjadikan daya tarik tersendiri untuk Digimon World: Re Digitize yang dalam pertarungan maupun tidaknya menggunakan sudut pandang yang terkesan bebas atau lebih terlihat seperti TPP yang dapat berotasi 360 derajat.

Control (9/10)

Hadir dengan beberapa kontrol yang tidak terlalu rumit, namun sedikit kurang dalam aspek kali ini. Setidaknya ada beberapa kontrol atau button yang menganggur di Digimon World: Re Digitize. Pada kali ini penulis akan sedikit menjelaskan beberapa kontrol umum pada Digimon World: Re Digitize.

Pertama ada kontrol eksekusi inti, yang terletak pada keempat button di kanan perangkat. Tombol Bulat berfungsi sebagai pengeksekusi perintah yang berarti “iya”. Untuk tombol Segitiga memiliki fungsi sebagai kontrol untuk membuka halaman menu, halaman menu yang berisi beberapa submenu maupun fitur seperti, Digivice. Pada halaman ini, ketika pemain menekan tombol R, maka akan muncul tampilan map yang lebih rinci.

Kontrol X sendiri memiliki fungsi yang berkebalikan dengan tombol Bulat. Dan yang terakhir ada L dan R yang berfungsi melakukan rotasi secara horizontal, dan ada D-pad yang memiliki fungsi untuk mengatur posisi kamera.

Addictive (10/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Addictive – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Memiliki sedikit kompleks yang cukup menarik dan sangat mudah dipahami oleh pemain baru yang bahkan baru terjun saat itu. Digimon World: Re Digitize selain menghadirkan berbagai macam Digital Monster, game ini juga turut hadirkan beberapa informasi rinci perihal Digimon pemain.

Statistik yang menunjukkan seberapa kemampuan mereka, bahkan hal sepele seperti berat dan umur. Hal ini menjadi salah satu aspek yang menarik dari game ini, selain itu juga alur cerita yang dikemas dengan cukup baik.

Music (8/10)

Untuk musik pada game ini, Digimon World: Re Digitize cukup menarik, hadirkan latar musik yang lebih dari cukup, selain itu jga hadir dengan sound effect yang lumayan untuk ukuran game monster. Ada juga voice action karakter para tamer ataupun non-tamer.

Kelebihan

Hadir dengan gaya open world yang terkadang saking luasnya, mampu membuat pemain awam pusing dengan map yang cukup berputar-putar, inilah yang jadi keunggulan Digimon World: Re Digitize.

Selain itu juga hadir dengan visual yang bukan kaleng untuk ukuran di perangkat PlayStation Portable. Hanya saja game ini ada sedikit kekurangan yang mengganggu. Kekurangan ini akan dibahas pada aspek dibawah.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada Digimon World: Re Digitize adalah terletak pada minimnya voice action tiap karakter. Bahkan penyajian voice action yang cukup monoton ketika bertarung. Sangat jarang dapat menemukan voice selain pada dialog yang begitu-begitu saja.

Untuk Digimon World: Re Digitize, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Digimon World: Re Digitize yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.