Category Archives: Review Console Game

Temukan Review Console Game Favoritmu di Sini !

God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – God of War: Chain of Olympus merupakan salah satu Action Adventure dengan paduan Hack and Slash yang ikonik dikalangan para fansbase PlayStation. God of War: Chain of Olympus dirilis pada Maret 2008 oleh Sony Computer Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable dan PlayStation 3.

Sinopsis God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

Berawal dari Kratos yang mempertahankan sebuah kota dari serbuan pasukan Persia dan seekor hewan seperti ular raksasa yang dikenal dengan Basilisk.

Setelahnya Kratos mendapatkan tugas dari para dewa Olympus. Tugas ersebut antara lain seperti membantu Helios, menangkap Atlas, hingga menghabisi Persefone. Dirinya lelah dengan semua itu, merasa dirinya hanya dimafaatkan oleh para petinggi Olympus .

Dengan izin Athena, Kratos dipersilahkan untuk membalaskan dendamnya terhadap Ares yang telah membuat dirinya menghabisi keluarganya sendiri. Ares adalah dewa yang memberikan Blade of Chaos kepada Kratos yang berakhir dengan terbantainya keluarga Kratos yang menjadi korban.

Baca Juga : Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Gameplay (9/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Gameplay – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

God of War: Chain of Olympus merupakan game ActionAdventure bergaya Hack and Slash yang menarik untuk dimainkan. Memiliki mekanisme dan gameplay yang serupa untuk God of War 3 Generasi PlayStation.

Memiliki gameplay dan POV yang sama dengan God of War: Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II. Hanya dibedakan dari alur cerita yang memiliki jarak beberapa tahun dari seri sebelumnya.

Hadir dengan sudut pandang yang terkadang berubah menyesuaikan dengan tempat, tetapi masih mempertahankan POV dari pemain yang dapat melihat Kratos secara full dengan gerakan bertarung bersama Blade of Chaos pemberian Ares.

Graphic (9/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Graphic – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

Hadir dengan visual yang tidak jauh berbeda untuk series God of War: Chain of Olympus, Ghost of Sparta, God of War I, dan God of War II yang hampir tidak ada perbedaanya dalam urusan visual.

Hadirkan texture monster yang lebih kompleks daripada series Ghost of Sparta, hal inilah menjadi nilai tambah untuk God of War: Chain of Olympus.

Control (9/10)

God of War: Chain of Olympus tidaklah berbeda dengan Ghost of Sparta dalam urusan mekanisme, gameplay, bahkan kontrol yang diberikan. Bahkan tidak ada hal yang berubah dari mekanisme kontrol untuk waktu lama, terbukti dengan samanya mekanisme God of War series pertama hingga series yang hadir ditahun 2010 kebawah.

Setidaknya menghadirkan kontrol eksekusi dalam bergerak dan menyerang yang terpadu dalam grup kontrol yang sama. Kontrol kotak yang merupakan jenis kontrol serang tipe Light Attack, untuk Segitiga merupakan jenis kontrol penyerang juga yang merupakan tipe Heavy Attack. X dan Bulat berfungsi sebagai melompat dan eksekusi lainnya secara berurutan.

Adapula kontrol L dan R yang memiliki fungsi lebih kompleks, lebih lagi jika dipadukan dengan kontrol serangan yang mampu hasilkan serangan beruntun dan damage yang lebih besar.

Seperti kombinasi R+ Kotak merupakan tipe serangan Light Attack yang dipercepat secara berkelanjutan dengan peningkatan damage yang bertingkat, sedangkan kombinasi R + Segitiga sendiri tidak jauh dengan sebelumnya.

Addictive (10/10)

Review God of War: Chain of Olympus
Addictive – God of War: Chain of Olympus, Half-God yang Diberkahi Athena

God of War sendiri hadir dengan perilisannya yang secara berurutan dan kebanyakan merupakan cerita canon dari seri sebelum atau sesudahnya, bahkan Chain of Olympus sekalipun. Banyak hal yang dapat meningkatkan daya tahan pemain dalam memainkan game ini. Salah satu yang dapat meningkatkan aspek tersebut adalah difficulty yang cukup menarik.

Setidaknya ada sedikit perbedaan dalam urusan difficulty antara God of War: Ghost of Sparta dengan God of War: Chain of Olympus. Chain of Olympus menghadirkan setidaknya 4 difficulty seperti Mortal, Hero, Spartan, dan yang tersulit adalah God.

Selain difficulty-nya, God of War sendiri memiliki alur cerita yang menarik dan cukup banyak dipenuhi plot yang terkadang tidak sempat terpikirkan oleh pemain.

Music (10/10)

Hadir dengan latar musik yang ikonik dari masa ke masa. Hampir tidak ada perubahan sama sekali untuk urusan aspek musik pada seri God of War. Genderang perang yang bertabuh dan lantunan latar musik yang turut hadir dengan nada yang tinggi, selain itu juga hadir dengan nuansa maupun vibes yang mencekam. Sangat sinkron dengan latar, suasana, bahkan genre game satu ini.

Kelebihan

Memiliki alur cerita yang berkesinambungan antara satu series dengan series lainnya. Menjadi salah satu game yang penuh plot dan sentuhan emosional ditiap scene, walau kebanyakan isinya scene yang cukup brutal.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat ditutupi dengan beberapa hal. Untuk di beberapa perangkat tertentu yang berbeda, dan apabila pemain memainkan God of War: Chain of Olympus menggunakan emulator, baik di Mobile ataupun Windows memungkinkan akan alami buffered yang terkadang tidak stabil dan beberapa miss scene yang hilang tiba-tiba.

Terkadang hal ini menjadi salah satu efekk krusial yang dipukul rata untuk beberapa device tertentu, baik di Mobile ataupun PC. Antara kurang mumpuninya perangkat ataupun disk-nya yang emang begitu.

Untuk God of War: Chain of Olympus, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.

Sekian Review God of War: Chain of Olympus yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Coromon merupakan salah satu game JRPG Turn-Based yang memiliki mekanisme seperti Pokemon, Emerald ataupun sejenisnya. Game ini dirilis pada Maret 2022 oleh Freedom Games. Coromon dapat dimainkan di Platform Nintendo Switch, Android, iOS, Linux, Microsoft Windows, tvOS, dan Mac OS.

Sinopsis Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Berawal dar suatu region atau wilayah yang luas, Velua. Munculnya seorang penantang baru, chalengers baru, atau researcher baru dari masyarakat yang disebut sebagai Lux Solis. Dengan munculnya makhluk dan kekutana misterius yang menerpa tempat tinggal si main character. Makhluk yang beragam seperti hasil evolusi, yang lebih dikenal sebagai Coromon.

Baca Juga : Review Pokemon Emerald, Pokemon Series All Platform

Gameplay (9/10)

Review Coromon
Gameplay – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon memiliki mekanisme gameplay yang mirip dengan Pokemon seri Emerald ataupun Ruby. Coromon hanya dibedakan dari Pokemon Emerald adalah pada alur cerita dan konsep dalam permainannya. Untuk Coromon sendiri hadir dengan cukup baik dan fitur tambahan menarik yang lebih baik dari Pokemon, walaupun Coromon masihlah BETA.

Coromon sendiri memiliki 3 jenis klasifikasi dalam satuan tipe Coromon yaitu, Standard, Potent, dan Perfect. Setidaknya ada kurang dari 120 Coromon yang cukup menarik dan memiliki kemampuan maupun latar belakang yang beragam seperti salah satunya adalah Beezels, Coruga, dan Toruga.

Toruga ini merupakan nama ilmiah untuk mereka, pemain dapat memberikan nama Coromon-nya sesuka hati setelah menangkap Coromon menggunakan Spinner.

Coromon juga menghadirkan world map yang cukup luas dengan nama Velua. Pada awal permainan, pemain akan memulai permainan dikota pertama, pusat penelitian dan kota para Coromon, Lux Solis. Untuk mekanisme lainnya, nyaris serupa dengan Pokemon Emerald.

Graphic (9/10)

Review Coromon
Graphic – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon sendiri kalau urusan visual lebih unggul dari Pokemon Emerald ataupun seri game sejenisnya. Walau hadir dengan sudut padang yang sama, sama sama menggunakan sudut pandang 3/4 views, setidaknya Coromon lebih memperhatikan gesture, detail, dan teksture dari latar maupun aspek visual secara keseluruhan.

Pada saat Battle, Coromon tetap menekankan detil latar dan gerakan yang repeat namun cocok pada Coromon sendiri. Kaku? Gerakan di Coromon sendiri terbilang cukup halus untuk ukuran game Pixel.

Control (8/10)

Coromon mengandalkan tipe kontrol Touching karena game kali ini dimainkan di Mobile. Untuk kontrol gerak sendiri, setidaknya Coromon memiliki 3 tipe jenis penggerak, yaitu D-Pad, D-Pad, dan Analog.

D-Pad-nya ada dua? Coromon sendiri memiliki 2 tipe D-Pad yang hampir sama dan entah apapun itu masihlah memiliki fungsi dan mekanisme yang juga sama. Kalau untuk Analog, memungkinkan pemain untuk mengontrol karakter dengan lebih leluasa.

Selain kontrol penggerak, ada 2 tipe kontrol lain, yaitu untuk item dan running. Item ini hanya tersedia satu slot, dan dapat diisi dengan item apapun itu yang memiliki fungsi diluar battle. Untuk Running sendiri sudah pasti kalian tau apa fungsinya.

Addictive (9/10)

Review Coromon
Addictive – Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Coromon memiliki tingkat adiktif yang lebih baik. Hal ini didukung dengan sistem world building yang bagus ataupun Coromon-Coromon yang kece. Hal ini menjadi keunggulan dari Coromon sebagai game TurnBased. Hal i memungkinkan pemain untuk melakukan eksplor yang sangat jauh dan menemukan berbagai Coromon yang ebih baik dan tentunya Overpower, ataupun pemain dapat menantang para challengers ditiap daerah.

Music (9/10)

Memiliki aspek musik berpa Background Music dan Sound Effect yang menarik. Setidaknya menampilkan latar musik yang enak didengar dan nyaman. Untuk latar musik pada battle, memiliki nuansa yang berkesan bersemangat dan full power.

Untuk Sound Effect sendiri yang beragam, tergantung kondisi, baik ketika battle, erangan suara para Coromon yang bertarung. Adapun Sound Effect lainnya ketika mengeksekusi suatu item di world.

Kelebihan

Coromon memiliki setidaknya keunggulan yang tidak ada pada Pokemon series, salah satunya ada pada Visual dan kompleks yang diberikan.

Untuk urusan visual, Pokemon Emerald masih sedikit dibawah Coromon. Untuk fitur, Coromon juga masih ada di atas Pokemon. Lebih dari itu pemain dapat temukan sepanjang permainan Coromon.

Kekurangan

Sedikit kekuranga pada Coromon yang setidaknya dapat pemain rasaan ketika memainkan game TurnBased satu ini. Kekurangan tersebut tidak lain ada pada kontrol.

Kontrol pada Coromon sendiri terasa sedikit men-delay. Hal ini menjadi kekurangan yang menyulitkan pemain dalam melakukan pergerakan yang terkadang suka meleset.

Untuk Coromon, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8.

Sekian Review Coromon yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – JoJo’s Bizarre Adventure atau yang biasa dikenal dengan JoJo merupakan game battle yang diadaptasi dari animanga karya Hirohiko Araki berjudul sama, JoJo’s Bizarre Adventure.

Game ini dirilis pada tahun Desember 1998 yang dikembangkan oleh Capcom dan CyberConnect2. Game ini dapat dimainkan di platform Arcade Machine, PlayStation, Sega Dreamcast, PlayStation 3, dan Xbox 360

Sinopsis JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

Bercerita tentang seorang anak SMA yang pergi keliling dunia bersama teman-temannya untuk menyembuhkan sang ibu yang terkena kutukan Joestar Family. Kutukan yang disebabkan karena kontra diksi bangkitnya musuh keluarga Joestar yaitu, Dio Brando yang kembali bangkit menggunakan tubuh Jonathan.

Berbarengan dengan itu, muncul tipe power baru yang beberapa orang mendapati power tersebut dari keturunan ataupun keterlibatan dengan Stand’s Arrow. Power yang memungkinkan penggunanya dapat memanggil dan menggunakan power tersebut untuk bertarung. Power yang dihasilkan dari manifestasi sang pengguna. Power tersebut disebut Stand.

Dapatkan Joestar dan kawan-kawan pergi untuk mengalahkan Dio Brando serta menyelamatkan dunia dan ibu Jotaro?

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Gameplay – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure merupakan game action yang umumnya tampil dengan gaya retro pada arcade machine. Walaupun hadir dengan gaya game arcade, JoJo’s Bizarre Adventure mengusung story atau alur cerita yang cukup menarik.

JoJo’s Bizarre Adventure membawakan sebuah cerita yang mengikuti alur pada serialisasi manga-nya dengan judul yang sama. Jika pada anime-nya, JoJo’s Bizarre Adventure mengambil alur di Stardust Crusaders.

Cerita yang diambil pada Stardust Crusaders dimulai ketika pertemuan Avdol dengan Jotaro di dalam ruang tahanan penjara, hingga berhenti pada kemenangan JoBros Gang melawan Dio dikota Mesir yang telah menyempurnakan stand miliknya.

Mengusung mekanisme game battle 1 vs 1 seperti beberapa game battle lainnya. Dalam pertarungan, pemain dapat menggerakan karakter yang digunakan untuk mengeluarkan combo-combo yang punya kesan ikonik, mengingat combo-combo tersebut masih bersumber dari animasinya, bahkan voice action juga menggunakan yang ada pada anime-nya untuk tiap karakter.

Setidaknya ada 2 mode pada awal permainan yang cukup menyenangkan SP Story dan Arcade. Pada mode SP Story yang merupakan mode dimana pemain akan bermain dalam alur cerita maju dan untuk pertarungannya menyesuaikan dengan tiap battle yang terjadi kedepannya.

Untuk mode Arcade, merupakan salah satu mode yang sedikit jarang ada pada game battle dengan balutan story. Arcade sendiri memugkinkan pemain untuk melihat atau memainkan suatu karakter yang dimana tiap karakternya dimulai pada awal ceria mereka berada pada serial itu hingga akhir debut karakter tersebut.

Graphic (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Graphic – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

JoJo’s Bizarre Adventure mengusung visual yang setidaknya sudah lebih dari cukup untuk ukurang game PlayStation generasi pertama satu ini. Pada dasarnya sendiri game ini merupakan game yang hadir di mesin arcade dan beberapa konsol lainnya.

Memiliki visual perpaduan retro yang apik, dan pewarnaan yang tentu saja matching dengan penggambaran karakter. Mengingat bahwa JoJo sendiri merupakan serial yang hadir dengan style yang cukup berbeda dari serial lainnya.

Walau terbilang game retro yang hadir dibawah tahun 2000-an, untuk pergerakan yang dihasilkan oleh tiap karakter terbilang cukup lebih baik dari beberapa game modern ini. Baik pergerakan karakter maupun VFX yang dihasilkan dengan sangat baik.

Control (8/10)

JoJo’s Bizarre Adventure sebagai game retro yang hadir di PlaySation memiliki kontrol yang cukup rumit dalam pergerakan dan eksekusi karakter, sangat berbanding terbalik dengan tampilan yang diberikan dari awal hingga akhir game.

Setidaknya JoJo seri ini hadir dengan kontrol karakter yang beragam dan dipadu dengan combo-combo tiap karakter yang ikonik dan tentunya cukup sulit dilakukan. JoJo’s Bizarre Adventure nyatanya cukup sulit dalam urusan melakukan serangkaian serangan tanpa harus berhenti atau terganggu ditengah.

Contoh salah satu gerakan ikonik yang diberikan ada pada karakter Kujo Jotaro. Pemain dapat melakukan serangan Star Platinum Punch yang ikonik dengan ora-ora-nya ini menggunakan 3 langkah gerakan yang ribet dan chance berhasilnya sangat lah diluar nalar.

Addictive (9/10)

Review JoJo’s Bizarre Adventure
Addictive – JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Tetap Eksis

Mode SP Story dan Arcade menjadi kunci tingkat adiktif yang sangat tinggi atau cukup baik. Pada SP Story sendiri, pemain dapat bermain sembari mengikuti alur cerita yang disajikan layaknya slide pada manga anime-nya, bahkan tampil lebih baik lagi.

Untuk mode Arcade ini pemain dapat mengikuti alur cerita dari tiap karakter yang tampil pada SP Story dari awal debut hingga akhir debut mereka. Bahkan pada mode Arcade sendiri ada karakter Joseph Joestar muda yang dimana dirinya ini hanya hadir pada Phantom Blood.

Music (8/10)

Hadir dengan serangkaian aspek musik yang tidak asing dengan retro game yang ada kebanyakan. Bahkan hal ini menjadikan JoJo sendiri terkenal dengan sistem arcade-nya.

Hadir dengan latar musik yang lebih dari cukup serta voice action yang setidaknya sudah baik. Selain itu juga ada serangkaian Sound Effect yang melengkapi game ini.

Kesimpulan

JoJo’s Bizarre Adventure menjadi salah satu game retro yang turut diadaptasi terus menerus. Berikut kelebihan dan kekurangan JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaiakan.

Kelebihan

Hadir dengan cukup baik, terlebih dalam urusan gameplay, graphic dan alur cerita yang tersaji. JoJo’s Bizarre Adventure turut hadir dengan karakter yang sesuai dengan serinya dan lengkap tanpa ada yang dikurangi.

Walau hadir dengan mekanisme kontrol yang cukup rumit, setidaknya mereka hadir dengan pose, gerakan, serangan, dan semboyan yang ikonik dari JoJo’s Bizarre Adventure.

Kekurangan

Sedikit kekurangan dari JoJo’s Bizarre Adventure yang terlihat cukup jelas. Kontrol yang sulit menjadikan game satu ini memiliki kekurangan yang menyulitkan untuk pemain.

Selain itu juga, minimnya Sound Effect atau voice action yang cukup jarang terdengar ketika battle, kecuali hanya ketika ingin mengeluarkan jurus andalan.

Untuk JoJo’s Bizarre Adventure, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,8

Sekian Review JoJo’s Bizarre Adventure yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – FIFA Street 2 merupakan salah satu game Sports yang bertema Football street. Dimana diisi oleh pemain bola jalanan. FIFA Street 2 dirilis pada Februari 2006 dan dikembangkan oleh salah satu divisi Electronic Arts di Kanada. Game ini dapat dimainkan di Platform PlayStation2, PlayStation Portable, Nintendo, Windows, dan banyak lagi.

Baca Juga : Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di NY City

Sinopsis FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

Pertandingan antar negara dalam dunia sepak bola jalanan yang dihadiri sekumpulan pemain yang mewakili negara tertentu. FIFA Street menjadi panggung untuk mereka.

Bertanding menjadi tim terbaik ataupun untuk mendapatkan tujuan tertentu. Ajang yang dikenal dengan FIFA Street ini hadir dengan tampilan kasar permainan sepak bola resmi pada umumnya.

Gameplay (8/10)

Review FIFA Street 2
Gameplay – FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

Hadir dengan gameplay seperti game sport lainnya. FIFA Street Series merupakan game sports jenis bola besar seperti game sport seperti FIFA, Winning Eleven, PES, banyak lainnya. Game ini hadir dengan ciri khasnya sendiri, selain itu juga tampil dengan cukup menarik dan beberapa fungsi menu yang menarik.

Pada kali ini, penulis akan menulis ulasan FIFA Street atau yang lebih tepatnya adalah FIFA Street 2 yang hadir di console Sony Handheld, siapa lagi kalau bukan PlayStation Portable. Game ini dapat dimainkan di beberapa seri PSP salah satunya seperti PSP Street.

Dalam permainannya, umumnya menjadi game yang hadir dengan sedikit mode petualangan atau menjadikan tipe arcade mode sebagai mode utama. Dimana pemain dapat menggunakan salah satu tim yang setidaknya ada lebih dari 10 tim dari negara berbeda. Walaupun begitu, game ini masih menghadirkan custom mode yang dimana pemain dapat melakukan kustomisasi pemain.

Terdiri atas 4 mode yang dapat pemain mainkan. Mode tersebut antara lain seperti Game On, Game Modes, My Street, AD Hoc, dan EA Extra sendiri merupakan menu fungsi untuk kustomisasi yang menyangkut latar permainan. Selain itu mode utama diatas masih terdiri atas konfigurasi menyangkut mode yang lebih kompleks.

Graphic (9/10)

Review FIFA Street 2
Graphic – FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

Tampil dengan visual yang umum dibawakan oleh game Electronic Arts, walaupun pada kasus ini Electronic Arts hanyalah publisher. FIFA Street hadir dengan nuansa visual yang cukup baik dan on theme dengan game-nya.

Warna yang sedikit pudar, penempatan lighting yang minim, hingga pembentukan latar maupun karakter pemain pada game ini. Semua itu hadir dalam satu game di FIFA Street 2. Jika diperhatikan lebih jelas, FIFA Street hampir serupa dengan visual dari Def Jam Fight for NY yang hadir juga di konsol PlayStation Portable.

Control (9/10)

Review FIFA Street 2
Control – FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

FIFA Street 2 memiliki kontrol yang sedikit rumit untuk game football street. Tidak seperti  game football sports lainnya yang memiliki mekanisme kontrol yang mudah dipahami dan dapat di atur untuk menentukan tekanan lemparan bola, sayangnya fungsi ini tidak ada di FIFA Street 2.

Walaupun begitu, FIFA Street 2 masih menggunakan satuan kontrol yang sama dengan Football sports seperti FIFA, PES, dan Winning Eleven, walau beberapa kontrol hanya dipindah fungsikan maupun di pindah sebrangkan.

Salah satu divisi kontrol di FIFA Street 2 ada pada tipe kontrol Attack. Pemain dapat melakukan serangkaian gerakan hingga membentuk suatu combo goal mutlak. Hal ini cukup sulit dilakukan, mengingat bahwa terlalu banyak problem yang dapat mengganggu jalannya combo tersebut.

Addictive (7/10)

Review FIFA Street 2
Addictive – FIFA Street Series, Futsal Jalanan yang Family Friendly

Menjadi salah satu game Football Sports yang cukup menarik, baik dari segi mekanisme permainan hingga stylestyle maupun gerakan yang keren.

Sayangnya, FIFA Street 2 cukup dirasakan membosankan, karena hanya mengandalkan Game On mode dalam penyajian intinya. Hal tersebut yang membuat beberapa pemain cepat jenuh akan game sports satu ini.

Music (9/10)

Seperti kebanyakan game Football Sports, FIFA Street 2 juga hadirkan berbagai macam aspek musik didalamnya. Hadir dengan Background Music dan Sound Effect yang cukup keren sebagai unsur pelengkap dalam game ini.

Hadir dengan Background Music yang variatif, dilengkapi dengan latar musik berupa instrumen hingga instrumen dan vokal. Selain itu juga ada Sound Effect yang sangt keren, dan agak sedikit jarang hadir game Football Sports, tapi lain dengan FIFA Street 2.

Kesimpulan

FIFA Street 2 menjadi salah satu Football game yang cukup menarik dan dapat dimainkan multiplayer pastinya. Berikut kelebihan dan kekurangan FIFA Street 2  yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Hadir dengan banyaknya tim sepak bola jalanan yang hadir dalam satuan negara atau mewakili negara masing-masing. Setidaknya ada 10 tim lebih yang dapat digunakan, seperti England, Spain, Denmark, Argentina, Brazil, Italy, dan banyak lagi.

FIFA Street 2 menghadirkan combocombo dalam urusan goal yang cukup banyak, dan tentunya dapat digabungkan kembali dengan beberapa gerakan yang berbeda.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan untuk ulsan FIFA Street 2. Game ini tampil dengan sedikitnya fitur yang kurang cocok, dan punya efek peningkatan jenuh yang lebih buruk. Hal ini didasarkan pada mekanisme mode hingga permainan yang minim namun kompleks dalam mekanismenya.

Untuk FIFA Street 2, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review FIFA Street 2 yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di NY City

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Def Jam Fight atau Def Jam Fight for NY The Takeover merupakan action game bergaya Martial Arts yang cukup menarik dan cukup populer dikalangan penikmat game wrestling.

Game ini dirilis pada Agustus 2006 yang dikembangkan oleh Syn Sophia dan EA Canada, serta diterbitkan oleh Electronic Arts. Def Jam Fight for NY dapat dimainkan di platform PlayStation Portable.

Baca Juga : Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Sinopsis Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di Kota New York

Bermula dari penentuan siapa yang terkuat dipuncak rantai petarung kota malam New York. Banyak para petarung kuat yang rakus akan harta dan hormat.

Sang karakter utama muncul sebagai petarung biasa yang ingin mencapai top tier didunia perkelahian tersebut dmei merombak sisi gelap dalam perkelahian dan oknum-oknum yang bersangkutan.

Gameplay (9/10)

Def Jam Fight
Gameplay – Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di NY City

Def Jam Fight Series atau yang kali ini akan diulas adalah Def Jam Fight for NY The Takeover merupakan game action-battle dengan unsur Mixed-Martial Arts sebagai pemberi kesan keras dan variatif dari game besutan Electronic Arts.

Sebuah game Battle yang berlatar didunia malam di kota New York, Amerika Serikat. Perselisihan siapa yang terkuat sebagai puncak petarung terhebat didunia bawah. Kurang lebih seperti inilah gambaran kasar dari game ini.

Sebagai game action Martial Arts, Def Jam Fight ini menghadirkan unsur yang cukup kompleks yang tidak hanya sebatas seperti game bertarung pada umumnya. Dalam game ini setidaknya ada beberapa pilihan mode yang tentunya Story Mode menjadi pokok utama game.

Dalam Story Mode, pemain akan membuat karakter miliknya sendiri secara kustom. Dalam memperkuat karaktermu, pemain akan terus bertarung dan mengumpulkan development points untuk meningkatkan statistik karakter antara lain seperti, Upper Strenght, Lower Strenght, Speed, Grappling, dan banyak lainnya.

Selain itu, diawal permainan pemain akan disuruh untuk memilih fraksi ataupun daerah asal sang petarung ini. Ada setidaknya 5 daerah di kota New York yang memiliki ciri khas daripara petarung ditiap daerah seperti, Queens, The Bronx, Staten Island, Brooklyn, dan Manhattan. Beberapa petarung hebat dan kuat di game ini seperti, David Banner, Blaze, Bone Crusher, dan banyak lagi.

Graphic (9/10)

Def Jam Fight
Graphic – Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di NY City

Sebagai action game yang pernah mendapatkan nominasi berupa VGX Award for Best Fighting Game, Def Jam Fight memiliki visual yang cukup baik pada era konsol 2010 kebawah. Mengingat bahwa game ini hadir sebagai series yang dapatkan port dari series di 2004 yang hadir di PlayStation 2 dengan judul tanpa tambahan The Takeover.

Berlatar dunia malam, dan hadir dengan visual yang sedikit remang-remang, walau ada beberapa penggambaran dari tekture dan karakter NPC disekitar yang seadanya, melainkan game ini sudah lebih baik menimbang dari visual tokoh utama dalam pertarungan.

Selain visual berupa penggambaran latar dan tokoh, Def Jam Fight sebagai game fighting terkenal akan seni beladiri yang beragam, dimulai dari paduan mixed martial arts yang beradu di arena. Menyajikan gerakan yang cukup halus dan menacing dalam pandangan penikmat game beladiri.

Control (8/10)

Mengikuti mekanisme kontrol  yang mirip dengan beberapa game fighting lainnya, dan mekanisme yang serupa dengan seri sebelumnya yang hadir di PlayStation 2. Menggunakan kontrol penggerak atau perintah yang sedikit berbeda dari kebanyakan.

Jika beberapa game menggunakan kontrol Bulat untuk kembali ke menu sebelumnya, Def Jam Fight menggunakan kontrol X dan Segitiga untuk eksekusi perintah serupa.

Selain tiu juga beberapa kontrol lain dalam pertarungan hadir dengan banyak kombinasi-kombinasi serangan dan gerakan yang dapat pemain keluarkan ketika bertarung. Namun tetap dengan kontrol dasar yang masih menggunakan mekanisme lama.

Addictive (8/10)

Def Jam Fight
Addictive – Def Jam Fight for NY: The Takeover, Dirty Battle di NY City

Sebagai game Fighting dengan tingkat adiktif yang cukup tinggi, Def Jam Fight cukup menyenangkan dan terus memberikan perkembangan baik dari karakter, tempat, hingga alur cerita yang menarik dan baru. Inilah salah satu aspek yang membuat Def Jam Fight cukup menarik.

Sayangnya, beberapa pertarungan masih mengandalkan statistik antar karakter. Jika suatu pertarungan tidak memungkinkan untuk dimenangkan, hal ini dapat menimbulkan kekalahan tanpa adanya pergerakan atau perlawanan dari sang main character.

Music (9/10)

Def Jam Fight sebagai game action Martial Arts yang berlatar didunia malam kota New York, tentu saja menghadirkan musik yang cukup menarik. Menggunakan musik Beatbox sebagai pelengkap ketika bertarung. Salah satu musiknya seperti Afterhours yang dibawakan oleh Nyne’s Beat.

Beberapa sound effect juga turut melengkapi game. Beberapa sound effect-nya seperti suara serangan, sorakan penonton, dan banyak lagi sound effect yang turut meramaikan.

Kelebihan

Def Jam Fight sebagai game Action Martial Arts tampil dengan cukup baik. Visual hingga koreografi yang mampu membuat pemain baru berdecak kagum. Mengingat bahwa game ini hadir di konsol PlayStation Portable, sudah lebih dari cukup baik dalam urusan story dan visual.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada game ini antara lain terdapat pada gameplay pertarungannya sendiri. Terkadang pemain dipaksa untuk Try Hard demi mengalahkan satu karakter tanpa menaikan statistik si Main character sendiri.

Selain itu juga, cukup sulit untuk meng-counter atau counter-attack yang dilancarkan musuh ke Main character. Hal ini berbanding terbalik dengan mudahnya musuh melakukan hal tersebut kepada si Main character sang pemain.

Untuk Def Jam Fight for NY: The Takeover, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Def Jam Fight for NY: The Takeover yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan salah satu game Martial Arts dengan gerakan yang cukup smooth dan menarik. Dragon Ball Z: Shin Budokai rilis pada Maret 2006 yang diterbitkan oleh bebetapa publisher yang salah satunya adalah BANDAI. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable.

Baca Juga : Hatsune Miku: Project Diva, Legenda Vocaloid Dalam Genggaman

Sinopsis Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Berula dari kembali damainya dunia yang sebelumnya pernah Son Goku sang tokoh utama selamatkan. Perdamaian ini tidak berjalan lama, karena kemunculan musuh bertipe Majin yaitu, Majin Buu.

Demi mempertahankan bumi, Son Goku bersama rekan berpetualang dan terus bertarung melawan musuh yang kuat hingga menghancurkan dunia. Apakah Son Goku dan kawan-kawan berhasil mengembalikan kedamaian dunia?.

Gameplay (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Gameplay – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan game action battle dengan visual dan konsep martial arts yang cukup keren. Memiliki mekanisme yang sedikit lebih baik dalam koreografi dan pertarungan dari beberapa game sejenisnya.

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki gameplay yang cukup biasa, namun sedikit sentuhan yang membuatnya punya sedikit perbedaan dalam urusan gameplay dan mekanisme yang series ini bawakan.

Hadir dengan gameplay yang cukup unik, terlewat dari gameplay pertarungan 1 vs 1 pada umumnya. Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan gaya tampilan yang menarik, gaya penampilan ini akan dibahas pada ulasan aspek selanjutnya.

Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan 3 inti mode permainan yaitu, Dragon Road, Arcade, dan Network Battle. Dragon Road merupakan mode aling utama dalam game ini, sedangkan Arcade merupaan mode pertarungan biasa yang dimana pemain dapat memilih karakter, dan Network Battle adalah mode multiplayer yang dimana pemain dapat battle dengan teman melalui koneksi LAN.

Setidaknya Dragon Ball Z hadir dengan 5 chapter di mode Dragon Road. Chapter 1 yang dimulai dari kemunculan Majin Buu dan berakhir dengan lawan terakhir pertarungaan yang salah satunya adalah Gogeta melawan Janemba.

Graphic (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Graphic – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki visual yang menarik dan sedikit lebih baik dari Dragon Ball Z Tenkaichi series Tag Team. Hadir dengan tampilan yang lebih halus dan sesuai.

Game ini menghadirkan visual yang baik dan ramah dimata. Jika diperhatikan sedikit lebih dekat, visual Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil serupa dengan Harvest Moon: Save The Homeland. Baik dari kaarakter hingga pewarnaan.

Sebagai game yang diadaptasi dari animasi Jepang yang penuh dengan warna, Dragon Ball Z: Shin Budokai juga turut hadirkan beberapa kemiripan bahkan sangat mirip seperti di anime-nya.

Latar yang diciptakan menyesuaikan dengan latar tempat pada anime-nya. Hadir dengan cukup baik, dan mampu menyatu dengan karakter game tanpa harus merusak visual dari karakter tersebut.

Mengambil sudut pandang bergaya Side Scrolling dengan nuansa 3D layaknya game TPP. Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil dengan pengambilan angle yang baik dan hadir secara Semi 3D. Hal ini dibuktikan dari gaya pertarungan dan pergerakan dari tiap karakter.

Control (9/10)

Dragon Ball Z Shin Budokai
Control – Dragon Ball Z: Shin Budokai, Battle Side Scrolling Rasa TPP

Sebagai game action battle martial arts, Dragon Ball Z: Shin Budokai tampil lagi hadir dengan banyak fitur kontrol yang kompleks dan juga variatif. Hal ini didasari dari gaya bertarung karakter di Dragon Ball Z dan combo-combo yang dapat terbentuk.

Setidaknya ada 3 jenis kontrol menyerang dan 1 kontrol pendukung pada Dragon Ball Z: Shin Budokai. Kontrol tersebut berperan penting dalam eksekusi karakter dalam pertarungan demi memenangkan pertarungan tersebut.

Kontrol tersebut seperti kotak yang berfungsi sebagai perintah menyerang menggunakan kaki, segitiga yang berfungsi sebagai perintah menyerang juga hanya saja menggunakan tangan, bulat berfungsi sebagai kontrol serang jarak jauh, dan X berfungsi sebagai kontrol untuk membuat karakter dapat menghindar dari serangan musuh (dodge dan counter).

Selain kontrol inti diatas, sisanya merupakan kontrol pendukung dalam menghasilkan combo-combo yang menarik. Salah satunya adalah kontrol untuk mengeluarkan Kamehameha.

Addictive (8/10)

Dragon Ball Z: Shin Budokai merupakan game action battle yang memiliki fokus pada satu pertarungan bergaya 3D Side-Scrolling, dan ini jadi fokus pertama pada game ini. Sebagai game battle yang mengusung story dalam satuan per chapter, Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki tingkat efektivitas lama bermain yang cukup panjang.

Hanya saja, Dragon Ball Z: Shin Budokai hanya hadir dengan 5 chapter yang cukup singkat dan karakter yang kurang banyak, bahkan hanya ada  1 karakter wanita dalam seri ini yaitu, Android 18.

Music (9/10)

Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan berbagai macam sound yang tampil ketika bertarung, baik dari karakter, serangan, bahkan aspek menarik lainnya.

Hadir dengan Background Music dan Sound Effect yang keren. Menggunakan Background Music berupa instrumen yang  cukup baik. Kemudian hadir juga dengan sound effect yang keren, salah satunya terdapat pada suara serangan, voice action, dan lainnya. Bahkan game ini hadir dengan 2 tipe voice action yaitu, dalam bahasa Inggris dan Jepang.

Kesimpulan

Dragon Ball Z: Shin Budokai menjadi salah satu Martial Arts game yang tampil dengan baik sebagai hasil adaptasi. Berikut kelebihan dan kekurangan Dragon Ball Z: Shin Budokai yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Dragon Ball Z: Shin Budokai memiliki keunggulan pada visual dan gameplay pertarungannya. Memiliki gameplay yang cukup baik terlihat dari martial arts yang dibawakan, dan visual yang cukup rapih dengan latar yang tidak terlalu merusak movement dari karakter sendiri.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis smapaikan pada ulasan kali ini. Dragon Ball Z: Shin Budokai hadir dengan story Dragon Road-nya yang menarik, hanya saja terlalu sedikit dan cepat chapter yang dibawakan.

Selain itu, Dragon Ball Z: Shin Budokai juga menghadirkan karakter yang terbilang cukup sedikit, mengingat bahwa karakter tersebut include sesuai dengan chapter yang dibawakan.

Untuk Dragon Ball Z: Shin Budokai, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,2.

Sekian Review Dragon Ball Z: Shin Budokai yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.