Category Archives: Review Console Game

Temukan Review Console Game Favoritmu di Sini !

Review Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Harvest Moon adalah game JRPG Simulasi yang dirancang oleh Yasuhiro Wada dan Yoshifumi Hashimoto, kemudian dikembangkan dan diterbitkan oleh Natsume dan beberapa perusahaan terkait seperti Marvelous Entertainment.

Harvest Moon Series pertama dengan judul Harvest Moon. Dirilis pada tahun 1996 di Jepang, tahun 1997 di Amerika Utara, dan tahun 1998 di Eropa. Dikembangkan oleh Amcuss untuk Platform Super Nintendo, Wii U, dan Wii.

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang diterbitkan oleh Natsume dengan banyak series seperti, Harvest Moon, Harvest Moon: Back to Nature, hingga series terbarunya yaitu Harvest Moon: One World yang hadir pada Februari 2021 untuk Platform NDS dan Windows.

Baca Juga : Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Sinopsis Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Pada umumnya, story dari Harvest Moon series memiliki konflik yang sama pada setiap series. Menceritakan tentang seorang pemuda kota bernama Jack yang diamanatkan oleh mendiang kakeknya demi meneruskan ladang miliknya.

Selain itu dalam cerita Harvest Moon mendapatkan tugas meneruskan ladang milik kakeknya, Jack akan menghadapi beberapa masalah yang ada di desa seperti, desa akan dijadikan taman hiburan jika pihak desa tidak dapat membayar uang dengan jumlah tertentu atau menjadikan desa sebagai cagar alam yang dilindungi.

Selain itu, player diharuskan untuk bersosialisasi dengan penduduk sekitar demi menyelesaikan konflik terkait yang ada di desa. Pada beberapa Harvest Moon series, player dapat menikahi salah satu gadis di desa.

Gameplay (10/10)

Review Harvest Moon
Gameplay – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon memiliki mekanisme game yang serupa pada setiap series-nya. Harvest Moon memadukan gaya JRPG dan Simulasi kedalam game dan menyajikan cerita yang menarik pada setiap series-nya. Player diharuskan meneruskan dan mensukseskan ladang warisan sang kakek.

Dalam meneruskan ladang sang kakek, player diharuskan melakukan beberapa pekerjaan di ladang seperti, bertani, berternak, bersosialisasi hingga memecahkan konflik yang ada.

Graphic (10/10)

Review Harvest Moon
Graphic – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series memberikan tampilan grafis yang sesuai dengan series pada platform masing-masing. Harvest Moon Series menyajikan pemandangan yang bagus dan peningkatan grafis dengan baik pada setiap seriesnya. Salah satunya seperti, Harvest Moon: Save The Homeland.

Harvest Moon: Save The Homeland mengusung gaya visual 3D dengan pewarnaan dan gerakan yang halus, tidak terlalu mencolok dan juga tekstur yang sesuai. Harvest Moon: Save The Homeland menjadi salah satu series terbaik milik Harvest Moon.

Control (10/10)

Harvest Moon Series memiliki kontrol yang relatif sama pada setiap seriesnya, baik kontrol pada series di Nintendo, Windows, maupun Konsol. Tetapi ada beberapa series yang memberikan fitur agar player dapat kustomisasi kontrol perintah pada game.

Kebanyakan series memiliki kontrol yang sama, namun ada beberapa perintah yang hanya ada pada series tertentu seperti, Harvest Moon: Back To Nature yang memiliki kontrol perintah untuk berlari.

Addictive (8/10)

Review Harvest Moon
Addictive – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Seperti pada umumnya, game JRPG Simulasi memiliki gameplay yang cukup monoton. Salah satunya seperti kegiatan bertani, menyiram tanaman, menyikat ternak, memberi pakan ternak, kerja paruh waktu, hingga menambang.

Harvest Moon dapat cukup membosankan jika player bermain hanya sebatas untuk meneruskan ladang, maka dari itu hadirnya konflik yang harus diselesaikan menjadi salah satu alternatif kegiatan di Harvest Moon.

Music (10/10)

Review Harvest Moon
Music – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series selalu menyajikan BGM yang apik dan bagus pada setiap seriesnya. BGM yang dipadukan dengan beberapa sound effect yang membuat game ini terasa hidup.

BGM yang diberikan berupa lantunan instrumental yang menemani sang karakter menjalankan kegiatan sehari-harinya. Pada setiap lokasi, cuaca, musim hingga event memiliki BGM yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi latar, membuat pemain dapat merasakan langsung suasana di dalam game.

Kesimpulan

Harvest Moon Series menjadi salah satu JRPG yang wajib dicoba oleh penikmat JRPG terlebih penikmat game simulasi. Banyak game serupa yang memiliki mekanisme dan gameplay yang berkiblat pada Harvest Moon Series.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang dapat dimainkan di segala jenis Platform berbeda. Dapat dimainkan di NDS, Playstation, Windows, hingga Mobile sekalipun.

Harvest Moon Series dapat dimainkan tanpa harus menggunakan perangkat berspesifikasi tinggi, karena game ini terbilang cukup ringan dan ramah.

Kekurangan

Game ini terkesan membosankan dan sangat sulit dalam urusan mencari uang. Bahkan ada beberapa series yang memiliki tingkatan yang sangat sulit dalam mengumpulkan uang dan juga Item seperti keperluan ladang yang sangat mahal. Hal ini menuntut pemain untuk menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan misi tertentu.

Untuk Harvest Moon Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,6.

Sekian Review Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan. Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Kalian juga bisa top up untuk games kesayangan kalian langsung di Gamefinity.id

Handheld Console vs Smartphone

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Handheld Console, salah satu teknologi yang memungkinkan seseorang untuk bermain game dengan praktis dan dapat dibawa dimana saja.

Sebuah teknologi revolusioner yang pada saat keemasannya menjadi salah satu hal yang diidam-idamkan oleh para gamers.

Namun, keberadaan Handheld Console saat ini dapat dikatakan memiliki saingan dalam urusan dapat memainkan game dimana saja.

Ya, keberadaan smartphone akhir-akhir ini dapat mempunyai posisi yang berpengaruh di industri game. Bahkan, beberapa developer pun akhirnya memutuskan turun di ranah mobile gaming.

Lalu, apa yang membuat persaingan ini dapat dikatakan adil dan tidak adil di waktu yang bersamaan?

Sejarah Handheld dan Mobile Gaming

Handheld

Handheld vs Smarthpone Steam Deck | PCWorld
Gambar dari Steam Deck | PCWorld

Disini saya tidak akan membahas terlalu dalam tentang sejarah handheld console. Saya sudah pernah membahas sejarah ditemukannya Handheld di artikel khusus.

Tujuan dari diciptakannya handheld console adalah dapat dibawa kemana saja. Ketika konsol biasa hanya dapat digunakan dengan TV atau layar.

Begitulah yang ditemukan oleh Gunpei Yokoi sebagai seorang karyawan Nintendo pada saat itu.

Perkembangan handheld hingga saat ini juga tidak lepas dari konsep yang digagas oleh Gunpei Yokoi tersebut. Bahkan, saat ini ada beberapa Hybrid Console yang dapat berfungsi sebagai konsol biasa dan handheld console.

Hanheld console sendiri mengalami kesuksesan atau masa emas pada tahun 1980-an ketika Game Boy hadir dan di tahun 2000-an saat masa Nintendo DS.

Baca Juga: Nintendo dan Revolusi Handheld Console

Mobile Gaming di Smartphone

Handheld vs Smartphone Nubia Red Magic | DroidLime
Gambar dari Nubia Red Magic 6 | DroidLime

Smartphone yang kita kenal saat ini dengan layar touch screen dan platform Android serta iOS sendiri mulai booming di awal tahun 2010-an. Memang pada saat awal ssmartphone hadir di pasaran, belum banyak yang tertarik dengan pasarnya.

Angry Birds merupakan salah satu game yang mulai masuk ke pasar mobile mulai dari awal. Angry Birds sendiri dinilai juga berpengaruh besar terhadap keberadaan in-app purchase saat ini.

Di tahun 2012, lahirlah sebuah game legendaris yang hingga saat ini, komunitas dan game-nya masih berjalan dengan lancar dan baik, Clash of Clans.

Tahun yang sama, terdapat juga salah satu game legendaris, Subway Surfer yang rilis sebagai game endless run yang pada tahun sebelumnya rilis terlebih dahulu Temple Run.

Sejak saat itu, pasar mobile gaming mulai dikenal oleh dunia hingga menjadi seperti yang saat ini.

Handheld dan Smartphone dan Sebuah Ketidakadilan

Handheld console dan smartphone menawarkan hal yang sama, yaitu dapat memainkan sebuah game dimanapun dan kapanpun asal ada baterainya.

Namun, perbandingan ini sesuai dengan yang saya katakan sebelumnya, dapat dikatakan sebagai adil tak adil.

Alasannya adalah kedua device tersebut memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan awal dari handheld adalah bagaimana seseorang dapat memainkan game dimanapun dan kapanpun.

Sementara, smartphone digunakan sebagai alat yang membantu hal sehari-hari dalam menjaga komunikasi antara satu sama lain dari jarak jauh. Namun, fungsinya saja yang melebar.

Meskipun ada beberapa smartphone yang memang dirilis untuk bermain game seperti Nubia Red Magic, Black Shark, dan RoG Phone. Tetap saja, hal tersebut tidak dapat merubah tujuan awal smartphone.

Baca Juga: PlayStation Kembali Gelar Ramadan Deals! Game PS4 dan PS5 Diskon Hingga 44%

Sebuah Persaingan

Ketika ketidakadilan perbandingan sudah dibahas, lalu apa yang menjadikan smartphone dapat dibandingkan dengan handheld pada saat ini?

Kita mulai dari keadaan pasar. Pada tahun 2021 kemarin, berdasarkan data pada website Venturebeat, game pada mobile gaming menguasai pasar sebanyak 52% (gabungan smartphone dan tablet) sementara konsol hanya memiliki 28% pasar (bukan hanya handheld, namun juga konsol biasa).

Berterimakasihlah dengan game mobile yang ramai diperbincangkan seperti Free Fire dan Mobile Legends serta game seperti King of Glory di Cina. Pasar game mobile berkembang pesat.

Ditambah lagi faktor orang-orang yang lebih banyak mempunyai smartphone daripada handheld console. Karena smartphone sendiri dapat berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti mobile banking dan ojek online.

Apalagi dengan perkembangan teknologi pada smartphone yang menurut pendapat saya “menggila”. Setiap tahun pasti ada perkembangan signifikan dari spesifikasi smartphone.

Yang bahkan pada saat ini juga telah ada smartphone yang dikhususkan untuk bermain game seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat pasar smartphone lebih melebarkan sayapnya.

Berbanding terbalik dengan mobile gaming, handheld console sendiri memiliki perkembangan yang relatif lebih lambat.

Namun, yang terbaru seperti Steam Deck, sekalinya rilis rasanya seperti di luar kata masuk akal. Meski terlihat remeh dan masih perlu penegmbangan lanjutan, performa yang ditawarkan oleh Steam Deck bukanlah main-main.

Steam Deck sendiri mampu menjalankan The Witcher III di setting grafis yang tinggi dengan sangat lancar.

Dan juga jangan lupakan Nintendo Switch yang dapat menjalankan game yang tidak dapat dimainkan di smartphone karena keterbatasan spesifikasi.

Ya, perkembangan handheld console bila dibandingkan per generasi juga sebenarnya sangat cepat.

Kesimpulan

Dari yang saya katakan di atas, saya dapat menyimpulkan seperti berikut.

Smartphone dan Handheld Console sama-sama memiliki potensi yang besar, smartphone didukung oleh luasnya pasar sementara handheld console didukung oleh performa yang lebih tinggi dengan pasar yang berbeda.

Meskipun smartphone memiliki tujuan awal yang berbeda, nyatanya saat ini dapat bersaing di ranah game dunia dengan dominasi game online miliknya.

Sementara handheld console yang terkesan mulai hilang, sebenarnya memiliki potensi kuat di masa depan dengan kelebihannya. Performa tinggi yang ditingkatkan setiap generasi, dan juga yang memang didedikasikannya device ini sebagai alat untuk bermain game menjadi senjatanya.

Review Corpse Party: Ritual Persahabatan Berujung Petaka

GAMEFINITY ID, YOGYAKARTA – Bagi para pecinta game horror RPG tentu saja sudah tidak asing lagi dengan game buatan GrisGris yang satu ini. Pertama kali dirilis pada 1996 untuk PC, game ini baru populer muncul di PSP pada 8 Maret 2008. Game ini juga mempunyai beberapa sekuel seperti Book of Shadow, Dead Patient, Blood Drive, dan beberapa judul lainnya. Selain game, Corpse Party juga mempunyai adaptasi anime, manga, dan juga live action.

Seri Corpse Party ini mempunyai unsur Horror dan Gore yang sangat kental, banyak scene dimana usus dan organ berserakan dimana-mana. Jika kalian tidak terbiasa memainkan game seperti ini, harap dipertimbangkan dahulu sebelum memainkannya. Corpse Party yang akan saya review kali ini adalah Corpse Party: Blood Covered di PSP, remake dari game originalnya yang juga hampir sama dengan versi remake 2021 di PC. Bedanya hanyalah di versi remake PCnya, ada tambahan beberapa konten dan karakter baru.

Sinopsis Corpse Party

Game ini berawal dari sekelompok anak SMA Kisaragi/ Kisaragi Gakuen yang sedang istirahat setelah selesai beres-beres kelasnya setelah Festival Bunkasai. Mereka mulai bercerita kisah-kisah seram tentang asal usul sekolah mereka. Ayumi Shinozaki, salah satu dari karakter penting dalam game ini lalu mengusulkan untuk membuat jimat ritual Bernama “Sachiko Ever After” yang katanya bisa membuat mereka menjadi sahabat untuk selamanya.

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Disinilah awal petaka mulai terjadi, setelah melakukan ritual tersebut, gempa tiba-tiba terjadi dan mereka terlempar ke alam lain dari sekolahnya sendiri. Diceritakan bahwa sekolah mereka dulunya adalah sebuah Sekolah Dasar Bernama Heavenly Host Elementary School/ Tenjin Shogakkou yang mempunyai kisah tragedi pembunuhan masal. Mereka yang terjebak disana mulai dikejar-kejar oleh hantu anak kecil berbaju merah Bernama “Sachiko”.

Berawal dari inilah, para karakter di game ini mulai menjadi gila karena situasi yang semakin menyeramkan. Dari sinilah mulai terkuak konflik-konflik dan rahasia dari para karakter yang sebelumnya mereka sembunyikan. Meskipun bertema horror, game Corpse Party ini mempunyai konflik persahabatan yang sangat erat, itulah yang membuat game ini mempunyai cerita yang kuat dan disukai banyak orang.

Baca Juga: Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Gameplay Corpse Party (10/10)

Game Corpse Party ini dibagi menjadi beberapa chapter, dimana kita akan menggunakan karakter yang berbeda disetiap chapternya. Jadi, kita akan mempunyai perspektif dari beberapa karakter di game ini dan apa yang mereka alami disepanjang cerita. Karena meskipun berada dalam sekolah yang sama, karakter game ini tidak bisa bertemu satu sama lain karena kekuatan mistis. Untuk membuka chapter baru, kita harus mendapatkan true ending dari chapter sebelumnya. Jadi akan ada multiple ending di setiap chapternya.

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Di game ini, kita akan mengeksplorasi bangunan sekolah yang terbengkalai ini dan berinteraksi dengan berbagai macam hal. Teliti atau tidaknya kita dalam eksplorasi juga kadang mempunyai pengaruh untuk endingnya. Kita juga akan bertemu jiwa-jiwa yang terjebak di sekolah ini disepanjang game, serta mengumpulkan kartu-kartu identitas dari para siswa yang terjebak lebih dahulu. Kadang Sachiko juga akan muncul untuk sekedar menjadi jumpscare atau benar-benar mengejar karakter kita.

Visual (9/10)

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Sama Seperti game Horror RPG pada umumnya, game ini menggunakan style 2D top-down perspective dengan cutscene berupa gambar bergaya anime. Meskipun begitu, Suasana sekolah terbengkalai di game ini membuat atmosfer horror yang disajikan dalam bentuk visual dalam game ini sangat berasa, banyak detail-detail kecil seperti tulang berulang dan darah berceceran dimana-mana.

Suasana Gelap dan mencekam yang divisualisasikan dalam game ini cukup membuat kita sebagai pemain merasa tertekan. Apalagi dalam versi PSPnya, Corpse Party: Blood Covered mempunyai improvisasi visual yang cukup signifikan. Karakter-karakternya pun dibuat ulang dengan style anime yang lebih modern.

Musik (10/10)

Untuk musik, game ini adalah salah satu game Horror RPG yang mempunyai scoring music terbaik. Sound Effect yang disajikan juga sangat detail dengan mode stereonya yang membuat kita bisa tahu darimana arah suara berasal. Dubbing dari karakternya pun tidak perlu diragukan lagi. Suara dari para VAnya sangat bagus dan natural, terutama untuk kita yang suka atau sering mendengarkan dubbing Jepang. Saya sangat menyarankan untuk menggunakan earphone/headphone saat bermain game ini untuk mendapatkan experience yang maksimal.

Addictive (10/10)

Corpse Party
Corpse Party gameplay

Corpse Party adalah salah satu game Horror RPG yang sangat adiktif bagi saya pribadi. Tidak pernah ada rasa bosan yang saya rasakan disepanjang game. Kemegahan musik dan gameplaynya membuat saya nyaman saat memainkan game ini. Rahasia yang diungkap sedikit demi sedikit dalam game Corpse Party ini mebuat kita sebagai playernya semakin penasaran dan terus memainkan game ini.

Adanya Multiple Ending per chapternya juga menambah replibilitas gamenya. Ditambah dengan karakter bergaya anime dan dubbing Jepang, membuat para pecinta Horror RPG bergaya anime seperti saya sangat betah memainkan Corpse Party ini.

Kesimpulan

Bagi kalian yang gemar memainkan game Horror RPG, Corpse Party merupakan salah satu game wajib yang harus kalian coba. Cerita, visual, dan musik yang disajikan sangat pas dan cocok.  Bagi saya pribadi, game ini seperti tidak mempunyai celah atau kekurangan jika dibandingkan game Horror RPG lainnya.

True Ending yang diberikan di seri pertamanya ini juga membuat saya melamun sejenak karena twist yang dibawakan cukup membuat saya kaget. Meskipun untuk yang tidak menyukai gore, game ini akan kurang cocok bagi kalian karena banyaknya darah dan organ-organ berceceran yang kadang bisa membuat mual.

Untuk itulah, saya sebagai reviewer game ini memberikan score 9.8 untuk game Corpse Party.

Playstation 2, Sang Legenda yang Tak Terlupakan

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – PlayStation 2, atau lebih akrab di telinga dengan sebuatan PS2, merupakan sebuah kondol legendaris yang dirilis pada tahun 2000.

Konsol ini dikenal luas sebagai konsol terlaris di dunia dengan total penjualan melebihi angka 155 juta unit yang terjual per 2013 sebagai tahun terakhir PS2 diproduksi.

PS2 juga dikenal sebagai konsol revolusioner yang membawa berbagai game yang dapat dikatakan juga sebagai game legendaris yang hingga saat ini dikenang. Sebut saja Grand Theft Auto: San Andreas, Need for Speed Most Wanted, dan Resident Evil 4.

Lalu apa sih yang membuat PS2 menjadi konsol legendaris hingga saat ini?

Sejarah PlayStation 2

PlayStation 2 Launch Event | Youtube
Suasana Peluncuran PlayStation 2 di Amerika Serikat | Youtube

Setelah suksesnya Sony dalam segi penjualan dari PlayStation yang menjadi konsol pertama yang mencapai penjualan lebih dari 100 juta unit. Pada 1994, Sony memulai tahap pengembangan untuk konsol selanjutnya secara diam-diam.

Pada akhir tahun 1990-an, Sony telah berhasil menumbangkan dua raja konsol pada masa itu, yaitu Sega dan Nintendo.

Tahun 1998 dan Sega merilis konsol terbaru mereka yaitu Sega Dreamcast yang nantinya akan menjadi langkah terakhir mereka dalam dunia bisnis konsol dikarenakan kekalahan mereka di pasar dengan pesaingnya.

Dalam pengembangannya, pada tahun 1997, beberapa karyawan dari Argonaut Games diinstruksikan untuk mendesain chip yang ditujukan untuk konsol terbaru Sony, meski begitu Sony juga membuat chip mereka sendiri agar mereka mempunyai pilihan.

Pada 1999, Sony pertama kali memperkenalkan PS2 kepada publik setelah menyembunyikannya dari media selama bertahun-tahun. PS2 digadang-gadang menjadi kompetitor dari Sega Dreamcast sebagai konsol generasi keenam.

Meski begitu, lawan sebenarnya dari PS2 adalah Nintendo Gamecube dan Xbox milik Microsoft yang nantinya akan rilis setelah PS2.

Baca Juga: Sejumlah Game Klasik PlayStation Dinyatakan Kedaluwarsa Di Konsol PS3 Dan PS Vita

Sony memeragakan PS2 pertama kali pada acara Tokyo Game Show pada tahun 1999 dengan 2 game yang dapat sepenuhnya dimainkan yaitu Gran Turismo 2000 dan Tekken Tag Tournament.

Saat perilisannya di tahun 2000, PS2 dapat meraih pendapatan sebesar $250 juta dalam hari pertama. Angka tersebut mengalahkan pendapatan Dreamcast yang hanya mendapat $97 juta dalam hari pertamanya.

Perilisan PS2 juga sama seperti PS5, ghaib, alias sulit ditemukan karena keterbatasan suplai yang ada.

Saat Gamecube dan Xbox rilis, PS2 adalah saut-satunya kompetitor yang pada saat itu diprediksi menjadi rival kedua konsol tersebut.

Namun, dalam catatan di atas kertas, PS2 merupakan konsol yang mediocre bila dibandingkan dengan Gamecube dan Xbox. Gamecube merupakan pilihan dengan harga termurah, sementara itu Xbox merupakan konsol dengan spesifikasi tertinggi dari ketiga konsol tersebut.

PS2 hanya mengandalkan kemampuannya yang dapat digunakan sebagai DVD player. Bahkan game di PS2 pada saat itu juga terbatas dan koleksinya tidak terkesan bagus.

Namun, koleksi PS2 merubah persepsi orang-orang saat musim liburan 2001 dengan menghadirkan 2 game ekslusif dari seri Grand Theft Auto dan game Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty yang punya hype yang sangat tinggi.

Pada 2004, Sony merilis PS2 versi Slim yang dipuji karena ukurannya yang jauh lebih kecil dari PS2 biasa. Perilisan tersebut juga dibarengi dengan perilisan game Grand Theft Auto: San Andreas.

Dalam perjalanannya sendiri, PS2 sudah sering dipotong harganya untuk dapat bersaing di pasaran dengan Gamecube yang harganya lebih rendah. Hingga pada 2006, Sony menurunkan harga PS2 agar tidak bersaing dengan konsol terbaru mereka, PS3.

Pamor PS2 sendiri bertahan hingga konsol generasi ketujuh meskipun Sony juga telah merilis PS3.

Mengapa PlayStation 2 Begitu Dikenal

PlayStation 2 Intro | Youtube
Momen Saat para Pemain Berdoa agar Dapat Bermain di PS2 | Youtube

Saat perilisannya, PS2 mempunyai fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitor miliknya, yaitu kemampuannya untuk memutar kaset DVD. Pada saat itu, harga DVD player dapat melebihi harga PS2, sehingga sebagian besar orang menggunakan PS2 sebagai alat utama untuk hiburan. Tidak hanya bermain games, juga dapat untuk menonton film

Bahkan, konsol yang menjadi kompetitor PS2, Gamecube, pada saat itu masih menggunakan sistem kartrid yang sudah kuno. Dibandingkan dengan PS2 dan Xbox yang juga sudah menggunakan CD.

Kelebihan CD untuk konsol game, adalah kemampuannya untuk menampung lebih banyak aset game karena memiliki ukuran memori yang lebih besar. Selain itu, CD juga memiliki harga yang murah.

Selain kelebihannya untuk menjadi DVD player, PS2 juga menjadi konsol yang memiliki fitur backward compatible yang mana PS2 dapat memainkan game dari PS1 seperti Gran Turismo dan Final Fantasy VII.

Selain hal tersebut, yang menjadikan PS2 konsol terbaik, adalah game library yang dimilikinya. Meskipun pada awal rilis PS2 hanya punya game library yang seadanya dan dianggap remeh. Namun, pada akhirnya sekitar 3.800 game telah dirilis di PS2.

Hal ini menjadikannya sebagai konsol dengan game library terbanyak.

Beberapa di antaranya merupakan game besar yang hingga saat ini masih dikenal.

Beberapa judulnya antara lain:

  1. God of War
  2. Shadow of the Colossus
  3. Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty
  4. Grand Theft Auto III, Vice City, Vice City Stories, San Andreas
  5. Final Fantasy X, XI, X-2, XIi, dll
  6. Ace Combat 4, 5, Zero
  7. Guitar Hero
  8. Monster Hunter 2 (Eksklusif PS2)
  9. Resident Evil 4

10 Need for Speed Most Wanted

Dan masih banyak lagi, dan mungkin ada nama game besar yang belum disebutkan saking besarnya game library PS2 dan banyaknya nama game besar di dalamnya.

Baca Juga: Unleash The Legend Inside, Laptop Gaming ROG dengan 12th Gen Intel® Core™ Telah Hadir di Indonesia

Kesimpulan

PlayStation 2, sebuah konsol legendaris dan juga terlaris. Sebuah konsol yang akan terus menjadi salah satu nama yang diingat di dalam dunia game. Berbagai macam game ada di konsol ini.

Dan juga dan tidak lupa, kenangan masa lalu tentang konsol ini, dimana banyak anak termasuk saya rela dimarahin emak karena nge-rental PS2 demi dapat bermain dengan teman-teman lainnya.

Sesuai dengan makna warna hitam PS2 yang digagas oleh Teiyu Goto, tidak terbatas dan tidak memiliki batasan, bahkan terbukti tidak lekang oleh zaman.

Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungStardew Valley adalah salah satu game RPG (Role Playing Game) yang mengusung tema Pertanian dan Peternakan yang dikembangkan secara swadaya oleh, Eric Barone yang setelahnya diterbitkan atas nama ConcernedApe.

Stardew Valley diluncurkan pada 26 Februari 2016 dan dapat dimainkan di Microsoft Windows, Mac, Linux Playstation 4, Xbox, Nintendo Switch, Playstation Vita, Android, IOS dan Tesla Inc.

Game yang serupa dengan Harvest Moon ini, dan kebetulan sang pengembang Stardew Vally, Eric Barone (ConcernedApe) banyak mengambil inpirasi dari serial Harvest Moon juga. Jadi tidak heran jika kebanyakan game simulasi pertanian memiliki konsep yang sama, Bahkan Stardew Valley Sekalipun.

Sinopsis Stardew Valley

Saat memulai gamenya kita akan mendapatkan peran sebagai petani dan peternak diladang warisan milik kakeknya yang berada di kota kecil Stardew Valley. seperti kebanyakan game RPG Pertanian lainnya, player dituntut untuk meneruskan usaha pertanian dan peternakan milik sang kakek.

Game ini juga menghadirkan berbagai macam NPC yang memiliki latar belakang yang unik dan beberapanya dapat dinikahi. Jadi player tidak hanya dituntut untuk meneruskan ladang milik sang kakek, tetapi diharuskan untuk melakukan sosialisasi dengan penduduk juga.

Baca Juga : Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

Review Stardew Valley

Gameplay (10/10)

Stardew Valley memiliki mekanisme game yang serupa dengan Harvest Moon. Yang membuat Stardew Valley berbeda dari game pertanian lainnya ialah dengan adanya sistem Combat. Player tidak hanya bertani, beternak, bersosialisasi, tetapi player juga dapat melawan monster-monster yang ada di Caves. Caves di Stardew Valley memiliki beberapa tingkatan layaknya sebuah Dungeon, semakin dalam tingkatannya, semakin banyak juga resource dan monster yang kuat.

Stardew Valley
Gameplay – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Graphic (10/10)

Stardew Valley menggunakan style Pixel Art seperti game RPG pada umumnya, style Pixel dengan perpaduan warna yang pas dan tidak terlalu mencolok, baik untuk pelukisan dan pewarnaan latar maupun karakternya. Stardew Valley juga menampilkan style Pixel Art untuk model avatar karakternya yang dapat dijumpai saat berdialog.

Stardew Valley
Graphic – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Addictive (9.5/10)

Pada dasarnya game RPG Pertanian memiliki mekanisme yang sangat monoton, seperti bangun tidur, menyiram ladang, memberi pakan ternak, bersosialisasi, pulang, tidur, dan repeat. Jadi wajar untuk kalian yang tidak terbiasa dengan game kegiatan sehari-hari yang diulang-ulang, maka akan terasa amat membosankan.

Tetapi, game ini memiliki sistem Grinding yang baik, grinding yang tidak membuat player bosan karena hanya mendapatkan resource yang sedikit dalam jangka waktu yang lama. Game ini juga menghadirkan item-item menarik, seperti senjata yang variatif dan beberapanya hanya bisa didapatkan melalui quest tertentu, memberikan suatu kepuasan tersendiri saat mendapatkan item yang kita cari.

Stardew Valley
Addictive – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Music (10/10)

Eric Barone selaku pengembang dan komposer dari Stardew Valley, menyuguhkan alunan Instrumental yang berbeda ditiap lokasi dalam game dan ditiap waktu atau musimnya juga. Instrumental yang disesuaikan dengan tempat dan waktu kejadian, membuat player betah walau hanya mendengarkan alunannya.

Stardew Valley
Music – Stardew Valley. Langkah Awal Suksesnya Developer Indie

Kesimpulan dari Review Stardew Valley Versi Gamefinity

Menurut pribadi, Stardew Valley adalah salah satu game RPG Simulasi terbaik yang cocok dan sangat direkomendasikan untuk dicoba. Game yang punya mekanisme unik dari game-game pendahulunya. Dan juga, game yang mengusung gaya Pixel Art yang membuat nyaman pemain. Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan dari game yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini mengusung sistem Combat, sistem yang membuatnya berbeda dari game serupa lainnya. Menghadirkan item-item menarik yang mendukung perkembangan karakter pemain dalam jalani progres dalam game.

Kekurangan

Untuk Update dari port satu ke port lainnya yang sedikit “mengaret”. Seperti pada Update 1.5 untuk Windows yang update pada 21 Desember 2020, tetapi untuk versi Androidnya yang masih di versi 1.4.5 sejak awal tahun 2020 hingga sekarang.

Sekian bahasan singkat dari game Stardew Valley. Bagaimana menurut kalian? Tertarik mencobanya?

Game dapat diunduh dan tersedia di Steam, Play Store dan App Store lainnya.

Review Omori, Game Horror RPG yang Sukses Membuat Depresi

GAMEFINITY.ID, YOGYAKARTA – Game-game horror RPG tampaknya selalu berhasil membawa cerita yang kelam dan membekas dihati para pemainnya. Sebut saja game Horror RPG legendaris buatan GrisGris, Corpse Party, yang membawa trauma besar untuk yang pernah memainkan gamenya. Lalu ada Ib, mad father, Ao Oni, dan masih banyak lagi.

Omori sendiri juga adalah game Horror RPG yang dibuat oleh developer Bernama OMOCAT dan dirilis pada 25 Desember 2020 untuk PC, PS4, Xbox One, Nintendo 3DS, dan Nintendo Switch. Game ini mempunyai inti cerita yang cukup klise sebenarnya, tetapi karena eksekusinya yang luar biasa, kita bisa memahami dan merasakan apa yang karakter kita ini sedang hadapi.

Disepanjang game, kita akan memainkan dua peran, yaitu Omori dan Sunny. Kita akan memainkan Omori saat berada di dunia nyata dan Omori saat di dunia mimpi. Kebenaran tentang siapa itu Omori juga akan dijelaskan seiring berjalannya cerita. Ending yang bisa kita dapat pun ada 4 Ending yang dimana hanya ada 1 Ending saja yang berakhir bahagia.

omori
Omori Gameplay

Sinopsis Omori

Ketika kita memulai gamenya, akan langsung diberikan peringatan kalau game ini mengandung hal-hal yang mungkin untuk kebanyakan orang mengandung topik yang sangat sensitif. Pada bagian awal game, kita akan dibawa ke ruangan putih kosong Bernama White Space dengan karakter kita yang baru bangun dari tidurnya. Semua terlihat kosong dan hampa di ruangan ini.

Lalu kita akan menemukan sebuah pisau yang kita gunakan sebagai objektif untuk masuk ke dunia baru, dunia warna-warni nan indah dengan music yang gembira dan karakter yang lucu. Dari sini saja kita sudah mempunyai gambaran tentang apa yang sebenarnya karakter kita hadapi, tapi itu hanyalah permulaan saja, karena cerita keseluruhan yang game ini bawakan jauh lebih kelam dan cukup membuat saya depresi setelah memainkannya.

 

Gameplay Omori (10/10)

Game Omori ini juga mempunyai mekanisme gameplay yang cukup simple namun unik. Dimana kita menggunakan rumus segitiga layaknya game rpg pada umumnya, tetapi alih-alih menggunakan elemen, kita akan menggunakan menggunakan perasaan sedih, senang, dan marah sebagai weakness pointnya. Untuk menyimpan progress ceritanya, game ini menggunakan kotak makanan ala-ala piknik dengan ada karakter bernama Mari yang tersebar di beberapa tempat dalam game. Mari ini nantinya akan menjadi karakter yang mempunyai peran sangat penting dalam keseluruhan cerita game ini.

Omori
omori battle

 

Grafik Omori(10/10)

Dengan menggunakan style handrawn, game Omori ini menampilkan grafik yang indah dan unik dari kebanyakan game Horror RPG lainnya. Semua karakter, aset, bahkan menu dibuat dengan style seperti sebuah sketsa gambar, cutscene yang diberikan pun menggunakan style yang sama dengan animasi layaknya gambar stop motion.

Omori
Omori cutscene

 

Adiktif(9.0/10)

Untuk kalian yang tidak terbiasa memainkan game dengan genre ini, mungkin akan membosankan untuk playtime 2-3 jam pertama. Tapi untuk yang menyukai game seperti ini, kalian pasti akan sangat betah memainkan game Omori, apalagi jika sudah memasuki pertengahan cerita, kalian akan dibuat lebih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada karakter kita. Ending serta plot twist di sepanjang cerita yang disajikan dalam game ini juga sangat memuaskan untuk kita nikmati.

Kesimpulan

Menurut saya, Omori adalah salah satu game terbaik yang pernah saya mainkan. Game ini mempunyai konflik cerita yang cukup serius membuat trauma. Terlebih lagi, dunia mimpi yang digambarkan warna-warni dan indah juga membuat saya lebih memahami trauma dan depresi yang karakter kita ini sedang hadapi. dengan tingkat review pemain di steam “Overwhelmingly Positive”, penulis memberikan rating 9.7 untuk game ini.