Category Archives: Review Mobile Game

Temukan Review Mobile Game Favoritmu di Sini !

Review Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Harvest Moon adalah game JRPG Simulasi yang dirancang oleh Yasuhiro Wada dan Yoshifumi Hashimoto, kemudian dikembangkan dan diterbitkan oleh Natsume dan beberapa perusahaan terkait seperti Marvelous Entertainment.

Harvest Moon Series pertama dengan judul Harvest Moon. Dirilis pada tahun 1996 di Jepang, tahun 1997 di Amerika Utara, dan tahun 1998 di Eropa. Dikembangkan oleh Amcuss untuk Platform Super Nintendo, Wii U, dan Wii.

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang diterbitkan oleh Natsume dengan banyak series seperti, Harvest Moon, Harvest Moon: Back to Nature, hingga series terbarunya yaitu Harvest Moon: One World yang hadir pada Februari 2021 untuk Platform NDS dan Windows.

Baca Juga : Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Sinopsis Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Pada umumnya, story dari Harvest Moon series memiliki konflik yang sama pada setiap series. Menceritakan tentang seorang pemuda kota bernama Jack yang diamanatkan oleh mendiang kakeknya demi meneruskan ladang miliknya.

Selain itu dalam cerita Harvest Moon mendapatkan tugas meneruskan ladang milik kakeknya, Jack akan menghadapi beberapa masalah yang ada di desa seperti, desa akan dijadikan taman hiburan jika pihak desa tidak dapat membayar uang dengan jumlah tertentu atau menjadikan desa sebagai cagar alam yang dilindungi.

Selain itu, player diharuskan untuk bersosialisasi dengan penduduk sekitar demi menyelesaikan konflik terkait yang ada di desa. Pada beberapa Harvest Moon series, player dapat menikahi salah satu gadis di desa.

Gameplay (10/10)

Review Harvest Moon
Gameplay – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon memiliki mekanisme game yang serupa pada setiap series-nya. Harvest Moon memadukan gaya JRPG dan Simulasi kedalam game dan menyajikan cerita yang menarik pada setiap series-nya. Player diharuskan meneruskan dan mensukseskan ladang warisan sang kakek.

Dalam meneruskan ladang sang kakek, player diharuskan melakukan beberapa pekerjaan di ladang seperti, bertani, berternak, bersosialisasi hingga memecahkan konflik yang ada.

Graphic (10/10)

Review Harvest Moon
Graphic – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series memberikan tampilan grafis yang sesuai dengan series pada platform masing-masing. Harvest Moon Series menyajikan pemandangan yang bagus dan peningkatan grafis dengan baik pada setiap seriesnya. Salah satunya seperti, Harvest Moon: Save The Homeland.

Harvest Moon: Save The Homeland mengusung gaya visual 3D dengan pewarnaan dan gerakan yang halus, tidak terlalu mencolok dan juga tekstur yang sesuai. Harvest Moon: Save The Homeland menjadi salah satu series terbaik milik Harvest Moon.

Control (10/10)

Harvest Moon Series memiliki kontrol yang relatif sama pada setiap seriesnya, baik kontrol pada series di Nintendo, Windows, maupun Konsol. Tetapi ada beberapa series yang memberikan fitur agar player dapat kustomisasi kontrol perintah pada game.

Kebanyakan series memiliki kontrol yang sama, namun ada beberapa perintah yang hanya ada pada series tertentu seperti, Harvest Moon: Back To Nature yang memiliki kontrol perintah untuk berlari.

Addictive (8/10)

Review Harvest Moon
Addictive – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Seperti pada umumnya, game JRPG Simulasi memiliki gameplay yang cukup monoton. Salah satunya seperti kegiatan bertani, menyiram tanaman, menyikat ternak, memberi pakan ternak, kerja paruh waktu, hingga menambang.

Harvest Moon dapat cukup membosankan jika player bermain hanya sebatas untuk meneruskan ladang, maka dari itu hadirnya konflik yang harus diselesaikan menjadi salah satu alternatif kegiatan di Harvest Moon.

Music (10/10)

Review Harvest Moon
Music – Harvest Moon Series, Salah Satu Karya Terbaik Natsume

Harvest Moon Series selalu menyajikan BGM yang apik dan bagus pada setiap seriesnya. BGM yang dipadukan dengan beberapa sound effect yang membuat game ini terasa hidup.

BGM yang diberikan berupa lantunan instrumental yang menemani sang karakter menjalankan kegiatan sehari-harinya. Pada setiap lokasi, cuaca, musim hingga event memiliki BGM yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi latar, membuat pemain dapat merasakan langsung suasana di dalam game.

Kesimpulan

Harvest Moon Series menjadi salah satu JRPG yang wajib dicoba oleh penikmat JRPG terlebih penikmat game simulasi. Banyak game serupa yang memiliki mekanisme dan gameplay yang berkiblat pada Harvest Moon Series.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Harvest Moon Series menjadi salah satu game yang dapat dimainkan di segala jenis Platform berbeda. Dapat dimainkan di NDS, Playstation, Windows, hingga Mobile sekalipun.

Harvest Moon Series dapat dimainkan tanpa harus menggunakan perangkat berspesifikasi tinggi, karena game ini terbilang cukup ringan dan ramah.

Kekurangan

Game ini terkesan membosankan dan sangat sulit dalam urusan mencari uang. Bahkan ada beberapa series yang memiliki tingkatan yang sangat sulit dalam mengumpulkan uang dan juga Item seperti keperluan ladang yang sangat mahal. Hal ini menuntut pemain untuk menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan misi tertentu.

Untuk Harvest Moon Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,6.

Sekian Review Harvest Moon Series yang dapat penulis sampaikan. Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Kalian juga bisa top up untuk games kesayangan kalian langsung di Gamefinity.id

Review Pocket City: Sims City Sederhana di Perangkat Mobile

GAMEFINITY.ID, Kota Batu – Pocket City, sebuah game besutan Codebrew Games yang dirilis pada 20 Juli 2018 di Play Store. Secara keseluruhan, game ini dapat dikatakan sebagai Sims City versi sederhana di perangkat mobile.

Sims City sendiri dikenal sebagai sebuah game city building yang kompleks. Jika kalian pernah bermain serial game ini seperti Sims City 4, kalian pasti paham bagaimana kompleksnya Sims City. Namun, tipe game tersebut tidak cocok bila digunakan untuk bersantai bagi sebagian orang. Maka dari itu, game Pocket City ini dapat menjadi alternatif untuk game yang dibuat untuk santai.

Tampilan Interface

Pocket City Interface | Personal Archive
Tampilan Main menu di game Pocket City | Personal Archive

Pocket City memiliki tema di main menu yang sederhana. Hanya ada beberapa pilihan mode game yang ada di dalam Pocket City. Meskipun sederhana, tampilan interface di game ini dapat dibilang efisien dan tidak terlalu dilebih-lebihkan.

Tampilan menu dalam in-game juga tidak terkesan ribet dan kompleks. Semua menu ditata sedemikian rupa untuk menunjukkan para pemain bahwa game ini dapat dibawa santai.

Admin Rating: 8.5/10

Baca Juga: Serial Animasi Engage Kiss Dapatkan Adaptasi Dari Square Enix

Gameplay

Pocket City Gameplay | Personal Archive
Gambar dalam Permainan Pocket City | Personal Archive

Tidak seperti Sims City Mobile yang menggunakan waktu yang sesuai di dunia nyata, Pocket City ini menggunakan sistem waktunya sendiri. Ini berarti bahwa proses pembangunan di game ini tidak akan memakan waktu hingga berjam-jam. Semua pembangunan dapat selesai dalam beberapa detik.

Tidak hanya tentang bangun membangun, Pocket City juga mempunyai beberapa misi yang hadir dari warga kalian. Seperti misi untuk membangun sesuatu, misi untuk mengirim polisi ke tempat kriminal, dan misi mitigasi bencana alam. Tentu saja, semua terangkum dalam konteks yang sederhana.

Bila kalian sudah memenuhi satu daerah dengan bangunan, kalian dapat membangun kota di daerah lainnya dengan kondisi alam yang berbeda. Ada yang di pegunungan dan di kepulauan. Namun, yang disayangkan adalah kemampuan mengganti kondisi terrain di sebuah kota yang seharusnya menjadi tantangan. Intinya pemain mampu menghilangkan tantangan yang diberi dengan harga yang bisa dibilang sangat murah.

Admin Rating: 9/10

Grafis

Pocket City Graphics | Personal Archive
Tampilan Kota dari Dekat di Game Pocket City | Personal Archive

Grafis pada game ini memiliki kesan minimalis. Semua digambarkan dengan sederhana namun tetap dalam konteks yang baik. Meskipun terkesan minimalis, grafis yang ditawarkan mempunyai warna yang beragam dan kaya. Jadi para pemain disuguhkan dengan bangunan yang lebih warna warni.

Pengaturan grafis yang dimiliki adalah penurunan resolusi pada game. Meski ada pengaturan tersebut, game ini dapat dikatakan sebagai game yang ramah perangkat “kentang”. Saya pernah mencoba di perangkat saya yang lawas, Realme C1 (2019), dan game ini dapat berjalan lancar di pengaturan resolusi medium, dan cukup playable di pengaturan resolusi ultra.

Admin Rating: 9/10

Kualitas Audio

Kualitas audio di game ini merupakan kelemahan terbesar. Suara yang dihasilkan merupakan suara perkotaan yang terkesan monoton. Untuk pengiring terkadang ada suara dari bangunan yang sedang kita lihat maupun suara penduduk yang berbicara. Suara musik juga hampir tidak memiliki pengaruh dalam pengalaman bermain. Jadi, disarankan untuk mendengarkan musik dari aplikasi eksternal.

Admin Rating: 6/10

Baca Juga: Elon Musk Resmi Menjadi Pemilik Twitter

Addictivity

Game ini memang ditujukan bagi kalian yang hanya ingin menghabiskan waktu senggang kalian seperti ketika menunggu transportasi. Namun, game ini juga dapat membuat para pemainnya terus memiliki keinginan untuk membuka dan bermain game ini.

Hal ini dikarenakan sistem unlock berdasarkan level yang dihadirkan game ini, membuat para pemain ingin dengan segera melepas bangunan yang masih belum dapat mereka bangun. Replayability juga tidak usah dipertanyakan, kalian dapat bermain game ini secara berulang terus menerus, meski pada akhirnya pasti akan bosan dengan misi yang dihadirkan.

Admin Rating: 9/10

Worthiness

Karena game ini ada yang versi berbayar, maka saya selalu menyediakan segmen ini ke artikel review bila game-nya berbayar. Pocket City memiliki dua versi, yaitu Pocket City Free yang gratis untuk diunduh dan juga ada Pocket City dengan harga Rp. 10.000 yang juga menghilangkan iklan dari versi gratisnya.

Tentu saja, saya akan menyarankan Pocket City biasa meskipun harus membayar. Dengan game berkualitas seperti ini dengan harga Rp. 10.000 merupakan harga yang sangat murah.

Admin Rating: 10/10

Kesimpulan

Pocket City merupakan sebuah game yang mirip seperti Sims City, namun dikemas dalam konteks yang lebih sederhana dari segi gameplay maupun grafis. Audio di game ini terkesan monoton sehingga lebih baik mendengarkan lagu sendiri.

Game ini juga cocok untuk dimainkan di waktu senggang dalam mengisi kegiatan sehari-hari. Dengan harga yang murah, pemain dapat mendapatkan pengalaman bermain tanpa iklan yang tentunya lebih nyaman.

Total Admin Rating: 8.5/10

 

Review-review game menarik dapat dibaca pada kanal Review Game di Gamefinity. Bagi para pecinta games yang ingin top up untuk game kesayangan kalian, bisa langsung di Gamefinity.id prosesnya cepat dan metode pembayaran juga mudah.

Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Among Us merupakan salah satu game Multiplayer Online bergenre Survival yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh InnerSloth, studio asal Amerika Serikat pada Juni 2018. Among Us dapat dimainkan pada Platform NDS, Android, PlayStation 4, Xbox One, Windows, IOS, dan lainnya. Setelah beberapa tahun dari perilisannya, banyak game yang mengambil unsur serupa dengan Among Us. Salah satu gamenya adalah Super Sus.

Super Sus adalah game Multiplayer Online Survival yang memiliki konsep serupa seperti Among Us dengan sedikit perbedaan yang sangat mencolok antara keduanya. Super Sus dikembangkan oleh PIProductions dan dirilis pada November 2021.

Baca Juga :Review Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Sinopsis Super Sus

Menceritakan tentang 9 orang yang berada di dalam kapal ruang angkasa dan didalam kapal ini terdapat setidaknya dua pengkhianat atau penipu yang bertujuan menghalangi seisi kapal saat dalam perjalanan.

Sama seperti Among Us, Player dituntut menyelesaikan tugas di dalam kapal sebelum para Impostor berhasil mengeksekusi penumpang lainnya, dan permainan akan dimenangkan oleh Impostor.

Gameplay (8/10)

Review Super Sus
Gameplay – Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

Super Sus memiliki mekanisme game yang sangat serupa dengan Among Us. Persamaan baik dari Konsep Survival, Map, Karakter, Misi dan masih banyak lainnya. Hanya saja, ada beberapa yang menjadi daya tarik dari Super Sus, yaitu sistem Ranking dan Top Player.

Super Sus memiliki lobby seperti pada game Battle Royale pada umumnya yang terdapat fitur seperti, Quick Match, Ranked Match, Profil, Reward, Item, Koleksi, Pass Bulanan, dan banyak lagi lainnya. Kalau dilihat-lihat, konsep lobby yang dibawakan serupa dengan lobby di Free Fire.

Super Sus memiliki beberapa tingkatan Rank seperti, Bronze, Silver, Gold, Platinum, Diamond, Guru, King, dan Mythical Glory. Selain menghadirkan Spacecrew dan Impostor, terdapat beberapa class yang diatur dalam 3 kelompok seperti Spacecrew, Impostor, dan Netral.

Graphic (9/10)

Review Super Sus
Graphic – Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

Untuk visual yang dibawakan oleh Super Sus lebih baik daripada game pelopor, Among Us. Game yang dibawakan dengan sudut pandang game Idle dan desain karakter yang terlihat lebih nyata dan serupa dengan pakaian luar angkasanya.

Super Sus memiliki satu daya tarik yang membuat dia terasa lebih baik dan bagus dari game serupa lainnya,yaitu Kill Effect. Kill Effect dapat kita lihat saat karakter yang kita gunakan di eliminasi oleh Impostor. Kill Effect ialah berupa Scene yang menampilkan bagaimana proses kita tereliminasi. Kill Effect memiliki banyak efek beragam seperti, dieliminasi dengan cara ditusuk, ditembak, dan banyak aksi dari Kill Effect lainnya yang bisa dimiliki.

Control (8/10)

Review Super Sus
Control – Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

Super Sus memiliki kontrol yang sangat sederhana. Kontrol yang terdiri atas kontrol Analog untuk bergerak dan kontrol untuk mengeksekusi perintah sesuai dengan Class yang kita dapatkan seperti, Enginer yang memiliki kontrol lebih seperti memperbaiki kerusakan dari jarak jauh dan bisa masuk kedalam ventilasi.

Addictive (6/10)

Review Super Sus
Addictive – Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

Untuk 6 jam pertama bermain, Super Sus memang terasa sangat menyenangkan. Tetapi jangan terlalu berharap untuk sebuah permainan dalam jangka panjang. Game ini sangat dapat membosankan ketika player bermain dalam jangka waktu tertentu demi mengejar kenaikan peringkat.

Sejujurnya, game seperti ini kurang cocok untuk dijadikan sebuah game kompetitif. Pada dasarnya, Among Us hadir sebagai permainan untuk mengisi waktu luang bukan untuk bersaing secara peringkat. Selain membosankan, game ini diperburuk oleh playernya yang mayoritas sangat keras kepala.

Music (8/10)

Review Super Sus
Music – Review Super Sus, Among Us Rasa Battle Royale

Tidak ada musik sepanjang jalannya permainan, yang ada hanyalah Sound Effect seperti, berlari, mengeksekusi, menyelsaikan misi, masuk ventilasi dan sebagainya. Benar-benar seperti game Battle Royale.

Super Sus hanya memiliki BGM pada lobby room, BGM yang hanya sebatas instrumental. Lagipula, tidak banyak yang diharapkan untuk musik dari game party seperti ini.

Kesimpulan

Super Sus menjadi titik terang untuk player yang sempat merasa bosan dengan mekanisme Among Us yang monoton. Super Sus juga menjadi salah satu game Party Kompetitif yang sebelumnya tidak ada pada game Party lainnya. Berikut Kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini lebih kompleks daripada pelopornya, Among Us. Game yang memiliki berbagai macam Class yang dapat player coba dan kostum aksesoris yang dapat player gunakan.

Overall, game ini sangat bagus untuk penyuka game Party Survival yang sedikit ramah dengan Free Player.

Kekurangan

Game ini memberikan konsep Kompetitif yang terlalu menyulitkan. Bagaimana tidak, terdapat 8 Tingkatan Rank yang tiap tingkatannya memiliki 3 sub tingkat.

Dan para Random Player yang sebagian besar mereka merupakan orang yang keras kepala, terlebih hadirnya fitur Voice Chat saat diskusi yang lebih sering digunakan untuk Toxic daripada berdiskusi.

Untuk Super Sus, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 7,8.

Sekian Review singkat dari Super Sus yang dapat penulis sampaikan.

Simak review game dan informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id!

Review Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Assassin’s Creed adalah salah satu game bergenre Stealth-Action Adventure yang dibuat oleh Patrice Desilets, Jade Raymond dan Corey May pada perilisan pertama di tahun 2007. Kemudian dikembangkan dan juga diterbitkan oleh Ubiosoft yang berbasis kepada Engine Anvil.

Game yang menuntut player untuk menyelesaikan alur cerita dan bergerak secara diam-diam ini menjadi salah satu game terbaik yang diterbitkan Ubisoft. Salah satu series yang menarik adalah Assassin’s Creed: Bloodlines.

Baca Juga : Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Sinopsis Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Bermula tidak jauh dari peristiwa di Series sebelumnya, Altair Ibn-La’Ahad Sang Main Character di series ini mengetahui rencana Templar yang tersisa untuk melarikan diri ke Siprus. Altair yang menyusup ke salah satu benteng di Acre untuk menghentikan pelarian para Templar namun gagal.

Walaupun Altair gagal dalam menghentikan kaburnya para Templar, dirinya terlibat pertarungan dengan Maria Thorpe dan menang. Maria yang mencoba untuk membalas dendam kematian mantan tuannya yang meninggal ditangan Altair.

Setelah pertarungan dengan Maria, Altair pergi menyewa kapal dan pergi menuju Siprus dengan Maria yang ikut bersamanya dibelakang.

Gameplay (7/10)

Review Assassin's Creed
Gameplay – Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Mungkin sudah banyak yang tahu bagaimana Gameplay dari Assassin’s Creed Series. Untuk Assassin’s Creed Series yang hadir di platform PSP, sudah lebih dari cukup untuk Storyline yang dibawakan seperti pada Assassin’s Creed pendahulunya. Di series ini player dapat lari dari penjaga, bersembunyi, bertarung, menyelesaikan Main Quest atau Side Quest dari para NPC yang ada. Seperti yang player ketahui bahwa sang karakter si Altair ini memiliki kemampuan bertarung diluar nalar, sehingga dapat melumpuhkan musuh dalam jumlah berapapun.

Graphic (8/10)

Review Assassin's Creed
Graphic – Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Untuk Visual pada Assassin’s Creed Bloodlines tidak dapat dibandingkan dengan series pada platform Playstation 3, tetapi Visual yang dibawakan sudah lebih dari cukup untuk Platform PSP. Hanya saja terkadang ada sedikit kecacatan pada karakter saat Dialog ataupun bertarung, namun lebih dari itu sudah cukup.

Pergerakan dari sang karakter sudah cukup lebih halus, tidak terasa kaku saat pertarungan ataupun pergerakan yang dilakukan seperti, melompat, berlari, berjalan, memanjat dan sebagainya. Dan terkadang ketika player melakukan eksekusi pada musuh akan ditampilkan dalam bentuk Cut Scene yang semakin membuat game ini terlihat keren.

Visual bangunan dan pencahayaan pada latar tempat juga sudah lumayan bagus, terlebih jika melihat pemandangan kota dari atas Mercusuar. Baik dari tekstur bangunan ataupun proporsi bangunan yang ada. Walau kehadiran Environment yang amat minim dari series sebelumnya. Kota pada series sebelumnya terlihat hidup, realistis dan tampak lebih besar kini terlihat lebih sempit dan sepi. Mungkin karena pada story diceritakan bahwa banyak para penduduk takut dan bersembunyi.

Control (9/10)

Review Assassin's Creed
Control – Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Memiliki kontrol yang tidak jauh berbeda dari pendahulunya. Ada kontrol untuk mengganti tipe senjata, kontrol eksekusi, Blend, bergerak, bertarung dan masih banyak lagi lainnya. Membuat player dari game sebelumnya dapat dengan mudah memainkan sang Altair dalam menyelesaikan Storyline.

Kebetulan, untuk pengguna Emulator dapat mengubah jenis kontrol dan perintahnya pada pengaturan Emulator. Hal ini berguna untuk mempermudah player dalam bermain Assassin’s creed series.

Addictive (7/10)

Review Assassin's Creed
Addictive – Assassin’s Creed: Bloodlines, Assassin’s Mobile Series

Untuk permainan pada 4 jam pertama akan terasa menyenangkan, karena player dapat berlari, melompat antar bangunan, menyelesaikan misi, mengeksekusi penduduk ataupun Penjaga.

Game ini akan sedikit terasa membosankan jika dimainkan dalam jangka waktu 4 jam lebih. Untuk penikmat story ataupun yang memainkan game ini pada series sebelumnya akan terasa menyenangkan terkecuali untuk mereka yang hanya ingin bermain dan bertarung tanpa memedulikan bagaimana misi dan jalan cerita game ini.

Music (8/10)

Tidak banyak musik yang hadir pada Assassin’s Creed Bloodlines. Game ini hanya menyajikan lantunan dan dentuman Background Music dan Sound Effect yang ada. Selain dari itu, kebanyakan stage dilalui dengan suasana sepi.

Benar, tidak ada musik berbentuk vokal digame ini. Game ini hanya ada musik instrumen yang lebih tepat disebut BGM yang menegangkan dan Sound Effect ketika bertarung. Setelah pertarungan berakhir, game akan berjalan dengan suasana yang sunyi, susana yang menjadi ciri khas dari Assassin’s Creed Series.

Kesimpulan

Assassin’s Creed Bloodlines menjadi salah satu series game yang cukup Playable. Game yang kebanyakan hanya untuk konsol, tapi sekarang bisa dimainkan di Mobile dengan menggunakan bantuan dari Emulator. Game ini sangat worth it untuk kalian yang senang dengan game Stealth Action. Berikut sedikit Kelebihan dan Kekurangan yang dapat pemain sampaikan.

Kelebihan

Assassin’s Creed Bloodlines menjadi salah satu series yang dapat dimainkan oleh semua kalangan gamers Stealth Action. Series yang ramah bagi pemilik Device yang berspesifikasi minim dan game ini juga dapat dimainkan di Emulator dengan lancar.

Game ini cukup menarik untuk mereka para penikmat Storyline. Menjadi game penghubung antara Assassin’s Creed Series 1 dan 2.

Kekurangan

Assassin’s Creed Bloodlines tidak memiliki tingkat Replayability yang tinggi, sangat tidak cocok dimainkan berulang dan sangat amat membosankan.

Minimnya fitur pada series ini membuat game ini sangat terasa Repetitif dan membosankan. Dan juga AI dari para penjaga yang sedikit kurang jelas dan seolah tidak peduli akan kehadiran mayat disekitarnya, menjadikan game ini terlalu mudah.

Untuk Assassin’s Creed: Bloodlines, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 7,8.

Sekian Review Assassin’s Creed Bloodlines yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungRPG atau yang biasa dikenal dengan Role-Playing Game adalah game yang dimana pemain memainkan peran seorang karakter game dengan latar dunia fiksi. Pemain dapat melakukan banyak kegiatan seperti, bertarung, memancing, berternak, bertani dan sebagainya.

Epic Conquest Series merupakan game Action RPG Mobile garapan Studio dalam negeri yaitu, Gaco Games. Studio game yang hanya beranggotakan 4 orang ini telah meluncurkan kedua series Epic Conquest.

Baca Juga : Review CyberCode Online, MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

Sinopsis Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Ratusan tahun yang lalu, sebuah retakan besar muncul di langit. Retakan yang menjadi sebuah gerbang dimensi yang menghubungkan kedunia para iblis. Dan ribuan iblis datang kebumi, membumi hanguskan apa yang mereka lihat.

Pada saat bersamaan, dunia yang pada saat itu sedang berperang akhirnya memutuskan untuk melakukan gencatan senjata, dan menggabungkan kekuatan untuk melawan para iblis. Kali pertama dalam sejarah, umat manusia bersatu dibawah bendera Aliansi.

Puluhan tahun telah berlalu, namun perang antar manusia dengan iblis masih belum berakhir. Seiring waktu berlalu, perkawinan silang antara manusia dengan iblis tidak dapat lagi dihindarkan. Dan memberikan sebuah perbedaan pada manusia normal dan campuran.

Akibat perkawinan silang itu, lahirlah anak berdarah campuran berwujud manusia yang memiliki kekuatan Magis pada dirinya. Para pemimpin Aliansi menjadikan mereka sebuah ancaman bagi umat manusia. Mereka disebut sebagai Penyihir. Karena hal ini, terjadilah perang saudara. Banyak penyihir yang mati dan menyerah pada sisi gelap dunia dan berubah menjadi iblis.

Gameplay (9/10)

Review RPG
Gameplay – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Berawal dari kehadiran seorang darah campuran bernama Edna. Sama seperti RPG Action lainnya. Player diharuskan untuk selesaikan story dalam game ini. Player kedepannya akan bertarung melawan iblis. Player dapat melakukan Upgrade kemampuan dan senjata dalam mendukung jalannya permainan. Game ini mengusung sudut pandang orang ketiga dalam membawakan action dari gamenya.

Pada Epic Conquest 1, Gameplay berbentuk story yang dikemas dalam gaya game Campaign. Tetapi pada Next Update atau lebih tepatnya perilisan Epic Conquest 2, Gameplaynya berbentuk full story dan bukan Campaign lagi.

Graphic (10/10)

Review RPG
Graphic – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Memiliki visual mendasar layaknya RPG lainnya seperti Toram Online. Pewarnaan yang sesuai dan tampilan karakter yang apa adanya. Membuat game ini sangatlah ringan bahkan dapat dimainkan di perangkat menengah kebawah sekalipun.

Untuk penggambaran beberapa iblis tertentu dibuat terkesan lucu seperti Bogu dan beberapa monster lainnya.

Game ini juga memberikan gambaran dialog antar karakter dan untuk visual dari karakternya layaknya game Galge. Karakter perempuan yang dibuat sedikit Kawaii membuat game ini hampi masuk dalam kategori JRPG.

Control (10/10)

Review RPG
Control – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Kontrol yang diberikan sangat simpel. Karakter digerakkan menggunakan analog dan terdapat beberapa kontrol perintah ketika bertarung seperti, kontrol Basic Attack dan ada 4 skill yang dapat kita gunakan sesuai dengan jumlah Mana yang karakter miliki.

Addictive (9/10)

Review RPG
Addictive – Review Epic Conquest Series, Salah Satu RPG Dalam Negeri

Seperti pada umumnya, game RPG tidak terlalu jauh dengan unsur Grinding. Terkadang memerlukan skill dan statistik yang lebih tinggi untuk lanjut ke level selanjutnya. Epic Conquest juga seperti itu. Ada beberapa level yang memaksa player untuk Grinding berulang kali di level sebelumnya demi dapatkan item dan EXP yang memadai.

Tapi tenang, walaupun Epic Conquest mengusung sistem Grinding dan Farming, player masih dapat merasakan keasyikan dalam bermain game ini walau diharuskan Upgrade weapon dan Level. Karena game ini masih memungkinkan untuk bermain di level tinggi dengan keadaan level yang masih rendah. Tergantung dari bagaimana mekanik yang dimiliki player sendiri.

Music (10/10)

Kebanyakan game RPG membawakan lantunan musik Instrumental, tidak terkecuali dengan Epic Conquest. Instrumen yang dibawakan terdengar seperti perpaduan beberapa alat musik tiup.

Musik instrumen yang dibawakan terkesan bernuansa Fantasy. Untuk penikmat JPop atau Anime mungkin tidak asing dengan Instrumental yang dibawakan. Musik yang biasa terdengar di serial bergenre Fantasy Isekai yang membuat keseruan dan alur Fantasy game ini makin terasa.

Kesimpulan

Epic Conquest Series menjadi salah satu game RPG Dalam Negeri yang patut dicoba oleh penikmat Action RPG ataupun lingkup penikmat game lainnya. Sedikit game RPG dalam negeri yang memuat Story yang menarik dan penggambaran yang apik juga.

Berikut kelebihan dan kekurangan dari Epic Conquest Series yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Epic Conquest sangat memberikan visual yang sepadan dengan ukuran game dan cocok untuk dimainkan bagi pengguna device menengah kebawah. Menjadikan Epic Conquest sebagai alternatif game RPG serupa yang dapat dimainkan di Mobile.

Kekurangan

Tidak adanya optimasi Graphic pada Epic Conquest 1 dan Minimnya optimasi Graphic pada game Epic Conquest 2. Menjadikan Epic Conquest 2 sebagai game yang berkembang terlalu jauh dari game pendahulunya dan sedikit menyiksa device menengah kebawah.

Sekian Review Epic Conquest Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi seputar game menarik lainnya hanya di Gamefinity.id

Review CyberCode Online, MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

GAMEFINITY.ID, Bandar LampungMMORPG atau Massively Multiplayer Online Role-Playing Game) merupakan salah satu genre game yang sedang ramai dan digemari saat ini.

MMORPG merupakan Sub genre dari RPG (Role-Playing Game). Game RPG belum tentu game MMORPG, tetapi game MMORPG sudah pasti itu game RPG.

MMORPG menjadi salah satu genre yang digemari para player game. Beberapa game yang mengusung genre MMORPG seperti, Toram Online, Ragnarok, dan game MMORPG basis Teks seperti CyberCode Online.

CyberCode Online adalah game MMORPG berbasis Teks garapana Dex App Studio yang dapat dimainkan di Browser dan dirilis pada September 2020 untuk dimainkan di Android dalam bentuk Aplikasi.

Sinopsis CyberCode Online. MMORPG Berbasis Teks Ramah Device

Berlatar belakang di kota Shangri-La. Sebuah pusat kota yang telah berkembang secara Futuristik dan menjadi salah satu kota tersibuk dibenua. Kota yang banyak menyediakan kebutuhan hidup zaman modern.

Tidak sedikit juga kasus dari tindak kriminal dikota ini seperti hadirnya kelompok-kelompok pengacau hingga transaksi ilegal

Kalau dilihat dari nama kota dan tempatnya, CyberCode Online berlokasi di China ataupun Jepang. Dan kurang lebih game ini berlatar pada tahun 2100 keatas.

Baca Juga : Review Mobile Legends: Adventure. Game Idle RPG Bergaya Anime

Gameplay (9/10)

Review MMORPG
Gameplay – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Secara keseluruhan, CyberCode Online menjadi salah satu game MMORPG Basis Teks yang sangat menarik. Seperti yang kita tahu, bahwa game MMORPG merupakan game yang penuh dengan aksi dan player yang saling berinteraksi. Berbeda dengan CyberCode Online, game ini memberikan pengalaman bermain MMORPG dalam bentuk teks dan portrait.

berpergian dengan kereta dari kota satu ke kota lain. Dan ikut serta dalam penyerangan Cyber yang dilakukan oleh player lain dalam jumlah Massal.

Disini kita dapat pergi kepasar senjata, obat-obatan, bahkan merakit senjata juga. Game ini tidak membuang unsur MMORPG yang selalu ada pada game sejenisnya. Salah satunya adalah Dungeon. CyberCode Online menjadikan Rubanah sebagai Dungeon di era Futuristik. Dan game ini juga memungkinkan sistem Player lawan Player.

Rubanah atau Dungeon di CyberCode Online terlihat seperti sebuah Map persegi yang berisi Treasure Chest dan Player atau NPC yang dapat kita eksekusi. Pengeksekusian dilakukan layaknya battle didalam game Idle Turn-Based namun dengan sedikit sentuhan bergaya kode ASCII.

Graphic(9/10)

Review MMORPG
Graphic – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak terlalu banyak yang dapat diharapkan perihal Grafis dalam game ini. Pertarungan tidak terjadi dalam bentuk fisik seorang karakter, melainkan dalam bentuk Minimap.

Tetapi game ini masih memberikan Visual karakter dan latar tempat yang menarik dan paduan warna hitam dan putih yang sedikit menjelaskan bagaimana bentuk dunia di masa depan.

Control (9/10)

Review MMORPG
Control – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Tidak ada kontrol khusus dalam CyberCode Online. Game ini dapat dimainkan dengan metode clicking dan tap untuk mengatur jalannya permainan. Walaupun begitu, game ini sangat direkomendasikan untuk player yang suka dengan game santai.

Addictive (9/10)

Review MMORPG
Addictive – CyberCode Online, MMORPG Berbasis Text Ramah Device

Game ini juga mengusung sistem Grinding didalamnya. Hampir semua genre MMORPG seperti ini. Tapi tenang, game ini tidak mempersulit player dalam urusan mencari resource.

Ada beberapa jenis Resource yang bisa kita temukan seperti, Bitcoins yang menjadi mata uang digame ini dan item pendukung lainnya.

Untuk Grinding, umumnya dilakukan secara otomatis. Player hanya perlu menunggu sampai batas waktu yang telah kita tentukan untuk Grinding. Waktu di game akan tetap berjalan walau Player sedang Offline ataupun meninggalkan permainan.

Music (10/10)

Walaupun game ini hanya mengandalkan slide-slide saja, game ini masih memiliki musik latar yang menarik dan terasa seperti dentuman lagu-lagu Pop Rock.

Game ini hanya membawakan lantunan musik instrumental yang menyenangkan dan tidak terasa membosankan ditelinga dan juga lagu yang dibawakan terkesan Futuristik

Kesimpulan Review CyberCode Online

Game ini sangat cocok dimainkan ketika waktu santai dan tidak ingin merasa terbebani dengan sulitnya mekanisme game MMORPG seperti sekarang. Untuk diawal mungkin akan sedikit terasa pusing dengan tampilan yang nyaris semuanya berisi Teks dan Angka. Tetapi inilah yang jadi salah satu yang membedakan CyberCode Online dengan MMORPG lainnya.

Berikut sedikit kelebihan dan kekurangan yang dapat penulis sampaikan.

Kelebihan

Game ini sedikit unik dari game MMORPG kebanyakan, game ini tidak menampilkan karakter yang sedang bertarung. Dan ini jadi salah satu ciri khas dari game MMORPG basis teks satu ini.

CyberCode Online dapat dimainkan di device yang berspesifikasi rendah sekalipun. Game ini berukuran tidak lebih dari 10 MB. CyberCode Online dapat dimainkan melalui browser.

Menjadi salah satu game MMORPG yang ringan dan tidak menyulitkan untuk Free-Player. tidak seperti kebanyakan game RPG pada umumnya, mengusung sistem Pay-to-Win dan Grinding diluar nalar.

Kekurangan

Tidak adanya interaksi Player ke NPC ataupun Player ke Player. Interaksi yang dimaksud adalah pertarungannya. Game ini tidak menampilkan karakter milik kita saat bertarung, hanya sebatas menampilkan siluet milik musuh dan beberapa weapon yang dapat digunakan.

Update informasi tentang game menarik lainnya hanya di gamefinity.id